DIPLOZOON, DIPLECTANUM,
DAN BENEDENIA
Kelompok 10
Diplozoon
Morfologi
Bentuk cacing ini membentuk
huruf X yang berkepala dua
(Twin Worm). Ukuran tubuh
nya 4-11 mm
Habitatnya berada pada
tubuh ikan air tawar sebagai
parasit.
Klasifikasi
Kingdom
Animalia
Phylum
Platyhelminthes
Class
Trematoda
Ordo
Monogenea
Family
Diplozoidae
Genus
Diplozoon
Spesies
Diplozoon paradoxum
Siklus Hidup
Diplozoon paradoxum terdiri dari
dua kepala karena mereka
monogami. Diplozoon paradoxum
dewasa sebenarnya terdiri dari
dua larva. Siklus hidup Diplozoon
paradoxum dimulai ketika mereka
meletakkan telurnya di insang dari
family Cyprinidae.
Diplectanum
Klasifikasi
Filum :
Platyhelminthes
Kelas : Monogenea
Ordo
: Dactylogyridea
Family : Diplectanidae
Genus : Diplectanum
Spesies : Diplectanum
sp.
Ciri Morfologi
Parasit Diplectanum sp.
merupakan jenis parasit yang
menyerang bagian luar tubuh
ikan (ektoparasit). Parasit
Diplectanum dikenal sebagai
parasit Monogenetik trematoda
insang karena sering ditemui
menyerang insang, parasit ini
juga sering disebut sebagai
cacing insang.
Bentuknya Simetris bilateral dan
pipih
Berukuran 1-1,5 mm
Memiliki squamodisc
Memiliki opisthaptor
Memiliki Jangkar
Bagian kulit luarnya ialah
kutikula
Ikan Kerapu, Ikan Kakap, Ikan
Napoleon, dan Ikan Bawal
Gejala Klinis
Parasit Diplectanum merupakan parasit
menyerang insang pada ikan, khusunya
pada ikan kerapu. Insang yang terinfeksi
biasanya berwarna pucat dan produksi
lendirnya berlebihan (Chong & Chao 1986).
Menimbukan peradangan
pada luka. Jika terjadi
serangan secara massal
akan menurunkan
kekebalan tubuh secara
drastis, dan akan
mengganggu mekanisme
pernafasan ikan sehingga
menyebabkan kematian.
Siklus Hidup
Siklus hidup parasit Monogenea
yang salah satunya ialah
Diplectanum sp. adalah dengan
menghasilkan telur yang
dilengkapi dengan filamen
panjang yang berfungsi untuk
menempel pada substrat.
Dalam waktu sekitar lima hari
telur akan matang dan menetas
menghasilkan onkomirasidia
(pada reproduksi dihasilkan telur
yang akan mengalami tahap
larva) yang mempunyai bulu
getar dan berfungsi aktif sebagai
alat renang untuk mencari inang.
Telur Berfilamen
Larva
Onkomirasidia
(Memiliki bulu
getar)
Mencari dan
mendapatkan
Inang
Tumbuh Dewasa
(Bulu getar hilang)
Pengendalian
Upaya pengendalian dari parasit Diplectanum sp. dapat dilakukan
dengan melakukan perendaman 250 ppm formalin selama 1 jam atau
perendaman dalam air laut salinitas tinggi yaitu 60 ppt selama 15
menit (Zafran et al, 1998; Koesharyani et al. 2001).
Benedenia
Klasifikasi
Phylum
Platyhelminthes
Class
Trematoda Monogenea
Ordo
Dactylogyridea
Family
Capsylidae
Genus
Benedenia
Spesies
Benedenia seriolae
Ciri Morfologi
Ciri-ciri Benedenia sp. panjang
1,4-2,7 mm, bentuk pipih agak
oval, bagian anterior terdapat
sepasang alat penempel,
sedangkan pada bagian posterior
terdapat haptor yang dilengkapi
dengan sepasang alat pengait
(Zafran et al., 1998).
Gejala Klinis
Menurut Ghufron dan Andi (2010),
gejala klinis yang ditimbulkan oleh
infeksi Benedenia sp. (Ordo:
Dactylogyridea, Family:
Capsalidae) umumnya yaitu ikan
menghasilkan lendir atau mucus
yang berlebihan, luka pada kulit,
memediasi infeksi sekunder oleh
bakteri serta menghambat
pertumbuhan ikan budidaya.
Siklus Hidup
Adapun siklus hidup dari
Benedenia sp. yakni telur hasil
fertilisasi dikeluarkan oleh
Benedenia sp. betina di perairan.
Lalu siklus hidup dimulai saat
telur parasit menetas dalam
waktu 4-7 hari menjadi
oncomiracidium.
Pengendalian
Dianjurkan untuk membunuh parasit dengan
merendam ikan di air tawar selama 5-10 menit selama
tiga hari berturut-turut. Pengendalian juga dapat dilakukan
melalui perendaman ikan dengan hydrogen peroxida 150
ppm selama 30 menit dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan
interval waktu 7 hari. Selain itu, pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh parasit Benedenia sp. dapat
dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan formalin
250 ppm selama 1 jam. Selama pengobatan diberi aerasi
yang kuat.