I.
II.
III.
IV.
JUDUL PERCOBAAN
HARI/TANGGAL PERCOBAAN
SELESAI PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN
V. TINJAUAN PUSTAKA
:
:
:
:
Aluminium
Selasa/ 7 april 2015 (13.00 WIB)
Selasa/ 7 april 2015 (13.00 WIB)
Pada percobaan ini bertujuan :
A. Mengetahui sifat-sifat aluminium dan
senyawanya
Alumunium diturunkan dari kata alun yang menunjuk pada senyawa garam
rangkapKAI(SO4)2.12H2O.kata ini berasal dari bahasa lain alumen yang artinya garam pahit.
OlehHumphry Davy, logam dari garam rangkap ini diusulkan dengan nama aluminum
dankemudian
berubah menjadi
alumunium.
Nama
nama
Al
dengan
logam
lainnya
menghasilkan
logam
yang
kuat
ion
hidroksida
pada
ion
aluminum
menghasilkan
endapan
Sifat
Jari-jari atom
Volume atom
Density (660oC)
Density ( 20oC)
Potensial elektroda
Nilai
10 cm/gr.atm
2,368 gr/cm3
2,6989 gr/cm3
-1,67 volt
(25oC)
Kapasitas panas
5,38 cal/mol oC
7
8
9
10
(25oC)
Panas pembakaran
Tensile strength
Kekerasan brinnel
Hantaran panas
11
12
13
14
15
16
17
18
(25oC)
Valensi
Kekentalan (700oC)
Panas peleburan
Panas uap
Massa atom
Titik lebur
Titik didih
Tegangan
3
0,0127 poise
94,6 cal/gr
200 cal/gr
26,98
660oC
2452oC
900 dyne/cm
19
permukaan
Tegangan tarik
4,76 kg/mm
Al(OH)3 yang berwarna putih dan bersifat sukar larut dalam air. Oleh karena itu jika ke
dalam larutan garam Alditambah basa maka akan diperoleh endapan putih gelatin.
Ion Al3+ relative sangat kecil, namun muatan ion tinggi (+3) dan densitas
muatannya juga, dalam larutan air ion ini mampu mengakomodasi enam molekul netral
H2O(yangbersifat polar dengan kutub negatif atom O mengarah pada ion logam), hasilnya
yaitu ion kompleks [Al(H2O)6]3+ yang membentuk octahedron
Gugus OH yang terikat pada endapan alumunium hidroksida bukan bearsal
dari penambahan basa melainkan dari molekul H2O dalam [Al(H2O)6]3+ yang terionisasi
menghasilkan asam (H3O+). Tentu saja ionisasi menjadi semakin kuat, artinya keseimbang
bergeser ke kanan jika ke dalamnya di tambahkan basa yang menetralkan atau bereaksi
dengan ion asam H3O+ hasil. Dengan demikian jumlah molekul H2O dalam ion kompleks
yang terionisasi semakin bertambah dan akhirnya terbentuk endapan putih Al(OH)3 atau
sebagaisenyawa triakuatrihidroksoalumunium(III).
Larutan
Sulfida
atau
karbonat
juga
mampu
mengendakan
alumunium
hidroksida,karena larutan tersebut memberikan knsentrasi OH- yang cukup tinggi sebagai
hidrolisis. OksidaAl dapat diperoleh dari pemanasan hidroksidanya. Pemanasan di atas 850
C menghasilkanoksida yang larut dalam asam maupun basa, tetapi oksida yang diperoleh
dari pemanasan di bawah 600 C larut dalam asam maupun basa, atau bersifat amfoterik.
Hidroksida alumunium juga bersifat amfoterik
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki ketahanan
terhadap oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat
penting bagi perekonomian dunia.
Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting bagi industri
kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan logam dengan bobot ringan, serta
memiliki daya tahan dan kekuatan.
Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak dengan
kulit.
Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek
kesehatan yang serius, seperti:
Kerusakan pada sistem saraf pusat
Demensia
Kehilangan memori
Kelesuan
Gemetar parah
Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti pertambangan, di
mana dapat ditemukan terlarut dalam air.
Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah
paru-paru ketika menghirup debu aluminium.
Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama
proses cuci darah.
NaOH 1M
Dimasukkan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong
lempeng kecil alumunium
Gas
Dicuci dengan air
Digosok
Diberi kapas di beri larutan
HgCl2
Hasil pengamatan
Diamati
B. Cara KerjaPercobaan 2
NaOH 0,1M
HCl 0,1 M
Dimasukan tabung
reaksi
Dimasukkan sepotong
kecil alumunium
Hasil pengamatan
C. Cara KerjaPercobaan 3
Al2 (SO4)3
NaOH 0,1M
Dimasikka
n tabung
reaksi
Dimasukan tabung
reaksi
HCl 0,1 M
Diuji
Laboratorium Anorganik
Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
dengan
Dimasukkan sepotong
Hasil pengamatan
lakmus
kecil alumunium
D. Cara KerjaPercobaan 4
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes demi tetes
Terlarut
+ tetes HCl 0,1 M
E.
Hasil
Alpengamatan
(SO4)3 1 mL
2
Dimasukkan tabung reaksi
+ (NH4)S
Endapan
Dicuci dengan air
+ air
NaOH
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung
reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes
demi tetes
Terlarut
Laboratorium Anorganik
Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
+ tetes HCl 0,1 M
VII.
HASIL PENGAMATAN
No.
1
PengamatanPraktikum
Sebelum
Sesudah
a. NaOH = Larutan a. NaOH +
tak berwarna
b. Lempeng Al =
berwarna abuabu
c. HgCl2 = larutan
tak berwarna
Reaksi
a. 2Al(s) + 2NaOH(aq) +
Teori
Kesimpulan
logam Al bersifat
Percobaan ini
reaktif
menyimpulkan
lempeng Al=
6H2O
timbul
2Na[Al(OH)4](aq) +
bahwa logam Al
gelembung gas
3H2(g)
larutan tak
direaksikan dengan
berwarna
b. + air = lempeng
Hg akan membentuk
amalgam
berwarna abuabu
c. Dibersihkan
dengan kapas
yang dibasahi
HgCl2 =
lempeng
berwarna abuabu mengkilat
2
a. NaOH = Larutan
a. NaOH + Al =
tak berwarna
larutan tak
a. Tabung 1
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O
menyimpulkan
b. Na2CO3 =
Larutan tak
berwarna
c. HCl = larutan
tak berwarna
d. Lempeng Al =
berwarna abuabu
berwarna timbul
gelembung (++)
b. Na2CO3
Dipanaskan
larutan tak
berwarna timbul
gelembung (+)
c. HCl + Al =
2Na[Al(OH)4](aq) +
bahwa logam Al
3H2(g)
sehingga dapat
dapat bereaksi
dikatakan pula
Tabung 2
aluminium lebih
4Al(s) + 2NaCO3(aq) +
3O2(g) 2NaAlCO3(aq) +
H2(g)
larutan tak
Tabung 3
berwarna tidak
3Al(s) + 6HCl(aq)
timbul
AlCl3(aq) +3H2(g)
gelembung
3
Al2(SO4)3 =
Al2(SO4)3 +
Larutan tak
lakmus biru
asam dengan
berwarna
Lakmus merah=
menjadi merah.
Merah tetap
lakmus merah
merah
merah
Lakmus biru=
tetap merah.
biru
a. NaOH =
Larutan tak
berwrna
b. HCl =
larutan tak
berwarna
c. Larutan no 3
= larutan tak
a. Larutan no. 3 +
a. Al2(SO4)3(aq) +
Al bersifat amfoter
Al bersifat amfoter
NaOH 30 tetes
6NaOH(aq)
dapat bereaksi
= keruh
2Al(OH)2(s) +
kemudian
endapan larut
b. (+) HCl 20
tetes = larutan
basa
2Na2SO4(aq)
b. Al(OH)3(aq) +
NaOH(aq)
Na[Al(OH)4](aq)
c. Na[Al(OH)4](aq) +
keruh
HCl(aq)
berwarna
Al(OH)3(s) +
3H2O(l) + NaCl (aq)
d. Al(OH)3(s) +
3HCl(aq)
AlCl3(aq) + 3H2O(l)
a. (NH4)2S =
Larutan tak
berwarna
b. Larutan no 3
= larutan tak
berwarna
a. Larutan no 3
a. Al2(SO4)3(aq) +
Al
+ (NH4)2S =
3(NH4)2S(aq)
membentuk
senyawa bersifat
Terbentuk
2Al(OH)3(s) +
senyawa
endapan
3H2S(aq) +
kompleks,
3(NH4)2SO4(aq)
putih
b. Disaring
Fitrat =
direaksikan
larutan tak
dengan NaOH.Hal
berwarna
Residu =
ini
endapan
berwarna
putih
menunjukkan
Senyawa
alumunium dalam
senyawa
bersifat
amfoter.
VIII. PEMBAHASAN
A. Analisis Data
yaitu
natrium
berwarna.Kemampuan
tetra
aluminium
hidrokso
aluminat
membentuk
yang
senyawa
jernih
tak
kompleks
ini
Tabung 2
Tabung 3
merah tetap merah. Hal ini menunjukkan Al2(SO4)3 bersifat asam dengan ditandai
warna lakmus merah tetap merah dan lakmus biru menjadi merah .
Pada percobaan Keempat yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium
mula mula larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak bewarna diambil
dimasukkan tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH 0,1 M larutan tak bewarna
tetes demi tetes kemudian larutan keruh atau terbentuk endapan Al(OH) 3 persamaan
reaksi yang sesuai
Al2(SO4)3(aq) + 6 NaOH(aq) 2 Al(OH)3(s) + 3 Na2SO4(aq)
setelah ditambahkan NaOH sebanyak 30 tetes endapan larut kembali hal ini sesuai
dengan persamaan berikut :
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)
kemudian ditambahkan HCl 0,1 M larutan tak bewarna mulanya terbentuk endapan
setelah ditambahkan HCl 0,1 M berlebih larutan tak bewarna sebanyak 20 tetes
endapan larut kembali .Hal ini sesuai dengan persamaan berikut :
Na[Al(OH)4](aq) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq) + H2O (l)
Al(OH)3(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + 3H2O(l)
Hal ini menunjukkan Al bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Pada percobaan Kelima yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium
mula mula larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak bewarna dimasukkan
kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan 70 tetes (NH4)2S larutan tak bewarna
terbentuk endapan ( hablur) bewarna putih endapan yang terbentuk karena (NH 4)2S
bersifat mengurangi kelarutan
terbentuk filtrat larutan tak bewarna dan residu endapan bewarna putih ,kemudian
endapan dicuci dengan air panas tak bewarna hablur atau endapan mudah diambil
dan semakin banyak
,ditambahkan air tak bewarna larutan keruh ,ditambahkan NaOH larutan tak
bewarna sebanyak 20 tetes endapan larut ,larutan tak bewarna.
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)
Berdasarkan reaksi di atas, dapat membentuk senyawa kompleks, yakni
Na[Al(OH)4] saat direaksikan dengan NaOH.Hal ini menunjukkan
Senyawa
IX. KESIMPULAN
:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
a. Kereaktifan aluminium lebih besar terhadap basa dibandingkan terhadap gram
dan asam dengan urutan kereaktifan aluminium basa > garam > asam
b. Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan asam dan basa dengan membentuk
c.
d.
e.
f.
gas H2
Aluminium dapat membentuk senyawa kompleks
Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan garam dengan membentuk gas CO2
Al2(SO4)3 bersifat asam
Aluminium bersifat amfoter
X. JAWABAN PERTANYAAN
:
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda
lakukan !
Jawab :
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan
reaksi netralisasi baik dengan asam atau dengan basa(lebih tepatnya, baik dengan
ion hidrogen maupun ion hidroksil). Misalnya dalam percobaan kami [Al 2(SO4)3]
bereaksi dengan basa kuat yaitu NaOH,pada tetesaan 1 terbentuk endapan putih
Al(OH)3menurut reaksi:
XI.
XII.
Setelah penambahan NaOH tetes demi tetes terus berlanjut hingga endapan putih
larut kembali, ditunjukkan dengan persamaan reaksi:
XIII.
XIV.
Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu Al(OH)3
melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat asamnya,.Kemudian
larutan ini ditambah dengan HCl 0,1 M. Penambahan 1 tetes menyebabkan
terbentuk kembali endapan putih gelatin [Al(OH)3]:
XV.
XVI.
penambahan HCl dilanjutkan hingga endapan yang terbentuk larut kembali,
penambahan HCl dilanjutkan dan tidak terjadi lagi perubahan.
XVII.
XVIII.
diatas !
Jawab :
Percobaan 1
Percobaan 2
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Percobaan 4
Percobaan 5
DAFTAR PUSTAKA
:
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : PT Citra
Aditya Bakti
XII.
No
1
LAMPIRAN
Foto
Prosedur
Larutan NaOH 1 M yang di
masukkan dalam tabung reaksi
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19