I. TUJUAN PERCOBAAN
Selain air, etanol merupakan senyawa yang paling banyak digunakan sebagai pelarut.
Pada dasarnya terdapat dua macam cara pembuatan etanol yaitu :
1. Secara sintesa, yaitu dengan melakukan reaksi elementer untuk mengubah bahan baku
menjadi etanol
2. Secara fermentasi, yaitu dengan aktivitas mikroorganisme
Pada pembuatan etanol secara fermentasi, merupakan cara yang konvensional, tetapi
masih dipakai hingga sekarang pada industri minuman, farmasi dan kosmetika. Bahan baku
untuk industry fermentasi dapat digolongkan dalam tiga jenis, yaitu :
Pemilihan bahan baku yang tepat adalah sangat penting, karena selain pertimbangan
mudah tidaknya bahan baku tersebut diperoleh, juga karena alkohol yang diproduksi dengan
bahan yang berbeda akan menghasilkan kualitas yang berbeda pula.
Jenis mikroorganisme yang sering digunakan untuk proses ini adalah ragi
Saccharomyces Sp., seperti Saccharomyces cereviceae dan lain – lain. Selain itu juga, dapat
digunakan schizosaccharomyces Sp. Zymonas mobilis.
1
Jalur metabolik anaerobik untuk pengubahan gula menjadi etanol :
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alcohol saja adalah
sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar dan tidak berwarna, dan merupakan
alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari, dengan rumus kimia
C2H5OH dan rumus empiris C2H6. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan “Et”
merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan – bahan kimia yang ditujukan
untuk konsumsi dan kegunaan manusia, contohnya adalah parfum, perasa, pewarna makanan,
dan obat – obatan. Etanol merupakan produk fermentasi yang dapat dibuat dari substrat yang
mengandung karbohidarat ( gula, pati, selulosa ). Etanol ini merupakan kependekan dari etil
alkohol (C2H5OH). Fermentasi etanol terjadi pada kondisi anaerob dengan menggunakan
khamir tertentu yang dapat mengubah glukosa menjadi etanol melalui jalur EMP ( Embden
Meyerhoff parnas Pathway ). Dari 1 molekul glukosa akan terbentuk 2 molekul etanol dan
CO2, sehingga berdasarkan bobotnya secara teoritis 1 gram glukosa akan menghasilkan 0,51
gram etanol.
Sel khamir yang biasa digunakan dalam fermentasi alkohol adalah galu – galur dari
species Saccharomyces cereviceae.
c. Konsentrasi gula
Bahan baku pembuatan cuka dengan kandungan gula tinggi harus diencerkan terlebih
dahulu hingga kandungan gulanya mencapai 10 – 15 %
2
d. Derajat keasaman ( pH )
e. Suhu
Yeast aktif pada kisaran suhu, 0o – 50o C, sedangkan suhu optimum pertumbuhan dan
aktivitas selnya adalah 28o – 35o C
f. Oksigen
Selama fermentasi alcohol berlangsung, diperlukan sedikit oksigen yaitu sebesar 0,05 –
0,1 mmHg tekanan oksigen, yang diperlukan sel khamir untuk biosintesa lemak tak jenuh
dan lipid
Etanol juga memiliki banyak sifat – sifat. Adapun sifat – sifat fisika etanol, dapat
dilihat melalui Tabel I.
3
CARA I : FERMENTASI GULA CAIR
Proses pembuatan etanol dilakukan secara tiga tahap, dilanjutkan dengan analisa
hasil yaitu :
a. Peralatan :
Labu Erlenmeyer 500 ml
Gelas Kimia 500 ml
Spatula
Neraca Analitik
Hot Plate
Gabus dan selang
4
b. Bahan :
Ragi Tape : 1 bongkah Urea : 0,6 gram
Gula pasir : 25 gram KNO3 : 0,05 gram
Air bersih : 250 mL Na3PO4 : 0,05 gram
Tepung beras : 2 gram
c. Pelaksanaan
Melarutkan 25 gram gula pasir dengan 250 mL air dalam gelas kimia 500 mL.
Memasteurisasikan pada 800C selama 10 menit, kemudian didinginkan hingga suhu
ruang
Menyaring larutan tersebut dan menambahkan tepung beras, urea, kalium nitrat, dan
natrium fosfat, lalu menambahkan ragi tape yang telah dihaluskan. Mengaduk rata dan
dibiarkan hingga suhu ruang
Menyiapkan labu Erlenmeyer 500 mL sebanyak dua buah, selang, dan dua buah
gabus. Memindahkan larutan tadi ke dalam Erlenmeyer, tutup dengan gabus yang
telah dihubungkan dengan selang ke salah satu Erlenmeyer lain yang telah terisi
dengan air
Menginkubasi larutan selama 3 hari pada suhu kamar
a. Peralatan :
1. Gelas Kimia 2000 mL : 1 buah
2. pH meter atau kertas lakmus : 1 buah
3. Termometer : 1 buah
4. Set peralatan fermentor : 1 set
5. Hot plate : 1 buah
6. Spatula : 1 buah
7. Saringan / kertas saring lebar : 1 buah
5
b. Bahan :
1. Gula pasir : 600 gram 5. Urea : 6 gram
2. Tepung beras : 6 gram 6. Ragi tape : 30 gram
3. KNO3 : 1 gram 7. Na3PO4 : 1 gram
4. H2SO4 0,1 : 250 mL 8. NaOH 0,1 N : 250 mL
c. Pelaksanaan
Di dalam gelas kimia 2000 mL, dilarutkan 600 gram gula pasir didalam 1000 mL air
dan dipasteurisasikan pada 800C selama 10 menit, kemudian didinginkan hingga suhu
ruang. Pada saat bersamaan, dididihkan kemudian didinginkan dengan air 3500 mL.
Menyaring larutan gula dan menambahkan ragi tape yang telah dihaluskan, tepung
terigu, urea, kalium nitrat, dan natrium fosfat ke dalam gelas kimia tersebut. Diaduk rata
dan dibiarkan hingga bersuhu ruang. Menggabungkan dengan 3500 mL tadi.
Memeriksa larutan dengan pH berkisar 4,5 – 4.8. Menambahkan asam atau basa
yang diperlukan. Menyiapkan alat fermentor, kemudian memasukkan campuran gula dan
air ke dalam gelas reaktor, menambahkan larutan starter dan memeriksa kembali pH
larutan. Diinkubasikan dalam fermentor selama 1 minggu pada suhu 300C
6
b. Pelaksanaan
b. Pelaksanaan
Menentukan indeks bias dari ke – 10 campuran air dan etanol tersebut dengan
menggunakan alat refraktometer. Menentukan hasil indeks bias dari hasil percobaan
tersebut
7
Gambar Percobaan Keterangan
8
Memindahkan larutan tersebut ke
dalam Erlenmeyer 500 mL, dengan
menggunakan bantuan corong agar
larutan tidak tumpah
9
Gambar pada saat labu didih di
panaskan di dalam penangas air,
dengan keadaan air yang harus selalu
ditambah/dicek. Lalu setelah produk
didapatkan, disimpan pada botol dan
tutup
10
Gambar untuk proses uji nyala
pada etanol murni, tampak terlihat
api yang cukup besar dan nyala api
yang terlihat pun cukup lama
11
Hasil pengamatan
12
IV. ANALISIS PERCOBAAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, dapat dianalisa bahwa pada saat
percobaan pembuatan etanol ini, kami lakukan dengan cara pertama yaitu dengan cara
fermentasi molasse. Tujuannya untuk mengetahui proses pembuatan etanol dari molasse
secara fermentasi, yang terbagi menjadi 3 tahapan kerja yaitu :
1. Pembuatan starter
2. Fermentasi
3. Destilasi
Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat – alat yang digunakan. Sebelum
digunakan semua alat haruslah dicuci terlebih dahulu, agar tidak mengganggu perkembangan
mikroba pada ragi tape. Pada proses pembuatan starter, urea, KNO3, Na3PO4, tepung beras
yang berguna sebagai nutrisi / makanan bagi mikroba pada saat diinkubasi. Setelah larutan
sudah dalam suhu ruang, ragi tape pun dimasukkan, tujuannnya agar mikroba pada ragi tape
tidak mati akibat suhu larutan yang tinggi. Untuk menghaluskan, ragi tidak boleh ditumbuk
tetapi harus digerus perlahan – lahan agar mikrobanya tetap hidup. Kemudian larutan
diinkubasi selama 3 hari.
Setelah diinkubasi selama 3 hari, tampak warna larutan tersebut tetap berwarna putih,
namun sedikit lebih keruh dibandingkan pada saat pembuatan starter. Karena kami tidak
melakukan tahap fermentasi dengan fermentor, maka tahapan dilanjutkan dengan pemurnian
larutan dengan destilasi yang bertujuan untuk mendapatkan hasil etanol yang lebih murni.
Pada saat proses destilasi, suhu termometer uap harus selalu dijaga pada suhu 780C (sesuai
dengan titik didih etanol), karena jika suhu > 780C maka besar kemungkinan hasil yang
didapatkan hanyalah air.
13
V. KESIMPULAN
Etanol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan
merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Selain air,
etanol merupakan senyawa yang paling banyak digunakan sebsgai pelarut.
Pada percobaan kali ini, mai membuat etanol dengan cara fermentasi molasse. Untuk
mendapatkan etanol, maka proses yang dilakukan adalah anaerobik. Kondisi proses
pembuatan etanol yang digunakan adalah :
Pada proses pembuatannya terbagi menjadi tiga tahap yaitu : pembuatan starter,
fermentasi dan destilasi. Dan dilakukan analisa hasil dengan refraktometer untuk mengamati
indeks bias pada etanol, yang dapat menentukan kadar etanol hasil destilasi.
pada saat test nyala, terdapat api pada campuran etanol murni dan etanol hasil destilasi
namun waktu nyala api hanya sebentar dan tidak terlalu terang.
14
GAMBAR ALAT
15
Pipet Tetes Termometer Set Peralatan Refraktometer
16