Anda di halaman 1dari 46

CHLOROPHYTA

LAPORAN PRAKTIKUM

disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Botani Cryptogamae


Dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.
Dr. Topik Hidayat, M.Si.
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T.

oleh:
Kelas A/2015
Kelompok 8
Fadillah Utami (1505063)
Fathimah Dini Hanifah (1507549)
Naufal Ahmad Muzakki (1505601)
Rizky Akbar (1202547)
Siti Salma (1507518)
Suchi Handayani Khotimah (1506770)
Wilda Robiatul Adawiyah (1500828)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
A. Judul
Chlorophyta

B. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Selasa, 20 September 2016 dan 27 September 2016
Waktu : Pukul 09.00 – 11.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI

C. Tujuan
1. Mengetahui ciri-ciri umum Chlorophyta;
2. Mengidentifikasi alga Chlorophyta;
3. Mengklasifikasikan alga Chlorophyta;
4. Dapat membuat bagan dikotomi konsep dan kunci determinasi.

D. Landasan Teori
Chlorophyta atau alga hijau, merupakan sejenis alga yang memiliki pigmen
fotosintesis berupa klorofil di dalam plastidanya sama seperti yang ditemukan
pada sel tumbuhan tingkat tinggi (Guiry, 2000). Kebanyakan Chlorophyta juga
menyimpan hasil fotosintesisnya berupa pati. Seperti alga pada umumnya,
Chlorophyta belum dapat dibedakan akar, batang dan daunnya, sehingga tubuhnya
dapat kita sebut sebagai thallus. Thallus-nya dapat berupa uniseluler atau
multiseluler. Pada beberapa Chlorophyta sel reproduktifnya dapat motil (bergerak)
menggunakan flagelanya. (Smith, 1938)
Chlorophyta merupakan alga akuatik, mayoritas hidup di laut. Beberapa
anggota Chlorophyceae juga ada yang hidup di permukaan salju, batang pohon di
dalam tanah atau bersimbiosis dengan protozoa, hydra atau lichenes. Chlorophyta
uniseluler dapat hidup secara soliter maupun koloni. (Guiry, 2000)
Reproduksi Chlorophyta dapat seksual atau aseksual. Ketika reproduksi
aseksual berjalan, gamet diproduksi di dalam organ seksual uniseluler dan

1
pasangan fusi gamet dapat sama atau berbeda ukuran. Reproduksi aseksual dapat
berupa fisi atau pembelahan biner, pertunasan, fragmentasi dan oleh zoospora
(spora motil). Reproduksi seksual merupakan hal yang paling umum dilakukan
Chlorophyta, bisa isogami (kedua gamet motil dan besarnya sama), anisogami
(kedua gamet motil namun berbeda ukuran, biasanya betina lebih besar) atau
oogami (betina non-motil dan berbentuk telur sementara jantan motil). (Guiry,
2000).
Diperkirakan terdapat sebanyak 360 genera dan 5700 spesies dari Chlorophyta.
Sebagian besar yang hidup di air tawar merupakan alga mikroskopis. Beda halnya
dengan alga hijau yang hidup di laut yang merupakan alga hijau makroskopis.
(Smith, 1938).
Chlorophyta di bagi menjadi dua kelas besar, yaitu Chlorophyceae dan
Charophyceae. Anggota-anggota kelas Chlorophyceae merupakan uniseluler dan
multiseluler, namun pada anggota yang multiseluler, thallusnya tidak pernah
tumbuh diinisiasi olh sel apikal. Organ seksual uniseluler dan sangat terdedah.
Pada beberapa anggota ada juga yang diselimuti oleh selubung sel steril setelah
fertilisasi. (Smith, 1938).
Menurut (Yudianto, 1992), merumuskan ciri-ciri umum dari Chlorophyta yaitu
sebagai berikut:
1. Memiliki kloroplas dengan butir pirenoid ditengahnya, yang dapat diketahui
dari warnanya yang berwarna hijau. Pada bebrapa genus bentuk kloroplas dapat
berbeda-beda seperti pada Spirogyra yang berbentuk spiral, Zygnema yang
berbentuk bintang, dan lain-lain.
2. Butir-butir pirenoid yang terdapat dalam kloroplas berfungsi dalam fotosintesis
yang dapat menghasilkan amilum.
3. Sudah bersifat eukarion. Tubuhnya ada yang bersel satu seperti pada Chlorella,
berkoloni (Volvox), bersel banyak, membentuk benang, bentuk lembaran, dan
ada yang serupa rumput.

2
Perkembangbiakannya dengan cara (Yudianto, 1992):
1. Beberapa alga hijau bersel satu yang dapat bergerak bebas dapat melakukan
perkawinan dengan cara melakukan konjugasi membentuk zigospora,
sedangkan perkembangbiakan vegetatifnya dengan membentuk zoospora,
seperti pada Chlamydomonas. Tetapi ada pula alga hijau bersel satu
Pleurococcus/Chlorococcus berkembangbiak secara vegetatif dengan
melakukan pembelahan dirinya, adapun pada Chlorella berkembang biak
dengan cara membentuk spora yang kemudian tumbuh menjadi sel alga baru.
2. Adapun gololongan alga bersel banyak yang berbentuk seperti benang dan
belum memiliki alat perkawinan, melakukan perkembangbiakannya dengan
melakukan fragmentasi thallusnya terjadi pada perkembangbiakan vegetatift,
sedangkan pada perkembang biakan generatifnya yaitu dengan melakukan
konjugasi atau plasmogami (kawin sel plasma).
3. Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang sudah memiliki alat kelamin
jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (oogonium), pembiakan seksualnya
dengan cara oogami seperti pada alga Oedogonium.
4. Golongan alga hijau tingkat tinggi dalam satu thallus dihasilkan anteridium
(globul) dan oogonium (nukul), sehingga perkembangbiakannya adalah
oogami. Sedangkan perkembangbiakan vegetatifnya adalah fragmentasi
thallus.
Chlorophyta sebagian besar hidup di air tawar namun ada pula yang hidup di air
laut (Ulva sp.) dan air payau. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit,
terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan
air. Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-
batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab.

3
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan untuk pengamatan Division Chlorophyta adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Alat yang Digunakan Pada Praktikum
No. Alat Jumlah
1. Mikroskop listrik 2 buah
2. Alat tulis 1 set
3. Kamera Handphone 1 buah
Tabel 02. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum
No. Bahan Jumlah
1. Preparat awetan Euglena 1 buah
2. Preparat awetan Volvox 1 buah
3. Preparat awetan Chlorella 1 buah
4. Preparat awetan Chlorococcus 1 buah
5. Preparat awetan Chlamydomonas 1 buah
6. Preparat awetan Chara 1 buah
7. Preparat awetan Nitella 1 buah
8. Preparat awetan Oedogonium 1 buah
9 Preparat awetan Cladophora 1 buah
10 Preparat awetan Zygnema 1 buah
11 Preparat awetan Spirogyra 1 buah
12 Preparat awetan Hydrodictyon 1 buah
13 Preparat awetan Cosmarium 1 buah
14 Preparat awetan Closterium 1 buah
15 Bioplastik Halimeda 1 buah
16 Bioplastik Ulva 1 buah
17 Bioplastik Chaetomorpha anthenina 1 buah
18 Bioplastik Valonia 1 buah
19 Bioplastik Sphacelaria 1 buah
20 Bioplastik Udotea 1 buah
21 Bioplastik Leatheria 1 buah
22 Bioplastik Bornetella 1 buah
23 Bioplastik Caulerpa rasemosa 1 buah
24 Bioplastik Caulerpa floridana 1 buah
25 Bioplastik Caulerpa taxifolia 1 buah
26 Bioplastik Caulerpa cupressoides 1 buah
27 Bioplastik Caulerpa globose 1 buah
28 Bioplastik Caulerpa stersolaroide 1 buah
29 Bioplastik Enteromorpha intestinalis 1 buah
30 Bioplastik Enteromorpha linzae 1 buah
31 Bioplastik Codium retikulata 1 buah
32 Bioplastik Codium spongiosum 1 buah
33 Bioplastik Codium fragilis 1 buah

4
F. Langkah Kerja
1. Spesimen pada preparat

Spesimen dile- Klasifikasi ordo Informasi dicatat


takkan pada ditentukan ber- dalam buku catatan
meja objek dasarkan bagian- dan didokumentasi-
mikroskop un- bagian yang dimil- kan.
tuk diamati ba- iki oleh spesimen.
gian-bagiannya
Hasil pengamatan
dituangkan ke da-
lam tabel karakter-
istik dan Badan
Dikotomi Konsep.

2. Spesimen pada Bioplastik

Bioplastik dia- Klasifikasi ordo Informasi dicatat


mati oleh mata ditentukan ber- dalam buku catatan
secara langsung dasarkan bagian-ba- dan didokumentasi-
tanpa mikros- gian yang dimiliki kan.
kop. oleh spesimen.

Hasil pengamatan
dituangkan ke da-
lam tabel karakter-
istik dan Badan
Dikotomi Konsep.

5
G. Tabel Karakteristik

Tabel 03. Karakteristik Cholorophyta Mikroskopis

N Nam Unis Multi Koloni Sol Thallus Reproduksi Globul/ Pire Flagel Plasm Zigo Frag Ciri Bent Kemi
o a elule selule ite nukul noid ogami spor menta Khas uk ripan
Spes r r r / a si Klor
imen A Ben A Bent Ca Perm Oogo Ant A Let A Ju Konju oplas
d tuk d uk ban ukaa nium eri- d ak d mla gasi
a a g n diu a a h
m
Eugl  - - -   Bulat - Halus - - - -   1  - - Berfl Bulat Pepay
1 ena mema agel mema a
njang 1 njang
Volv  -  Bul -  Bulat - Halus   - -   2  -  Berfl Bulat Bola
2
ox at agel
Chlo  - - -   Bulat - Halus - - - -  - - -  - Kloro Mang Mang
rella plas kok kok
3
mang
kuk
Spyr  -  Spir -  Bena - Halus - - - -  - -    Bena Spiral Spiral
4 ogyr al ng ng
a spiral
Zygn  -  Ben -  Bena - Halus - - - -  - -    Berb Binta Bin-
ema ang ng entuk ng tang
5
berse bena
kat ng
Char -   Ru -  Caba  Kasar - -  Ba  - - -  - Perm Jala Sep-
a mpu ng wa ukaa erti
n h n ba-
6
thallu tang
s
kasar
Nitel -   Ru -  Caba  Halus - -  Ata  - - -   Glob Jala Tum-
7 la mpu ng s ul di buhan
n atas tinggi

6
N Nama Unis Multis Koloni Sol Thallus Reproduksi Globul/ Pire Flagel Plasm Zigo Frag Ciri Bent Kemi
o. Spesim elule eluler` ite nukul noid ogami spor menta Khas uk ripan
en r r / a si Klor
A Be A Be Ca Perm Oogo Ant A Le A Ju Konju opla
d ntu d ntu ban ukaa nium eri- d ta d mla gasi s
a k a k g n diu a k a h
m
Oedogo  -  Ben -  Pipi - Halus   - -  - -  -  Be- Jala Be-
nium ang h nang nang
8
ber-
sekat
Hydrod  -  Jala -  Jala - Halus - - - -  - - -   Berbe Jala Sa-
9 iction ntuk rang
jala lebah
1 Clamyd  - - -   Bul - Halus - - - -   2 -  - Bulat Bulat Bulat
0 omonas at telur telur
1 Cloroc  - - -   Bul - Halus - - - -  - - -  - Bulat Bulat Bulat
1 occus at telur telur
Cladop  -  Ben -  Ben  Halus - - - -  - - - -  Perca Jala Caba
hora ang ang banga ng
1 ber n ba-
2 sera dikoto tang
t m dikot
omi
1 Cosma-  - - -   Bu- - Halus - - - -  - - - -  Bulan Bulat Bulan
3 rium lat sabit sabit
Closte-  - - -   Bu- - Halus - - - -  - - - -  Seten- Bulat Seten
1 rium lat gah gah
4 ling- ling-
karan karan

7
Tabel 04. Karakteristik Chlorophyta Makroskopis
N Nama Habitu Habita Thallus Tipe Kandungan Bentuk Thallus Reprodu Tekst Kemirip Ciri Khas
o. Spesimen s t Percabangan Zat ksi ur an
Vertik Horizon Beb Dikoto Kap Pekt Pipi Gili Kantu Lembar
al tal as m ur in h g ng an
Halimeda Soliter Pantai Vegetatif Halus Koin Pipih,
1 sp. berkara -  -   -  - - - & bulat
ng generatif bercabang
Ulva Berump Pantai Vegetatif Halus Selada Thallus
2 lactuca un berkara  -  - -  - - -  & bokor berbentuk
ng generatif lembaran
Chaetomor Berump Pantai Vegetatif Kasar Bambu Benang
3 pha un berkara  -  - -  -  - - & beruas
anthenina ng generatif
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Halus Anggur Filoid
4 racemosa berkara   -  -  -  - - & mengemb
ng generatif ung
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Kasar Bulu Tidak
5 floridana berkara   - - -  -  - - & burung bersekat
ng generatif
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Kasar Bulu Filoid
taxofolia berkara & ayam bersekat
6   -  -  -  - -
ng generatif bercaban
g
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Kasar Cemara Filoid
7 cupressoid berkara   -  -  -  - - & seperti
es ng generatif cemara
Enteromor Berump Pantai Vegetatif Kasar Usus 12 Thallus
8 pha un berkara  - - - -  -  - - & jari pipih dan
intestinalis ng generatif sempit
Enteromor Berump Pantai Vegetatif Halus Pita Pipih
9 pha linza un berkara  -  - -   - - - & lebar
ng generatif
Codium Soliter Pantai Vegetatif Kasar Brukat Thallus
10 reticulata berkara  -  - -    - - & torehan
ng generatif

8
No Nama Habitus Habi- Thallus Tipe Kandungan Bentuk Thallus Reprodu Tekstu Kemiri Ciri Khas
spesimen tat Percabangan Zat ksi r pan
Verti Horizont Beba Dikot Ka Pekti Pipi Gili Kant Lemba
kal al s om pur n h g ung ran
Codium Berumpu Pantai Vegetatif Kasar Spons Thallus
11 spongiosum n berkara  - - - -  - -  - & spons
ng generatif
Codium Soliter Pantai Vegetatif Kasar Brokoli Thallus
12 fragilis berkara  - -  -   - - - & dikotom
ng generatif
Valonia sp. Berumpu Pantai Vegetatif Halus Balon Mengembu
13 n berkara  - - - -  - -  - & ng
ng generatif
Bornetella Berumpu Pantai Vegetatif Halus Timun Thallus
14 sp. n berkara  - - - -  - -  - & seperti
ng generatif timun
Leathesia Berumpu Pantai Vegetatif Halus Gajih Menggump
15 n berkara  - - - -  -  - - & al
ng generatif
Udotea Berumpu Pantai Vegetatif Halus Ulva Lebih tebal
16 n berkara  -  - -  - - -  & dari ulva
ng generatif
Sphacelari Berumpu Pantai Vegetatif Kasar Rambut Thallus
17 a n berkara  -  - -   - - - & tapi seperti
ng generatif rumpun rambut
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Kasar Tum- Thallus sep-
globusa berkara & buhan erti
18    - -  -  - -
ng generatif paku Caulerpa
cupressoide
Caulerpa Soliter Pantai Vegetatif Kasar Tana- Thallus sep-
19 stersolar- berkara    - -  -  - - & man erti tanaman
oide ng generatif

9
H. Tabel Klasifikasi
Tabel 05. Tabel Klasifikasi Chlorophyta Mikroskopis
No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
1. Order : Volovocales
Family : Chlamydomonadaceae
Genus : Chlamydomonas

Gambar 1.1 Chlamydomonas Gambar 1.2 Chlamydomonas


(Dok. Kelompok 8, 2016) (Kociolek, 2012)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
2. Order : Euglenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Gambar 2.1 Euglena Gambar 2.2. Euglena
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Losi, 2008)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorococcales
3
Family : Chlorellaceae
Genus : Chlorella

Gambar 3.1 Chlorella Gambar 3.2 Chlorella


(Dok. Kelompok 8, 2016) (Egmond, 2016)

10
No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorococcales
4
Family : Chlorococcaceae
Genus : Chlorococcus

Gambar 4.1 Chlorococcus Gambar 4.2 Chlorococcus


(Dok. Kelompok 8, 2016) (Mulyadi, 2015)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Cladophorales
5
Family : Ciadophoraceae
Genus : Cladophora
Gambar 5.1 Cladophora Gambar 5.2 Cladophora
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Augyte, Simona, 2016)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Oedogoniales
6
Family : Oedoniaceae
Genus : Oedeogonium

Gambar 6.1 Oedeogonium. Gambar 6.2 Oedeogonium.


(Dok. Kelompok 8, 2016) (Tsukii, Y, 2003)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Charales
7
Family : Characeae
Genus : Chara
Gambar 7.1 Chara Gambar 7.2 Chara
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Fischer, 2011)

11
No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Charales
8
Family : Characeae
Genus : Nitella
Gambar 8.1 Nitella Gambar 8.2 Nitella
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Peters, 2006)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Volvocales
9
Family : Volvoceae
Genus : Volvox
Gambar 9.1 Volvox Gambar 9.2 Volvox
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Fox, 2011)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorococcales
10
Family : Hydrodictyaceae
Genus : Hydrodictyon

Gambar 10.1. Hydrodictyon Gambar 10.2 Hydrodictyon


(Dok. kelompok 8, 2016) (Kleinman, 2010)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Zignematales
11
Family : Desmidiaceae
Genus : Cosmarium

Gambar 11.1 Cosmarium. Gambar 11.2 Cosmarium


(Dok. kelompok 8, 2016) (Tsukii, 2005)
12
NO Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
12 Order : Zygnematales
Family : Zygnemataceae
Genus : Spirogyra
Gambar 12.1 Spirogyra. Gambar 12.2 Spirogyra
(Dok. kelompok 8, 2016) (Tsukii, Y. 2004)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Zygnematales
13 Family : Zygnemataceae
Genus : Zygnema

Gambar 13.1 Zygnema. Gambar 13.2 Zygnema


(Dok. kelompok 8, 2016) (Gunma, 2006)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Zygnematales
14
Family : Desmidiaceae
Genus : Closterium

Gambar 14.1 Closterium. Gambar 14.2 Closterium


(Dok. kelompok 8, 2016) (Fox, 2011)

13
Tabel 06. Klasifikasi Chlorophyta Makroskopis
NO Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Bryopsidophyceae
Order : Bryopsidales
15
Family : Udoteaceae
Genus : Udotea
Species : Udotea sp
Gambar 15.1 Udotea sp Gambar 15.2 Udotea sp
(Dok. kelompok 8, 2016) (Anonim, 2010)

Division : Chlorophyta
Class : Phaeophyceae
Order : Sphacelariales
16
Family : Sphacelariaceae
Genus : Sphacelaria
Species : Sphacelaria sp
Gambar 16.1 Sphacelaria sp Gambar 16.2 Sphacelaria sp
(Dok. kelompok 8, 2016) (Decaisne, 1842)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Ulvales
17 Family : Ulvaceae
Genus : Ulva
Species : Ulva sp
Gambar 17.1 Ulva sp Gambar 17.2 Ulva sp
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Mancuso, Tanpa tahun)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Halimedales
18 Family : Halimedaceae
Genus : Halimeda
Species : Halimeda sp
Gambar 18.1 Halimeda sp Gambar 18.2 Halimeda sp
(Dok. Kelompok 8, 2016) (McCormack, 2007)

14
NO Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Order : Cladophorales
19
Family : Cladophoraceae
Genus : Chaetomorpha
Species : Chaetomorpha antennia
Gambar 19.1 C. antennia Gambar 19.2 Chaetomorpha antennia
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Stender, Tanpa tahun)

Division : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Order : Cladophorales
20
Family : Valoniaceae
Genus : Valonia
Species : Valonia sp
Gambar 20.1 Valonia Gambar 20.2 Valonia
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Denes, Emokes, 2012)

Division : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Order : Dasycladales
21
Family : Dasycladaceae
Genus : Bornetella
Species : Bornetella sp
Gambar 21.1 Bornetella Gambar 22.2 Bornetella
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Anonim, 2013)

Division : Chlorophyta
Class : Phaeophyceae
Order : Ectocarpales
22
Family : Leathesiaceae
Genus : Leathesia
Species : Leathesia sp
Gambar 22.1 Leathesia Gambar 22.2 Leathesia
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Velela, 2006)

15
NO Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorophycales
23
Family : codiaceae
Genus : Codium
Species : Codium reticulate
Gambar 23.1 Codium reticulate Gambar 23.2 Codium reticulate
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Keoki & Yuko, 1992)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorophycales
24
Family : Codiaceae
Genus : Codium
Species : Codium fragilis
Gambar 24.1 Codium fraglis Gambar 24.2 Codium fraglis
(Dok. kelompok 8, 2016) (Benthic Ecology Lab, 2001)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chlorophycales
25
Family : Codiaceae
Genus : Codium
Species : Codium spongiosum
Gambar 25.1 C. spongiosum Gambar 25.2 C. spongiosum
(Dok. kelompok 8, 2016) (Hausler, 2004)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Caulerpales
26
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa racemosa Gambar 26.1 Caulerpa racemosa Gambar 26.2 Caulerpa racemosa
(Dok, Kelompok 8 2016) (Su-fang, Huang, 1996)

16
No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Caulerpales
27
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa floridana Gambar 27.1 Caulerpa floridana Gambar 27.2 Caulerpa floridana
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Arsenal, Boy, 2012)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Chaulerpales
28
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa taxifolia Gambar 28.1 Caulerpa taxifolia Gambar 28.2 Caulerpa taxifolia
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Merkel & Associates, 2001)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Caulerpales
29
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa cupressoide Gambar 29.1 Caulerpa Gambar 29.2 Caulerpa cupressoides
cupressoides (Agardh, C, 1817)
(Dok. Kelompok 8, 2016)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Ulotrichales
30 Family : Ulvaceae
Genus : Enteromorpha
Species : Enteromorpha intesti-
Gambar 30.1 Enteromorpha Gambar 30.2 Enteromorpha intestinalis
nalis
intestinalis (Anonim, 2008)
(Dok. Kelompok 8, 2016)

17
No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Ulotrichales
31
Family : Ulvaceae
Genus : Enteromorpha
Species : Enteromorpha linzae Gambar 31.1 Enteromorpha linza Gambar 31.2 Enteromorpha linza
(Dok. kelompok 8, 2016) (Jones, 2008)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Caulerpales
32
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa globulosa Gambar 32.1 Caulerpa globulosa Gambar 32.2 Caulerpa globulosa
(Dok. Kelompok 8, 2016) (Anonim, Tanpa Tahun)

Division : Chlorophyta
Class : Chlorophyceae
Order : Caulerpales
33
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : Caulerpa sertularifoides Gambar 33.1 Caulerpa Gambar 33.2 Caulerpa sertularifoides
sertularifoide (Howe, 1905)
(Dok. Kelompok 8, 2016)

18
I. Bagan Dikotomi Konsep (BDK) dan Kunci Determinasi

19
20
Keterangan:
1. Euglena 6. Chara 11. Chlorococcus
2. Volvox 7. Nitella 12. Cladophora
3. Chlorella 8. Oedogonium 13. Costerium
4. Spyrogyra 9. Hydrodictyon 14. Cosmarium
5. Zygnema 10. Clamydomonas

Kunci determinasi Chlorophyta mikroskopis:


1a. Multiseluler ………………………………………………………………. 2
1b. Uniseluler ………………………………………………………………… 3
2a. Globul diatas ketiak batang ………………………………………………. Nitella
2b. Globul dibawah ketiak batang ……………………………………………. Chara
3a. Habitus koloni …………………………………………………………….. 4
3b. Habitus soliter …………………………………………………………...... 5
4a. Memiliki flagel ……………………………………………………………. Volvox
4b. Tidak memiliki flagel ……………………………………………………... 6
5a. Bergerak …………………………………………………………………… 7
5b. Tidak bergerak …………………………………………………………….. 8
6a. Memiliki oogonium dan anteridium ……………………………………….. Oe-
dogonium
6b. Tidak memiliki oogonium dan anteridium ……………………………….... 9
7a. Mempunyai jumlah flagel 1 ………………………………………………... Eu-
glena
7b. Mempunyai jumlah flagel 2 ……………………………………………...... Cla-
mydomonas
8a. Kloroplas berbentuk mangkok …………………………………………….. Chlo-
rella
8b. Kloroplas tidak berbentuk mangkok ………………………………………. 10
9a. Kloroplas berbentuk spiral ………………………………………………..... Spy-
rogyra
9b. Kloroplas tidak berbentuk spiral ………………………………………...…. 11
10a. Sel berbentuk bulan sabit ……………………………………………..…... Cos-
terium
10b. Sel tidak berbentuk bulan sabit ……………………………………..…….. 12
11a. Kloroplas berbentuk jala ……………………………………………….…. Hy-
drodictyon
11b. Kloroplas tidak berbentuk jala ……………………………………….…… 13

21
12a. Thallus berbentuk bulat …………………………………………….……...
Chlorococcus
12b. Thallus tidak berbentuk bulat …………………………………….………. Cos-
marium
13a. Benang bersekat memiliki percabangan ……………………….…………. Clad-
ophora
13b. Benang bersekat tidak memiliki percabangan ……………….…………… Zyg-
nema

22
Keterangan:
1. Halimeda 7. Caulerpa cu- 12. Codium reticu-
2. Ulva pressoides late
3. Chaetomorpha 8. Caulerpa glo- 13. Codium spongi-
anthenina busa osum
4. Caulerpa race- 9. Caulerpa sertu- 14. Codium fragilis
mosa larioides 15. Valonia
5. Caulerpa flori- 10. Enteromorpha 16. Bornetella
dana intestinalis 17. Leathesia
6. Caulerpa taxi- 11. Enteromorpha 18. Udotea
folia linzae 19. Sphacelaria

Kunci determinasi Chlorophyta makroskopis:


1a. Habitus soliter ………………………………………………...... 2
1b. Habitus berumpun ………………………....…………………… 3
2a. Arah thallus vertikal-horizontal ………………………………... 4
2b. Arah thallus tidak vertikal-horizontal ………………………….. 5
3a. Tekstur halus …………………………………………………… 6
3b. Tekstur kasar …………………………………………………… 7
4a. Tipe percabangan dikotom ……………………………………... 8
4b. Tipe percabangan bebas ………………………………………... 9
5a. Kandungan zat kapur …………………………………………… Halimeda
5b. Kandungan zat tidak kapur ……………………………...……... 10
6a. Bentuk thallus kantung ……………………………….…...……. 11
6b. Bentuk thallus tidak kantung ……………………………....…… 12
7a. Bentuk thallus pipih ……………………………...……………... 13
7b. Bentuk thallus tidak pipih …………………………..……..……… 14
8a. Filoid bersekat ………………………………………..……..…….. Caulerpa taxi-
folia
8b. Filoid tidak bersekat ……………………………..…………..……. 15
9a. Bentuk thallus gilig ………………………………..…………..…... 16
9b. Bentuk thallus tidak gilig …………………………..…………..….. Caulerpa flor-
idana
10a. Thallus berbentuk torehan …………………………..…………..... Codium retic-
ulata
10b. Thallus tidak berbentuk torehan ……………………..………….... Codium fra-
gilis
11a. Thallus seperti balon …………………………………...………… Valonia
11b. Thallus seperti mentimun ………………………………..………. Bornetella

23
12a. Bentuk thallus lembaran …………………………………..……... 17
12b. Bentuk thallus tidak lembaran ……………………………..…...... 18
13a. Thallus seperti pita ……………………………………………..… Enteromorpha
linzae
13b. Thallus seperti rambut …………………………….……………… Sphacelaria
14a. Thallus seperti bambu ……………………………….…………… Chaetomor-
pha linzae
14b. Thallus seperti spons ………………………………….………...... Codium spon-
giosum
15a. Filoid seperti cemara …………………………………….……...... Caulerpa cu-
pressoides
15b. Filoid seperti anggur ……………………………………….…….. Caulerpa rac-
emosa
16a. Thallus berbentuk bulu ayam ……………………………….……. Caulerpa glo-
busa
16b. Thallus tidak berbentuk bulu ayam …………………………..…... Caulerpa ser-
tularioides
17a. Thallus berbentuk seperti selada bokor ………………………...… Ulva
17b. Thallus berbentuk seperti Ulva ....................................................... Udotea
18a. Thallus berbentuk pipih ………………………………………….. Enteromorpha
intestinalis
18b. Thallus berbentuk gumpalan …………………………………….. Leathesis

24
J. Pembahasan
1. Euglena
Berdasarkan hasil observasi, Euglena memiliki bentuk sel bulat memanjang,
bentuk kloroplas bulat, termasuk organisme uniseluler, habitusnya adalah soli-
ter, bergerak dengan menggunakan flagel, perkembangbiakannya dengan mem-
belah diri, dan ciki khas yang dimiliki oleh Euglena adalah memiliki satu flagel
dan bentuknya yang bulat memanjang seperti sendal. Organisme ini digunakan
sebagai indikator polusi air tawar/sungai.
2. Chlamydomonas
Berdasarkan hasil observasi, Chlamydomonas memiliki bentuk sel oval, dan
bentuk kloroplasnya bulat. Termasuk organisme uniseluler. Habitusnya adalah
soliter. Memiliki alat gerak berupa 2 buah flagel. Perkembangbiakannya secara
generatif dengan konyugasi atau vegetatif dengan membelah diri. Ciri khas
pada genus ini adalah sel thallusnya berbentuk oval dan memiliki alat gerak
berupa 2 buah flagel. Menurut (Kandly, 2010), bahwa Chlamydomonas adalah
chlorophyta bersel tunggal mikroskopik yang terdapat dalam air tawar yang ter-
genang. Sel tunggalnya berbentuk bulat telur atau kadang-kadang berbentuk
buah pear dan dibungkus dengan selulosa tipis. Chlamydomonas memiliki cara
perkembangbiakan aseksual dan seksual (Erga, 2010). Chlamydomonas
digunakan sebagai model organisme untuk biologi molekular, terutama pem-
belajaran pergerakan flagellar dan dinamika kloroplas, biogenesis, dan ge-
netika.
3. Chlorella
Chorella adalah genus mikroalga atau ganggang hijau bersel tunggal yang
hidup di air, tawar, laut dan tempat basah (Kawaro, 2010).
Menurut (Yudianto, 1992) Tumbuh Chorella bersel satu serupa bola-bola kecil
dengan kloroplas bentuk mangkok. Pembiakan secara vegetatif dengan mem-
belah diri, dan dapat pula dengan pembentukan spora. Chorella sering
digunakan di laboratorium untuk penyelidikan foto sintesis, karena sifatnya

25
yang unik, para ahli berpendapat bahwa Chorella dapat ikut mengatasi kebu-
tuhan pangan manusia pada masa yang akan datang (Belasco,1992)
4. Chlorococcus
Menurut (Yudianto, 1992) Chlrococcus bersel satu, memiliki dinding sel
berlapisan luar dan lapisan dalam (Membran Sel), banyak mengandung klorofil.
Berkembang biak dengan membelah diri, yang di dahului oleh pembelahan inti
secara mitosis, kemudian di ikuti pembentukan sekat dan akhirnya pemisahan
sekat; dari satu sel membelah menjadi dua sel. Perkembangbiakan Chloroccus
terdapat dua cara, yaitu secara vegetatif dengan menghasilkan spora kembara
yang berflagel dua. spora kembara ini ditempat yang cocok akan menanggalkan
flagel, kemudian tumbuh menjadi chlorococcum baru. Dan secara generatif, dil-
akukan dengan konjugasi antara dua chlorococcum sehingga di hasilkan zi-
gospora. Didalam zigospora di hasilkan empat zoospora baru yang selanjutnya
zoospora tumbuh menjadi chlorococcum baru (Mulyadi, 2015)
5. Cladophora
Dari hasil observasi yang telah dilakukan ditemukan beberapa karakteristik
dari Cladophora. yaitu, selnya uniseluler, habitusnya berkoloni berbentuk
panjang seperti benang dan bersekat dengan percabangan yang mirip
menggarpu atau dikotomi yang pada umumnya muncul di bagian yang dekat
dengan ujung thallusnya dan ini merupakan salah satu ciri khas dari
Cladophora.
Pada bagian permukaan Cladophora. tampak lebih kasar. Pada Thallus
terdapat alat semacam rizoid untuk melekat pada substrat. Pada struktur selnya
terdapat kloroplas dengan bentuk seperti jala dan di setiap sel banyak
mengandung nukleus secara tersebar.
Perkembangbiakan Cladophora. dapat dilakukan dengan dua cara, yang
pertama, dengan pembiakan seksual yaitu fragmentasi (pemutusan benang-
benang untuk kemudian menjadi individu baru), akinet (sel yang membesar dan
membagi diri kemudian berkembang menjadi percabangan baru).

26
Habitat dari Cladophora sp banyak terdapat di perairan air tawar, sawah,
kolam, selokan, sungai dan lain sebagainya.
6. Oedogonium
Dari hasil observasi yang telah dilakukan terhadap Oedeogonium. ditemukan
karakteristiknya, yaitu sebagai berikut: Sel pada Oedeogonium. yaitu uniselulur
atau bersel satu dengan habitus berkoloni berbentuk seperti benang bersekat.
Alga hijau ini sudah memiliki alat kelamin yaitu oogonium dan antheridium.
Oognium berupa sel yang menggembung dan menghasilkan sel telur,
sedangkan antheridiumnya yaitu sel-sel yang memipih kecil sebanyak 4 deret
sel. Kloroplasmanya berbentuk jala. Antheridium dan oogonium ini mungkin
terpisah pada dua benang. Oedogonium atau bersifat heterothallus, tetapi
mungkin pula keduanya terletak pada satu benang sehingga disebut
homothallus. Dengan demikian, Oedogonium merupakan alga hijau berbentuk
benang bersekat, yang sudah memiliki alat kelamin. Pembiakannya secara
vegetatif dengan membentuk zoospora yang berflagel banyak. Pembiakan
generatifnya dengan pembuahan sel telur di dalam oogonium oleh
spermatozoid dari antheridium, menghasilkan oospora. Baik zoospora maupun
oospora dapat tumbuh membentuk benang baru.
7. Chara
Chara termasuk ke dalam division Chlorophyta (Alga hijau). Alga hijau ini
tubuhnya beruas-ruas dan berbuku-buku yang bercabang-cabang. Bentuk talus
seperti tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-
cabang, berukuran kecil. Anteredium dan Oogoniumnya berupa globul dan
nukul. Anteredium berbentuk bulat sehinnga disebut globul, Oogonium ber-
bentuk lonjong mirip buah nanas disebut nukul. Chara membentuk globul di
bawah ketiak cabang. Alga ini berkembang biak dengan zigospora. Chara
hidup di air tawar melekat pada bebatuan.

27
8. Nitella
Nitella termasuk ke dalam division Chlorophyta (Alga hijau). Alga ini
mempunyai karakteristik yang sama dengan Chara yaitu, bentuk talus seperti
tumbuhan tinggi, menyerupai batang, yang beruas-ruas dan bercabang-cabang,
berukuran kecil. Anteredium dan Oogoniumnya berupa globul dan nukul. An-
teredium berbentuk bulat sehingga disebut globul, Oogonium berbentuk lon-
jong mirip buah nanas disebut nukul. Perbedannya terletak pada globul atau
nukulnya, Nitella membentuk globul di atas ketiak cabang. Alga ini berkem-
bang biak dengan zigospora.
Nitella adalah ganggang hijau terang yang sering keliru untuk tanaman yang
lebih tinggi karena mereka tampaknya memiliki daun dan batang ganggang ber-
baring di bawah sebuah danau atau kolam dan jarang ditemukan dalam kolam
air. Nitella kadang tumbuh bersama dengan Chara. alga ini membentuk padang
rumput di dalam air.
9. Zygnema
Zygnema merupakan genus dari alga hijau dengan bentuk menyerupai
benang/filamen dengan bentuk kloroplas yang unik yang menyerupai dua
bintang. Spesies dari Zygnema sering ditemukan di sekitar alga hijau lain atau
bahkan saling bergabung membentuk semacam gumpalan berwarna cokelat
kehijauan di kolam maupun jenis kumpulan air lainnya.
Dalam proses perkembangbiakaannya Zygnema sangat bergantung pada
keadaan lingkungan sekitar dalam melakukan proses reproduksi. Ketika nitrat
dan fosfat tersedia, Zygnema umumnya melakukan fragmentasi untuk membuat
helai baru. Bagaimanapun, ketika kondisi kurang memungkinkan, Zygnema
akan membentuk akinet, semacam badan spora berdinding tebal yang
memungkinkan mereka bertahan hidup di kondisi sulit. Pada kondisi
memprihatinkan, Zygnema akan membentuk zygospore yang tenggelam
didalam air sampai kondisi lebih menguntungkan untuk hidup.

28
Populasi Zygnema yang sangat banyak dapat mempengaruhi pH air secara
signifikan. Pada siang hari, alga berbentuk filamen ini akan menghasilkan
banyak oksigen terlarut. Sementara pada malam hari, Zygnema berlebih ini
melakukan proses respirasi yang mana menghasilkan banyak karbondioksida.
Ketika kumpulan Zygnema ini menghasilkan banyak karbondioksida terlarut
menyebabkan perubahan pH yang cukup cepat untuk bisa diterima organisme
air lain, sehingga menyebabkan organisme air lain mengalami perilaku stress
dan lainnya.
10. Spirogyra.
Spirogyra merupakan genus dari alga hijau yang memiliki kurang lebih 400
spesies yang mengambang bebas yang bisa ditemukan di air pada lingkungan
sekitar di seluruh dunia. Dinamakan demikian karena sesuai dengan bentuk
chloroplasnya yang berbentuk spiral. Spirogyra merupakan alga yang
berbentuk seperti benang-benang/filamen-filamen tidak bercabang yang
tersusun oleh sel silindris. Mereka bisa membentuk masa yang mengambang di
dekat permukaan air dari sungai maupun kolam, yang ditopang oleh gelembung
oksigen yang dilepaskan selama fotosintesis.
Spesies dari Spirogyra dapat melakukan reproduksi baik seksual maupun
asesksual. Aseksual, atau reproduksi vegetatif dilakukan dengan cara
fragmentasi sederhana pada filamen Spirogyra. Sementara reproduksi seksual
melibatkan proses konjugasi, yakni setaip sel dari dua filamen Spirogyra saling
berhadapan saling lalu membentuk tabung yang saling menghubungkan kedua
filamen tersebut, yang disebut sebagai tabung konjugasi. Tabung konjugasi
inilah yang akhirnya memungkinkan isi dari sel satu benar-benar masuk dan
bergabung dengan isi sel lainnya. Hasil dari sel yang bergabung tersebut
(disebut zigot) lalu dikelilingi oleh dinding tebal sementara filamen vegetatif
mati.

29
11. Volvox
Koloninya berbentuk bola, di mana individu Volvox membentuk rangkaian
benang sitoplasma antara yang satu dengan lainnya di permukaan koloni bola
itu. Di bagian permukaan koloninya itu dibentuk pula alat-alat kelamin, yaitu:
 Anteridium, terbentuk dari dua individu yang akan menghasilkan spermato-
zoid.
 Oogonium, terbentuk dari dua individu yang akan menghasilkan ovum (sel
telur).
Pembiakannya dengan jalan membentuk koloni anak, yang terbentuk dari
perkembangan zigot. Zigot adalah suatu perkembangan telur yang telah dibuahi
oleh spermatozoid. Alat-alat kelamin terbentuk dari sel-sel yang membesar.
Dengan sel-sel khusus ini terbentuk pembiakan vegetatif maupun generatif. Ka-
rena individu Volvox memiliki flagel dua, maka koloninya dapat bergerak
memutar.
12. Hydrodictyon
Alga hijau bentuk koloninya seperti jaring, hidup di air tawar. Alga ini ter-
golong makroskopik, koloni anaknya berupa gelembung panjang 1-2 cm dapat
dilihat oleh mata, sering terdapat di sawah. Hydrodictyon, setiap selnya
mengandung kloroplas berbentuk jala pula. Pembiakan seksual terjadi dengan
peleburan (fusi) dua gamet menjadi zigot membentuk zoospora secara meiosis,
lalu berkembang menjadi koloni anak.
13. Cosmarium
Berdasarkan hasil observasi, Cosmarium memiliki bentuk sel dan bentuk
kloroplas adalah dua kali setengah lingkaran. Termasuk organisme uniseluler.
Habitusnya adalah soliter. Perkembangbiakannya secara vegetatif dengan cara
membelah diri. Ciri khas dari genus ini adalah memiliki bentuk sel dua kali
setengah lingkaran. Menurut (Surakusumah, 2015), bahwa Cosmarium selnya

30
berbentuk dua kali setengah lingkaran. Ditengah-tengah sel terdapat satu inti.
Kloroplas mengikuti bentuk sel. Hidup di air tawar.
14. Closterium
Berdasarkan hasil observasi, Closterium memiliki bentuk sel seperti bulan
sabit, dan kloroplasnya berbentuk spiral. Habitusnya soliter. Termasuk ke da-
lam organisme uniseluler. Berkembang biak dengan membelah diri. Ciri khas
dari genus ini adalah bentuk kloroplasnya menyerupai bentuk bulan sabit.
Menurut (Sekimotoha, 1990), bahwa Closterium berkembang biak dengan cara
aseksual secara pembelahan biner dari sel induk dipartisi dan seksual secara
konjugasi. Genus ini termasuk ke dalam organisme uniseluler. Alga ini mampu
membentuk dua jenis zygospores diploid aktif. Beberapa populasi membentuk
zygospores dalam klon tunggal sel (homothallic), sedangkan yang lain mem-
bentuk zygospores antara klon yang berbeda dari sel (heterothallic). Closterium
bisa digunakan untuk membersihkan limbah nuklir yang terlarut dalam air.
15. Ulva sp
Berdasarkan hasil observasi, Ulva merupakan alga hijau yang bersifat mak-
roskopik dan thallus berbentuk lembaran pipih yaitu mirip tumbuhan selada
bokor sehingga dikenal dengan nama selada laut. Habitus alga ini berumpun,
thallus vertikal, tipe percabangannya bebas. Kandungan zat dari alga ini pektin.
Reproduksi vegetatif dan generatif. Tekstur halus dan ciri khas thallus ber-
bentuk lembaran. Alga ini melekat pada substrat dengan alat rhizoid. Zoospora
dengan 4 bulu cambuk, gamet sama besar, masing-masing dengan dua bulu
cambuk. Hidupnya dilaut, melekat pada batuan pantai.
16. Halimeda sp
Berdasarkan hasil observasi, Halimeda merupakan alga hijau termasuk
kedalam alga makroskopik dengan thallus berbentuk pipih. Habitus Halimeda
soliter. Thallus ke arah horizontal dan tipe percabangan dikotom. Mempunyai
kandungan dari zat kapur. Reproduksi vegetatif dan generatif. Halimeda

31
mempunyai tekstur halus, mempunyai kemiripan seperti koin, serta mempunyai
ciri khas pipih, bulat, dan bercabang. Halimeda tumbuh di pantai berkarang.
17. Chaetomorpha antennia
Chaetomorpha anthenina merupakan Chlorophyta bersifat makroskopik.
Chaetomorpha anthenina hidupnya berumpun. Mempunyai bentuk thallus
gilig, arah thallus vertikal, tipe percabangan bebas. Chaetomorpha anthenina
mempunyai kandungan zat dari pektin. Reproduksi vegetatif dan generatif.
Mempunyai tekstur kasar, kemiripan seperti bambu, dan ciri khasnya benang
beruas. Chaetomorpha anthenina banyak ditemukan di daerah pantai berka-
rang.
18. Udotea sp
Berdasarkan hasil observasi, Udotea sp. memiliki bentuk thallus berupa lem-
baran tebal. Arah tumbuhnya horizontal. Terlihat seperti kipas. Habitatnya di
pantai berkarang. Ciri khas dari tumbuhan ini adalah memiliki thallus berupa
lembaran tebal seperti kipas. Menurut (Ali, 2010), bahwa Ganggang ini
ditemukan di dasar perairan laut dan menempel di dasar, mempunyai thallus
berbentuk lembaran dan tidak membentuk segmen-segmen yang jelas. Ben-
tuknya menyerupai kipas yang berlipat-lipat berwarna hijau pada bagian per-
mukaan.
19. Sphacelaria sp
Berdasarkan hasil observasi, Sphacelaria sp memiliki bentuk thallus pipih
arah vertikal dan tipe percabangan bebas. Habitatnya di pantai berkarang.
Sphacelaria sp memiliki kandungan zat pectin, bertekstur kasar dan memiliki
ciri khas thallus seperti rambut. Ganggang hijau ini berreproduksi dengan cara
vegetatif dan generatif.
20. Valonia sp
Valonia merupakan ganggang hijau yang mempunyai thallus vertikal. Ben-
tuk thallusnya yaitu kantung. Tumbuhan ini filoidnya seperti balon dan dida-
lamnya terdapat gelembung berisi cairan sehingga berwarna hijau bening. Ciri

32
khas dari tumbuhan ini adalah thallusnya bulat menggelembung. Tidak mem-
iliki percabangan. Kandungan zatnya adalah pektin. Reproduksinya vegetatif
dan generatif. Habitatnya yaitu pantai berkarang dan menempel di batu karang.
Habitusnya yaitu berumpun.
21. Bornetella
Bornetella hampir mirip dengan Valonia, hanya saja bentuknya lebih lon-
jong dengan ujung yang tumpul, bulat dan menyerupai mentimun. Kadang-ka-
dang, ada gumpalan filamen putih di ujung. Mengkilap dan berwarna hijau ter-
ang. Bornetella juga memiliki gelembung udara didalamnya. Mempunyai thal-
lus yang vertikal dan berbentuk kantung. Ciri khas pada tumbuhan ini adalah
thallusnya berbentuk lonjong menggelembung. Kandungan zatnya adalah pek-
tin. Habitatnya yaitu di pantai yang berkarang. Habitus dari ganggang hijau
yang meyerupai mentimun ini adalah berumpun.
22. Leathesia
Leathesia merupakan ganggang hijau yang hidup berumpun. Mempunyai
thallus dengan arah vertikal dan berbentuk gilig. Tekstur dari tumbuhan ini
kasar. Tidak mempunyai tipe percabangan. Leathesia memiliki kemiripan sep-
erti gajih. Kandungan zatnya yaitu pektin. Biasanya hidup melekat di batu atau
karang.
23. Codium reticulate
Codium reticulate berhabitat di laut. Berbentuk seperti jaringan-jaringan
kecil atau serat tipis dengan arah thallus yang vertical dan tipe percabangan
yang bebas. Codium reticulata mempunyai kandungan zat pectin dalam
tubuhnya. Bentuknya pipih dan bertekstur kasar di permukaannya. Alga ini
dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.
24. Codium fragilis
Codium fragilis mempunyai satu inti dan kloroplas. Alga ini berhabitat di
laut dan tumbuh vertical pada substratnya dengan arah percabangan yang

33
dikotom atau bercabang dua. Pada bagian atasnya yang bercabang merupakan
alat reproduksinya. Codium fragilis bertubuh lunak dan berbentuk lembaran
yang tidak berpori. Bertekstur kasar pada permukaannya. Alga ini dapat di-
manfaatkan sebagai sumber makanan.
25. Codium spongiosum
Menurut (Yudianto, 1992) Golongan Chlorophyceae bersel banyak yang su-
dah memiliki alat kelamin jantan (anteridium) dan alat kelamin betina (oogo-
nium) dapat bereproduksi secara seksual. Alga ini mempunyai bentuk tubuh
seperti bagian tudung pada jamur. dipermukaan atasnya terdapat pori-pori. Di-
permukaan bawahnya terdapat struktur berupa serabut akar. Habitat di air laut
dan arah tumbuh thallus yang vertikal dan membentuk thallus yang berkantung.
Permukaan kasar dengan kemiripan seperti spons.
26. Caulerpa racemose
Berdasarkan hasil observasi Caulerpa recemosa yaitu memiliki filoid yang
berbentuk bulat dan tersusun seperti buah anggur, selain itu bentuk thallusnya
juga gilig atau membualat. Tumbuhan ini mengadakan percabangan dikotomi.
Memiliki thallus horizontal dan thallus vertikal. Tekstur dari permukaan thal-
lusnya yaitu halus dan berwarna hijau. Habitat dari alga ini dapat ditemukan di
pantai berkarang. Dan cirikhas yang menjadi pembeda dengan spesies Caulerpa
yang lainnya yaitu filoidnya yang bulat dan seperti anggur.
27. Caulerpa floridana
Berdasarkan hasil observasi Caulerpa floridana yaitu memiliki filoid yang
seperti bulu burung, dengan tekstur kasar dan pipih. Pada bagian filoid ini tidak
terdapat percabangan dan filoid-filoidnya renggang. Memiliki thallus vertikal
dan thallus horizontal. Berwarna hijau. Bagian thallus horizontal berbentuk
gilig atau membulat. Species ini dapat ditemukan di daerah pantai berkarang.
Ciri khas yang menjadi pembeda dengan species lain pada genus Caulerpa ada-
lah bentuk filoidnya yang seperti bulu burung.

34
28. Caulerpa taxifolia
Berdasarkan hasil observasi Caulerpa taxifolia yaitu memiliki filoid yang
seperti bulu ayam yang bercabang dengan tekstur kasar dan pipih. Filoid pada
alga ini tersusun rapat dan terdapat sekat-sekat serta mengadakan percabangan
dikotomi. Memiliki thallus vertikal dan thallus horizontal. Berwarna hijau. Ba-
gian thallus horizontal berbentuk gilig atau membulat. Species ini dapat
ditemukan di daerah pantai berkarang. Ciri khas dari species ini yang menjadi
dasar pembeda dengan species yang lain pada genus Caulerpa yaitu filodnya
tampak seperti bulu burung yang bercabang dengan susunan filoidnya yang san-
gat rapat serta terdapat sekat-sekat.
29. Caulerpa cupressoides
Berdasarkan hasil observasi Caulerpa cupressoides yaitu memiliki bentuk
filoid yang seperti daun cemara, dengan sususnan filoid yang rapat namun tidak
terdapat sekat-sekat. Pada bagian filoid terdapat percabangan dikotomi. Mem-
iliki thallus vertikal dan thallus horizontal. Berwarna hijau pada bagian thallus
horizontal berbentuk gilig. Species ini dapat ditemukan di daerah pantai berka-
rang. Ciri khas dari species ini yang menjadi dasar pembeda dengan species
yang lain pada genus Caulerpa yaitu bentuk filoidnya yang seperti cemara
dengan susunan rapat dan tidak terdapat sekat-sekat.
30. Caulerpa sertularioides
Merupakan alga thalus bercabang gilig, menyerupai bulu burung, dengan
ukuran kurang lebih 3-5 cm, ditopang oleh substrat rhizoid. Berwarna hijau
muda – kuning kehijauan. Spesies ini menyerupai salah satu saudara satu
genusnya, caulerpa taxiformis, hanya saja caulerpa sertularoides nampak lebih
halus dengan cabang yang membulat, dibandingkan dengan cabang Caulerpa
taxiformis yang lebih pipih.
31. Caulerpa globulosa
Marupakan salah satu spesies yang tergabung dalam genus Caulerpa yang
memiliki ciri khas menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan thalus gilig dan

35
percabangan di thalus horizontal maupun vertikal. Bentuk thalus gilig dengan
warna kehijauan. Filoid menyerupai balon.
32. Enteromorpha intestinalis
Berdasarkan hasil observasi Enteromorpha intestinalis mempunyai habitus
berumpun dan berhabitat di pantai berkarang. Thallusnya tubuh secara vertikal
dan tidak mempunyai tipe percabangan. Bentuk thallusnya glig dan testurnya
kasar. Reproduksinya secara generative dan vegetative.
33. Enteromorpha linzae
Berdasarkan hasil observasi Enteromorpha linzae mempunyai habitus
berumpun dan berhabitat di pantai berkarang. Thallusnya tubuh secara vertikal
dan mempunyai tipe percabangan bebas. Bentuk thallusnya pipih dan repro-
duksinya secara generative dan vegetative.

K. Nilai-Nilai Kehidupan
1. Nilai Religi
Dari hasil observasi telah ditemukan Chlorophyta yang ukurannya
mikroskopis dan ada yang makroskopis yang berarti alga yang makroskopis
memiliki ukuran, kekuatan dan menghasilkan jumlah makanan lebih banyak
(proses fotosintesis) dari pada yang mikroskopis, akan tetapi berdasarkan dari
data literasi bahwa Chlorophyta yang jumlahnya melimpah atau memiliki
kemampuan adaptasi yang tinggi adalah Chlorophyta yang hidup berumpun
bukan chlorophyta yang lebih besar yang artinya Chlorophyta yang hidup
soliter lebih susah ditemukan karena lebih mudah punah (memiliki kemampuan
adaptasi yang rendah) dibandingkan dengan yang hidup berumpun.
Dari hal tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa di dalam kehidupan
kita dihadapkan pada sebuah pilihan baik itu hidup untuk dirinya sendiri
(soliter) atau hidup bersama individu lainnya (berumpun) akan tetapi Allah juga
melengkapi pilihan itu dengan berbagai kekurangan dimana individu yang
memilih hidup hanya untuk dirinya sendiri lebih cepat punah dibandingkan

36
hidup bersama dengan orang lain, karena Allah menjelaskan bahwa sebaik-
baiknya umat adalah dia yang bermanfaat untuk orang lain.
2. Nilai Praktis
Chlorophyta memiliki banyak manfaat dan peranannya bagi kehidupan.
Contohnya pada Genus Chlorella, manfaat dari Chlorella yaitu bisa digunakan
sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, karena kandungan chlorelinnya
banyak mengandung vitamin E. Selain itu Chlorella digunakan sebagai sumber
protein sel tunggal. Maka, jika kita bercermin dari Chlorella sebagai makhluk
yang berakal bahwa kita harus bisa menjadi makhluk yang bermanfaat bagi
sesama maupun dengan makhluk lainnya. Chlorella merupakan tumbuhan
mikroskopik yang sangat kecil tetapi memiliki manfaat yang sangat besar. Jadi
bagaimanapun posisi kita, baik menjadi manusia yang sudah berhasil ataupun
belum atau menjadi manusia yang dipandang baik atau tidak tetap harus
memberikan manfaat dan perilaku yang baik terhadap orang lain.
3. Nilai Sosial Politik
Chlorophyta merupakan tumbuhan yang salah satu habitusnya adalah
berumpun. Karena dengan cara berumpun salah satu genus Chlorophyta tidak
cepat punah dan gampang ditemukan. Cara hidup Chlorophyta yaitu dengan
autotrof dan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
4. Nilai Intelektual
Manfaat dari Chlorophyta tidak dapat kita lihat atau rasakan secara langsung.
Perlu dilakukan penelitian dan pengembangan akan kandungan-kandungan da-
lam tumbuhan ini. Hal ini yang harusnya diangkat dan dijadikan rujukan bagi
mahasiswa sebagai intelektual untuk dapat berkontribusi bagi kemajuan
bangsa. Dengan kemampuan intelektualnya mahasiswa tentu dapat menggali
berbagai potensi yang dimiliki alga tersebut. Hal yang kecil jika kita dalami dan
pelajari akan memberikan manfaat yang berkali-kali lebih besar daripada
kuantitasnya.

37
5. Nilai Pendidikan
Chlorophyta merupakan jenis tumbuhan rendah. Sebagai manusia yang lebih
sempurna dari tumbuhan sudah seharusnya manusia bisa memberikan contoh
yang baik. Manusia juga harus selalu rendah hati meskipun sudah memiliki apa
yang diinginkan.

L. Simpulan
1. Chlorophyta memiliki ciri-ciri umum yaitu berwarna hijau karena mengandung
kloroplas, selnya sudah eukariotik, bentuk kloroplasnya bermacam-macam ada
yang berbentuk spiral, jala, bintang, ladam, dan butiran. Tubuhnya ada yang
bersel satu, berkoloni, bersel banyak membentuk benang, berbentuk lembaran,
dan ada yang serupa rumput. Berkembang biak secara vegetatif, aseksual, dan
seksual. Chlorophyta banyak hidup diperairan tawar, laut, dan tempat-tempat
lembap.
2. Berdasarkan hasil pengamatan dari Chlorophyta mikroskopis, bahwa yang
memiliki flagel satu adalah Euglena dan yang memiliki flagel dua adalah Vol-
vox, Clamydomonas, Chlorococcus. Yang memiliki globul/nukul adalah genus
Chara dan Nitella. Kloroplas yang berbentuk mangkuk adalah Chlorella. Yang
mempunyai bentuk koloni spiral adalah Spirullina. Zygnema memiliki bentuk
kloroplas bintang. Yang mempunyai oogonium dan anteridium adalah Oedogo-
nium. Koloni yang berbentuk jala adalah Hydrodictyon. Closterium adalah
Chlorophyta yang memiliki ciri khas berbentuk bulan sabit. Cosmarium ber-
bentuk setengah lingkaran.
Hasil pengamatan dari Chlorophyta makroskopis yaitu yang memiliki thallus
horizontal dan vertikal Caulerpa racemosa, Caulerpa floridana, Caulerpa
taxofolia, Caulerpa cupressoides, Caulerpa globusa, Caulerpa stersolaroide.
Bentuk thallus lembar adalah Ulva lactuca dan Udotea. Halimeda sp memiliki
tipe percabangan dikotom dan bentuk thallus gilig. Chaetomorpha anthenina
memiliki kemiripan seperti bambu. Enteromorpha intestinalis mempunyai

38
kemiripan thallus yang pipih dan sempit serta seperti usus 12 jari sedangkan
Enteromorpha linza memiliki kemiripan thallus yang lebih besar dan lebar.
Codium spongiosum, Valonia sp dan Bornetella sp memiliki bentuk thallus kan-
tung. Codium reticulata thallusnya berbentuk torehan. Codium fragilis mem-
iliki percabangan dikotom. Ciri khas dari Leathesia adalah bentuknya
menggumpal seperti gajih. Sphacelaria thallusnya seperti rambut.
3. Tumbuhan-tumbuhan tersebut diklasifikasikan berdasarkan ordo nya yaitu ada
yang termasuk kedalam ordo volvocales seperti Chlamydomonas dan Volvox.
Zygnematales yaitu Spirogyra, Zygnema, Cosmarium, dan Closterium.
Chlorococcales yaitu Chlorococcus, Hydrodictyon dan Chlorella. Ordo
Euglenales yaitu Euglena. Chladophorales yaitu Chladophora. Serta
Oedogonalis yaitu Oedogonium.
Dalam Chlorophyta makro terdapat ordo bryopsidales yaitu Caulerpa taxifolia,
Caulerpa cupressoides, Caulerpa racemosa var. globosa, Codium spongiosum,
Codium fragile, dan Udotea sp. Ulotrichales seperti Entemorpha intestinalis
dan Entemorpha linza. Charales yaitu Chara sp dan Nitella sp. Ordo ulvales
yaitu Ulva lactuca. Dasycladales yaitu Bornetella nitida. Siphonocladales yaitu
Valonia sp. Caulerpales yaitu Halimeda sp. Serta chaetophorales yaitu Chaeto-
morpha sp.

39
DAFTAR PUSTAKA

Ali. (2010). Constributionto the Alga Flora (Chlorophyta) offresh waters of Distryc
swat. N.W.F.P. Pakistan.Vol 42 no.5. Department of Botany, G.P.G. Jahanzeb
College Saidu Sharif Swa.

Belasco. (1992). “Algae Burger for a Hungry World? The Rise and Fall of Chlorella
Cuisine”. London: Technology and Culture,

Erga, Kandly. (2010). About Chlamydomonas. [online]. Tersedia:


http://www.ergakandly.com/2010/12/chlamidomonas.html. [28-09-2016].

Guiry, M. D. (2016). Chlorophyta: Green Algae. [Online]. Tersedia:


http://www.seaweed.ie/algae/chlorophyta.php. [23-09-2016].

Kawaro (2010). “Mikroalga: Potensi dan pemanfaatannya untuk produksi bio bahan
bakar”. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Mulyadi. (2015), “Ciri – Ciri Alga Hijau dan Contohnya” [Online]. Tersedia:
http://budisma.net/2015/01/ciri-ciri-alga-hijau-chlorophyceae-dan-con-
tohnya.html. [23-09-2016]

Yudianto, S. A. (1992). Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.

Sekimoto H. (1990). Biochemical and physiological properties of a protein inducing


protoplast release during conjugation in the Closterium peracerosum-strigosum-
littorale complex.

Smith, M. Gilbert. (1938). Cryptogamic Botany. New York: McGraw-Hill Book


Company, Inc.
Surakusumah. (2015). PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI CRYPTOGAMAE. Ban-
dung. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2. Chlamydomonas
Kociolek. (2012). Chlamydomonas. [online]. Tersedia: http://dbmuseblade.col-
orado.edu/DiatomTwo/sbsac_site/species.php?g=Chlamydomonas&s=am-
bigua [28-09-2016].
Gambar 2.2 Euglena
Losi, M. (2008). Euglena. [online]. Tersedia: https://sq.wikipe-
dia.org/wiki/Skeda:Euglena.jpg [28-09-2016].
Gambar 3.2 Chlorella
Natasha. (2016). Chlorella. [online]. Tersedia: http://www.huffitong-
post.co.uk/2016/01/07/what-is-chlorella-green-algae-_n_6940872.html.
[28-09-2016].
Gambar 4.2 Chlorococcus
Mulyadi. (2015). Chlorococcus. [Online]. Tersedia:
http://budisma.net/2015/01/ciri-ciri-alga-hijau-chlorophyceae-dan-con-
tohnya.html. [28-09-2016].
Gambar 5.2 Cladophora
Augyte, Simona. (2016). Cladophora. [Online]. Tersedia:
http://biogeodb.stri.si.edu/bioinformatics/dfm/metas/view/31267. [28-09-
2016].
Gambar 6.2 Oedogonium
Tsukii, Y. (2003). Oedogonium. [Online]. Tersedia:
http://protist.i.hosei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Oedogonium/sp_1d.htm
l. [28-09-2016].
Gambar 7.2 Chara
Fischer. (2011). Chara. [Online]. Tersedia: https://commons.wiki-
media.org/wiki/File:CharaV2.jpg. [28-09-2016].

41
Gambar 8.2 Nitella
Peters. (2006). Nitella. [Online]. Tersedia: http://www.gbif.org/spe-
cies/2637771. [28-09-2016].
Gambar 9.2 Volvox
Frank, Fox. (2011). Volvox. [Online]. Tersedia: http://commons.m.wiki-
media.org/wiki/File:Mikofoto.de-volvox-8.jpg. [28-09-2016].
Gambar 10.2 Hydrodictyon
Kleinman, Russ. (2010). Hydrodictyon. [Online]. Tersedia:
http://wnmu.edu/academic/nspages/gilaflora/hydrodictyon_sp.html. [28-09-
2016].
Gambar 11.2 Cosmarium
Tsukii, Y. (2005). Cosmarium. [online]. Tersedia: http://protist.i.ho-
sei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Cosmarium/Eudysphinctium/sp_02.html.
[28-09-2016].
Gambar 12.2 Spirogyra
Tsukii, Y. (2004). Spirogyra. [online]. Tersedia: http://protist.i.ho-
sei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Spirogyra/group_D/sp_04.html. [28-09-
2016].
Gambar 13.2 Zygnema
Gunma, O. (2006). Zygnema. [online]. Tersedia: http://protist.i.ho-
sei.ac.jp/pdb/images/Chlorophyta/Zygnema/index.html. [28-09-2016].
Gambar 14.2 Closterium
Fox, F. (2011). Closterium. [online]. Tersedia: http://protist.i.ho-
sei.ac.jp/pdb/Images/Chlorophyta/Spirogyra/group_D/sp_04.html. [28-09-
2016].
Gambar 15.2 Udotea sp
Anonim. (2010). Ruffled fan green seaweed. [online]. Tersedia:
http://www.wildsingapore.com/wildfacts/plants/seaweed/chloro-
phyta/udotea.htm. [1-10-2016].

42
Gambar 16.2 Sphacelaria sp
Decaisne. (1842). Sphacelariaceae. [Online]. Tersedia: https://fr.m.wikipe-
dia.org/wiki/Sphacelaria. [1-10-2016].
Gambar 17.2 Ulva sp
Mancuso. (Tanpa tahun). Ulva rigida. [Online]. Tersedia:
http://www.aiam.info/public/com_schede_new/fotoprincipalepercat-
egorie/62/76.jpg. [1-10-2016].
Gambar 18.2 Halimeda sp
Peters. (2006). Halimeda sp. [Online]. Tersedia:
http://cfb.unh.edu/phyckey/Choices/Chlorophyceae/siphonous_greens/Bry-
ops-dales/HALIMEDA/Halimeda_03_600x522_.jpg. [1-10-2016].
Gambar 19.2 Chaetomorpha antennina
Stender. (Tanpa tahun). Chaetomorpha antennina. [Online]. Tersedia:
http://www.marinelifephotography.com/marine/seaweeds/chaetomorpha-
antennina-5.jpg. [1-10-2016].
Gambar 20.2 Valonia sp
Denes, Emokes. (2012). Valonia. [Online]. Tersedia: https://en.wikipe-
dia.org/wiki/Valonia_(alga)#/media/File:Unidentified_Valonia_-
_Kew_3.jpg. [1-10-2016].
Gambar 21.2 Bornetella sp
Anonim. (2013). Bornetella. [Online]. Tersedia: http://www.wildsinga-
pore.com/wildfacts/plants/seaweed/chlorophyta/boergesenia.htm. [1-10-
2016].

43
Gambar 22.2 Leathesia
Velela. (2006). Leathesia. [Online]. Tersedia: https://en.wikipe-
dia.org/wiki/Leathesia_difformis#/media/File:Leathesia_difformis.jpg. [1-
10-2016]
Gambar 23.2 Codium reticulate
Keoki & yuko. (1992). “Marine Life photography.com”. [Online]. Tersedia:
http://www,marinelifephotgraphy.com/marine/seaweeds/codium-reticu-
lata.html. [2-10-2016].
Gamabar 24.2 Codium fragilis
Benthic Ecology Lab. (2001). “Codim fragile”. [Online]. Tersedia:
http://myweb.dal.ca/rescheib/codium.html. [2-10-2016]
Gambar 25.2 Codium spongiosum
Hausles, Dianne. (2004). “Seagrass and Algae”. [Online]. Tersedia:
http://www.diannehausles.com/service2.html. [2-10-2016].
Gambar 26.2 Caulerpa recemosa
Su-fang, Huang. (1996). Caulerpa racemose. [Online]. Tersedia:
http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=4459.html. [3-
10-2016]
Gambar 27.2 Caulerpa floridana
Arsenal, Boy. (2012). Caulerpa floridana. [Online]. Tersedia:
http://marmymarsileas.blogspot.co.id/2012/02/green-makro-al-
gae.html?view=magazine.html. [3-10-2016]
Gambar 28.2 Caulerpa taxifolia.
Merkel & Associates (2001). Caulerpa taxifolia. [Online]. Tersedia:
http://idtools.org/id/aquariumplants/Aquar-
ium_&_Pond_Plants_of_the_World/key/Aquarium_&_Pond_Plants/Me-
dia/Html/Fact_sheets/Caulerpa.html. [3-10-2016]
Gambar 29.2 Caulerpa cupressoides

44
Agardh, C. (1817). Caulerpa cupressoides. [Online]. Tersedia: http://www.al-
gaebase.org/search/species/detail/?species_id=3746.html. [3-10-2016]
Gambar 30.2 Enteromorpha intestinalis
Anonim. (2008). Gymlan. [online]. Tersedia: https://www.flickr.com/pho-
tos/gwylan/2231430550/in/photostream/. [3-10-2016]
Gambar 31.2 Enteromorpha linzae
Jones, David. (2008). Mybitoftheplanet. [online]. Tersedia:
http://www.mybitoftheplanet.com/2008/big_pics/septhol/2009sea-
weed2.html. [3-10-2016]
Gambar 32.2 Caulerpa globulosa
Anonim. (Tanpa Tahun). Deep Sea Water. [Online]. Tersedia:
http://www.deepseawaters.com/sea-plants-4.html. [3-10-2016]
Gambr 33.2 Caulerpa sertularioides
Howe. (1905). Marine Algae of Hawai’i. [Online]. Tersedia: https://www.ha-
waii.edu/reefalgae/invasive_algae/chloro/caulerpa_sertularioides.htm. [3-
10-2016]

45

Anda mungkin juga menyukai