Anda di halaman 1dari 38

LICHENES

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Botani Cryptogamae


Dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.
Dr. Topik Hidayat, M.Si.
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T.

oleh:
Kelas A/2015
Kelompok 8
Fadillah Utami (1505063)
Fathimah Dini Hanifah (1507549)
Naufal Ahmad Muzakki (1505601)
Rizky Akbar (1202547)
Siti Salma (1507518)
Suchi Handayani Khotimah (1506770)
Wilda Robiatul Adawiyah (1500828)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
A. Judul
Lichenes

B. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Selasa, 8 November
2016 Waktu : Pukul 09.00 – 11.30
WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri umum Lichenes;
2. Mengidentifikasi Lichenes;
3. Mengklasifikasikan Lichenes;
4. Dapat membuat bagan dikotomi konsep dan kunci determinasi.

D. Landasan Teori
Lichenes dikenal dengan nama lumut kerak, karena bentuknya
menyerupai kerak yang menempel di pohon-pohon, tebing atau batuan.
Lichenes (lumut kerak) sebenarnya bukan golongan lumut, tetapi
merupakan tumbuhan perintis hasil simbiosis antara golongan algae
(Cyanophyta atau Chlorophyta) dan jamur (Ascomycota atau
Basidiomycota). Apabila sayatan tubuh Lichenes disayat tipis dan dilihat
menggunakan mikroskop maka akan terlihat adanya jalinan hifa atau
miselium jamur yang teratur dan di bagian lapisan permukaanya terdapat
kelompok algae bersel satu atau benang yang dijalin oleh hifa itu. Pada
Lichenes jamur berperan untuk mengokohkan tubuh dan menghisap air
dan nutrisi, sedangnya algae berperan untuk melakukan fotosintesis.
Karena itu simbiosis antara kedua jenis tumbuhan tersebut bersifat
simbiosis mutualisme (Yudianto, 1992).
Lichenes pada umumnya hidup sebagai epiphyta, tahan terhadap
kekeringan. Berkembang biak dengan fragmentasi thallus atau soredium,
yaitu potongan yang dapat tumbuh membesar. Pada mulanya Lichenes
terjadi bila spora jamur yang tumbuh bertemu dengan algae yang sesuai.

1
Jika tidak sesuai, algae ataupun jamurnya akan berkembang biak sendiri-
sendiri (Yudianto, 1992).
Klasifikasi Lichenes didasarkan kepada hal-hal berikut:
1. Jenis jamur yang bersimbiosis (Ascomycetes atau Basidiomycetes)
2. Tipe pembentukan tubuh buahnya (Ascocarpium atau
Basidiocarpium). Tipe ascocarpium (askokarp) ada tiga macam, yaitu:
a. Apothecium: Bentuk cawan terbuka, terdapat askus-askus jamur
yang menghasilkan askospora;
b. Perithecium: Bentuk periuk atau botol berlubang;
c. Cleistotehcium/ Kleistitesium: Bentuk bola yang di dalamnya
terdapat askus-askus. Bila sudah tua akan memecah (desintegrasi)
untuk mengeluarkan spora atau askospora-askosporanya.
3. Tipe thallusnya, ada tiga macam tipe thallus yaitu:
a. Crustose: Thallus pipih melekat dengan substratnya sehingga
sulit dipisahkan;
b. Foliose: Thallus lembaran dan mudah dipisahkan dari substratnya;
c. Fruticose: Thallus tegak mirip perdu bercabang (Frutex) kecil.
Berdasarkan kriteria tersebut, jika Lichenes dianggap tingkat
divisi,
maka dapat dibagi atas dua kelas, yaitu:
1. Basidiolichenes (Hymenolichenes), contoh: Cora pavonia dan
Roccella tinctoria.
2. Ascolichenes, meliputi lima ordo yaitu:
a. Caliciales, memiliki askokarp dengan askus-askus yang
disintegrasi sehingga membentuk massa yang hilang atau hancur.
Contoh: Calicium.
b. Graphidales, memiliki thallus yang crustose dengan apothecia yang
memanjang membentuk suatu deretan. Contoh: Graphis.
c. Cyanophilales, bangsa ascolichenes yang alganya Cyanophyceae.
Contoh: Peltigera.
d. Lecanorales, simbiosisnya dengan Chlorophyceae dan tipe tubuh
buahnya apothecium di tepi thallusnya. Contoh: Parmelia.
e. Caloplacales, bangsa Lichenes yang memiliki spora-spora
berdinding tipis, biasanya ada dua sel saja. Contoh: Caloplaca.
(Yudianto, 1992).
Satu hal yang tidak disukai oleh tumbuhan ini adalah udara dan air
yang beracun. Itulah sebabnya kita tidak akan bisa menjumpai tumbuhan
ini tumbuh dekat pabrik-pabrik. Karena sifatnya yang peka ini lichenes
sering dipakai sebagai indikator (penunjuk) adanya pencemaran udara di
suatu daerah (Bold, 1987).
Saat ini beberapa jenis Lichenes telah banyak dimanfaatkan dan
dikonsumsi oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu perlu dijelaskan
mengenai Lichenes tersebut khusunya pada pemanfaatan Lichenes bagi
kehidupan.

E. Alat dan Bahan


Alat dan bahan untuk pengamatan Fungi adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Alat yang Digunakan Pada Praktikum
No. Alat Jumlah
1. Alat tulis 1 set
2. Kamera Handphone 1 buah

Tabel 02. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum


No. Bahan Jumlah
1. Bioplastik Peltigera sp. 1 buah
2. Bioplastik Lobaria sp. 1 buah
3. Bioplastik Cladonia sp. 1 buah
4. Bioplastik Graphis sp. 1 buah
5. Bioplastik Usnea sp. 1 buah
6. Bioplastik Caloplaca sp. 1 buah
7. Bioplastk Lepraria sp. 1 buah
8. Bioplastik Cryptothecia sp. 1 buah
9 Bioplastik Physcia sp. 1 buah
10. Bioplastik Diploicia caescens 1 buah
11. Bioplastik Cetraria sp. 1 buah
12. Bioplastik Alectoria sp. 1 buah
13. Bioplastik Leucanora sp. 1 buah
14. Bioplastik Evernia sp. 1 buah
15. Bioplastik Menegazzia sp. 1 buah
16. Bioplastik Parmelia sp. 1 buah
17. Bioplastik Parmelia capperata 1 buah
18. Bioplastik Parmelia pastallifer 1 buah
19. Bioplastik Parmelia sukata 1 buah
20. Bioplastik Caloplaca arnoldii 1 buah
No. Bahan Jumlah
21. Bioplastik Cora pavonia 1 buah
22. Bioplastik Hypogymnia metaphysedes 1 buah
23. Bioplastik Hypogymnia physadea 1 buah
24. Bioplastik Lecidea sp. 1 buah
25. Bioplastik Leucanora muralis 1 buah
26. Bioplastik Parmelia saxatilis 1 buah

F. Langkah Kerja

Bioplastik dan Klasifikasi ordo


herbarium ditentukan Informasi dicatat
diamati oleh berdasarkan bagian- dalam buku catatan
mata secara bagian yang dan didokumentasikan.
langsung tanpa dimiliki oleh
mikroskop. spesimen.

Hasil pengamatan
dituangkan ke
dalam tabel
karakteristik dan
Badan Dikotomi
Konsep.
G. Tabel Karakteristik
Tabel 03. Tabel Karakteristik Lichenes
Bent Letak Alur
Percaban Tipe Alat
N Rhizi uk Warna Alat Pada Habit Ciri Kemirip
Nama Spesies Jamur Algae gan Thallu Perkemba
o ne Thall Thallus Perkemba Thall at Khas an
Thallus s ng-biakan
us ng-biakan us
Thallus
Putih serabut
Ascomycete Chlorophyc Frutico Cleistotesi tidak Pohon
1 Alectoria sp. ada Gilig ada kehijaua di ujung bercaban Jenggot
s eae se um ada kering
n g
dikotom

Jingga Batua Thallus


Ascomycete Chlorophyc Crusto Apotheciu tidak Karat
2 Caloplaca arnoldii ada Pipih tidak ada kemerah di tengah n, bergerom
s eae se m ada besi
an tanah bol

Batua Warna
Ascomycete Chlorophyc Crusto Cleistotesi tidak Jamur
3 Caloplaca sp. ada Pipih tidak ada Jingga di tengah n, thallus
s eae se um ada oncom
tanah jingga

hijjau
Ascomycete Chlorophyc Folios Apotheciu tidak Rhizine Rumput
4 Cetraria sp. ada Pipih tidak ada kemerah di ujung Tanah
s eae e m ada panjang laut
an
Thallus
putih Tanah
Ascomycete Chlorophyc Frutico Apotheciu tidak tubus
5 Cladonia sp. ada Gilig ada kehijaua di ujung lemba Tanduk
s eae se m ada bercaban
n b
g

Alur pada
Basidiomyc Cyanophice Frutico Basidiokar
6 Cora pavonia ada Pipih tidak ada Abu-abu di ujung ada Pohon thallus Kipas
etes ae se p
jelas

Tepi
Ascomycete Chlorophyc tidak kemerah Crusto Cleistotesi tidak thallus
7 Cryptothecia sp. Pipih tidak ada di tepi Pohon Kerupuk
s eae ada an se um ada berwarna
merah

5
Bent Letak Alur
Percaban Tipe Alat
N Rhizi uk Warna Alat Pada Habit Ciri Kemirip
Nama Spesies Jamur Algae gan Thallu Perkemba
o ne Thall Thallus Perkemba Thall at Khas an
Thallus s ng-biakan
us ng-biakan us
Ujung
thallus
putih
Ascomycete Chlorophyc Crusto Apotheciu tidak tumpul
8 Diploicia canescens ada Pipih tidak ada keabu Tengah Pohon Roti cane
s eae se m ada (lonjong
abuan
saling
merapat)
Thallus
Alga
Ascomycete Chlorophyc putih Frutico Apotheciu tidak bercaban
9 Evernia sp. ada Pipih ada di ujung Pohon Chondru
s eae hijau se m ada g
s crispus
dikotom

Apotheci
1 Ascomycete Chlorophyc tidak Crusto Apotheciu Kulit Kumpula
Graphis sp. Pipih tidak ada Hitam di tengah ada um
0 s eae ada se m pohon n lintah
bergaris

Apotheci
hijau um
1 Hypogymnia Ascomycete Chlorophyc Folios Apotheciu tidak Karang
ada Pipih ada putih di ujung Pohon menumpu
1 metaphysedes s eae e m ada pantai
biru k di
ujung
Thallus
hijau berisi
1 Hypogymnia Ascomycete Chlorophyc putih Frutico Apotheciu tidak ada
ada Pipih ada di ujung Pohon Jahe
2 physodes s eae kekunin se m ada warna
gan kuning di
tepi
Apotheci
Batua
1 Ascomycete Chlorophyc Crusto Apotheciu tidak um hitam Luka
Lecanora muralis ada Pipih tidak ada Abu-abu di tengah n,
3 s eae se m ada kekuning borok
tanah
an
Askokarp
1 Ascomycete Chlorophyc putih Crusto Apotheciu tidak Sarang
Lecanora sp. ada Pipih tidak ada Ditengah Pohon sangat
4 s eae hijau se m ada tawon
jelas
Bent Letak Alur
Percaban Tipe Alat
N Rhizi uk Warna Alat Pada Habit Ciri Kemirip
Nama Spesies Jamur Algae gan Thallu Perkemba
o ne Thall Thallus Perkemba Thall at Khas an
Thallus s ng-biakan
us ng-biakan us
Apotheci Tekstur
um hitam tanah
1 Ascomycete Chlorophyc tidak Crusto Apotheciu tidak
Lecidea sp. Pipih tidak ada Abu-abu di tengah Pohon pekat yang
5 s eae ada se m ada
tersebar kekering
di tengah an

Permukaa Luka
1 Ascomycete Chlorophyc tidak putih Crusto Cleistotesi tidak
Lepraria sp. Pipih tidak ada di ujung pohon n thallus penyakit
6 s eae ada hijau se um ada
kasar lepra

Hijau
tua Pohon
Thallus
1 Ascomycete Cyanophice kebiruan Folios Apotheciu agak ke tidak yang
Lobaria sp. ada Pipih tidak ada pipih Otak
7 s ae atau e m tengah ada lemba
berlobus
kekunin b
gan

Thallus
pipih Lap pel
Hijau
1 Ascomycete Chlorophyc Folios Apotheciu tidak tebal (ujung
Menegazzia sp. ada Pipih ada tua di ujung pohon
8 s eae e m ada saling tongkat
kebiruan
bertumpu pel)
k rapi

Thallus
Jus
pipih
1 Ascomycete Chlorophyc huijau Folios Apotheciu tidak alpukat
Parmelia caperata ada Pipih ada di tepi pohon lebar
9 s eae muda e m ada tumpah
bentuk
ke lantai
abstrak
Thallus
pipih
Cat
menjari
2 Ascomycete Chlorophyc hijau Folios Apotheciu tidak tembok
Parmelia pastallifer ada Pipih ada di tengah pohon dengan
0 s eae muda e m ada mengelu
bintil
pas
hitam
merata
Bent Letak Alur
Percaban Tipe Alat
N Rhizi uk Warna Alat Pada Habit Ciri Kemirip
Nama Spesies Jamur Algae gan Thallu Perkemba
o ne Thall Thallus Perkemba Thall at Khas an
Thallus s ng-biakan
us ng-biakan us

Apotheci
um Tanaman
batu
2 Ascomycete Chlorophyc Folios Apotheciu tidak berwarna paku
Parmelia saxalitis ada Pipih ada Abu-abu di ujung an
1 s eae e m ada cokelat Platyceri
tana
kemeraha um
h
n
putih Apotheci
kehijaua um
2 Ascomycete Chlorophyc Folios Apotheciu tidak pohon Kemocen
Parmelia sp. ada Pipih ada n di tepi berwarna
2 s eae e m ada kering g
kemerah kuning di
an tepi

Bercak
2 Ascomycete Chlorophyc putih Folios Apotheciu tidak putih Kristal
Parmelia sulcata ada Pipih ada di tengah pohon
3 s eae kejiauan e m ada pada salju
thallus
Tanah
lemba
Tubuhny
b atau
2 Ascomycete Cyanophice Kebirua Folios Apotheciu tidak a
Peltigera sp. ada Pipih tidak ada di tepi batua Selada
4 s ae n e m ada melingka
n
r
lemba
b
Warna
thallus
abu-abu,
2 Ascomycete Cyanophice Folios Apotheciu tidak
Physcia sp. ada Pipih ada Abu-abu di ujung pohon apotheciu Tumor
5 s ae e m ada
m
kehitama
n
Bent Letak Alur
Percaban Tipe Alat
N Rhizi uk Warna Alat Pada Habit Ciri Kemirip
Nama Spesies Jamur Algae gan Thallu Perkemba
o ne Thall Thallus Perkemba Thall at Khas an
Thallus s ng-biakan
us ng-biakan us

Ada
2 Ascomycete Chlorophyc Putih Frutico Apotheciu tidak pohon embelan Akar
Usnea sp. ada Gilig ada di ujung
6 s eae khijauan se m ada kering pada serabut
thallus
H. Tabel Klasifikasi
Tabel 04. Tabel Klasifikasi Lichenes
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Cyanophilales
1 Family : Peligeraceae
Genus : Peltigera
Species : Peltigera sp.

Gambar 1.1 Peltigera sp. Gambar 1.2 Peltigera sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Forest, 2013)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Cyanophilales
2
Family : Lobariaceae
Genus : Lobaria
Species : Lobaria sp.

Gambar 2.1 Lobaria sp. Gambar 2.2 Lobaria sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Haynold, 2008)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
3
Family : Cladoniaceae
Genus : Cladonia
Species : Cladonia sp.

Gambar 3.1 Cladonia sp. Gambar 3.2 Cladonia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Ditchburn, 2013)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Graphidales
4
Family : Graphidaceae
Genus : Graphis
Species : Graphis sp.

Gambar 4.1 Graphis sp. Gambar 4.2 Graphis sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Tannabarger, 2010)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
5
Family : Usneaceae
Genus : Usnea
Species : Usnea sp.

Gambar 5.1 Usnea sp. Gambar 5.2 Usnea sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Woodland, 2006)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Caloplacales
6 Family : Caloplacaeae
Genus : Caloplaca
Spesies : Caloplaca sp.

Gambar 6.1 Caloplaca sp. Gambar 6.2 Caloplaca sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Valero, 2012)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
7
Family : Stereocaulaceae
Genus : Lepraria
Species : Lepraria sp.

Gambar 7.1 Lepraria sp. Gambar 7.2 Lepraria sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Rosettmjollav, 2005)

Division : Lichenes
Class : Arthoniomycetes
Order : Arthoniales
8 Family : Arthoniaceae
Genus : Cryptothecia
Species : Cryptothecia sp.

Gambar 8.1 Cryptothecia sp. Gambar 8.2 Cryptothecia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Hollinger, 2011)

Division : Lichenes
Class : Lecanoromycetes
Order : Teloschistales
9
Family : Physciaceae
Genus : Physcia
Spesies : Physcia sp.

Gambar 9.1 Physcia sp. Gambar 9.2 Physcia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Barth, 1979)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Leconoromycetes
Order : Teloschistales
10 Family : Caliciaceae
Genus : Diploicia
Species : Diploicia
Canescens
Gambar 10.1 Diploicia canescens Gambar 10.2 Diploicia canescens
(Dok kelompok 8, 2016) (Fenwick, Tanpa tahun)

Division : Lichenes
Class : Lecanoromycetes
Order : Lecanorales
11 Family : Parmeliaceae
Genus : Cetraria
Species : Cetraria sp.

Gambar 11.1 Cetraria Gambar 11.2 Cetraria


sp. (Dok kelompok 8, sp. (Islandslavv,
2016) 2003)

Division : Lichenes
Class : Lecanoromycetes
Order : Lecanorales
12
Family : Parmeliaceae
Genus : Alectoria
Species : Alectoria sp.

Gambar 12.1 Alectoria Gambar 12.2 Alectoria


sp. (Dok kelompok 8, sp. (Fretwell, 2013)
2016)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
13
Family : Lecanorineace
Genus : Lecanora
Species : Lecanora sp.

Gambar 13.1 Lecanora Gambar 13.2 Lecamora sp.


sp. (Dok kelompok 8, (Sharnoff, Tanpa tahun)
2016)

Division : Lichenes
Class : Lecanoromycetes
Order : Lecanorales
14 Family : Parmeliaceae
Genus : Evernia
Species : Evernia sp.

Gambar 14.1 Evernia sp. Gambar 14.2 Evernia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Hollinger, 2011)

Division : Lichenes
Class : Lecanoromycetes
Order : Lecanorales
15
Family : Parmeliaceae
Genus : Menegazzia
Species : Menegazzia sp.

Gambar 15.1 Menegazzia sp. Gambar 15.2 Menegazzia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Sharnoff, Tanpa tahun)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
16
Family : Parmeliaceae
Genera : Parmelia
Species : Parmelia sp.

Gambar 16.1 Parmelia sp. Gambar 16.2 Parmelia sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Lindsey, 2004)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
17 Family : Parmeliaceae
Genera : Parmelia
Species : Parmelia caperata

Gambar 17.1 Parmelia caperata Gambar 17.2 Parmelia caperata


(Dok kelompok 8, 2016) (Orchard, 2009)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
18 Family : Parmeliaceae
Genera : Parmelia
Species : Parmelia
Pastalife
r Gambar 18.1 Parmelia Gambar 18.2 Parmelia
pastalifer (Dok kelompok 8, pastalifer (Trnkoczy,
2016) 2008)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
19 Family : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Species : Parmelia sukata

Gambar 19.1 Parmelia sukata Gambar 19.2 Parmelia sukata


(Dok kelompok 8, 2016) (Kay, 2010)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Teloschistales
20 Family : Teloschistaceae
Genus : Caloplaca
Species :
Caloplac
a Gambar 20.2 Caloplaca
Gambar 20.1 Caloplaca
arnoldii arnoldii (Hamilton,
arnoldii (Dok kelompok 8,
2016) 2014)

Division : Lichenes
Class : Bashidiolichenes
Order : Agaricales
21
Family : Hygrophoraceae
Genus : Cora
Species : Cora pavonia

Gambar 21.1 Cora Gambar 21.2 Cora


pavonia (Dok kelompok pavonia (Felipe,
8, 2016) 1902)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
22 Family : Parmeliaceae
Genus : Hypogymnia
Species : Hypogymnia
metaphysedes
Gambar 22.1 Gambar 22.2
Hypogymnia Hypogymnia
metaphysedes metaphysedes
(Dok kelompok 8, 2016) (Chaerea, 2016)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Lecanorales
23 Family : Parmeliaceae
Genus : Hypogymnia
Species :
Hypogymni
a physadea Gambar 23.2 Hypogymnia
Gambar 23.1 Hypogymnia
physadea (Dok kelompok 8, physadea (Curtis, 2014)
2016)

Division : Lichenes
Class : Ascolichenes
Order : Incertae sedis
24
Family : Lecideaceae
Genus : Lecidea
Species : Lecidea sp.

Gambar 24.1 Lecidea sp. Gambar 24.2 Lecidea sp.


(Dok kelompok 8, 2016) (Hollinger, 2009)
No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Lichenes
Class : Lecanoramycetes
Order : Lecanorales
25 Family : Lecanoraceae
Genus : Lecanora
Species : Lecanora muralis

Gambar 25.1 Lecanora Gambar 25.2 Lecanora


muralis (Dok kelompok 8, muralis (Gould, 2010)
2016)

Division : Lichenes
Class : Peltigerales
Order : Lecanorales
26
Family : Parmeliaceae
Genus : Parmelia
Species : Parmelia saxatilis

Gambar 26.1 Parmelia saxatilis Gambar 26.2 Parmelia saxatilis


(Dok kelompok 8, 2016) (Nicholls, 2012)
Badan Dikotomi Konsep
Keterangan :

1. Peltigera 14. Evernia


2. Lobaria 15. Menegazzia
3. Cladonia 16. Parmelia sp.
4. Graphis 17. Parmelia caperata
5. Usnea 18. Parmelia pastalifer
6. Caloplaca 19. Parmelia sukata
7. Lepraria 20. Caloplaca arnoldii
8. Cryptothecia 21. Cora pavonia
9. Physcia 22. Hypogymnia metaphysedes
10. Diploicia canescens 23. Hypogymnia physadea
11. Cetraria 24. Lecidea
12. Alectoria 25. Lecanora muralis
13. Leucanora 26. Parmalia saxatilis

20
Kunci Determinasi

1a Jamur Ascomycetes.........................................................................................2
1b Jamur Basidiomycetes......................................................................Caro pavonia
2a Memiliki rhizine...............................................................................................3
2b Tidak memiliki rhizine....................................................................................4
3a Jenis Alga Cyanophyta....................................................................................5
3b Jenis Alga Chlorophyta....................................................................................6
4a Letak alat perkembangbiakan ditengah...........................................................7
4b Letak alat perkembangbiakan tidak ditengah..................................................8
5a Letak alat perkembangbiakan ditepi................................................................9
5b Letak alat perkembangbiakan tidak ditepi.....................................................10
6a Letak alat perkembangbiakan tidak diujung..................................................11
6b Letak alat perkembangbiakan diujung...........................................................12
7a Habitat dipohon..............................................................................................13
7b Habitat tidak dipohon....................................................................................14
8a Permukaan thallus kasar.......................................................................Lepraria
8b Tepi thallus berwarna merah.........................................................Cryptothecia
9a Habitat batu.........................................................................................Peltigera
9b Habitat pohon................................................................................................15
10a Letak alat perkembangbiakan diujung.................................................Physcia
10b Letak alat perkembangbiakan ditengah.....................................Parmelia sukata
11a Letak alat perkembangbiakan ditepi...................................Parmelia caperata
11b Letak alat perkembangbiakan ditengah.......................................................16
12a Habitat pohon..............................................................................................17
12b Habitat batu..................................................................................................18
13a Apothecium bergaris...........................................................................Graphis
13b Apothecium tidak bergaris...........................................................................19
14a Thallus berwarna oranye..................................................................Caloplaca
14b Thallus tidak berwarna oranye.....................................................................20
15a Thallus pipih berlobus.........................................................................Lobaria
15b Hipothecium berwarna kuning ditepi...........................................Parmelia sp.
16a Habitat pohon....................................................................Parmelia pastalifer
16b Habitat batu.........................................................................Parmelia saxatilis
17a Memiliki embelan pada thallus..............................................................Usnea
17b Tidak memiliki embelan pada thallus..........................................................21
18a Percabangan dikotom............................................................................Cladonia
18b Percabangan tidak dikotom................................................................Cetraria
19a Thallus bergelombang........................................................Caloplaca arnoldii
19b Thallus tidak bergelombang..............................................................Lecanora
20a Ujung thallus tumpul........................................................Diploicia canescens
20b Ujung thallus tidak tumpul..........................................................................22
21a Thallus serabut bercabang dikotom...................................................Alectoria
21b Thallus bercabang tidak dikotom.................................................................23
22a Apothecium hitam pekat......................................................................Lecidea
22b Apothecium tidak hitam pekat.............................................Lecanora muralis
23a Thallus bercabang dikotom......................................................................Evernia
23b Thallus tidak bercabang dikotom.................................................................24
24a Thallus pipih tebal.........................................................................Menegazzia
24b Thallus pipih tidak tebal..............................................................................25
25a Apothecium bergaris..............................................Hypogymnia metaphysedes
25b Apothecium tidak bergaris...............................................Hypogymnia physadea
I. Pembahasan
1. Peltigera sp.
Berdasarkan hasil pengamatan Peltigera sp memiliki bentuk
thallus lembaran, warna thallus kebiruan, mikobion nya adalah
Ascomychetes, pikobionnya adalah Cyanophyta, tipe thallus foliose,
habitatnya di tanah atau bebatuan, memiliki rhizine, bentuk
askokarpnya adalah apothecium. Menurut Yudianto (1992), bahwa
Peltigera memiliki thallus berbentuk folios, berwarna kebiruan pada
bagian permukaan atasnya dan berwarna putih pada bagian
permukaan bawahnya yang dipenuhi dengan rhizoid, thallusnya
lebar-lebar, askokarp tipe apothecium berwarna kecoklatan atau
kehitaman, hidup dipermukaan tanah yang lembab dan batuan
lembab.
2. Lobaria sp.
Berdasarkan hasil pengamatan, Lobaria sp memiliki bentuk
thallus lembaran berwana hijau kebiruan. Mikobionnya
Ascomycetes, Pikobionnya Cyanophyta. Tipe thallusnya termasuk ke
dalam foliose. Habitatnya berada di pohon. Memiliki rhizin. Bentuk
askokarpnya Apothecium. Menurut Suhono (2012), bahwa Lobaria
memiliki thallus berbentuk foliose yang lebar dan panjang berwana
hijau tua kebiruan atau hijau kekuningan. Askokarp tipe apothecium
dibentuk tidak dipinggir thallus tetapi agak ke tengah. Berwarna
coklat kemerahan. Thallusnya serupa dengan Peltigera. Hidupnya di
kulit pohon yang lembab dan teduh.
3. Cladonia sp.
Berdasarkan hasil pengamatan Cladonia sp memiliki bentuk
thallus gilig, warna thallus putih kehijauan, mikobionnya adalah
Ascomychetes, pikobionnya adalah Chlorophyta, tipe thallus
fruticose, habitatnya di tanah atau bebatuan, bentuk askokarpnya
adalah apothecium, memiliki ciri khas yaitu bercabangan dikotom.
4. Graphis sp.
Berdasarkan hasil pengamatan, Graphis sp. memiliki thallus
berbentuk lembaran dan berwarna abu kehijauan, terdiri atas
mikobion
Ascomychetes dan pikobion Cholophyta, memiliki tipe thallus
crustose, habitatnya melekat pada kulit pohon, bentuk askokarp
Apothecium dengan bentuk garis berbentuk seperti lintah.
5. Usnea sp.
Berdasarkan hasil pengamatan Usnea sp memiliki bentuk
thallus gilig, warna thallus hijau, mikobion nya adalah
Ascomychetes, pikobionnya adalah Chlorophyta, tipe thallus
fruticose, habitatnya di bebatuan, bentuk askokarpnya adalah
apothecium.
6. Caloplaca sp.
Berdasarkan hasil pengamatan, Caloplaca sp memiliki thallus
lembaran, berwarna orange, Mikobionnya termasuk Ascomycetes,
Pikobionnya termasuk ke dalam Chlorophyta. Tipe thallusnya
termasuk ke dalam crustose, habitatnya terletak di pohon atau batu.
Bentuk ascocarpnya apothecium.
7. Lepraria sp.
Dari hasil pengamatan, terhadap lumut kerak atau lichenes yang
pada pohon adalah Lepraria sp. Lichenes ini merupakan simbiosis
dari jamur dengan alga. Memiliki bentuk seperti lembaran dengan
warna di permukaan atas nya hijau muda keputihan dan berhabitat
dipepohonan serta memiliki permukaan yang kasar.
Pada pengamatan anatomi, setelah bahan kami potong secara
melintang dan diletakkan pada preparat kemudian di amati lewat
mikrosokp, dapat terlihat jelas batas antara substrat, jamur dan alga.
Bagian dasar merupakan substrat terlihat berwarna gelap, kemudian
diatasnya ada bagian jamur yaitu bagian berwarna putih dan bagian
paling atas atau pada permukaan berwarna hijau yang merupakan
alga. Hal ini disebabkan alga dapat berfotosintesis sehingga letaknya
pada permukaan lichenes.
Menurut literatur, cara perkembang biakannya yaitu dengan
fragmentasi thallus dan membentuk soredium atau askokarp. Pada
jenis lichenes ini termasuk Lichen Imperfect ataul ichenes yang tidak
sempurna. Terbentuk dari anak kelas Deuteromycetes (Fungi
Imperfecti) yang mana pada jenis cendawan ini hanya dikenal
konidiumnya, tapi askus atau basidium belum pernah terdapat.
Kemungkinan cendawan ini telah kehilangan daya untuk menghasilkan
organ-organ tersebut, atau cendawan ini adalah fase perkembangan
cendawan yang tergolong kedalam Ascomycetes atau
Basidiomycetes, tetapi yang tidak diketahui hubungannya.
8. Cryptothecia sp.
Cryptothecia berbentuk bulat, berwarna hijau keabu-abuan dan
kusam dengan thallus yang menempel pada substratnya. Lichen ini
memiliki rhizoid yang menempel seluruhnya pada substrat yang di
tempatinya. Oleh karena itu lichen ini digolongkan dalam lichen
crustose (lumut kerak). Dimana lichen ini susah dilepas dari
substratnya, jika memaksa untuk di pisahkan dengan substratnya,
kemungkinan akan merusak substratnya. Seperti pada tinjauan
pustaka oleh Gunawan (2000) bahwa Lichenes crustose (lumut
kerak) merupakan gabungan antara fungi dan alga sehingga secara
morfologi dan fisiologi merupakan satu kesatuan. Lumut ini hidup
secara epifit pada pohon-pohonan, di atas tanah terutama di daerah
sekitar kutub utara, di atas batu cadas, di tepi pantai atau gunung-
gunung yang tinggi. Crustose memiliki warna hijau tua, hijau keabuan/
kusam, putih dan putih keabuan. Warna talus dapat semakin
menggelap seiring dengan bertambahnya umur serta khasnya akan
mengikuti tempat kondisi dan tempat tumbuhnya (Nurjanah,2012).
Perubahan warna dapat terjadi karena adanya perubahan kadar
klorofil pada talus Lichen yang disebabkan gas-gas yang bersifat
racun/pencemaran. Penampakan warna talus dari suatu jenis Lichen
tidak selalu memperlihatkan warna yang konsisten atau tetap, hal ini
tergantung pada substrat dan kondisi tempat tumbuh talus.
9. Physcia sp.
Physcia sp menempel sebagian pada permukaan pohon,
talusnya berbentuk membran berwarna hijau keabuan dan menurut
bentuknya termasuk foliose.
Menurut Sulisetijono (2009) lichen foliose memiliki struktur
seperti daun yang terstruktur dan tersusun oleh lobus-lobus. Lichen
ini relatif lebih longgar melekat pada substratnya. Talusnya datar,
lebar, banyak lekukan seperti daun yang mengkerut berputar. Bagian
permukaan atas dan bawah berbeda. Lichen ini melekat pada batu,
ranting dengan rhizenes. Rhizenes juga berfungsi sebagai alat untuk
mengabsorpsi makanan. Lumur kerak ini juga penyusunnya dari alga
hijau dan jamur ascomycetes, talusnya berbentuk foliose, berwarna
abu-abu, percabangannya lebih halus dari Pamelia yang hampir lekat
dengan substrat dan agak membundar sehingga Physcia sp. ini sering
dikira bertalus crustose, biasanya banyak pada kulit pepohonan
(Karmana, 1987).
10. Diploicia caescens
Menurut A. Massal, Diploicia canescens memiliki thalus
berwarna putih murni atau putih kebiruan atau abu-abu-putih, tetapi
hijau ketika basah, pigmen dominannya cyanophyta. Mempunyai
pruinose tebal, dengan soralia keabu-krim yang bisa bergabung di
tengah talus, memiliki apothecia kecil, dan lecideine dengan cakram
hitam, umumnya jarang ditemukan namun ternyata lebih sering di
tempat teduh, talus kadang-kadang dihiasi dengan pycnidia hitam.
Spesies ini tergolong langka dan biasanya hidup di daerah pesisir di
utara, di bebatuan, dinding, batu dan kulit nutrisi yang diperkaya.
11. Cetraria sp.
Cetraria sp. memiliki pikobion Chlorophyta dan mikobion
Ascomycetes. Cetraria sp. memiliki tipe thallus foliose, tipe thallus
ini lembaran dan mudah dipisahkan dari substratnya. Cetraria sp.
memiliki thallus berwarna hijau. Cetraria sp. Memiliki tipe tubuh buah
apothecium. Pada Cetraria sp. tidak memiliki alur thallus. Cetraria
sp. memiliki rizin atau alat untuk melekat pada permukaan substrat.
Ciri khas dari Cetraria sp. adalah rizin yang terlihat jelas. Cetraria
sp. memiliki kemiripan dengan selada. Cetraria sp. memiliki bentuk
apotesium cawan yang letaknya di tengah thallus.
12. Alectoria sp.
Termasuk kedalam Lichenes semak, seperti silinder rata atau
seperti pita dengan beberapa bagian menempel pada bagian dasar
atau permukaan. Thallus bervariasi, ada yang pendek dan panjang,
rata, silindris atau seperti janggut atau benang yang menggantung
atau berdiri tegak. Bentuknya panjang menggantung.
13. Lecanora sp.
Lecanora memiliki bentuk thallus pipih berwarna putih
kehijauan. Jenis jamurnya adalah Ascomycetes dan bersimbiosis
dengan alga Chlorophyta. Tipe thallusnya crustose. Habitatnya
berada di pohon. Bentuk askokarpnya apothecium dengan letak alat
perkembangbiakannya berada di tengah. Ciri khasnya askokarp terlihat
jelas. Kemiripannya seperti sarang tawon. Lecanora tidak memiliki
rhizine dan percabangan thallus.
14. Evernia sp.
Evernia memiliki bentuk thallus pipih lembaran berwarna
hijau. Jenis jamurnya adalah Ascomycetes dan bersimbiosis dengan
alga Chlorophyta. Tipe thallusnya berbentuk fruticose. Memiliki
rhizine dan percabangan thallus. Tipe askokarpnya adalah
apothecium dengan letak alat perkembangbiakannya di ujung.
Habitat dari Evernia ini di pohon. Mempunyai kemiripan seperti
Chondrus crispus.
15. Menegazzia sp.
Menegazzia memiliki bentuk thallus pipih lembaran berwarna
putih kehijauan. Jenis jamurnya adalah Ascomycetes dan
bersimbiosis dengan alga Chlorophyta. Tipe thallusnya berbentuk
foliose. Memiliki rhizine dan percabangan thallus. Tipe askokarpnya
apothecium dengan letak alat perkembangbiakannya di ujung. Habitat
dari Menegazzia di pohon. Mempunyai kemiripan seperti pembuluh
darah dengan ciri khasnya yaitu thallus tebal.
16. Parmelia sp.
Parmelia sp. memiliki bentuk thallus pipih lembaran berwarna
biru kehijauan. Parmelia sp. merupakan simbiosis antara jamur
Ascomycetes dan alga Cyanophyta. Memiliki rhizine dibagian
bawahnya sebagai alat pelekat pada pohon atau batuan. Tipe thallusnya
berbentuk foliose dan memiliki percabangan thallus. Tipe
askokarpnya apothecium dengan letak alat perkembangbiakkan di
tepi. Habitatnya di pohon.
17. Parmelia capperata
Parmelia caperata memiliki bentuk thallus lembaran berwarna
biru kehijauan. Parmelia capperata merupakan simbiosis antara
jamur Ascomycetes dan alga Chlorophyta. Memiliki rhizine dibagian
bawahnya sebagai alat pelekat pada pohon atau batuan. Tipe thallusnya
berbentuk foliose dan memiliki percabangan thallus. Tipe askokarpnya
apothecium dengan letak alat perkembangbiakkan di tepi. Habitatnya
di pohon.
18. Parmelia pastallifer
Parmelia pastallifer memiliki bentuk thallus pipih lembaran
berwarna biru kehijauan. Parmelia pastallifer merupakan simbiosis
antara jamur Ascomycetes dan alga Chlorophyta. Memiliki rhizine
dibagian bawahnya sebagai alat pelekat pada pohon atau batuan. Tipe
thallusnya berbentuk foliose dan memiliki percabangan thallus. Tipe
askokarpnya apothecium dengan letak alat perkembangbiakkan di
tengah. Habitatnya di pohon.
19. Parmelia sukata
Parmelia sukata merupakan simbiosis dari jamur ascomicetes
dengan alga cyanophyta, pada bagian tepi terdapat rhizine (seperti
akar), bentuk thallusnya lembaran, percabangan thallus bebas, warna
thallus biru kehijauan, tipe thallus foliose, alat perkembangbiakan
apotesium, letak alat perkembangbiakan di tengah, tidak memiliki
alur pada thallus, habitatnya di pohon, memiliki kemiripan seperti
salju.
20. Caloplaca arnoldii
Caloplaca arnoldii merupakan simbiosis dari jamur Ascomicetes
dengan alga Chlorophyta, tidak terdapat rhizine (seperti akar) pada
thallus, bentuk thallus pipih, terdapat percabangan pada thallus,
warna
thallus oranye, tipe thallus Crustose, alat perkembangbiakan
Apotesium, letak alat perkembangbiakan di tengah, alur pada thallus
tidak ada, habitat pohon, Ciri khasnya thallus berwarna oranye,
Kemiripan seperti oncom.
21. Cora pavonia
Corapavonia sp. merupakan simbiosis dari jamur Basidio dengan
alga Cyanophyta, terdapat rhizine (seperti akar) pada thallus, bentuk
thallus pipih, percabangan thallus tidak ada, warna thallus abu-abu,
tipe thallus Fruticose, alat perkembangbiakan Apotesium, letak alat
perkembangbiakan di tepi, terdapat alur pada thallus, habitatnya di
pohon, ciri khasnya thallus beralur, memiliki kemiripan seperti
Padina atau kipas.
22. Hypogymnia metaphysedes
Hypogymnia metaphysedes merupakan simbiosis dari jamur
Ascomicetes dengan alga Chlorophyta, pada thallus terdapat rhizine
(seperti akar), bentuk thallus pipih, terdapat percabangan pada
thallus, warna thallus hijau putih kebiruan, tipe thallus Foliose, alat
perkembangbiakan Apotesium, letak alat perkembangbiakan di tepi,
tidak ada alur pada thallus, habitatnya di pohon.
23. Hypogymnia physadea
Hypogymenia physadea merupakan simbiosis dari jamur
Ascomicetes dengan alga Chlorophyta, terdapat rhizine (seperti akar)
pada thallus, bentuk thallus pipih, percabangan thallus bebas, warna
thallus putih kehijauan, warna thallus putih kehijauan, tipe thallus
Fruticose, alat perkembangbiakan Apotesium, letak alat
perkembangbiakan di ujung, tidak terdapat alur pada thallus,
habitatnya di pohon, ciri khas apotesium berwarna putih pada tepi.
24. Lecidea sp.
Lecidea merupakan simbiosis dari jamur Ascomicetes dengan
alga Chlorophyta, pada thallus tidak terdapat rhizine (seperti akar),
bentuk thallus pipih, tidak terdapat percabangan pada thallus, warna
thallus abu-abu, tipe thallus Crustose, alat perkembangbiakan
Apotesium, letak alat perkembangbiakan di tengah, tidak terdapat
alur pada thallus, habitatnya di pohon dan batu, kemiripannya seperti
muntahan.
25. Leucanora muralis
Leucanora muralis merupakan simbiosis dari jamur Ascomicetes
dengan alga Chlorophyta, pada thallus tidak terdapat rhizine (seperti
akar), bentuk thallus pipih, tidak terdapat percabangan pada thallus,
warna thallus abu-abu, tipe thallus Crustose, alat perkembangbiakan
Apotesium, letak alat perkembangbiakan di tengah, tidak terdapat
alur pada thallus, habitatnya di tanah dan batu.
26. Parmelia saxatilis
Parmelia saxatilis merupakan simbiosis dari jamur
Ascomicetes dengan alga Chlorophyta, terdapat rhizine (seperti akar)
pada thallus, bentuk thallus pipih, tidak terdapat percabangan pada
thallus, warna thallus abu-abu, tipe thallus Foliose, alat
perkembangbiakan Apotesium, letak alat perkembangbiakan di
tengah, tidak terdapat alur pada thallus, habitatnya di tanah dan batu.

J. Nilai-nilai Kehidupan
1. Nilai Religi
Segala sesuatu yang telah Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia,
semua pasti ada hikmah atau pelajaran tersirat yang dapat diambil
bagi kehidupan manusia. Lichenes merupakan simbiosis dari jamur
dan alga, artinya kehidupan lichenes tidak luput dari kerjasama antara
jamur dan alga. Mereka menerapkan konsep kerjasama dan saling
menguntungkan agar terjadinya hubungan yang baik bahkan
bermanfaat. Dalam islam dikenal istilah Hablumminannaas yaitu
terjalinnya hubungan yang baik antar makhluk (manusia) dengan
konsep saling menguntungkan atau kerjasama. Hal ini diwajibkan
dalam sosialisasi islam dan telah dicontohkan oleh kehidupan Lichens.
2. Nilai Praktis
Lichenes memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain
Usnea bisa dijadikan bahan obat atau jamu, Rocella tinctoria sebagai
bahan lakmus serta Cetraria islandica berkhasiat sebagai obat.
3. Nilai Sosial Politik
Jika kita melihat Lichenes merupakan simbiosis muatualisme
dari fungi dan algae. Meskipun banyak perbedaan mereka hidup
saling berdampingan sehingga timbul harmonisasi yang indah. Kita
sebagai manusia pun harus hidup saling berdampingan meskipun
setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda.
4. Nilai Intelektual
Dari Lichenes manusia dapat mengambil pelajaran bahwa kita
perlu melakukan hubungan kerjasama dengan ;pihak lain. Dan hal
pengembangan ilmu kerjasama sangat penting agar ilmu yang kita
miliki dapat bermanfaat dan menghasilkan sesuatu output yang
bermanfaat bagi umat manusia.
5. Nilai Pendidikan
Lichenes merupakan indikator suatu tempat yang masih memiliki
udara yang sehat. Seharusnya pendidikan juga merupakan indikator
bahwa setiap orang yang terdidik memiliki moral yang baik. Jangan
sampai seperti kasus yang banyak terjadi akhir-akhir ini, anak SMP
bahkan sampai mahasiswa melakukan tawuran. Padahal mereka adalah
orang terdidik tetapi tidak memiliki moral yang baik.

K. Simpulan
1. Ciri umum yang dimiliki Lichenes yaitu merupakan simbiosis dua
macam tumbuhan yaitu golongan algae dan golongan jamur, hidup
sebagai epiphyta, tahan terhadap kekeringan, sebagai tumbuhan
perintis, berkembangbiak dengan fragmentasi thallus atau soredium,
serta memiliki tipe pembentukan tubuh buah.
2. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, sebagian besar Lichenes
thallusnya berbentuk lembaran kecuali Cladonia sp. dan Usnea
sp.
(gilig), serta Ramalina sp . (pita). Warna dari masing-masing
Lichenes sesuai dengan jenis algae yang bersimbiosisnya ada yang
berwarna abu kehijauan (Graphis sp., Graphis sp., Cora pavonia, dan
Lecanora sp.), abu kebiruan (Physcia sp.), kebiruan (Peltigera sp.),
putih kehijauan (Cladonia sp.), hijau (Usnea sp., Ramalina sp.,
Cetraria sp., Lepraria sp. dan Parmelia sp.), hijau kebiruan (Lobaria
sp.), sampai berwarna jingga (Caloplaca sp.). Sebagian besar
mikobionnya Ascomychetes kecuali Cora pavonia Basidiomychetes,
sedangkan pikobionnya sebagian besar Chlorophyta. Pada Graphis
sp., Graphis sp., Lepraria sp., Lecanora sp., dan Caloplaca sp.
memiliki tipe thallus crustose, habitatnya di kulit pohon atau di batu,
dan bentuk askokarpnya apothecium. Physcia sp., Peltigera sp.,
Lobaria sp., Cetraria sp., Parmelia sp. dan Cora pavonia (thallusnya
beralur) memiliki tipe thallus foliose, habitatnya di kulit pohon, tanah
atau batu, memiliki rhizine, serta bentuk askokarpnya apothecium.
Sedangkan Cladonia sp., Usnea sp., dan Ramalina sp. memiliki tipe
thallus fruticose, habitatnya di tanah, batuan, atau pohon serta
askokarpnya apothecium juga.
3. Lichenes-lichenes tersebut diklasifikasikan kedalam beberapa ordo.
Ordo Graphidales yaitu Graphis sp. Ordo Lecanorales antara lain
Physcia sp., Cladonia sp., Usnea sp., Ramalina sp., Cetraria sp.,
Lepraria sp., Lecanora sp., dan Parmelia sp. Ordo Cyanophilales
yaitu Peltigera sp. dan Lobaria sp. Ordo Caloplacales adalah
Caloplaca sp. Serta ordo Atheliales adalah Cora pavonia.
DAFTAR PUSTAKA

A, Massal. (Tanpa tahun). Diploicia canescens. [Online]. Diakses dari:


http://www.lichens.lastdragon.org/Diploicia_canescens.ht
m l . [10-11-2016]
Gunawan, AW, Agustina TW. (2009). Biologi dan bioteknologi cendawan dalam
praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.
Karmana. (1987). Biologi . Bandung: Ganeca Exact.
Nurjanah, dkk. (2012). Keragaman Dan Kemampuan Lichen Menyerap Air
Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara Di Kediri. Jurnal Pendidikan
Biologi Universitas Nusantara. Vol. 2. No. 5: 1-8.
Suhono, B. (2012). Ensiklopedia Biologi Dunia Tumbuhan Runjung dan Jamur.
Jakarta: PT Lentera Abadi.
Sulisetijono. (2009). Fungi. Malang: UIN Press.
Surakusumah, dkk. (2015). PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI
CRYPTOGAMAE. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Yudianto, S.A. (1992). Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Peltigera sp.


Forest, N. (2013). Peltigera sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.hiddenforest.co.nz/lichens/family/peltigeraceae/pelti03.htm [12-
11-2016]
Gambar 2.2 Lobaria sp.
Haynold, B. (2008). Lobaria pulmonaria. [Online]. Diakses dari:
https://en.wikipedia.org/wiki/Lobaria#/media/File:Lobaria_pulmonaria_010
108c.jpg [12-11-2016]
Gambar 3.2 Cladonia sp.
Ditchburn, D. (2013). Cladonia sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.dereila.ca/woods/page3.html. [12-11-2016]
Gambar 4.2 Graphis sp.
Tannaberger, W. (2010). Graphis sp. [Online]. Diakses dari:
https://www.flickr.com/photos/tanneberger/4498834668 [12-11-2016]
Gambar 5.2 Usnea sp.
Woodland. (2006). Usnea sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.rbgsyd.nsw.gov.au/science/Evolutionary_Ecology_Research/Ec
ology_of_Cumberland_Plain_Woodland/woodland_plant_species/woodland
_lichens_photo_gallery/usnea_sp. [12-11-2016]
Gambar 6.2 Caloplaca sp.
Valero, A. (2012). Caloplaca sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.biodiversidadvirtual.org/hongos/Caloplaca-sp.-img76204.html
[12-11-2016]
Gambar 7.2 Lepraria sp.
Rosettmjollav. (2005). Lepraria. [Online] diakses dari:
http://www.stridvall.se/lichens/albums/Lepraria/NIKA4375.thum
b.jpg . [12-
11-2016]
Gambar 8.2 Cryptothecia sp.
Hollinger, Jason. (2011). Cryptothecia. [Online]. Diakses dari:
http://www.waysofenlichenment.net/lichens/Herpothallon/rubrocinctum/Her
pothallon_rubrocinctum-jason-20101219-91-86%251.jpg. [12-11-2016]
Gambar 9.2 Physcia sp.
Barth, Roland. (1979). Physcia. [Online]. Diakses dari:
http://www.fnanaturesearch.org/images/stories/ns/marke
d / M / 1 9 7 9 . j p g . [12-
11-2016]
Gambar 10.2 Diploicia caescens
Fenwick, David. (Tanpa tahun). Diploicia canescens . [Online]. Diakses
dari:
http://www.aphotofungi.com/images/lichens/lichen_diploicia_canescens_04
-03-11_5.jpg. [12-11-2016]
Gambar 11.2 Cetraria sp.
Islandslavv. (2003). Cetraria. [Online]. Diakses dari:
http://www.stridvall.se/lichens/albums/Cetraria/BBBB4403.jpg. [12-11-
2016]
Gambar 12.2 Alectoria sp.
Fretwell, Kelly. (2013). Alectoria. [Online]. Diakses dari:
http://www.centralcoastbiodiversity.org/common-witchs-hair-bull-alectoria-
sarmentosa.html. [12-11-2016]
Gambar 13.2 Lecanora sp.
Sharnoff, Stephen. (Tanpa tahun). Lecanora sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.sharnoffphotos.com/lichensC/lecanora_chlarotera.html. [14-11-
2016]
Gambar 14.2 Evernia sp.
Hollinger, Jason. (2011). Evernia sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.waysofenlichenment.net/lichens/Evernia%20prunastri. [14-11-
2016]
Gambar 15.2 Menegazzia sp.
Sharnoff, Stephen. (Tanpa tahun). Menegazzia sp. [Online]. Diakses dari:
http://lichenportal.org/portal/taxa/index.php?taxon=54501. [14-11-2016]
Gambar 16.2 Parmelia sp.
Lindsey, James. (2004). Parmelia sp. [Online]. Diakses dari:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Parmelia.sulcata2.-.lindsey.jpg.
[14-11-2016]
Gambar 17.2 Parmelia caperata
Orchard, Peter. (2009). Parmelia caperata. [Online]. Diakses dari:
https://www.flickr.com/photos/peter_orchard/5171974937. [14-11-2016]
Gambar 18.2 Parmelia pastalifer
Trnkoczy, Amadej. (2008). Parmelia pastalifer. [Online]. Diakses dari:
http://calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query?enlarge=0000+0000+1108+01
76. [14-11-2016]
Gambar 19.2 Parmelia sukata
Kay. (2010). Parmelia sukata. [Online]. Diakses dari:
http://www.brickfieldspark.org/data/lichenparmeliasulcata.html. [13-11-
2016]
Gambar 20.2 Caloplaca arnoldii
Hamilton. (2014). Caloplaca arnoldii. [Online]. Diakses dari:
http://www.lnhg.org.uk/2014-01-28.html. [13-11-2016]
Gambar 21.2 Cora pavonia
Felipe. (1902). Cora pavonia. [Online]. Diakses dari:
http://www.flickriver.com/search/Dictyonema/ [13-11-2016]
Gambar 22.2 Hypogymnia metaphysedes
Chaerea. (2016). Hypogymnia metaphysedes. [Online]. Diakses dari:
https://www.flickr.com/photos/chaerea/24845791440 [13-11-2016]
Gambar 23.2 Hypogymnia physadea
Curtis. (2014). Hypogymnia physadea. [Online]. Diakses dari:
http://www.waysofenlichenment.net/lichens/Hypogymnia%20physodes.htm
l. [13-11-2016]
Gambar 24.2 Lecidea sp.
Hollinger, Jason. (2009). Lecidea sp. [Online]. Diakses dari:
http://www.discoverlife.org/mp/20q?search=Lecidea. [13-11-
2016]
Gambar 25.2 Lecanora muralis
Gould, David. (2010). Lecanora muralis. [Online]. Diakses dari:
http://www.naturespot.org.uk/species/chewing-gum-lichen [12-11-2016]
Gambar 26.2 Parmelia saxatilis
Nicholls, David. (2012). Parmelia saxatilis. [Online]. Diakses dari
http://www.naturespot.org.uk/species/parmelia-saxatilis [12-11-2016]

Anda mungkin juga menyukai