BAB I PROTOZOA
(Y, Protos = pertama ; Zoon = hewan)
Dosen Pengampu : Aa Juhanda M.Pd
Oleh:
1
BAB I
PROTOZOA
I. Tujuan
Observasi morfologi dan struktur hewan Protozoa.
II. Dasar Teori
Protozoa berasal dari kata proto dan zoon yang artinya hewan
pertama. Protozoa hanya memiliki satu sel, sudah terlihat jelas inti sel
(satu atau lebih) dan juga tidak memiliki organ atau jaringan. Beberapa
protozoa biasanya hidup di air tawar, air laut, dan tanah. Cara hidup
protozoa ada yang hidup bebas dan parasit terhadap hewan lain ( Maria,
2014).
Phylum ini beranggotakan hewan-hewan yang hampir semuanya
bersel tunggal dan berukuruan mikroskopis. Struktur tubuhnya
beragam, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks,
penggolongan dari Protozoa pada tingkat kelas didasarkan kepada
macam alat gerak. Kelas-kelas pada Protozoa antara lain yaitu:
a. Kelas sarcodina (Rhizopoda)
Untuk kelas ini diambil contoh Amoeba. Amati adanya juluran
sitoplasma sebagai pseudopodium (kaki semu). Struktur tersebut
merupakan ciri khas kelas ini. Bagian-bagian lain yang harus saudara
amati adalah nucleus, vakuola bersenyut, dan vakuola makanan.
b. Kelas flagellata (Mastigophora)
Untuk kelas ini diambil contoh Euglena. Amati bintik mata pada
bagian anterior tubuh. Amati juga adanya nucleus, kloroplas, dan
vakuola berdenyut. Amati ciri-ciri yang paling khas pada kelas ini yaitu
flagellum.
c. Kelas cilliata (Infusoria)
Untuk kelas ini diambil contoh Paramecium. Amati adanya rambut
getar (cilium) yang merupakan ciri khas kelas ini. Amati juga
mikronukleus, makronukleus, vakuola makanan, vakuola berdenyut,
2
dan cytostome. Tunjukanlah bagian anterior dan posterior tubuh hewan
tersebut. Amati juga hewan-hewan dari kelas cilliata lainnya.
d. Kelas sporozoa
Untuk kelas ini diambil contoh Monocystis. Hewan ini hidup
sebagai parasit pada annelida. Bentuk tubuhnya mengalami
perkembangan sejalan dengan daur hidupnya. Amati tahap-tahap spore
(bentuknya lonjong terhimpun di dalam kista). spore dengan
trophozoite, trophozoite muda, kista, gamet, dan zigot yang merupakan
tahap-tahap selanjutnya.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
1. Gelas piala 150 ml.
2. Jarum preparat
3. Kaca objek dan kaca penutup
4. Kapas
5. Kertas saring
6. Larutan gelatin
7. Pisau bedah
8. Mikroskop
9. Pinset
3.2 Bahan
1. Cacing tanah
2. Etanol 70%
3. Kultur Protozoa
4. Larutan gelatin
5. Cacing tanah
6. Ringers sulotions.
3
IV. Langkah kerja
4.1 Rhizopoda, Cilliata, Dan Flagelata
Menyiapkan kultur protozoa dan rendaman jerami, air kolam, dan air
4.2 Sporozoa
cacing tanah yang telah disiapkan di cuci bersih
4
V. Hasil pengamatan
No Spesies Alat gerak Vakuola Vakuola inti kloroplas Bintik cytosytoma cangkang
makanan berdenyut mata
1. Amoeba Pseudopodia Ada Ada Ada - - Ada -
2. Euglena Flagel Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
3. Paramecium Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
4. Monocytis Sporozoa Ada - Ada - - - -
5. Plasmodium Sporozoa Ada - Ada - - - Ada
6. Phacus Flagel Ada Ada Ada Ada Ada Ada -
7. Lacrymaria Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
8. Glaucoma Cillia Ada - Ada - - Ada -
9. Calpoda Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
10. Chilodonella Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
11. Didinium Cillia Ada Ada Ada - - Ada -
12. Urotrichia Cillia - - Ada - - Ada -
VI. Pembahasan
Euglena viridis
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Super Classis : Mastigohora
Classis : Phytomastigophorea
Ordo : Euglenida
Familia : Euglenae
Genus : Euglena viridis
Euglena viridis mempunyai alat gerak berupa flagel sehingga oleh ahli
zoologi dimasukkan dalam Phylum Protozoa, tetapi karena mempunyai klorofil
maka dimasukkan dalam class Phytomastigophorea. Pada pengamatan ini
5
ditemukan Euglena yang bersel satu. Perkembangbiakannya hanya dengan cara
membelah diri. Alga ini bersifat tumbuhan karena memiliki klorofil sehingga
dapat menghasilkan makanan sendiri, namun juga bersifat hewan karena dapat
bergerak aktif dan juga memerlukan makanan berupa zat organik. Hewan ini
hidup air tawar dan air laut. Pernapasan pada Euglena viridis dilakukan melalui
permukaan membran, pergerakannya berlangsung karena flagellum.
Permukaan tubuhnya dilapisi oleh lapisan kutikula sehingga hewan ini
mempunyai bentuk tetap.
Morfologi
Anatomi
Habitat
Habitat Euglena viridis air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di
kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang.
6
sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui
membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicerna secara enzimatis di dalam
sitoplasma.
Lacrymaria olor
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Super Classis : Ciliata
Classis : Holotrichea
Ordo : Gymnostomatida
Familia : Gymnostomatidae
Genus : Lacrymaria
Species : Lacrymaria olor
7
lama. Dapat bereproduksi secara seksual, dengan masing-masing individu
dengan asumsi salah satu dari dua jenis kawin (jenis kelamin) pada berbagai
waktu dalam sehari. Ia juga dapat bereproduksi secara aseksual , mungkin
setelah penataan kembali internal genomnya, tetapi ada bukti bahwa
mekanisme ini berhenti bekerja setelah sejumlah generasi aseksual berturut-
turut. Ia juga dapat meregenerasi kepala baru dalam beberapa menit, jika yang
asli terputus.
Chilodonella cucullus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Protozoa
Kelas : Cyrtophora
Ordo : Cyrtophorida
Famili : Chiliodonelllidae
Genus : Chilodonella
Spesies : Chilodonella cucullus
Parasit jenis ini memiliki ciri-ciri berukuran 80 μm, berbentuk oval dengan
bagian ventral rata, dorsal cembung dan memiliki cilia, hidup secara eukariota
uniseluler atau berkoloni. Parasit jenis protozoa ini hidup pada lingkungan air
atau daerah yang mengandung kelembaban dengan suhu optimal antara 0,5 s/d
20ºC. Protozoa ini tidak dapat hidup tanpa inang dalam tenggang waktu antara
12 s/d 24 jam, namun dalam bentuk kista mampu bertahan lama dan sewaktu-
waktu siap untuk tumbuh polulasi aktif jika ada keadaan yang memungkinkan.
Kista akan menetas secara baik pada suhu air 9ºC.
Chilodonella yang menyerang ikan akan hidup pada mukosa dan system
sekresi pada ikan. Parasit ini lebih banyak menginfeksi pada bagian permukaan
8
tubuh ikan dibandingkan pada insang dan infeksi pada tubuh ikan banyak
didukung oleh suhu yang rendah. Pada tingkat serangan yang parah, protozoa
ini dapat menyebabkan luka-lupa pada kulit yang terkena infeksi dan lapisan
mukosa menjadi kusam. Chilodonella adalah pathogen oportunistik, yaitu
pathogen yang mengambil keuntungan dari inang yang ditempelinya. Pemicu
dari penularan protozoa ini adalah tingkat kepadatan yang tinggi dan kualitas
lingkungan yang buruk. Spesies ini bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Paramecium caudatum
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Hymenostomatida
Family : Paramaecidae
Genus : Paramaecium
Spesies : Paramaecium caudatum
Morfologi
9
berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan
regenerasi.
Menurut cara makannya kelas ciliate terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
10
Kingdom : animalia
Phylum : protozoa
Class : Oligohymonophera
Order : tetrahymenida
Family : Glaucoumidae
Genus : Colpoda
Spesies : Colpoda cucullus
Morfologi
Colpoda tubuhnya sedikit pipih, cembung pada bagian punggung
dan datar pada bagian perut. Lubang mulut sel mengarah ke depan degan
dikelilingi bulu getar. Didinium berbentuk agal bulat panjang, dengan bulu
getar tersusun dalam rangkaian. Ujung depan tubuhnya mempunyai
bangunan seperti krucut yang menonjol.
Habitat
Colpoda sering ditemukan di tanah yang lembab dan karena
kemampuannya untuk masuk ke dalam kista pelindung akan cukup sering
ditemukan pada sampel tanah dan vegetasi yang tidak dikeringkan serta di
kolam alami sementara seperti lubang pohon. Mereka juga telah ditemukan
di usus berbagai hewan, dan dapat dikultur dari kotoran mereka.
11
Selain menghuni berbagai macam iklim mikro, Colpoda dapat
ditemukan hampir di mana-mana di seluruh dunia di mana ada genangan air
atau tanah lembab, bahkan di mana kondisi ini hanya singkat. Colpoda
brasiliensis misalnya ditemukan di dataran banjir Brasil pada tahun 2003.
Colpoda irregularis telah ditemukan di wilayah gurun tinggi Southwest
Idaho. Colpoda aspera telah ditemukan di Antartika. Colpoda juga
ditemukan di Arktik di mana suhu yang lebih hangat dan musim panas yang
lebih panjang menyebabkan kerapatan dan keragaman spesies yang lebih
besar .
Tidak hanya genus yang tersebar luas, ada juga beberapa spesies
yang memiliki distribusi hampir global, dan, memang, telah disarankan ini
mungkin berlaku untuk semua spesies, sebuah fakta yang dapat ditanggung
oleh penyelidikan yang lebih baik. Meskipun Colpoda biasanya tidak
ditemukan di lingkungan laut, ada banyak cara mereka dapat melakukan
perjalanan dari satu benua ke benua lain. Misalnya, kista dapat tersangkut
di bulu burung bermigrasi, menjadi copot ratusan atau bahkan ribuan mil
jauhnya. Juga, karena kista sangat kecil dan ringan, mereka dapat tersapu
oleh arus udara ke atmosfer atas , dan kemudian turun di benua lain.
Reproduksi
Colpoda biasanya membagi dalam kista, dari mana dua hingga
delapan individu muncul, empat adalah angka yang paling umum. Ini
menghasilkan individu yang identik secara genetis. Tingkat di mana
reproduksi tersebut terjadi dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh berbagai
kondisi lingkungan telah menjadi subyek dari banyak penelitian ilmiah.
12
diperoleh bertahun-tahun kultur Colpoda dalam infus jerami telah
menunjukkan bahwa cara reproduksi ini tetap langka meskipun apa yang
tampaknya menjadi kondisi lingkungan yang ideal.
13
Sementara D. nasutum kadang-kadang digambarkan sebagai makan
secara eksklusif pada Paramecium, telah menunjukkan bahwa organisme
akan mudah menelan spesies ciliata lainnya, termasuk Colpoda, Colpidium
campylum, Tetrahymena pyriformis, Coleps hirtus dan Lacrymaria olor.
Selain itu, strain Didinium yang diangkat di Colpidium campylum
sebenarnya akan menunjukkan preferensi untuk diet yang terdiri dari spesies
itu, serta kemampuan yang berkurang untuk membunuh dan menelan
Paramecia .
14
Didinia bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner , atau
secara seksual melalui konjugasi .
Phacus caudatus
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Classis : Flagellata
Ordo : Euglenida
Famili : Euglenaceae
Genus : Phacus
Species : Phacus caudatus
15
anggota genus telah ditemukan dalam suhu mulai dari 11, 4-21, 6 derajat C,
dan pH antara 6,2 dan 7,5. Organisme Phacus ditemukan di berbagai
lingkungan air tawar (beberapa lebih asam atau basa daripada yang lain),
lebih suka suhu dingin, dan rata-rata ada di habitat perairan pH yang lebih
netral. Banyak spesies Phacus dianggap euplanktonic (organisme
mengambang bebas atau plankton air terbuka) karena mereka umumnya
ditemukan bersama dengan genera lain dari Euglenophyta. Spesies ini
termasuk anggota genera Lepocinclis, Trachelomonas, Euglena, dan
berbagai jenis ganggang, yang biasanya ditemukan di habitat akuatik yang
sama. Lingkungan planktonik Phacus umumnya ditemukan termasuk rawa-
rawa, parit, kolam dan bahkan di banyak sawah di seluruh Amerika Utara
dan di seluruh dunia. Mereka adalah bagian kecil dari komunitas
fitoplankton, tetapi melayani tujuan penting seperti siklus nutrisi dan
stabilitas web makanan. Kemampuan mereka yang tajam untuk berkoloni
dalam jumlah besar membuat mereka mampu bertahan hidup dan
berkembang di daerah-daerah di mana ganggang tertentu tidak bisa. Namun,
Phacus bukan penghuni umum lingkungan yang stagnan karena area
tersebut sering tidak memiliki komposisi organik yang tepat.
Glaucoma scintillans
Kindom : Animalia
phylum : protozoa
Class : Spirotricha
Ordo : Hymenostomatidae
Family : Glaucomidae
Genus : Glaucoma
Species : Glaucoma Scintilans
16
Glaucoma scintilans biasanya hidup di air tawar seperti pada air
jerami. Laucoma scintillans mempunyai bentuk tubuh seperti bulat
telur/oval, seluruh permukaan tubuhnya di penuhi cilia, juga mempunyai
inti, vakuola makanan dan vakuola kontraktil. Di dalam tubuhnya terdapat
benang yang beraturan. Berkembang biak dengan membelah diri atau
konjugasi.
Amoeba guttula
Domain : Eukaryota
Kingdom : Amoeboza
Filum : Tubuliniea
Class : Rhizopoda
Ordo : Tubulinida
Family : Amoebidae
Genus : Amoeba
Spesies : Amoeba
Amoeba, juga dieja ameba, amuba jamak atau amuba, salah satu
protozoa uniseluler mikroskopis dari ordo rhizopodan Amoebida. Jenis
spesies yang terkenal, Amoeba proteus, ditemukan di vegetasi bawah dari
aliran air tawar dan kolam. Ada banyak amuba parasit. Dari enam spesies
yang ditemukan di saluran pencernaan manusia, Entamoeba histolytica
menyebabkan disentri amebik. Dua genera yang hidup bebas yang terkait
dengan kepentingan biomedis yang meningkat adalah Acanthamoeba dan
Naegleria, strain yang telah diakui sebagai parasit penyebab penyakit di
beberapa vertebrata, termasuk manusia.
Amuba memindahkan dan memberi makan dengan menggunakan
pseudopoda, yang merupakan tonjolan sitoplasma yang dibentuk oleh aksi
terkoordinasi aktin mikrofilamen mendorong keluar membran plasma yang
mengelilingi sel.
Penampilan dan struktur internal pseudopoda digunakan untuk
membedakan kelompok amuba satu sama lain. Spesies amoebozoan , seperti
pada genus Amoeba, biasanya memiliki pseudopoda bulat (bundar),
17
membulat di ujung dan secara kasar berbentuk tabung dalam penampang
melintang. Amoeboids cercozoan, seperti Euglypha dan Gromia, memiliki
pseudopoda yang ramping dan mirip benang (filose). Foraminifera
memancarkan pseudopoda halus, bercabang yang bergabung dengan satu
sama lain untuk membentuk struktur seperti jaring (retikulosa). Beberapa
kelompok, seperti Radiolaria dan Heliozoa, memiliki kaku, seperti jarum,
memancar axopodia (actinopoda) didukung dari dalam oleh bundel
mikrotubulus.
Amoebae yang hidup bebas mungkin "testate" (tertutup dalam
cangkang keras), atau "telanjang" (alias gymnamoebae, tidak memiliki
penutup keras). Cangkang amuba tiruan dapat terdiri dari berbagai zat,
termasuk kalsium, silika, chitin, atau aglutinasi bahan yang ditemukan
seperti butiran kecil pasir dan frustrasi diatom.
Untuk mengatur tekanan osmotik, kebanyakan amuba air tawar
memiliki vakuola kontraktil yang membuang kelebihan air dari sel. Organel
ini diperlukan karena air tawar memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih
rendah (seperti garam) daripada cairan internal amoeba sendiri (sitosol).
Karena air sekitarnya bersifat hipotonik sehubungan dengan isi sel, air
ditransfer ke membran sel amoeba melalui osmosis. Tanpa vakuola
kontraktil, sel akan mengisi dengan kelebihan air dan, akhirnya, meledak.
Amuba laut biasanya tidak memiliki vakuola kontraktil karena
konsentrasi zat terlarut dalam sel seimbang dengan tonisitas air sekitarnya.
Sumber makanan amuba bervariasi. Beberapa amuba adalah
predator dan hidup dengan mengkonsumsi bakteri dan protista lainnya.
Beberapa detritivores dan memakan bahan organik mati.
18
Beberapa amuba juga diberi makan oleh pinositosis, menyerap
nutrisi yang larut melalui vesikula yang terbentuk di dalam membran sel.
Plasmodium sp.
Kingdom : Animalia
Filum: Apicomplexa
Kelas: Aconoidasida
Ordo: Haemosporida
Famili: Plasmodiidae
Genus: Plasmodium
Spesies : plasmodium sp.
19
Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex.
Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari
genus Culex.
Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman
bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari
hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang
kemudian menyerang sel darah merah.
Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit
dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk
membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan
bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru.
Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi
sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit)
(juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina.
Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan
menyuburkan satu sama lain, membentuk zigot motil yang dikenal sebagai
ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah, kemudian
membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah
berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus
memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia
dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit
bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini. Dalam beberapa
spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku
pada spesies yang menyerang manusia.
Reproduksi
Pola pembiakan berselang seksual dan aseksual yang mungkin
tampak membingungkan pada awalnya merupakan pola biasa pada spesies
parasit. Kelebihan evolusi kehidupan jenis ini diketahui oleh Gregor
Mendel. Dalam keadaan baik pembiakan aseksual lebih baik daripada
seksual karena parentalnya beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan
dan keturunannya mewarisi gen ini. Berpindah kepada inang baru atau
ketika masa sulit, pembiakan seksual biasanya lebih baik karena
20
menghasilkan pengocokan gen yang rata-rata menghasilkan individu yang
lebih menyesuaikan diri pada habitat baru. Faktor tekanan ini menyebabkan
kebanyakan sel menjadi aktif.
Monicystis lumbrici
Kingdom : Animalia
Phylum : sporozoa
class : telospora
Orde :gregarnida
Family : monocystis
Genus : Monocystis
Spesies : Monocystis lumbrici
21
Respirasi
Eksresi
VII. Kesimpulan
4. Habitat protozoa terdapat pada di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau
dalam tubuh hewan lain.
22
DAFTAR PUSTAKA
"Amoebae" . Universitas Edinburgh. Diarsipkan dari aslinya pada 10 Juni
2009.
Beers, C. Dale (Sep – Okt 1937). "Kelayakan Kista Didinium Sepuluh
Tahun (Infusoria)". The American Naturalist . 71 (736): 521–4. doi :
10.1086 / 280739 . JSTOR 2457306
Jeon, Kwang W. (1973). Biologi Amoeba . New York: Academic Press. pp.
2–3.
Kahl, Alfred (1930–35). F. Dahl, ed. Urtiere oder Protozoa I: Wimpertiere
oder Ciliata (Infusoria) Di: Die Tierwelt Deutschlands . 1. Allgemeiner teil
und Prostomata. Jena: G. Fischer. pp. 123–6.
Monocystis: Habitat, Struktur, dan Siklus Hidup | Protozoa" . Diskusi
Biologi . 2016-05-02 . Diakses 2018-02-05.
23
LAMPIRAN
Lampiran pertanyaan
1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang di miliki oleh setiap spesies
yang anda temukan ? tuliskan persamaan-persamaan tersebut !
Jawab :
Bersel satu ,bentuk sel umunya tetap keculi pada kelas rhizopoda,
inti sel jelas,satu atau lebih tidak memiliki organ atau jaringan,beberapa
spesies memiliki pelindung/cangkang,banyak di antaranya yang
membentuk kista,memiliki vakuola makanan ,memiliki vakuola kontraktl
kecuali pada sporozoa .
2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap spesies
tersebut sehingga dimasukan pada classic yang berbeda? tuliskan
perbedaan-perbedaanya!
Jawab :
Flagelata : bergerak dengan flagellum,memiliki inti,bintik mata,dan
kloroplas
Rhizopoda : dinding tubuh plassmolemma dan bentuknya berubah-
ubah bergerak dengan pseudopodium
Cilliata : dinding tubuh berupa pellicle ,bentuk relative
tetap,bergerak dengan cilia,inti lebih dari satu
Sporozoa : tidak memiliki alat gerak ,bergerak dengan sel itu
sendiri.
3. Tuliskan ciri khas dari setiap classis!
Classis Ciri khas
Rhizopoda Memliki pseudopodia (kaki semu)
dan plasmolemma.
Flagellata Memiliki flagel, stigma (bintik mata)
dan kloroplas.
Cilliata Memiliki cilia, makronukleus, dan
mikronukleus.
24
Sporozoa Tidak memiliki alat gerak dan
vakuola kontraktil dan umumnya
parasit.
4. tuliskan kegunaaan dan manfaat dari spesies-spesies protozoa yang anda
temukan!
Flagellate (euglena) : sebagai fitoplankton, sebagai produsen karena
memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosintesis.
Rhizopod (amoeba) : berperan sebagai plankton (zooplankton) sebagai
indikator terjadinya popoulasi (pencemaran air) ada juga yang memiliki
sifat parasit.
Rhizopoda (foraminifera ) : kerangkanya dapat mengendap di dasar laut
membentuk tanah globigerina sebagai petunjuk adanya kandungan minyak
bumi dan petunjuk untuk menghubungkan umur batuan sedimen.
Cilliata ( paramecium,vorticella,stylonicha ) : berpern sebagai plankton.
Sporozoa ( monocytis ) : parasite pada cacing tanah.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda proleh mengenai filum
protozoa, lengkapilah tabel berikut.
phylu Pencernaan Ekskresi pernafasan Sistem saraf reproduk
m makanan si
protoz makanan Protozoa Protozoa Protoza tidak Seksual
oa pada tidak bernapas mempunyai dan
protozoa memiliki mengguanak susunan saraf tetapi aseksual
berlangsun organ an mempunyai .
g di dalam pengeluaran permukaan kepekaan terhadap
vakuola khusus tubuhnya. rangsang dari luar
makanan. sehingga zat dan mampu
Pada sisa menanggapi
awalnya metabolisme rangsang tersebut,
lisosom nya misalnya
akan dikeluarkan rangsangan yang
mengeluark melalui berupa cahaya dan
an enzim rongga sentuhan. Jika
25
pencernaan berdenyut rangsanganya kuat,
ke dalam (vakuola protozoa
vakuola kontraktil) menjauh,sebalikny
kontraktil atau melalui a jika rangsang itu
(vakuola kulit secara lemah akan
makanan). difusi dan mendekat. Pada
Enzim osmosis. paramecium
pencernaan terdapat fibril yang
tersebut peka terhadap suhu
menyebabk dan sinar, serta
an vakuola berfungsi untuk
kontraktil mengatur gerakan
menjadi silianya.
asam
sehingga Make Google view
makanan image button
menjadi visible again:
mudah https://goo.gl/DYG
dicerna. bub
Kemudian
terjadi
proses
pemisahan
berbagai
garam
kalsium
sehingga
menyebabk
an suasana
lingkungan
mempunyai
PH yang
26
seimbang
dengan
tujuan agar
enzim
pencernaan
bekerja
maksimal.
Lampiran gambar
27