Anda di halaman 1dari 28

PINOPHYTA

LAPORAN PRAKTIKUM
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Tumbuhan
yang diampu oleh:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.,
Prof. Dr. Topik Hidayat, M.Si., dan
Dr. Siti Sriyati, M.Si.

Disusun oleh:
Kelompok 3
Mafatih Ayulia Permadikusumah 1804270
Marika Ridha Fahrudiana 1804988
Muhamad Nugrah Akbar 1805218
Mutia Fakhriani Husain 1805296
Shavina Nabila 1804693
Si Damayanti 1805160

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan karena atas rahmat dan karunia Allah Swt.
Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang berjudul “Pinophyta”.
Laporan Praktikum ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah
Biosistematika Tumbuhan.

Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. H.
Suroso Adi Yudianto, M.Pd.; Bapak Prof. Dr. Topik Hidayat, M.Si.; dan Ibu Dr. Siti
Sriyati, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam
praktikum ini, kepada orang tua tercinta yang telah memberi dukungan, dan teman-
teman yang telah memberikan semangat dan kontribusinta. Semoga Allah Swt.
memberikan balasan yang lebih baik kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, bimbingan, arahan, dan semangat kepada kami. Aamiin.

Kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna mengingat
kemampuan kami yang terbatas. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan penyusunan laporan pada masa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca dan kelompok 4
Biosistematika Tumbuhan kelas Pendidikan Biologi B 2018.

i
Bandung, 18 November 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Laporan Praktikum
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
PINOPHYTA.................................................................................................................1
A. Judul Laporan Praktikum.....................................................................................1
B. Pelaksanaan Praktikum........................................................................................1
C. Tujuan Praktikum.................................................................................................1
D. Dasar Teori...........................................................................................................1
E. Alat dan Bahan.....................................................................................................3
F. Langkah Kerja......................................................................................................3
G. Tabel Klasifikasi..................................................................................................4
H. Seriasi...................................................................................................................6
I. Bagan Dikotomi Konsep......................................................................................8
J. Kunci Determinasi...............................................................................................9
K. Tabel Biner...........................................................................................................9
L. Fenetika dan Kladistika......................................................................................10
M. Pembahasan........................................................................................................13
1. Pembahasan Species......................................................................................13
2. Pembahasan Seriasi.......................................................................................16
3. Pembahasan Bagan Dikotomi Konsep..........................................................16
4. Pembahasan Fenetika....................................................................................17
5. Pembahasan Kladistika..................................................................................17
N. Nilai – nilai Kehidupan......................................................................................18
O. Kesimpulan........................................................................................................19
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................iv

iii
PINOPHYTA

A. Judul Laporan Praktikum


Laporan praktikum ini memiliki judul Pinophyta

B. Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari : Kamis, 23 dan 30 Oktober 2019

Waktu : 13.00 -15.30 WIB

Tempat : Laboratorium Fisiologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.


C. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengenal keanekaragaman Pinophyta;


2. Untuk menentukan ciri umum Pinophyta;
3. Untuk menemukan ciri khusus setiap kelompok Pinophyta melalui
serangkaian kegiatan klasifikasi biner dan klasifikasi bertingkat (bagan
dikotomi konsep), fenetika dan kladistika;
4. Untuk menyusun kunci dikotomi berdasarkan hasil klasifikasi bertingkat;
5. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Pinophyta
primitif sampai kelompok Pinophyta yang maju melalui kegiatan seriasi
menggunakan skala filogeni;
6. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap kelompok Pinophyta.

1
D. Dasar Teori

Pinophyta adalah salah satu dari 13 atau 14 divisi tingkat taksa dalam
Kerajaan Plantae. Divisi Pinophyta mencakup semua konifer (dan dalam
beberapa skema klasifikasi pohon ginkgo). Dalam arti yang lebih luas, Pinophyta
setara dengan gymnosperma, meskipun pengelompokan tersebut jelas polifiletik.
Dalam ilmu modern, pengertian sempit itu setara dengan mantan Coniferales.
Sebuah pinophyte adalah kerucut-bantalan, bibit tanaman dengan jaringan
pembuluh darah, ditandai oleh pohon seperti cemara dan pinus atau semak
seperti beberapa juniper. (Mulyadi, 2015)

Daun Pinophyta berbentuk jarum tipis panjang, dan tanaman memiliki


getah yang wangi. Beberapa pinophyta, seperti cemara, konifer, dan juniper
memiliki daun seperti sisik bukan jarum. Skala-daun dapat, seperti jarum-daun,
menjadi keras dan tajam. Sebagai adaptasi terhadap dingin, jarum mengandung
sedikit getah. Daun biasanya berwarna gelap dan dengan demikian menyerap
maksimum panas dari matahari lemah di lintang tinggi. Mereka juga sangat asam
dan biasanya tetap pada tanaman selama sekitar tujuh tahun pada suatu waktu.
Karena sebagian besar spesies tidak gugur, pinophyta sering disebut evergreen.
(Mulyadi, 2015)

1. Ciri-ciri Pinophyta
a. Merupakan tumbuhan gymnospermae yang terbesar dari ukuran sampai
jumlah anggotanya;
b. Tumbuhan berkayu dan berbiji telanjang;
c. Selalu hijau sepanjang tahun;
d. Xylem terutama terdiri dari trakeid, dan memiliki saluran resin;
e. Daun berbentuk jarum, dilapisi lapisan kutikula;

2
f. Bunga tereduksi berupa kantung polen dan ovulum yang tersusun dalam
strobilus;
g. Memiliki alat reproduksi berupa konus (strobilus);
h. Setiap pohon umumnya memiliki 2 konus, konus jantan di ujung cabang,
dan konus betina di bawahnya. (Mulyadi, 2015)
2. Siklus hidup Pinophyta
a. Untuk membuahi betina, jantan merilis strobilus serbuk sari yang ditiup
angin ke strobilus betina;
b. Gamet betina yang dibuahi (zigot) berkembang menjadi benih;
c. Benih menetas dan keluar dari strobilus ke tanah;
d. Benih berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman Ketika dewasa,
tanaman Pinophyta strobilus kembali tumbuh. (Mulyadi, 2015)
E. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang Digunakan


Nama Alat Jumlah
Koran 1 Lembar
Alat Tulis 1 Set
Kamera Handphone 1 Unit
Laptop 1 Unit

Tabel 2. Bahan yang Digunakan


Nama Bahan Jumlah
Spesimen Cycas rumpii dan strobilus 1 buah
Spesimen Pinus Merkusii dan strobilus 1 buah
Spesimen Araucaria dan strobilus 1 buah
Spesimen Agathis alba dan strobilus 1 buah
Spesimen Cupressus sp. dan strobilus 1 buah
Spesimen Podocarpus sp. dan strobilus 1 buah
Spesimen Gnetum gnemon dan strobilus 1 buah

3
F. Langkah Kerja

Alat dan bahan Spesimen Spesimen


praktikum diletakkan di didokumentasik
dipersiapkan atas koran an

Amati dan
Hasil
analisis karakter
pengamatan
spesimen
dicatat
tersebut

Diagram 1. Langkah Kerja Pengamatan Pinophyta

4
G. Tabel Klasifikasi
No. Klasifikasi Gambar pengamatan Gambar literatur Gambar manual

Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
1.
Familia : Araucariaceae
Genus : Araucaria
Species : Araucaria sp. Gambar 1.4 Ilustrasi Stronilus, Daun
Gambar 1.1 Strobilus Gambar 1.2 Strobilus dan letak biji Araucaria sp.
Gambar 1.3 Araucaria sp.
Jantan Araucaria sp. Betina Araucaria sp. (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)
(Plant&Flowers, 2010)
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Kelompok 3,2019)

Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
2.
Familia : Araucariaceae
Genus : Agathis
Species : Agathis alba. Gambar 1.5 Kepingan Gambar 1.6 Daun A. Gambar 1.7 Gambar 1.8 Ilustrasi Strobilus, Daun
Strobilus Betina A. alba. alba. S. betina dan Daun A. alba. dan Letak biji Agathis alba
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Kelompok 3,2019) (Tahari, dian., 2017) (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)

Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
3.
Familia : Cupressaceae
Genus : Cupressus Gambar 1.9 S. Betina Gambar 1.10 S. Jantan
Species : Cupressus sp. Gambar 1.11 Cupressus sp.
Cupressus sp. (Dok. dan daun Cupressus sp.
Kelompok 3,2019) (Alchetron, 2017) Gambar 1.12 Ilustrasi Cupressus sp.
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)

5
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Coniferales
4.
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii. Gambar 1.13 S. Betina Gambar 1.14 S. Jantan Gambar 1.15 Pinus Gambar 1.16 Ilustrasi Pohon,
dan Daun Pinus merkusii. dan Daun Pinus merkusii. merkusii. Strobilus, dan biji Pinus merkusii.
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Kelompok 3,2019) (Deepdale Trees, 2009) (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)

Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
5. Ordo : Coniferales
Familia : Podocarpaceae
Genus : Podocarpus
Gambar 1.17 Daun dan S. Gambar 1.18 Strobilus Gambar 1.19 Podocarpus Gambar 1.20 Ilustrasi Strobilus,
Species : Podocarpus sp
Betina Podocarpus sp. Jantan Podocarpus sp sp. Daun dan Letak biji Podocarpus sp.
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Kelompok 3,2019) (U. of Florida, 2014) (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)

Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Cycadales
6.
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Species : Cycas rumphii Gambar 1.24 Ilustrasi Strobilus
Gambar 1.21 Strobilus Gambar 1.22 Strobilus Cycas rumphii
Gambar 1.23 Cycas (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)
Betina Cycas rumphii Jamtan Cycas rumphii
rumphii (Stein, 1997)
(Dok. Kelompok 3,2019) (Dok. Kelompok 3,2019)

6
Regnum : Plantae
Divisio : Pinophyta
Classis : Coniferopsida
Ordo : Gnetales
7. Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon Gambar 1.28 Ilustrasi Strobilus,
Gambar 1.26 Strobilus
. Gambar 1.25 Daun Gambar 1.27 Gnetum Daun dan Letak biji Gnetum
Betina Gnetum gnemon
Gnetum gnemon (Dok. gnemon (Khaytarova, 2003) gnemon.
(Dok. Kelompok 4,2019)
Kelompok 3,2019) (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)

H. Seriasi
Podocarpus Gnetum
Karakter Cycas rumphi Pinus merkusii Araucaria sp. Agathis alba Cupressus sp.
sp. gnemon
Habitus Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1
Batang berkayu 1 Berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1 berkayu 1
Pola Percabangan Monopodial 3 Monopodial 3 Mono podial 3 Monopodial 3 Monopodial 3 Monopodial 3 Monopodial 3
Tunggal Tunggal
Jenis daun 3 3 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1
partitus partitus
Tepi daun Berbagi 3 Berbagi 3 Rata 1 Rata 1 Rata 1 Rata 1
Rata 1
Berha-
Duduk daun Roset 5 Tersebar 1 Tersebar 1 Berha-dapan 3 Tersebar 1 Tersebar 1 3
dapan
Caspedo- Belum Belum Belum Belum Brachido-
Pertulangan daun 4 2 2 2 Sisik 1 2 5
dromous berpola berpola berpola berpola dromous
Keadaan daun Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Menggulung 1 5 5 5 5 5 5
muda menggulung menggulung menggulung menggulung menggulung menggulung
Letak strobilus Betina aksilar,
Terminal 1 Aksilar 5 Terminal 1 Terminal 1 3 Aksilar 5 Aksilar 5
jantan betina jantan terminal
Jumlah Banyak Banyak Banyak Banyak Beberapa Sedikit Banyak
1 1 1 1 3 5 1
makrosporofit (> 10) (> 10) (> 10) (> 10) (5 – 10) (> 5) (> 10)

7
Letak
Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 berkarang 5 berkarang 5 berkarang 5
makrosporofit
Banyak Banyak Banyak Banyak Banyak Banyak
Jumlah Banyak (lebih
(lebih dari 1 (lebih dari 1 (lebih dari 1 (lebih dari 1 1 (lebih dari 1 (lebih dari 1
mikrosporofil dari 10)
10) 10) 10) 10) 10) 10)
Letak
Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 Spiral 1 berkarang 5
mikrosporofit
Jumlah biji per Beberapa Banyak (lebih
3 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 1 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5
karpel (5-10) dari 10)
Keterbukaan Agak Hampir
Terbuka 1 Agak terbuka 3 Agak terbuka 3 Agak terbuka 3 Agak terbuka 3 3 4
bakal biji terbuka terbuka
Kelamin
Dioecious 5 Mono-ecious 1 Mono-ecious 1 Mono-ecious 1 Mono-ecious 1 Dioecious 5 Gabungan 3
tumbuhan
Umur tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1
Jumlah Banyak
Beberapa (5 –
sporangium per (lebih dari 1 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5 3 1 sampai 4 5 1 sampai 4 5
10)
mikrosporofit 10)
Jumlah skor 37 43 35 37 36 51 55

Cycadales : 37
Gnetales
Coniferales : 40,4

Gnetales :5
Maju
Coniferales

Cycadales

8
I. Bagan Dikotomi Konsep

Bagan I.1 Bagan Dikotomi Konsep Pinophyta

9
J. Kunci Determinasi
1a.Berdaun sejati..............................................................................................................2
1b.Berdaun tak sejati........................................................................................................3
2a.Pertulangan daun branchidodromous..................................................Gtenum
gnemon
2b.Pertulangan daun bukan branchidodromous...............................................................4
3a.Letak gamet jantan di terminal................................................................................... 5
3b.Letak gamet jantan di aksilar ..............................................................Podocarpus sp.
4a.Duduk daun berhadapan...........................................................................Agathis alba
4b.Duduk daun roset...................................................................................Cycas
rumphii
5a.Karpel tidak bersayap..............................................................................Cupressus
sp.
5b.Karpel bersayap...........................................................................................................6
6a.Memiliki 2 biji per karpel......................................................................Pinus
merkusii
6b.Memiliki 1 biji per karpel.......................................................................Araucaria sp.
K. Tabel Biner
Tabel K.1 Tabel Biner Pinophyta
No. Karakteristik Yes No
1. Berdaun sejati 1,4,7 2,3,5,6
Pertulangan daun
2. 1 2,3,4,5,6,7
Branchidodromous
3. Letak gamet jantan di terminal 1,2,3,5 4,6,7
4. Duduk daun berhadapan 4 1,7
5. Karpel bersayap 1,2,3,4 5,6,7
6. Memiliki 2 biji per karpel 2 1,3,4,5,6,7
7. Memiliki 1 biji per karpel 1,3,4,5,6,7 2

Keterangan: 1. Cycas rumphii


2. Pinus merkusii
3. Araucaria sp.

10
4. Agathis alba
5. Cupressus sp.
6. Podocarpus sp.
7. Gnetum gnemon

11
L. Fenetika dan Kladistika
1. Tabel klasifikasi
Keterangan: 0 = Tidak memiliki (Tidak);
1 = Memiliki (Ya)
Tabel L.1 Karakteristik
1 2 3 4 5 6 7 8
Pola Duduk Daun Letak Letak Tumbu- Pertula- Jumlah
percaba- daun muda strobilus makro- han ngan biji
ngan roset tidak jantan dan sporofil diocius daun berkarpel
simpodi mengg betina berkarang brachi- 1-4
al ulung aksilar dromous
Cycas rumphii
0 1 0 0 0 1 0 0
(Cy)
Pinus merkusi
0 0 1 1 0 0 0 1
(Pi)
Araucaria (Au) 0 0 1 0 0 0 0 1
Agathis alba
1 0 1 0 0 0 0 1
(Ag)
Cupressus (Cu) 0 0 1 0 1 0 0 0
Podocarpus
0 0 1 1 1 1 0 1
(Po)
Gnetum gnemon
1 0 1 1 1 0 1 1
(Gn)

2. Kladistika
Tabel L.2.1 Persamaan
Cy Pi Au Ag Cu Po Gn
Cy - - - - - - -
Pi 37,5 - - - - - -
Au 50 87,5 - - - - -
Ag 37,5 75 87,5 - - - -
Cu 50 62,5 75 62,5 - - -
Po 37,5 75 62,5 50 62,5 - -
Gn 0 62,5 50 62,5 50 62,5 -
Berdasarkan tabel, terdapat 3 cluster/kelas karena persentasi kesamaanya lebih
dari 60 :
a. Cluster Pi-Au = P
b. Cluster Ag-Cu = Q
c. Cluster Po-Gn = R

12
Tabel L.2.2 Cluster 1 (Pi-Au)

Cy P Ag Cu Po Gn
Cy - - - - - -
P 43,75 - - - - -
Ag 37,5 81,25 - - - -
Cu 50 62,5 62,5 - - -
Po 37,5 68,75 50 62,5 - -
Gn 0 41,25 50 50 62,5 -

Tabel L.2.3 Cluster 2 (Ag-Cu)


Cy P Q Po Gn
Cy - - - - -
P 43,75 - - - -
Q 43,75 71,875 - - -
Po 37,5 68,75 56,25 - -
Gn 0 41,25 50 62,5 -

Tabel L.2.4 Cluster 3 (Po-Gn)


Cy P Q R
Cy - - - -
P 43,75 - - -
Q 43,75 71,875 - -
R 18,75 55 53,125 -

Tabel L.2.5 Cluster 4 (Cy dan P dijadikan A)

A Q R
A - - -
Q 43,75 - -
R 18,75 53,125 -

Tabel L.2.6 Cluster 5 (Q dan R dijadikan B)

A B
A - -
B 31,25 -

13
Gambar L.2 Peta Kladistika Pinophyta
3. Fenetika
Tabel L.3 Tabel Perubahan Pinophyta
Perubahan
Outgrup 0 0 0 0 0 0 0 0
Evolusi
Cycas rumphi (Cy) 0 1 0 0 0 1 0 0 2
Pinus merkusi (Pi) 0 0 1 1 0 0 0 1 3
Araucaria (Au) 0 0 1 0 0 0 0 1 2
Agathis alba (Ag) 1 0 1 0 0 0 0 1 3
Cupressus (Cu) 0 0 1 0 1 0 0 0 2
Podocarpus (Po) 0 0 1 1 1 1 0 1 5
Gnetum gnemon
1 0 1 1 1 0 1 1 6
(Gn)

14
Gambar L.3 Peta Fenetika Pinophyta

M. Pembahasan
1. Pembahasan Species
a. Cycas rumphii
Pakis Haji disebut juga dengan nama sikas diambil dari istilah latinnya
Cycas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam
marga pakis haji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam
suku pakis haji-pakis hajian (Cycadaceae).
Pakis haji memiliki bentuk seperti pohon palem. Akan tetapi, batang
pokoknya lebih pendek dan rendah. Sebagai pohon hias atau tanaman hias,
pakis haji dapat hidup selama puluhan tahun. Dapat mencapai tinggi 4
meter. (Jurnalasia, 2017)
Strobilus Pakis Haji masuk dalam kategori monoecous. Pada strobilus
betina, bunga terdiri dari megasprofil berbentuk seperti senjata keris yang
berluk-luk. Di dalamnya terdapat ovulum dua buah atau lebih tepat pada
bagian tepi carpelum. Sementara, pada strobilus jantan. Mikrosporofil
membentuk sisik yang susunannya rapat. (Jurnalasia, 2017)
b. Pinus merkusii
Pohon Pinus merkusii dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 20-40
meter dengan diameter 70-90 cm, bahkan pada pohon pinus yang sudah tua
diameter pohon dapat mencapai 100-145 cm. Batang bebas cabang pohon
pinus sekitar 2-23 meter. (Larasati, 2017)
Daun pohon pinus berbentuk jarum dan pada bagian pangkalnya
terdapat sarung sisik yang mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun
pohon pinus kurang lebih 10-20 cm. Pohon pinus berbunga (membuat
strobilus) dan berbuah sepanjang tahun, terutama bulan Juli-November.
(Larasati, 2017)
Strobilus jantan seperti bulir tertumpuk pada pangkal tunas muda,
sedangkan strobilus betina terkumpul pada ujung tunas muda dalam jumlah
yang sedikit. (Larasati, 2017)

15
Biji pohon pinus yang baik memiliki warna kulit kering kecoklatan dan
berbentuk bulat padat serta tidak berkerut. Buah pohon pinus sendiri
berbentuk kerucut.
c. Araucaria sp.
Araucaria terutama adalah pohon besar dengan batang tegak yang
sangat besar, mencapai tinggi 30–80 m. Cabang horizontal yang menyebar
tumbuh dalam gelungan dan ditutupi daun yang kasar atau mirip jarum.
Pada beberapa spesies, daunnya berbentuk jarum dan lanceolate (panjang,
lebar di tengah), sedikit tumpang-tindih satu sama beda, pada spesies beda
daunnya lebar dan pipih, dan bertumpang tindih. (Araucaria.habitat.we.id)
Pohon-pohon ini banyakan bersifat dioecious, runjung jantan dan
betina hadir pada pohon yang terpisah, walaupun kadang hadir individu
yang monoecious (junjung jantan dan betina dalam satu pohon) atau
berproses dan berganti kelamin sewaktu-waktu. Runjung betina biasanya
hadir tinggi di atas pohon, berbentuk bulat, dan beragam ukurannya antar
spesies dari diameter 7–25 cm . Runjung-runjung itu mengandung 80-200
biji besar yang mampu dimakan, seperti kacang pinus meski bertambah
besar. Runjung jantan bertambah kecil dengan panjang 4–10 cm, bentuk
silindris sempit hingga lebar, lebarnya 1,5–5 cm. (Araucaria.habitat.we.id)
d. Agathis alba
Agathis yang sering disebut Damar termasuk dalam famili
Araucariaceae. Pohon ini bercirikan batang sangat besar dan
percabanganya sedikit datar tidak ada beberapa batang di bawah tajuk.
Pohon muda biasanya bertajuk kerucut, hanya saat dewasa tegakannya
menjadi lebih membulat atau tidak beraturan. Di Indonesia, penyebaran
jenis Agathis sangat luas meliputi beberapa pulau besar dari pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (Nainggolan, 2018)
Jenis Agathis sp. berbuah hampir sepanjang tahun. Pada umur 15 tahun
umumnya sudah berbuah, namun demikian biji yang baik diambil dari
tegakan yang berumur 20 tahun. Ciri-ciri buah yang sudah tua yaitu

16
berwarna hijau tua kecoklatan dan sisik kulit melebar (lekukan-lekukan
tidak kelihatan) (rajabenih.com). Musim buah biasanya bulan Februari–
April dan Agustus–Oktober, dengan jumlah biji per kg sebanyak 4.950
butir. (Nainggolan, 2018)
e. Cupressus sp.
Cupressus sp. adalah Pinophyta yang memiliki habitus pohon,
batangnya berkayu dan memiliki percabangan monopodial. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan tahunan. Cupressus sp. memiliki jenis daun tunggal
dengan tepi daun rata dan duduk daun tersebar.
Cupressus sp. merupakan tumbuhan monoecious. Letak strobilus
betina terdapat di aksilar, sedangkan strobilus jantan terletak di terminal.
Jumlah makrosporofit beberapa (5-10) dan letaknya berkarang, sedangkan
jumlah mikrosporofil banyak (lebih dari 10) dan letaknya spiral.
f. Podocarpus sp.
Podocarpus sp. adalah Pinophyta yang memiliki habitus pohon,
batangnya berkayu dan memiliki percabangan monopodial. Tumbuhan ini
merupakan tumbuhan tahunan. Podocarpus sp. memiliki jenis daun tunggal
dengan tepi daun rata dan duduk daun tersebar.
Podocarpus sp. merupakan tumbuhan monoecious. Letak strobilus
betina dan strobilus jantan ada di aksilar. Jumlah makrosporofit sedikit
(kurang dari 5) dan letaknya berkarang, sedangkan jumlah mikrosporofil
banyak (lebih dari 10) dan letaknya spiral.
g. Gnetum gnemon
Gnetum gnemon merupakan tanaman berbiji terbuka yang banyak
dimanfaatkan biji dan daunnya. Gnetum gnemon dapat tumbuh subur pada
iklim tropis. Tanaman ini dapat mencapai umur ratusan tahun dengan hasil
panen yang cukup melimpah. Pohon Gnetum gnemon bisa mencapai
ketinggian 20 meter dan batang tumbuhan ini umumnya tegak lurus.
(dosenpertanian.com, 2019)

17
Tanaman Gnetum gnemon merupakan tumbuhan parennial berbiji
terbuka, berbentuk pohon dan berumah dua (dioecious, terdapat individu
jantan dan betina). Biji Gnetum gnemon tidak dibungkus oleh daging tetapi
dibungkus oleh kulit luar. Gnetum gnemon dapat tumbuh hingga 100 tahun
lebih dan ketika tiap panen raya mampu menghasilkan melinjo seberat 80-
100 Kg, jika tidak dipangkas tingginya bisa mencapai 25 m dari permukaan
tanah. (dosenpertanian.com, 2019)
2. Pembahasan Seriasi
Dari hasil seriasi yang telah dibuah dapat disimpulkan bahwa ordo yang
paling maju adalah ordo Gnetales dengan total 55, lalu ordo Coniferales
dengan total 40,4, dan ordo paling primitive adalah Cycadales 37. Hal tersebut
sesuai dengan teori bahwa ordo paling maju adalah Gnetales dan yang paling
primitive adalah Cycadales.
3. Pembahasan Bagan Dikotomi Konsep
Konsep pembagian Pinophyta pada Badan Dikotomi Konsep yang dibuat
merupakan hasil pembagian dari yang berdaun sejati dan daun yang tidak
sejati. Pada daun sejati dibagi menjadi dua yaitu pertulangan daun
Brachidodromous yang menyempit dengan contoh Gnetum gnemon dan
pertulangan daun bukan Brachidodromous. Lalu pada pertulangan daun bukan
Brachidodromous dibagi menjadi dua yaitu duduk daun berhadapan yang
menyempit dengan contoh Agathis alba dan duduk daun roset yang
menyempit dengan contoh Cycas rumphi.
Pada daun tak sejati dibagi menjadi dua yaitu letak gamet jantan di
terminal dan letak gamet jantan di aksilar yang dipersempit dengan contoh
Podocarpus sp. Pada letak gamet jantan di terminal dibagi menjadi dua yaitu
karpel tidak bersayap yang dipersempit dengan contoh Cupressus sp dan
karpel bersayap. Karpel bersayap dibagi menjadi dua yaitu memiliki dua biji
per karpel yang dipersempit menjadi Pinus merkusii dan memiliki satu biji per
karpel yang dipersempit menjadi Araucaria sp.

18
4. Pembahasan Fenetika
Berdasarkan tabel klasifikasi, dapat dihitung kesamaan yang ada diantara
ke tujuh spesies. Terdapat tiga cluster, yakni cluster Pinus merkusi dengan
Araucaria yang memiliki nilai kesamaan 87,5%, cluster Agathis alba dan
Cuprssus dengan kesamaan 62,5%, serta cluster Podocarpus dengan Gnetum
gnemon yang memiliki keamaan sebesar 62,5%. Sementara itu, kesamaan
antara Cycas rumphi dengan cluster Pinus merkusi-Araucaria adalah 43,75%.
Kesamaan cluster Agathis alba -Cupressus dengan cluster Podo-Gnetum
gnemon adalah 53,125%. Persamaan antara kedua cluster akhir adalah
31,25%.
Berdasarkan hasil persamaan tersebut, dapat dibuat peta fenetika untuk
mengetahui kemajuan tiap spesies. Cycas rumphi adalah yang paling kuno,
kemudian Araucaria dan Pinus merkusi, Agathis alba dan Cupressus,
Podocarpus, dan yang paling maju Gnetum gnemon.
5. Pembahasan Kladistika
Berdasarkan jumlah perubahan evolusi, dapat diketahui bahwa peubahan
karakteristik antara nenek moyang dengan Cycas rumphi adalah 2, Pinus
merkusi 3, Araucaria 2, Agathis alba 3, Cupressus 2, Podocarpus 5, dan
Gnetum gnemon adalah 6.
Karena terdapat kesamaan perubahan antara Araucaria dan Cupressus
yakni berjumlah 1, kedua spesies ini dikelompokkan sebagai satu cluster, dan
cluster lainnya adalah Pinus merkusi dan Agathis alba dengan kesamaan
perubahan evolusi sebanyak 2. Terdapat kesamaan karakteristik antara
Podocarpus dengan Gnetum yakni daun muda tidak menggulung, letak
makrosporofil berkarang, duduk daun tidak roset, jumlah letak strobilus jantan
dan betina aksilar, dan jumlah biji yang berkarpel sedikit (1-4).
Hasil kladistika menunjukkan perbedaan dengan hasil fenetika, yakni
Cycas rumphi, Araucaria, Cupressus, Pinus merkusi, Agathis alba,
Podocarpus dan Gnetum gnemon.

19
N. Nilai – nilai Kehidupan
1. Nilai Agama
Seperti Pinus merkusii yang memiliki daun berbentuk jarum yang terletak
menyebar dan bebas namun memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
melakukan fotosintesi. Sebagai manusia, kita seharusnya dapat mengambil
pelajaran dari letak daun dari spesimen ini. Walaupun kia tersebar di seluruh
permukaan bumi. Namun, tujuan kita harus tetap sama, yaitu menyembah
Allah swt.
2. Nilai Intelektual
Nilai-intelektual yang dapat dikembangkan adalah:
a. Mengapa Pinophyta dibedakan dengan tumbuhan paku?
b. Mengapa ukuran strobilus dapat berbeda-beda?
c. Mengapa beberapa spesies hanya tumbuh pada daerah-daerah tertentu?
3. Nilai Praktis
Pinophyta merupakan tumbuhan Phanerogamae yang paling sederhana.
Namun, spesies ini sangat diminati oleh masyarakat untuk menjadi pohon
hias, karena memiliki bentuk yang cukup simple. Selain itu, beberapa spesies
pinophyta banyak yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan, mengurangi
polusi udara, bahan bakar, dll. Hal ini cocok jika pinophyta dijadikan sebagai
salah satu sumber pendapatan.
4. Nilai Pendidikan
Terdapat banyak sekali pengetahuan yang berasal dari Pinophyta ini, kita
sebagai mahasiswa biologi harusnya mengembangkan ilmu pengetahuan.
Salah satu ilmu yang dapat terus dikembangkan adalah Pinophyta, karena
divisio ini memiliki banyak sekali keragaman dan kekhasan tiap spesies yang
harus dikembangkan kembali.
5. Nilai Sosial-Politik
Pada spesies Gnetum gnemon, strobilus betina lebih besar dibanding
strobilus jantan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap wanita berhak dan bisa
untuk melebihi karir dan jabatan yang lebih besar serta tinggi daripada pria.

20
O. Kesimpulan
Pinophyta adalah kelompok tumbuhan yang memiliki biji terbuka.
Tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok Pinophyta memiliki habitus yang
berbeda-beda, namun pada praktikum kali ini semua species yang diamati
memiliki habitus pohon. Pinophyta memiliki 3 ordo yaitu Gnetales, Coniferales,
dan Cycadales
Berdasarkan hasil seriasi yang telah dibuah dapat disimpulkan bahwa
ordo yang paling maju adalah ordo Gnetales dengan total 55, lalu ordo
Coniferales dengan total 40,4, dan ordo paling primitive adalah Cycadales 37.
Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa ordo paling maju adalah Gnetales dan
yang paling primitif adalah Cycadales.
Berdasarkan hasil fenetika tersebut, dapat dibuat peta fenetika untuk
mengetahui kemajuan tiap spesies. Cycas rumphi adalah yang paling kuno,
kemudian Araucaria dan Pinus merkusi, Agathis alba dan Cupressus,
Podocarpus, dan yang paling maju Gnetum gnemon
Berdasarkan jumlah perubahan evolusi, dapat diketahui bahwa peubahan
karakteristik antara nenek moyang dengan Cycas rumphi adalah 2, Pinus merkusi
3, Araucaria 2, Agathis alba 3, Cupressus 2, Podocarpus 5, dan Gnetum
gnemon adalah 6. Hasil kladistika menunjukkan perbedaan dengan hasil fenetika,
yakni Cycas rumphi, Araucaria, Cupressus, Pinus merkusi, Agathis alba,
Podocarpus dan Gnetum gnemon.

21
DAFTAR PUSTAKA

Araucaria. Hiroaki, Setoguchi; Osawa, Takeshi Asakawa; Pintaud, Jean Christophe;


Veillon, Jean-Marie (1998). "Phylogenetic relationships within
Araucariaceae based on rbcL gene sequences". American Journal of Botany.
85:11: 1507–1516. (Online). Tersedia di:
http://araucaria.habitat.web.id/id3/2965946/Araucaria_254802_umptb_arauca
ria-habitat.html. Diakses pada tanggal 19 November 2019.
Jurnalasia. (2017). Klasifikasi dan Morfologi Pakis Haji. (Online). Tersedia di:
http://www.jurnalasia.com/bisnis/klasifikasi-dan-morfologi-pakis-haji/.
Diakses pada tanggal 17 November 2019.
Larasati, Mega Dinda. (2017). Pohon Pinus (Pinus merkusii): Hutan Pinus, Habitat,
Sebaran, Morfologi, Manfaat, dan Budidaya. (Online). Tersedia di:
https://foresteract.com/pohon-pinus-pinus-merkusii-hutan-pinus-habitat-
sebaran-morfologi-manfaat-dan-budidaya/. Diakses pada tanggal 19
November 2019.
Mulyadi, Tedi. (2015). Ciri-ciri Pinophyta. (Online). Tersedia di:
https://budisma.net/2015/03/ciri-ciri-pinophyta.html. Diaksea pada tanggl 19
November 2019.
Nainggolan, Novrianty. (2018). Mengenal Agathis sp. dan Sebarannya. (Online).
Tersedia di: http://aeknauli.org/mengenal-agathis-sp-dan-sebarannya/. Diakses
pada tanggal 19 November 2019.
Pertanian, Materi. (2019). Tanaman Melinjo; Klasifikasi, Ciri Morfologi, Manfaat
dan Cara Budidaya. (Online). Tersedia di:
https://dosenpertanian.com/tanaman-melinjo/. Diakses pada tanggal 17
November 2019.

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Strobilus Jantan Araucaria sp. 2019. Dokumentasi Kelompok 3.


Gambar 1.2 Strobilus Betina Araucaria sp. 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.3 Araucaria sp.http://plantsrescue.com/wp-
content/uploads/2013/07/Araucaria-heterophylla-2-150x150.jpg (11
November 2019).
Gambar 1.4 Ilustrasi Stronilus, Daun dan letak biji Araucaria sp. (Dok. Mafatih.,
Kelompok 3,2019)
Gambar 1.5 Kepingan Strobilus Betina Agathis alba. 2019. Dokumentasi Kelompok
3.
Gambar 1.6 Daun Agathis alba. 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.7 Strobilus betina dan Daun Agathis alba. (Tahari, dian., 2017).
https://diantahari.files.wordpress.com/2017/12/agathis-dammara.jpg?
w=427&h=224 (11 November 2019).
Gambar 1.8 Ilustrasi Strobilus, Daun dan Letak biji Agathis alba (Dok. Mafatih.,
Kelompok 3,2019)
Gambar 1.9 Strobilus Betina Cupressus sp. 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.10 Strobilus Jantan dan daun Cupressus sp. (Dok. Kelompok 3,2019
Gambar 1.11 Cupressus sp. https://davisla6.files.wordpress.com/2015/03/cupressus-
arizonica-var-glabra.jpg. (11 November 2019).
Gambar 1.12 Ilustrasi Strobilus, Daun Cupressus sp.(Dok. Mafatih., Kelompok
3,2019)
Gambar 1.13 Strobilus Betina dan Daun Pinus merkusii. 2019. Dokumentasi
Kelompok 3.
Gambar 1.14 Strobilus Jantan dan Daun Pinus merkusii. 2019. Dokumentasi
Kelompok 3.
Gambar 1.15 Pinus merkusii. http://www.deepdale-
trees.co.uk/trees/2011/images/Pinus-05.jpg. (11 November 2019).

iv
Gambar 1.16 Ilustrasi Pohon, Strobilus, Daun dan Letak biji Pinus merkusii. (Dok.
Mafatih., Kelompok 3,2019)
Gambar 1.17 Daun dan Strobilus Betina Podocarpus sp. 2019. Dokumentasi
Kelompok 3.
Gambar 1.18 Strobilus Jantan Podocarpus sp 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.19 Podocarpus sp.
http://hort.ifas.ufl.edu/treesandpowerlines/images/podocarpus_macrophyllus_
winter.jpg (11 November 2019).
Gambar 1.20 Ilustrasi Strobilus, Daun dan Letak biji Podocarpus sp. (Dok. Mafatih.,
Kelompok 3,2019)
Gambar 1.21 Strobilus Betina Cycas rumphii 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.22 Strobilus Jantan Cycas rumphii 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.23 Cycas rumphii. http://www1.biologie.uni-hamburg.de/b-
online/library/cycads/cycas_rumphii_wseed.JPG (11 November 2019).
Gambar 1.24 Ilustrasi Strobilus Cycas rumphii (Dok. Mafatih., Kelompok 3,2019)
Gambar 1.25 Daun Gnetum gnemon 2019. Dokumentasi Kelompok 3.
Gambar 1.26 Strobilus Betina Gnetum gnemon. Dokumentasi Kelompok 4, 2019.
Gambar 1.27 Gnetum gnemon.
https://toptropicals.com/pics/garden/m2/2005/7/PICT7985Gnetum_gnemon_
TAs.jpg (11 November 2019).
Gambar 1.28 Ilustrasi Strobilus, Daun dan Letak biji Gnetum gnemon.(Dok. Mafatih.,
Kelompok 3,2019)

Anda mungkin juga menyukai