C. TUJUAN PERCOBAAN :
D. DASAR TEORI
1. Membran
a. Pengertian Membran
Secara umum membran dapat didefinisikan sebagai pembatas selektif di antara dua
fasa. Dua fasa tersebut dikenal sebagai pakan (feed) dan permiat (permeate). Pakan atau
feed adalah campuran yang akan dipisahkan melalui proses membran, sedangkan permiat
adalah bagian dari pakan yang mampu melewati membran. Karena membran bersifat
selektif maka hanya komponen-komponen tertentu dari pakan yang dapat melewati
membran, sehingga terjadi proses pemisahan (Soebagio, 2003).
b. Perkembangran Proses Membran (Soebagio, 2003)
Proses Membran Tahun Aplikasi Negara Asal
Penemuan Pengembang
Mikrofiltrasi 1920 Penyaring bakteri Jerman
Ultrafiltrasi 1930 Penyaring makromolekul Jerman
Hemodialisis 1950 Ginjal buatan Belanda
Elektrodialisis 1955 Desalinasi USA
Hiperfiltrasi 1960 Desalinasi air laut USA
Ultrafiltrasi 1960 Pemekatan air laut USA
Peisahan gas 1979 Perolehan kembali gas hidrogen USA
Membran distilasi 1981 Pemekatan lautan dalam pelarut Jerman
air
Pervaporasi 1982 Dehidrasi pelarut organik Belanda
c. Jenis – Jenis Proses Membran
1) Membran dengan Gaya Dorong Tekanan
a) Mikrofiltrasi
Mikrofiltrasi (MF) mengacu pada proses filtrasi yang menggunakan membran
berpori untuk memisahkan partikel tersuspensi dengan diameter antara 0,1 dan 10
μm (Mulder, 1996).
Membran Simetrik berpori
Ketebalan ≈ 10 – 150 μm
Ukuran Pori ≈ 0.05 – 10 μm
Driving force Tekanan (< 2 bar)
Prinsip Pemisahan Mekanisme Sieving
Material Membran Polimer, keramik (Wenten, 2010).
Praktikum Kimia Analitik III
Membuat Membran Kitosan PVA
Membrane Komposit
Ketebalan Sublayer ≈ 150 μm; toplayer
≈ 1 μm
Ukuran pori <2 nm
Driving force Tekanan (10 – 25 bar)
Prinsip pemisahan Solution diffusion
Material membran Poliamida (polimerisasi interfasa)
(Wenten,2010)
Praktikum Kimia Analitik III
Membuat Membran Kitosan PVA
d) Reverse Osmosis
Reverse osmosis (RO) adalah sebuah metode filtrasi yang mampu menyisihkan
banyak jenis molekul dan ion besar dari larutan dengan memberikan tekanan pada
larutan yang berada pada salah satu sisi membran selektif (Mulder, 1996).
Membran Asimetris atau komposit
Pervaporasi adalah proses membran dimana cairan murni atau campuran cairan
kontak dengan membran di sisi umpan pada tekanan atmosferik sedangkan aliran
permeat diambil sebagai uap karena sisi permeat memiliki tekanan uap yang lebih
rendah (Mulder, 1996).
Prinsip
Solution / Diffusion
Pemisahan
(Mulder, 1996)
b) Carrier Mediated
Membran cair (liquid membran, LM) memanfaatkan larutan reagen ekstraktif,
tidak larut dengan air, stagnan atau mengalir diantara dua larutan (atau gas), sumber
atau umpan dan penerima atau fasa pelucut (Kislik, 2010).
Facilitated Transport
Membranes (Li, 2008)
c) Dialisis
Dialisis adalah proses dimana zat terlarut berdifusi dari salah satu sisi ke sisi lain
membran bergantung gradien konsentrasinya (Mulder,1996).
Praktikum Kimia Analitik III
Membuat Membran Kitosan PVA
(Wenten,2010)
Polimer mirip gelas digunakan. Ion berberat molekul rendah dan zat terlarut
netral dengan mudah melewati membran sedangkan komponen berberat molekul
lebih tinggi mengalami tahanan yang lebih tinggi (Wenten,2010).
d) Pemisahan Gas
Pemisahan gas telah menjadi aplikasi industri utama dari teknologi membran
selama 20 tahun terakhir. Membran pemisahan gas telah digunakan untuk berbagai
macam aplikasi lain dari dehidrasi udara dan gas alam hingga penghilangan uap
organik dari aliran udara dan nitrogen. Aplikasi dari teknologi ini berkembang
cepat dan akan terus berkembang hingga setidaknya 10 tahun ke depan (Wenten,
2010).
Aplikasi
Bioremediasi dari larutan tercemar Bisphenol menggunakan membran katalitik
(Judd,2006).
b) Distilasi Membran
Distilasi Membran: “proses distilasi dimana fasa cair dan gas dipisahkan oleh
membran berpori, porinya tidak terbasahkan oleh fasa cair” (Wenten, 2010).
Sejarah Distilasi Membran :
Findley menggunakan konfigurasi DCMD dengan berbagai tipe material
membran seperti kertas gelas, kayu karet, alumunium foil, cellophane, fiber
glass, piring plastik, tanah diatom, dan nilon.. Silikon dan Teflon telah
digunakan sebagai material pelapis untuk mendapatkan hidrofobisitas yang
diperlukan.
Paten terkait distilasi dipublikasikan, menyajikan sebuah sistem dan metode
desalinasi menggunakan tumpukan membran flat-sheet yang dipisahkan oleh
lapisan perpindahan panas berkerut nonpermeabel dan bekerja dalam konfigurasi
DCMD.
Prinsip perpindahan ion dalam sel diluat yang dipenuhi resin penukar ion dari EDI.
(Strathmann, 2004)
2. Kitosan
Pada saat ini, penelitian tentang pemanfaatan polimer alam sebagai membran sedang
berkembang, mengingat keteruraiannya yang relatif tinggi di alam. Salah satu jenis polimer
alam yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat membran adalah kitosan. Pemilihan
Praktikum Kimia Analitik III
Membuat Membran Kitosan PVA
kitosan sebagai salah satu bahan penyusun membran komposit ini, di samping karena
keberadaannya yang melimpah, juga karena kitosan mudah mengalami degradasi biologis,
tidak beracun, serta mudah membentuk membran atau film. Membran yang terbuat dari
bahan dasar kitosan memiliki sifat mekanik yang tidak terlalu baik, diantaranya adalah
ketahanannya yang lemah terhadap tarikan dan regangan (Fajarwati F dan Kusumawati,
2012).
3. Pembuatan Membran Komposit Kitosan PVA
4. Aplikasi membran pada alat dead-end serta penentuan nilai fluks dan rejeksi
pemisahan
Membran yang akan diuji dipotong berbentuk lingkaran dengan diameter ± 6 cm. Membran
diletakkan di bagian bawah alat penguji yang sebelumnya telah dilapisi dengan kertas
saring. Selanjutnya dilakukan pengaplikasian aquades pada membran selama 30 menit, agar
pori-pori membran dapat bekerja lebih efektif. 30 ml larutan feed rhodamin-B dimasukkan
ke dalam alat, ditutup rapat dan kemudian kedalamnya dialirkan tekanan 1 kg/cm2, 2
kg/cm2, 3 kg/cm2, dan 4 kg/cm2. Volume permeat yang dihasilkan dicatat setiap 5 menit
selama 30 menit. Untuk mengetahui kemampuan membran dalam melewatkan permeat
persatuan waktu dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :
(Fajarwati F dan Kusumawati, 2012).
𝑉
J=
𝐴𝑥𝑡
Nilai absorbansi yang diperoleh dimasukkan ke dalam persamaan regresi dari kurva
kalibrasi, untuk selanjutnya dapat dihitung koefisien rejeksinya. Dengan diketahuinya
konsentrasi permeat maka koefisien rejeksi permeat dapat diketahui dengan menggunakan
persamaan, sebagai berikut:
Dimana :
R = koefisien rejeksi
1. Alat :
a. Vial plastik 3 buah
b. Gelas kimia 100 mL 6 buah
c. Gelas ukur 100 mL 1 buah
d. Pipet 2 buah
e. Spatula besi 1 buah
f. Stirer 2 buah
g. Neraca analitik 1 buah
h. Reaktor membran “dead-end” 1 buah
2. Bahan :
a. PVA 3 gram
b. PEG 2,5 gram
c. Kitosan 3 gram
d. Aquades Secukupnya
e. CH3COOH 1% 100 mL
f. NaOH 1% Secukupnya
J. DAFTAR PUSTAKA
Fajarwati F, Indah dan Kusumawati, Nita. 2012. Pembuatan Membran Komposit Kitosan-PVA
dan Pemanfaatannya pada Pemisahan Limbah Pewarna Rhodamin B. UNESA
Journal of Chemistry. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Judd, Simon. 2006. the MBR book: principles and applications of membrane bioreactors in
water and wastewater treatment. Elsevier.
Praktikum Kimia Analitik III
Membuat Membran Kitosan PVA
Li, Norman, A.G. Fane, W.S.W. Ho, T. Matsuura. 2008. Advanced Membrane
Technology and Application, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey.
Soebagio, dkk. 2003. Kimia Analitik II. Malang : Universitas Negeri Malang.
Tanaka, Yoshinobu. 2007. Ion Exchange Membranes: Fundamentals and Applications. Elsevier.
Wenten, I.G, dkk. 2010. Pengantar Teknologi Membran. Bandung: Institut Teknologi Bandung.