Anda di halaman 1dari 26

ASTERIIDAE

LAPORAN PRAKTIKUM
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Tumbuhan
yang diampu oleh:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.,
Prof. Dr. Topik Hidayat, M.Si., dan
Dr. Siti Sriyati, M.Si.

Disusun oleh:
Pendidikan Biologi B 2018
Kelompok 3
Mafatih Ayulia Permadikusumah 1804270
Marika Ridha Fahrudiana 1804988
Muhamad Nugrah Akbar 1805218
Mutia Fakhriani Husain 1805296
Shavina Nabila 1804693
Sri Damayanti 1805160

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan karena atas rahmat dan karunia Allah Swt.
Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang berjudul “Asteriidae”.
Laporan Praktikum ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Biosistematika Tumbuhan.
Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H.
Suroso Adi Yudianto, M.Pd.; Bapak Prof. Dr. Topik Hidayat, M.Si.; dan Ibu Dr. Siti
Sriyati, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam
praktikum ini, kepada orang tua tercinta yang telah memberi dukungan, dan teman-
teman yang telah memberikan semangat dan kontribusinya. Semoga Allah Swt.
memberikan balasan yang lebih baik kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan, arahan, dan semangat kepada kami. Aamiin.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna mengingat
kemampuan kami yang terbatas. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan penyusunan laporan pada masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kelompok 4
Biosistematika Tumbuhan kelas Pendidikan Biologi B 2018.

Bandung, 30 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Laporan Praktikum Asteriidae


KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

ASTERIIDAE................................................................................................................1
A. Judul Laporan Praktikum.....................................................................................1
B. Pelaksanaan Praktikum........................................................................................1
C. Tujuan Praktikum.................................................................................................1
D. Dasar Teori...........................................................................................................1
E. Alat dan Bahan.....................................................................................................4
F. Langkah Kerja......................................................................................................5
G. Tabel Klasifikasi..................................................................................................6
H. Seriasi...................................................................................................................8
I. Bagan Dikotomi Konsep......................................................................................9
J. Kunci Determinasi...............................................................................................9
K. Tabel Biner...........................................................................................................9
L. Fenetika dan Kladistika......................................................................................10
M. Pembahasan........................................................................................................12
1. Pembahasan Species......................................................................................12
2. Pembahasan Seriasi.......................................................................................13
3. Pembahasan Bagan Dikotomi Konsep..........................................................14
4. Pembahasan Fenetika....................................................................................14
5. Pembahasan Kladistika..................................................................................14
N. Nilai – nilai Kehidupan......................................................................................15
O. Kesimpulan........................................................................................................17

ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv

iii
ASTERIIDAE
A. Judul Laporan Praktikum
Laporan praktikum ini memiliki judul Asteriidae
B. Pelaksanaan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu, 27 November 2019
Waktu : 9.30 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, Fakultas Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal keanekaragaman Asteriidae;
2. Untuk menentukan ciri umum Asteriidae;
3. Untuk menemukan ciri khusus setiap kelompok Asteriidae melalui
serangkaian kegiatan klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat (bagan
dikotomi konsep), fenetika dan kladistika;
4. Untuk menyusun kunci dikotomi berdasarkan hasil klasifikasi bertingkat;
5. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Asteriidae
primitif sampai kelompok Asteriidae yang maju melalui kegiatan seriasi
menggunakan skala filogeni;
6. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap kelompok Asteriidae.
D. Dasar Teori
Subkelas Asteriidae merupakan kotiledone dengan bentuk habitus herba
atau berkayu. Daun kebanyakan daun tunggal hanya beberapa saja yang
majemuk. Stamen biasanya menempel pada corolla (kadang pada bagian dasar
bungany saja atau bahkan lepas). Stamen tidak sama dengan jumlah petalnya.
Terdapat tumbuhan apetal, jumlah stamen lebih dari 5, kecuali pada
theloginaceae. Plasentasi bermacam-macam yaitu axilaris, parietalis, basalis,
apikalis dan sentralis. Subkelas Asteriidae sangat besar, Familia Asteraceae,
terdiri sekitar satu pertiga dari keseluruhan spesies, menjadikannya familia
terbesar dari subkelas Magnoliopsida.

1
Dibandingkan dengan subkelas lainnya, Asteriidae memiliki polen yang
beragam dengan tipe polinasi yang paling unik, pistil majemuk, dan biasanya
terdiri atas 2 (kadang 3-5) carpel yang menyatu. Letak bakal buah superior dan
inferior, dengan hypanthium yang sedikit terpisah. Buah berupa achene, berri dan
kapsul. Kelompok ini biasanya menghasilkan bahan kimia iridoid, tetapi dengan
sedikit betalain, alkaloid benzyl-isoquinoline, ellagic acid, dan tannin (E-
Learning Unand, tanpa tahun).
Fosil Asteriidae pertama kali ditemukan pada zaman Tertary, dengan fosil
pollen berasal dari Paleosin yang diletakkan dalam Apocynaceae. Kebanyakan
fosil, tidak diteliti hingga zaman Oligosin. Subkelas Asteriidae dikelompokkan
kedalam 11 ordo, 49 famili dan sekitar 60.000 spesies (elearning Unand, tanpa
tahun).
Subkelas Asteriidae seperti yang dibatasi disini terdiri dari 11 ordo, 49
family, dan hampir 60.000 spesies. Dari segi jumlah spesies itu kira-kira sama
dengan Rosidae, namun dalamhal jumlah family lebih sedikit dibandingkan
Rosidae dan Dilleniidae. Sekitar sepertiga spesies Asteriidae termasuk family
Asteraceae, yang merupakan family terkotumilin terbesar dan satu dari dua
keluarga tanaman terbesar.
Sebagian besar Sympetalae dari sistem tradisional Englerian milik
Asteriidae, namun Diapensiales, Encales, Ebenales, Primulales, Plumbaginales,
dan Cucurbitales dipindahkan ke subkelas lainnya. Asteriidae adalah subkelas
dikotil yang paling maju, dan mungkin yang paling baru berkembang (hanya
Caryophyllidae yang mungkin lebih baru). Lebih dari subkelas lainnya, mereka
memanfaatkan penyerbuk khusus. Nampaknya kemunculan Asteriidae
berkorelasi erat dengan evolusi serangga yang mampu mengenali pola bunga
yang kompleks (Takhtajan,2009).
Berikut adalah contoh Familia dari Asteriidae :
a. Familia Apocynaceae termasuk kedalam ordo Gentianales yang memiliki
karakteristik habitus biasanya liana, perdu atau pohon. Memiliki getah putih.
Daun dapat daun tunggal ataupun majemuk. Bunga dalam perbungaan simosa,

2
rasemosa atau tunggal, kelamin bunga biseksual, simetri bunga aktinomorf,
corrola bersatu, imbrikatus, sering terdapat kelenjar pada bagian dalam
tabung. Buah terdiri dari berbagai tipe dan biji dengan endosperm yang
berminyak, contoh spesies Apocynaceae diantaranya Nerium oleander,
Catharanthus roseus, Adenium obesum.
b. Familia Solanaceae terdiri dari sekitar 85 genus dengan 2800 spesies, hampir
kosmopolitan tetapi perkembangan yang terbaik adalah di Amerika Selatan,
genus yang dominan adalah Solanum (1400 spesies). Habitus familia ini dapat
berupa herba, perdu, liana atau pohon kecil.duduk daun tersebar, jenis daun
tunggal, kadang- kadang terbagi, majemuk pinnatus atau trifoliolatus. Bunga
biasanya biseksual, dalam berbagai tipe perbungaan dengan dasar simosa,
kadang tunggal dengan simetri bunga aktinomorf atau zigomorf. Familia
Solanaceae umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan tanaman hias
yaitu Capsium annum (cabe merah), C. frustescens (cabe rawit), Nicotina
tobacum (tembakau) digunakan dalam pembuatan bahan rokok (Bio Unseod,
tanpa tahun).
c. Familia Asteraceae merupakan familia yang paling maju diantara familia
sebelumnya adapun kriterian familia ini anatar lain habitusnya berupa herba,
semak jarang berupa pohon, kadang-kadang dengan getah seperti susu, daun
berseling atau berhadapan, tunggal atau terbelah, bunga kecil, kelamin
tumbuhan biseksual atau uniseksual , bersimetri banyak atau tidak, berjumlah
banyak atau sedikit dan tersusun pada involukrum (kapitulum ), kaliks
mereduksi atau berubah bentuk menjadi pappus, korolla berbentuk tabung,
berligula atau mempunyai 2 labia, stamen 5, epipetalus, antena menyatu,
ginesium berkarpela 2, ovarium inferum, satu lokulus, satu ovarium, stilus
simpel, bercabang 2, buah berupa buah actena (kipsela), dan biji
eksalbuminus. Familia ini diwakili oleh tanaman Helianthus annuus, Tithonia
diversifolia dan Tagetes erecta.

3
No. Ordo Familia No. Ordo Familia
a. Lagoniaceae a. Buddleiaceae
b. Gentinaceae b. Oleaceae
c. Saccifoliaceae c. Scrophulariaceae
d. Apocynaceae d. Globulariaceae
e. Aselepiadaceae e. Myoporaceae
Scrophulariale f. Orobhanchaceae
1 Gentinales 6
s g. Gesniriaceae
h. Acanthaceae
i. Pedaliaceae
j. Bignoniaceae
k. Mendonciaceae
l. Lentibulariaceae
a. Duckeodendracea
a. Penthaphragmatacea
e
e
b. Nolanaceae
b. Sphenocleaceae
c. Solanaceae
c. Campanulaceae
2 Solanales d. Cuscutaceae 7 Campanulales
d. Stylidiaceaea
e. Retziaceae
e. Donatiaceae
f. Menyantheaceae
f. Brunoniaceae
g. Polemoniaceae
g. Goodeniaceae
h. Hydrophillaceae
a. Lennoaceae a. Rubiaceae
b. Boraginaceae b. Theligonaceae
3 Lamiles 8 Rubiales
c. Verbenaceae
d. Lamiaceae
a. Hippuridaceae a. Capriofilaceae
b. Callitrichaceae b. Adoxaceae
4 Callitrichales 9 Dipsacales
c. Hydrostachyacea c. Valerianaceae
e d. Dipsacaceae
10 Calcyerales a. Calcyeraceae
5 Plantaginales a. Plantaginaceae
11 Asterales a. Asteraceae
E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Alat pada Pengamatan Asteriidae
No Nama Alat Jumlah
.
1 Koran 1 Lembar
2 Alat Tulis 1 Set
3 Kamera Handphone 1 Unit
4 Laptop 1 Unit

Tabel E.2. Bahan pada Pengamatan Asteriidae

4
No
Nama Bahan Jumlah
.
1 Spesimen segar Plumeria acuminata 1 buah
Spesimen segar Lycopersicon
2 1 buah
esculentum
3 Spesimen segar Tabebuia arborea 1 buah
4 Spesimen segar Helianthus annuus 1 buah
F. Langkah Kerja

Alat, bahan dan Laporan Praktikum


spesimen di siapkan dibuat

Hasil dari Seriasi,


Spesimen BDK, Kladistika
didokumentasikan dan Fenetika
didiskusikan

Seriasi, BDK,
Spesimen diamati Kladistika dan
Fenetika dibuat

Diagram F.1. Langkah Kerja Pengamatan Asteriidae

5
G. Tabel Klasifikasi
Tabel G.1 Klasifikasi Asteriidae
No. Klasifikasi Gambar Literatur Gambar Pengamatan Gambar Manual
Regnum : Plantae
Magnoliophyt
Divisio :
a
Magnoliopsid
Classis
a
Sub-
: Asteriidae
1 Classis
Ordo : Gentianales
Gambar 1.4
Familia : Apocynaceae Gambar 1.2
Gambar 1.1 Gambar 1.3 Daun, Bunga P.
Genus : Plumeria Bunga P. acuminata
Plumeria alba Daun P. acuminata acuminata
Species : Plumeria (Dok. Kelompok
(Poonsiri, 2014) (Dok.Kelompok 3, 2019) (Mafatih, 2019)
acuminata 3,2019)

Regnum : Plantae
Magnoliophyt
Divisio :
a
Sub- Magnoliopsid
Classis a
Classis : Asteriidae
2
Scrophularial
Ordo :
es Gambar 2.2
Gambar 2.4
Familia : Bignoniaceae Gambar 2.1 Bunga Tabebuia Gambar 2.3
Bunga, Buah dan Daun T.
Genus : Tabebuia Tabebuia capitata capitata Daun Tabebuia capitata
capitata (Mafatih,2019)
Species : Tabebuia (Benth, 2009) (Dok. Kelompok (Dok. Kelompok 3,2019)
capitata 3,2019)
3 Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyt
a
Classis : Magnoliopsid
a
Sub- Asteriidae
6
Classis
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Lycopersico
Species : Lycopersicon
esculentum

Regnum : Plantae Gamb


Divisio : Magnoliophyt
a
Classis : Magnoliopsid
4 a
Sub- Asteriidae
Classis
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae Gambar 4.2
Genus : Helianthus Gambar 4.1 Bunga Helianthus Gambar 4.3 Gambar 4.4
Species : Helianthus Helianthus annuus annuus Daun Helianthus annuus Ilustrasi Bunga, Daun, H.
annuus (Wallen, 2007) (Dok. Kelompok (Dok. Kelompok 3,2019) annuus (Mafatih,2019)
3,2019)

7
H. Seriasi
Tabel H.1 Seriasi Asteriidae

Plumeria Lycopersicon Tabebuia Helianthus


Karakter Skor Skor Skor Skor
acuminate esculentum arborea annuus
Habitus Pohon 1 Herba 5 Pohon 1 Herba 5
Pola
Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5
percabangan
Jenis daun Tunggal 1 Majemuk 5 Majemuk 5 Tunggal 1
Berseling
Duduk daun Berkarang 4 Tersebar 1 2.5 Tersebar 1
berhadapan
Pertulangan Brachidodromou Craspedodromou Brachidodromou Brachidodromou
2 1 2 2
daun s s s s
Perbungaan Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3
Jenis kelamin
Biseksual 3 Biseksual 3 Biseksual 3 Biseksual 3
bunga
Calyx/Coroll Salah satu
Lepas 1 Salah satu bersatu 2 Bersatu 3 2
a bersatu
Bagian dasar
Stamen Epipetal 2 Lepas 1 3 Singenesis 5
bersatu
Pistilum Stigma Stigma
Stigma bersatu 5 Stigma bersatu 5 4 4
(karpel) bercabang bercabang
Ovarium Superum 2 Superum 2 Superum 2 Inferum 5
Simetri bunga Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 Aktinomorph 1
Kelamin
Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1
tumbuhan
Perlekatan
Syncarp 5 Syncarp 5 Syncarp 5 Syncarp 5
karpel
Jenis buah Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3
Tipe plasenta Parietal 2 Aksilaris 3 Aksilaris 3 Basalis 5
Umur
Tahunan 1 <1 tahun 5 Tahunan 1 < 1 tahun 5
tumbuhan
Jumlah skor 42 51 45 56

Jumlah skor masing-masing spesies: Helianthus


Plumeria acuminata : 42 annuus
Lycopersicon esculenum : 51 Lycopersicon Maju
Tabebuia arborea : 45 esculentum
u
Helianthus annuus : 56
Tabebuia
arborea

Plumeria
8 acuminata
I. Bagan Dikotomi Konsep

Bagan I.1 Bagan Dikotomi Konsep Asteriidae


J. Kunci Determinasi
1a. Daun Majemuk 2
1b. Daun Tunggal 3
2a. Pertulangan daun Branchidodromous Tabebuia arborea
2b. Pertulangan daun Craspedodromous partitus Lycopersicon
esqulentum
3a. Buah tunggal Plumeria
acuminata
3b. Buah majemuk Helianthus annuus
K. Tabel Biner
Tabel K.1 Tabel Biner Asteriidae
No
Karakteristik Yes No
.
1. Daun Majemuk 2,3 1,4
2. Daun Tunggal 1,4 2,3
3. Tulang Daun Brachidodromus 3 1,2,4
4. Tulang Daun Craspedodromus 2 1,3,4
5. Buah Tunggal 1 2,3,4
Keterangan:
1. Plumeria acuminata
2. Lycopersicon esculentum

9
3. Tabebuia arborea
4. Helianthus annuus

L. Fenetika dan Kladistika


1. Karakter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tabel
Plumeria klasifikasi
acuminata 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
(P)
Lycopersicon
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
sp. (L)
Tabebuia
0 0 1 1 1 0 1 0 0 0
arborea (T)
Helianthus
1 1 0 0 1 1 1 0 1 0
annuus (H)
Keterangan: 0 = Tidak memiliki (Tidak); dan 1 = Memiliki (Ya)
Tabel L.1 Karakteristik

Keterangan karakter:
1 = Habitus herba
2 = Tipe stamen singenesis
3 = Daun majemuk
4 = Duduk daun berhadapan
5 = Pertulangan daun brachidodromous
6 = Umur tanaman kurang dari 1 tahun
7 = Ovarium inferum
8 = Corolla dan Callyx perigonium
9 = Tipe plasenta basalis

10
10 = Memiliki stigma yang bersatu
2. Fenetika
a. Tabel Kesamaan
Tabel L.2.1 Kesamaan
P L T H
P - - - -
L 30 - - -
T 50 40 - -
H 30 40 40 -

b. Cluster
Berdasarkan tabel, terdapat 1 cluster/ kelas karena persentasi kesamaanya
lebih dari 50 :
1) Cluster P-T = 50 (X)
Tabel L.2.2 Cluster 1
X L H
X - - -
L 35 - -
H 35 40 -

Tabel L.2.3 Cluster 2 (L dan H dijadikan Y)


X Y
X - -
Y 35 -
c. Peta Fenetika

11
Gambar L.2 Peta Fenetika Asteriidae
3. Kladistika
a. Tabel Perbedaan
Tabel L.3 Tabel Perubahan Pinophyta
Outgrup 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Perubahan Evolusi
P 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 3
L 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6
T 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 4
H 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 6
b. Peta Kladistika

Gambar L.3 Peta Kladogram Asteriidae

12
M. Pembahasan
1. Pembahasan Species
a. Plumeria acuminata
Merupakan spesies yang mewakili familia Apocynaceae, habitus nya
pohon, jenis daun tunggal, jenis kelamin biseksual, calyx dan corolla salah
satu bersatu, stamennya epipetal, simetri bunga aktinomorf, ovarium
superum , umur bunga yang masih tahunan dan kelamin tumbuhan
monoecous. Namun spesimen ini juga menunjukan ciri kemajuan yaitu
pada pola percabangan simpodial, perbungaannya majemuk stigmanya
bersatu, jenis plasentanya aksilaris, dengan perlekatan karpel syncarp dan
jenis buah tunggal.
b. Lycopersicon esculenum
Merupakan spesies yang mewakili familia Solanaceae, habitusnya
herba, pola percabangan simpodial, daun nya merupakan daun majemuk,
dengan pola duduk daun tersebar, tipe daunnya craspedodromous,
perbungannya merupakan bunga majemuk, dengan kelamin biseksual –
monoecious, dengan calyx/corolla nya salah satu bersatu, pistilum dengan
stigma bersatu, stamen nya lepas, ovariumnya superum, dengan bunga
aktinomorf, pelekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, dengan tipe
plasenta aksilaris dan umur tanaman yang kurang dari 1 tahun.
c. Tabebuia arborea
Merupakan spesies yang mewakili familia Bignoniceae, Dari
pengamatan yang dilakukan kami menemukan bahwa spesimen ini dan
sudah memperlihatkan tingkat kemajuan dibanding famili lain
sebelumnya. Spesimen ini menunjukan ciri kemajuan yaitu pada pola
percabangan simpodial, stigmanya bersatu, perbungaannya majemuk, jenis
plasentanya aksilaris, simetri bunga zygomorf, dengan perlekatan karpel
syncarp dan jenis buah tunggal. Namun menunjukan ciri-ciri keprimitifan
yang teramati yaitu habitus dari pohon, duduk daun tersebar, calyx dan
corolla bersatu, jenis kelamin biseksual, stamennya lepas, ovarium

13
superum, umur tumbuhan yang tahunan dan kelamin tumbuhan
monoecous.
d. Helianthus annuus
Merupakan spesies yang mewakili familia Asteraceae, habitusnya
herba, pola percabangan simpodial, stigmanya barcabang, perbungaannya
majemuk, jenis plasentanya basalis, stamen syngenesis, ovarium yang
inferum, dengan perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal dan umur
tumbuhan kurang dari satu tahun. Namun menunjukan ciri-ciri
keprimitifan yang teramati yaitu calyx dan corolla ada yang bersatu dan
ada yang salah satu bersatu, jenis kelamin biseksual, stamennya lepas,
umur tumbuhan yang beberapa tahun dan kelamin tumbuhan monoecous.
Pada Helianthus annuus jenis daun tunggal, duduk daun tersebar dan
pertulangan daun Actinodromous.
2. Pembahasan Seriasi
Yang paling primitive sub classis Asteriidae adalah Plumeria
acuminata dari familia Apocynaceae dengan jumlah skor 42. Selanjutnya
species Tabebuia arborea dari familia Bignoniaceae dengan jumlah skor 45.
Lycopersicon esculentum dari familia Solanaceae dengan jumlah skor 51. Dan
spesies yang paling maju dari sub classis Asteriidae adalah Helianthus annuus
dari familia Asteraceae dengan skor 56.
Dilihat dari masing-masing skor rata-rata, dapat disimpulkan bahwa
familia yang paling primitive dari sub classis Asteriidae adalah Apocynaceae,
dilanjut Bignoniaceae, Solanaceae dan familia paling maju dari sub classis
Asteriidae adalah Asteraceae.
3. Pembahasan Bagan Dikotomi Konsep
Konsep pembagian Asteriidae dalam badan dikotomi konsep adalah
dibagi atas daun majemuk dan daun tunggal. Pada daun majemuk dibagi
menjadi dua yaitu tulang daun branchidodromous yang dipersempit dengan
contoh Tabebuia arborea dan tulang daun craspedodromous partitus yang
dipersempit dengan contoh Lycopersicon esqulentum.

14
Pada daun tunggal dibagi menjadi dua yaitu buah tunggal yang
dipersempit dengan contoh Plumeria acuminate dan buah majemuk yang
dipersempit dengan contoh Helianthus annuus.
4. Pembahasan Fenetika
Berdasarkan tabel klasifikasi, dapat dihitung kesamaan yang ada
diantara keempat spesies. Terdapat satu cluster, yakni cluster Plumeria
acuminata dengan Tabebuia arborea yang memiliki nilai kesamaan 50%,
persamaan antara Lycopersicon dan Helianthus annuus adalah 40%.
Berdasarkan hasil persamaan tersebut, dapat dibuat peta fenetika untuk
mengetahui kemajuan dan persamaan antar spesis. Plumeria acumi adalah
yang paling kuno, kemudian Tabebuia arborea, Lycopersicon, dan yang
paling maju adalah Helianthus annuus. Hasil fenetikanya sesuai dengan teori.
5. Pembahasan Kladistika
Berdasarkan jumlah perubahan evolusi, dapat diketahui bahwa
peubahan karakteristik antara nenek moyang dengan Plumeria acuminata
adalah 3, Tabebuia arborea 4, Lycopersicon esqulentum 6, dan Helianthus
annuus 6. Karena terdapat kesamaan perubahan antara Lycopersicon dan
Helianthus annuus yakni berjumlah 6, kedua spesies ini dikelompokkan
sebagai satu cluster. Terdapat kesamaan karakteristik antara Lycopersicon
esqulentum dengan Helianthus annuus yakni habitus herba, tipe stamen
singenesis, umur tanaman kurang dari satu tahun, dan corolla dan callyxnya
perigonium.
Hasil kladistika menunjukkan persamaan dengan hasil fenetika, yakni
Plumeria acuminata adalah yang paling kuno, kemudian Tabebuia arborea,
Lycopersicon esqulentum, dan yang paling maju adalah Helianthus annuus.
Hasilnya sesuai dengan teori.
N. Nilai – nilai Kehidupan
Dari praktikum Asteriidae kita dapat mengambil pelajaran/pendidikan
nilai (nilai praktis, intelektual, sosial-politik, religi, dan pendidikan) sebagai
sumber tata nilai untuk kehidupan manusia, sebagai berikut :

15
1. Nilai Praktis
Nilai Praktis yang dapat dikembangkan dari Asteriidae, sebagai salah
satu contoh yang diambil dari Lycopersicon esculentum atau Tomat yang
mempunyai segudang manfaat baik dalam dunia kesehatan dan kecantikan
sebagai pengobatan, mencegah penyakit kanker, menurunkan tekanan darah,
menjaga kesehatan jantung, mengatasi diabetes, menyembuhkan sembelit,
melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan mata, melembapkan dan
mencerahkan kulit, mengatasi berbagai masalah kulit wajah seperti jerawat
dan komedo, menyehatkan janin (bagi ibu hamil), memperbanyak asi bagi ibu
menyusui, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi, mencegah
hipertensi, mengatasi kulit berminyak, mengurangi kerontokan rambut,
meningkatkan mood, menjaga kekuatan sistem imun tubuh, menjaga kekuatan
tulang, sendi dan otot, meningkatkan fungsi otak, mengobati luka supaya
tidak infeksi, sebagai bahan pangan yang juga dapat dikonsumsi dengan
berbagai macam cara dan olahan, dan mempunyai nilai ekonomi yang sangat
tinggi.

2. Nilai Intelektual
Nilai Intelektual yang dapat dikembangkan dari Asteriidae adalah :
a. Mengapa Helianthus annuus Tumbuhnya selalu mengikuti cahaya?
b. Mengapa Helianthus annuus memiliki dua jenis bunga?
c. Bagaimana Lycopersicon esculentum mempunyai bunga majemuk tetapi
menghasilkan buah tunggal?
d. apakah ciri-ciri yang membuat semua spesimen tersebut ditempatkan dalam
satu subkelas?
3. Nilai Sosial-Politik
Nilai Sosial-Politik yang dapat dikembangkan dari Asteriidae adalah
dengan memperhatikan struktur luar tumbuhan dari spesies Plumeria
acuminata kita dapat menarik kesimpulan berbagai pola pertumbuhan batang,

16
daun, bunga, dan buahnya bilamana antar bagian-bagiannya tersebut
diumpamakan sebagai manusia, maka dapat tercerminkan kepemimpinan
yang demokratis dan harmonis dilambangkan seperti pohon yang rindang,
kuat dengan menghasilkan bunga yang lebat, dengan dominansi pucuk
memberikan kesempatan kepada tunas-tunas aksilar untuk menggantikan
kepemimpinannya pada masa tertentu, dan selanjutnya dominansi tunas
aksilar pada suatu saat lagi digantikan oleh pemunculan bunga yang akan
menghasilkan buah. Di dalam buah dihasilkan biji yang akan menghasilkan
generasi baru menjadi indikator dan pemikat bagi siapa saja yang melihat dan
menilainya tentang mutu buah tumbuhan tersebut. Juga dengan bunga nya
menarik dan harum dan terlihat berada di bagian atas senantiasa memberikan
kita semangat sebagai warga negara indonesia yang baik yang mampu
membanggakan dan mengharumkan nama bangsa.
4. Nilai Religi/Agama
Nilai Religi/Agama yang dapat dikembangkan dari Asteriidae adalah
sebagaimana Muslim diperingatkan dengan bercermin pada bunga matahari
yang tunduk berserah diri. Bunga matahari (Helianthus annuus), baik daun
maupun bunganya bersifat heliotropis, yaitu selalu mengikuti datangnya
cahaya/sinar matahari. Ia menyimpan hormon auxin yang mengatur
pertumbuhan. Jumlah auxin biasanya lebih banyak di sisi yang jauh dari sinar
matahari yang menyebabkan batang bunga matahari akan tumbuh ke arah
sinar matahari. Meskipun demikian, hanya bunga matahari yang sudah mekar
secara penuh saja yang tidak lagi bersifat heliotropis, akan tetapi selalu
menghadap ke arah timur sebagai perlambang menanti datangnya cahaya
(petunjuk) mengganti gelapnya malam. Perumpamaan dari bunga matahari
yang dapat kita ambil hikmah dan pelajaran adalah tibanya waktu-waktu
shalat wajib lima waktu yang selalu mengikuti pola perubahan gerakan posisi
matahari setiap harinya. Shalat merupakan interaksi seorang hamba yang
beriman kepada Tuhan seluruh alam yang telah ditentukan waktunya.

17
ِ
‫ود ا َو َع لَ ٰى ُج نُ وبِ ُك ْم‬ ً َ‫اذ ُك ُر وا اللَّ هَ ق ي‬
ً ُ‫ام ا َو ُق ع‬ ْ َ‫الص اَل َة ف‬ َ َ‫فَ ِإ َذ ا ق‬
َّ ‫ض ْي تُ ُم‬
ِِ َّ ‫ إِ َّن‬Mۚ ‫الص اَل َة‬ ِ ِ
َ‫ت َع لَ ى الْ ُم ْؤ م ن ني‬
ْ َ‫الص اَل َة َك ان‬ ُ ‫ فَ إ َذ ا اطْ َم أْ َن ْن تُ ْم فَ أَق‬Mۚ
َّ ‫يم وا‬

‫( كِ تَ ابًا َم ْو قُ وتً ا‬QS. An-Nisa (4): 103)


.... Sungguh, SHALAT itu adalah KEWAJIBAN YANG DITENTUKAN
WAKTUNYA atas orang-orang yang beriman.
5. Nilai Pendidikan
Nilai Pendidikan yang dapat dikembangkan dari Asteriidae, sebagai
mahasiswa Biologi, kita dapat mengeksplorasi lebih jauh tentang
keanekaragaman dan kekhasan masing-masing species. Melalui kegiatan
tersebut, selain menambah pengetahuan kita juga dapat ikut memajukan
perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Asteriidae.
O. Kesimpulan
Subkelas Asteriidae seperti yang dibatasi disini terdiri dari 11 ordo, 49
familia, dan hampir 60.000 spesies. Dari segi jumlah spesies itu kira-kira sama
dengan Rosidae, namun dalamhal jumlah familia lebih sedikit dibandingkan
Rosidae dan Dilleniidae. Sekitar sepertiga spesies Asteriidae termasuk familia
Asteraceae, yang merupakan familia terkotumilin terbesar dan satu dari dua
keluarga tanaman terbesar.
Subkelas Asteriidae merupakan kotiledone dengan bentuk habitus herba
atau berkayu. Daun kebanyakan daun tunggal hanya beberapa saja yang
majemuk. Stamen biasanya menempel pada corolla (kadang pada bagian dasar
bungany saja atau bahkan lepas). Stamen tidak sama dengan jumlah petalnya.
Terdapat tumbuhan apetal, jumlah stamen lebih dari 5, kecuali pada
theloginaceae. Plasentasi bermacam-macam yaitu axilaris, parietalis, basalis,
apikalis dan sentralis.
Hasil seriasi yang paling primitive dari sub classis Asteriidae adalah
Plumeria acuminata dari familia Apocynaceae dengan jumlah skor 42.

18
Selanjutnya species Tabebuia arborea dari familia Bignoniaceae dengan jumlah
skor 45. Lycopersicon esculentum dari familia Solanaceae dengan jumlah skor
51. Dan spesies yang paling maju dari sub classis Asteriidae adalah Helianthus
annuus dari familia Asteraceae dengan skor 56.
Dilihat dari masing-masing skor rata-rata, dapat disimpulkan bahwa
familia yang paling primitive dari sub classis Asteriidae adalah Apocynaceae,
dilanjut Bignoniaceae, Solanaceae dan familia paling maju dari sub classis
Asteriidae adalah Asteraceae.
Berdasarkan tabel klasifikasi, dapat dihitung kesamaan yang ada diantara
keempat spesies. Terdapat satu cluster, yakni cluster Plumeria acuminata dengan
Tabebuia arborea yang memiliki nilai kesamaan 50%, persamaan antara
Lycopersicon esqulentum dan Helianthus annuus adalah 40%. Berdasarkan hasil
persamaan tersebut, dapat dibuat peta fenetika untuk mengetahui kemajuan dan
persamaan antar spesis. Plumeria acumi adalah yang paling kuno, kemudian
Tabebuia arborea, Lycopersicon esqulentum, dan yang paling maju adalah
Helianthus annuus. Hasil fenetikanya sesuai dengan teori.
Hasil kladistika menunjukkan persamaan dengan hasil fenetika, yakni
Plumeria acuminata adalah yang paling kuno, kemudian Tabebuia arborea,
Lycopersicon esqulentum, dan yang paling maju adalah Helianthus annuus.
Hasilnya sesuai dengan teori.

19
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran Terjemahan. 2015. Departemen Agama RI. Bandung: CV Darus Sunnah.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
Columbia University Press: New York.
Elearning Unand. (tanpa tahun). Famili Tumbuhan Berbunga. [Online]. Tersedia di:
http//fmipa.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/767/mod_resource/content/I/M
agnolio- sida.pdf [Diakses: 30 November 2019]
Mulyani, Asep. (2014). Panduan Praktikum Botani Phanerogamae. Syekh Nurjati
Press: Cirebon.
Purnama, dkk. (2016). Subkelas Ateridae . Diakses dari:
http://www.idbiodiversitas.com/2016/07/subkelas-asteridae-beserta-ciri
khas.html [Diakses: 30 November 2019]
Sudarsono, dkk. (2003). Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Jurusan Biologi FMIPA UNY:
Yogyakarta.
Takhtajan, Armen. (2009). Flowering plants, Second Edition, Spinger Science, St.
Petersburg:Rusia.

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Poonsiri, B.K. (2014). White Plumeria. [Online]. Tersedia di:
https://www.flickr.com/photos/22822941@N08/13888348395/in/photolistna
gq7F-6U3CWS-9qhzT1-ohhGrr-7HSv2c-ayHiVm-bvRfLp-59Vk1qbjQ7aB-
7GSQZ6-3w89XX-7YZHkq-5ac4SN-AVv5d-dDAVse-qNJMs1- r3yyKf-
5RTG18-mYKWu-qoxTLF-pkUFph-6sbufF-mYUXB-6FMtYhmiEd2-
f9iWK6-y5J3g-p546r-2iacDk-9wyV7F-bWtUjp-qoxTHp-9oftTG6P5wQh-
6RLWQw-ba6iiH-9RcD77-5XKJkP-onbaZd-4vYPfp-8M4fjw5hDmNF-
b2GBTR-o34RAk-rEa2s-4nnmrK-E6Mce-89JYgu-fasUuuocK58/. [Diakses:
30 November 2019]
Gambar 1.2 Kelompok 3B. 2019. Bunga Plumeria acuminata
Gambar 1.3 Kelompok 3B. 2019. Daun Plumeria acuminata
Gambar 1.4 Mafatih. 2019. Ilustrasi Buah, Bunga dan Daun Plumeria acuminata
Gambar 2.1 Benth. (2009). Genera of BIGNONIACEAE. [Online]. Tersedia di:
http://luirig.altervista.org/flora/taxa/floranam.php?genere=Tabebuia.
[Diakses: 30 November 2019]
Gambar 2.2 Kelompok 3B. 2019. Buah Lycopersicon esculenum
Gambar 2.3 Kelompok 3B. 2019. Daun Lycopersicon esculenum
Gambar 2.4 Mafatih. 2019. Ilustrasi Buah, Bunga dan Daun Lycopersicon esculenum
Gambar 3.1 Egina, Norberak, 2006. Lycopersicon esculenum. [Online]. Tersedia di:
https://eu.wikipedia.org/wiki/Tomate#/media/Fitxategi:Raj%C4%8De1.jpg
[Diakses: 30 November 2019]
Gambar 3.2 Kelompok 3B. 2019. Bunga Tabebuia arborea
Gambar 3.3 Kelompok 3B. 2019. Daun Tabebuia arborea.
Gambar 3.4 Mafatih. 2019. Ilustrasi Bunga, Daun, Tabebuia arborea.
Gambar 4.1 Wallen, G. (2007). Helianthus annuus. [Online]. Tersedia di:
https://www.flickr.com/photos/gustaf-
wallen/876481994/in/photolist2kscyw-8gJCpU-fBbPRk-edNk5a-eQVscF-
6mhb9n-mGXCcy-p6x8FftBVVN-oDEmBn-fr2xwo-a56DXH-cQQcAJ-

iv
rrgUWo-9eFhGG-9eCbR8- p9nGB2-8ANJXK-cF5K91-bQrBAz-o7s5n5-
8B5SD1-bjAfgP-9cZA89- on2CY1-8KTmze-p6x8E-o65vcr-apgKgW-
de9bu5-iaQZh4-qdFEMvpaEWrw-oBXRoC-6p8Rrk-orNf2u-nNx7C6-
dHh68M-qHBkWy-dcCxQA- nexFaF-fCgMU3-73MvY9-da7Wai-nuFDpe-
fKzdK5-fseBNz-fGEqBpcQ9C65-ajiGfK/. [Diakses: 30 November 2019]
Gambar 4.2 Kelompok 3B. 2019. Bunga Helianthus annuus
Gambar 4.3 Kelompok 3B. 2019. Daun Helianthus annuus
Gambar 4.4 Mafatih. 2019. Ilustrasi Bunga, Daun, Helianthus annuus

Anda mungkin juga menyukai