MOLLUSCA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Hewan
Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Kelompok 6
Pendidikan Biologi B 2020
Dea Fitri Afifah 2000827
BANDUNG
2021
A. JUDUL
B. TUJUAN
1. Mengenal keanekaragaman hewan Mollusca;
2. Observasi morfologi dan struktur tubuh Mollusca;
3. Mengelompokkan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri;
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.
C. LANDASAN TEORI
Mollusca adalah kelompok hewan yang bersifat tripoblastik slomata dan
invertebrata yang bertubuh lunak dan multiseluler. Istilah Mollusca berasal dari bahasa
Yunani dari kata molluscus yang berarti lunak. Mollusca termasuk dalam hewan yang
lunak baik yang dengan cangkang ataupun tanpa cangkang. Seperti dari berbagai jenis
kerang-kerangan, siput, kiton, dan cumi-cumi serta kerabatanya.
Mollusca merupakan filum yang terbesar kedua dari kerajaan binatang (Animalia)
setelah filum Arthropoda. Pada saat ini, diperkirakan terdapat 75 ribu jenis, dengan
ditambah 35 ribu jenis yang dalam bentuk posil. Molluska hidup di air laut, air tawar,
payau, dan darat. Habitat Mollusca dapat berada di palung benua laut sampai pegunungan
yang tinggi, dan bahkan dapat ditemukan dengan mudah di sekitar rumah kita. Molluska
dipelajari pada cabang zoologi yang disebut dengan malakologi (malacology).
Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum
Arthropoda saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk
fosil. Mollusca hidup dilaut, air tawar, payau dan darat. Dari palung benua dilaut hingga
pegunungan yang tinggi bahkan mudah saja ditemukan disekitar rumah kita. Mollusca
dipelajari dalam cabang zoology yang disebut malakologi.
Ciri-Ciri Mollusca :
● Kaki, adalah penjuluran bagian tubuh yang terdiri dari otot-otot. Kaki Mollusca berfungsi
untuk bergerak, merayap, atau menggali. Sebagian jenis Mollusca kaki digantikan dengan
tentakel yang berfungsi dalam menangkap mangsa.
● Massa Viseral, adalah bagian tubuh yang lunak tempat terdapatnya organ-organ tubuh.
Massa yang dselubungi oleh jaringan tebal yang disebut dengan mantel.
● Mantel, adalah bagian yang menyelubungi dan melindungi massa viseral. Pada mantel
terdapat rongga cairan yang merupakan tempat lubang insang, anus dan cairan hasil
ekskresi. Mantel dapat mensekresikan komponen yang membentuk cangkang.
Sistem peredaran darah Mollusca adalah sistem peredaran darah terbuka, kecuali
pada kelas cephalopoda. Arti sistem peredaran darah terbuka adalah darah mengalir dari
rongga terbuka pada tubuh dan tidak ada arteri atau vena utamanya yang dapat
meningkatkan tekanan darah, sehingga tekanan darahnya lambat dan juga organ tergenang
oleh darah. Sistem peredaran darahnya terdiri dari jantung dan pembuluh darah, jantung
terdiri dari satu atau dua atrium dan satu ventrikel.
Sistem pencernaan Mollusca terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus.
Pada jenis Mollusca tertentu, dibagian mulutnya terdapat organ seperti rahang dan lidah
yang bergerigi yang dapat bergerak ke depan dan belakang.
Sistem saraf Mollusca terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dan
serabut saraf lainnya dengan menyebar dari cincin tersebut untuk mempersarafi berbagai
organ.
Sistem ekskresi Mollusca adalah berupa Nefridia yang berperan mirip dengan
ginjal, Nefridia juga mengeluarkan sisa metabolisme dalam bentuk cairan.
Sistem respirasi Mollusca ini berbeda-beda, jika hewan yang hidup di air maka
yang berperan adalah insang, sedangkan yang hidup di darat melalui paru-paru namun
juga dapat terjadi melalui pertukaran udara dengan menggunakan terdapat di mantel,
sistem ini berfungsi mirip dengan paru-paru.
Klasifikasi Mollusca
Amphineura adalah kelompok dengan cangkang berjumlah 8 yang tersusun dari atap rumah
pada tubuhnya. Cangkang tersebut berbuat dari zat kapur. Hewan mempunyai tubuh simetri
bilateral dengan tubuh seperti telur dan pipih. Hewan ini terdapat di laut dan biasanya menempel
di bebatuan dan bernapas menggunakan insang. Sistem pencernaan berawal dari mulut dan
berakhir dengan anus. Ia memiliki kaki berbentuk pipih, dan memiliki struktur lidah parut (Ranula)
yang dilengkapi dengan struktur mulut di bagian kepala. Tidak memiliki tentakel dan tidak
mempunyai mata. Anggotanya sekitar 700 spesies dan setiap larva hasil pembuahan secara seksual
disebut trafoko.
Kelas Cephalopoda
Cephalopoda adalah kelompok dengan dua kaki di bagian kepalanya dan hewan yang tidak
memiliki cangkang. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Bagian kepala relatif besar dan
2 buah mata dan terdapat 10 bagian memanjang pada bagian kepala, 8 diantaranya berfungsi
sebagai lengan berukuran panjang yang disebut dengan tentakel. Hewan ini mempunyai rongga
mantel yang ditutupi oleh mantel khas yang ada padanya. Habitatnya dilaut dan bernapas dengan
insang, memiliki sistem pencernaan yang lengkap dengan sistem peredaran darah tertutup, dan
fertilisasi terjadi di air laut. Contohnya gurita dan cumi-cumi.
Kelas Gastropoda
Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelompok hewan yang mempunyai cangkang dengan bentuk tajam
yang mirip taring atau terompet. Habitat hewan ini terdapat di daerah berlumpur atau berpasir, dan
hidup dengan menanamkan diri di daerah tersebut.Contoh schopoda adalah dentalium.
Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang mempunyai kaki pipih dan cangkang
yang terdiri dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya adalah sebagai berikut…
a. Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin dengan fungsi sebagai
pelindung tubuh.
b. Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3
c. Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari CaCo3 halus, yang berfungsi untuk
menghasilkan sekret lapisan mutiara.
d. Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan katak yang pipih, dan bernapas dengan
insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat keseimbangan yang disebut
dengan statocis yang terletak dekat ganglion pedal. Reproduksi jenis hewan ini
berlangsung secara seksual dan membentuk larva yang disebut dengan glosidium. Sistem
peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar 300
spesies.
No. Alat
1. Smartphone
2. Buku Catatan
3. Alat Tulis
F. HASIL PENGAMATAN
1. Karakteristik hewan phylum Mollusca
Tabel 4. Karakteristik hewan filum Mollusca
Simetr Tipe/Leta Alat Karakteristik Cangkok
No Nama i Classis Mant k Respirasi Warna Arah Jumlah
. Spesies Tubuh el Kaki Cangko Putaran Cangkok
k
1 Limax Bilater Gastropoda V Perut Penumost - - -
maximus al ome
2 Doris sp. Bilater Gastropoda V Perut Insang Coklat Kiri 1
al
3 Octopus sp. Bilater Cephalopod V Kepala Insang - - -
al a
4 Vaginula sp. Bilater Gastropoda V Perut Insang - - -
al
5 Barbatia Bilater Bivalvia V Mantel Insang Putih - 2
decussate al
6 Polinices sp. Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kanan 1
al
7 Murex trapa Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kiri 1
al coklat
8 Loligo sp. Bilater Cephalopod V Kepala Insang - - -
al a
9 Nautilus sp. Bilater Cephalopod V Kepala Insang Putih - 1
al a coklat
10 Achatina Bilater Gastropoda V Perut Paru paru Putih Kiri 1
fulica al coklat
11 Sepia sp. Bilater Cephalopod V Kepala Insang - - -
al a
12 Chaetopleur Bilater Polyplacop V Bagian Insang Putih - 8
a sp. al hora Ventral
13 Pinna Bilater Bivalvia V Mantel Insang Putih - 2
muricata al
14 Turbo sp. Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kiri 1
al coklat
15 Anadara sp. Bilater Bivalvia V Mantel Insang Putih - 2
al
16 Dentalium Bilater Schapopoda V Mantel Mantel Putih - 1
sp. al
17 Barbatia Bilater Bivalvia V Mantel Insang Putih - 2
barbata al
18 Babylonia Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kiri 1
spirata al coklat
19 Bursa rubeta Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kiri 1
al coklat
20 Trochus Bilater Gastropoda V Perut Insang Putih Kiri 1
niloticus al krem
4 Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Heterobranchia
Family : Veronicellidae
Genus : Vaginula
Species : Vaginula sp Gambar 4. Vaginula sp. Sumber: idtools.org
(Dok. Kelompok 6, 2018)
5 Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Order : Arcida
Family : Arcidae
Genus : Barbatia
Gambar 5 Barbatia decussata.
Sumber: en.wikipedia.org
Species : Barbatia decussata
(Dok. Kelompok 6, 2018)
17 Kingdom: Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Order : Arcida
Family : Arcidae
Genus : Barbatia
Species : Barbatia barbata Gambar 17a. Barbatia Gambar 17b. Barbatia
decussata decussata
(Dok. Kelompok 6, 2018) (marinespecies.org)
18 Kingdom: Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neogastropoda
Family : Babyloniidae
Genus : Babylonia
Species : Babylonia spirata Gambar 18. Babylonia spirata.
(Dok. Kelompok 6, 2018)
Gambar 18b. Babylonia spirata.
(wildsingapore.com)
19 Kingdom: Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Littorinimorpha
Family : Bursiidae
Genus : Bursa
Species : Bursa rubeta
Gambar 19. Bursa rubeta.
(Dok. Kelompok 6, 2018) Gambar 19. Bursa rubeta.
(en.wikipedia.org)
20 Kingdom: Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Trochida
Family : Trochiidae
Genus : Trochus
Species : Trochus niloticus Gambar 20. Trochus niloticus.
(Dok. Kelompok 6, 2018)
Gambar 20. Trochus niloticus.
(shellpassion.com)
Bivalvia Cephalopoda
Anadara sp. Pinna muricata Sepia sp. Octopus sp.
Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
Bilateral 5 Bilateral 5 Bilateral 5 Bilateral 5
Menutupi Menutupi
4 4 Bagian dalam 2 Tidak ada 0
keseluruhan keseluruhan
Menangkap Menangkap
Menggali 3 Menggali 3 5 5
mangsa mangsa
Tidak Tidak
Memiliki Memiliki
memiliki 1 memiliki 1 5 5
endoskeleton endoskeleton
endoskeleton endoskeleton
Tidak Tidak
Memiliki Memiliki
5 5 memiliki 1 memiliki 1
umbo umbo
umbo umbo
1 Polyplacophora 21
2 Gastropoda 22
3 Bivalvia 27
4 Cephalopoda 30
Kesimpulan seriasi :
Berdasarkan tabel seriasi di atas, dengan menggunakan sembilan karakter, urutan
Kelas dari yang paling primitive sampai yang paling maju adalah Polyplacophora dengan
skor rata-rata 21, Gastropoda dengan skor rata-rata 22, Bivalvia dengan skor rata-rata 27
dan yang paling maju adalah Cephalopoda dengan skor rata-rata 30.
4. Kladogram
Tabel 7. Spesimen Kladistika
A Chiton
B Limax maximus
C Sephia sp
D Octopus sp
E Anadara sp
F Pleuroplaca sp
G Pina muricate
Ot 0 0 0 0 0 0
A 1 0 0 0 1 2
B 1 0 0 0 0 1
C 1 0 1 1 1 4
D 1 0 1 1 1 4
E 1 1 0 0 1 3
F 0 1 0 0 1 2
G 1 1 0 0 1 3
5. Fenogram
Tabel 10. Spesimen Fenetika
A Chiton
B Limax
C Sephia
D Octopus
E Anadara
F Pleuroplaca
G Pina muricata
G. PEMBAHASAN
1. Classis Gastropoda
Berikut adalah sebagian dari spesies Gastropoda yang diobservasi pada praktikum:
a) Limax maximus
Hewan ini merupakan hewan yang memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat
memanjang, mempunyai mantel yang terletak di anterior, bernapas menggunakan pneumostome
(pori pembukaan ke paru-paru). Sebagian besar Limax maximus hidup di laut dan di air tawar.
Kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang di antaranya mempunyai mata.
Kebanyakan hidup teresterial.
b) Doris sp.
Doris sp. merupakan siput laut. Yang dimana tidak mempunyai cangkang maupun rongga
mantel, tubuh simetri bilateral secara sekunder, insang asli lenyap tetapi seringkali mempunyai
insang sekunder dan di sekeliling anus, pada permukaan dorsal seringkali terdapat tonjolan-
tonjolan yang berisi pelebaran kelenjar pencernaan
c) Vaginula sp.
Hewan ini merupakan salah satu gastropoda yang tidak memiliki cangkang/cangkok pada
bagian dorsal tubuhnya. Karena itu hewan ini disebut sebagai siput telanjang. Struktur tubuhnya
sama seperti pada gastropoda umumnya yaitu memiliki tubuh yang berlendir dengan mulut terletak
di anterior dan kaki merupakan bagian yang menonjol pada tubuhnya dengan memiliki kelenjar
berlendir untuk memudahkan pergerakan.
d) Polinices sp.
Polinices mammilla berukuran 2-5 cm, umumnya berwarna putih mengkilap. Hewan ini
memiliki cangkang tipe spherical dengan spiral mencuat dan sisi dorsal tedapat umbilicus.
Operculum Polinices mammila tipis terbuat dari bahan seperti tanduk. Biasanya Gastropoda ini
hidup pada substrat berpasir bahkan dapat ditemukan melimpah pada perairan kedalaman 20 meter
e) Achantina fulica
Tubuh Achatina sp. terdiri atas kepala, leher, kaki dan masa jerohan. Pada kepalanya
memiliki dua tentakel dan berpasangan dengan ukuran yang pendek dan berada di anterior yang
memiliki saraf pembau serta sepasang kedua yang berukuran lebih panjang memiliki mata. Letak
mulut pada Achatina sp. berada di bagian anterior kepala, di ventral tentakel. Tepat dibawah
mulut terdapat lubang yang berhubungan dengan kelenjar mukosa kaki (pedal). Kaki lebar dan
pipih dan terdiri atas otot. Kaki merupakan organ yang berfungsi untuk bergerak (lokomosi) dan
mengandung selaput mukosa yang menghasilkan lendir untuk membantu selama bergerak. Kaki
dan kepala dapat ditarik kedalam cangkang. Kaki bagian depan pada Achantina sp. memiliki
kelenjar untuk menghasilkan lendir guna mempermudah gerakan.
f) Turbo sp.
Turbo sp. termasuk dalam kelompok gastropoda laut dari family Turbinidae. Gastropoda
family Turbinidae dicirikan memiliki cangkang tunggal yang tebal, berbentuk spiral kerucut
(conical) dan memiliki operculum. Turbo sp. dicirikan dengan cangkang yang padat, tidak berpori
dengan variasi warna yang beragam dan dapat tumbuh mencapai ukuran yang beragam antar
spesies
g) Murex trapa
Murex trapa merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas
Gastropoda yang ditemukan di laut. siput laut ini memiliki cangkang yang khas. Cangkangnya
seperti terdiri dari kepala yang bulat dan ekor yang runcing. Di bagian tepinya terdiri dari duri-
duri yang pendek. Teksturnya agak kasar. Pada cangkang siput laut ini juga terdapat duri-duri pada
bagian permukaan tubuhnya namun duri-duri ini tidak terlalu banyak. Bentuknya meruncing pada
bagian ujungnya dan pada ujung yang lain terdapat apex dengan pada aperturanya terletak pada
bagian bawahnya.
h) Babylonia spirata
Tubuh keong macan terdiri atas empat bagian utama, yaitu kepala, kaki, isi perut dan
mantel. Pada kepala terdapat 2 mata, 2 tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon. Mantel
merupakan arsitek pembentuk struktur cangkang dan pola warnanya Kepala keong macan
memiliki radula. Kaki keong macan berukuran besar dan berbentuk pipih, berfungsi untuk
menyerap dan melekat. Keong macan mengalami torsi, yaitu peristiwa dimana cangkang serta
tubuh di belakang kepala memutar 180o berlawan dengan arah jarum jam. Tubuh di belakang
kepala terdiri atas visceral, mantel dan rongga mantel. Peristiwa ini dimulai pada waktu stadia
veligar sampai kepala dan kaki kembali lagi pada posisi semula.
Bagian cangkang keong macan yang tertua adalah apex. Letak apex berada dipuncak,
berbentuk kerucut dan berjumlah satu buah. Sumbu kerucut disebut dengan columella. Gelung
terbesar disebut body whorl dan gelung-gelung di atasnya disebut spire.
i) Bursa rubeta
Bentuk cangkang pada hewan ini seperti terompet namun lebih kecil. Dengan tonjolan-
tonjolan yang berwarna kemerahan yang mengelilingi sepanjang lingkar cangkang nya. Tonjolan
ini terlihat memiliki ukuran yang berbeda-beda sampai pada apeks nya. Memiliki kaki seperti pada
gastropoda umumnya yaitu pada bagian ventral tubuhnya terdapat tonjolan yang memiliki kelenjar
lendir untuk memudahkan dalam pergerakan. Arah lingkar cangkang nya ke arah kiri. Dengan
warna aperture cangkang nya berwarna kehitaman dan terlihat lebih gelap dibanding warna
karangannya.
j) Trochus sp.
Merupakan kerang besar yang memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk cangkangnya
kerucut dengan 10 sampai 12 buah ulir (suture), mempunyai mantel, bernapas dengan insang,
mempunyai cangkok yang berwarna dasar krem keputihan dengan corak bergaris merah
lembayung sementara dasar cangkangnya berbintik merah muda, arah putar cangkok ke kiri.
Perputaran seluk (whorl) berbentuk spiral yang jelas. Seluk Akhir (body whorl) berbentuk
lingkaran yang cembung dan membesar. Kolumellanya tipis yang ujungnya memiliki tonjolan
seperti gigi. Pada bagian kepalanya terdapat sepasang tentakel, sepasang bintik mata dan sebuah
tonjolan yang disebut “proboscis” pendek dan tidak aktif digerakkan. Mulutnya terletak di bagian
ujung kepala dengan dua buah bibir lateral. Di dalam rongga mulutnya terdapat banyak gigi radula
mulai dari bagian atas hingga bagian bawah mulut dan berakhir di bagian depan mulut dekat bibir.
Antara mulut dan cangkang terdapat juntaian dari bagian mantel berbentuk cerobong.
k) Oliva corneola
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memanjang, mempunyai mantel,
bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kanan.
Oliva sp memiliki cangkang yang permukaannya licin dan mengkilap. Spesies ini biasanya hidup
di laut.
l) Conus sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya kerucut, mempunyai mantel, bernapas
dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih cokelat, arah putar cangkok ke kiri.
Umumnya memiliki cangkang yang ditutupi oleh lapisan berupa jaringan tipis disebut
periostracum, memiliki berbagai macam pola cangkang dan warna yang menarik. Determinasi
Conus sp. umumnya didasarkan pada morfologi dan warna pada cangkangnya, bisa juga dilakukan
dengan mengamati organ yang disebut radula. Bentuk dan struktur dari radula seringkali unik pada
tiap-tiap spesies dan struktur ini umum digunakan sebagai sumber data dalam pengamatan
mengenai sistematik Mollusca. Kaki terletak di sepanjang ventral tubuhnya dan berlendir seperti
pada gastropoda umumnya.
m) Cypraea sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas
dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih dan berbintik-bintik. banyak ditemukan
di daerah tropis Pasifik, dan Samudra Hindia. Hewan ini hidup di bawah batu dan di bagian dasar
karang. Cypraea sp banyak ditemukan di daerah tropis Pasifik, dan Samudra Hindia. Hewan ini
hidup di bawah batu dan di bagian dasar karang.
n) Pleuroplaca sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas
dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Warna
cangkang coklat keemasan bentuknya padat dan berat. Spesies ini hidup di zona benthos.
o) Busycon sp.
Memiliki tubuh bilateral simetris dan berbentuk bulat kerucut, memiliki mantel, dan
bernapas menggunakan insang. Jumlah cangkoknya satu, berwarna putih dan arah putar cangkok
ke kiri.
p) Tonna sp.
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas
dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih, arah putar cangkok ke kanan. Siput ini
dikenal dengan siput laut besar karena memiliki ukuran yang cukup besar dengan bentuk cangkok
seperti sirip pada ikan pada salah satu bagian cangkok nya dan memiliki kelenjar lendir untuk
bergerak pada kakinya.
q) Lambis lambis
Memiliki panjang cangkang yang bisa mencapai 29 cm, rata-rata 18 cm. memiliki
cangkang yang besar, kuat, dan berat. Pada bagian mulut terluarnya terbentuk 6 digitalis (seperti
jari) yang tipis. Warna cangkangnya bervariasi mulai dari putih atau cream (bagian luar) dan sering
terdapat bercak coklat, ungu, atau hitam. Bagian dalamnya berwarna pink, oreange, atau ungu.
r) Oliva tesselatta
Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memanjang, mempunyai mantel,
bernapas dengan insang, dan 1 cangkok berwarna coklat dengan putaran ke ke kanan. Oliva sp
memiliki cangkang yang permukaannya licin dan mengkilap. Spesies ini biasanya hidup di laut.
2.Classis Cephalopoda
a) Octopus sp.
Octopus sp memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya lonjong, dan bernafas dengan
insang. Octopus sp. memiliki delapan lengan dan bertubuh lunak. Setiap lengan memiliki dua baris
alat hisap. Lengan yang hilang dapat ditumbuhkan kembali. Ia memiliki penglihatan yang baik
karena memiliki mata di setiap sisi kepalanya. Kebanyakan tempat tinggal Octopus sp. adalah
ruang di bawah batu, celah celah di dasar laut, atau lubang yang digali di bawah batu besar. Untuk
menghindari predator, Octopus sp. dapat menyemprotkan tinta hitamnya, untuk melarikan diri.
Selain itu, cara berenang Octopus sp. dengan memuntahkan air dari tubuhnya. Octopus sp. hidup
soliter di dasar laut.
b) Loligo sp
Loligo sp termasuk ke dalam classis Cephalopoda, famili Loliginidae dan habitatnya di laut.
Tubuhnya panjang dengan simetri tubuh bilateral. Memiliki 8 tentakel yang berada di kepalanya
dan 2 lengan panjang yang ujungnya terdapat batil isap. Mantelnya berwarna putih dengan bintih-
bintik ungu sampai kehitaman yang diselubungi selpatu tipis berlendir. Hewan ini bernafas dengan
insang.
c) Sepia sp
Sepia sp termasuk ke dalam classis Cephalopoda, ordo Sepiida. Habitatnya di laut, air tawar, dan
air payau. Di Indonesia hewan ini dikenal dengan nama sotong. Perbedaan hewan ini dengan
Loligo sp adalah karena Sepia sp bertubuh pipih, sementara cumi-cumi lebih berbentuk silinder.
Selain itu, cangkang dalam sotong tersusun dari kapur yang keras, sedangkan pada cumi-cumi
lunak. Kepala dilengkapi dengan 8 lengan dan 2 tentakel panjang. Lengan dan tentakel panjangnya
sama-sama dilengkapi dengan bintil isap.
d) Nautilus sp
Nautilus sp termasuk ke dalam classis Cephalopoda, famili Nautilidae. Ia memiliki simetri tubuh
bilateral, dan bentuk tubuhnya bulat. Hewan ini merupakan satu-satunya spesies anggota classis
Cephalopoda yang memiliki cangkang. Dapat ditemukan di kawasan samudra Indo-Pasifik.
Mempunyai cangkang berbentuk spiral yang sangat halus, berwarna putih kecoklatan. Pada celah
cangkangnya hewan ini memiliki banyak tentakel, memiliki penglihatan yang buruk karena tidak
mempunyai kornea maupun lensa. Karena penglihatannya buruk maka hewan ini lebih
mengandalkan indera penciumannya untuk mencari mangsa.
3.Classis Bivalvia
a. Semele crenulata
Semele crenulata termasuk ke dalam classis Bivalvia. Habitatnya di perairan laut, hidup dengan
membenamkan diri dalam pasir atau lumpur di laut. Ia memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan
bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan lembaran
insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih atau abu-abu. Tekstur cangkang bagian luar
kasar, sedangkan bagian dalam halus.
b. Perna viridis
Perna viridis termasuk ke dalam classis Bivalvia. Hidup di dasar perairan laut tersebar di Indo-
Pasifik. Ia memiliki bentuk tubuh simetri bilateral. Bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai
rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih. Perna
viridis digunakan sebagai bahan makanan oleh manusia.
c. Barbatia decussata
Barbatia decussata termasuk ke dalam classis Bivalvia, dan hidupnya di laut. Memiliki warna
tubuh merah kecoklatan. Letak kakinya pada mantel serta memiliki 2 cangkok. Ia termasuk ke
dalam family Arcidae.
d. Pinna muricata
Pinna muricata termasuk ke dalam classis Bivalvia, famili Pinidae. Habitatnya di dasar laut. Ia
memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai rongga
mantel. Hewan ini bernafas dengan insang, mempuyai cangkok yang berwarna putih.
e. Anadara sp
Anadara sp termasuk ke dalam classis Bivalvia, famili Arcidae. Habitatnya di dasar perairan laut.
Ia memiliki ciri khas yaitu tubuhnya ditutupi oleh 2 cangkang yang bisa dibuka-tutup karena
memiliki persendian berupa engsel elastis penghubung penutupnya. Puncak cangkangnya terdiri
dari umbo yang tersusun dari kapur dan terdiri dari 3 lapisan yaitu periostrakum, prismatic, dan
nakreas. Umbo juga sebagai bagian paling tua yang bisa membesar dan menonjol, kakinya
berbentuk seperti kapak yang berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.
f. Tridacna sp
Tridacna sp termasuk ke dalam classis Bivalvia, famili Cardiidae. Hewan ini dapat ditemukan di
terumbu karang samudra Indian, Pasifik Selatan dan bagian dari Afrika Selatan, dan hidup di
kedalaman 20 m di bawah permukaan laut. Ia dikenal sebagai kerang terbesar di dunia. Memiliki
bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya bergelombang, mempunyai rongga mantel.
Hewan ini bernafas dengan lembaran insang, mempuyai cangkok yang berwarna coklat. Tridacna
sp.
4.Classis Scaphopoda
a. Dentalium sp
Dentalium sp termasuk ke dalam classis Scaphopoda, dan habitatnya di laut. Dinamakan
Dentalium sp karena bentuk cangkangnya seperti gigi. Bentuk tubuhnya simetris bilateral, dengan
cangkang eksternal berkapur yang terbuka di kedua ujungnya dan sedikit melengkung.
5.Classis Polyplacophora
a. Chaetopleura sp
Chaetopleura sp termasuk ke dalam classis Polyplacophora, famili chaetopleuriidae. Hewan ini
memiliki warna tubuh coklat kehitam-hitaman. Ia tidak memiliki mata dan tentakel, mantelnya
ditutupi oleh kutikula yang tipis dengan permukaannya yang bersifat halus. Pada bagian belakang
kepala terdapat kaki berotot yang pipih dan luas untuk memudahkan melekat pada substrat dan
untuk bergerak. Aktifitas mereka sebagian besar dilakukan pada malam hari.Alat respirasi berupa
insang bipectinate (ktenidia) yang terletak di dalam lekuk mantel. Fertilisasi terjadi di lingkungan
eksternal atau di dalam rongga mantel hewan betina. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi
larva trokofor dan tidak memiliki fase larva veliger.
H. PERTANYAAN
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies yang Anda
temukan? tuliskan persamaan-persamaan tersebut!
Jawaban : Persamaan-persamaan yang dimiliki oleh setiap spesies adalah bentuk tubuhnya yang
lunak, memiliki mantel, dan simetri tubuhnya bilateral.
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies tersebut sehingga
dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan perbedaannya!
Jawaban : Perbedaan yang dimiliki oleh polyplacophora, gastropoda, dan cephalopoda adalah jika
● Polyplacophora: alat gerak yang berupa kaki terletak sepanjang tubuh bagian ventral,
memiliki 8 keping cangkok yang saling bertumpuk seperti genting.
● Gastropoda: alat gerak yang berupa kaki terletak pada bagian perut dan pada Bivalvia
dengan bentuk kaki yang pipih dan mantel yang berongga, memiliki cangkok dengan jenis
dan warna yang beraneka ragam, tetapi ada juga spesies yang cangkoknya sudah tidak ada
yaitu pada spesies Limax maximus, dan pada Bivalvia yang memiliki cangkok dengan dua
katup.
● Cephalopoda: alat gerak yang terletak di daerah kepala, dan tidak memiliki cangkok
kecuali pada spesies Nautilus sp.
Phylum Mollusca
Pencernaan Makanan Alat pencernaan makanana terdiri dari mulut
dengan radula, faring, esophagus, crop,
lambung, intestine, rectum dan anus.
Holozoik atau saprozoik
Ekskresi Dengan menggunakan Ginjal (Nephridia)
I. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan, phylum molluska terdiri dari Polyplacophora,
gastropoda, bivalvia dan cephalopoda. Persamaan dari clasiss ini yaitu pada bentuk
tubuh, simetri tubuh, memiliki mantel, sistem eksresi berupa ginjal, alat pencernaan
yang lengkap, serta bersipat tripoblastik. Untuk perbedaan pada clasiss ini yaitu pada
alat gerak, cangkok, dan mantel.
2. Berdasarkan tingkatannya menurut data seriasi Polyplacophora merupakan tingkat
paling primitif, sedangakan cephalopoda merupakan tingakatn paling maju. Urutan
tingkatan nya yaitu Polyplacophora, gastropoda, bivalvia dan cephalopoda.
3. Phylum mollusca ini memperoleh makanan secara saprozoik dan halozoik. Memiliki
alat pencernaan yang terdiri dari mulut, radula, faring esophagus, crop, intestine, rectum
dan anus. Sistem ekskresi dengan meggunakan ginjal. Sistem respirasinya dengan
menggunakan insang. Pusat sistem syaraf yang terdiri atas ganglion cerebral yang
dihubungkan dengan ganglion visceral dan ganglion pedal oleh tali syaraf penghubung
dan tali syaraf transversal. Hewan pada philum mollusca ini ada yang berumah satu
dengan sistem reproduksi secara generatif tetapi tidak dapat melakukan pembuahan
sendiri, dan pada hewan yang berumah dua secara generatig dengan pembuahan
eksternal
Referensi Gambar
Gambar 1b
Limax maximus. Retrieved October 12, 2021, from https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSa0PzELqaHpqat5I2YLP-InQVEOAL4_E36NQ&usqp=CAU
Gambar 2b
Doris sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/a6KsKu5VrAvPeysBOpgGK4lZpDoI7Q6Ae1AgswwLoVdZi0q
_4g_t9KAMA6416E9VA3FDYzCs3nTsQkdbHszWFmQd1OSDOQ
Gambar 3b
Octopus sp. Retrieved October 12, 2021, from https://www.alamy.com/krake-octopus-sp-papua-neu-
guinea-octopus-octopus-sp-papua-new-guinea-image212983256.html
Gambar 4b
Vaginula sp. Retrieved October 12, 2021, from https://3.bp.blogspot.com/-
6zeJwlf6HQI/VdF2dhCo11I/AAAAAAAAEWA/_2fvBYlgBSw/s1600/Vaginula%2Bsp.jpg
Gambar 5b
Barbatia decussata. Retrieved October 12, 2021, from
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/11/Barbatia_fusca_002.jpg
Gambar 6b
Polinices sp. Retrieved October 12, 2021, from https://en.wikipedia.org/wiki/Polinices
Gambar 7b
Murex trapa. Retrieved October 12, 2021, from https://en.wikipedia.org/wiki/Murex_trapa
Gambar 8b
Loligo sp. Retrieved October 12, 2021, from https://4.bp.blogspot.com/-
Xlq9qjmfPiI/UMqEnHz8wLI/AAAAAAAABTA/Xo682496FeI/s1600/cumi+cumi.jpeg
Gambar 9b
Nautilus sp. Retrieved October 12, 2021, from https://www.beritaunik.net/wp-
content/uploads/2013/03/Nautilus-.jpg
Gambar 10b
Achatina fulica. Retrieved October 12, 2021, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Achatina_fulica_Hawaii.jpg
Gambar 11b
Sepia sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://singapore.biodiversity.online/images/speciesImages/medium/1d4d62c2-31cf-3207-f547-
a8d8076bcce2.jpg
Gambar 12b
Chaetopleura sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a8/Chaetopleura_papilio.jpg
Gambar 13b
Pinna muricata. Retrieved October 12, 2021, from https://www.researchgate.net/post/Please-confirm-if-
this-pen-shell-is-Pinna-muricata-Linnaeus-1758-or-Pinna-atropurpurea-G-B-Sowerby-I-1825
Gambar 14b
Turbo sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/91/Turbo_necnivosus_003.jpg/220px-
Turbo_necnivosus_003.jpg
Gambar 15b
Anadara sp. Retrieved October 12, 2021, from https://pacificraya.files.wordpress.com/2012/12/anadara-
granosa2.jpg
Gambar 16b
Dentalium sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://en.wikipedia.org/wiki/Dentalium_(genus)#/media/File:Dentalium_octangulatum_01.JPG
Gambar 17b
Barbatia decussata. Retrieved October 12, 2021, from
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=138793
Gambar 18b
Babylonia spirata. Retrieved October 12, 2021, from
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/mollusca/gastropoda/babyloniidae/babylonia.htm
Gambar 19b.
Bursa rubeta. Retrieved October 12, 2021, from
https://en.wikipedia.org/wiki/Tutufa_rubeta#/media/File:Tutufa_rubeta_2010_G1.jpg
Gambar 20b
Trochus niloticus. Retrieved October 12, 2021, from http://www.shellspassion.com/shells/21911-niloticus-
trochus.php
Gambar 21b
Tridacna sp. Retrieved October 12, 2021, from https://kkp.go.id/djprl/bpsplmakassar/page/1863-kima
Gambar 22b
Oliva carneola. Retrieved October 12, 2021, from
http://www.marinespecies.org/photogallery.php?album=702&pic=68096
Gambar 23b
Conus sp. Retrieved October 12, 2021, from http://www.shellspassion.com/shells/32000-conus-sp-
conus.php
Gambar 24b
Cypraea sp . Retrieved October 12, 2021, from http://www.sand-and-shells.com/unknown-cowrie-live-
cypraea-sp/cypraea-sp-unknown-cowrie-live-under-side
Gambar 25b
Semele crenulata. Retrieved October 12, 2021, from
https://www.invertebase.org/portal/taxa/index.php?tid=16403
Gambar 26b
Pleuroplaca sp. Retrieved October 12, 2021, from
https://en.wikipedia.org/wiki/Pleuroploca_trapezium#/media/File:Pleuroploca_trapezium_002.jpg
Gambar 27b
Busycon sp. Retrieved October 12, 2021, from https://www.sciencephoto.com/keyword/busycon-sp-
Gambar 28b
Tonna sp. Retrieved October 12, 2021, from http://www.indopacificseashells.com/tuns.htm
Gambar 29b
Lambis lambis. Retrieved October 12, 2021, from
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=image&tid=211096&pic=62851
Gambar 30b
Oliva tessellata. Retrieved October 12, 2021, from http://www.shellspassion.com/shells/25738-tessellata-
oliva.php
Referensi
Ahmad. (2018). Identifikasi Filum Mollusca (Gastropoda) di Perairan Palipi Soreang Kecamatan
Banggae Kabupaten Majene. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1–103.
Athifah, A., Putri, M. N., Wahyudi, S. I., & Rohyani, I. S. (2019). KEANEKARAGAMAN
MOLLUSCA SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN DI KAWASAN TPA
KEBON KONGOK LOMBOK BARAT. Jurnal Biologi Tropis, 19(1), 54–60.
https://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JBT/article/view/774
Ariani, D., Swasta, J., & Adnyana, B. (2019). Studi Tentang Keanekaragaman dan
Kemelimpahan Mollusca Bentik serta Faktor-Faktor Ekologis yang Mempengaruhinya di
Pantai Mengening, Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 6(3),
146–157.
Indriwati, S. E., & Arief, M. (2016). INVENTARISASI JENIS DAN POTENSI MOLLUSCA DI
ZONA PASANG SURUT TIPE SUBSTRAT BERBATU PANTAI GATRA KABUPATEN
MALANG The Capability Development of Students through Life Based Learning in Studying
Biology/Science View project TEACHING BIOLOGY View project.
https://www.researchgate.net/publication/303522039
Rakhmirianti, S. T. (n.d.). Laporan Praktikum Filum COELENTERATA. Retrieved September
16, 2021, from
https://www.academia.edu/35093209/Laporan_Praktikum_Filum_COELENTERATA
Leatemia, S. P. ., Manumpil, A. W., Saleky, D., & Dailami, M. (2018). DNA Barcode dan
Molekuler Filogeni Turbo sp. di Perairan Manokwari Papua Barat. Prosiding Seminar
Nasional MIPA UNIPA, 3(1), 103–114.
https://prosiding.fmipa.unipa.ac.id/index.php/SNMIPAUNIPA/article/view/12
Roring, I. R., Manginsela, F. B., & Toloh, B. H. (2013). Keberadaan Gastropoda Intertidal Di
Pantai Malalayang, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3), 132–138.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax/article/download/2571/2103