Anda di halaman 1dari 12

KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU KONSUMSI

OKSIGEN PADA
IKAN MAS (Cyprinus carpio) dan IKAN LELE (Clarias
gariepinus)

TIM ASISTEN LABORATORIUM


FISIOLOGI HEWAN AIR
2020
• Ikan merupakan hewan vetebrata akuatik berdarah dingin
(poikiloterm) yang hidup diair dan umumnya bernapas
dengan insang, dimana pergerakan dan keseimbangan
tubuhnya dikendalikan oleh sirip (Miswar 2004).
• Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan tawar yang
memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki laju
pertumbuhan yang relatif cepat dan tingkat kelangsungan
hidup tinggi. Sifat ikan mas adalah omnivora atau pemakan
segala (Himagizi 2009). Respirasi (Tingkat Konsumsi
Oksigen) dan Ketahanan Ikan di Luar Media Air
• Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa kulit tipis
menyerupai spons (Suyanto 2007). Alat pernapasan tambahan ini
dapat membantu ikan lele untuk memanfaatkan oksigen yang berada
di udara secara lansgung. Hal ini menyebabkan ikan lele mampu
bertahan hidup pada perairan daerah yang sulit mendapatkan air bersih
(Primaningtyas 2015).
• Suhu air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan lele
dan organisme akuatik, dimana perubahan suhu sangat berpengaruh
dalam kecepatan metabolisme tubuh dan berkaitan erat dengan
konsentrasi oksigen terlarut dalam air dan laju konsumsi oksigen
(Lestari 2018).
• Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses
mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat
hingga penggunaan energi di dalam tubuh (Majumder, N.
2015).
• Proses pernafasan dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu
pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi
oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transpor
oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh
dari sel, dan pengaturan pernafasan (Fujaya, 1999).
• Oxygen Confermer  
Menurut Ratningsih (2008) oxygen confomer adalah tingkat konsumsi
oksigennya tergantung pada keadaan tekanan okigen. Organisme tidak
mampu mempertahankan tekanan parsial oksigen di dalam tubuhnya,
oleh karena itu organisme tersebut harus melakukan berbagai adaptasi
agar dapat bertahan di dalam tempat hidupnya.
• Oxygen Regulator
Oxygen regulator adalah tingkat konsumsi oksigennya relatif konstan
pada kisaran tekanan parsial oksigen yang sempit. Organisme tersebut
menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena
itu organisme ini dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta
lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, organisme
ini akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya (Ratningsih 2008).
• Oksigen merupakan unsur organik terlarut (gas terpenting) dalam
perairan yang berperan sebagai faktor pembatas penting dalam proses
respirasi, pertumbuhan dan metabolisme ikan (Sutina dan Sutarmanto,
1995).
• Perairan yang sedikit mengandung oksigen terlarut tidak baik bagi
pertumbuhan ikan karena akan mempengaruhi kecepatan makan atau
laju metabolisme ikan. Oksigen diperlukan ikan dalam proses
metabolisme aerobik(Asmawi, 1983).
•  Konsumsi Oksigen
Menurut Julian (2003), konsumsi oksigen merupakan pengkuantitatifan
banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh suatu orgnisme (ikan).
Konsumsi oksigen pada ikan digunakan sebagai parameter laju
metabolisme pada ikan dalam satuan .
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Oksigen
(Anwar, et.al., 2009)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen ikan
terbagi menjadi dua, yaitu faktor luar dan dalam.
• Faktor luar dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen dan suhu.
Peningkatan suhu pada batas tertentu akan diikuti dengan peningkatan
laju metabolisme.
• Sedangkan faktor dari dalam adalah yang berkaitan langsung dengan
ikan itu sendiri, seperti ukuran ikan, aktifitas, kondisi kesehatan ikan,
dan seks.
• Menurut Hurkat (1976), konsumsi oksigen pada hewan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu aktivitas tubuh,
ukuran tubuh, tinggi badan, umur, dan berat badan.
• Hal ini sesuai juga dengan pernyataan Schmidt dan Nielson
(1990) yang menyatakan bahwa nilai konsumsi oksigen per
gram berat tubuh menurun dengan meningkatnya ukuran
tubuh. Ikan kecil cenderung lebih aktif bergerak sehingga
membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan ikan
besar (Sudibyo, 1999). Jadi, semakin besar volume ikan
menyebabkan semakin kecil pula konsumsi oksigennya.
• Salah satu faktor lain yang mempengaruhi konsumsi oksigen
adalah suhu. Menurut Gordon (1972) yang mengatakan
bahwa pengaruh lingkungan terhadap konsumsi oksigen
dapat berbeda, temperatur perairan juga mempengaruhi
metabolisme ikan. Dalam temperatur yang tinggi terjadi juga
peningkatan metabolisme dalam tubuh ikan dan hal tersebut
akan mengakibatkan konsumsi oksigen yang dibutuhkan
semakin banyak.
Alat dan Bahan
• Alat • Ikan mas
1. Wadah plastik • Ikan lele
2. DO meter atau seperangkat alat • Reagen untuk titrasi oksigen
titrasi dengan metode Winkler terlarut dengan metode Winkler
3. Jam tangan
4. Timbangan
5. Cling wrap
Prosedur
1. Siapkan wadah plastik yang telah diisi air penuh.
2. Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode Winkler,
catat hasilnya.
3. Timbang ikan, lalu catat bobotnya.
4. Masukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang memercik.
5. Tutup wadah percobaan dengan cling wrap, agar tidak ada kontak dengan udara luar.
6. Wadah percobaan dibiarkan selama 60 menit.
7. Setelah selesai, penutup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati, jangan
sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media air wadah percobaan
tersebut dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya.
8. DO awal - DO akhir adalah konsumsi oksigen ikan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai