Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI FISIKA II

PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP


KELARUTAN ZAT

Kelompok II:

GILANG RASENDRIA. D 7119005

MILA QUINONES. E 7119008

FARHAN ARDIANSYAH 7119011

ERYDIANA RAHMA. P 7119013

SEPHIRA ADELIA. P 7119014

RIFANI SHALSADILA 7119022

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT


yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum mengenai “PENGARUH KONSENTRASI
SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN ZAT” ini guna memenuhi tugas
Farmasi Fisika II.
Kami menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan laporan ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik. kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Cimahi, 16 Oktober 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Tujuan Praktikum..................................................................................1
1.2 Landasan Teori .....................................................................................1
BAB II PERCOBAAN ........................................................................................4
2.1 Alat Dan Bahan.....................................................................................4
2.2 Prosedur Percobaan ..............................................................................4
2.3 Hasil Percobaan.....................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................8
BAB IV SIMPULAN ..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

3
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kelarutan pada suhu kamar...........................................................................6


2.2 Kelarutan setelah dipanaskan........................................................................6
2.3 Kelarutan setelah didinginkan.......................................................................6
2.4 Kelarutan pada suhu kamar...........................................................................6
2.5 Kelarutan setelah dipanaskan........................................................................6
2.6 Kelarutan setelah didinginkan.......................................................................6
2.7 Kelarutan pada suhu kamar...........................................................................7
2.8 Kelarutan setelah dipanaskan........................................................................7
2.9 Kelarutan setelah didinginkan.......................................................................7
2.10 Kelarutan pada suhu kamar...........................................................................7
2.11 Kelarutan setelah dipanaskan........................................................................7
2.12 Kelarutan setelah didinginkan.......................................................................7
2.13 Kelarutan pada suhu kamar...........................................................................7
2.14 Kelarutan setelah dipanskan..........................................................................7
2.15 Kelarutan setelah didinginkan.......................................................................7
2.16 Terbentuknya Kristal.....................................................................................7
2.17 Penimbangan Kristal.....................................................................................7

4
DAFTAR TABEL

2.1 Penentuan pelarut..........................................................................................5


2.2 Rekristalisasi sampel.....................................................................................5

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1.1.1. Memahami arti kelarutan suatu zat dalam sediaan farmasi dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kelarutan.
1.1.2. Mengetahui cara memodifikasi kemampuan melarut suatu zat dalam
bidang kefarmasiaan.
1.1.3. Memahami pengaruh konsentrasi surfaktan terhadap kelarutan zat
aktif yang digunakan dalam sediaan farmasi.

1.2 Landasan Teori

Kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai


konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan
secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari 2 atau lebih
zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Diketahuinya
informasi mengenai kelarutan akan membantu dalam pemilihan medium
pelarut yang paling baik untuk obat, membantu mengatasi kesulitan yang
timbul pada waktu pembuatan larutan farmasetis, dan dapat bertindak
sebagai standar atau uji kemurnian.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan zat, antara lain:

a. Sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut. Contoh: struktur
molekul, konstanta dielektrik, daya intermolekuler, reaksi asam-
basa, dll),
b. Suhu dapat meningkatkan kelarutan zat padat terutama kelarutan
garam dalam air, sedangkan kelarutan senyawa nonpolar hanya
sedikit sekali dipengaruhi oleh temperature,
c. Derajat keasaman (pH), kelarutan senyawa yang terionisasi dalam
air sangat dipengaruhi oleh pH, sedangkan kelarutan senyawa non
elektrolit yang tidak terionisasi dalam air hanya sedikit dipengaruhi
oleh pH. Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa
asam lemah, dan penurunan pH dapat meningkatkan kelarutans
enyawa basa lemah.
d. Tekanan, tekanan gas di atas cairan naik maka kelarutan bertambah
e. Untuk jumlah yang lebih kecil bergantung pada hal terbaginya zat
terlarut.

6
Beberapa cara dapat digunakan untuk memodifikasi kemampuan
melarut suatu zat, yaitu: pemakaian bentuk garam, perubahan bentuk
polimorf, dan penambahan bahan lain dalam formulasi. Beberapa bahan
lain yang dapat digunakan adalah: pembentuk senyawa kompleks,
surfaktan, dan pelarut campur.

Surfaktan adalah senyawa kimia yang pada konsentrasi tertentu


dapat menurunkan tegangan permukaan dari dua cairan yang tidak
bercampur. Apabila senyawa ini didispersikan dalam air pada konsentrasi
yang rendah akan terkumpul pada permukaan dengan dua orientasi, yaitu
bagian polar yang mengarah ke bagian air dan bagian non polar mengarah
ke bagian luar, sehingga mmbentuk suatu lapisan monomolekuler, maka
dispersi akan memiliki ukuran seperti subkoloid.

Jika konsentrasi surfaktan ditingkatkan maka surfaktan memiliki


kecenderungan untuk berkelompok membentuk suatu yang disebut misel
dan konsentrasi yang ditambahkan saat terbentuk kelompok misel disebut
Critical Micell Concentration (CMC). CMC dapat tercapai saat terjadinya
kondisi jenuh pada daerah antarmuka dan fase bulk oleh molekul
surfaktan. Sifat terpenting misel adalah kemampuannya untuk menaikkan
kelarutan zat-zat yang biasanya sukar larut atau sedikit larut dalam pelarut
yang digunakan. Proses ini disebut solubilisasi yang terbentuk antara
molekul zat yang sukar larut berasosiasi dengan misel surfaktan
membentuk larutan yang jernih dan stabil secara termodinamika. Adanya
surfaktan hampir selalu menggandakan konsentrasi obat dalam larutan.

7
BAB II
PERCOBAAN

2.1 Alat Dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai identifikasi gugus
fungsi senyawa organik yaitu:

Alat: Bahan:
1. Labu volume 100 mL 1. Tween 80
2. Labu volume 50 mL 2. Asam salisilat
3. Pipet volume 10 mL 3. Larutan Fe Cl3
4. Spektrofotometer Uv-vis 4. Aquadest
5. Corong
6. Kertas saring & Gelas lainya

2.2 Prosedur Percobaan


2.2.1. Pembuatan kurva spektrum dan kurva kalibrasi asam salisilat
2.2.2. Penentuan kadar asam salisilat dalam larutan surfaktan
1. Buat larutan surfaktan Tween 80 dalam berbagai konsentrasi =
1%, 1,5%, 2%, dan 2,5% dalam aquadest
2. Timbang asam salisilat sejumlah 50 mg, kemudian larutkan dalam
20 mL larutan surfaktan, setelah itu masukan kedalam labu
volume 100 mL
3. Tambahkan aquadest hingga tanda batas, lalu kocokan selama 15
menit, saring larutan tersebut (larutan induk)
4. Pipet larutan induk 100 mL, masukkan kedalam labu volume 50
mL, kemudian tambahkan aquadest hingga tanda batas (larutan
sampel)
5. Ukur absorbansi larutan sampel menggunakan spektrofotometer
UV-vis

8
6. Data absorbansi yang diperoleh kemudian digunakan untuk
menghitung jumlah salisilat yang terdapat dalam larutan induk
dengan menggunakan persmaan garis lurus y=2r bx. Setelah itu
tentukan % kadar asam salisilat
7. Buat grafik antara % larutan surfaktan dengan % asam salisilat
yang terlarut dan amati hubungan antara konsentrasi surfaktan
dengan kelarutan asam salisilat
8. Diskusikan hasil yang diperoleh dari percobaan ini
9. Data hasil pengamatan
2.3 Hasil Percobaan
2.3.1 Hasil pengamatan
1. Kurva spektrum dan kurva kalibrasi salisilat
2. Kadar asam salisilat dalam larutan surfaktan
2.3.2 Pembahasan dari data dan hasil percobaan
Lakukan analisa dan pembahasan tentang pengaruh konsentrasi
dan surfaktan terhadap kelarutan zat aktif yang digunakan dalam
sediaan farmasi dan tuliskan kesimpulan yang diperoleh dari
percobaan ini.
2.3.3 Laporan

Hasil dan Perhitungan

A. Kurva kalibrasi asam salisilat

No Konsentrasi asam Absorban Persamaan garis


salisilat lurus
1.
2.
3.
4.
5.

B. Pembacaan absorban larutan sampel

No Konsentrasi asam Absorban Nilai x


salisilat

9
1. Blangko (aquadest)
2. Tween 80 0,5%
3. Tween 80 1%
4. Tween 80 1,5%
5. Tween 80 2%

C. Pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan zat

No Konsentrasi Jumlah asam salisilat Kadar asam salisilat


surfaktan dalam larutan induk terlarut (%)
1. Blangko
2. 0,5%
3. 1%
4. 1,5%
5. 2%

10
BAB III
PEMBAHASAN

11
BAB IV
SIMPULAN

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai