Anda di halaman 1dari 29

MATERI KIMIA UNSUR

Sub Materi: Unsur Transisi blok d dan f


DOSEN: DR. SYAHRUDDIN KASIM, S.Si, M.Si.

JURUSAN KIMIA F.MIPA


UNIVERSITAS HASANUDDIN
SEMESTER AWAL 2016-2017
Tabel Periodik Unsur
LITERATUR KIMIA UNSUR

1. Kimia Anorganik Dasar (F. Albert Cotton)

2. Kimia Anorganik Transisi (Kristian H. Sugiyarto)

3. Kimia Koordinasi (Retno Dwi Suyanti).

4. Kimia Koordinasi (Sukarjo).

5. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat (Heryando


Palar)

6. Efek Toksik Logam (Wahyu Widowati)


SUBSTANSI MATERI KULIAH
1. Karakteristik Unsur Transisi (Blok d).

2. Karakteristik Unsur Lantanida dan


Aktinida (Blok f).

3. Isolasi logam dari biji mineralnya dan


Sintesis senyawa kompleksnya.

4. Bahaya dan Manfaat Unsur logam transisi


dan Senyawa kompleksnya.
UNSUR TRANSISI

Disebut UNSUR TRANSISI: Karena unsur tersebut


memiliki konfigurasi elektron terluar yang berakhir
pada orbital d dan f baik terisi penuh atau tidak.

Semua UNSUR TRANSISI: Adalah logam yang banyak


dalam kerak bumi sebagai mineral, umumnya
merupakan logam keras yang menghantar listrik dan
panas dengan sangat baik, umumnya membentuk
kompleks berwarna dan bersifat paramagnetik,
walaupun terdapat beberapa senyawa unsur transisi
yang bersifat diamagnetik, sifat kimianya sangat khas,
diantaranya sebagai komponen katalisator organik.
KELIMPAHAN DAN ISOLASI

Kelimpahan : Logam Transisi banyak terdapat dalam kerak bumi


yang umumnya berbentuk mineral (oksida, sulfida, sulfat, halida,
karbonat) dan paduan senyawa. Contoh:
Zirkon (Zr(SiO4), Kuprit Cu2O, Hematit (Fe2O3),
Pirolusit (MnO2), Serargirit (AgCl), Azurit (Cu3(OH)2(CO3)2),
Galena (PbS), Sphalerite (ZnFe)S, Cinnabar (HgS), contoh
amalgam (Hg2Na), rutil (ZnF2), fluorit (CdF2), Olivin
(Mg,Fe)2SiO4, Ilmenit (FeTiO3), Sinabar (HgS), Manganit
(MnO(OH)), Aegirin (NaFe(Si2O6)) , Monasit (Ce,La,Y,Th)PO 4
, Wolframit (Fe,Mn)WO4 dan
Turmalin (Na,Ca)(Li,Mg,Al)3(Al,Fe,Mn)6(OH)4(BO2)3(Si6O18).

Isolasi : Pengekstrak: HCl, H2SO4, HNO3, HClO3 dan HClO4.


KARAKTERISTIK SIFAT DAN PELARUT
LOGAM TRANSISI PERIODE PERTAMA
LOGAM SIFAT PELARUT TITIK BJ
LELEH (g/mL)
(0C)
Sc Keras, Tidak Tahan Korosi HCl,HF,H2SO4(encer) 1539 3,00
Ti Keras, Tahan Korosi HClpanas ,HF 1668 4,51
V Keras, Tahan Korosi HNO3,HF,H2SO4p 1895 6,11
Cr Rapuh, Tahan Korosi HClencer, H2SO4p 1875 7,19
Mn Rapuh, Reaktif, Putih HClencer, H2SO4p 1245 7,86
Fe Padat, Reaktif, Mengkilat HClencer, H2SO4p 1537 7,87
Co Keras, Tahan Korosi, Kebiruan HClp, H2SO4p 1494 8,90
Ni Sangat Tahan Korosi HClp, H2SO4p 1453 8,91
Cu Lunak, Kemerahan HNO3,H2SO4p(panas) 1083 8,95
Zn Lunak, Tahan Korosi HNO3p,H2SO4p 420 7,15
Pelarut terbaik: H2SO4 , HNO3 dan HClO4 ,(Malik, 2004).
KARAKTERISTIK PENGHANTARAN
LISTRIK LOGAM TRANSISI

Logam Transisi dapat menghantarkan listrik: Oleh


karena adanya elektron dalam konfigurasi
elektronnya yang bebas bergerak keluar masuk
orbital dalam orbital atomnya. Elektron tersebut
dapat berada pada keadaan Geround Stated (GS)
ataupun dalam keadaan Eksated Stated (ES)
dalam orbital atomnya.

Penataan ulang elektron logam kompleks akibat


adanya pengaruh dari luar bahkan dapat mengubah
elektron stabil menjadi keadaan star (aktif). Elektron
dalam orbital dapat searah (aktif/tidak stabil)
ataupun berlawanan dengan medan magnet (stabil).
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LOGAM
TRANSISI

Sifat kimia unsur transisi umumnya dibagi dua yaitu :


Dalam bentuk logam dan dalam bentuk senyawanya.
1. Logam Transisi: Semuanya logam keras yang mudah
menghantarkan listrik, bersifat asam, mudah
teroksidasi, dan jika membentuk senyawa kompleks
maka logam transisi sebagai atom pusat dapat
merupakan sisi aktif senyawa kompleksnya.
2. Senyawa logam transisi: Dapat berupa senyawa
oksida, halida, sulfida, sulfat, karbonat, posfat, nitrat,
hidrat, dll (semuanya bersifat asam dan kekuatannya
tergantung kekuatan ligan tersebut). Dapat juga berupa
senyawa kompleks yang : Stabil, Tidak Stabil/Terdistorsi
(termodinamika), Labil dan Innert (Faktor kinetika).
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA
LOGAM TRANSISI

Sifat kimia unsur transisi juga sangat ditentukan oleh


bentuk geometri molekul senyawa kompleksnya
(pengaruh ruang/sterik). Innert Orbytal Compleks (IOC)
& Outher Orbytal Compleks (OOC), berbeda, pengaruh
ligan.
Contoh : 1. d2sp3 (dx2-y2, dz2) = IOC, ligan kuat, low spin.
2. sp3d2 (dxy dan dyz) = OOC, ligan lemah, high spin.
1. Bentuk geometri karena pengaruh ligan yang terikat
pada ion logam transisi.
2. Bentuk geometri akibat dari perbedaan bentuk
isomer senyawa kompleksnya.
Isomer senyawa kompleks, ada dua kelompok utama yi:
Isomer stereokimia/optik dan isomer struktur/geometri.
KRITERIA DASAR PENENTU SIFAT KIMIA SENYAWA
KOMPLEKS LOGAM TRANSISI

1. Stereokimia Molekul Senyawa Kompleks.


2. Efek Kelat dari Ligan.
3. Jenis Isomer senyawa Kompleks.
4. Efek Trans pada Kompleks Planar Segi empat.
5. Interaksi Ligan Kuat dan Lemah  Splitting Orbital.
6. Kuat Lemahnya Medan Ligan  Deret Ligan.
7. Pengaruh Medan Kristal  Orbital Terdegenerasi.
8. Kuat/Lemah Medan Kristal (CFSE) Labil/Innert.
9. Kuat Lemahnya Spin Elektron Ikatan.
10. Efek Back Bonding  Pengaruh Ikatan (π) tak
sejajar.
KARAKTERISTIK EFEK TRANS KOMPLEKS
PLANAR SEGI EMPAT KARENA PENGARUH LIGAN

1.Reaksi Efek Trans Ligan Yang Akan Masuk

2. Deret Efek Trans Ligan Pada Kompleks Planar Segi 4


KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LOGAM
TRANSISI KARENA PENGARUH LIGAN

A. Cis Dekstro B. Cis Levo


Arah Pemutaran : DepanTengahBelakang

A. Trans B. Cis
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LOGAM
TRANSISI KARENA PENGARUH LIGAN

A. Facial (Fac) B. Meridional (Mer)

A. Isomer Rantai dari Trans B. IR. dari Cis


JENIS ISOMER YANG LAIN
1. Isomer Koordinasi
[Co(NH3)6]3+ [Cr(CN)6]3- dan [Cr(NH3)6]3+ [Co(CN)6] 3-

2. Isomer Ionisasi
[Co(NH3)5Br]SO4 dan [Co(NH3)5SO4]Br
3. Isomer Hidrasi
[Cr(H2O)5Cl]Cl2 .H2O dan [Cr(H2O)4Cl2]Cl .2H2O

4. Isomer Polimerisasi (Isomer semu)


[Co(NH3)3(NO2)3] dan [Co(NH3)6] [Co(NO2)6]
5. Isomer Ikatan
[Co(NH3)5NO2]Cl2 dan [Co(NH3)5O-N=O]Cl2
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA LOGAM TRANSISI
KARENA PENGARUH LIGAN

Contoh: ion logam Cu2+


1. Ditambahkan HClag + NH3 berlebih = [Cu(NH3)4(H2O)2]Cl2
(Oktahedral terdistorsi).
2. Ditambahkan NH3 + HClag berlebih = [Cu(NH3)4]Cl2
(terdistorsi antara tetrahedral dan planar).

Perkirakan bentuk geometri senyawa kompleks:


(PK)
1. Ion logam Co3+ ditambahkan HCl dan NH3 .
(Contoh isomer stereokimia)
2. Ion logam Cr3+ ditambahkan HBrag, HClag dan NH3 .
(Contoh isomer struktur)
Gambarkan (PK) : Kompleks EDTA dengan Co (Cis dan Trans)
DERET KEKUATAN BEBERAPA JENIS LIGAN
Deret kekuatan beberapa jenis ligan yang akan
berikatan dengan ion logam transisi membentuk senyawa
kompleks, menurut kekuatannya memisahkan orbital d
adalah sebagai berikut:

I- < Br- < Cl- < F- < OH- < (C2O4)2- < H2O < -NCS- < Py < NH3 < en
< bipy < o-phen < NO2- < CN- (F.A. Cotton).

I- < Br- < S2- < SCN- < Cl- < NO3- < F- < OH- < (COO)2- < H2O <
NCS- < CH3CN < NH3 < en < bipy < phen < NO2- < CN- < CO
(Sugiyarto, K.H.).

Deret Lain : Lihat Sukarjo dan Suyanti R.D.


CONTOH SINTESIS Fe2[Cu(CN)4]3

1. Siapkan larutan KCN, CuSO4 dan FeCl3 masing-


masing 0,1M.
2. Campurkan 4 mL larutan KCN 0,1 M ke dalam 1 ml
larutan CuSO 0,1 M, amati warna merah kecokelatan
pada penambahannya.
3. Tambahkan FeCl3 0,1 M secara berlebih sampai
terbentuk endapan berwarna cokelat tua kemerahan.
4. Saring endapat dan keringkan dalam desikator.
5. Analisis kristalnya dengan alat kristalografi.
REAKSI INSERSI PADA SENYAWA KOMPLEKS
REAKSI ADDISI PADA SENYAWA KOMPLEKS
REAKSI KELUAR MASUKNYA LIGAN
PADA SENYAWA KOMPLEKS

Catatan: Ligan yang akan disubtitusi, masuk pada orbital


sesumbu dan melakukan penataan ulang ke orbital tak
sesumbu, dan harus berdekatan baru terjadi subtitusi.
KARAKTERISTIK LIGAN JIKA BERINTERAKSI
DENGAN ORBITAL ION LOGAM TRANSISI
1. Ligan lemah kecenderungannya besar terikat pada
orbital yang searah dengan sumbu ikatan, dan
sebaliknya ligan kuat kecenderungannya besar terikat
pada orbital yang tidak searah sumbu ikatan.
2. Orbital yang searah sumbu ikatan adalah : dx2 – y2
dan dz2 dan orbital yang tidak searah sumbu ikatan
adalah orbital: dxy, dyz dan dxz.
3. Pada saat terjadi reaksi pada senyawa kompleks,
keluar masuknya ligan yang terikat pada orbital ion
logam transisi kecenderungannya lebih besar dan lebih
mudah jika melalui orbital dx2 – y2 dan dz2, baru
kemudian mengalami penataan ulang agar mencapai
bentuk yang lebih stabil yaitu saat terikat pada orbital
dxy, dyz dan dxz.
BEBERAPA FUNGSI LOGAM TRANSISI

1. Zn : ZnCS2 (Sink ditiokarbamat) untuk fungisida


bersama dengan Cd dan Hg, garam ZnCS2(OH)2
mempercepat vulkanisir karet (insersi CS2 dalam
Zn(OH)2 , ZnO dan ZnCO3 untuk obat salep luka, Zn
dalam enzim karbonat anhidrase untuk reaksi hidrasi
CO2 dan dalam karboksil peptidase untuk hidrolisis
peptida pada gugus karboksil ujung rantai peptida.
2. Fe : Sebagai logam, industri paduan logam, enzim,
koenzim dan komponen pengkompleks.
3. Hg : Reaksi-reaksi biokimia, ekstraksi emas dan
nikel, katalisator, komponen pengkompleks.
4. Ag : Bahan baku polimer plastik ramah lingkungan
dan anti bakteri (Kitosan-Ag), industri paduan logam,
dll.
FUNGSI UNSUR TRANSISI SEBAGAI AGEN KATALISATOR ORGANIK

1. Oksidasi ikatan rangkap hidrokarbon tak jenuh.


Pt/Rh/Ni
Reaksi: RHC=CH2 + H2 RCH2 – CH3
2. Oksidasi asam lemak tak jenuh (misalnya proses pembuatan mentega dari
minyak, R4, R5, R6 = Jenuh/padat)
O O
CH2 – O – C – R1 CH2 – O – C – R4
O Pt/Pd/Ni O
CH – O – C – R2 + H2 CH – O – C – R5
O O
CH2 – O – C – R3 CH2 – O – C – R6
BAHAYA LOGAM TRANSISI

Karena semua unsur transisi adalah logam keras, maka


semua memiliki efek akumulasi apabila masuk ke dalam
sistim lingkungan terutama mahluk hidup dan manusia.

“Banyak jenis obat-obatan merupakan senyawa


kompleks dan unsur transisi sebagai atom pusat dan
sekaligus sisi aktifnya”.

Efek akumulasi ion logam unsur transisi akan semakin


berbahaya apabila logam transisi tersebut masuk
kategori logam berat.
Akumulasi ion logan transisi ditentukan oleh kekuatan
efek afinitasnya pada lingkungan alam dan mahluk
hidup.
TERIMA KASIH

WASSALAMU ALAIKUM
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

DOSEN:
DR. SYAHRUDDIN KASIM, S.Si., M.Si.
Struktur Dasar Vitamin B12
Catatan: R = -5’-deoksiadenosil, -CH2OH, -OH, -CN.
Tugas 1 (Kuis)
1. Buatlah konfigurasi elektron unsur transisi berikut: Ti, Mn, Fe
dan Zn (laki-laki), Sc, Cr, Co dan Cu (Wanita).
2. Buat pula konfigurasi elektron unsur transisi berbentuk ion
berikut ini: Ti+, Mn2+, Fe3+ dan Zn2+ (Wanita), Sc+, Cr2+, Co3+ dan
Cu2+ (Laki-laki) .
3. Berdasarkan konsep kestabilan dan aturan Hund, jelaskan
mengapa senyawa kompleks dengan konfigurasi berbentuk
Geround Stated (GS) akan mengadakan penataan ulang orbital
pada saat akan melepaskan elektronnya dan berikan contoh.
4. Buatlah konfigurasi elektron molekul ligan berikut: N 22+, N2,O2
dan CN-., tentukan pula sifat kemagnetannya.
5. Alamat kumpul (Setelah di kerja ulang):
kasimsyahruddin@gmail.com
Tugas 2 Kimia Unsur
1. Buat Paper tentang karakteristik (Sumber, kelimpahan,
bentuk dan sifat senyawanya, pemanfatan dan efek yang
ditimbulkannya), masing-masing unsur logam transisi,
format: Times New Roman, huruf 12 spasi 1,5.
2. Tugas selanjutnya buat power point dari paper tersebut
dan dikumpul berbentuk soft copy (dikerja perorang tapi
file disatukan, dikumpul perkelompok satu file folder).
3. Lengkapi dengan literature, pengarang, judul buku,
penerbit dan tempat terbit atau jika jurnal lengkapi
dengan (tanggal akses dan URL) yang anda gunakan.
4. Alamat kumpul:
kasimsyahruddin@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai