Anda di halaman 1dari 11

A. Judul Percobaan : Kalium Bikromat B. Tujuan Percobaan Untuk mengetahui cara mensintesis kalium bikromat. C.

Landasan Teori Logam biasanya dipikirkan sebagai padatan yang rapat, keras dan tidak reaktif. Kenyataannya, logam logam alkali berlawanan dari sifat-sifat ini yaitu rapatan massa rendah,lunak dan sangat reaktif. Semua logam alkali (Li,Na,K,Rb,Cs,Fr)

berkenampakan mengkilat,berwarna keperakan, mempunyai konduktivitas listrik dan panas yang tinggi.logam alkali bersifat sangat lunak dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom,tetapi alkali mempunyai titik leleh rendah dan semakin rendah dengan naiknya nomor atom. Kelunakan dan kerendahan titik logam logam alkali dapat di kaitkan dengan sangat lemahnya ikatan metalik dalam unsure unsur ini.reaksi logam logam alkali dengan air bersifat eksotermik dan sangat dramati (kristian,sugiyarto.2003:81-82) Kalium(potassium) yang terdapat di alam besifat radio aktif karena mengandung kira-kira 0,02% isotop radioaktif
40 40

k dengan waktu penuh 1,3x109

tahun. Ternyata,proporsi radiasi yang cukup signifikan dihasilkan tubuh manusia berasal dari rsotop k.Ekstraksi logam kalium dalam sel elektolitik akan sangat

berbahaya karena sifatnya yang sangat rektif .Proses ekstraksi melibatkan logam natrium dengan lelehan kalium klorida pada temperatu 8500C menurut persamaan reaksi. KCl(l)+Na(l) K(g)+NaQ(l) Kesetimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperature 8500C, namun kalium berupa gas (titik didi kalium 7660C dan titik didih natrium 8900C).Oleh karena itu dengan prinsip le chatelier, kesetimbangan reaksi dapat di dorong ke kanan dengan memompa gas kalium hasil berwarna hijau keluar dari system untuk kemudian di dapatkan (Sugiyarto,2003:90)

Kalium adalah logam putih perak yang lunak. Logam ini melebur pada 63,5 C. ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan lapisan biru. Logam ini menguraikan air dengan dasyat, sambil melepaskan hydrogen dan terbakar dengan nyala lembayung: 2K+ + 2H2O 2K+ + 2OH- + H2
o

Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam garam kalium mengandung kation monovalen K+. garam garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna (Svehla, 1985:308) Kromat logam biasanya adalah zat-zat padat berwarna yang menghasilkan larutan kuning bila dapat larut dalam air. Asam mineral encer, yaitu ion-ion hydrogen, kromat berubah menjadi dikromat, yang terakhir ini mengahasilkan larutan yang merah jingga. Perubahan ini dibalikkan oleh alkali yaitu ion ion hidroksil. 2CrO42+ 2H+ Cr2O72- + H2O 2CrO42+ H2O atau

Cr2O72- + 2OH-

Reaksi reaksi ini boleh juga dinyatakan sebagai : 2CrO42- + 2H+ 2HCrO4 Cr2O72- + H2O

Kelarutan: kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air; strontium kromat larut sangat sedikit. Kebanyakan kromat logam logam lain tak larut dalam air. Natrium, kalium, dan ammonium dikromat larut dalam air (Svehla,1995:384-385). Kalium dikromat adalah reagen kimia umum anorganik, paling sering digunakan sebagai zat oksidator dalam aplikasi laboratorium dan berbagai industri seperti dengan semua kromium heksavalen. Senyawa itu berpotensi membahayakan kesehatan Karen dan harus ditangani dan di buang dengan tepat. Ini adalah Kristal ionim padat denagn warna sangat terang, merah orange. Kalium dikromat

merupakan oksidan (oksidasi agen). Penuruna setenga reaksi dapat dilihat seperti berikut : Cr2O72- + KH+ + 6e 2Cr3+ + 7H2O

Dalam kimia organic, kalium dikromat merupakan oksidator ringan dibandingkan dengan kalium permanganate. Hal ini digunakan untuk mengoksidasi alkohol. Ini mengubah alkohol primer menjadi Aldehida, atau menjadi asam karboksilat jika di panaskan di bawah refluks (trisutrisno.2011). Kromium (III) oksida selain dapat dibeli dapat juga di preparasi dari ammonium bikromat berdasarkan reaksi oksidasi reduksi disproporsional dimana oksidator dan reduktor merupakan zat yang sama seperti yang terlihat pada reaksi : (NH4 )2CrO7 Cr2O3 + N2 + 4H2O

Terlihat bahwa pada rumus ammonium bikromat, bilangan oksidasi Cr adalah +6 (tinggi) dan bilangan oksidasi IV adalah -3 (rendah) Cr direduksi menjadi kromium (III) oksida dan IV dioksidasi sintesis,2012 :11). A. ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat yang digunakan, antara lain: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Pembakar spiritus Kaki tiga dan Bunsen Cawan porselin Corong Buchner Batang pengaduk Botol semprot Gelas ukur 25 mL Kaca arloji, 3 buah Geelas kimia 500 mL Pipet tetes Lemari pendingin IV menjadi N2 (Tim Dosen Kimia anorganik

l.

Neraca analitik Thermometer 100o C

m. Spatula n. 2.

Bahan-bahan yang digunakan, antara lain: a. b. c. d. e. f. g. Cr2O3 padatan KOH padatan KNO3 padatan Asam asetat glasial Aquadest Aluminium foil Tissue

B. CARA KERJA 1. Menyiapkan statif ring besi dan pembakar spiritus. 2. Memasukkan 3,5 gram kaloum hidroksida ke dalam cawan porselin dan dipanaskan sampai meleleh sempurna di atas pembakar spiritus. 3. Mematikan api, sambil diaduk menambahkan 2,5 gram kromium (III) oksida lalu 3,5 gram kalium nitrat. 4. Menyalakan kembali api dan sambil terus diaduk atur nyala api agar lelehan tidak memercik 5. Setelah campuran menjadi pasta kental dan hoomogen, nyalakan pembakar spiritus sebesar mungkin selama lima menit. 6. Mendinginkan pasta dan melarutkannya dalam 30 mL air. 7. Memanaskan sampai semua zat larut. 8. Menyaring larutan yang panas. 9. Menguapkan filtrate di atas nyala api keciil sampai jenuh. 10. Menambahkan tetes demi tetes kira-kira sebanyak 3 mL asam asetat glasial sampai larutan berwarna orange. 11. Biarkan larutan menjadi dingin secara perlahan sampai suhu kamar. 12. Kemudian mendingikannya dalam air es.

13. Setelah 15 menit saring kristal yang terbentuk dengan menggunakan corong Buchner. Cuci satu kali denga air es. 14. Memindahkan kristal ke dalam gelas arloji yang telah diketahui bobotnya 15. Mengeringkan dalam oven pada 150oC. 16. Menimbang gelas arloji beserta isinya dan menghitung hasil yang diperoleh.

C. HASIL PENGAMATAN 3,5 KOH (putih) lelehan KOH (bening) + 2,5 gr Cr2O3 larutan

hijau + KNO3 (putih) Pasta hijau kekuningan aquadest (30 mL) larutan orange orange Massa kristal

padatan hijau kekuningan +

larutan kuning + larutan asam asetat glsial (3 mL) larutan orange kristal

Kristal K2Cr2O7 (Orange). = 0,5 gram

D. ANALISIS DATA Diketahui: m Cr2O3= 2,5 gram m KOH = 3,5 gram m KNO3= 3,5 gram Mr Cr2O3= 152 g/mol Mr KOH= 56 g/mol Mr KNO3= 101 g/mol Mr K2Cr2O7= 294,2 g/mol Berat praktek= 0,5 gram Ditanya: Rendemen= ...?

Penyelesaian: Mol Cr2O3= Mol KOH = Mol KNO3 = = = = KOH + Mula-mula: 0,0625 mol Bereaksi Sisa = 0,0164 mol = 0,0625 mol = 0,0346 mol Cr2O3 + 0,0164 mol KNO3 0,0346 mol 0,0164 mol 0,0182 mol K2CrO4 + 3OH- + NO 0,0164 mol 0,0164 mol -

: 0,0164 mol 0,0164 mol : 0,0461 mol -

2K2CrO4 + 2CH3COOH K2Cr2O7 + 2CH3COOK + H2O Mol K2CrO4 mol K2Cr2O7 Mol K2Cr2O7= 0,0164 mol m K2Cr2O7= mol X Mr = 0,0164 mol X 294,2 g/ mol = 4,8248 gram (berat teori) Rendemen = = = 10,363 % X 100% X 100%

E. PEMBAHASAN Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara mensintesis senyawa kalium bikromat berdasarkan reaksi oksidasi yang terjadi antara kromium (III) oksida dengan kalium hidroksida serta mengetahui sifat dan karakteristik kalium bikromat. Hal yang pertama yang dilakukan yaitu memanaskan KOH hingga meleleh, hal ini berfungsi untuk memudahkan KOH bereaksi dengan kromium (III) oksida dan kalium nitrat. Cr2O3 berfungsi sebagai bahan utama yang akan diubah menjadi krom (VI) (Cr2O72-) sedangkan KNO3 berfungsi sebagai pengoksidasi Cr2O3 menjadi Cr2O7. Pemanasan dilakukan sampai terbentuk pasta yang homogen. Setelah

itu pasta didinginkan kemudian ditambahkan 30 mL aquadest, dipanaskan sampai larut kemudian disaring panas-panas dengan menggunakan corong Buchner menghasilkan larutan kuning yang merupakan filtrat sedangkan residunya berwarna hijau. Filtrat yang berwarna kuning menandakan bahwa terbentuknya kalium bikromat. Adapun reaksi yang terjadi: Filtrat yang diperoleh diuapkan kembali sampai jenuh setelah itu ditambahkan dengan asam asetat glasial yang bertujuan untuk mengasamkan agar menghasilkan kalium bikromat. Selanjutnya filtrate yang berwarna orange ini didinginkan dalam es untuk menghasilkan kristal yang lebih banyak. Adapun reaksi yang terjadi: 2 K2CrO4 + 2 CH3COOH K2Cr2O7 + 2 CH3COOK + H2O Setelah kalium bikromat terbentuk kemudian disaring dengan corong Buchner lalu dikeringkan pada suhu kamar kemudian ditimbang dan diamati bentuknya di mikroskop. Dari hasil percobaan diperoleh 0,5 gram kristal kalium bikromat dengan rendemen 10,363 %. Adapun bentuk kristal yang diiperoleh berbentuk jarum dan bentuk kisi kristalnya adalah triklin, sedangkan bentuk geometrinya, yaitu tetrahedral.

Gambar Kisi Kristal Triklin

O Cr O O O

2-

2-

O Cr O O O

O Cr O O

Gambar Ion CrO22-, Tetrahedral

Gambar Ion Cr2O72-, Tetrahedral

A. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Kalium bikromat dapat disintesis dari kalium hidroksida yang direaksikan dengan kromium (III) oksida dan kalium nitrat sehingga diperoleh kalium kromat selanjutnya dengan terbentuk kalium bikromat. b. Berat kristal yang diperoleh dari percobaan yaitu 0,5 gram sedang rendemennya 10,363%. 2. Saran: Diharapkan kepada praktikan agar tidak terburu-buru dalam pengerjaannya dan cara mengaduk sebaiknya homogen sempurna sehingga menghasilkan kristal kalium bikromat dengan maksimal. penambahan asam asetat glasial sehingga

DAFTAR PUSTAKA

Kristian,Sugiyarto.2003.Kimia Anorganik II. Yogyakarta : JICA UNY. Svehla,G.1985.bagian 1 Vogel Buku Teks Analisis anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta :PT.Kalman media Pustaka Svehla,G.1985.bagian II Vogel Buku Teks Analisis anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta :PT.Kalman media Pustaka. Tim Dosen Kimia Anorganik Sintetik.2012.Penuntun Praktikum Sintesis Kimia Anorganik.Makassar : Laboratorium Kimia FMIPA UNM> Trisutrisno.2011.Kalium Dikromat.Http//www.scribd.Org.//. Diakses pada tanggal 21 April 2012.

JAWABAN PERTANYAAN 1. Persamaan reaksi yang terjadi pada pembuatan kalium bikromat, yaitu: KOH + Cr2O3 + KNO3 K2CrO4 + Cr (OH)3 + NO Kromat 2 K2CrO4 + 2CH3COOH K2Cr2O7 + 2CH3COOK + H2O Kalium bikromat 2. Cara uji kemurnian dari kalium bikromat: a. Uji titik leleh b. Pengamatan warna c. Rendemen 3. Kelarutan kalium bikromat dalam air, yakni 5g/100 mL pada 0oC dan 102g/100 mL pada 100oC.

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum sintetik kimia anorganik dengan judul percobaan Sintesis Kalium Bikromat yang disusun oleh: Nama NIM Kelompok Kelas : Sarifa : 091314024 : IV :B

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten yang bersangkutan dan dinyatakan diterima.

Makassar, Koordinator Asisten,

Mei 2012

Asisten,

Kurnia Ramadhani, S.Si., M.Si.

Fatmawati Alamsyah, S.Si.

Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab

Dra. Hj. Melati Masri, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai