Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk
makhluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pembentuk makhluk hidup,
dimana di dalam inti sel terjadi seluruh aktivitas sel.
Sel-sel hidup itu bertambah besar, sementara berlangsung pula penebalan-
penebalan yang merupakan lapisan-lapisan dan lapisan-lapisan inilah yang
akhirnya akan melakukan fungsinya pula dengan dengan demikian terbentuk
jaringan.
Gabungan dari beberapa sel membentuk suatu jaringan yang akan
membentuk organ, gabungan beberapa organ akan membentuk sistem
organ dan gabungan dari beberapa sistem organ akan membentuk suatu
individu. Jaringan merupakan gabungan dari beberapa sel.
Tanpa adanya jaringan, maka makhluk hidup tidak dapat terbentuk. Karena
itu, yang melatar belakangi kami melakukan percobaan ini agar kami mampu
mengetahui dan mengenal jaringan. Serta menjelaskan jaringan yang
menyusun tentang tumbuhan melalui akar, batang, daun, empulur dan buah
tumbuhan monokotil maupun dikotil.
B. Tujuan praktikum
Mahasiswa mampu mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan
penyusun tubuh tumbuhan melalui pengamatan preparat basah akar, batang,
daun, empulur dan buah dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
C. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 03 November 2016
Waktu : 14:00-16 :00 WITA
Tempat : Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jaringan dan Sel


Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain dan
mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang
struktur tumbuhan disebut Histologi. Berbagai jaringan tersusun dan
terorganisasi dalam bentuk organ (Campbell, 2000).
Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai asal, fungsi serta struktur yang sama disebut
jaringan. Berdasarkan sifat ada dua macam jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan muda mempunyai
sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar ataupun batang, karena biasanya terdapat
pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai
tumbuhan primer. Pada beberapa tumbuhan rumput-rumputan perpanjangan batang disebabkan oleh adanya aktifosa
jaringan muda yang terdapat pada pangkal tiap buku dan pelepa daun (Pudjoarianto, 1988).
Pada tumbuh-tumbuhan, sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan
muda (embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang teratur, antara segi empat
dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh dengan “protoplas” serta “vakuola” yang kecil. Dalam
kondisi demikian ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu “sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan
kegiatan-kegiatan untuk membelah”, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis (Anto, 2010).
Jaringan parenkim atau sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue) merupakan suatu jaringan yang
terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologi. Walaupun struktur morfologi dan fisiologi bermacam-macam, akan tetapi pada umumnya
dapat dinyatakan bahwa parenkim mmiliki sifat-sifat yang sama (Suntrian, 1983).
Menurut Pudjoarianto (1988), sifat-sifat jaringan meristem secara umum adalah:
1. Sel-selnya mempunyai dinding tipis
2. Bentuk sel isodimetris, dengan inti besar
3. Kaya protoplas
4. Protoplas tidak mengandung makanan cadangan dan kristal-kristal
5. Plastisida dalam bentuk proplastisida
6. Vakuola kecil-kecil

2
Menurut Iwan (2006), jaringan terdiri atas:
1. Jaringan meristematik adalah sekumpulan sel yang selalu aktif melakukan pembelahan untuk memperbanyak
jumlah sel. Proses pembelahan pada jaringan meristem dapat berkembang dari jaringan embrional jaringan
dewasa. Perkembangan jaringan meristem yang berasal dari jaringan embrional disebut meristem primer,
sedangkan jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa disebut meristem sekunder.
a. Meristem primer, jaringan meristem primer banyak terdapat pada bagian tumbuhan seperti ujung batang,
pucuk, daun dan akar.
b. Meristem sekunder adalah jaringan yang terdeferensiasi dari jaringan dewasa.
2. Jaringan dewasa (Permanent), meristem primer dan meristem sekunder secara terus-menerus mengalami
pembelahan mitosis. Setelah mengalami pembelahan mitosis jaringan mengalami diferensiasi membentuk
jaringan dewasa. Jaringan dewasa tidak mengalami pembelahan lagi sehingga bentuknya relatif tetap.
3. Jaringan pelindung berfungsi melindungi bagian tubuh tumbuhan yang aktif melakukan pembelahan primer.
Fungsi lain dari jaringan epidermis selain sebagai pelindung adalah tempat penyimpangan cadangan makanan.
4. Jaringan penguat berfungsi untuk membentuk dan menyokong bagian tumbuhan.

3
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Alat
1. Mikroskop
2. Lap kasar/halus
3. Silet tajam
4. Obyek glass
5. Deck glass
2. Bahan
1. Akar, batang, dan daun jagung (Zea mays)
2. Akar, batang, dan daun jagung (Curcubitamoshata)
3. Nanas karang (Rheo discolor)
4. Daun cabe (Capcisum Sp.)
5. Empelur ketala pohon (Manihot utilissima)
6. Kerokan daging buah pisang (Musa sp.)
7. Jarak pagar (Jatropa curcas L.)
8. Jeruk (Citrus L.)
9. Pepaya (Carica papaya)
10. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
11. Bunga asoka (Saraca asoca)
12. Bunga kertas (Bougainvillea glabra choisy)
13. Aquades
B. Cara Kerja
1. Tahap Persiapan
1. Siapkan bahan yang dibuat menjadi preparat basah dan pisau silet yang tajam serta kaca preparat.
2. Mengiris sediaan dengan pisau silet secara melintang yang dimulai dari luar ke dalam setipis mungkin.
3. Hasil irisan diletakkan di atas kaca preparat kemudian diberi seteses air lalu ditutup dengan kaca penutup
(deck glass).

4
4. Untuk pengamatan sel parekenkim pada dagin buah pisang yang telah masuk lalu ditempatkan pada benda
lalu diteteskan sedikit air lalu ditutup dengan kaca penutup.
2. Tahap pengamatan
1. Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapanya (ingat mikroskop yang digunakan
harus bersih dan tidak boleh berjamur).
2. Meletakan mikroskop pada meja yang datar dan mulai mencari cahaya dengan cara memutar cermin,
kondensor, dan diafragma.
3. Setelah cahaya sudah didapatkan, ambil preparaet basah yang akan diamati,misalnya preparat akar jagung,
batang, dan daun.
4. Untuk pengamatan pertama, menggunakan perbesaran kecil yaitu 5x atau 10x.Putarlah makrometer untuk
mendapatkan bayangan obyek yang jelas. Gambarlah hasil pengamatan untuk perbesaran kecil.
5. Memutar revolver untuk mengganti perbesaran besar yaitu 40x atau 45x.Setelah mengunakan perbesaran
besar, tidal boleh lagi memutar makrometer tetapi untuk memperjelas bayangan obyek digunakan
micrometer.
6. Perbesaran besar akan memperlihatkan bagian setiap preparat secara jelas.Gambar hasil pengamatan untuk
perbesaran besar, lalu bandingkan dengan perbesaran yang kecil.
7. Setelah mengamati semua preparat, bersikan mikroskop dan menyimpan pada kotaknya dengan terlebih
dahulu membersikan dari debu atau kotoran dengan menggunakan kain planel halus.

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Preparat Akar, Batang dan Daun Jagung (Zea Mays)
Gambar PreparatAkar, Batang, Keterangan
DaunJagung(Zea mays)
1. Akar 1. Xilem
2. Floem
3. Serabutkortekluar
4. Kortesparenkim
5. Perenkimempulur
6. Endodermis

2.Batang 1. Epidermis
2. Floem
3. Xilem
4. Korteks

3. Daun 1.Seltetangga
2.Klorofil

6
2. PreparatAkar, Batang, DaunLabu(Cucurbitamoshata)
GambarPreparatAkarLabu Keterangan
(Cucurbitamoshata)
1. Akar 1. Xilem
2. Floem
3. Korteks
4. Partikel

2. Batang 1. Epidermis
2. Floem
3. Selpenutup
4. Celah stomata
5. Seltetangga

3. Daun 1. Trikoma
2. Selkipas
3. Floem
4. Seludangmastrom

7
3. PreparatEmpulurKetelaPohon(Manihotutilissima)
Gambar Keterangan
PreparatKorekanDagingPisang(Manihotutilissi
ma)
1. Epidermis
2. Xilem
3. Floem
4. Korteks

4. PreparatKerokanDagingBuahPisang(Musa sp)
GambarPreparatKerokanDagingBuahPisang(M Keterangan
usa sp)
1. Celang stomata
2. Pignum
3. Selpenutup
4. Seltetangga

8
5. PreparatDaun Nanas Karang(Rhoeo discolor)
GambarPreparatDaun Nanas Karang Keterangan
(Rhoeo discolor)
1.Sitoplasma
2.Intisel
3.Dindingsel

6. PreparatDaunCabe(Capsicum sp)
GambarPreparatDaunCabe(Capsicum sp) Keterangan

1. Stomata
2. Dindingsel

9
7. AnatomiBuahJarakPagar(Jatropha curcas L.)
GambarAnatomiBuahJarakPagar Keterangan
(Jatrophacurcas L.)
1.Biji
2.Dagingbuah
3.Kulit

8. AnatomiBuahJeruk(Citrus L.)
Gambar AnatomiBuahJeruk(Citrus Keterangan
L.)
1.Kulit
2.Biji
3.Bulir
4.Dagingbuah

10
9. AnatomiBuahPepaya(Carica Papaya)
GambarAnatomiBuahPepaya Keterengan
(Carica Papaya)
1. Biji
2. Dagingbuah
3. Kulit

10. MarfologiKembang Sepatu(Hibiscus rosasinensis)

Gambar MarfologiKembang Sepatu Keterangan


(Hibiscus rosasinensis)
1.Kepalaputik
2.Benang sari
3.Mahkota
4.Bakalmuda
5.Kelopak
6.Tangkai

11
11. AnatomiBunga Asoka(Saraca asoca)
Gambar Anatomi Bunga Asoka(Saracaasoca) Keterangan

1. Benang sari
2. Putik
3. Daunmahkota
4. Daunkelopak
5. Dasarbunga
6. Tangkai

12
B. Pembahasan
1. Preparat Jagung (Zea mays).
a. Akar Jagung
Pada pengamatan akar jagung terlihat bagian-bagian yaitu selapis sel yang berbentuk pipih dan
tersusun rapat, korteks yang terdir dari beberapa lapis sel yang berbentuk tipis dan susunannya tidak rapat
serta banyak terdapat ruang antar sel yang berfungsi dalam pertukaran gas, jaringan pengangkut yang terdiri
dari floem dan xilem, floem merupakan jaringan pengangkut berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan sedangkan xilem merupakan jaringan pengangkut berfungsi
menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Jaringan terakhir yang terdapat pada akar jagung adalah
epidermis bawah merupakan batas terdalam lapisan korteks berfungsi menyerap air dan garam mineral.
b. Daun Jagung
Pada pengamatan daun jagung terlihat epidermis atas, epidermis bawah, klorofil, stomata, sel kipas,
mesofil daun. Pada epidermis bawah daun terdapat sel-sel kipas, sel-sel kipas terletak sejajar dengan
permukaan epidermis luar. Ukuran sel-sel kipas berbeda-beda karena itulah sel-sel jaringan setelah
epidermis terdapat jaringan mesofil daun yang tersusun atas jaringan palisade (tiang), jaringan spons (bunga
karang) dan jaringan pembuluh (xilem dan floem). Jaringan epidermis pada daun monokotil, sel-sel
epidermis dilindungi oleh lapisan kutikula yang menyebabkan daun menjadi kaku.
c. Batang Jagung
Pada pengamatan batang jagung terdapat dinding sel, dimana dinding sel merupakan struktur diluar
membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar, dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan. Dinding sel ditemukan pada abad ke-17 sebelum ditemukan sitoplasma, sitoplasma
merupakan bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota sitoplasma adalah bagian non
nukleus dari protoplasma.
2. Preparat Labu (Cucurbita moschata)
a. Akar Labu
Akar merupakan bagian khusus yang berfungsi pokok untuk menyerap makanan dari dalam tanah.
Akar terdiri dari akar pokok (main root/radix primatia) yang dapat bercabang-cabang sehingga membentuk
suatu sistem perakaran. Sistem perakaran pada labu air adalah tunggang yang mempunyai satu radix
primatia yang merupakan perkembangan radikula pada emrio. Susunan akar labu tersusun dari epidermis,
eksodermis, korteks, endodermis, perisikel, floem, xilem dan kambium.
b. Batang Labu

13
Batang pada labu termasuk batang menjalar di tanah. Pada pengamatan batang labu terdapat trikoma
dimana trikoma itu berasal dari sel-sel epidermis, biasanya berbentuk rambut. Namun, adapula trikoma
berbentuk sisik dan duri. Selain itu, pada pengamatan ini terdapat dinding sel yang berfungsi mengatur
keluar masuknya zat palisade, xilem, floem dan kloroplas.
c. Daun Labu
Daun pada labu merupakan bagian untuk fotosintesis yang berwarna hijau. Jaringan penyusun daun
labu adalah epidermis atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spons (bunga karang) yang terdapat
rongga-rongga udara antar sel.
3. Preparat Nanas Karang (Rheo discolor)
Pada preparat nanas karang terlihat bahwa nanas karang tersusun atas sitoplasma yang berbentuk seperti
kotak-kotak kecil yang saling menghempit satu sama lain, inti sel yang berada ditengah berfungsi mengatur
proses-proses selular, dan dinding sel yang berfungsi membatasi ruang antar bagian sel lainnya. Permukaan
pada daun atas berwarna hijau, permukaan lainnya merah kecoklatan. Pada bunga majemuk, bentuk mangkuk,
terbungkus kelopak seperti karang, benang sari silindris, mahkota berbentuk segitiga. Serta akarnya serabut
kecoklatan.
4. Preparat Daun Cabe (Capsicum Sp.)
Pada preparat daun cabe terlihat bahwa daun cabe terdapat celah-celah dalam jumlah banyak yang saling
terikat kuat, celah-celah tersebut yaitu stomata atau mulut daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis tumbuhan.
Bagian-bagian lainnya yaitu dinding sel yang berperan dalam membatasi ruang antar sel lainnya.
5. Preparat Empulur Ketela Pohon (Manihot utilissima)
Pengamatan yang di lakukan pada empulur ketala pohon pada mikroskop dengan sayatan melintang
perbesaran yang digunakan 10x10. Diketahui bahwa sel empulur ketela pohon memiliki bagian-bagian yang
berupa dinding sel, sel gabus dan ruang antar sel. Pada sel gabus berbentuk segi enam atau heksadiagonal
tersusun rapat antara sel yang satu dengan sel lain. Diantara rapatnya susunan sel-sel tersebut masih dapat
terlihat adanya ruang antar sel-sel. Dinding sel yang terdapat pada empulur ketela pohon memperlihatkan ciri-
ciri pokok dari sel tumbuhan.
Pada empulur ketela pohon juga terlihat sel gabus yang kosong berisi gelembung air, tidak terlihat inti sel
dan sitoplasma pada sel tersebut.
6. Pembahasan Preparat Kerokan Daging Buah Pisang (Musa sp.)

14
Pada preparat kerokan daging buah pissang terdapat bagian yang terlihat seperti celah stomata berfungsi
membantu proses fotosintesis pada daun pisang, sel tetangga berfungsi membatasi ruang antar sel lainnya serta
sel penutup merupakan bagian paling luar dari bagian-bagian sel yang terlihat.

7. Pembahasan Anatomi Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)


Jarak pagar merupakan jenis tanaman semuk atau pohon yang tahan terhadap kekeringan. Sehingga tahan
hidup didaerah curah hujan rendah. Tanaman dari keluarga euphorbiaceae ini banyak ditemukan di Afrika
Tengah dan Selatan, Asia Tenggara dan India. Jarak pagar merupakan tanaman semuk besar dengan cabang
yang tidak teratur. Umur tanaman jarak pagar bisa mencapai 50 tahun serta cabang pohonnya mengandung
getah lateks. Daun lebat membentuk jantung dan bertangkai panjang, tanaman ini juga bisa tumbuh tinggi
hingga mencapai ketinggian 3-5 meter.
8. Pembahasan Anatomi Jeruk (Citrus L.)
Bentuk buah jeruk seperti bola dengan memiliki ketebalan kulit berkisar 0,2-0,3 cm. Warna daging buahnya
berwarna oranye dan masuk kedalam divisi magnoliophyta serta masuk dalam marga citrus dari suku rutaseceae
(suku jeruk-jerukkan). Pada buah jeruk terdapat banyak sekali keanekaragaman sehingga sering kali
menyulitkan untuk melakukan klasifikasi pada semua tanaman jeruk. Penelitian terakhir menunjukkan
keterkaitan kuat citrus dengan genus fortunella (kumkuat), pancirus serta microcitrus dan eremacitrus sehingga
ada kemungkinan di lakukan penggabungan.
9. Pembahasan Anatomi Pepaya (Carica Papaya)
Pada daun pepaya berbentuk bergerigi dengan kelopak sekitar 5-6 banyak tumbuh didaerah tropis. Carica
Papaya merupakan satu-satunya dalam genus carica, pada buah pepaya dimakan dapat dimakan dagingnya baik
ketika muda maupun ketika sudah masak. Daging buah muda dimasak, dimakan segar atau sebagai campuran
koktail buah. Pepaya dimanfaatkan pula daunnya sebagai sayuran dan pelunak daging, daun pepaya muda
dimakan sebagai lalapan (setelah dilayukan dengan air panas) atau bisa juga digunakan sebagai pembungkus
buntil.

10. Pembahasan Anatomi Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)


Bunga kembang sepatu merupakan bunga yang memiliki organ reproduksi yang paling lengkap. Alat
kelamin jantan yaitu benang sari terdiri dari kepala sari (antera) dan tangkai sari (filamen) sedangkan untuk alat

15
kelamin betina yaitu putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan bakal buah (ovarium).
Organ utama pada tanaman kembang sepatu yaitu batang dan daun yang bentuk susunan dan warnanya telah
disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat pembantu dalam proses perkembangbiakkan pada tumbuhan, jika
kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga bagian ini merupakan modifikasi dari batang
sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah.
11. Pembahasan Anatomi Bunga Asoka (Saraca asoca)
Bunga asoka merupakan tumbuhan berbunga banyak (planta multiflora) bunga asoka dapat digolongkan
kedalam bunga majemuk tak berbatas dan mempunyai susunan acropetal. Bunga asoka merupakan bunga
payung (umberalla) namun dapat juga digolongkan bunga malai rata (coryeibu), sedangkan letak bunga asoka
yaitu bunga pada ujung batang (flosterminalis). Bunga asoka memiliki bagian-bagian bunga yang terdiri dari ibu
tangkai bunga, dasar bunga, memiliki mahkota, memiliki alat kelamin jantan dan alat kelamin betina.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jagung (Zea mays)
1. Padaakarjagungterdapatbagian-
bagianyaituselapissel,yangberbentukpipihdanterdapatjaringanpengankutyaituxilemdanfloem.
2. Padadaunjagungterdapat epidermis atas, epidermis bawah, klorofil,selkipas,danselkipas
3. Batangjagungterdapat dinging sel yang merupakansturukturdiluar membrane plasma .
2. Labu (Cucurbita moschata)
1. Padaakarlabuterdapat epidermis, eksodermis, korteks, endodermis, perisikel, floem, xilemdan cambium.
2. Padabatanglabuterdapatdingdingsel yang berfungsimengturkeluarmasuknyazat palisade, xilem, floem,
dankloroplas.
3. Padadaunlabuterdapatjaringanpenyusunlabuyaitu epidermis atasepidermis bawah, jaringan palisade,
danjaringanspons.
3. Nanas Karang (Rheo discolor)
Pada nanas karangterlihatbahwa nanas karangtersusunatassitoplasma.
4. Daun cabe (Capcisum Sp.)
Pada daun cabeterlihatbahwadauncabeterdapatcelah-celahdalamjumlahbanyak yang salingterikatkuat ,celah-
celahituadalahstomtaataumulutdaun.
5. Empulur ketela pohon (Manihot utilissima)
Padaempulurketelapohonterdapatdindingsel, selgabusdanruangantar sel.

6. Daging buah pisang (Musa Sp.)


Padakerokandagingbuapisangterdapatcelah stomata yang berfungsimembantu proses fotosintesis.
7. Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Padatanamanjarakpagarmempunyaijangkaumur yang cukuppanjangsekitar 50
tahundancabangpohonnyaterdapat getahlateks.
8. Jeruk (Citrus L.)

17
Pada tanaman jeruk warna daging buahnya berwarna oranye dan masuk kedalam divisi magnoliophyta serta
masuk dalam marga citrus dari suku rutaseceae (suku jeruk-jerukan).
9. Pepaya (Carica papaya)
Padabuah papaya
sangatbermanfaatbagikehiupanmanusiayaitusebagaipembungkusbuntildandaunnyadapatdijadikansebagaisayura
n.
10. Kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
Padakembangsepatuterdapat organ reproduksi yang paling lengkap, yaitukelaminjantandankelaminbetian .
11. Bunga asoka (Saraca asoca)
Padabungaasokadapatdigolongkankedalambungamajemuk.
Dari penelitianinidapatdisimpulkanbahwaantaratumbuhandikotildanmonokotilsangatlahberbeda,
haltersebutterlihatjelasdarisegipenampangatausayatanbaikmerupakanakar, batang, bunga, buahmaupundaunnyayang
telahkitatelitidenganmikroskop.
Tumbuhandikotilberkaspembuluhnyaterlihatteratursedangkanpadatumbuhanmonokotillebihtersebaratautidakteratur.
B. Saran
1. Untuk Praktikan
Diharapkan benar-benar memperhatikan, mampu memehami dan merealisasikan ilmu yang telah dipelajari
dan lebih berhati-hati dalam menggunakan alat-alat praktikum.

2. Untuk Asisten
Diharapkan agar memberikan arahan-arahan yang lebih baik lagi, bersikap ramah dan tegas agar tercipta
suasana yang diinginkan antara asisten dan praktikan.
3. Untuk Laboratorium
Sebaiaknya praktikum dilakuakan di Laboratorim, dan meyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Anto. 2010. Jaringan Tumbuhan. http:www.membuatblog.web.id.

Campbell, Neil, dkk.2000. Biologi. Erlangga:Jakarta.

Iwan, Wahyu. 2016. Biologi. CV Regina:Bogor.

Putjoarianto.1988 Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. UGM:Yogyakarta.

Sutrian, Yayan, dkk. 1993 Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai