Dosen Pengampu:
Dra. Hj. Elva Yasmi Amran, M.Si.
Dr. H. Asmadi M. Noer, M.Sc.
Kelas: Kimia 5B
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Besi dan Baja.............................................3
B. Proses Pengolahan Besi dan Baja............................................................4
C. Manfaat Besi dan Baja dalam Kehidupan...............................................11
Daftar Pusataka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang mempunyai peranan yang
sangat besar dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman modern seperti
sekarang. Kelimpahannya juga sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan merupakan
jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena kelimpahannya yang sangat
besar itulah maka besi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
industri konstruksi. Besi berada dalam bentuk senyawanya, terutama sebagai bijih
besi, yang mengandung Fe2O3 (hematite), Fe2O3.H2O (limonit), Fe3O4 (magnetic),
FeCO3 (siderite), dan FeS2 (pirit).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia dari besi dan baja?
2. Bagaimana cara pengolahan besi dan baja?
3. Bagaimana reaksi-reaksi yang terkait dengan besi dan baja?
1
4. Bagaimana pemanfaatan besi dan baja dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari besi dan baj
2. Untuk mengetahui cara pengolahan besi dan baja
3. Untuk mengetahui reaksi-reaksi yang terkait dengan besi dan baja
4. Untuk mengetahui pemanfaatan besi dan baja dalam kehidupan sehari-
hari
BAB II
PEMBAHASA
Karakteristik 𝑭𝒆
𝟐𝟔
Keelektronegatifan 1.83
(Kristian. 2010)
Baja
1) Baja lembek (kandungan karbon rendah 0,2%): Sifatnya mudah ditempa.
Digunakan pada pembuatan kawat, pipa dan lembaran baja
2) Baja medium (kandungan karbon 0,2%-0,6%): Bersifat keras tetapi dapat
ditempa dan tahan korosi. Digunakan sebagai batangan-batangan
kerangka bangunan
3) Baja karbon tinggi (kandungan karbon 0,6%-1,5%) serta sejumlah kecil
silicon, mangan, fosfor, dan belerang: Sangat keras tetapi rapuh, tidak
dapat ditempa, titik leleh rendah. Berdasarkan sifat ini, besi tuang mudah
digunakan pada alat-alat yang dibuat dengan cetakan, seperti kaki mesin
jahit, setrika, lumpang besi, dan digunakan sebagai alat-alat perkakas..
Karena titik lelehnya rendah maka mudah dicairkan dan dituangkan ke
dalam cetakan.
Pembuatan Baja
Untuk membuat baja, maka “pig iron” atau besi tuang yang dihasilkan
dari tanur tinggi, harus dimurnikan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar
karbonnya (dari 5% diturunkan sampai di bawah 1,5 %), dan untuk
menghilangkan bahan/unsur lain yang mengotori besi (belerang, fosfor,
silikon dan sebagainya) dilakukan pemurnian melalui berbagai metode, yaitu:
1) Proses Bassemer
Proses Bassemer dikembangkan di Inggris tahun 1856. Sejumlah leburan
besi tuang dari tanur tinggi dimasukan ke dalam Converter Bassemer
(yaitu tanur untuk Proses Bassemer). Dalam metode ini, ke dalam
Conventer Bassemer ditambahkan senyawa lain seperti dolomite
(MgCO3 dan CaCO3), untuk mengikat zat pengotor di dalam besi. Sambil
diputar terus dibawah tanur, melalui lubang-lubang dibawah tanur
dimasukan gas oksigen agar bereaksi dengan karbon, silikon, fosfor dan
belerang menjadi oksida-oksidanya. Oksida-oksida ini akan diikat oleh
oksida-oksida magnesium dan kalsium (MgO dan CaO) sebagai hasil
penguraian MgCO3 dan CaCO3 yang sebelumnya dimasukan, menjadi
kerak yang mengapung diatas cairan besi. Selanjutnya besi cair yang
sudah mendekati murni dikeluarkan melalui lubang pada converter. Dan
kerak yang tertinggal dalam converter dapat dibuang.
Jenis baja yang dihasilkan Converter Bassemer ditentukan dengan
mengontrol karbon yang dikandungnya, serta jenis logam lain yang
dicampurkan untuk membuat logam aliasi.
Manfaat Baja
Pembuatan baja lunak
Berbeda dengan besi, baja murni yang sangat kuat, terutama untuk
pembuatan proyek konstruksi, baja lunak merupakan campuran antara
bijih besi dengan karbon, dengan kandungan campuran karbon sebanyak
0,1 – 0,3%. biasanya jenis baja ini dapat ditempa, dan mudah dipotong
dengan menggunakan gergaji tangan. Berikut ini beberapa pemanfaatan
dari baja lunak:
Pembuatan mur, sekrup, dan baut
Pembuatan perkakas, seperti obeng dan semacamnya
Pembuatan pipa–pipa non pralon
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan utama untuk membuat besi kasar adalah bijih besi. Dapur tinggi dibuat
dari susunan batu tahan api yang diberi selubung baja pelat untuk memperkokoh
konstruksinya. Batu kapur adalah sebagai bahan tambahan gunanya untuk
mengikat abu kokas dan batu-batu ikutan hingga menjadi terak yang dengan
mudah dapat dipisahkan dari besi kasar. Prinsip dari proses dapur tinggi adalah
prinsip reduksi. Pada proses ini zat karbon monoksida dapat menyerap zat asam
dari ikatan-ikatan besi zat asam pada suhu tinggi. Pada pembakaran suhu tinggi
1800oC dengan udara panas, maka dihasilkan suhu yang dapat menyelenggarakan
reduksi tersebut.
Konvertor Bessemer adalah sebuah bejana baja dengan lapisan batu tahan api
yang bersifat asam. Dibagian atasnya terbuka sedangkan pada bagian bawahnya
terdapat sejumlah lubang-lubang untuk saluran udara. Keuntungan dari proses
Martin disbanding proses Bessemer dan Thomas adalah sebagai berikut: Proses
lebih lama sehingga dapat menghasilkan susunan yang lebih baik dengan jalan
percobaanpercobaan, unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotoran
dapat dihindarkan atau dibersihkan, penambahan besi bekas dan bahan tambahan
lainnya pada akhir proses menyebabkan susunannya dapat diatur sebaik-baiknya.
Dapur listrik digunakan untuk pembuatan baja yang tahan terhadap suhu tinggi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat berguna dan dapat dipergunakan sebagai mana
mestinya. Selain itu, kritikan dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan
makalah ini kedepannya.
Daftar Pustaka