Anda di halaman 1dari 17

TUGAS IKATAN KIMIA DARI GOLONGAN 5A – 8A

Nama kelomok :
1. Zafira Sakinah
2. Abdul Gani
3. Jefry Nugrayanto
4. Arqae Vazal Hollozen
5. Mariano Wungun Randiwa

Sifat Kimia dan Fisika Golongan VA, 5A, Nitrogen dan Fosfor, Unsur, Tabel, Contoh,
Reaksi - Nitrogen dan fosfor merupakan unsur-unsur dalam golongan VA. Anggota unsur
golongan VA yang lainnya adalah arsen (As), antimonium (Sb), bismut (Bi). Kita akan
mempelajari sifat-sifat unsur nitrogen dan fosfor.
a. Sifat Fisika Golongan VA

Masing-masing nitrogen dan fosfor mempunyai lima elektron valensi dengan konfigurasi
elektron ns2np3. Bilangan oksidasi terbesar adalah +5. Perhatikan sifat-sifat fisika
nitrogen dan fosfor pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Sifat Fisika Nitrogen dan Fosfor

Sifat Nitrogen Fosfor


Massa atom relatif 14,006 39,9738
Nomor atom 7 15
Konfigurasi elektron 2s22p3 3s23p3
Jari-jari atom (nm) 0,074 0,110
Keelektronegatifan 3,07 2,06
Energi ionisasi pertama (kJmol-1) 1.406 1.066
Kerapatan (gcm-3) 0,96 1,82
Titik leleh (°C) -210 44,1
Titik didih (°C) -195,8 280

Selain nitrogen dan fosfor, unsur kimia di golongan 5A adalah oksigen dan belerang.

Beberapa sifat fisika unsur oksigen dan belerang ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 2. Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur Oksigen dan Belerang [1]
Sifat Sifat N2 O2 S
Titik leleh (°C) –210 218 113
Titik didih (°C) –196 183 445
–3
Massa jenis (g cm ) 0,0013 0,002 2,07
Keelektronegatifan 3,0 3,5 2,5
–1
Afinitas eletron (kJ mol ) 0 141 –200
Jari-jari ion (Å) 1,32 1,26 1,70
Jari-jari kovalen (Å) 0,70 0,66 1,04

Pada suhu kamar gas N2 tidak reaktif, disebabkan ikatannya sangat kuat. [1]

Oksigen membentuk molekul diatom O2 dan bentuk alotropnya adalah ozon (O3).
Oksigen merupakan gas tidak berwarna, tidak berasa, dan berwujud gas pada keadaan
normal. [1]

Keadaan stabil dari belerang adalah berbentuk rombik seperti mahkota yang berwarna
kuning. Belerang rombik meleleh pada 113 °C menghasilkan cairan berwarna jingga.
Pada pemanasan berlanjut, berubah menjadi cairan kental berwarna cokelat-merah. [1]

Pada waktu meleleh, bentuk mahkota pecah menjadi bentuk rantai spiral yang panjang.
Kekentalan meningkat akibat molekul S8 yang padat berubah menjadi rantai berupa spiral
panjang. Pada suhu lebih tinggi dari 200 °C, rantai mulai pecah dan kekentalan menurun.
[1]

b. Sifat Kimia Golongan VA

Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat membentuk senyawa
dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai lima. Senyawa nitrogen dapat mengalami
reaksi reduksi dan oksidasi. Adapun sifat kimia nitrogen antara lain seperti berikut.

1) Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan
bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti berikut.

N2(g) + O2(g) → 2NO(g)

Selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti berikut.

2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)

2) Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida dengan
reaksi seperti berikut.

N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)

3) Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti
berikut.

6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)


6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)
6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)

Fosfor dapat membentuk ikatan dengan cara yang mirip dengan nitrogen. Fosfor dapat
membentuk tiga ikatan kovalen, menerima tiga elektron membentuk ion P3-. Reaksi yang
terjadi pada fosfor, antara lain seperti berikut.

1) Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan non logam dan logam-logam yang
reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air
fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH3.

Na3P(s) + 3H2O(l) → 3NaOH(l) + PH3(g)

2) Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX3 dan
pentahalida PX5.

3) Membentuk asam okso fosfor

Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat
dibuat dengan reaksi seperti berikut.

P4O6(aq) + 6H2O(l) → 4H3PO3(aq)


Molekul oksigen merupakan gas reaktif dan dapat bereaksi dengan banyak zat, umumnya
menghasilkan oksida. Hampir semua logam bereaksi dengan oksigen membentuk oksida.
[1]

Belerang (S8) bereaksi dengan oksigen menghasilkan belerang dioksida dengan nyala biru
yang khas :

S8(s) + 8O2(g) → 8SO2(g)

Oksida yang lain dari belerang adalah SO8, tetapi hanya terbentuk dalam jumlah kecil
selama pembakaran belerang dalam udara. [1]

Anda sekarang sudah mengetahui Golongan VA. Terima kasih anda sudah berkunjung
ke Perpustakaan Cyber.

Golongan VI A
(Sifat Fisik, Sifat Kimia, Pembuatan, Kelimpahan di Alam, Kegunaan)
Lambang Unsur : O S Se Te Po
1. SIFAT FISIK
a. Oksigen
Kenampakan dan sifat : gas, non logam
· Nomor atom : 8
· Konfigurasi elektron : 1s2 2s2 2s4
· Massa atom relative : 15,9944 g/mol
· Jari-jari atom : 60 pm
· Massa Jenis : 1,429 g/L
· Titik Didih : -182,9°C
· Titik Leleh : -218,9°C
· Energi Ionisasi : 1314 kJ/mol
· Keelektronegatifan : 3,44 (skala Pauling)
· Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C
b. Sulfur
Kenampakan dan sifat : padat, non logam
· Nomor atom : 16
· Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p4
· Massa atom relative : 32.065(5) g/mol
· Jari-jari atom : 105±3 pm
· Massa Jenis : 2,07 gram / cm3
· Titik Didih : 717, 82 K
· Titik Leleh : 388.36 K
· Energi Ionisasi : 999.6 kJ·mol−1
· Keelektronegatifan : 2.58 (skala Pauling)
c. Selenium
Kenampakan dan sifat : Padat, non logam
· Nomor atom : 34
· Konfigurasi elektron : [Ar]3d10 4s2p4
· Massa atom relative : 78,96 g/mol
· Jari-jari atom : 120 Å
· Massa Jenis : 4,79 g/cm3
· Titik Didih : 958 K
· Titik Leleh : 217,01°C
· Energi Ionisasi : 975,2 kJ/mol
· Keelektronegatifan : 2,55 (skala Pauling)
· Densitas: 1,429 kg/m3 pada 20 °C
· Bilangan Oksidasi -2, 4, 6
d. Polonium
· Kenampakan dan sifat : padat, metalloid
· Nomor atom : 84
· Konfigurasi elektron : [Xe] 6s2 4f14 5d10 6p4
· Massa atom relative : 209 g/mol
· Jari-jari atom : 67 (+6) pm
· Massa jenis : 9,3 g/cm3
· Titik didih : 962ºC
· Titik leleh : 254ºC
· Energi ionisasi : -
· Keelektronegativan : 2,0 e
· Densitas : 9,4 g/cm3
· Bilangan oksidasi : +2, +4

2. SIFAT KIMIA
Sifat Fisika
Oksigen
(O)
Belerang (S)
Selenium (Se)
Telurium (Te)
Polonium
(Po)
Nomor Atom
8
16
34
52
84
Nomor Massa (g/mol)
15,999
32,06
78,96
127,60
210
Konfigurasi Electron
[He]2s2p4
[Ne]3s23p4
[Ar]3d103sp23p4
[Kr]4d105s25p4
[Xe]4f145d106s26p4
Kelimpahan Di Kulit Bumi (ppm)
464.000
260
0,05
0,001
2 X 1010
Jenis
Nonlogam
Nonlogam
Nonlogam
Metaloid
Metaloid
Wujud (25ºC)
Gas
Padatan
Padatan
Padatan
Padatan
Densitas (g/cm3) Pada 20ºC
0,001429
2,07
4,79
6,24
9,4
Jari-Jari Atom (pm)
65
109
122
142
153
Jari-Jari Ion (pm)
140 (-2)
29 (+6)
50 (+4)
97 (+4)
67 (+6)
Keelektronegativan (eV)
3,44
2,58
2,55
2,1
2,0
Titik Didih ºC
-182,96
444,7
684,9
1261 (989,9ºC)
962
Titik Lebur ºC
-218,4
115,21
217/494 K
722.66 K (448,51ºC)
254
Energy Ionisasi Pertama (kJ/mol)
3387
2250
2044
1794
-
Toksisitas
Non-Toksik
Non-Toksik
Senyawanya Sangat Toksik
10 mg/m3
Sangat Radioaktif
Bilangan Oksidasi
-2, -1
-2, +4, +6
-2, +4, +6
-2, +4, +6
+2, +4
Afinitas Elektron
1,461
2,077
2,021

Keterangan
1. Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah Densitas atom dari atas ke bawah
semakin bertambah Energy ionisasi dari atas ke bawah semakin berkurang
2. Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah
3. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah
4. Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin berkurang
5. Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
6. Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau heksavalen
7. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin
kebawah semakin sulit
8. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hydrogen dengan
kecenderungan semakin kebawah semakin kuat
9. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak sedap
10. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.
3. PEMBUATAN

a. Oksigen
Dalam teknik :
1) Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa
Katoda anoda
2) Destilasi bertingkat (lihat pembuatan gas nitrogen)
- Dalam Laboratorium :
1) Pemanasan kalium klorat dengan katalisator batu kawi (MnO2)
2) Pemanasan peroksida
3) Pemanasan garam-garam nitrat
b. Sulfur
1. Proses Frasch, cadangan bawah tanah belerang biasanya terdapat pada kedalaman
antara 150-750 m dan tebalnya kira-kira 30 m. Pipa berdiameter 20 cm dimasukkan
hingga ke dasar endapan belerang. Pipa lain yang lebih kecil, berdiameter 10 cm dan
lebih pendek dimasukkan dalam pipa pertama. Pipa terakhir, bediameter 2,5 cm
dimasukkan ke dalam pipa kedua. Pipa terakhir mempunyai panjang setengah dari pipa
pertama (lihat gambar di bawah ini).Mula-mula air bersuhu 165oC dialirkan ke bawah
melalui pipa pertama. Air panas ini akan melelehkan belerang di sekitarnya dan
mendorong cairan belerang naik melalui pipa. Air bertekanan tinggi dipompa melalui
pipa yang paling kecil, menghasilkan buih bermassa jenis kecil yang akan naik ke
permukaan tanah melewati pipa berukuran sedang. Buih ini mengandung belerang, udara,
dan air. Di permukaan tanah, campuran ini didinginkan dan menghasilkan kristal belerang
berwarna kuning dari cairannya yang berwarna ungu. Kristal belerang dihancurkan
dengan dinamit menjadi pecahan yang berukuran lebih kecil sehingga mudah diangkut ke
tempat lain.
2. Proses Claus, pada proses Claus, mula-mula gas alam dialirkan dalam etanol amin,
HOCH2CH2NH2 dan terjadi reaksi: HOCH2CH2NH2(l) + H2S(g) ⇆ HOCH2CH2NH3+
+ HS- Setelah dipisahkan, campuran kemudian dipanaskan sehingga H2S dilepaskan
sebagai gas. Gas ini kemudian dicampur dengan gas oksigen untuk membakar sepertiga
H2S menjadi gas SO2 dan air. Gas SO2 bereaksi dengan H2S sisa membentuk belerang
dan air.
3. Pemanasan Pirit, pirit dipanaskan tanpa udara akan menyebabkan dekomposisi S22-
menjadi belerang dan FeS.
c. Selenium
Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam
sulfat. Atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang
mengandung kalium nitrat). Namun, dari sumber lainnya dikatakan bahwa selenium
terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat
diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam
lingkungan.
d. Telurium
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan
rumus M2Se atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 ° C anoda lumpur dipanggang
dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion logam direduksi menjadi logam, sementara
Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
e. Polonium
Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan
menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210
adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103
tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan
menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi
proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan
senyawa polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat.
4. KELIMPAHAN DI ALAM
a. Oksigen
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masa dan
unsur paling melimpah di kerak bumi. Merupakan komponen paling umum ke-2 dalam
atmosfir bumi.
b. Sulfur
Sebagian besar belerang didunia digunakan untuk membuat asam sulfat. Belerang
tersebar luas di alam. Bisa didapatkan langsung berupa belerang atau berbentuk
senyawa.Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air
tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair
maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau
campuran
c. Selenium
Selenium ini paling sering dihasilkan dari bijih sulfida selenide di banyak, seperti
tembaga, perak, atau timah. Hal ini diperoleh sebagai hasil sampingan dari pengolahan
bijih ini, dari lumpur anoda kilang tembaga dan lumpur dari ruang utama tanaman asam
sulfat. Lumpur tersebut dapat diproses oleh sejumlah sarana untuk memperoleh selenium
gratis.
d. Telurium
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa
tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium
didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian
elektrolisis tembaga panas.
e. Polonium
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Dalam bijih uranium hanya mengandung
sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya sekitar
0.2% dari radium. Para ahli menemukan bahwa ketika menembak bismut alam (209bi)
dengan neutron, diperoleh 210bi yang merupakan induk polonium.
5. KEGUNAAN
a. Oksigen

Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan gas ini, rata - rata setiap kali kita bernafas
membutuhkan sekitar 2 liter oksigen. Di bidang Industri oksigen digunakan pada
pengolahan besi menjadi baja di tanur terbuka (tanur oksigen); saat dicampur dengan
bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan;
untuk membuat methanol, etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara
tungku untuk pencairan tembaga, seng, dan sebagainya; di pabrik kertas oksigen
digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah pekat dan pemurnian
limbah.
b. Sulfur
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet
alam dan juga berperan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam
pembuatan pupuk fosfat. Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan,
seperti pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator.
Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat
penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering.
c. Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan
lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk
membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta
fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
d. Telurium
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya
CdTe ini digunakan untuk mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit
listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk komersial dilakukan oleh
Perusahaan First Solar.
e. Polonium
Ø Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa.
Ø Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi.
Ø Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi
muatan -muatan listrik .
Ø Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik
pada satelit angkasa.

UNSUR KIMIA GOLONGAN VII A

UNSUR KIMIA GOLONGAN VII A ( UNSUR HALOGEN )


A. Anggota golongan VII A
Fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I), dan astatin (At). Golongan halogen ini (F,
Cl, Br, I dan At) adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan
alkali (golongan 1A).
1. Flourin (F)
Fluorin (F) Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan
diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin
biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat
korosif.
2. Klorin (Cl)
Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun
1810, nama klorin diberikan oleh Davy. Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna
kuning kehijauan, dapat larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan unsur lain.
3. Bromin (Br)
Penemu bromin adalah Balard pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait
berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak
enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut
dalam air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada
iodium.
4. Iodin (I)
Iodin pertama kali ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa
non-logam dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan. Sifat iodine sendiri antara lain
dapat menguap dalam temperatur biasa dan membentuk gas keunguan berbau tidak enak.
5. Astatin (At)
Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson,
Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin
dapat membentuk senyawa antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin
juga memiliki waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan
menit dan di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.

B. Keberdaan unsur-unsur golongan VII A di Indonesia


Beberapa sumber air di negara Indonesia mengandung natrium iodida (NaI) dalam kadar
yang cukup tinggi, misalnya di Watudakon (Mojokerto). Beberapa jenis lumut dan
ganggang laut mengandung senyawa iodin.
Unsur astatin tidak dijumpai di alam
Halogen pada perairan terdapat dalam bentuk ion monovalen, misalnya ion flourida (F-),
ion klorida (Cl-), bromin (Br-), dan ion iodide (I-). Unsur-unsur halogen biasanya
ditemukan di perairan laut. Unsur klor dalam air laut dijumpai dalam bentuk ion klorida.
Saat ini di beberapa daerah cukup berpotensi sebagai penghasil garam. Diantaranya Pati,
Rembang, Pamekasan, Sumenep, Sampang, Indramayu, Cirebon, Nagekeo, NTT, NTB
serta daerah-daerah lainnya.
C. Sifat Fisik dan Kimia

1. Sifat fisik halogen


Sifat
F
Cl
Br
I
Nomor atom
9
17
35
53
Konfigurasi elektron
[He] 2s2 2p5
[Ne] 3s2 3p5
[Ar] 3d10 4s2 4p5
[Kr] 4d10 5s2 5p5
Jari-jari kovalen (Ao)
0,64
0,99
1,14
1,33
Jari-jari ion X- (Ao)
1,19
1,67
1,82
2,06
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol)
1681
1251
1140
1008
Afinitas elektron
-328
-349
-325
-295
Potensial reduksi standar, Eo (volt)
2,87
1,36
1,06
0,54
Energi ikatan X-X (kJ/mol)
155
242
193
151
Energi ikatan H-X (kJ/mol)
562
431
366
299 [1][1]
Keelektronegatifan
4,0
3,0
2,8
2,5
Titik didih (oC)
-233
-103
-7,2
113,5
Titik beku (oC)
-188
-34,5
58,8
184,4
Wujud pada 25oC
Gas (kuning pucat)
Gas (biru pucat)
Cair (merah)
Padat (metalik gelap) [2][2]

2. Sifat Kimia Halogen


1. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut
juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I-
karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
2. Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen
di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi
oleh energi ikatan halogen. Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah
diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat data
keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari
atas ke bawah semakin berkurang
3. Daya Oksidasi
Halogen merupakan oksidasi kuat. Sifat oksidator halogen dari atas ke bawah semakin
lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di bawahnya.
F2 + 2KCl → 2KF + Cl2 atau ditulis
F2 + 2Cl- → 2F- + Cl2
Cl2 + 2I- → 2Cl- + I2
Br2 + KF (tidak terjadi reaksi) atau ditulis
Br2 + F- (tidak terjadi reaksi)
Dari reaksi di atas juga berarti ion halida (X-) bersifat reduktor. Sifat reduktor ion halida
makin ke bawah semakin kuat.

D. Reaksi – reaksi halogen :


1. Reaksi halogen dengan gas hidrogen
Semua halogen(X2) dapat bereaksi dengan gas Hidrogen,membentuk hidrogen Halida
(HX).persamaan reaksinya sebagai berikut :
H2 + X2 →2HX
2. Reaksi dengan logam :
Pada reaksi halogen dengan logam terbentuk halida yang berupa senyawa ion.Halogen
bersifat sebagai pengoksidasi dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat sebagai
pereduksi.
Contoh : 2Na + Br → 2NaBr
3. Reaksi halogen dengan non logam :
Pada reaksi halogen dengan non logam membentuk senyawa kovalen.Kemampuan
bereaksi unsur – unsur halogen dengan unsur non logam menunjukkan pola yang
sama,yaitu pola kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai iodin.Fluorin bereaksi
langsung dengan semua unsur non logam kecuali nitrogen,helium,neon,dan argon.Bahkan
dengan pemanasan,fluorin dapat bereaksi dengan intan dan xenon.
Ø Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca,kuarsa,dan silika.
SiO2 (s) + 2F2 (g) →SiF4 (s) + O2 (g)
Ø Iodin dapat bereaksi langsung dengan fosfor
P4 (S) + 6I2 (s) →4PI3 (s)
4. Reaksi halogen dengan air :
Semua halogen larut dalam air.Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah
fluorin dan klorin(berlangsung lambat).Hal ini disebabkan potensial oksidasi air adalah -
1,23 V,sedangkan fluorin -2,87 V,dan klorin -1,36 V.
Ø F mengoksidasi air
Ø Cl dan Br larut dalam air,sedangkan
Ø I sukar larut dalam air,untuk melarutkan I2 harus ditambah KI.
5. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa. Halogen (X2) bereaksi dengan
basa :
Ø Pada suhu rendah menghasilkan halida (X-)
Ø Pada suhu tinggi menghasilkan halida dan halat (XO-)
Contoh : Cl2 (g) + 2OH-(aq) →Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l)

D. Pembuatan Hidrogen Halida


1. a. Hidrogen Fluorida (HF)
HF dibuat dengancara mereakasikan kalsium fluoride dengan asam sulfat pekat.
CaF2(s) + H2SO4 → CaSO4(s) +2HF(g)
b. Hidrogen Klorida (HCl)
HCl dibuat dengan mereaksikan garan dapur dengan asam sulfat pekat yang panas.
NACl(s) + H2SO4 → NaHSO4(s) + HCl(g)
c. Hidrogen Bromida (HBr)
HBr dibuat dengan mereaksikan fosfor tribomida dengan air.
PBr2(S) + 3 H2O(l) → H3PO3(aq) + 3 HBr (g)
d. Hidrogen iodida (HI)
HI dibuat dengan mereaksikan fosfor triiodida dengan air.
PI3(s) + 3 H20(l) → H3PO3(aq) + 3 HI(g)
2. Asam oksi halogen
Asam oksi halogen terbentuk dari reaksi oksi halogen dengan air. Sedangkan oksi
halogen sendiri merupakan hasil reaksi dari halogen dengan oksigen. Kecuali flourin (F),
halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen atau lumrahnya asam-
oksi halogen. Contoh reaksi oksida halogen dengan air :
Cl2O(g) + H2O(l) → 2 HClO(aq)
Cl2O3(g) + H2O(l) → 2 HClO2(aq)
Dalam kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks positif ini adalah hal
yang tidak biasa untuk halogen yang sangat reaktif menangkap elektron. Setiap harga
biloks ini memiliki nama khusus.
Ø Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen lalu diakhiri
dengan it. Singkatnya nama asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya
Asam Hipoklorit
Ø Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit
Ø Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat
Ø Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at, contohnya asam perklorat
Kekuatan asam oksi halogen bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam
tersebut.

E. PEMBUATAN HALOGEN
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini
merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.
1. Fluorin
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis
garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3%
untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja
dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air
karena F2 yang terbentukakan oksidasinya.
2. Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
3. Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial,
pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi
reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang
terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
4. Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan
dimurnikan.

F. KEGUNAAN HALOGEN
1. Flourin
Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop Uranium235 yang
merupakan bahan bakar reaksi nuklir. Dalam bijih uranium, isotop 235U bercampur
dengan 238U. jika biji itu direaksikan dengan F2(g), terbentuklah gas 235UF6 dan gas
238UF6, untuk selanjutnya fiolah menjadi unsur 235U.
Fluor unsure maupun klor pentaflorida, telah dipakai sebagai zat pengoksid dalam
beberapa roket. Fluor digunakan untuk membuat berbagai macam senyawa fluorin
organik. Ini yang termasuk gas Freon, seperti CCl2F2 dan plastic yang tahan panas, teflon
C2F2 untuk membuat Poli-PTFE jenis plastic tahan panas yang banyak digunakan pada
peralatan mesin. Teflon dapat terurai pada suhu sekitar 250°C (482°F) yang dicapai
dalam beberapa oven yang dapat bersih lagi dengan sendirinya, produk-produk
pengurainya beracun.
Fluorin juga dapat digunakan untuk mengukir gelas, yakni asam fluoride (HF) yang dapat
bereaksi dengan gelas (CaSiO3) dengan reaksi :
CaSiO3(s) + 8HF (aq) → H2SiF(aq) + CaF2(s) + 3H2O(l)
Natrium fluoride, untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga. Belerang
heksafluorida (SF6) yang dipakai sebagai isolator. Kriolit (Na3AlF6), untuk pelarut
dalam pengolahan logam aluminium secara elektrolisis. CCl3F untuk insektisida, Freon -
12 (CF2Cl2), sebagai zat pendingin pada kulkas dan AC, serta zat pendorong pada
kosmetika aerosol (spray). Freon – 22 (CHClF2) sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan. CBrF3 dan CBr2F2, sebagai pemadam kebakaran dalam pesawat
Hidrofluorokarbon (HFC - 1340) jenis bahan bakar dalam aerosol. Natrium
heksafluorosilikat (Na2SiF6) ditambahkan dalam pasta gigi untuk mencegah kerusakan
gigi.
2. Klorin
Gas Cl2 sering digunakan sebagai desinfektan dan digunakan untuk menarik timah dari
kaleng bekas membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah yang murni. Klor
merupakan halogen yang paling banyak dihasilkan dan jumlahnya jauh diatas yang
lainnya. Dapat digunakan, misalnya : Asam Klorida (HCl), merupakan asam peringkat
ketiga yang banyak diproduksi sesudah asam sulfat dan asam nitrat. HCl terutama
digunakan pada industri logam untuk membersihkan permukaan logam, serta
mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya.
Sebagai garam dapur dan dipakai sebagai bahan baku pada berbagai jenis industri kimia,
digunakan Natrium Klorida (NaCl). Kalium Klorida (KCl) banyak digunakan sebagai
pupuk tanaman. Amonium Klorida (NH4Cl) sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
Natrium Hipoklorit (NaClO) yang dapat mengoksidasi zat warna, sehingga digunakan
sebagai zat pengelantang untuk kain dan kertas, dengan reaksi:
ClO- + zat berwarna → Cl- + zat tak berwarna
CaOCl2 atau (Ca2+) (Cl-) (ClO-), dikenal sebagai serbuk pengelantang dengan nama
kapul klor. Kalsium hipoklorit disingkat kaporit Ca(ClO)2 dikenal sebagai zat disenfektan
pada air leding dan pemutih pakaian,kalsium klorat (KClO3), bahan pembuat koret\k api
dan kembang api atau mercun.seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri/solder.
Berbagai senyawa organic , seperti plastic(PVC), insektisida, DDT, CHCl3, pelarut CCl4
dll.
3. Bromin
Br2 merupakan bahan baku untuk membuat senyawa- senyawa bromine, misalnya
natrium bromide sebagai zat sedative/obat penenang saraf, Br dalam sejumlah besar
digunakan untuk membuat perak bromide yang disuspensikan dengan gelatin untuk
dipakai sebagai film fotografi . AgBr pada film akan terurai menjadi perak (Ag) dan
bromide (Br),jika terkena sinar matahari.kemudian film dicuci dengan larutan hipo
natriumtiosilfat,Na2S2O3 untuk menghilangkan kelebihan AgBr.selanjutnya,AgBr
diubah menjadi ion kompleks Ag(S2O3)23- yang larut,sehingga perak (Ag) tertinggal
pada film sebagai bayangan hitam,metal bromide,(CH3Br) suatu bahan zat pemadam
kebakaran. Etilena bromide (C2H4Br2),selama bertahun-tahun kira-kira separuh dari
ribuan ton brom yang di hasilkan setiap tahun digunakan untuk membuat senyawa ini.
Etilan bromide sebuah komponen bensin etil yang sering ditambahkan poada bensin, agar
senyawa Pb dalam bensin diubah menjadi PbBr2 sehingga logam Pb tidak mengendap
dalam silinder. Dengan cara senyawa timbel ditambahkan kepada bensin etil sebagai zat
antikeruk (anti knock), tetapi timbel yang terbentuk sewaktu pembakaran mereka
cenderung merusak. Dengan adanya etilena bromide, timbel ini membentuk timbel
bromide yang mudah menguap, yang lolos bersama gas-gas buangan dengan pencemaran
atmosfer dan bukan mesinnya.

4. Iodine
Larutan I2 dalam alcohol disebut tingtur iodium, merupakan obat anti septic bagi luka-
luka agar tidak kena infeksi. Dalam industry tapioca, maizena, dan terigu, larutan I2
dengan amilum akan memberikan warna biru.
Senyawa-senyawa iodine yang penting dan dapat dimanfaatkan, misalnya: Kalium Iodat
(KIO3) yang ditambahkan kedalam garam dapur, agar tubuh kita memperoleh iodine.
Pembuatan emulasi fotografi sebagai AgI (perak Iodida). Quartz-Iod untuk bola lampu.
Ammonium Iodida (NH4I) untuk lensa Polaroid. Iodoform (CHI3) untuk anseptik. Dalam
laboratorium dapat digunakan untuk mentitrasi senyawa pengoksida kuat.
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA pada
sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri
dari fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan tenesin (Ts). Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah
ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Prancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia
juga merupakan golongan paling nonlogam.
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk
dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι
(gígnomai), "membentuk" sehingga berarti "unsur yang membentuk garam". Halogen
akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga
cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Lampu halogen adalah lampu pijar berisi gas mulia yang dicampur dengan sedikit gas
unsur halogen.

Anda mungkin juga menyukai