A. Hasil Penelitian
1. Amilum
lampiran 14). Amilum diperoleh dari buah pisang kepok kuning yang
buah pisang kepok kuning berupa serbuk halus berwarna putik agak
1
d. Hasil uji iodium
kuning sebesar 7,39% dan pengujian kadar abu amilum buah pisang
2. Evaluasi Granul
2
b. Hasil uji waktu alir
8.5
6
FORMULA I FORMULA II FORMULA III FORMULA IV
yang akan ditablet. Waktu alir berguna untuk mengetahui granul yang
memasuki ruang matriks dalam mesin tablet secara merata atau tidak
dikatakan mempunyai sifat alir yang baik jika 100 gram serbuk yang
3
c. Hasil uji pengetapan
10
% kompresibilitas 8 9.32
0
FORMULA I FORMULA II FORMULA III FORMULA IV
baik mempunyai indeks pengetap tidak lebih dari 20% (Fassihi dan
50
Bobot granul (gram)
40 FORMULA I
30 FORMULA II
20 FORMULA III
10 FORMULA IV
0
16 18 20 25 pan
Nomor ayakan
4
Evaluasi distribusi ukuran granul yang dilakukan dengan
yang lebih besar cenderung memisah dari partikel yang lebih kecil dan
3. Evaluasi Tablet
menjadi tablet dan tablet tersebut dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk
penampilan fisik, uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan dan
Kekerasan (Kg) 3,4 0,754 4,02 0,942 4.5 0,881 4.15 1,203
Kerapuhan (%) 0,520 0,074 0,427 0,104 0,414 0,082 1,092 0,175
Waktu Hancur (s) 2:08 0,064 2:32 0,225 2:73 0,291 2:67 0,203
Keterangan :
F I : Formula I, amilum buah pisang kepok kuning 5 %.
F II : Formula II, amilum buah pisang kepok kuning 7,5%.
5
F III : Formula III, amilum buah pisang kepok kuning 10 %.
F IV : Formula IV, amilum buah pisang kepok kuning 15 %.
0.6 Diameter
0.343 0.357 0.353 0.353
0.4
Tebal
0.2
0
FORMULA I FORMULA II FORMULA IIIFORMULA IV
6
sehingga memberikan daya tarik tablet dan juga berpengaruh pada
F II 0,246 0 3,658
F IV 0,254 0 1,968
aktif yang seragam pula (Sulaiman, 2007). Tablet dengan bobot 250
mg, jika ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari dua tablet yang
7,5% dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari
7
d. Hasil uji kekerasan
5
4 4.5
Kekerasan (kg) 4 4.15
3
3.25
2
1
0
FORMULA I FORMULA II FORMULA III FORMULA IV
memiliki kekerasan antara 4-8 kg. Namun hal ini tidak mutlak, artinya
kekerasan tablet dapat lebih kecil dari 4 atau lebih tinggi dari 8 kg.
tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan lebih
8
e. Hasil uji kerapuhan
1.20%
1.00%
Kerapuhan (%)
0.80% 1.02%
0.60%
0.40% 0.57%
0.48% 0.41%
0.20%
0.00%
FORMULA I FORMULA II FORMULA III FORMULA IV
Bobot tablet yang hilang tidak boleh lebih dari 1% (Ansel, 2005).
3
2.5 2.76 2.67
waktu (menit)
2 2.32
2.08
1.5
1
0.5
0
FORMULA I FORMULA II FORMULA III FORMULA IV
9
Uji ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh
menarik air dengan aksi kapiler. Saat tablet kontak dengan air akan
mempunyai waktu hancur tidak lebih dari 15 menit (Depkes RI, 1995).
B. Pembahasan
pembuatan amilum diambil buah pisang kepok kuning yang buah yang
sudah tua namun belum masak, buah pisang kepok kuning yang masih
10
Butiran amilum berbentuk lonjong dengan tipe eksentris,
lapisan-lapisan tipis seperti cincin atau lamella. Hal ini identik dengan
benar amilum.
c. Uji iodium
iodine terlepas sehingga warna ungu kebiruan hilang, namun pada saat
dingin iodin yang terlepas akan terikat kembali dan terbentuk warna
tidak lebih dari 15 % dan untuk kadar abu tidak lebih dari 0,6 %
11
Kadar air amilum buah pisang kepok kuning sebesar 7,39%
dan kadar abu amilum buah pisang kepok kuning sebesar 0,56%.
yang digunakan pada penelitian ini yaitu amilum buah pisang kepok
banyak dipakai dan diperoleh dari sumber tanaman lain yang umbi
2. Evaluasi granul
a. Pembuatan granul
agar granul dapat mengisi rongga cetakan tablet hingga merata (Ansel,
12
b. Uji waktu alir
waktu alir yang terbesar yaitu formula IV (8,22) dan yang terkecil
formula II (6,87), hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh bentuk granul
granul karena kecepatan waktu alir yaitu 4 - 10 g/s (Lihat Tabel II.)
atau mempunyai waktu alir kurang dari 10 detik. Dari data yang
diperoleh keempat formula waktu alir terbaik terdapat pada formula II.
Uji statistik anova satu jalan menunjukkan nilai sig 0.008 <
formula. Hal ini berarti, bahwa ada perbedaan bahan pengikat dalam
F II dan F IV 0.002 *
13
c. Uji pengetapan
terdapat pada formula II, hal ini karena semakin kecil indeks
pengetapan granul maka sifal alir granul semakin baik. Dari keempat
sifat alir yang baik karena indeks pengetapan yang diperoleh kurang
dari 20%.
Uji statistik anova satu jalan menunjukkan nilai sig 0.000 <
formula. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan bahan pengikat dalam
F1 dan F4 0.000 *
14
d. Uji distribusi ukuran granul
ayakan dengan mesh 25. Begitu pula dengan ukuran granul pada
formula IV jumlah fines > 20%, makin besar presentase fines dalam
dengan uji ANOVA, karena salah satu syarat tidak terpenuhi. Sehingga
Hasil uji ini menunjukkan nilai sig 0.024 < 0.05 yang berarti adanya
15
3. Evaluasi tablet
a. Penampilan fisik
b. Keseragaman ukuran
memenuhi syarat, dimana diameter tablet tidak lebih dari tiga kali tebal
tablet. sedangkan formula terbaik terdapat pada formula II. Laju alir,
tablet menjadi seragam. Selain itu waktu alir adalah salah satu faktor
yang mempengaruhinya.
c. Keseragaman Bobot
terbaik terdapat pada formula IV. Hal ini karena dipengaruhi oleh
satupun tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar dari 15% dan
16
tidak lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar dari
dengan uji ANOVA, karena salah satu syarat tidak terpenuhi. Sehingga
Hasil uji ini menunjukkan nilai sig 0.00 < 0.05 yang berarti adanya
yang signifikan antara F I dan F IV, FII dan F IV, F III dan F IV.
d. Kekerasan Tablet
yang terbesar formula III (4,5 kg). Dimana kekerasa tablet terbaik
terdapat pada formula III. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan
persyaratan (4-8 kg) tetapi untuk F I memiliki kekerasan yaitu 3,25 kg,
17
melebihi batas yang diterapkan. Uji statistik anova satu jalan
menunjukkan nilai sig 0.043 < 0.05 berarti terdapat perbedaan yang
e. Kerapuhan Tablet
(1,02%), hal ini karena tablet yang dihasilkan terlalu banyak fines. Dari
data diatas kerapuah tablet yang terbaik terdapat pada formula III. Uji
18
kerapuhan tablet F I, F II dan F III memenuhi persyaratan tetapi untuk
F IV tidak memenuhi syarat dikarenakan lebih dari 1%. Hal ini juga
didukung dengan uji statistik anova satu jalan, dimana nilai statistik
menunjukkan nilai sig 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat perbedaan
F I dan F IV 0.000 *
0.05
F II dan F IV 0.000 *
terbesar formula III (2,76). Hal ini berhubungan dengan Uji kekerasan
tinggi dan waktu hancurnya paling cepat. Hal ini disebabkan karena
granul yang dihasilkam lebih kompak, padat, rapat dan ikatan antara
19
partikel semakin kuat, tablet yang dihasikan semakin keras, sehingga
persyaratan yaitu tidak lebih dari 15 menit. Uji statistik anova satu
jalan menunjukkan nilai sig 0.360 > 0.05 berarti tidak terdapat
20
BAB V
A. Kesimpulan
bahwa :
waktu hancur tablet, dimana peningkatan kadar amilum buah pisang kepok
2. Formula II dan formula III dengan kadar amilum buah pisang kepok
kuning sebesar 7,5% dan 10% merupakan formula tablet isoniazid yang
B. Saran
isoniazid untuk mengetahui profil pelepasan zat aktif dari tablet isoniazid yang
dibuat dengan bahan pengikat amilum buah pisang kepok kuning. Perlu
21