Disusun oleh:
Aura Shafira J3H818109
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN
BUDIDAYA
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
I PENDAHULUAN
3.1 Hasil
Berikut merupakan hasil pengamatan logam berat (Fe) dari wadah dengan
penambahan filtrasi dan tanaman air (tanaman eceng gondok, tanaman hydrilla,
tanaman red malang, dan tanaman kayu apu).
Tabel 1. Hasil Pengamatan logam berat (Fe) dari wadah dengan penambahan filtrasi dan
tanaman air
Hari ke- (ppm)
Kelompok Perlakuan
H0 H3 H7
1 Eceng Gondok 1 0,25 0,1
2 Kontrol 1 1 1
3 Hydrilla 1 0,25 0,25
4 Red Malang 1 1 1
5 Kayu Apu 1 0,5 0,5
3.2 Pembahasan
Kualitas air merupakan komponen penting dalam budidaya perikanan.
Kualitas air memiliki yang pengaruh besar pada kesehatan biota air. Sumber
perairan untuk budidaya biasanya diambil dari perairan umum, seperti sungai,
danau, dan rawa (Cahyono 2011). World Wild Life (WWF) Indonesia menyatakan
25,1% desa di Indonesia memiliki air tanah yang sudah tercemar dan 2,7% tercemar
dengan sangat berat. Air yang berkualitas harusnya tidak berbau, tidak berasa, dan
tidak berwarna (Slamet 2009). Air sebagai media hidup ikan harus memiliki sifat
yang cocok bagi kehidupan ikan, karena kualitas air dapat memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan mahluk- mahluk hidup di air (Djatmika 1986). Kualitas air
merupakan faktor pembatas terhadap jenis biota yang dibudidayakan di suatu
perairan (Kordi dan Tancung 2007).
Mekanisme kerja double bottom meliputi resirkulasi dan filtrasi air media
di dalam akuarium. Dengan penambahan aerasi, udara yang berasal dari aerasi akan
menyebabkan air di dasar akuarium terangkat ke atas sehingga air tersebut akan
keluar dari bagian atas paralon penyalur air. Air yang keluar dari paralon penyalur
akan masuk kembali ke dalam akuarium. Dengan terangkatnya air dasar, air yang
berada di akuarium bagian atas akan turun kebagian dasar ruang akuarium. Air yang
mengalir ke bagian bawah akuarium, air akan tersaring oleh substrat yang berfungsi
sebagai penyaring double bottom (Lawson 1995). Penambahan aerasi juga
ditambahkan sebagai peningkat kandungan oksigen dalam air (DO). Sistem fiter
double bottom dapat dilakukan dengan peambahan substrat seperti pasir silika, pasir
malang, batu zeolite, batu bata, maupun kerikil.
IV KESIMPULAN
Aditriawan, R.M. 2013. Akumulasi logam berat pada ikan nila (Oreochromis
niloticus) yang dipelihara pada media berisi sedimen dari waduk cirata.
Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor.
Boyd C.E. 1990. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Birmingharm Publ. Co.
Albama.
Effendi, H., 2003, Telah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Kanisius, Yogyakarta
Hasim. 2003. Eceng Gongok Pembersih Polutan Logam Berat. Kompas dalam
kolom Inspirasi. Jakarta