Anda di halaman 1dari 6

Lembar kerja peserta didik

Titrasi asam basa

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.13.1 Menjelaskan prinsip Titrasi asam basa
3.13.2 Menghitung Konsentrasi larutan asam yang dititrasi dengan larutan basa bila konsentrasi
basa diketahui
3.13.3 Menghitung konsentrasi larutan basa yang dititrasi dengan larutan asam bila konsentrasi
asam diketahui

Pendahuluan

Salah satu aplikasi stoikiometri larutan adalah penetapan mencari konsentrasi (molaritas)
atau kadar suatu dalam suatu sampel yang disebut analisis volumetri. Analisis volumetri dapat
dilakukan dengan menggunakan cara titrasi. Larutan dalam erlemmeyer ditambahkan dengan
indikator lalu ditetesi dengan larutan yang berada dalam buret yang sudah diketahui
konsentrasinya.

Mari Mengamati !

Diteteskan ke

Indikator pp
Perhatikan gambar berikut!
CH3COOH

NaOH dari buret


diteteskan
NaOH 0,1 kedalam
M Erlenmeyer yang
berisi CH3COOH Larutan Larutan
CH3COOH CH3COOH setelah
sebelum mencapai mencapai titik
titik ekivalen ekivalen

Gambar 1. Percobaan dilakukan dengan Indikator


CH3COOH

NaOH 0,1 M

Larutan CH3COOH Larutan CH3COOH


sebelum mencapai setelah mencapai
titik ekivalen titik ekivalen

Jawablah pertanyaan berikut

1. Berdasarkan kedua gambar diatas, gambar manakah yang menunjukkan titrasi asam-
basa yang benar? Jelaskan jawaban Anda!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

2. Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, apakah terdapat perbedaan pada gambar diatas?
Jika iya, tuliskan perbedaan dari kedua gambar diatas!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

3. Tuliskan komponen (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam percobaan titrasi asam-
basa berdasarkan jawaban Anda pada soal no 3!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………

4. Apakah fungsi indikator fenolftalein dalam percobaan diatas?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………..
5. 20 ml larutan H2SO4 yang belum diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator pp. Warna pp mulai berubah pada saat
volume NaOH tepat 32 ml. Hitunglah berapa konsentrasi H2SO4 tersebut !

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………….........
...............................................................................................................................

6. Untuk menentukan kadar cuka makan (asam asetat) diambil 10 ml cuka makan
kemudian diencerkan dengan aqudes sampai volumenya 200 ml. Dari larutan encer
tersebut diambil 10 ml kemudian dititrasi dnegan larutan NaOH 0,1 M dengan
indikator pp. Titik akhir titrasi tercapai pada saat volume NaOH 25, 4 ml. Berapa %
kadar cuka tersebut, jika kadar cuka murni 17,4 Molaritas!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………….........
...............................................................................................................................

KUNCI JAWABAN LKPD pertemuan 1


1. Yang dimaksud dengan titrasi asam basa :
Prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah
larutan tersebut yang volumnya terukur dengan suatu larutan lain yang telah
diketahui kadarnya (larutan standar)secara bertahap ( skor = 5)
2. Berdasarkan kedua gambar diatas, gambar yang menunjukkan titrasi asam-
basa yang benar adalah gambar 1 karena pada percobaan titrasi asam basa
diatas menggunakan indikator pp sehingga kita dapat mengetahui titik akhir
titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna indikator (skor 10)
3. Pada gambar 1 dan gambar 2, terdapat perbedaan yakni pada gambar 1 menggunakan
indikator pp sehingga terjadi perubahan warna
Sedangkan pada gambar 2 tidak menggunakan indikator pp sehingga tidak terjadi
perubahan warna (skor 10)
4. Komponen (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam percobaan titrasi asam
Alat : Buret, statif, klem , erlenmeyer, pipet tetes,
Bahan: Indikator pp, larutan NaOH dan Larutan CH3COOH (skor 8)
5. Fungsi Indikator fenolftalein
Untuk menentukan titik ekivalen (skor 5)
6. Penyelesaian:
Diketahui:
Volume H2SO4 = 20 ml
Volume NaOH = 32 ml
M NaOH = 0,1 M
Ditanya :
M H2SO4 = .........................?
Jawab:
Reaksi yang terjadi pada titrasi tersebut adalah
H2SO4 (aq) + 2 NaOH (l) → Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 mol/liter x 0,032 liter
= 0,0032 mol
Dari persamaan reaksi :
1 mol H2SO4 = 2 mol NaOH
1
Jadi, H2SO4 yang dititrasi = x 0,0032 mol=0,0016 mol
2
0,0016 mol mol
Konsentrasi H2SO4 = =0,08 =0,08 M (Skor 12 )
0,02liter liter

7. Penyelesaian :
Diketahui:
V CH3COOH sebelum diencerkan = 10 ml
V H2O = 200 ml
V CH3COOH setelah diencerkan = 10 ml
M NaOH = 0,1 M
V NaOH = 25, 4 ml
Kadar cuka murni = 17,4 M
Ditanya :
% Kadar cuka = ..........................?
Jawab:
Reaksi CH3COOH(aq) + NaOH (aq) → CH3COONa (aq) + H2O (l)
NaOH terpakai pada titrasi = 0,1 mol/ L x 0,0254 L = 0,00254 mol
Berdasarkan persamaan reaksinya , CH3COOH yang terdapat dalam larutan
cuka yang telah diencerkan adalah sebanyak 0,00254 mol
Oleh karena itu, jumlah mol asam cuka yang terdapat pada cuka sebelum
200
diencerkan = x 0,00254 mol=0,0508 mol
10
0,0508 mol mol
Kadar cuka makan = =508 =5,08 M
0,01 L
Kadar cuka dalam persen = 5,08/17,4 x 100 %
= 29,19 %

Anda mungkin juga menyukai