Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II

Kimia A dan Kimia B 2013

I.
II.
III.
IV.

JUDUL PERCOBAAN
HARI/TANGGAL PERCOBAAN
SELESAI PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN

V. TINJAUAN PUSTAKA

:
:
:
:

Aluminium
Selasa/ 7 april 2015 (13.00 WIB)
Selasa/ 7 april 2015 (13.00 WIB)
Pada percobaan ini bertujuan :
A. Mengetahui sifat-sifat aluminium dan
senyawanya

Alumunium diturunkan dari kata alun yang menunjuk pada senyawa garam
rangkapKAI(SO4)2.12H2O.kata ini berasal dari bahasa lain alumen yang artinya garam pahit.
OlehHumphry Davy, logam dari garam rangkap ini diusulkan dengan nama aluminum
dankemudian

berubah menjadi

alumunium.

Nama

nama

inipun segera segera

termodifikasimenjadi alumunium yang menjadi popular di seluruh dunia kecuali Amerika


Utara dimanaAmerican Chemical Society (Himpunan Masyarakat Kimia Amerika) pada
tahun 1925memutuskan tetap menggunakan istilah aluminum dalam publikasinya.
Logam aluminum melarut dalam asam mineral, kecuali asam nitrat pekat, dan
dalam larutan hidroksida akan menghasilkan gas hydrogen. Aluminum membentuk
senyawa dengan alkali sebagian besar non logam dan menunjukkan sifat non logam dan
menunjukkan sifatkimia yang beragam, tetapi tidak seperti boron, tidak ditemukan hidrida
kluster aluminum.
Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan kerapatan yang
rendah. Mempunyai massa jenis 2,7 gr cm 3. Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara
lain :
1. Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga
seperti panci, wajan dan lain-lain.
2. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat,
dan rokok.
3. Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang
listrik.
4. Paduan

Al

dengan

logam

lainnya

menghasilkan

logam

yang

kuat

seperti Duralium(campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.


5. Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Untuk menaikkan terhadap korosi, logam Al dianodasi, artimya produk logam


Alsengaja dilapisi dengan Al2O3 secara elektrolisis. Al yang dianodasi ini mempunyai
ketebalanlapisan ~0,01 mm dan lapisan oksida setebal ini mampu menyerap warna/zat
warna sehingga permukaan logam dapat diwarnai. Pada proses anodasi ini logam Al
dipasang sebagai anode,karbon/grafit sebagai katode dan dipakai elektrolit larutan asam
sulfat.
Persamaan reaksinya yaitu:
Pada anode terjadi oksidasi Al:
2Al (s) + 6H2O(l) Al2O3(s) + 6H3O+ + 6e
(reaksi ini tidak berlanjut manakala anode Al telah terlapis rata oleh Al2O3)
Pada Katoda (reduksi):
6H2O+ + 6e 6H2O(l) + H2(g)
Sifat Kimiawi
AluminiumSerbuk aluminium terbakar dalam api menghasilkan debu awan
aluminium oksidamenurut persamaan reaksi:
4Al(s) + 3O2(g) 2Al2O3(s)
Logam aluminium bersifat amfoterik, bereaksi dengan asam kuat membebaskan gas
hydrogen,sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat menurut persamaan reaksi:
2Al (s) + 6H3O+(l) 2Al3+(s) + 6H2O + 3H2(g)
2Al (s) + 2OH- + 6H2O(l) 2[Al(OH)4]-(s) + 3H2(g)
Dalam air, ion aluminium terdapat sebagai ion heksa akua aluminium (III),
[Al(H2O)6]3+, tetapi mengalami reaksi hidrolisis secara bertahap hingga menjadi
iontetraakuadihidroksoaluminium(III) menurut persamaan reaksi:
[Al(H2O)6]3+ (aq) + H2O(l) [Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H3O+(aq)
[Al(H2O)5(OH)2]+ (aq) + H2O(l) [Al(H2O)4(OH)2]+ (aq) + H3O+(aq)
Jadi, larutan garam aluminium bersifat asam dengan tetapan ionisasi asam hampir
sama denganasam asetat. Campuran dalam antipespiran (antipeluh) yang biasa disebut

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

aluminium hidratterdiri atas garam-garam klorinida darikedua ion kompleks hidrokso


tersebut. In aluminiumdalam kedua senyawa inilah yang berperan mengkerutkan pori-pori
permukaan kulit.
Penambahan

ion

hidroksida

pada

ion

aluminum

menghasilkan

endapan

gelatinaluminium hidroksida pada awalnya, kemudian larut lagi dalam hidroksida


berlebihanmembentuk ion aluminat.
Alumunium memiliki sifak fisika sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5

Sifat
Jari-jari atom
Volume atom
Density (660oC)
Density ( 20oC)
Potensial elektroda

Nilai
10 cm/gr.atm
2,368 gr/cm3
2,6989 gr/cm3
-1,67 volt

(25oC)
Kapasitas panas

5,38 cal/mol oC

7
8
9
10

(25oC)
Panas pembakaran
Tensile strength
Kekerasan brinnel
Hantaran panas

399 cal/gr mol


700 Mpa
12-16 skala mehs
0,49 cal/det oC

11
12
13
14
15
16
17
18

(25oC)
Valensi
Kekentalan (700oC)
Panas peleburan
Panas uap
Massa atom
Titik lebur
Titik didih
Tegangan

3
0,0127 poise
94,6 cal/gr
200 cal/gr
26,98
660oC
2452oC
900 dyne/cm

19

permukaan
Tegangan tarik

4,76 kg/mm

Oksida, Hidroksida, dan Garam Al


Unsur Al sangat reaktif, mempunyai satu macam tingkat oksidasi yaitu +3,
sehinggahanya ada satu macam senyawa oksidanya yaitu Al 2O3 dan hidroksidanya
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Al(OH)3 yang berwarna putih dan bersifat sukar larut dalam air. Oleh karena itu jika ke
dalam larutan garam Alditambah basa maka akan diperoleh endapan putih gelatin.
Ion Al3+ relative sangat kecil, namun muatan ion tinggi (+3) dan densitas
muatannya juga, dalam larutan air ion ini mampu mengakomodasi enam molekul netral
H2O(yangbersifat polar dengan kutub negatif atom O mengarah pada ion logam), hasilnya
yaitu ion kompleks [Al(H2O)6]3+ yang membentuk octahedron
Gugus OH yang terikat pada endapan alumunium hidroksida bukan bearsal
dari penambahan basa melainkan dari molekul H2O dalam [Al(H2O)6]3+ yang terionisasi
menghasilkan asam (H3O+). Tentu saja ionisasi menjadi semakin kuat, artinya keseimbang
bergeser ke kanan jika ke dalamnya di tambahkan basa yang menetralkan atau bereaksi
dengan ion asam H3O+ hasil. Dengan demikian jumlah molekul H2O dalam ion kompleks
yang terionisasi semakin bertambah dan akhirnya terbentuk endapan putih Al(OH)3 atau
sebagaisenyawa triakuatrihidroksoalumunium(III).
Larutan

Sulfida

atau

karbonat

juga

mampu

mengendakan

alumunium

hidroksida,karena larutan tersebut memberikan knsentrasi OH- yang cukup tinggi sebagai
hidrolisis. OksidaAl dapat diperoleh dari pemanasan hidroksidanya. Pemanasan di atas 850
C menghasilkanoksida yang larut dalam asam maupun basa, tetapi oksida yang diperoleh
dari pemanasan di bawah 600 C larut dalam asam maupun basa, atau bersifat amfoterik.
Hidroksida alumunium juga bersifat amfoterik
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki ketahanan
terhadap oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat
penting bagi perekonomian dunia.
Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting bagi industri
kedirgantaraan dan industri lain dimana diperlukan logam dengan bobot ringan, serta
memiliki daya tahan dan kekuatan.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Penggunaan aluminium melebihi logam lainnya kecuali besi. Aluminium murni


dengan mudah membentuk paduan dengan banyak unsur seperti tembaga, seng,
magnesium, mangan, dan silikon.
Hampir semua cermin modern dibuat menggunakan lapisan reflektif tipis
aluminium pada permukaan belakangnya. Cermin teleskop juga dilapisi dengan lapisan
tipis aluminium.
Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi listrik dan kemasan
(kaleng, foil, dll).
Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa aluminium
dengan menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga melepaskan gas
hidrogen.
Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan menambahkan oksida
aluminium atau serat silikon karbida.
Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu
lintas dan pesawat ruang angkasa.
Efek Kesehatan Aluminium
Aluminium adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dan juga merupakan
salah satu senyawa yang berlimpah di kerak bumi.
Karena fakta ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki efek
merugikan.
Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium klorin bisa memicu
bahaya kesehatan.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak dengan
kulit.
Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek
kesehatan yang serius, seperti:
Kerusakan pada sistem saraf pusat
Demensia
Kehilangan memori
Kelesuan
Gemetar parah
Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti pertambangan, di
mana dapat ditemukan terlarut dalam air.
Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah
paru-paru ketika menghirup debu aluminium.
Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama
proses cuci darah.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

VI. CARA KERJA


A. Cara Kerja Percobaan 1

NaOH 1M
Dimasukkan tabung reaksi
Dimasukkan sepotong
lempeng kecil alumunium
Gas
Dicuci dengan air
Digosok
Diberi kapas di beri larutan
HgCl2
Hasil pengamatan
Diamati
B. Cara KerjaPercobaan 2
NaOH 0,1M

Na2CO3 0,1 M panas

HCl 0,1 M

Dimasukan tabung
reaksi
Dimasukkan sepotong
kecil alumunium
Hasil pengamatan

C. Cara KerjaPercobaan 3
Al2 (SO4)3

NaOH 0,1M
Dimasikka
n tabung
reaksi

Na2CO3 0,1 M panas

Dimasukan tabung
reaksi

HCl 0,1 M

Diuji
Laboratorium Anorganik
Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
dengan
Dimasukkan sepotong
Hasil pengamatan
lakmus

kecil alumunium

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

D. Cara KerjaPercobaan 4
Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes demi tetes

Terlarut
+ tetes HCl 0,1 M
E.

Hasil
Alpengamatan
(SO4)3 1 mL
2
Dimasukkan tabung reaksi
+ (NH4)S
Endapan
Dicuci dengan air
+ air
NaOH

Al2(SO4)3 1 mL
Dimasukkan tabung
reaksi
+ NaOH 0,1 M tetes
demi tetes
Terlarut
Laboratorium Anorganik
Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya
+ tetes HCl 0,1 M

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

VII.

HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan Percobaan 1

No.
1

PengamatanPraktikum
Sebelum
Sesudah
a. NaOH = Larutan a. NaOH +
tak berwarna
b. Lempeng Al =
berwarna abuabu
c. HgCl2 = larutan
tak berwarna

Reaksi
a. 2Al(s) + 2NaOH(aq) +

Teori

Kesimpulan

logam Al bersifat

Percobaan ini

reaktif

menyimpulkan

lempeng Al=

6H2O

timbul

2Na[Al(OH)4](aq) +

bahwa logam Al

gelembung gas

3H2(g)

bersifat reaktif saat

larutan tak

direaksikan dengan

berwarna
b. + air = lempeng

Hg akan membentuk
amalgam

berwarna abuabu
c. Dibersihkan
dengan kapas
yang dibasahi
HgCl2 =
lempeng
berwarna abuabu mengkilat
2

a. NaOH = Larutan

a. NaOH + Al =

tak berwarna

larutan tak

a. Tabung 1
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O

Kereaktifan aluminium Percobaan ini


dalam basa >

menyimpulkan

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

b. Na2CO3 =
Larutan tak
berwarna
c. HCl = larutan
tak berwarna
d. Lempeng Al =
berwarna abuabu

berwarna timbul
gelembung (++)
b. Na2CO3
Dipanaskan
larutan tak
berwarna timbul
gelembung (+)
c. HCl + Al =

2Na[Al(OH)4](aq) +

asam panas >garam

bahwa logam Al

3H2(g)

sehingga dapat

dapat bereaksi

dikatakan pula

dengan asam, basa

Tabung 2

aluminium lebih

dan garam dengan

4Al(s) + 2NaCO3(aq) +

cenderung larut dalam

urutan NaOH >

3O2(g) 2NaAlCO3(aq) +

larutan basa dari pada

Na2CO3 > HCl

H2(g)

dalam larutan asam

larutan tak

Tabung 3

berwarna tidak

3Al(s) + 6HCl(aq)

timbul

AlCl3(aq) +3H2(g)

gelembung
3

Al2(SO4)3 =

Al2(SO4)3 +

Larutan tak

lakmus biru

asam dengan

berwarna
Lakmus merah=

menjadi merah.

ditandai warna kertas

Merah tetap

lakmus merah

merah

menjadi biru, merah

merah
Lakmus biru=

Al2(SO4)3 bersifat asam Al2(SO4)3 bersifat

tetap merah.

biru

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

a. NaOH =
Larutan tak
berwrna
b. HCl =
larutan tak
berwarna
c. Larutan no 3
= larutan tak

a. Larutan no. 3 +

a. Al2(SO4)3(aq) +

Al bersifat amfoter

Al bersifat amfoter

NaOH 30 tetes

6NaOH(aq)

dapat bereaksi dengan

dapat bereaksi

= keruh

2Al(OH)2(s) +

asam dan basa

dengan asam dan

kemudian
endapan larut
b. (+) HCl 20
tetes = larutan

basa

2Na2SO4(aq)
b. Al(OH)3(aq) +
NaOH(aq)
Na[Al(OH)4](aq)
c. Na[Al(OH)4](aq) +

keruh

HCl(aq)

berwarna

Al(OH)3(s) +
3H2O(l) + NaCl (aq)
d. Al(OH)3(s) +
3HCl(aq)
AlCl3(aq) + 3H2O(l)

a. (NH4)2S =
Larutan tak
berwarna
b. Larutan no 3
= larutan tak
berwarna

a. Larutan no 3

a. Al2(SO4)3(aq) +

Al

dapat Alumunium dalam

+ (NH4)2S =

3(NH4)2S(aq)

membentuk

senyawa bersifat

Terbentuk

2Al(OH)3(s) +

senyawa

amfoter karena dapat

endapan

3H2S(aq) +

kompleks,

3(NH4)2SO4(aq)

Na[Al(OH)4] saat kompleks

putih
b. Disaring

yakni membentuk senyawa

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Fitrat =

direaksikan

larutan tak

dengan NaOH.Hal

berwarna
Residu =

ini

endapan
berwarna
putih

menunjukkan

Senyawa
alumunium dalam
senyawa

bersifat

amfoter.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

VIII. PEMBAHASAN
A. Analisis Data

Pada percobaan pertama yang bertujuan mengetahui sifat-sifat logam


aluminium mula-mula disiapkan NaOH 1M larutan tak bewarna ,dimasukkan
dalam tabung reaksi ditambahkan sepotong kecil aluminium bewarna abuabu ,timbul gelembung gas H2 larutan tetap tidak bewarna.lalu lempengan Al
dicuci dengan air lempeng Al tetap bewarna abu-abu ,tujuan dicuci dengan air
ini untuk membersihan atau menghilangkan NaOH yang masih menempel pada
lempeng Al agar tidak mempengaruhi reaksi.kemudian kapas yang telah
dibasahi dengan HgCl2 digosokkan ke lempeng Al kemudian kapas yang
awalnya bewarna putih kemudian kapas bewarna abu-abu, ini menunjukkan
logam Al bersifat reaktif saat direaksikan dengan Hg akan membentuk
amalgam,hal ini ditunjukkan dengan ketika digosokkan dengan kapas yang
dibasahi dengan HgCl2 kapas bewarna abu-abu.reaksi yang sesuai :
2Al(s) + 2NaOH(aq) + H2O(l) 2Na[Al(OH)4](aq) +3H2(g)
Pada reaksi terlihat bahwa aluminium dapat membentuk senyawa
kompleks

yaitu

natrium

berwarna.Kemampuan

tetra

aluminium

hidrokso

aluminat

membentuk

yang

senyawa

jernih

tak

kompleks

ini

disebabkan oleh muatan kation yang tinggi sehingga mampu mengakomodasi


donasi pasangan electron dari ligan.Hal ini diasosiasikan dengan relative
besarnya energy solvasi yang berarti molekul air terikat) cukup kuat pada
kation hingga tidak mungkin dapat diabaikan sebagai senyawa kompleks. Ionion aluminium membentuk garam-garam yang tak berwarna dengan anionanion yang tak berwarna.Kemudian digosok dengan kapas yang dibasahi
HgCl2. Setelah lempeng alumunium digosok dengan kapas yang di basahi
HgCl2, kapas menjadi berwarna keabu-abuan karena Al membentuk amalgam
dengan Hg sehingga oksida yang menempel pada aluminium menjadi tergerus.
Reaksi yang terjadi adalah :

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

2Al(s) + 3HgCl2(aq) 2AlCl3(aq) + 3Hg(aq)


Pada percobaan kedua mengetahui urutan kereaktifan logam Aluminium
terhadap suatu asam, garam dan basa.mula-mula disiapkan 3 tabung reaksi pada
tabung reaksi yang pertama dimasukkan NaOH 0,1 M larutan tak bewarna pada
tabung reaksi yang kedua diisikan dengan Na2CO3 0,1 M larutan tak bewarna yang
telah dipanaskan kan terlebih dahulu kedalam penangas air larutan tetap tak
bewarna dengan tujuan apabila dalam keadaan dingin, maka tidak akan terlihat
gelembung muncul dalam larutan. Hal ini disebabkan karena aluminium tidak dapat
langsung membentuk ikatan dengan ion karbonat.pada tabung reaksi yang ketiga
dimasukkan HCl 0,1 M larutan tak bewarna kemudian pada ketiga tabung
dimasukkan aluminium lempengan bewarna abu-abu yang sudah dibagi kecil. Al
yang dimasukkan ketabung satu yang berisikan NaOH timbul gelembung gas H2 (+
+) larutan tak bewarna ,Al yang dimasukkan kedalam tabung reaksi kedua yang
berisikan Na2CO3 timbul gelembung gas CO2 (+) larutan tak bewarna ,pada tabung
ketiga yang berisikan HCl ditambahkan dengan Al tidak timbul gelembung gas
larutan tak bewarna. Dari percobaan ini dapat dilihat bahwa kelarutan / kereaktifan
aluminium dalam NaOH > Na2CO3 panas >HCl sehingga dapat dikatakan pula
aluminium lebih cenderung larut dalam larutan basa dari pada dalam larutan asam
hal ini sesuai dengan persamaan:
Tabung 1

: 2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) +


3H2(g)

Tabung 2

: 4Al(s) + 2Na2CO3(aq) + 3O2(g) 2NaAlO3(aq) + CO2(g)

Tabung 3

: 3Al(s) + 6HCl(aq)AlCl3(aq) + 3 H2(g)

Pada percobaan ketiga yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium


mula-mula larutan Al2(SO4)3 0,1 larutan tak bewarna dimasukkan kedalam tabung
reaksi kemudian diuji dengan kertas lakmus,lakmus biru menjadi merah dan lakmus

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

merah tetap merah. Hal ini menunjukkan Al2(SO4)3 bersifat asam dengan ditandai
warna lakmus merah tetap merah dan lakmus biru menjadi merah .
Pada percobaan Keempat yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium
mula mula larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak bewarna diambil
dimasukkan tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH 0,1 M larutan tak bewarna
tetes demi tetes kemudian larutan keruh atau terbentuk endapan Al(OH) 3 persamaan
reaksi yang sesuai
Al2(SO4)3(aq) + 6 NaOH(aq) 2 Al(OH)3(s) + 3 Na2SO4(aq)
setelah ditambahkan NaOH sebanyak 30 tetes endapan larut kembali hal ini sesuai
dengan persamaan berikut :
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)
kemudian ditambahkan HCl 0,1 M larutan tak bewarna mulanya terbentuk endapan
setelah ditambahkan HCl 0,1 M berlebih larutan tak bewarna sebanyak 20 tetes
endapan larut kembali .Hal ini sesuai dengan persamaan berikut :
Na[Al(OH)4](aq) + HCl(aq) Al(OH)3(s) + NaCl(aq) + H2O (l)
Al(OH)3(s) + HCl(aq) AlCl3(aq) + 3H2O(l)
Hal ini menunjukkan Al bersifat amfoter dapat bereaksi dengan asam dan basa.
Pada percobaan Kelima yang bertujuan mengetahui sifat dari aluminium
mula mula larutan dari percobaan nomor 3 larutan tak bewarna dimasukkan
kedalam tabung reaksi ditambahkan dengan 70 tetes (NH4)2S larutan tak bewarna
terbentuk endapan ( hablur) bewarna putih endapan yang terbentuk karena (NH 4)2S
bersifat mengurangi kelarutan

kemudian disaring menggunakan kertas saring

terbentuk filtrat larutan tak bewarna dan residu endapan bewarna putih ,kemudian
endapan dicuci dengan air panas tak bewarna hablur atau endapan mudah diambil
dan semakin banyak

,endapan diambil dimasukkan kedalam tabung reaksi

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

,ditambahkan air tak bewarna larutan keruh ,ditambahkan NaOH larutan tak
bewarna sebanyak 20 tetes endapan larut ,larutan tak bewarna.
Al(OH)3(s) + NaOH(aq) Na[Al(OH)4](aq)
Berdasarkan reaksi di atas, dapat membentuk senyawa kompleks, yakni
Na[Al(OH)4] saat direaksikan dengan NaOH.Hal ini menunjukkan

Senyawa

alumunium dalam senyawa bersifat amfoter.


B. Diskusi

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

IX. KESIMPULAN
:
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
a. Kereaktifan aluminium lebih besar terhadap basa dibandingkan terhadap gram
dan asam dengan urutan kereaktifan aluminium basa > garam > asam
b. Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan asam dan basa dengan membentuk
c.
d.
e.
f.

gas H2
Aluminium dapat membentuk senyawa kompleks
Senyawa aluminium dapat bereaksi dengan garam dengan membentuk gas CO2
Al2(SO4)3 bersifat asam
Aluminium bersifat amfoter

X. JAWABAN PERTANYAAN
:
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda
lakukan !
Jawab :
Aluminium hidroksida merupakan zat amfoter dimana mampu melangsungkan
reaksi netralisasi baik dengan asam atau dengan basa(lebih tepatnya, baik dengan
ion hidrogen maupun ion hidroksil). Misalnya dalam percobaan kami [Al 2(SO4)3]
bereaksi dengan basa kuat yaitu NaOH,pada tetesaan 1 terbentuk endapan putih
Al(OH)3menurut reaksi:
XI.
XII.
Setelah penambahan NaOH tetes demi tetes terus berlanjut hingga endapan putih
larut kembali, ditunjukkan dengan persamaan reaksi:
XIII.
XIV.
Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu Al(OH)3
melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat asamnya,.Kemudian
larutan ini ditambah dengan HCl 0,1 M. Penambahan 1 tetes menyebabkan
terbentuk kembali endapan putih gelatin [Al(OH)3]:
XV.
XVI.
penambahan HCl dilanjutkan hingga endapan yang terbentuk larut kembali,
penambahan HCl dilanjutkan dan tidak terjadi lagi perubahan.
XVII.
XVIII.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Hal ini menunjukkan bahwa aluminium dalam senyawanya yaitu Al(OH)3


melangsungkan reaksi netralisasi dan menunjukkan sifat basanya. Kemampuan
Al(OH)3 melakukan reaksi netralisasi atau dapat bersifat asam atau basa bila
direaksikan dengan basa kuat dan asam kuat merupakan alasan mengapa Al(OH)3
disebut bersifat amfoter.
2.

Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan-percobaan

diatas !
Jawab :
Percobaan 1

Percobaan 2
Tabung I

Tabung II

Tabung III

Percobaan 4

Percobaan 5

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

3. Jelaskan kegunaan aluminium !


Jawab :
Beberapa penggunaan aluminium antara lain:
Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan
bermotor.
1. untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
3. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
4. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang
kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III)
oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel
kereta api.
Beberapa senyawa Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:
1. Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O)
Tawas mempunyai rumus kimia KSO4.Al2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan
untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.
2. Alumina (Al2O3)
Alumina dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina
diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-alumina digunakan
untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri
gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH) 3 pada suhu diatas 10000C.
Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas
atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfaallumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna
pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:
Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)

Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan


titan(IV)
Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan
(IV)
Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)
XI.

DAFTAR PUSTAKA
:
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung : PT Citra
Aditya Bakti

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Cotton, F.A dan Geoffrey,W. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI


Press
Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik II . Yogyakarta: JICA.

XII.

No
1

LAMPIRAN

Foto

Prosedur
Larutan NaOH 1 M yang di
masukkan dalam tabung reaksi

Sepotong lempeng alumunium

Pada percobaan pertama Sepotong


lempeng alumunium yang
dimasukkan dalam tabung reaksi
yang berisi larutan NaOH terdapat
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

gelembung udara pada lempeng


alumunium

Kapas yang diberi larutan HgCI2

Lempeng alumunium diambil dari


tabung reaksi kemudian digosok
dengan kapas yang sudah diberi
HgCI2 yang terjadi alumunium
menjadi mengkilat

Pada percobaan kedua terdapat tiga


tabung reaksi salah satunya berisi
larutan HCI 0,1 M

Pada percobaan kedua terdapat tiga


tabung reaksi salah satunya berisi
larutan Na2CO3 0,1 M yang
dipanaskan

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Inilah pada percobaan kedua terdapat


tiga tabung reaksi yaitu : larutan
NaOH 0,1 M, larutan Na2CO3 0,1 M
panas, larutan HCI 0,1 M

Pada percobaan ketiga larutan Al


(SO4)3 dimasukan dalam tabung
reaksi untuk diuji lakmus

10

Ini lakmus untuk menguji keasaman


dalam larutan

11

Pada percobaan ketiga ini lakmus


berubah yang lakmus biru menjadi
merah kalau lakmus merah tetap

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

12

Pada percobaan keempat ini


memakai larutan pada percobaan
ketiga tetapi memerlukan 1 mL yang
dimasukkan dalam tabung reaksi

13

Elarutan tersebut ditambahkan


dengan NaOH tetes demi tetes
terjadi ada endapan dan keruh

14

Kemudian ditambahkan tetes demi


tetes HCl sampai endapan larut dan
tidak terjadi keruh

15

Pada percobaan kelima ini masih


pakai larutan pada percobaan ketiga
tetapi ditambahkan dengan larutan

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

(NH4)2S yang terjadi ada endapan


bagian atas bagian bawah larutan
takberwarna

16

Kemudian disaring terjadi


pemisahan antara filtrat dengan
residu. Filtra menjadi larutan tak
berwarna kalau residu menjadi
residu berwarna putih

17

Residu tersebut dicuci dengan air


ditetesi pada tepi-tepi kertas saring
untuk mengumpaulkan residu
menjadi satu

18

Setelah dicuci residu tersebut


diambil dimasukan pada tabung
reaksi

19

Kemudian residu yang sudah masuk


dalam tabung reaksi ditambahkan
dengan NaOH tetes demi tetes
sampai residu tersebut larut
Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK II


Kimia A dan Kimia B 2013

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai