Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN : II

I. Judul Praktikum : Sel ( Kristal, Antosianin, Plasmodesmata )


II. Tanggal Praktikum : 12 November 2016
III. Tujuan Praktikum : a. Kristal
- Untuk mengamati kridtal pasir, kristal drussen
(berbentuk bintang), kristal jarum (rafida), sistolit, dan
kristal rosette
b. Antosianin
- Untuk mengamati Antosianin
c. Plasmodesmata
- Untuk mengamati benang-benang Plasmpdesmata
IV. Dasar Teori
Kristal yang banyak dijumpai pada sel tumbuhan adalah kristal garam oksalat yang
terakumulasi dalam vakuola. Garam-garam ini terbentuk dari ion kalsium (ca+) dengan asam
oksalat. Kristal garam oksalat memiliki tiga bentuk yaitu prisma batang yang berbentuk
seperti duri.
Antosianin adalah glukosida yang dapat memberikan warna yang larut dalam air
sel dari vakuola. Pada vakuola terdapat pula zat-zat warna yang terlarut dalam selnya.
Pengaruhnya dapat memberikan bermacam-macam warna seperti warna merah pada bunga
Canna.
V. Alat dan bahan
A. Alat:
1. Mikroskop
2. Kaca benda
3. Kaca penutup
B. Bahan:
1. Batang Terong 8. KOH 1%
2. Daun Pepaya 9. Hcl 1%
3. Daun Melinjo 10. Asam jawa
4. Mirabilis jalava 11. Biji Kurma
5. Ficus elastica
6. Nerium sp.
7. Ixora

IV. Cara Kerja :


Kristal
 Mengamati Kristal Pasir
1. Dibuatlah sayatan melintang batang terong, diletakkan pada kaca objek, lalu
ditetesi sedikit air dan ditutup, lalu diamati di bawah mikroskop.
 Mengamati Kristal Drussen
1. Dibuatlah sayatan melintang tangkai daun papaya atau tangkai daun melinjo,
diletakkan pada kaca penutup, lalu diamati mikroskop.
 Mengamati Kristal Jarum (Rafida)
1. Dibuatlah sayatan melintang daun Mirabilis jalava, diletakkan pada kaca objek,
lalu ditetesi sedikit air dan ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati di bawah
mikroskop.
 Mengamati sistolit
1. Dibuatlah sayatan melintang daun Ficus elastica, diletakkan pada kaca objek,
lalu ditetesi sedikit air dan ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati di bawah
mikroskop.
 Mengamati Kristal Rosette
1. Dibuatlah sayatan melintang daun Nerium sp. Atau Ixora sp., diletakkan pada
kaca objek, lalu ditetesi sedikit air dan ditutup dengan kaca penutup, lalu
diamati di bawah mikroskop.

Antosianin
1. Dibuatlah 3 buah sayatan permukaan bawah daun adam hawa (Rhoe discolor),
diletakkan pada tiga kaca objek yang berbeda, kaca objek objek 1 diberikan
setetes air aquadest, kaca objek 2 diberikan setetes larutan KOH 1% dan Hcl
1%, didiamkan satu menit, lalu diamati di bawah mikroskop.

Plasmodesmata
1. Dibuatlah sayatan melintang endosperm asam jawa/ biji kurma. Diletakkan pada
kaca objek, diberikan setetes air lalu ditutup dengan kaca penutup, lalu diamati
di bawah mikroskop.
VII. Hasil Pengamatan :
Gambar : Kristal Drussen pada tangkai Pepaya
Keterangan
Pembesaran : 10 x40
1. Dinding sel
2. Sitoplasma
3. Kristal Drussen
4.Ruang antar sel

.
Gambar : Kristal Drussen pada tangkai daun melinjo
Keterangan
Pembesaran : 10 X 40
1. Dinding sel
2. Kristal Drussen
3. Ruang antar sel
4. Sitoplasma

Gambar : Kristal Pasir pada batang terong (Solanum ningrum)


Keterangan
Pembesaran : 10x40
1. Kristal pasir
2. Dinding sel
3. Sitoplasma
4. Ruang antar sel
Gambar : Kristal jarum pada daun Mirabilis jalava
Keterangan
Pembesaran : 10x40
1. Ruang antar sel
2. Kloroplast
3. Kristal jarum
4. Sitoplasma
5. Dinding sel
6. Jaringan palisade

Gambar : Antosianin pada Rhoe discolor + Aquadest


Keterangan
Pembesaran : 10x40
1. Stomata
2. Antosiani
3. Ruang antar sel
4. Sitoplasma
5. Dinding sel
Gambar : Antosianin pada Rhoe discolor + Hcl
Keterangan
Pembesaran : 10x40
1. Dinding sel
2. Antosianin

Gambar : Antosianin pada Rhoe discolor + KOH


Pembesaran : 10x40 Keterangan
1. Dinding sel
2. Ruang antar sel
3. Antosianin
4. Sitoplasma
Gambar : Plasmodesmata pada biji kurma
Keterangan
Pembesaran : 10x40

VIII. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa, kristal merupakan hasil
metabolisme yang disimpan di dalam sel atau sering juga disebut dengan zat ergastik. Kristal
termasuk produlk sisa yang tidak mengandung nitrogen. Kristal dibentuk dalam vakuola, ada
atau tidak kristal merupakan sifat yang dapat dipakai untuk mempelajari kekrabatan antara
spesies tumbuhan. Kristal memiliki banyak bentuk seperti rafida (jarum), rosette (bintang),
pasir, prisma (piramida), sistolit (sarang lebah) dan bentuk drussen.
Kristal yang diamati antara lain kristal pasir, kristal drussen, kristal rafida, kristal
sistolit, kristal rosette dan antosianin. Pengamatan kristal pasir yaitu pada batang terong
(Solanum ningrum). Kristal pasir berbentuk seperti prisma yang sangat kecil dan jumlahnya
terlihat banyak.
Pengamatan kristal drussen (berbentuk bintang) diamati pada tangkai daun pepaya
(Carica papaya) dan daun melinjo (Gnetum gnemon). Tangkai daun pepaya disayat secara
melintang begitu juga dengan daun melinjo. Sayatan tersebut terdapat kristal drussen yang
bentuknya seperti seperti bintang.
Pengamatan kristal jarum (rafida) diamati pada daun bunga pukul empat (Mirabilis
jalava). Kristal jarum berbentuk lonjong dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Kristal
rafida dapat menimbulkan rasa gatal jika disentuh ini merupakan salah satu bentuk
pertahanan diri bagi tumbuhan tersebut.
Pengamatan kristal sistolit diamati pada daun karet kebo (Ficus elastica). Kristal
sistolit berbentuk seperti sarang lebah. Kristal sistolit dapat terbentuk karena penumpukan
kalsium kalsium oksalat di ujung struktur tangkai. Kristal rosette diamati pada Nerium sp.
dan asoka (Ixora sp.). kristal rosette berbentuk seperti kristal drussen namun bentuknya lebih
besar dan lebih jelas. Selain itu bentuk kristal rosette memiliki sisi yang lebih banyak
dibandingkan dengan kristal drussen.
Pengamatan antosianin (salah satu zat warna dalam tumbuhan khususnya dalam sel
yang larut dengan sitoplasma). Antosianin tergolong pigmen yang disebut flavonoid.
Flavonoid termasuk senyawa polar oleh karena itu, antosianin dapat larut dengan air.
Pengamatan antosianin yaitu pada daun Rhoe discolor. Membuktikan perbedaan struktur atau
ketahanan antosianin terhadap pH, maka diuji dengan aquadest, Hcl (Asam klorida) dan KOH
(Kalium hidroksida).
Uji pertama terlebih dahulu daun Rhoe discolor disayar secara melintang dan
ditetesi dengan aquadest, maka terlihat jelas bahwa tidak ada perubahan warna antosianin dan
sel tidak mengalami lisis. Jadi, antosianin tidak mengalami perubahan pada pH normal. Uji
kedua yaitu sayatan melintang Rhoe discolor yang ditetesi dengan HCl terlihat jelas bahwa
dinding selnya pecah, dikarenakan konsentrasi HCl lebih tinggi dibandingkan dengan
konsentrasi di dalam dinding sel.
Uji ketiga yaitu sayatan melintang Rhoe discolor yang ditetesi dengan KOH.
Terlihat jelas bahwa warna antosianin berubah menjadi hijau kebiru-biruan. Hal ini
dikarenakan warna merah atau ungu mudah bereaksi dengan pH basa.
Pengamatan plasmodesmata yang diamati yaitu pada biji kurma (Phoenix
dactilyfera) dan pada biji asam jawa (Tamarindus indica). Plasmodesmata merupakan saluran
sitoplasma yang menghubungkan dua protoplasma pada sel yang berdampingan. Fungsi
antara lain sebagai sarana komunikasi dan transportasi antar sel dan sebagai saluran yang
menghubungkan antara dua Retikulum endoplasma melalui saluran desmotubul.

IX. Kesimpulan :
1. Bentuk-bentuk kristal antara lain adalah kristal pasir, kristal prisma (piramida), kristal
sistolit (sarang lebah), kristal drussen (bintang), kristal rafida (jarum) dan kristal
rosette.
2. Bentuk kristal jarum (rafida) lonjong dan ramping yang kedua ujungnya runcing.
3. Bentuk kristal pasir seperti prisma yang amat kecil.
4. Antosianin disusun oleh pigmen flavonoid yaitu termasuk senyawa polar (suka air).
5. Plasmodesmata berfungsi sebagai komunikasi sel khususnya komunikasi antar
retikulum endoplasma.

Anda mungkin juga menyukai