0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
216 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang konsumsi oksigen dan laju konsumsi oksigen pada ikan mas dan ikan lele. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen ikan antara lain suhu, ukuran ikan, dan aktivitas ikan. Prosedur pengukuran konsumsi oksigen ikan meliputi penimbangan ikan, pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah uji coba, serta perhitungan selisih oksigen terlarut untuk menentukan konsumsi
Dokumen ini membahas tentang konsumsi oksigen dan laju konsumsi oksigen pada ikan mas dan ikan lele. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen ikan antara lain suhu, ukuran ikan, dan aktivitas ikan. Prosedur pengukuran konsumsi oksigen ikan meliputi penimbangan ikan, pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah uji coba, serta perhitungan selisih oksigen terlarut untuk menentukan konsumsi
Dokumen ini membahas tentang konsumsi oksigen dan laju konsumsi oksigen pada ikan mas dan ikan lele. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi oksigen ikan antara lain suhu, ukuran ikan, dan aktivitas ikan. Prosedur pengukuran konsumsi oksigen ikan meliputi penimbangan ikan, pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah uji coba, serta perhitungan selisih oksigen terlarut untuk menentukan konsumsi
OKSIGEN PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio) dan IKAN LELE (Clarias gariepinus)
TIM ASISTEN LABORATORIUM
FISIOLOGI HEWAN AIR 2020 • Ikan merupakan hewan vetebrata akuatik berdarah dingin (poikiloterm) yang hidup diair dan umumnya bernapas dengan insang, dimana pergerakan dan keseimbangan tubuhnya dikendalikan oleh sirip (Miswar 2004). • Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan jenis ikan tawar yang memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki laju pertumbuhan yang relatif cepat dan tingkat kelangsungan hidup tinggi. Sifat ikan mas adalah omnivora atau pemakan segala (Himagizi 2009). Respirasi (Tingkat Konsumsi Oksigen) dan Ketahanan Ikan di Luar Media Air • Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa kulit tipis menyerupai spons (Suyanto 2007). Alat pernapasan tambahan ini dapat membantu ikan lele untuk memanfaatkan oksigen yang berada di udara secara lansgung. Hal ini menyebabkan ikan lele mampu bertahan hidup pada perairan daerah yang sulit mendapatkan air bersih (Primaningtyas 2015). • Suhu air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan lele dan organisme akuatik, dimana perubahan suhu sangat berpengaruh dalam kecepatan metabolisme tubuh dan berkaitan erat dengan konsentrasi oksigen terlarut dalam air dan laju konsumsi oksigen (Lestari 2018). • Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh (Majumder, N. 2015). • Proses pernafasan dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu pertukaran udara melalui permukaan alat pernafasan, difusi oksigen dan karbondioksida antara insang dan darah, transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh dari sel, dan pengaturan pernafasan (Fujaya, 1999). • Oxygen Confermer Menurut Ratningsih (2008) oxygen confomer adalah tingkat konsumsi oksigennya tergantung pada keadaan tekanan okigen. Organisme tidak mampu mempertahankan tekanan parsial oksigen di dalam tubuhnya, oleh karena itu organisme tersebut harus melakukan berbagai adaptasi agar dapat bertahan di dalam tempat hidupnya. • Oxygen Regulator Oxygen regulator adalah tingkat konsumsi oksigennya relatif konstan pada kisaran tekanan parsial oksigen yang sempit. Organisme tersebut menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena itu organisme ini dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, organisme ini akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya (Ratningsih 2008). • Oksigen merupakan unsur organik terlarut (gas terpenting) dalam perairan yang berperan sebagai faktor pembatas penting dalam proses respirasi, pertumbuhan dan metabolisme ikan (Sutina dan Sutarmanto, 1995). • Perairan yang sedikit mengandung oksigen terlarut tidak baik bagi pertumbuhan ikan karena akan mempengaruhi kecepatan makan atau laju metabolisme ikan. Oksigen diperlukan ikan dalam proses metabolisme aerobik(Asmawi, 1983). • Konsumsi Oksigen Menurut Julian (2003), konsumsi oksigen merupakan pengkuantitatifan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh suatu orgnisme (ikan). Konsumsi oksigen pada ikan digunakan sebagai parameter laju metabolisme pada ikan dalam satuan . Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Oksigen (Anwar, et.al., 2009) • Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen ikan terbagi menjadi dua, yaitu faktor luar dan dalam. • Faktor luar dipengaruhi oleh tekanan parsial oksigen dan suhu. Peningkatan suhu pada batas tertentu akan diikuti dengan peningkatan laju metabolisme. • Sedangkan faktor dari dalam adalah yang berkaitan langsung dengan ikan itu sendiri, seperti ukuran ikan, aktifitas, kondisi kesehatan ikan, dan seks. • Menurut Hurkat (1976), konsumsi oksigen pada hewan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu aktivitas tubuh, ukuran tubuh, tinggi badan, umur, dan berat badan. • Hal ini sesuai juga dengan pernyataan Schmidt dan Nielson (1990) yang menyatakan bahwa nilai konsumsi oksigen per gram berat tubuh menurun dengan meningkatnya ukuran tubuh. Ikan kecil cenderung lebih aktif bergerak sehingga membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan ikan besar (Sudibyo, 1999). Jadi, semakin besar volume ikan menyebabkan semakin kecil pula konsumsi oksigennya. • Salah satu faktor lain yang mempengaruhi konsumsi oksigen adalah suhu. Menurut Gordon (1972) yang mengatakan bahwa pengaruh lingkungan terhadap konsumsi oksigen dapat berbeda, temperatur perairan juga mempengaruhi metabolisme ikan. Dalam temperatur yang tinggi terjadi juga peningkatan metabolisme dalam tubuh ikan dan hal tersebut akan mengakibatkan konsumsi oksigen yang dibutuhkan semakin banyak. Alat dan Bahan • Alat • Ikan mas 1. Wadah plastik • Ikan lele 2. DO meter atau seperangkat alat • Reagen untuk titrasi oksigen titrasi dengan metode Winkler terlarut dengan metode Winkler 3. Jam tangan 4. Timbangan 5. Cling wrap Prosedur 1. Siapkan wadah plastik yang telah diisi air penuh. 2. Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya. 3. Timbang ikan, lalu catat bobotnya. 4. Masukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang memercik. 5. Tutup wadah percobaan dengan cling wrap, agar tidak ada kontak dengan udara luar. 6. Wadah percobaan dibiarkan selama 60 menit. 7. Setelah selesai, penutup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati, jangan sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut pada media air wadah percobaan tersebut dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya. 8. DO awal - DO akhir adalah konsumsi oksigen ikan tersebut.