Anda di halaman 1dari 9

Ciri-ciri Ganggang Hijau Biru Apakah ganggang hijau biru itu?

Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis. Ganggang hijau biru tersebar luas, banyak ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park di Amerika.

Ciri-ciri dan sifat ganggang hijau biru:


Contoh: a. Bentuk unisel (satu sel): Chroococcus, Gloeocapsa b. Bentuk koloni: Polycystis c. Bentuk filamen: Oscilatoria, Nostoc, Anabaena, Rivularia. Cara perkembangbiakan ganggang hijau biru, dilakukan dengan tiga cara: a. Pembelahan sel Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Misal: Gloeocapsa. Tumbuhan bersel satu, benang (filamen) dan hidup berkoloni Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir Inti sel tidak memiliki membran (prokarion)

Gambar 14. Gloeocapsa b. Fragmentasi Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium. Gambar 15. Oscillatoria Spora Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya

c.

merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus. Perhatikan jenis-jenis ganggang hijau biru berikut ini:

Gambar 16. Jenis-jenis ganggang hijau biru 2. Jenis-jenis Ganggang Hijau Biru a. Ganggang hijau biru bersel satu Contoh ganggang hijau biru bersel satu adalah Chroococcus dan Gloeocapsa. 1) Chroococcus Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan berlangsung secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, Gambar 17. Chroococcus sel-sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni. 2) Gloeocapsa Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadang-kadang dijumpai endofit (di 3) dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus menjadi hormogonium. Hormogonium dapat tumbuh menjadi koloni baru. Ganggang ini mempunyai spora. Spirullina: mengandung kadar protein tinggi. Ganggang hijau biru berkoloni (berkelompok) Contoh ganggang biru berkoloni adalah Polycitis dan Spirullina Polycitis: bentuk seperti bola, hidup di kolam yang tenang dan jernih. Pembiakan dengan cara fragmentasi dari koloni. Ganggang hijau biru berupa benang (filamen) Contoh ganggang hijau biru berupa benang adalah Oscillatoria, Nostoc comune, Anabaena dan Rivularia. 1) Oscillatoria: ganggang ini berupa benang tebal terdiri dari sel pipih, pembiakan membelah diri dan fragmentasi atau potongan benang yang terpisah timbul 2) menjadi benang baru yang disebut hormogonium. Nostoc comune: ganggang berupa trikoma terdiri dari sel bentuk bola, memiliki 3) selubung dan mempunyai sel yang tidak efektif disebut akinet dan setelah selesai masa dorma bisa tumbuh menjadi trikoma baru. Banyak ditemukan di tanah alkalis dan batuan yang lembab, misal di sawah. 4) Anabaena: ganggang berupa trikoma diliputi oleh selaput lendir, bila telah dewasa mempunyai heterokista dan akinet. Hidup sebagai plankton di perairan, ada juga yang bersimbiosis pada tumbuhan seperti ujung akar pakis haji dan paku air atau Azolla pinata. Rivularia: ganggang bentuk bola dengan selaput lendir dan ujungnya ada trikoma meruncing. Hidup menempel pada tanaman air dan batuan yang lembab.

b. c.

Baiklah Anda telah mempelajari ciri-ciri alga biru (ganggang hijau biru) serta tempat hidupnya. Sekarang ulangi lagi untuk mempelajari agar lebih memahaminya.

Sekarang jawablah pertanyaan di bawah ini. 1) Ganggang hijau biru dan bakteri dimasukkan ke dalam monera. Mengapa demikian? Sebutkan beberapa cara perkembangbiakan alga (ganggang hijau biru)! Jelaskan dan 2) berikan contoh! Jelaskan mengapa beberapa ganggang hijau biru dapat menyuburkan tanah! 3) Setelah menjawab pertanyaan di atas, cocokkanlah jawaban Anda dengan materi pelajaran tentang ciri-ciri ganggang biru. Apabila telah sesuai, artinya Anda telah memahami materi pelajaran tersebut dan Anda pun dapat melanjutkan/mengerjakan tugas berikutnya. Selamat bekerja. 3. Manfaat Ganggang Hijau Biru Selanjutnya marilah kita mempelajari materi berikut ini yaitu manfaat ganggang hijau biru bagi kehidupan manusia. Setelah mempelajari materi ini Anda diharapkan dapat menjelaskan tentang beberapa peranan ganggang hijau biru dalam kehidupan manusia. Adalah ganggang hijau biru yang merugikan? Hingga sekarang belum ditemukan ganggang hijau biru yang merugikan manusia, bahkan dapat dikatakan hampir semua ganggang hijau biru menguntungkan. Beberapa manfaat ganggang hijau biru antara lain: Jenis ganggang hijau biru bersel satu merupakan vegetasi perintis, hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis ganggang hijau biru yang bermanfaat di antaranya: 1. Nostoc Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur 2. dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi. 3. Anabaena azollae Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae. Spirullina Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber makanan.

Cyanobacteria, dikenal pula sebagai sianobakteri(a), bakteri biru-hijau, ganggang biruhijau (Cyanophyceae), serta ganggang biru, adalah filum (atau divisi) bakteri autotrof fotosintetik. Jejak fosilnya telah ditemukan berusia 3,8 miliar tahun. Kelompok bakteri ini sekarang adalah salah satu kelompok terbesar dan terpenting di bumi.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Bentuk 2 Klasifikasi

3 Penyematan (fiksasi) nitrogen dan karbon 4 Peran biologi

[sunting] Bentuk
Sianobakteri ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan orang, dari samudera hingga perairan tawar, dari batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal (uniselular) atau membentuk koloni. Koloni dapat berbentuk berkas (filamen) ataupun lembaran. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintetik pada kondisi lingkungan yang baik, dan heterosista yang berdinding tebal, yang mengandung enzim nitrogenase sehingga mampu menyemat nitrogen dari udara. Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Sianobakteri tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan mereka ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau Porifera dan menyediakan energi bagi inangnya.

[sunting] Klasifikasi
Sianobakteri secara tradisional diklasifikasikan menjadi lima kelompok, berdasar struktur tubuhnya yaitu: Chroococcales, Pleurocapsales, Oscillatoriales, Nostocales, dan Stigonematales. Pengelompokan ini sekarang dipandang tidak tepat dan proses revisi tengah dilakukan dengan bantuan teknik-teknik biologi molekular.

[sunting] Penyematan (fiksasi) nitrogen dan karbon


Sianobakteri adalah satu-satunya kelompok organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan karbon dalam kondisi dengan oksigen (aerob) maupun tanpa oksigen (anaerob). Mereka melakukannya dengan mengoksidasi belerang (sulfur) sebagai pengganti oksigen. Penyematan nitrogen dilakukan dalam bentuk heterosista, sementara penyematan karbon dilakukan dalam bentuk sel fotosintetik, menggunakan pigmen klorofil (seperti tumbuhan hijau) maupun fikosianin (khas kelompok bakteri ini).

[sunting] Peran biologi


Beberapa spesies sianobakteria memproduksi racun saraf (neutrotoksin), hati (hepatotoksin), dan sel (sitotoksin). Mereka membentuk endotoksin sehingga berbahaya bagi hewan dan manusia. Beberapa sianobakteri yang menghuni perairan melepaskan geosmin, senyawa organik yang bertanggung jawab atas aroma tanah/lumpur. Anabaena bersimbiosis pada akar sikas atau jaringan paku air Azolla dan membantu penyediaan nitrogen bagi inangnya.

Ganggang hijau biru adalah organisme prokariotik dan karenanya tidak terikat membran organel. Lebih erat kaitannya dengan bakteri daripada algae lain, mereka sering disebut sebagai cyanobacteria. Mereka terjadi di laut, air tawar dan habitat darat. Cyanophyta merupakan komponen penting dalam siklus nitrogen dan produsen. Cyanophyta [dalam bahasa Yunani, siano = biru-hijau, dan myx = lendir]: ini terjadi di uniseluler, berserabut, dan bentuk-bentuk kolonial, dan sebagian besar tertutup dalam sarung mucilaginous baik secara perorangan maupun di koloni. Sebagian besar dari biru-hijau planktonic terdiri dari anggota Chroococcaceae keluarga coccoid (misalnya, Anacystis = Microcystis, Gomphosphaeria = Coelosphaerium, dan Coccochloris) dan keluarga berserabut Oscillatoriaceae, Nostocaceae, dan Rivulariaceae (misalnya, Oscillatoria, Lyngbya, Aphanizomenon [3 -- 6 m], Anabaena) Cyanobacteria ditemukan di hampir semua habitat yang bisa dibayangkan, dari samudera ke air tawar ke batu sampai tanah. Mereka bisa bersel tunggal atau koloni. Koloni dapat membentuk filamen ataupun lembaran. Cyanobacteria termasuk uniselular, koloni, dan bentuk filamen. Beberapa koloni filamen memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tiga tipe sel yang berbeda: sel vegetatif adalah yang normal, sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim nitrogenase. Setiap individu sel umumnya memiliki dinding sel yang tebal, lentur, dan Gram negatif. Cyanobacteria tidak memiliki flagela. Mereka bergerak dengan meluncur sepanjang permukaan. Kebanyakan cyanobacteria ditemukan di air tawar, sedangkan lainnya tinggal di lautan, terdapat di tanah lembab, atau bahkan kadang-kadang melembabkan batuan di gurun. Beberapa bersimbiosis dengan lumut kerak, tumbuhan, berbagai jenis protista, atau spons dan menyediakan energi bagi inang. Ciri-ciri : Soliter & berkoloni Unisel : punya flagellum untuk pergerakan. Talus

Eukariot Mempunyai kloroplas (= adalah organel plastida yang mengandung zat warna) Fotoautotrof Habitat : perairan. Fungsi ganggang : penyedia oksigen dan makanan (produsen ) pada ekosistem perairan Mempunyai struktur dalam kloroplas yg disebut Pirenoid untuk menyimpan cadangan makanan. Ciri-ciri khusus : Warna umum hijau ( kebanyakan hidup di air tawar ), kecuali Trichodesmium Eritreum (berwarna merah dan banyak terdapat di laut ) Kelompok tertentu memfiksasi N2 dari atmosfer a. kelompok filamen punya hetericyst b. kelompok filamen tanpa heterocyst c. kelompok Unicell Pada umumnya tidak memiliki alat gerak Sebagian besar dinding selnya diselaputi lendir Jenis-jenis tertentu sering mengalami blooming Bentuk kloroplas ganggang : o Bulat : Chroococcum o Mangkuk : Chlorella & Chlamydomonas o Sabuk : Ulothrix o Cakram : Vaucheria & Chara o Jala : Oedogonium o Spiral : Spirogyra Pigmen utama pada ganggang : klorofil (klorofil a, b, c, d) karoten o santofil (keemasan) o fukosantin (coklat) fikobilin o fikoeritrin (merah) o fikosianin (biru) Reproduksi ganggang : asexual : o pembelahan biner pada ganggang unisel. Cth : Chlorella & Euglena o fragmentasi pada ganggang berbentuk benang. Cth : Spirogyra, Laminaria, Sargassum. o pembentukan spora Chlamydomonas & Ulothrix. sexual : o penyatuan gamet yg berbeda jenis. o Oogami o Isogami o Anisogami. Perkembangbiakan ganggang hijau biru.

Perkembangbiakan dilakukan dengan pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan spora. 1. Pembelahan sel Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni, misalnya Gloeocapsa. 2. Fragmentasi Fragmentasi terutama pada ganggang yang berbentuk filament , misalnya : Oscillatoria. Pada filament yang panjang , bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih . masing masing potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru, misalnya pada plectonema boryanum. 3. Spora Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetative, spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Ganggang hijau biru dapat bergerak dengan gerakan meluncur, tetapi gerakan ini sangat lambat, kira kira 250 mikrometer permenit. Ganggang hijau biru tidak berflagela. Cyanophyta memiliki satu kelas, yaitu Kelas Cyanophyceae Kelas, Cyanophyceae, dapat dibagi menjadi lima ordo: Chroococcales, Pleurocapsales, Oscillatoriales, Nostocales, Stigonematales. Ordo Chroococcales Tidak menghasilkan spora Unicell, koloni Reproduksi : pembelahan sel ( Unicell ) dan Fragmentasi ( koloni ) Ada satu famili : Chroococcaceae Contoh Genus : Chrococcus, Gloecapsa, merismopedia, mycrocystis. Ordo Pleurocapsales Yang Pleurocapsales uniseluler atau kecil termasuk bentuk kolonial. Beberapa bahkan mungkin terdiri dari sel-sel parenchymatous alas terlampir pendek bercabang cabang atau filamen. Penyebaran adalah dengan pembelahan sel dan endospores. Termasuk genera: Cyanocystis Chamaesiphon dan Pleurocapsa. Ordo Oscillatoriales Tidak menghasilkan spora Seluruhnya filament Sebagian mempunyai heterocyst, sebagian lagi tidak Reproduksi : Fragmentasi ( umumnys ), akineta ( bila diawali dengan kodisi nutrien yang tinggi ) Terdapat tiga famili : a. Oscillatiriceae Tidak punya heterocyst Contoh genus : Oscillatoria, Lyngbya, Spirulina, Athrosphira. b. Nostocaceae

mempunyai heterocyst memproduksi akineta contoh genus : Nostoc, anabaena c. Rivulariaceae sebagian memproduksi akineta contoh genus : Rivularia, Gleothrichi Berserat termasuk yang Oscillatoriales cyanobacteria yang menyebar terutama oleh pembentukan hormogonia. Setiap percabangan di filamen adalah palsu, dan tidak heterocysts maupun akinetes. Ordo Nostocales Berserat termasuk yang Nostocales cyanobacteria yang menyebar terutama oleh pembentukan hormogonia. Setiap percabangan adalah palsu, dan keduanya heterocysts dan akinetes dapat dihasilkan. Termasuk genera: Nostoc, Anabaena, Cylindrospermum, Aphanizomenon, Scytonema, Gloeotrichia, dan Rivularia. Ordo Stigonematales Berserat termasuk yang Stigonematales cyanobacteria yang menyebar terutama oleh pembentukan hormogonia. Bercabang adalah benar dan heterocysts dan akinetes dapat berdua akan diproduksi. Termasuk genera: Stigonema, Hapalosiphon, dan Fisherella. Peranan dalam perairan o Produsen Primer o Sumber makanan ikan dan manusia Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternative, misalnya Spirulina sp. o Jika terjadi blooming ikan mati, perairan tercemar, produksi racun.Blooming mycrocystis dipengaruhi oleh berlebihnya kandungan fosfor yang didukung Pula oleh suhu yang tinggi. o Beberapa spesies ganggang hijau biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi) nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae. Toksin Cyanobacteria Cyanobacteria atau biru-hijau algae terjadi di seluruh dunia terutama dalam tenang, gizi kaya air. Beberapa spesies cyanobacteria memproduksi toxins yang mempengaruhi hewan dan manusia. Orang mungkin akan menemukan cyanobacterial toxins oleh minum atau mandi di air ketularan. Yang paling sering dan serius efek kesehatan yang disebabkan oleh air minum yang mengandung toxins (cyanobacteria), atau selama proses menelan rekreasi air kontak. Penyakit dan bagaimana akan mempengaruhi orang-orang Penyakit akibat cyanobacterial toxins bervariasi sesuai dengan jenis toksin dan jenis air atau air yang terkait dengan eksposur (minum, kulit kontak, dll). Manusia akan terpengaruh dengan berbagai gejala, termasuk iritasi kulit, keram perut, muntah, mual, diare, demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, sakit otot dan sendi, blisters dari mulut dan kerusakan hati. Berenang di air yang mengandung cyanobacterial toxins Mei menderita reaksi alergi, seperti asma, mata iritasi, rashes, dan blisters sekitar mulut dan hidung. Binatang, burung, dan ikan juga dapat keracunan oleh tingginya tingkat produksi toksin-cyanobacteria.

Penyebab Cyanobacteria yang juga dikenal sebagai algae biru-hijau, sehingga bernama karena organisme memiliki karakteristik dari kedua algae dan bakteri, walaupun mereka sekarang diklasifikasikan sebagai bakteri. Biru-warna hijau berasal dari kemampuan mereka untuk photosynthesize, seperti tanaman. Cyanobacterial toxins diklasifikasi oleh pengaruhnya terhadap tubuh manusia. Hepatotoxins (yang mempengaruhi hati) yang diproduksi oleh beberapa jenis dari cyanobacteria, misalnya :Microcystis, Anabaena, Oscillatoria, Nodularia, Nostoc, Cylindrospermopsis dan Umezakia. Neurotoxins (yang mempengaruhi sistem saraf) yang diproduksi oleh beberapa jenis dari Aphanizomenon dan Oscilatoria. Cyanobacteria dari spesies Cylindroapermopsis Raciborski Mei juga menghasilkan racun alkaloids, gastrointestinal menyebabkan gejala ginjal atau penyakit pada manusia. Tidak semua spesies cyanobacteria ini formulir toxins dan kemungkinan yang ada namun tidak dikenal sebagai toxins. Terutama orang yang terkena cyanobacterial toxins karena minum atau mandi di air ketularan. Sumber lain termasuk makanan algal tablet. Beberapa spesies membentuk buih di atas air, konsentrasi tinggi, tetapi juga terdapat di seluruh permukaan air. Permukaan scums, bahaya untuk kesehatan manusia terutama kontak langsung. Kontak, terutama pada anakanak, harus dihindari. Intervensi * Mengurangi gizi build-up (eutrophication) di danau dan waduk, terutama oleh manajemen yang lebih baik dari sistem pembuangan limbah dan pengendalian pencemaran oleh pupuk (termasuk pupuk) dari pertanian. * Mendidik staf dan kesehatan di sektor air, serta masyarakat, tentang risiko minum, mandi atau olahraga air di air mungkin mengandung densities tinggi dari cyanobacteria. * perawatan air untuk menghapus organisme dan toxins dari pasokan air minum, jika sesuai

Anda mungkin juga menyukai