Anda di halaman 1dari 1

Prinsip dari uji fehling ini adalah membedakan gugus aldehid dan keton

dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen Fehling A dan Fehling B, dimana
Fehling A adalah CuSO4 dan Fehling B adalah campuran dari NaOH dan Na-K-tatrat.
Dalam reaksi ini terjadi reaksi reduksi dan oksidasi. Aldehid dioksidasi membentuk
asam karboksilat, sementara ion Cu2+ akan tereduksi menjadi Cu+. Hasil uji positif
apabila dalam suatu sampel terbentuk endapan merah bata (Raymond, 2009).

Dalam melakukan percobaan ini, langkah pertama adalah menyiapkan alat dan
bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, rak tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, bunsen, korek api, pipet tetes, gelas kimia. Bahan
yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain larutan Fehling A, Fehling B,
sikloheksanon, aseton, formaldehid. Setelah alat dan bahan disiapkan, selanjutnya
Fehling A diambil 10 ml dimasukkan dalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes.
Selanjutnya mengambil Fehling B sebanyak 10 ml menggunakan pipet tetes.
Selanjutnya ditambahkan tabung reaksi yang berisi Fehling A dan Fehling B
dicampur menjadi satu dan menghasilkan reagen Fehling. Kemudian ditambahkan
sampel sebanyak 1 ml dan kemudian dipanaskan dengan api bunsen dan diamati
perubahan warnanya. Selanjutnya diperoleh hasil uji dan dicatat pada tabel data
hasil percobaan. Dalam melakukan praktikum ini tidak bisa lima sampel sekaligus
seperti yang dilakukan pada uji Tollens, namun dalam uji Fehling ini harus dilakukan
satu per satu sampel sampai menemukan hasil. Hal ini dikarenakan larutan Fehling
tidak boleh disimpan lama, karena mudah teroksidasisehingga harus dilakukan
dengan cepat supaya hasilnya akurat.

Berdasarkan data hasil percobaan yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa
reagen fehling yang ditambahkan sampel formaldehid sebelum dipanaskan
warnanya biru dan setelah dipanaskan kurang lebih 2 menit terbentuk cicin merah
bata. Hal ini menunjukkan bahwa uji fehling dengan sampel formaldehid adalah
positif dan formaldehid merupakan aldehid. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa
formaldehid merupakan gugus aldehid, memiliki gugus OH bebas sehingga ketika
diuji dengan fehling membentuk endapan merah bata (Sudarmo, 2006). Reaksi
yang terjadi adalah .

Selanjutnya adalah sampel aseton. Pada sampel aseton yang sudah ditambahkan
reagen fehling berwarna biru tua dan setelah dipanaskan kurang lebih 2 menit
terbentuk endapan biru tua. Hal ini menujukkan bahwa uji fehling dan aseton
adalah negatif dan aseton bukan aldehid tetapi keton. Hal ini sudah sesuai dengan
literatur bahwa aseton merupakan gugus keton dan tidak memiliki gugus OH atau H
bebas sehingga tidak bereaksi dalam uji fehling (Sudarmo, 2006). Reaksi yang
terjadi adalah .

Anda mungkin juga menyukai