Anda di halaman 1dari 31

Definisi Bioremediasi

 Penggunaan organisme hidup, terutama


mikroorganisme, untuk mendegradasi pencemar
lingkungan yang merugikan ketingkat atau bentuk
yang lebih aman

 Setiap proses yang menggunakan mikroorganisme,


fungi, tanaman atau enzim yang dihasilkannya untuk
memperbaiki lingkungan yang telah tercemar.
Prinsip Kerja
 Metabolisme
 Katabolisme: penguraian
 Anabolisme: sintesis
 Katabolisme dan anabolisme
Cara Kerja: Metabolisme
 Membutuhkan N, P, S, dan trace elements
 Periode aklimatisasi= fase lag atau adaptasi
 Metabolisme bakteri:
 Aerobik
 Anaerobik
Tipe bioremediasi
A
Biostimulasi K
• Nutrien dan kondisi lingkungan U
A
Bioaugmentasi K
• Penambahan mikroba/tanaman U
L

Bioremediasi intrinsik T

• Terjadi secara alami U


R
BIOSTIMULASI:
suatu proses yang dilakukan melalui penambahan zat gizi
tertentu yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau
menstimulasi kondisi lingkungan sedemikian rupa (misalnya
pemberian aerasi) agar mikroorganisme tumbuh dan
beraktivitas lebih baik

BIOAUGMENTASI:
penambahan atau introduksi satu jenis atau lebih
mikroorganisme baik yang alami maupun yang sudah
mengalami perbaikan sifat (improved/genetically engineered
strains)

Rivera-Monroy et al. (1999) memperhitungkan bahwa


untuk mentransformasi nitrogen anorganik terlarut dari 1
ha tambak diperlukan lahan mangrove seluas 0,04-0,12 ha
Foto Coppejans, 2008
Aplikasi Bioremediasi
 Limbah logam berat
 Limbah tambang
 Tumpahan minyak
 Akuakultur
Limbah Nutrien dalam Akuakultur
Tergantung pada :
• kualitas pakan (palatability,
water stability)
• manajemen pemberian
1 ha budidaya
pakan intensif =
Feses
Residu obat,
Sisa pakan 23.000 orang!!!
bahan kimia,
pupuk

•Hanya sekitar 25% protein pakan


dimanfaatkan oleh ikan/udang
Kematian
Produk •protein yang tidak dimanfaatkan
Limbah
masal
metabolisme
60% budidaya
dibuang dalam bentuk
plankton
amoniak
Rhodophyta: mariculture of Eucheumain Indonesia: ropes with young attached
specimens. Foto Coppejans, 2008
Bioremediasi dalam akuakultur?
Minimalisasi konsentrasi NH3

• Nitrifikasi
• Assimilasi dan konversi oleh bakteri heterotrof

Minimalisasi NO3

• Denitrifikasi
• Asimilasi oleh tanaman

Konsentrasi H2S

• Maksimalisasi oksidasi S2-


Extractive aquaculture

Fed aquaculture

Foto Sorgeloos, 2008


Bioremediasi dalam akuakultur?
Akumulasi lumpur

• Mineralisasi C menjadi CO2


• Assimilasi C menjadi biomas bakteri

Peningkatan produksi

• Produktivitas primer

Dominansi spesies yang tidak diinginkan

• Keragaman dan kestabilan komunitas dalam sistem budidaya


Siklus Nutrien Dalam Akuakultur
Sun
Feed Fertilizer

Water Column
Fish
Dissolved: NH4,..
Algae
Non-settable Plankton
Solids
Settable

Organic Matter Breakdown CO2, NH4.. Flocculent Layer


Solid Soil
(De)Nitrification

BIOREMEDIASI INTRINSIK
Rantai makan sederhana
(Carpenter & Kitchell 1993)
BIOSTIMULASI
 Menyediakan kondisi optimal untuk
mikroorganisme/tanaman
 Menyediakan nutrien
BIOSTIMULASI: Lingkungan

Temperatur Cahaya

Potensial
pH
redoks
BIOSTIMULASI: Nutrien
Oksigen
TEKNOLOGI
Karbon
BIOFLOK

Nitrogen

Fosforus

Sulfur
Teknologi Bioflok (BFT)
Pakan Cahaya Sumber karbon

TAN NO
3
NO N2
2
Sisa Feses Bioflok
pakan
Teknologi Bioflok (BFT)
 Dengan penambahan karbon
organik kelebihan nitrogen dalam
sistem budidaya dikonversi menjadi
biomas bakteri.
 Biomas bakteri bioflok
Teknologi Bioflok (BFT)
 Bioflok : mikroorganisme
pembentuk flok, bakteri
filamen, partikel, koloid,
polimer organik, kation dan
sel-sel mati.
 Mengapa bakteri
membentuk flok????
 Pembentukan habitat mikro
 Perlindungan dari predator
 Peningkatan difusi nutrien
Teknologi Bioflok (BFT)
 Aplikasi BFT:
 Perbaikan kualitas air
 Peningkatan efisiensi pemanfaatan protein
 Penurunan biaya pakan
 Biosekuriti
 Budidaya ikan nila dan udang
Aspek Penting dalam BFT
1. Intensitas pengadukan
 Mempengaruhi struktur dan ukuran flok
 Pengadukan terlalu kuat: ukuran flok lebih kecil
 Manipulasi input energi
 Penggunaan jenis aerator yang tepat
Aspek Penting dalam BFT
2. Oksigen terlarut
 Dipengaruhi oleh pengadukan, temparatur, salinitas dan
aerasi
 Mempengaruhi aktivitas metabolisme bakteri
 Mempengaruhi struktur flok
o DO tinggi: flok lebih besar dan padat
o DO rendah: bakteri filamen mendominasi  floc terapung
Aspek Penting dalam BFT
3. Sumber C
 Penambahan C:
1. Langsung ditambahkan
2. Dicampur dalam pakan
 Sumber C: molase, glukosa, tapioka, glyserol,…
 Mempengaruhi komposisi kimia (protein, lemak, asam
lemak) bioflok
Aspek Penting dalam BFT
4. Laju akumulasi bahan organik
 Mempengaruhi komposisi mikroba pembentuk flok
 Dipengaruhi oleh metode pemberian pakan
5. Temperatur
 Mempengaruhi komposisi kimia bioflok, DO, laju
metabolisme, pertumbuhan organisme budidaya
6. pH
 Mempengaruhi stabilitas bioflok
Contoh Perhitungan Kebutuhan C
1. Asumsi: kepadatan ikan 50 kg/m3
2. Pemberian pakan
 2%BB/hari
 Pakan mengandung 30% protein
 Protein mengandung 16% N
3. Jumlah pakan per hari = 1000 g/m3
4. Jumlah protein yang masuk ke kolam = 30% x 1000 = 300
g/m3/hari
5. Jumlah N yang masuk ke kolam = 16% x 300 = 48 g/m3/hari
6. 75% dari total N tersebut masuk ke dalam air
7. Jumlah N yang masuk ke dalam air = 75% x 48 = 36 g/m3/hari
8. Rasio C/N yang dibutuhkan oleh mikroorganisme = 10
9. Jumlah C yang perlu ditambahkan = 10 x 36 = 360 g/m3/hari
10. Hampir semua bahan karbon organik mengandung 50% C
11. Jumlah sumber karbon organik yang harus ditambahkan ke
kolam = (100%/50%) x 360 = 720 g/m3/hari
Pertanyaan???
Contoh soal
 Berapa kebutuhan sumber C organik per hari untuk
kolam berukuran 1 ha, jika :
 Kepadatan ikan 30 kg/m2
 Pemberian pakan 2,5%/ hari
 Pakan = 35% protein
1. Asumsi: kepadatan ikan 30 kg/m3
2. Pemberian pakan
 2,5%BB/hari
 Pakan mengandung 35% protein
 Protein mengandung 16% N
3. Jumlah pakan per hari = 750 g/m3
4. Jumlah protein yang masuk ke kolam = 35% x 750 = 262,5 g/m3/hari
5. Jumlah N yang masuk ke kolam = 16% x 262,5 = 42 g/m3/hari
6. 75% dari total N tersebut masuk ke dalam air
7. Jumlah N yang masuk ke dalam air = 75% x 42 = 31,5 g/m3/hari
8. Rasio C/N yang dibutuhkan oleh mikroorganisme = 10
9. Jumlah C yang perlu ditambahkan = 10 x 31,5 = 315 g/m3/hari
10. Hampir semua bahan karbon organik mengandung 50% C
11. Jumlah sumber karbon organik yang harus ditambahkan ke kolam =
(100%/50%) x 315 = 630 g/m3/hari
 http://biotech.gc.ca/english/View.asp?x=741

Bioremediasi dalam Akuakultur


Department of Aquaculture Faculty of Fisheries and Marine Sciences

Anda mungkin juga menyukai