Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

IDENTIFIKASI ALDEHIDA DAN KETON

Dosen Pengampu :

Dewi Amrih, S.TP., M.Sc.

Nama : Ifan Adi Pratama

NPM : 23122300001

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

2023
IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON

BAB 1

TUJUAN PRAKTIKUM

Mahasiswa dapat mengetahui dan mengidentifikasi perbedaan aldehid dan keton


yang ditandai dengan perbedaan warna dengan sejumlah perlakuan penambahan
Fehling A & Fehling B dan perlakuan lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Aldehida dan keton ialah keluarga besar dari senyawa organik yang masuk ke
dalam kehidupan sehari-hari kita. Aldehid dan keton dicirikan oleh adanya gugus
karbonil. Aldehida memiliki sedikitnya 1 atom hidrogen melekat pada atom
karbon karbonil. Gugus sisanya dapat berupa atom hidrogen lain atau gugus organik
alifatik atau aromatik. Gugus –CH=O yang merupakan ciri dari aldehida sering
disebut gugus formil. Pada keton, atom karbon karbonil terhubung dengan dua atom
karbon lain. Senyawa–senyawa aldehid dan keton menimbulkan bau wangi pada
banyak buah-buahan dan parfum mahal, contohnya sinamaldehida (suatu aldehida)
menyebabkan bau kayu manis (sinaman), dan siveton (suatu keton) yang
digunakan untuk bau musky (menyengat, sumber asli dari semacam rasa) pada
banyak parfum.Formaldehida merupakan komponen dari berbagai material dalam
bangunan rumah.(Riawan, 2010).

Gugus aldehid dapat dikenal reaksi kondensasi dengan senyawa aldehid atau
keton. Kondensasi antara senyawa aldehid dengan aldehida atau keton dengan keton
lain dikenal sebagai reaksi kondensasi aldol. Emisi dari aldehid atau keton
menyebabkan bau yang tidak menyenangkan di ruang penyimpanan.Seperti pada
ikatan rangkap karbon, suatu pereaksi juga dapat masuk ke dalam ikatan rangkap
karbonil. Misalnya pada senyawa karbonil dapat terjadi hidrogenasi. Pada reaksi
hidrogenasi ini, suatu aldehida akan direduksi menjadi alkohol primer, sedangkan
keton akan direduksi menjadi alkohol sekunder.Aldehida bereaksi lebih cepat dan
lebih sempurna dari pada keton. Penyebab perbedaan kereaktifan adalah keton lebih
stabil dari pada aldehida. Stabilitas keton yang lebih besar disebabkan oleh adanya
delokalisasi muatan positif karbonil karbon secara induksi. Alasan lain mengapa
keton kurang reaktif adalah adanya hambatan sterik dalam hasil adisi dan keadaan
transisinya. Karbonil karbon dari aldehida lebih terbuka dan hasil adisinya memiliki
hambatan sterik yang lemah.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

Alat Bahan

1. Tabung Reaksi 1. Glukosa 1%


2. Rak tabung reaksi 2. Asetofenon
3. Pipet ukur 3. Aseton 10ml
4. Hotplate stirrer 4. Formaldehid
5. Beaker glass 5. Benzaldehid
6. Propipet
7. Klem tabung reaksi

Langkah kerja

1. Pipet sebanyak 5 tetes sampel ke dalam tabung reaksi.


2. Ditambahkan Fehling A sebanyak 0,5 mL ke dalam masing-masing tabung
reaksi.
3. Ditambahkan Fehling B sebanyak 0,5 mL ke dalam masing-masing tabung
reaksi.
4. Amati perubahan warna.
5. Sampel dimasukkan ke dalam beaker dengan air lalu dipanaskan dengan
stirrer selama 5-10 menit.
6. Amati perubahan warna untuk yang kedua kalinya
7. Catat hasil percobaan
Diagram Alir Identifikasi Aldehid & keton

Pipet sebanyak 5 tetes sampel ke


dalam tabung reaksi.

Ditambahkan Fehling A sebanyak


0,5 mL

Ditambahkan Fehling B sebanyak


0,5 mL

Amati perubahan warna.

dipanaskan dengan stirrer selama


5-10 menit.

Amati perubahan warna untuk


yang kedua kalinya

Catat hasil percobaan


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil

Sampel Hasil Pengamatan Warna


+ Fehling A + Fehling B Setelah dipanaskan
Glukosa 1% Biru laut Biru gelap Biru gelap dengan endapan merah bata
Asetofenon Biru laut Biru gelap Biru gelap keruh
Aseton 10ml Biru laut Biru gelap pekat Biru gelap pekat
Formaldehida Biru laut Hijau toska gelap Merah bata kebiruan
Benzaldehida Biru laut Biru keruh Biru gelap keruh

4.3 Pembahasan

Prinsip uji Fehling pada dasarnya yaitu membedakan gugus aldehid dan keton
dalam suatu sampel dengan penambahan reagen fehling A dan fehling B dengan
membentuk endapan merah bata sebagai hasil dari adanya reaksi.Percobaan kali ini
adalah mengidentifikasi gugus fungsi aldehid dan keton dengan menggunakan uji
Fehling. Mula-mula yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan. Alat yang
digunakan dalam percobaan ini antara lain pipet tetes untuk meneteskan Fehling A
dan Fehling B kemudian pipet ukur untuk mengambil lima buah sampel, lima buah
tabung reaksi, penjepit tabung reaksi.Setelah semua alat dan bahan siap, kemudian
melakukan percobaan, pertama melabeli pipet ukur dan tabung reaksi untuk
mempermudah dalam mengenali sampel yang di uji coba dan supaya tidak tertukar.
Setelah selesai dengan melabeli, kemudian mengambil Fehling A dengan
menggunakan pipet tetes dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, masing-masing
tabung reaksi 5 tetes. Setelah mengambil Fehling A dan memasukkannya kedalam
semua tabung reaksi, langkah selanjutnya adalah menetesi Fehling A pada tiap-tiap
tabung reaksi, kemudian ditambahkan 5 tetes Fehling B. Selanjutnya adalah
penambahan 1 ml sampel kedalam tabung reaksi sesuai dengan label.Setelah
ditambahkan, tabung reaksi kemudian dipanaskan sekitar kurang lebih dua menit
diatas heater, pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang terjadi antara
reagen fehling dengan sampel uji, kemudian diamati perubahan yang terjadi dan
dicatat di data hasil pengamatan. Setelah melakukan percobaan, didapatkan hasil
percobaan sebagai berikut.

1. Sampel glukosa
Pada pengujian glukosa dengan reagen Fehling, warna yang semula biru muda
menjadi lebih gelap yaitu biru tua dan setelah dipanaskan terbentuk endapan
merah bata yang juga menandakan bahwa terjadi reaksi antara fehling dengan
glukosa. Pada praktikum dilakukan uji fehling pada monosakarida seperti
glukosa menghasilkan endapan merah bata yang menunjukan hasil yang
positif. Hal ini dikarenakan monosakarida mengandung gugus aldehid dan
keton, monosakarida pun merupakan reduktor kuat yang akan bereaksi positif
dengan pereaksi organik fehling yang merupakan oksidator lemah (Marliana,
2012).
2. Sampel asetofenon
terjadi perubahan warna dari biru laut menjadi biru gelap lalu keruh, namun
tidak terbentuk endapan merah bata meskipun sudah dipanaskan yang
menandakan bahwa tidak ada reaksi redoks yang terjadi antara reagen Fehling
dengan Asetofenon
3. Sampel aseton
Sampel aseton yang ditambahkan pereaksi fehling berubah menjadi biru laut
lalu setelah dipanaskan perubahan warna menjadi biru gelap. Hal ini
disebabkan karena aseton dengan dua gugus alkil lebih stabil dibandingkan
formaldehid yang tidak memiliki ggus alkil. Aseton tidak bereaksi dengan
pereaksi fehling karena gugus karbonil distabilkan oleh alkil didekatnya yang
sifatnya menolak elektron.
4. Sampel formaldehida atau formalin
Pada pengujian formaldehida dengan reagen fehling hampir sama dengan
glukosa, warna yang semula biru muda berubah menjadi biru tua dan setelah
dipanaskan terbentuk dominan endapan berwarna merah bata, Pada pengujian
pereaksi fehling terhadap formaldehid terbentuk endapan berwarna merah
bata. Ini berarti formaldehid dapat bereaksi dengan pereaksi fehling. Dimana
formaldehid dapat dioksidasi oleh ion Cu2+ dalam pereaksi fehling, karena
formaldehid mempunyai atom hidrogen yang terikat langsung pada karbon
karbonilnya. Formaldehid dalam pereaksi fehling akan mereduksi tembaga,
sehingga terbentuk endapan Cu2O yang berwarna merah bata (Sogandi, 2010).
5. Sampel benzaldehida
Benzaldehida yang dikenal dengan minyak buah badam pahit adalah
komponen dari buah badam, cairan tak berwarna. Reaksi yang dihasilkan
dengan penambahan fehling adalah warna yang semula biru laut berubah
menjadi biru keruh & gelap tanpa endapan setelah dipanaskan,dapat diartikan
negatif
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan praktikum kali ini adalah identifikasi perbedaan aldehid dan keton
dapat dibedakan dengan ditandai perbedaan warna & endapan yang muncul dengan
sejumlah perlakuan penambahan Fehling serta pemanasan dengan heater

5.2 Saran

Mahasiswa diharapkan agar bisa melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh dan


tidak bercanda di dalam laboratorium
5.3 Daftar Pustaka

Riawan. S. 2010. Kimia Organik Mahasiswa Kedokteran, Kedokteran Gigi dan

Perawat. Binarupa Aksara Publisher: Tanggerang.

Marliana, Ari. 2012. Laporan praktikum uji reaksi karbohidrat. Bandung: Politeknik Negeri
Bandung

Sogandi, Gandi. 2010. Percobaan reaksi aldehid dan keton. Banjarmasin: UNLAM
5.3 Lampiran

Anda mungkin juga menyukai