© 2023 Universitas Bengkulu. This is an open-access article under the CC-BY license
(https://creativecommons.org/licenses/by/4.0)
PENDAHULUAN
Di sekitar kita, tentu saja kita selalu berada dekat dengan mikroorganisme. Mikroorganisme
hidup secara berdampingan dan berdekatan secara bersama-sama dan memiliki berbagai jenis yang
sangat banyak. Keterkaitan antar populasi mikroorganisme satu dengan populasi lainnya tergantung
pada faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrisi, suhu, ph, oksigen dan sebagainya atau yang
disebut dengan habitat. Namun bakteri dapat dipisahkan melalui pemisahan untuk mendapatkan
kultur murni dari bakteri yang diisolasi. Teknik isolasi ini dilakukan dalam langkah untuk
mempemudah pengamatan terhadap mikroorganisme.
Isolasi mikroorganisme atau bakteri adalah metode utama untuk memisahkan bateri dari
lingkungannya atau kelompok mikroorganisme yang berbeda untuk mendapatkan kultur murni.
Isolasi ini digunakan untuk mendapatkan kultur murni karena mikroba jarang terdapat di alam
dalam keadaan murni. Kultur murni merupakan sebuah sel bakteri yang sudah dipisahkan dengan
koloni mereka. Adanya isolasi mikroba ini yaitu untuk mempermudah dalam mengamati dan
mengidentifikasi suatu mikroorganisme. Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu
teknik gores (streak plate), teknik tuang (pour plate) dan teknik sebaran (speread plate). Pada
praktikum kali ini digunakan teknik isolasi dengan metode gores. Metode gores atau streak plate
menggunakan jarum ose, dan menggoreskan ke permukaan medium agar, dengan pola tertentu pada
ujung goresan hanya sel-sel bakteri tunggal yang terlepas dari jarum ose dan menempel ke medium.
Sel-sel bakteri tunggal ini akan membentuk koloni tunggal yang kemudian dapat dipindahkan ke
medium selanjutnya untuk mendapatkan biakan murni.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa percobaan teknik isolasi
mikroorgaisme sangat penting dipelajari. Oleh karena itu, dilakukan pratikum ini dengan judul
Teknik isolasi mikroorganisme dengan tujuan untuk mengetahui teknik mengisolasi
mikroorgaanisme dari alam hingga mendapatkan kultur murni dan mengetahui teknik memindahkan
mikrooorganisme pada suatu medium ke medium yang lain.
METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium FKIP Universitas Bengkulu dengan judul Teknik
Tidak terdapat
koloni (gagal)
(Sektor 1)
(Sektor 2)
(Sektor 3)
Tidak terdapat
koloni (gagal)
(Sektor 4)
PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini kami melakukan pengamatan dengan judul teknik isolasi
mikroorganisme, yang mana pada praktikum ini menggunakan medium di lokasi yang berbeda dan
kelompok kami berada di ruang ber-ac. Adapun tujuan dilakukan pratikum ini yaitu untuk
mengetahui teknik mengisolasi mikroorganisme dari alam hingga mendapatkan kultur murni serta
mengetahui teknik memindahkan mikroorganisme pada suatu medium ke medium yang lain.
Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri
yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya atau yang disebut biakan murni. Pada
habitat alamiahnya mikroba sulit ditemukan dalam bentuk koloni sendiri. Mikroba ini pasti
ditemukan dalam bentuk koloni yang hidup bersama-sama dengan koloni mikroba yang lainnya.
Hal ini sesuai dengan literatur dari Sabbathini, dkk (2017) yang menyatakan bahwa mikroba jarang
terdapat di alam dalam keadaan murni. Kebanyakan merupakan campuran bermacam-macam
spesies mikroba. Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi campuran dari
berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara, makanan, maupun yang terdapat pada
tubuh hewan maupun tumbuhan.
Isolasi mikroorganisme adalah suatu cara untuk memisahkan mikroorganisme dari
lingkungannya sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang lain sehingga
diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni sangat berguna di dalam mikrobiologi yaitu untuk
menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam
media buatan. Pada teknik isolasi ini memiliki prinsip memisahkan atau memindahkan mikroba
tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan sehingga diperoleh
kultur murni atau biakan murni. Mikroba merupakan mikroorganisme yang hidup di berbagai
tempat baik dengan kondisi lingkungan yang basah kering maupun lembap. Menurut Adam (2001)
menyatakan bahwa Mikroba dapat bertahan pada berbagai kondisi lingkungan, ekstrim panas,
ekstrim dingin, lingkungan yang berkonsentrasi garam tinggi, asam, basa, tekanan tinggi, bahkan di
daerah yang mendekati kemustahilan untuk hidup makhluk hidup lain seperti lingkungan dengan
radioaktivitas tinggi. Hal ini juga didukung oleh Waloyo (2005) yang menyatakan bahwa Mikroba
KESIMPULAN
Berdasarkan Praktikum yang sudah dilakukan, Isolasi mikroba ialah memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan alamiahnya dan menumbuhkannya pada media
buatan sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal. Prinsip dari isolasi yaitu memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya di media buatan sehingga
diperoleh kultur murni atau biakan murni. Teknik isolasi ini menggunakan 4 kuadran dengan
metode gores. Pada praktikum ini kelompok 5 yang menggunakan medium NA dan sumber
mikroorganisme dari ruangan ber-ac hanya berhasil mengisolasi mikroorganisme pada sektor 2
sementara 3 sektor lainnya gagal karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pada pratikum
yang dilakukan terdapat kesalahan yaitu tidak terdapat koloni kultur murni pada kuadran 4 yang
mana seharusnya terdapat koloni murni yang tumbuh pada kuadran 4. Terdapat banyak faktor yang
dapat dipertimbangkan dalam melakukan isolasi mikroorganisme antara lain sifat setiap jenis
mikroba yang akan di isolasi, tempat hidup atau asal mikroba, media pertumbuhan yang tepat, cara
menginokulasi mikroba, bagaimana cara menetaskan mikroba, dan cara menguji bahwa mikroba
yang terisolasi telah dalam bentuk kultur murni.
.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, MR. (2001). Microbiology of Fermented Food. NewYork: Elsivier Applied Science
Publisher, Ltd
Badaring, D. R., Muhammad F., Arsad, B. (2020). Identifikasi morfologi mikroba pada ruangan
Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional
Biologi FMIPA UNM.
Evi susanti,dkk. (2017). Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Potensial dari Tauco Surabaya.
Jurnal Kimia FMIPA UM. Universitas Negeri Malang.
Khaerunnisa, R., Kurniati, I., Nurhayati, D., & Dermawan, A. (2019). Pemanfaatan air rebusan
umbi kuning dan ungu sebagai media alternatif pertumbuhan Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 11(1), 269-276.
Murtiyaningsih, H., & Hazmi, M. (2017). Isolasi dan uji aktivitas enzim selulase pada bakteri
selulolitik asal tanah sampah. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural
Science), 15(2).
Rosmania, R., & Yanti, F. (2020). Perhitungan jumlah bakteri di Laboratorium Mikrobiologi
menggunakan pengembangan metode Spektrofotometri. Jurnal Penelitian Sains, 22(2), 76-
86.
Priyanto., dkk., (2021). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Endofit Mangrove sonneratia alba Penghasil
Enzim Gelatinase Dari Pantai Sendang Biru, Malang, Jawa Timur. Indonesian jurnal of
halal. ISSN: 2623-162x
Sabbathini, Gabriela Christy dkk. (2017). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Genus Sphingomonas dari
Daun Padi (Oryza sativa) di Area Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi. Vol 6(1):59-64.
Singleton and Sainsbury. (2006). Dictionary of Mikrobiology and Molecular Biology. 3 rd. Edition.
England : John Wileyand Sons
LAMPIRAN
Disiapkan cawan petri yang telah berisi Cawan petri dibuka bungkusnya dan
kultur campuran bakteri (dari percobaaan disterilisasi terlebih dahulu
Secara aseptis, dipindahkan satu koloni Dibungkus kembali cawan petri dan
yang dipisahkan ke medium NA baru yang diinkubasi selama 72 jam.
telah disiapkan menggunakan jarum ose
menurut pola zig-zag