Anda di halaman 1dari 13

1

Laporan Praktikum
Kimia

Mengidentifikasi Aldehid dan Keton

Annisa Fitriani
Gisela Deviandhini
Nandityo Rizki Yuwono
Rivario Al-Rasyid
Siti Rahmasari Ning Ayu
Sulistyaning Kirana
Toto Agung Prakoso

2015/1016

Jl. Karadenan no. 5


Cibinong-Bogor

Telp/fax : (021)

dan Keton |
Kelompok Senin

8854347

XII MIPA 3

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil alamin. Puji serta syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat
Allah yang telah memberi kesempatan bagi kami untuk dapat menyelesaikan tugas
penulisan laporan praktikum Kimia ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Rasulullah Salallahu
alaihi wa Sallam, Keluarganya, para Sahabatnya, dan siapa saja yang setia
kepadanya hingga akhir zaman.
Laporan praktikum kimia ini ditulis untuk menganalisis, mengkaji, mengamati,
menguji dan mempraktikan secara langsung mengenai Aldehiddan Keton.
Terlaksananya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada :

Allah Subhanahu wa Taala


Orang tua
Guru pembimbing pelajaran KIMIA kelas XII SMA Negeri 2 Cibinong
Teman-temankelas XII MIIA 3
Dan seluruh pihak yang telah membantu

Seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu kami
meminta maaf apabila dalam penelitian dan penyusuna laporan ini ada kesalahan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak lubang yang
terliang dan masih banyak rongga yang terangah. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran para pembaca agar laporan ini menjadi baik dan
bermanfaat bagi setiap orang.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cibinong, Januari 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1

Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2

Tujuan Penelitian.................................................................................. 1

1.3

Metode Penelitian.................................................................................. 1

1.4

Waktu dan Tempat Pelaksanaan...............................................................1

BAB II.......................................................................................................... 2
LANDASAN TEORI........................................................................................ 2
2.1

Aldehid dan Keton................................................................................. 2

BAB III......................................................................................................... 4
DATA PENGAMATAN..................................................................................... 4
3.1

Alat dan bahan:.................................................................................... 4

3.2

Cara kerja:.......................................................................................... 4

3.3

Data Hasil Pengamatan..........................................................................5

BAB IV......................................................................................................... 6
PENUTUP..................................................................................................... 6
4.1

Kesimpulan.......................................................................................... 6

4.2

Saran.................................................................................................. 6

LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang sains menjadi
pilar besar bagi dunia sejak ratusan tahun lalu. Perkembangan ilmu dan teknologi
di bidang kimia menghasilkan banyak pernyataan/teori yang sulit terbayangkan
oleh akal manusia. Termasuk juga penemuan tentang senyawa aldehid dan keton.
Maka praktikum ini dilaksanakan untuk membuktikan keberadaan senyawa
aldehid dan keton yang masih asing di telinga masyarakat, khususnya pada para
pelajar.
Laporan praktikum ini juga disusun untuk mengevaluasi kembali kegiatan
yang telah kami lakukan sebelumnya.
Semoga laporan praktikum yang jauh dari kata sempurna ini dapat dipahami,
dan dapat menjadi bahan pembelajaran dan refrensi bagi pembaca. Di manapun
berada
1.2 Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi fehling
dan tollens.
1.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan cara Praktik.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 2016, di labolatorium
kimia SMAN 2 Cibinong.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Aldehid dan Keton


Gugus fungsi adalah atom atau sekelompok atom dengan susunan
tertentu yang menentukan struktur dan sifat-sifat suatu senyawa. Gugus fungsi
ini merupakan bagian paling reaktif dan menjadi pusat suatu reaksi kimia.
Ketika suatu senyawa bereaksi, maka bagian yang mengalami perubahan
adalah bagian gugus fungsinya, sedangkan bagian yang lain pada umumnya
tetap.

Senyawa-senyawa

yang

memiliki

gugus

fungsi

yang

sama

dikelompokkan ke dalam golongan yang sama.


Aldehid merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus
karbonil yang mengikat satu atau dua atom hidrogen. Gugus fungsinya adalah
-CHO yang terletak di ujung rantai karbon. Senyawa golongan ini merupakan
reduktor kuat dan dapat dioksidasi menjadi asam karboksilat. Aldehid bersifat
polar dan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar
yang memiliki massa molekul relatif sama.
Keton merupakan senyawa karbon yang berisomer fungsi dengan
aldehid. Senyawa golongan ini mengandung gugus karbonil yang mengikat 2
gugus alkil. Gugus fungsinya adalah -CO-. Keton bersifat polar dan titik
didihnya lebih rendah daripada alkohol yang bersesuaian.
Reaksi aldehid yang paling khas adalah reaksi dengan oksidator
lemah, seperti pereaksi Fehling dan pereaksi Tollens. Sifat ini bisa digunakan
untuk membedakan aldehid dengan keton, mengingat keton tidak bisa
dioksidasi seperti aldehid.

Pereaksi Fehling

Pereaksi Fehling merupakan campuran dari larutan Fehling A dan


Fehling B dengan jumlah yang sama. Larutan Fehling A terdiri atas larutan
CuSO4, sedangkan larutan Fehling B terdiri atas larutan NaOH dan larutan
kalium-natrium

tartrat.

Pereaksi Fehling merupakan ion kompleks Cu2+ dalam suasana basa, dan
dalam persamaan reaksi cukup ditulis CuO.
Aldehid dapat bereaksi dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan Cu2O
yang berwarna merah bata. Berikut reaksinya:

R-CHO + 2CuO R-COOH + Cu2O


Pereaksi Tollens
Pereaksi Tollens terdiri atas campuran larutan AgNO3 dan larutan
NH3. Pereaksi Tollens merupakan kompleks ion Ag+ dan amonia sehingga
dalam persamaan reaksinya cukup ditulis Ag2O.
Senyawa aldehid dengan pereaksi Tollens dapat membentuk cermin
perak yang merupakan endapan Ag. Berikut reaksinya:

R-CHO + Ag2O R-COOH + 2Ag

BAB III
DATA PENGAMATAN

3.1

Alat dan bahan:


Alat & Bahan
1. Tabung reaksi besar
2. Gelas kimia
3. Penjepit tabung
4. Kaki tiga
5. Pembakar spirtus
6. Kasa

7. Larutan formaldehid (HCOOH)


8. Larutan aseton
9. Larutan perak nitrat (AgNO3)
10. Larutan amonia
11. Pereaksi fehling
12. Pipet tetes

3.2 Cara kerja:


1. Didihkan air kira-kira 100 mldalam gelas kimia (disebut penangas air)
2. Isilah dua tabung reaksi dengan larutan AgNO3 0,1 M kira-kira 2 ml setiap
tabungnya. Tetesi larutan itu dengan larutan NH 3 1 M setetes demi setetes
sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali (inilah pereaksi
Tollens). Kemudian, tambahkan kira-kira 2 ml larutan formaldehid 5%
pada tabung pertama dan 2 ml larutan aseton pada tabung kedua. Masukkan
kedua tabung otu ke dalam penangas air sampai terjadi perubahan pada
dinding rabung sebelah dalam.
3. Isilah tabung yang lain dengan 2 ml larutan formaldehid (tabung 1) dan 2
ml larutan aseton (tabung 2) ke dalam dua tabung tersebut tembahkan air
kira-kira 5 tetes pereaksi fehling, kemudian masukkan tabung ke dalam
penangas air. Amati perubahan yang terjadi.

3.3 Data Hasil Pengamatan

Identifikasi

Formal
dehid

Keton

Tes Tollens
Terbentuk
cermin perak pada
dinding dalam tabung
reaksi
Tidak
terjadi
perubaha
n pada
larutan

Tes Fehling

Terbentuk endapan
berwarna merah di dasar
tabung reaksi

Tidak terjadi
perubahan pada larutan

3.4 Pertanyaan
1. Tulislah persamaan reaksi antara:
a) Formaldehid dengan pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling
b) Aseton dengan pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling
2. Apa yang dihasilkan dari reaksi antara formaldehid dengan pereaksi
tollens? Mengapa bisa demikian? Jelaskan jawaban anda.
3. Jelaskan mengenai pereaksi fehling.
3.5 Jawaban
1. a) HCHO + Ag2O HCOOH + 2Ag (pereaksi Tollens)

HCHO + 2CuO HCOOH + Cu2O (pereaksi Fehling)


b)
Aseton dengan pereaksi Tollens tidak bereaksi

aseton dengan pereaksi Fehling tidak bereaksi


2. hasil reaksi antara formaldehid dengan pereaksi Tollens adalah cermin
perak. Karena aldehid adalah suatu reaksi yang bereaksi dengan oksidator
lemah. Maka, ketika aldehid direaksikan dengan AgNO 3, ion Ag+ yang
tereduksi menjadi perak. Hal ini penjadi tanda bahwa suatu sampel
memiliki gugus aldehid.
3. Pereaksi Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi untuk
mengenali aldehida. Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling
A dan Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO 4, sedangkan fehling B
merupakan campuran larutan NaOH dan kalium tartat. Pereaksi Fehling
disebut dengan mencampurkan dengan mahan makanan larutan-larutan
tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan berwarna bitu tua. Laman
pereaksi fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO. Dalam pereaksi ini,
ion Cu2+ yang dalam suasana kasa akan diendapkan sebagai Cu2O. Dengan
larutan glukosa 1%, pereaksi fehling menghasilkan endapan berwarna
merah bata, sedangkan apabila mdigunakan larutan yanglebih encer,

misalnya larutan glukosa 0,1% endapan yang terjadi akan berwarna hijau
kekuningan.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Formaldehid merupakan senyawa aldehid karena membentuk cermin perak
saat uji Tollens dan membentuk endapan berwarna merah bata saat uji Fehling.
Sedangkan aseton adalah senyawa keton karena tidak mengalami reaksi saat uji
Tollens dan juga uji Fehling.

4.2 Saran

Sebaiknya, alat alat laboratorium setelah praktikum, alat-alat


kimia dibersihkan dengan baik dan ditata dengan rapih. Pastikan mencuci alatalat kimia dengan bersih, karena jika tidak, akan mengganggu hasil dari
percobaan kelompok setelahnya.

Berilah label pada tabung reaksi agar media percobaan tidak


tertukat. Karena larutan awal berwarna sama, yakni bening.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Alat dan bahan praktikum

Penangas air

Menuangkan 2 ml
AgNO3 0,1 M pada
tabung I

Menuangkan 2 ml
AgNO3 0,1 M pada
tabung II

10

DAFTAR PUSTAKA

http://limiamath.wordpress.com/2015/06/02/laporanpraktikum-kimia-identifikasi-aldehid-dan-keton/

Larutan urea sudah membeku pada suhu -10 C

Anda mungkin juga menyukai