Oleh :
Nama : Siti Masrifah
NIM : B1A016134
Rombongan : C2
Kelompok :2
Asisten : Ellen Evita
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN II
Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur
jaringan tumbuhan disebut Histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi
dalam bentuk organ. Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur
jaringan secara detail menggunakanmikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong
tipis, salah satu dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai
ilmu anatomi mikroskopis (Campbell dkk., 2000).
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai asal, fungsi
serta struktur yang sama disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya ada dua macam
jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan muda mempunyai sifat membelah,
sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar ataupun batang, karena
biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang
letaknya dibagian ujung dikenal sebagai tumbuhan primer (Pudjoarianto, 1988).
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan
meristematik dan jaringan dewasa. Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu
meristem primer dan sekunder. Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel
yang masih embrional atau sel yang masih aktif membelah. Pada ujung akar dan
ujung batang yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap bersifat meristematik
yang disebut titik tumbuh apikal. Titik tumbuh apikal ini yang membuat tumbuhan
mampu semakin memanjang. Meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-
selnya tidak mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa,
kemudian dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium dan felogen
(kambium gabus). Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem
sekunder, xilem sekunder dan kadang-kadang membentuk jari-jari empelur
(parenkim sekunder) (Lakitan, 1993).
II. TUJUAN
A. Materi
B. Metode
A. Hasil
Keterangan :
1. Epidermis
2. Sel gabus
3. Sel silika
1
Keterangan :
3
1. Epidermis
4
2. Sel tetangga
1
3. Sel penutup bentuk
halter
2
4. Porus
Keterangan :
4
1. Epidermis
1 2. Porus
3. Sel penutup bentuk
ginjal
2
4. Sel tetangga
2 1. Trikoma
2. Epidermis atas
3
3. Jaringan palisade
4 4. Jaringan spons
5. Epidermis bawah
Tipe trikoma:
Glanduler
Keterangan :
1. Trikoma bentuk batang
2. Trikoma bentuk sisik
1
Tipe stoma:
2
Non-glanduler
Keterangan :
1 1. Aktinenkim
2. Aerenkim
A. Kesimpulan
B. Saran