Anda di halaman 1dari 19

Parasit dan

Penyakit Ikan
Benedenia sp .( Monogenea ) dan Transversotrema sp .
( Digenea )
Kelompok 2
Perikanan B 2019
Pokok Bahasan

01.
Benedenia sp.
Klasifikasi , morfologi , siklus hidup , gejala

umum , penanganan

02.
Transversotrema
Klasifikasi , morfologi , siklus hidup , gejala

umum , penanganan
Monogenea dan Digenea

Monogenea dan Digenea merupakan jenis cacing -


cacing yang sering menginfeksi ikan , dikarenakan

memiliki siklus hidup yang mampu berkembang pesat di

wadah budidaya . Apabila monogonea berada pada

sistem budidaya , maka akan meningkatkan kerentanan

dan kematian ikan menjadi tidak terkontrol . Jika terus

dibiarkan , maka akan mengakibatkan kerugian bagi

para pembudidaya .
Benedenia sp.
(Monogenea)
Klasifikasi Benedenia sp.

Menurut Grabda (1991),


Benedeniasp . memiliki klasifikasi

sebagai berikut :
Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda Monogenea

Ordo : Dactylogyridea

Famili : Capsylidae

Genus : Benedenia

Spesies : Benedenia sp .
Morfologi Benedenia sp.

Benidenia sp . berbentuk oval ( lonjong ) dan gepeng

dengan sepasang sucker bulat ( anterior sucker ) pada

tepi bagian depan dan sebuah haptor besar

( opisthapthor )pada tepi bagian belakang . memiliki

ukuran tubuh 2,05-3,29 0,66-1,33


x mm dan memiliki

dua pasang bintik mata pada bagian anterior dan

posterior . bersifat ektoparasit yang umunya dijumpai

dijumpai pada bagian kulit , mata , rongga hidung dan

insang
Siklus Hidup Benedenia sp.

Dimulai dari telur hasil fertilisasi dikeluarkan oleh

benedenia sp . betina di perairan kemudian telur akan

menetas dalam waktu 4-7 hari menjadi parasit muda

( oncomiracidium ) yang menyerang permukaan tubuh

dan menuju ke insang ikan . Infestasi parasit ini dapat

menyebabkan hilangnya nafsu makan ikan , luka pada

permukaan kulit dan kerusakan epitel insang . Infestasi

yang parah dapat mengakibatkan kematian pada ikan

jika berada dalam jumlah banyak .


Gejala Umum
Parasit ini bersifat ektoparasit yang

umumnya dijumpai pada bagian kulit ,


mata , rongga hidung dan insang

biasanya lebih banyak menyerang ikan

pada ukuran kurang dari 200 g per ekor ,


Tanda yang umum terlihat bila ikan

terinfeksi parasit Benedenia sp :

1. Ikan menghasilkanlendiratau mucus yang berlebihan ,


2. Menurunnya nafsu makan ,
3. Berenang lemah ,
4. Pertumbuhan ikan terhambat

5. Kerusakan pada epitel insang

6. Menimbulkan luka pada kulit

7. Kematian
Penanganan
• Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pembudidaya untuk mengendalikan

infeksi parasit dan virus ini adalah dengan melakukan aktivitas pencegahan yang

meliputi tindakan :
(1) Desinfeksi seluruh peralatan dan bahan yang digunakan selama proses produksi ,
(2) Aplikasi sistem biosecurity di seluruh unit produksi ,
(3) Vaksinasi dan

(4) peningkatan sistem kekebalan tubuh ikan

• Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh parasit ini dilakukan dengan cara

merendam ikan dalam larutan formalin 250 ppm selama 1 jam . Selama pengobatan

diberi aerasi yang kuat . Pengobatan diulang sampai 3 hari berturut - turut .
• Pengamatan Benedenia sp pada ikan sangat sulit karena parasit yang aktif

berwarna transparan , sehingga dilakukan perendaman ikan dengan air tawar selama

10 menit agar parasit Benedenia sp terlihat jelas . Perendaman ikan dengan air

tawar ini baiknya dilakukan bersamaan dengan pergantian jaring atau melihat kondisi

ikan pada saat itu .


Penanganan
• Petakan KJA yang memiliki jumlah kematian lebih dari 10 ekor pada hari tersebut

akan langsung diberi perlakuan dengan air tawar .


• Biasanya ikan ukuran lebih dari 200 g diberi perlakuan 4–5 hari sekali sedangkan

ikan ukuran lebih dari 200 g diberi perlakuan satu minggu sekali . Setelah direndam

dengan air tawar , /


ikan yang sudah mengalami luka borok dipindahkan kejaring

karantina .
• Untuk ikan yang berada pada jaring karantina dilakukan perendaman air tawar

dengan ditambahkan larutan H 2 2


O dengan konsentrasi 32 % selama 10 menit

sebanyak 15 ml dengan volume wadah yang digunakan 150 3.


m

• Penggunaan H 2 2
O ini diberikan ketika ikan sudah sangat parah . Setelah diberiobat ,
ikan dimasukkan kedalam kantong jaring karantina kembali agar pengobatan berjalan

efisien . Semua penyakit yang disebabkan oleh parasit ikan air laut akan mati dan

dapat disembuhkan dengan perendaman air tawar .


Transversotrema sp.
(Digenea)
Klasifikasi Transversotrema sp.

Kingdom : Animalia

Filum : Platyhelminthes

Kelas : Trematoda

Subkelas : Digenea

Ordo : Plagiorchiida

Famili : Transversotrematidae

Genus : Transversotrema
Morfologi Transversotrema sp.

Mempunyai bentuk melebar pada bagian badannya

serta memiliki duri yang halus . Mempunyai mulut yang

terhubung langsung dengan pharynx , mempunyai

acetabulum berbentuk cawan , dan letaknya

dibelakang lubang genital yang letaknya ditengah

dekat tepi anterior . Ukuran panjang tubuhnya 0,23 –


0,55 mm dan lebar tubuhnya 0,46 0,90 mm .
Siklus Hidup Transversotrema sp.

Kingdom : Animalia

1. Menginfeksi inang pertama ( siput )


2. telur akan keluar dari inang

3. Saat di air telur akan berubah menjadi larva dan berenang

bebas

4. Menginfeksi sebagai inang perantara biasanya ikan atau

anthropoda , lalu berkembang menuju dewasa

5. Akan menginfeksi inang berikutnya saat ikan dimakan mentah

6. Menghasilkan telur yang dikeluarkan melalui feses

7. Lalu akan dicerna kembali oleh siput


Gejala Klinis Transversotrema sp.

Transversotrema memiliki dua inang yaitu ikan sebagai

inang definitive dan gastropoda melanid sebagai

inang intermedietnya . contohnya Melanoides sp .


Gejala Klinis Transversotrema sp.

Cara parasite ini menginfeksi adalah dengan

berenang di perairan dan langsung menempelkan

diri ke bagian tubuh luar inang , oleh karenanya

Transversotrema disebut sebagai ektoparasit

karena parasite ini berkembang menjadi dewasa di

ceruk bawah sisik ikan , di sini parasit ini melakukan

reproduksi dan menghasilkan telur besar dan

kecoklatan yang kemudian jatuh pada perairan .


( Crusz et al . 1964).
Cara Penanganan Transversotrema sp.

Miller (1979) menyatakan bahwa Transversotrema

tidak toleran terhadap air tawar , namun tidak

disebutkan secara spesifik penanganannya .


Transversotrema sp merupakan HPIK golongan 2 yang

bisa diatasi secara langsung . Pengobatan ikan yang

terserang parasite Transversotrema sp yaitu dengan

CuSO 4 0,7 ppm 2 kali dalam 24 jam .( Afrianto dan Evi

1992)
Terimakasih
sudah menyimak
presentasi kami :)

Anda mungkin juga menyukai