Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN BOBOT JENIS 41

“PENENTUAN BOBOT JENIS”

A. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa mengetahui prinsip dasar
penentuan bobot jenis dari suatu zat cair dengan menggunakan piknometer.

B. Landasan Teori
Bobot jenis adalah perbandingan berat satu volume, contoh pada suhu 25
℃ dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Alat yang digunakan untuk
penentuan ini adalah piknometer. Pada penetapan bobot jenis, temperatur
dikontrol dengan hati-hati dalam kiasan temperatur yang pendek (Patty, 2014).
Bobot jenis merupakan perbandingan massa air pada suhu dan volume
yang sama. Bobot jenis menjelaskan banyaknya kompenen yang terkandung
dalam zat tersebut. Besar kecilnya nilai bobot jenis sering dihubungkan dengan
fraksi berat kompenen-kompenen yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu,
apabila semakin besar fraksi berat yang terkandung di dalam minyak, maka
semakin besar pula nilai bobot jenisnya (Kristian, 2016).
Kerapatan didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Kerapatan air
tergantung pada suhu. Pada suhu kamar 23℃, air memiliki kerapatan 0,997538
g/mL. Hal ini dapat diartikan ke dalam persamaan metrik umum bahwa 1 gram
air sama dengan 1 mililiter (Vitello dkk., 2015).
Kerapatan terbagi menjadi tiga bagian yaitu kerapatan sejati, kerapatan
granul dan kerapatan curah. Kerapatan sejati (true density) adalah kerapatan dari
zat itu sendiri, tidak dengan ruang hampa (void) dan pori intrapartikel yang lebih
besar dari dimensi molekul atau atom dalam kisi kristal. Kerapatan granul,
sebagaimana yang ditentukan dengan cara penggantian (displacement) air raksa,
yang tidak meresap ke dalam pori yang lebih kecil daripada 10 μm.Kerapatan
curah (ruah, “bulk density”), sebagaimana ditemtukan dari bobot serbuk dan
volume curah serbuk dalam gelas ukur (Sopyan, 2018).

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 42

Penting untuk membedakan antara kerapatan (density) dan bobot jenis.


Kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan volume.
Misalnya, satu milliliter raksa berbobot 13,6 g, dengan demikian kerapatannya
adalah 13,6 g/mL. Jika kerapatan dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume,
maka bobot jenis merupakan bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan
hubungan antara bobot suatu zat terhadap bobot suatu zat baku misalnya air, yang
merupakan zat baku untuk sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan
dinyatakan memiliki bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin
adalah 1,25 artinya bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara dan
bobot jenis alkohol adalah 0,81 artinya bobot alkohol 0,81 kali bobot volume air
yang setara (Ansel, 2006).
Bobot jenis digunakan dalam rekayasa geoteknik dan geonvirnmental
dalam perhitungan hubungan fase dasar (misalnya berat-volume) termasuk rasio
void, porositas, kadar air volumetrik, derajat kejenuhan, dan satuan berat tanah.
Parameter bobot jenis dapat diterapkan ke geomaterial lain seperti MSW. Jika GS
diketahui, partikel (misalnya padatan kering) dapat dihitung dengan mudah
menggunakan persamaan. Rekayasa geoteknik menyediakan kerangka kerja
umum untuk penentuan sifat teknik dan perilaku limbah padat perkotaan (MSW)
(Yesiller dkk., 2014).
Besarnya massa jenis suatu cairan dapat ditentukan dengan piknometer.
Pengukuran massa jenis suatu zat cair dilakukan dengan cara menimbang
piknometer kosong dan menimbang piknometer yang berisi zat cair. Selisih antara
massa piknometer yang berisi cairan dan piknometer kosong dihitung sebagai
massa cairan. Volume cairan, ditentukan dengan menggunakan selisih massa
piknometer yang berisi cairan dan piknometer kosong atau dengan menggunakan
piknometer dari faktor koreksi suhu. Selama penentuan massa jenis, suhu cairan
harus diukur dan dicatat (Rohyami, 2018).

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 43

C. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Batang Pengaduk
b. Elektromantel
c. Gelas Beker
d. Gelas Ukur
e. Piknometer
f. Sendok Tanduk
g. Timbangan Analitik

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
a. Alkohol 70%
b. Aquades
c. Garam Halus
d. Garam Kasar
e. Gula
f. Tissu

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 44

D. Prosedur Kerja
1. Piknometer

Piknometer

- Dibersihkan piknometer dengan alkohol 70 %.


- Dilap dengan menggunakan tissu.
- Ditutup piknometer dengan hati-hati.
- Ditimbang piknometer kosong pada timbangan analitik.
- Dicatat berat piknometer kosong.

Hasil Pengamatan

2. Garam Kasar

Garam kasar

- Dibersihkan piknometer dengan alkohol 70%.


- Dimasukkan aquades sebanyak 40 mL ke dalam gelas beker.
- Dimasukkan 1/2 sendok tanduk garam kasar ke dalam gelas
beker.
- Diaduk menggunakan batang pengaduk.
- Dituang larutan kedalam piknometer yang tekah dibersihkan.
- Ditutup piknometer dengan hati-hati.
- Dilap bagian luar piknometer yang basah menggunakan tissu.
- Ditimbang piknometer dengan timbangan analitik.
- Dihitung bobot jenisnya.

Hasil Pengamatan

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 45

3. Garam Halus

Garam halus

- Dibersihkan piknometer dengan alkohol 70%.


- Dimasukkan aquades sebanyak 40 mL ke dalam gelas beker.
- Dimasukkan 1/2 sendok tanduk garam halus ke dalam gelas
beker.
- Diaduk menggunakan batang pengaduk.
- Dituang larutan kedalam piknometer yang tekah dibersihkan.
- Ditutup piknometer dengan hati-hati.
- Dilap bagian luar piknometer yang basah menggunakan tissu.
- Ditimbang piknometer dengan timbangan analitik.
- Dihitung bobot jenisnya.

Hasil Pengamatan

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 46

4. Gula

Gula

- Dibersihkan piknometer dengan alkohol 70%.


- Dimasukkan aquades sebanyak 40 mL ke dalam gelas beker.
- Dimasukkan 1/2 sendok tanduk gula ke dalam gelas beker.
- Diaduk menggunakan batang pengaduk.
- Dituang larutan kedalam piknometer yang tekah dibersihkan.
- Ditutup piknometer dengan hati-hati.
- Dilap bagian luar piknometer yang basah menggunakan tissu.
- Ditimbang piknometer dengan timbangan analitik.
- Dihitung bobot jenisnya.

Hasil Pengamatan

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 47

5. Gula yang dipanaskan

Gula

- Dibersihkan piknometer dengan alkohol 70%.


- Dimasukkan aquades sebanyak 40 mL ke dalam gelas beker.
- Dimasukkan 1/2 sendok tanduk gula ke dalam gelas beker.
- Dipanaskan larutan gula dalam elektromantel.
- Didiamkan beberapa menit, lalu dimasukkan ke dalam
piknometer.
- Ditutup piknometer dengan hati-hati.
- Dilap bagian luar piknometer yang basah menggunakan tissu.
- Ditimbang piknometer dengan timbangan analitik.
- Dihitung bobot jenisnya.

Hasil Pengamatan

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 48

E. Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 1979 : 65)
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Etanol, Alkohol
Rumus Molekul : C2H6O

Rumus Struktur :

Berat Molekul : 46,07 gram/mol


Pemerian : Cairan tak berwarna,jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah
terbakar, dan memberikan nyala biru yang tak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya,
ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
Kegunaan : Zat pelarut.

2. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :
Berat Molekul : 18,02 gram/mol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau tidak
mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Zat Pelarut.

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 49

3. Gula (Ditjen POM, 1979 : 725)


Nama Resmi : SAKAROSA
Nama Lain : Sukrosa
Rumus Molekul : C12H22O11

Rumus Struktur :

Berat Molekul : 342,20 gram/mol


Pemerian : Hablur tidak berwarna atau massa hablur atau serbuk
warna putih; tidak berbau; rasa manis.
Kelarutan : larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian
etanol (95 %) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Zat terlarut.

4. NaCl (Ditjen POM, 1979 : 403)


Nama Resmi : NATRII CHLORIUM
Nama Lain : Natrium klorida
Rumus Molekul : NaCl
Rumus Struktur : Na−Cl
Berat Molekul : 58,44 gram/mol
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
mendidih dan dalam lebih kurang 10 bagian gliserol
P, sukar larut dalam etanol (91%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sumber ion klorida dan ion natrium.
F. Hasil Pengamatan

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 50

1. Tabel Pengamatan
No. Penimbangan Zat Hasil
1. Piknometer kosong I 19,71 gram
2. Piknometer I + Garam kasar 46,47 gram
3. Piknometer kosong II 20,17 gram
4. Piknometer II + Gula 47,86 gram
5. Piknometer I + Gula dipanaskan 47,48 gram
6. Piknometer II + Garam halus 46,46 gram

2. Perhitungan
a. Penentuan bobot jenis garam kasar
Dik : Bobot piknometer kosong I = 19,71 gram
Bobot piknometer I + Garam kasar = 46,48 gram
Dit : Bobot jenis garam kasar
( 46,48−19,71 ) gram
Peny : BJ garam kasar ¿
25 mL
26,77 gram
¿
25 mL
BJ garam kasar ¿1,0708 g/mL

b. Penentuan bobot jenis gula


Dik : Bobot piknometer kosong II = 20,17 gram
Bobot piknometer II + Gula = 47,86 gram
Dit : Bobot jenis gula
( 47,86−20,17 ) gram
Peny : BJ gula ¿
25 mL
27,69 gram
¿
25 mL
BJ gula ¿1,1076 g/mL
c. Penentuan bobot jenis gula dipanaskan
Dik : Bobot piknometer kosong I = 19,71 gram
Bobot piknometer I + Gula dipanaskan = 47,48 gram

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 51

Dit : Bobot jenis gula dipanaskan


( 47,48−19,71 ) gram
Peny : BJ gula dipanaskan ¿
25 mL
27,77 gram
¿
25 mL
BJ gula dipanaskan ¿1,1108 g/mL

d. Penentuan bobot jenis garam halus


Dik : Bobot piknometer kosong I = 20,71 gram
Bobot piknometer I + Garam halus = 46,46 gram
Dit : Bobot jenis garam halus
( 46,46−20,71 ) gram
Peny : BJ garam halus ¿
25 mL
26 ,29 gram
¿
25 mL
BJ garam halus ¿1, 0515 g/mL

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 52

G. Pembahasan
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25℃
terhadap bobot air dengan volume yang sama pada suhu 25℃. Bobot jenis
mempat merupakan berat sampel dibagi dengan volume sampel, termasuk di
dalamnya ruang intrapartikel tetapi tanpa ruang antarpartikel. Sedangkan bobot
jenis sejati merupakan bobot sampel dibagi dengan volume sampel tanpa ruang
intrapartikel dan ruang antarpartikel.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bobot jenis suatu zat yaitu
pertama temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat
jenisnya dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi bobot jenisnya, demikian
pula hanya pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa membeku
sehingga sulit untuk menghitung bobot jenisnya. Oleh karena itu, digunakan suhu
dimana biasanya senyawa stabil, yaitu pada suhu 25℃ (suhu kamar). Kedua,
massa zat, jika zat mempunyai massa yang besar maka kemungkinan bobot
jenisnya juga menjadi lebih besar. Ketiga, volume zat, jika volume zat besar maka
bobot jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa zat itu sendiri,
dimana ukuran partikel dari zat, bobot molekulnya serta kekentalan dari suatu zat
dapat mempengaruhi bobot jenisnya. Keempat, kekentalan atau viskositas suatu
zat dapat juga mempengaruhi bobot jenisnya.
Alat yang digunakan untuk menetukan bobot jenis yaitu piknometer.
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis atau densitas
dari fluida. Terdapat beberapa macam ukuran piknometer tetapi yang biasa
digunakan hanyalah piknometer yang berukuran 10 mL dan 25 mL. piknometer
terdiri dari tiga bagian yaitu tutup piknometer yang berfungsi untuk
mempertahankan suhu di dalam piknometer, lubang dan gelas atau tabung ukur
yang berfungsi untuk mengukur volume cairan yang dimasukkan ke dalam
piknometer.

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 53

Percobaan bobot jenis digunakan beberapa alat yaitu batang pengaduk yang
berfungsi untuk mengaduk larutan sehingga larutan tersebut dapat
tercampur/homogen dengan larutan lainnya. Gelas kimia yang berfungsi
lmengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
dalam jumlah tertentu. Timbangan analitik berfungsi untuk mengetahui massa
suatu zat.
Percobaan ini digunakan empat sampel berupa larutan yaitu larutan garam
kasar, larutan garam halus, larutan gula dan larutan gula yang dipanaskan. Bobot
jenis larutan garam kasar adalah 1,0852 g/mL, dan larutan garam halus adalah
1,0515 g/mL. Dari hasil tersebut diketahui bobot jenis kedua larutan berbeda. Hal
ini dipengaruhi oleh tekanan yang dimana saat menutup piknometer sebagian
larutan tumpah akibatnya terjadi perbandingan volume massa yang berbeda.
Bobot jenis larutan gula yang tidak dipanaskan 1,1076 g/mL dan pada
larutan yang dipanaskan adalah 1,1108 g/mL. Dari hasil tersebut diketahui bahwa
perbedaan bobot jenis antara kedua sampel dengan perlakuan yang berbeda
dipengaruhi oleh suhu. Dimana pada gula yang dipanaskan memiliki suhu yang
tinggi sehingga terjadi penguapan. Karena terjadi penguapan, bobot jenis pada
larutan gula yang dipanaskan berkurang.
Cara menentukan bobot jenis ini sangat penting untuk diketahui oleh
seorang farmasis. Karena dengan mengetahui suatu kemurnian dari suatu sediaan
khususnya yang berbentuk larutan. Disamping itu dengan mengetahui bobot jenis
suatu zat, maka akan mudah dalam memformulasi obat. Karena dengan
mengetahui bobot jenisnya, maka kita dapat menentukan apakah suatu zat dapat
bercampur atau tidak dengan zat lainnya.

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108
PENENTUAN BOBOT JENIS 54

H. Kesimpulan
Percobaan yang telah dilakukan praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa piknometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur bobot
jenis. Prinsip kerja dari piknometer yaitu dengan cara membandingkan massa zat
dengan volume zat. Hasil yang didapatkan dari percobaan ini yaitu bobot jenis
garam kasar 1,0708 g/mL, gula 1,1076 g/mL, gula dipanaskan 1,1108 g/mL dan
garam halus 1,0515 g/mL.

NUR FADHILAH MUHAMMAD NUR SALAM GANI


O1A119108

Anda mungkin juga menyukai