Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elsa Fadila

NIM : 21304244020
Kelas : Pendidikan Biologi A
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN
“ANATOMI DAUN”
Tujuan
1. Mengidentifikasi dan mendeskripsikan jaringan penyusun organ daun.
2. Menganalisis adanya keterkaitan hubungan struktur anatomi daun dan fungsinya.

Prinsip Dasar

Daun merupakan organ vegetative tumbuhan. Daun berfungsi sebagai tempat


berlangsungnya fotosintesis, tempat menyimpan cadangan makanan, sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif, alat evaporasi (penguapan), dan alat respirasi. (Bakhtiar, 2011).
Sebagai organ vegetative, daun lebih mudah dijumpai disbanding dengan organ reproduksi
seperi bunga, buah, dan biji. Daun memiliki struktur anatomi yang beranekaragam, tersusun
dari berbagai macam jaringan tiap jaringan terdapat struktur yang berbeda. Anatomi daun
sangat bervariasi berdasarkan tingkat taksanya terlepas dari pengaruh lingkungan yang
ekstrem. Secara anatomis, daun tersusun dari jaringan epidermis, jaringan parenkim dan berkas
pengangkut.

Jaringan epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun dan tersusun dari lapisan
sel yang rapat. Jaringan epidermis daun dapat terdiri dari satu lapis sel (uniseriat) atau beberapa
lapis sel (multiseriat). Epidermis daun berhubungan langsung dengan udara sehingga untuk
mengurangi proses penguapan air (transpirasi) maka pada lapisan epidermis terdapat lapisan
kutikula. Fungsi jaringan epidermis yaitu melindungi lapisan di bawahnya. Dinding sel
epidermis mengalami penebalan tetapi tidak merata. Pada permukaan lapisan epidermis
terdapat stomata untuk bertukaran udara dan mengatur transpirasi.

Stomata dapat berada di kedua permukaan daun (amfistomatik) atau salah satu
permukaan, antara lain di bagian bawah (hipostomatik). Pada daun terapung di air, stomata
hanya terdapat di bagian atas (epistomatik). Letak stomata dapat sejajar dengan epidermis
lainnya (stomata paneropor), tenggelam dibandingkan deretan epidermis (stomata kriptopor)
atau kadang-kadang berada di atas permukaan sel-sel epidermis seperti pada daun terapung.

Jaringan parenkim atau mesofil terdapat di antara epidermis atas dan epidermis bawah.
Jaringan ini berdiferensiasi menjadi jaringan spons (jaringan bunga karang) dan jaringan
palisade (jaringan tiang). Jaringan palisade berbentuk panjang dan tersusun rapat memiliki
banyak kloroplas sehingga berperan dalam proses fotosintesis. Sedangkan jaringan sons
berbentuk bulan, tersusun tak beraturan dan membentuk rongga, kloroplas lebih sedidik
dibandingkan dengan jaringan palisade. Pada tumbuhan monokotil hanya memiliki jaringan
spons pada mesofilnya, dan pada tumbuhan dikotil memiliki keduanya.
Berkas pengangkut tersusun dari xylem dan floem. Fungsi xylem sebagai pengangkut
air dan zat hara dari akar menuju daun, sedangkan floem berfungsi untuk menyalurkan hasil
foto sintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

Preparat

1. Penampang Melintang Daun Pinus merkusii

2. Penampang Melintang Daun Zea mays

3. Penampang Melintang Daun Ficus sp.

Hasil Pengamatan

1. Penampang Melintang Daun Pinus merkusii

Famili : Pinaceae
Gambar Sketsa

Sumber : Lab Biologi FMIPA UNY

Keterangan gambar :
1. Epidermis
2. Hypodermis
3. Mesofil (parenkim lipatan)
4. Ruang resin
5. Stomata
6. Sel penjaga
7. Endodermis
8. Jaringan transfuse
9. Xylem
10. Floem
Hasil pengamatan :

Terdapat epidermis dibagian luar, di bawah epidermis terdapat hipodermis. Dinding sel
epidermisnya tebal sekali dan biasanya berkutikula tebal. Di hypodermis terdiri dari sel
parenkima. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang,
tetapi mempunyai bentuk yang khas (parenkim lipatan). Bentuk parenkim lipatan ini melipat
karena untuk memperluas permukaan sel. Stomata tersebar di seluruh permukaan daun,
terbenam dan melengkung dan diapit oleh sel penjaga. Di atasnya terdapat sel-sel tetangga.
Mempunyai ruang resin yang dapat menghasilkan resin yang membau wangi ketika pinus
diremas. Berkas pembuluh dikelilingi oleh jaringan transfusi yang terdiri dari parenkim hidup
dan trakeid. Berkas pembuluh bersama jaringan transfusi dikelilingi oleh selapis sel yang
dindingnya relatif tebal yaitu jaringan endodermis. Endodermis ini salah satu keunikannya yang
mirip dengan akar.

2. Penampang Melintang Daun Zea mays

Famili : Poaceae
Gambar Sketsa

Sumber : Lab Biologi FMIPA UNY

Keterangan gambar :
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. Sel buliform
4. Xylem
5. Floem
6. Jaringan parenkim mesofil
7. Stomata
Hasil pengamatan :
Pada epidermis bagian atas terdapat sel buliform/sel kipas yang berfungsi untuk menggulung
daun pada saat kekeringan. Terdapat jaringan parenkim mesofil yang mengelilingi berkas
pengangkut dan tersusun atas sel-sel yang seragam dan berdiferensiasi menjadi palisade dan
spons. Jaringan mesofil terletak diantara kedua epidermis yaitu epidermis atas dan epidermis
bawah. Mesofil merupakan daerah tempat fotosintesis. Terdapat jaringan pengangkut yaitu
xylem dan floem. Daun Zea mays termasuk ke dalam daun unifasial. Dan sel stomata berada di
epidermis atas dan juga epidermis bawah.

3. Penampang Melintang Daun Ficus sp.

Famili : Moraceae
Gambar Sketsa

Sumber : Lab Biologi FMIPA UNY

Keterangan gambar :
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. Kutikula
4. Mesofil
5. Jaringan palisade
6. Jaringan spons
7. Berkas pengangkut
8. Stomata
9. Sel Litokis
10. Kalsium karbonat
Hasil pengamatan :
Daun Ficus merupakan salah satu daun dikotil. Memiliki epidermis yang berlapis, pada
bagian atas terdapat 4 lapisan, terdiri dari selapis epidermis dan 3 lapis hypodermis. Sedangkan
pada epidermis bawah terdapat selapis 3 lapisan, terdiri dari selapis epidermis dan 2 lapis
epidermis. Sel epidermis ini dilindungi oleh kutikula. Pada lapisan epidermis bagian atas
berfungsi untuk melindungi dari penguapan berlebih. Pada bagian dermal, tepatnya hipodermis,
terdapat sel yang ukurannya lebih besar diantara sel lain, sel ini disebut litokis. Pada sel ini
terdapat sistolit, yaitu zat hasil metabolisme seperti halnya zat ergastik berupa senyawa kalsium
karbonat. Terdapat jaringan mesofil yang teretak diantara epidermis atas dan bawah. Jaringan
mesofilnya terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spons. Selain itu, pada jaringan mesofil
juga terdapat jaringan pembuluh yang tersusun secara radial. Stomata berada di bagian epidermis
bawah berfungsi untuk mengatur uap udara supaya uap air tidak langsung terbuang keluar.
Kesimpulan

Secara anatomis, daun tersusun dari jaringan epidermis, jaringan parenkim dan berkas
pengangkut. Pada daun Pinus merkusii tersusun dari jaringan epidermis, jaringan parenkim
yang khas yaitu parenkim lipatan, dan berkas pengangkut yang dikelilingi oleh jaringan
transfusi yang terdiri dari parenkim hidup dan trakeid. Berkas pengangkut dan jaringan
transfusi dikelilingi oleh jaringan endodermis.

Pada daun Zea mays terdapat jaringan epidermis, jaringan parenkim mesofil yang
mengelilingi berkas pengangkut dan tersusun atas sel-sel yang seragam dan berdiferensiasi
menjadi palisade dan spons. Selain itu terdapat berkas pengangkut berupa xylem dan floem.

Pada daun Ficus terdapat epidermis yang berlapis yang dilapisi oleh kutikula. Pada
bagian epidermis terdapat sel yang tidak terbelah disebut litokis yang di dalamnya terdaat
sistolit berupa kalsium karbonat. Terdapat jaringan mesofilnya terdiri dari jaringan palisade
dan jaringan spons. Dan terdapat stomata di bagian epidermis bawah

Daftar Pustaka
Ningsih, Rita. (2012). Anatomi Tumbuhan. Penuntun Praktikum Anatomi Fisiologi
TumbuhaN. Kendari : Universitas Haluoleo.
Nihayah, Anindya Z. (2018). Efektifitas Model Pembelajaran Skimming, Mind Mapping,
Questioning, Exploring, Writing, And Communicating (SIMAC ERIC) Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Banguntapan. Skripsi.
UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Hadisunarso dan Nina R. D. (2018). Morfologi Tumbuhan. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Riyaldi, Aldi Slamet., Dwi Ayu Destiani., Ismarini Pratami Putri., dkk. (2015). Daun. Laporan
Praktikum. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Rasyid, Magfirah., Mimien Henie Irawati., Murni Saptasari. (2017). Anatomi Daun Ficus
Racemosa L. (Biraeng) Dan Potensinya Di Taman Nasional Bantimurung
Bulusaraung. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan. Volume: 2.
Nomor: 6. Hal 861-866.
Wulansari, Tri. Y. N., Esthi L. A., dkk (2020). Struktur Anatomi Daun Sebagai Bukti Dalam
Pembatasan Takson Tumbuhan Berbunga: Studi Kasus 12 Suku Tumbuhan Berbunga
Indonesia. Buletin Kebun Raya. 23(2). 146–161.

Anda mungkin juga menyukai