Anda di halaman 1dari 9

D.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Pipa penyalur gas
Bahan:
1. Keping Aluminium
2. Serbuk Al
3. Pita Mg
4. Asam klorida encer
5. Natrium hidroksida encer
6. Larutan merkuri (II) klorida
7. Gas klor
8. CaCl3
9. Aluminium klorida anhidrat
10. Magnesium klorida anhidrat
11. Magnesium oksida
12. Aluminium oksida
13. Larutan Al3+ 0.1M
14. Larutan Mg2+ 0,1M

E. Prosedur Kerja dan Tabel Pengamatan


Eksperimen 1 : Reaksi dengan asam klorida
Cara Kerja
Mencampurkan 5mL HCl

Pengamatan
Tidak terjadi reaksi

Persamaan Reaksi
2Al(s) + 6 HCl(aq)

2AlCl3(aq) +

encer dan logam Al

3H2(g)
Terjadi reaksi yang ditandai

Memanaskan campuran

gelembung gas

Mg(s) + 2 HCl(aq)

MgCl2(aq) +

H2(g)
Percobaan dengan pita Mg

Langsung terjadi reaksi tanpa


pemanasan

Eksperimen 2 : Reaksi dengan larutan NaOH

Cara Kerja
Mencampurkan 5mL NaOH

Pengamatan
Terjadi reaksi yang ditandai

Persamaan Reaksi

encer dan logam Al

gelembung gas

Al(s) + 2 OH-(aq) + 6 H2O(l)


2Al(OH)4-(aq) + 2 Na+(aq) + 3H2(g)

Memanaskan campuran
Mg(s) + OH-(aq) + H2O
Percobaan dengan pita Mg

Reaksi Mg dan NaOH terjadi

Mg(OH)2(aq) + H2(g)

setelah pemanasan

Eksperimen 3 : Reaksi dengan Oksigen


Cara Kerja
Menaburi aluminium foil

Pengamatan
Lapisan Al terkikis dan

dalam gelas kimia dengan

adanya gelembung gas pada

Merkuri (II) klorida

bagian bawah Al foil

Membiarkan beberapa menit

Terdapat serbuk

Mencuci aluminium foil

Lapisan yang terkikis

dengan air

semakin jelas

Membiarkan beberapa menit

Terdapat sebuk

Persamaan reaksi
Al(s) + 3 HgCl2(aq)
2AlCl3(s) + 3 Hg2+(aq)

4 Al(s) + 3 O2(g)

2Al2O3(s)

diudara

Eksperimen 4 : Membandingkan aluminium klorida dan magnesium klorida


a. Pemanasan Klorida anhidrat
Cara Kerja
Memanaskan aluminium

Pengamatan
Tidak terjadi

sulfat anhidrat dalam

reaksi
pH = 8

tabung reaksi

Persamaan reaksi
2 AlCl3(s) + O2(g)

Al2O3(s) + 3Cl2(g)

b. Pengaruh air terhadap klorida anhidrat


Cara Kerja
Memasukkan 1sendok

Pengamatan

Aluminium klorida

Persamaan reaksi
2 Al(s) + 3 Cl2(g)
2Al2Cl3

anhidrat ke dalam tabung


reaksi

Tidak larut, terbentuk 2

Menambahkan air

fasa

Mengulangi percobaan

Larut,
pH = 7

dengan magnesium klorida

2 MgCl2(s) + O2(g)
2MgO(aq) + 2 Cl2(g)

anhidrat

Eksperimen 5 : Membandingkan sifat asam-basa Aluminuim Oksida dan magnesium


oksida

Cara kerja
Memeriksa reaksi dari Al
oksida dan Mg oksida dengan

Pengamatan
Larut
pH = 1
Untuk Al2O3

air
Memeriksa pH larutan

Larut
pH = 14
Untuk MgO

Memeriksa reaksi oksidaoksida ini mula-mula dengan


HCl encer

Tidak Larut
pH = 14

Persamaan reaksi

Menggunakan NaOH encer


(menggunakan 0,1 g oksida
dalam 3mL asam atau basa)

untuk Al2O3
Larut
pH = 10
Untuk MgO

Eksperimen 6 : Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+ yang terhidrasi

Cara Kerja
Menuangkan 3mL larutan

Pengamatan

Persamaan reaksi

Al3+ ke dalam tabung reaksi


Menuangkan 3mL larutan
Mg2+ 0,1M kedalam tabung
reaksi lain
Memeriksa pH setiap larutan
dengan kertas indikator
Menambahkan larutan NaOH
encer sehingga endapan

Terdapat endapan putih


pH = 3
Untuk Al3+
pH = 7
Untuk Mg2+

melarut lagi

F. Pembahasan
Pada percobaan Aluminium dan senyawanya ini bertujuan agar dapat mempelajari
kimia Aluminium dan senyawanya dan membandingkannya dengan Magnesium dan
senyawanya.
1. Reaksi dengan asam klorida
Ketika logam aluminium direaksikan dengan asam klorida, maka di dalam tabung
reaksi, Al + HCl tidak terjadi apa-apa, hal ini menunjukkan tidak terjadinya reaksi antara
logam Al dengan larutan HCl. Namun ketika campuran ini dipanaskan, maka dapat terlihat
adanya gelembung gas yang terbentuk. Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
2Al(s) + 6 HCl(aq)

2 AlCl3(aq) + 3 H2(g)
dipanaskan

Pada logamMg, ketika ditambahkan larutan HCl, maka langsung terlihat gelembung
gas. Hal ini menunjukkan adanya reaksi. Persamaan reaksi yang terjadi :

Mg(s) + 2 HCl(aq)

MgCl2(aq) + H2(g)

Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa logam Mg lebih reaktif dibandingkan
logam Al dalam suasana asam. Jika logam Al dan logam Mg direaksikan dengansenyawa
asam, maka akan terbentuk gelembung gas H2.
2. Reaksi dengan Natrium Hidroksida
Ketika logam Al direaksikan dengan natrium hidroksid, maka dapat diamati dalam
tabung reaksi Al + NaOH terdapat gelembung gas yang menandakan terjadinya reaksi.
Dengan persamaan reaksi :
Al(s) + 2 OH-(aq) + 6 H2O(l)

2 Al(OH)4-(aq) + 2 Na+(aq) + 3 H2(g)

Pada logam Mg direaksikan dengan Natrium Hidroksida, makadapat diamati tidak


terjadi reaksi. Namun ketika dipanaskan, terdapat gelembung gas yang menandakan telah
terjadi reaksi. Dengan persamaan reaksi :
Mg(s) + OH-(aq) + H2O

Mg(OH)2(aq) + H2(g)

Dapat disimpulkan bahwa logam Al dalam keadaan basa cepat terjadi reaksi
dibandingkan logam Mg. Dengan kata lain, logam Al lebih reaktif dibandingkan logam Mg
dalam suasana basa.
3. Reaksi dengan Oksigen
Aluminium foil direaksikan dengan HgCl2, dapat diamati aluminium foil terkikis
permukaannya dan larutanmenjadi keruh. Hal ini menandakan bahwa lapisanAlO3 yang
melapisi aluminium lepas. Kemudian larutan ini direaksikan dengan air, hal ini dilakukan
agar lapisan AlO3 lepas dengan sempurna. Selanjutnya Aluminium foil dianginkan
(dikeringkan dan dibiarkan bereaksi di udara) dan dapat diamati kertas aluminium foil
berubah menjadi serbuk. Hal ini menandakan lapisan Al2O3 terbentuk kembali. Persamaan
reaksinya adalah :
Al(s) + 3 HgCl2(aq)
4 Al(s) + 3 O2(g)

2 AlCl3(s) + 3 Hg2+(aq)
2 Al2O3(s)

4. Membandingkan Aluminium Klorida dan Magnesium klorida


a. Pemanasan Klorida anhidrat
AlCl3 anhidrat dipanaskandan dapat diamati bahwa AlCl3 tidak mencair/tidak
terjadi reaksi. Namun, hanya terbentuk sedikit gelmbung gas. Hal ini sesuai dengan
teori yang menyatakan kestabilan termal AlCl3 sangat tinggi. Karakter senyawanya
yang besar. Persamaan reaksinya :

2 AlCl3(s) + O2(g) Al2O3(s) + 3 Cl2(g) saat pemanasan


2 Al(s) + 3 Cl2(g)
2 Al2Cl3
Pada pemanasan MgCl2 meleleh dantimbulnya gelembung gas, hal ini sesuai
dengan teori yaitu pemanasan MgCl2 akan dihasilkan endapan putih MgO disertai gas
Cl2. MgCl2 meleleh dengan cepat menandakan titik leleh MgCl2 rendah dari pada titik
leleh AlCl3, sehingga panas yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya tarik antar ion-ion
juga besar karena muatan MgCl2 (2+) atau jumlah ion kloridanya 2 kali lebih banyak
dari AlCl3 yaitu 3+.
Persamaan reaksi :
2 MgCl2(s) + O2(g)

2MgO(aq) + 2 Cl2(g)

b. Pengaruh air terhadap klorida anhidrat


Mg lebih mudah larut dalam air dibandingkan aluminium. pH larutan Al yang
dipanaskan adalah 8, pH magnesium klorida anhidrat dalam air adalah 7.
5. Membandingkan Sifat Asam basa Aluminium oksida dan Magnesium oksida
pH larutan Al2O3 dalam NaOH = 14 dan dalam HCl = 1. Jika dibandingkan dengan
pH MgO dalam HCl adalah 14 dan bertindak sebagai basa. MgO dalam NaOH mempunyai
pH 10. Masih bertindak sebagai basa.
6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+ yang terhidrasi
Al ketika direaksikan dengan NaOH encer terdapat endapan putih dan mempunyai
3+

pH 3. Dapat disimpulkan bahwa Al3+ bertindaksebagai asam. Begitu pulaketika Mg2+


direaksikan dengan NaOH encer terdapat endapan putih dengan pH 7.
G. Kesimpulan
1) Reaksi antara Mg dan HCl encer lebih cepat dibandingkan reaksi antara Al dan
HCl. Kedua reaksi ini masing-masing melepaskan gas H2
2) Logam Al bereaksi lebih cepat bereaksi dibandingkan logam Mg dengan
suasana basa. Dengan kata lain, logam Al lebih reaktif dibandingkan logam
Mg dalam suasana basa.
3) Larutan HgCl2 dapat membersihkan permukaan aluminium foil. Jika Al
dibiarkan diudara terbentuk endapan Al2O3 pada permukaannya.
4) AlCl3 dipanaskan membentuk uap AlCl3, sedangkan MgCl2 dipanaskan
membentuk gas Cl2 dan endapan putih MgO
5) Al2O3 dalam air bersifat basa sedangkan MgO dalam air bersifat asam. Al2O3
bersifat amfoter.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan apakah Al dan Mg dapat bereaksi dengan HCl encer ? Jelaskan apa sebabnya
Al lambat bereaksi?

Jawaban:
Al dan Mg dapat bereaksi dengan HCl, dengan persamaan reaksi :
Mg(s) + 2HCl(aq)
MgCl2(aq) + H2(g)
Al(s) + 2 HC(aq)
2 AlCl3(aq) + H2(g)
Mg dan Al lebih cenderung teroksidasi menjadi Mg2+ dan Al3+. Harga potensial
reduksi Mg2+ << Al3+, sehingga Mg lebih mudah teroksidasi menjadi Mg2+ dibanding
Al.
2. Apa sebabnya panci aluminium tidak boleh dicuci dengan soda cuci (natrium
karbonat) ?
Jawaban:
Panci aluminium tidak boleh dicuci dengan soda cuci karena logam Al dapat
larut atau bereaksi dengan basa membentuk AlO2-, gas H2 dan CO2
3. Apa sebabnya larutan merkuri (II)klorida dapat membersihkan permukaan
alumininum foil secara efektif?
Jawaban:
Larutan HgCl2 dapat membersihkan permukaan aluminium foil karena HgCl2
mereduksi Al2O3 yang terbentuk pada permukaan Al foil menjadi Al kembali
4. Proses Al
Al3+ dan O2
O2- adalah proses endoterm. Apa sebabnya
terbentuk Al2O3 dan apa sebabnya zat ini sangat stabil?
Jawaban:
Al
Al3+ + 3ex1
Al
Al3+ +3eO2 + 1eO2x3
3O2 + 3e3O2Al + 3O2
Al3+ + 3O24Al + 3O2
2Al2O3
Zat ini sangat stabil karena terbentuk dari proses reduksi dan oksidasi.
5. Apa sebabnya aluminium tidak mengalami korosi seperti halnya besi ?
Jawaban:
Aluminium tidak mengalami korosi karena bila terkena udara, objek Al
teroksidasi pada permukaan. Tetapi lapisan oksidasi ini melindungi objek dari
oksidasi lebih lanjut.
6. Untuk apa saja logam Al digunakan? Sebutkan sifat-sifat Al yang merupakan faktor
penentu sehingga Al dapat digunakan untuk berbagai peralatan.
Jawaban:
Al ringan, dari bahan kawat sehingga banyak dipakai seperti untuk pesawat
udara, kaleng minumandan makanan dll
7. Uraikan pengaruh pemanasan pada Al2Cl6 dan MgCl2 ! dan sarankan struktur yang
dimiliki kedua senyawa !
Jawaban:
Pengaruh pemanasan Al2Cl6 dan MgCl2 :
Al2Cl6 tidak mencair dan terbentuk gas Al2Cl6 dalam keadaan uap cenderung
membentuk dimer seperti Al2Cl6

Cl

Cl
Al

Cl

Cl
Al

Cl

MgCl2 :

Cl
Mg

Cl

Cl

8. Bandingkan pengaruh air pada Al2Cl6 dan MgCl2


Jawaban:
Pada MgCl2 dipengaruhi air terbentuk enapan putih Mg(OH)2 yang bersifat
basa. Sedangkan Al2Cl6 bersifat asam dalam air karena segera membentuk
[Al2(H2O)6]3+ dimana ion Al3+ bertindak sebagai asam lewis
9. Oksida manakah yang bersifat :
a) Basa
b) Asam
c) Amfoter
Jawaban:
a) Oksida bersifat basa : MgO dan Al2O3
b) Oksida bersifat asam : Al2O3
c) Oksida bersifat amfoter : Al2O3
10. Tulis persamaan reaksi yang terjadi jika aluminium oksida dan magnesium oksida
dipanaskan dengan asam klorida encer dan natrium klorida encer.
Jawaban:
MgO(aq) + 2HCl(aq)
MgCl2(aq) + H2O(l)
Al2O3(aq) + 2 NaOH(aq)

2 NaAlO2(aq) + H2O(l)

Al2O3(aq) + 6 HCl(aq)

2AlCl3(aq) + H2O(l)

11. Yang manakah asam brosted-lowry terkuat? Al3+(aq) atau Mg3+(aq). Jelaskan jawaban
anda !
Jawaban:
Asam brosted-lowry terkuat adalah ion Al3+ karena jika dilarutkandalam air
segera membentuk [Al(H2O)6]3+ diman bertindak sebagai penerima pasangan elektron.
pH Al3+ =3, selain itu ia juga cepat bereaksi dibanding Mg2+
12. Apa sebabnya [Al(H2O]- melarut dalam air sedangkan Al(OH)3(H2O)3 tidak melarut?
Jawaban:
Al(OH)3(H2O)3 tidak melarut dalam air karena senyawa yang terbentuk sudah
bermuatan Al(H2O)3+ dapat larut dalam air karenaa ion Al3+ masih dapat mengikat
sampai terbentuk [Al(H2O)6]3+
13. Dimana terletak perbedaan utama antara kimia aluminium dan kimia magnesium

Jawaban:
Kimia Aluminium : Al bersifat amfoter sehingga bereaksi dengan asam dan
basa
Kimia Magnesium : Dapat bereaksi dengan asam, namun membentuk endapan
jika berraksi dengan basa

Anda mungkin juga menyukai