Anda di halaman 1dari 61

PEDOMAN PRAKTIKUM

Mata Kuliah LIMNOLOGI


Semester Ganjil 2021

Disusun oleh:

Dr. Ir. Pujiono Wahyu S., MS


Ir. Anhar Solicin, M.Si
Churun ‘Ain, S.Pi, M.Si
Arif Rahman, S.Pi, M.Si

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Diponegoro
Semarang
2021

1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PRAKTIKUM

MATA KULIAH : LIMNOLOGI


KODE MK/SKS/SEMESTER : PKM 202P/3 SKS/ Semester 1
TIM PENGAMPU KULIAH & : PJMK Dr. Ir. Pujiono Wahu S., MS
PRAKTIKUM
Anggota Ir. Anhar Solichin, M.Si
Churun ‘Ain, S.Pi, M.Si
Arif Rahman, S.Pi, M.Si

WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM : Semester Ganjil 2021

DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH : Ilmu yang mempelajari perairan tawar, proses-proses dan kekuatan-kekuatan yang menjaga integritas
perairan tersebut serta hubungan antara tanah, air dan organisme akuatik yang hidup
didalamnya
STANDAR KOMPETENSI MATA KULIAH : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek fisik, khemis dan
biologis perairan tawar serta trampil mengukur/menentukan beberapa variabel parameter
kualitas perairan
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

MODUL I: Faktor Fisik Air Tawar

Nama Mata Kuliah : Limnologi


Kode dan SKS mata kuliah : PKM 202P/3 SKS/ Semester 1
Semester ke : I (satu)
Prasyarat Praktikum : -
Waktu yang diperlukan : 3 x 4 jam kegiatan
Kompetensi Mata Kuliah : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan aspek fisik, khemis dan biologis
perairan tawar serta trampil mengukur/menentukan beberapa variabel parameter
kualitas perairan
Indikator Kinerja Praktikum : Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar:
pada Modul ke I a. mengamati parameter fisika secara langsung dari warna dan bau air
b. mengukur debit Air
c. mengukur kedalaman dan kecerahan

KOMPETENSI DASAR TOPIK PRAKTIKUM MINGGU SUMBER DOSEN


POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
KE BACAAN PENGAMPU
1 2 3 4 5 6 7
Mahasiswa mampu menganalisis Parameter Fisika Prosedur Laboratorium I PS
parameter fisika dari warna dan bau Secara Umum
air
Parameter Fisika Pengenalan Sifat Fisik II PS
Perairan
Parameter Fisika Warna dan bau air Debit Air II PS
Grup: ...................................

MODUL I: PENGENALAN MATERI Tgl:


TOPIK I: PROSEDUR LABORATORIUM SECARA UMUM .......................................

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Pengantar Teori Praktikum

Tujuan
Melatih cara penganalisaan laboratorium secara umum.

Kompetensi
1. Mampu mengetahui prosedur laboratorium secara umum yang baik pada perairan tawar;
2. Trampil melakukan analisa laboratorium.

Prosedur Kerja

a. Bahan
1. Aquades (5 liter per kelompok @= 10 orang)

b. Alat
1. Pipet (1 buah per kelompok @= 10 orang)
2. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Tabung Erlenmeyer (1 buah per kelompok @= 10 orang)
4. Gelas Ukur (1 buah per kelompok @= 10 orang)
5. Botol BOD Terang (2 buah per kelompok @= 10 orang)
6. Botol BOD Gelap (1 buah per kelompok @= 10 orang)
7. Tabung Reaksi (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


 Pipet atau buret. Terdapat dua macam pipet yang biasa digunakan di laboratorium, yaitu pipet yang
dikalibrasiuntuk mengisi (TC, to contain) dan pipet yang dikalibrasi untuk memindahkan (TD, to deliver).
Ketelitian pipet-pipet TD akan cukup baik hanya bila bagian sebelah dalamnya dibersihkan dengan airdengan
segera membasahinyadan membentuk lapisan film yang seragam bila diksongkan. Untuk pembuatan larutan
standar, seyogyanya digunakan pipet atau buret yang berskala sampai 2 desimal (dalam ml). demikian juga
labu takar ataupun gelas ukur, sebaiknya digunakan yang berspesifikasi 1000 ml, bukan yang 1 liter.
 Pencucian alat-alat gelas. Pembersihan peralatan gelas biasanya adalah asam khromat (Chromid acid). Asam
khromat dibuat dari 100 g Potasium dichromate yang dilarutkan dalam 1 liter akuades kemudian sambil
diaduk dan dengan perlahan-lahan ditambahkan 1 liter asam sulfat pekat. Peralatan gelas direndam dengan
asam khromat semalaman. Karena larutan asam khromat ini berbau sangat tajam dan higroskopik, maka
wadah perendaman harus selalu ditutup. Untuk wadah-wadah gelas, pembilasan dengan asam khromat
adalah keharusan. Untuk wadah-wadah plastik, dapat digunakan deterjen atau HCl pekat. Setelah pencucian
dengan asam,bilas peralatan dengan air kran secara menyeluruh (beberapa kali), kemudian bilas dengan
akuades.
 Pereaksi. Sebaiknya hanya pereaksi-pereaksi yang berkualitas terbaik yang digunakan, yaitu dapat berupa
“analytical reagent” , “spectral grade organic solvent” atau “ ACS grade”. Untuk alkohol misalnya,
gunakan 95% ethyl alcohol atau 95% isopropyl alcohol. Semua reagen bebas air (anhydrous reagents) yang
akan digunakan untuk pembuatan larutan standar atau titran, harus terlebih dahulu dikeringkan dalam oven
pada 105-110oC selama sedikitnya 1-2 jam. Setelah kering, masukkan dalam desikator untuk didinginkan,
baru kemudian ditimbang dan dilarutkan.

4
Grup: ......................................
MODUL II: PARAMETER FISIKA Tgl: .........................................
TOPIK I: PENGENALAN SIFAT FISIK PERAIRAN

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Pengantar Teori Praktikum

Pengenalan parameter fisika dapat dilihat dari warna, aroma dan rasa dari air di perairan tersebut.
Penjelasan dari warna, aroma dan rasa adalah sebagai berikut:
1. Warna
Warna air biasanya disebabkan oleh keberadaan ion-ion metal atau logam seperti besi (Fe) dan mangan
(Mn), humus, plankton, bahan-bahan terlarut, padatan tersuspensi, dan sebagainya.
Warna air terbagi dua yaitu warna asli dan warna tampak (apparent color). Warna asli ditentukan setelah air
sampel difiltrasi atau sentrifuge, sehingga warna air hanya disebabkan oleh bahan-bahan terlarut. Warna
tampak (apparent color) ditentukan langsung pada air yang tidak mengalami perlakuan, sehingga warna air
tersebut disbabkan oleh semua bahan yang terlarut dan tersuspensi.
2. Aroma
Aroma atau bau (odor) bersifat chemical sense karena merupakan suatu kontak langsung bahan (air sampel)
dengan receptor cell yang terletak di hidung. Mekanisme kerja dari receptor cell ini belum terungkapkan
dengan baik, oleh karena itu penilaian aroma ini sangat relatif.
Senyawa organik dan anorganik yang ada di perairan sangat berpengaruh terhadap aroma. Senyawa-
senyawa ini berasal dari limbah domestik, limbah industri, dan sumber-sumber alami seperti dekomposisi
tumbuh-tumbuhan mati yang ada di teresterial maupun di perairan yang masuk ke badan air. Aktivitas
mikroba juga mempengaruhi aroma. Air dinyatakan tidak berbau apabila tidak terkontaminasi.
Bau sangat berpengaruh dalam penentuan suatu perairan sebagai penyedia air minum dan perairan sebagai
tempat rekreasi dan keindahan (estetika). Air untuk kebutuhan rumah tangga (domestik), untuk keperluan
makanan dan minuman,dan untuk kepentingan farmasi harus bebas dari bau.
3. Rasa
Rasa (taste) juga merupakan chemical sense, karena untuk menentukannya harus dilakukan kontak langsung
air sampel dengan lidah. Taste terdiri dari 4 komponen utama yaitu : masam (sour), manis (sweet), asin
(salty), dan pahit (bitter).
Garam-garam anorganik yang tersusun dari unsur Copper (Cu), Besi (Fe), Mangan (Mn), Potassium (K),
Sodium (Na), dan Zinc (Zn) dapat dideteksi secara relative dengan uji rasa (taste test).
Air sampel untuk analisa rasa hanyalah sampel yang aman bagi kesehatan tubuh, Air sampel yang
terkontaminasi dengan bakteri, virus, parasit, atau bahan-bahan beracun seperti Arcenic, Mercury, Cadmium,
dsb, berbahaya bagi uji rasa.

Tujuan
Melatih cara mengetahui sifat fisik dari air yang benar dan membandingkan hasil yang didapat dengan literatur.

Kompetensi
1. Mampu menjelaskan sifat fisik yang baik untuk suatu perairan tawar;
2. Trampil dalam penetuan sifat ait yang baik.

Prosedur Kerja

a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)
b. Alat
1. Ember 10 liter (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Warna
Penentuan warna yang sering digunakan adalah Visual Comparation hod yaitu dengan cara membandingkan
air sampel dengan warna standar yang terbuat dari unsur platinum (Pt) dan Cobalt (Co). Satuan dari warna
adalah unit PtCo. Warna yang dianjurkan untuk keperluan air minum adalah 5-50 unit PtCo.
2. Aroma

3. Rasa
Penentuan atau uji rasa dilakukan dengan dua metode yaitu : Taste threshold test dan Taste rating test.
Taste threshold test dilakukan untuk mengetahui intensitas rasa yaitu dengan cara mengencerkan air sampel
menjadi beberapa konsetrasi, kemudian dilakukan pengujian. Metode ini diperlukan untuk menilai dan
menentukan tingkatan perlakuan (water treatment) yang diperlukan bagi sumber air, sehingga layak
dijadikan sumber air minum. Sedangkan Taste rating test dilakukan untuk menentukan tingkat rasa rata-rata
yang dirasakan oleh sejumlah orang (tester). Pada metode ini, tester diharuskan memilih salah satu
pernyataan yang berkisar dari sangat memuaskan (very favourable) sampai sangat tidak memuaskan (very
unfavourable) terhadap air sampel yang diuji. Setelah penilaian dilakukan oleh beberapa orang kemudian
hasilnya dirata-rata. Hasil rata-rata tersebut merupakan taste rating test atau nilai test acceptability.

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengenalan sifat fisik air pada kolam .... ikan .... (....) tersaji dalam Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengenalan Sifat Fisik Air


Deskripsi
Warna Aroma Rasa

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Grup: ...................................

Tgl:
.......................................
TOPIK II: DEBIT AIR KOLAM

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Pengantar Teori Praktikum

Debit (discharge) dinyatakan sebagai volume yang mengalir pada selang waktu tertentu, biasanya
dinyatakan dalam satuan liter/sekon. Perhitungan debit ditentukan dengan persamaan antara kecepatan arus
dan luas penampang. Air merupakan faktor penentu daya dukung kolam. Kualitas dan mutu air kolam harus
dijaga salah satunya adalah dengan pergantian air. Pergantian air pada kolam akan menjaga ketersediaan
oksigen yang cukup.

Tujuan

Melatih cara mengukur variabel debit air yang benar dan membandingkan hasil yang didapat dengan literatur.

Kompetensi

1. Mampu menjelaskan debit air yang baik untuk suatu perairan tawar;
2. Trampil melakukan pengujian debit air.

Prosedur Kerja

a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Ember 10 liter (1 buah per kelompok @= 10 orang)
2. Stopwatch (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Siapkan ember.
2. Menampung air yang keluar dari inlet dan outlet, bersamaan dengan penggunaan stopwatch.
3. Stopwatch dimatikan ketika ember sudah terisi penuh.
4. Kemudian masukkan ke dalam rumus:
Q=A:B
dimana:
Q = debit air (liter/sekon)
A = volume air tertampung dalam ember (liter)
B = waktu yang dicapai ketika ember terisi penuh (sekon)
Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel debit air pada kolam .... ikan .... (.. .) tersaji dalam Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Variabel Debit Air


Nilai Debit Air (l/s) Referensi
No. Waktu (WIB)
Inlet Outlet x
1. 13.00 Nilai debit air yang baik untuk
2. 15.00 kolam ….. adalah ….. (Referensi,
3. 17.00 Tahun).
4. 19.00
5. 21.00
6. 23.00
7. 01.00
8. 03.00
9. 05.00
10. 07.00
11. 09.00
12. 11.00

Berdasarkan Tabel 2. Hasil Pengukuran Variabel Debit Air dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Hubungan Variabel Debit Air dengan Waktu.

Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


TOPIK. DEBIT AIR SUNGAI

Grup: ......................................

Tgl: .........................................

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Pengantar Teori Praktikum

Debit sungai sangat mempengaruhi dispersi zat-zat yang masuk ke dalam perairan dan erat kaitannya
dengan mekanisme purifikasi. Debit sungai yang rendah mengakibatkan kemampuan purifikasi berjalan lambat
dan sebaliknya debit sungai yang besar menyebabkan purifikasi dapat berlangsung lebih cepat. Debit sungai juga
mempengaruhi proses sedimentasi, sehingga penting untuk dipelajari.

Prosedur Kerja

a. Bahan
Bentang alam berupa badan air mengalir atau berarus.

b. Alat
1. Bola arus (2 buah untuk 1 kelompok @ 4 orang)
2. Flow meter (1 buah per 1 kelompok @ 4 orang)
2. Line transek 100m (2 utas per 1 kelompok @ 4 orang)
3. Kuadran transek, ukurannya tergantung lebar badan air (2 buah per 1 kelompok @ 4 orang)
4. Stopwatch (2 buah per 1kelompok @ 4 orang)
5. Sling anemometer (1 buah per 1 kelompok @ 4 orang)

c. Metoda
Untuk mengukur kecepatan arus, usahakan memilih segmen sungai yang relatif lurus tidak berkelok-
kelok/meandering, airnya bebas dari rintangan, tonggak, atau apungan berbagai benda/sampah dan tidak
terdapat gundukan/pulau kecil yang bersifat dapat membagi arus.
Di segmen terpilih, letakkan kuadran yang ukurannya sesuai terhadap lebar badan air. Pengukuran
kecepatan arus dilakukan di semua kuadran. Kecepatan arus dapat diukur dengan dengan meletakkan bola arus
bertali 1 meter di permukaan air, lalu waktu dihitung dengan stopwatch sampai tali sepanjang satu meter
terentang.
Pengukuran Laju Alir Air di Sungai

V4 V5
V3 V6
V2V7
V8
V1
V0 W1 W2W3W4W5W6W7W8 V9
d0 d9

d8
d1
d1

d2 d7

d3 d4 d5 d6

Gambar 2. Penampang lintang pengukuran debit badan air mengalir


W = lebar segmen (m) W1 ke W2, W2 ke W3, dst.
d = kedalaman (m); V = kecepatan arus rata-rata (m/detik)
Debit sungai:

Q d 0  d1 (v0  v1 ) d1  d 2 (v1  v21 )


W 

1
W 2
2 2

Q = Debit air (m3/detik)


W = lebar segmen (m) W1 ke W2, W2 ke W3, dst.
d = kedalaman (m)
V = kecepatan arus rata-rata (m/detik)

Hasil pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel debit air pada Sungai.......................tersaji dalam Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengukuran Variabel Debit Air Sungai


No. Waktu (WIB) Nilai Debit (m3/detik) Referensi
1. 16.00 Nilai debit air yang baik untuk
sungai .... adalah..........(m3/s)
2. 06.00 (Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................

TOPIK III: Temperatur Tgl: .........................................

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Teori Pengantar

Temperatur air biasanya diukur dengan thermometer air raksa (Hg) dengan satuan C. Untuk pengukuran
temperatur di kedalaman tertentu dari suatu kolom air digunakan reversing thermometer, thermophone, atau
thermistor. Ketelitian skala termometer sebaiknya tidak kurang dari 0,1 C. Temperatur air yang baik bagi
kepentingan perikanan adalah 27°C dengan fluktuasi sekitar 3°C
Perubahan temperatur air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas
yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi panas ataupun dingin dalam seketika. Temperatur
dinyatakan dengan satuan derajat Celcius (°C) atau derajat Fahrenheit (°F). Perubahan temperatur berpengaruh
terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Temperatur juga sangat berperan mengendalikan kondisi
ekosistem perairan. Organisme akuatik memiliki kisaran Temperatur tertentu (batas atas dan bawah) yang
disukai bagi pertumbuhannya. Peningkatan Temperatur mengakibatkan penurunan kelarutan gas dalam air,
misalnya gas O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya.

Tujuan
Mempelajari perubahan Temperatur, baik Temperatur udara maupun Temperatur air di suatu perairan

Kompetensi
1. Mampu menjelaskan Temperatur air yang baik untuk kelangsungan hidup kultivan budidaya;
2. Terampil melakukan pengukuran Temperatur udara dan Temperatur air.

Prosedur
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Stopwatch (1 buah per kelompok @= 10 orang)
2. Termometer air raksa, ketelitian 1oC (2 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Tali rafia (1 meter per kelompok @= 10 orang)

Gambar 3. Termometer
c. Metoda dan Hasil Pengukuran

Bagian A: Temperatur Udara


1. Sediakan termometer air raksa.
2. Gantungkan termometer air raksa pada tempat yang dapat dijangkau.
3. Baca dan catat skala yang ada ditermometer.

Bagian B: Temperatur Air


1. Sediakan termometer air raksa.
2. Masukkan termometer air raksa ke dalam perairan selama 5 menit.
3. Baca skala termometer di dalam perairan dan catat skalanya.

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel Temperatur pada kolam .... ikan .... (. . .) tersaji dalam Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Pengukuran Variabel Temperatur


Temperatur Air (°C)
No. Waktu (WIB) Referensi
Inlet Center Outlet x
1. 13.00 Nilai temperatur air yang baik
2. 15.00 untuk kolam ….. adalah …..
3. 17.00 (Referensi, Tahun).
4. 19.00
5. 21.00
6. 23.00
7. 01.00
8. 03.00
9. 05.00
10. 07.00
11. 09.00
12. 11.00

Berdasarkan Tabel 4. Hasil Pengukuran Variabel Temperatur dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Grafik Hubungan Variabel Temperatur dengan Waktu.


Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel Temperatur pada Sungai.............................tersaji dalam
Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Pengukuran Variabel Temperatur


Temperatur Air (°C)
No. Waktu (WIB) Referensi
Titik 1 Titik 2 Titik 3 x
1. 16.00 Nilai temperatur air yang baik
untuk sungai ….. adalah …..
2. 06.00
(Referensi, Tahun).

Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
TOPIK IV: Kecerahan
Tgl: .........................................

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Teori Pengantar

Kecerahan adalah suatu kemampuan dari cahaya matahari untuk menembus sampai ke dasar perairan
yang dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kecerahan sangat berpengaruh pada pertumbuhan budidaya.
Kekeruhan menyebabkan sinar yang datang ke air akan lebih banyak dihamburkan dan diserap dibandingkan
dengan ditransmisikan. Kekeruhan disebabkan zat-zat yang tersuspensi, seperti lumpur, senyawa organik dan
anorganik serta plankton dan organisme mikroskopik lainnya.
Kecerahan merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis algae dan tumbuhan air. Kecerahan
adalah ukuran transparansi perairan, yang ditemukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai
kecerahan dinyatakan dalam satuan meter, nilai ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran,
kekeruhan dan padatan tersuspensi serta ketelitian seseorang yang melakukan pengukuran. Pengukuran
kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah.
Kekeruhan (turbidity) adalah gambaran sifat optik air dari suatu perairan yang ditentukan berdasarkan
banyaknya sinar (cahaya) yang memancar dan diserap oleh partikel-partikel yang ada dalam air tersebut.
Kekeruhan terutama dipengaruhi oleh bahan-bahan tersuspensi seperti: lumpur, bahan organik dan anorganik,
plankton serta organisme mikroskopik lainnya. Secara langsung kekeruhan dapat menganggu proses pernafasan
organisme perairan seperti menutupi insang ikan. Kekeruhan juga dapat mengurangi penetrasi cahaya ke dalam
perairan.

Tujuan
Mempelajari tingkat kecerahan di suatu perairan.

Kompetensi
1. Mampu menjelaskan kecerahan yang baik untuk kelangsungan hidup kultivan budidaya;
2. Trampil melakukan pengukuran kecerahan.

Prosedur
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Secchi disc (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Sediakan secchi disc yang berupa piringan hitam berdiameter 30 m dicat hitam putih berselang seling.
2. secchi disc dimasukkan ke dalam perairan.
3. Membaca skala secchi disc dimana piringan tersebut tidak terlihat dan remang-remang.
4. Masukkan ke dalam
rumus: D = K1 + K2
2
dimana:
D = kedalaman kecerahan air
K1 = kedalaman secchi disc tidak terlihat
K2 = kedalaman secchi disc terlihat
Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kecerahan pada kolam .... ikan .... (. . .) tersaji dalam Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Pengukuran Variabel Kecerahan


Kecerahan (m)
No. Waktu (WIB) Referensi
Inlet Center Outlet x
1. 13.00 Nilai kecerahan yang baik untuk
2. 15.00 kolam ….. adalah ….. (Referensi,
3. 17.00 Tahun).
4. 19.00
5. 21.00
6. 23.00
7. 01.00
8. 03.00
9. 05.00
10. 07.00
11. 09.00
12. 11.00

Berdasarkan Tabel 6. Hasil Pengukuran Variabel Kecerahan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Grafik Hubungan Variabel Kecerahan dengan Waktu

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kecerahan pada Sungai..............tersaji dalam Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Pengukuran Variabel Kecerahan


Kecerahan (m)
No. Waktu (WIB) Referensi
Titik 1 Titik 2 Titik 3 x
1. 16.00 Nilai kecerahan yang baik untuk
sungai ….. adalah ….. (Referensi,
2. 06.00
Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.
Hariyadi, Sigit., Suryadiputra dan Bambang Widigdo. tth. Limnologi Metoda Analisa Kualitas Air. IPB. Bogor.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................

TOPIK V: KEDALAMAN Tgl: .........................................

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Teori Pengantar

Kedalaman perairan dimana proses fotosintesis sama dengan proses respirasi disebut kedalaman
kompensasi. Kedalaman kompensasi biasanya terjadi pada saat cahaya di dalam kolom air hanya tinggal 1% dari
seluruh intensitas cahaya yang mengalami penetrasi dipermukaan air. Kedalaman kompensasi sangat
dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara harian dan musiman. Biota air
akan dapat hidup dan tumbuh dengan normal apabila kebutuhan dasar biologisnya terpenuhi. Untuk
menghindari dari fluktuasi Temperatur yang besar, penyediaan oksigen dalam air yang cukup dan menghindari
akumulasi kotoran sisa metabolit, maka diperlukan suatu badan air atau kolam yang mempunyai kedalaman
yang cukup. Kedalaman air yang tinggi dapat memberikan ruang gerak yang lebih bagi biota air.

Tujuan
Mempelajari kedalaman yang baik untuk kehidupan kultivan di suatu perairan.

Kompetensi
1. Mampu menjelaskan pengukuran kedalaman yang baik untuk kelangsungan hidup kultivan budidaya;
2. Terampil melakukan pengukuran kedalaman.

Prosedur
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
2. Secchi disc (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Sediakan secchi disc.
2. Secchi disc dengan posisi terbalik dimasukkan ke dalam perairan.
3. Membaca skala pada tomgkat secchi disc.
4. Catat skala yang didapat.
Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kedalaman pada kolam ... ikan .... (. . .) tersaji dalam Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Pengukuran Variabel Kedalaman


Kedalaman (m)
No. Waktu (WIB) Referensi
Inlet Center Outlet x
1. 13.00 Nilai kedalaman yang baik untuk
2. 15.00 kolam ….. adalah ….. (Referensi,
3. 17.00 Tahun).
4. 19.00
5. 21.00
6. 23.00
7. 01.00
8. 03.00
9. 05.00
10. 07.00
11. 09.00
12. 11.00

Berdasarkan Tabel 8. Hasil Pengukuran Variabel Kedalaman dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Grafik Hubungan Variabel Kedalaman dengan Waktu.

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kedalaman pada sungai.............tersaji dalam Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Pengukuran Variabel Kedalaman


Kecerahan (m)
No. Waktu (WIB) Referensi
Titik 1 Titik 2 Titik 3 x
1. 16.00 Nilai kecerahan yang baik untuk
sungai ….. adalah ….. (Referensi,
2. 06.00
Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................

Tgl: .........................................
TOPIK VI: KECEPATAN ARUS

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Teori Pengantar

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, atau
karena perbedaan dalam densitas air atau dapat pula disebabkan oleh gerakan bergelombang panjang.
Kecepatan arus (velocity/flow rate) suatu badan air sangat berpengaruh terhadap kemampuan badan air
tersebut untuk mengasimilasi dan mengangkut bahan pencemar. Pengetahuan akan kecepatan arus digunakan
untuk memperkirakan kapan bahan pencemar akan mencapai suatu lokasi tertentu, apabila bagian hulu suatu
badan air mengalami pencemaran. Kecepatan arus dinyatakan dalam satuan m/detik. Arus adalah faktor utama
paling penting yang membuat kehidupan kolam dan air deras amat berbeda dan mengatur perbedaan di
beberapa tempat dari suatu aliran air. Kecepatan arus ditentukan oleh kemiringan, kekasaran, kedalaman, dan
kelebaran dasarnya.

Tujuan
Mempelajari perbedaan kecepatan arus di perairan lentik dan lotik

Kompetensi
1. Mampu menjelaskan kecepatan arus yang baik untuk suatu perairan tawar;
2. Trampil melakukan kecepatan arus.

Prosedur
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Stopwatch (1 buah per kelompok @= 10 orang)
2. Jeruk (1 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Tali raffia (1 meter per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Jeruk diikat dengan tali rafia sepanjang 1 meter.
2. Bola arus dibiarkan mengapung diatas air kemudian dihitung waktu yang ditempuh bola sepanjang 1 meter
dengan menggunakan stopwatch.
3. Setelah tali rafia merenggang sempurna maka stopwatch dimatikan.
4. Masukkan ke dalam
rumus: v = s
t
v = kecepatan arus (m/s)
s = jarak yang ditempuh bola arus (1 m)
t = waktu (detik)
Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel arus pada kolam .... ikan .... (. . .) tersaji dalam Tabel 10.

Tabel 10. Hasil Pengukuran Variabel Arus


Kecepatan Arus (m/s)
No. Waktu (WIB) Referensi
Inlet Center Outlet x
1. 13.00 Nilai kecepatan arus yang baik
2. 15.00 untuk kolam ….. adalah …..
3. 17.00 (Referensi, Tahun).
4. 19.00
5. 21.00
6. 23.00
7. 01.00
8. 03.00
9. 05.00
10. 07.00
11. 09.00
12. 11.00

Berdasarkan Tabel 10. Hasil Pengukuran Variabel Arus dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Grafik Hubungan Variabel Arus dengan Waktu.

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel arus pada sungai..........................tersaji dalam Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Pengukuran Variabel Arus


Kecepatan Arus (m/s)
No. Waktu (WIB) Referensi
Titik 1 Titik 2 Titik 3 x
1. 16.00 Nilai kecepatan arus yang baik
untuk sungai ….. adalah …..
2. 06.00
(Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. University of North Carolina.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................

Tgl: .........................................
TOPIK VII: Total Suspended Solid (TSS)

Nama: ........................................................... NIM: .............................................. Ttd: ........................................

Teori Pengantar

Zat padat tersuspensi (Total Suspended Solid) adalah semua zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat)
atau partikel-partikel yang tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti
fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikel-partikel
anorganik. Zat padat tersuspensi merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia yang heterogen, dan
berfungsi sebagai bahan pembentuk endapan yang paling awal dan dapat menghalangi kemampuan produksi
zat organik di suatu perairan. Penetrasi cahaya matahari ke permukaan dan bagian yang lebih dalam tidak
berlangsung efektif akibat terhalang oleh zat padat tersuspensi, sehingga fotosintesis tidak berlangsung
sempurna. Sebaran zat padat tersuspensi di laut antara lain dipengaruhi oleh masukan yang berasal dari darat
melalui aliran sungai, ataupun dari udara dan perpindahan karena resuspensi endapan akibat pengikisan. TSS
terdiri dari lumpur, pasir halus dan jasad-jasad renik yang sebagian besar disebabkan oleh adanya pengikisan
tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air. Pengamatan terhadap sebaran TSS sering dilakukan untuk
mengetahui kualitas air di suatu perairan, karena nilai TSS yang tinggi menunjukkan tingginya tingkat
pencemaran dan menghambat penetrasi cahaya kedalam air sehingga mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis dari biota air. Dinamika TSS yang ada di perairan tidak terlepas dari dinamika tutupan lahan yang
terjadi di atasnya, hal ini bisa dilihat dari contoh sederhana bagaimana erosi terjadi akibat adanya konversi
hutan dengan tutupan vegetasi rapat menjadi lahan terbuka tanpa vegetasi.

Tujuan
Mempelajari padatan tersuspensi dalam suatu perairan.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian TSS dalam suatu perairan;
2. Mengetahui kadar TSS yang baik untuk suatu perairan.

Prosedur
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Oven (1 buah per trip)
2. Desikator (1 buah per trip)
3. Cawan (1 buah per kelompok @= 10 orang)
4. Neraca Analitik ( 1 buah perkelompok)
5. Erlenmeyer (1 buah per kelompok)
6. Corong (1 buah per kelompok)

c. Metoda dan Hasil Pengukuran


1. Merendam kertas saring dengan aquades.
2. Memindahkan kertas saring pada cawan.
3. Memasukkan kertas saring kedalam oven selama 1 jam dengan temperatur 103-105 ◦C
4. Memasukkan kertas saring kedalam desikator selama 10 menit.
5. Menimbang kertas saring dan mencatat berat kertas saring (Wks).
6. Menyaring air sample menggunakan kertas saring sebanyak 250ml.
7. Memindahkan kertas saring pada cawan.
8. Memasukan kertas saring kedalam oven selama 1 jam.
9. Memasukkan kertas saring kedalam desikator selama 10 menit.
10. Menimbang kertas saring dan mencatat berat kertas saring (Wksh).
11. Memasukan pada rumus :

Konsentrasi TSS (mg/l) = Wksh – Wks x 1000


Vol. Sample

Keterangan : Wksh : Berat Akhir


Wks : Berat Awal

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel TSS pada kolam ....... dan sungai..........tersaji
dalam Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Pengukuran Variabel TSS


Badan
Wks Wksh Nilai TSS Referensi
Perairan
Kolam Nilai TSS yang baik untuk kolam
adalah….(Referensi, Tahun)

Sungai Nilai TSS yang baik untuk sungai


adalah….(Referensi, Tahun)

Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Edwart dan Taringan. 2003. KANDUNGAN TOTAL ZAT PADAT TERSUSPENSI (TOTAL SUSPENDED SOLID) DI
PERAIRAN RAHA, SULAWESI TENGGARA. MAKARA. SAINS : 7(III)

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
MODUL III: PARAMETER KIMIA
TOPIK I: Oksigen Terlarut Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum


Oksigen terlarut (DO – Dissolved Oxygen) adalah jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut dalam air.
Oksigen terlarut dalam air dapat berasal dari proses fotosintesa oleh fitoplankton atau tanaman air lainnya, dan
difusi dari udara. Kadar oksigen dalam air dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi (atau
titrimetri) dan dengan penggunaan alat ukur elektronik yang disebut DO-meter.
Oksigen (O2), adalah salah satu jenis gas terlarut dalam air dengan jumlah yang sangat banyak, yaitu
menempati urutan kedua setelah nitrogen. Oksigen ynag diperlukan biota air untuk pernapasannya harus
terlarut dalam air. Oksigen merupakan salah satu faktor pembatas, sehingga bila ketersediaannya di dalam air
tidak mencukupi kebutuhan biota budi daya, maka segala aktivitas biota akan terhambat. Kosentrasi oksigen
terlarut berubah-ubah dalam siklus harian. Waktu fajar, kosentrasi konsentrasi oksigan terlarut rendah dan
semakin tinggi pada siang hari yang disebabkan oleh fotosintesis, sampai mencapai titik maksimal lewat tengah
hari. Malam hari saat tidak terjadi fotosintesis, pernapasan organisme di perairan memerlukan oksigen sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi oksigen terlarut. Oksigen merupakan salah satu gas yang terlarut dalam
perairan. Kadar oksigen terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada Temperatur, salinitas turbulensi
air dan tekanan atmosfer. Semakin besar Temperatur dan ketinggian (altitude) serta semakin kecil tekanan
atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin kecil.
Oksigen adalah gas ynag tidak berwarana, tak berbau, tak berasa dan hanya sedikit larut dalam air.
Untuk mempertahankan hidupnya makhluk yang tinggal di air, baik tanaman maupun hewan, bergantung
kepada oksigen yang terlarut ini. Jadi penetuan kadar oksigen terlarut dapat dijadikan ukuran untuk
menentukan mutu air. Kehidupan di air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut minimum 5 mg oksigen setiap
liter air (5 ppm). Selebihnya bergantung kepada ketahanan orgasnisme, Temperatur air dan sebagainya.
Umumnya laju konsumsi kelarutan oksigen dalam air, jika udara yang bersentuhan dengan permukaaan air itu
bertekanan 760 mm dan mengandung 21% oksigen. Kepekatan oksigen terlarut bergantung kepada Temperatur,
kehadiran tanaman fotosintesis, tingkat penetrasi cahaya, tingkat kederasan aliran air, jumlah bahan organik
yang diuraikan dalam air, seperti sampah, ganggang mati, atau limbah industri.
Penentuan oksigen secara titrimetri dilakukan menurut metode standar Winkler atau juga metode Iodometri.
Dalam metode ini, reaksi-reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. MnSO4 + 2 NaOH Mn(OH)2 + Na2SO4
2. 2 MnSO4 + 2 O 2 H2MnO3 (endapan coklat)
3. H2MnO3 + 2 H2SO4 + 2 KI MnSO4 + 3 H2O + K2SO4 + I2 (larutan berwarna kuning-kecoklatan)
4. I2 + 2 NaS2O3 Na2S4O8 + 2 NaI (larutan tidak berwarna)
Pada reaksi (4.) warna kuning kecoklatan I 2 semakin lama semakin pudar dan menghilang, karena jumlah
I2 semakin berkurang dan habis terikat, sehingga akhirnya larutan menjadi jernih tak berwarna. Perubahan
warna dari kuning ke tak berwarana, sangat sulit ditentukan batasan perubahannya. Untuk itu maka diperlukan
indikator amilum (starch indicator) yang ditambahkan pada saat larutan berwarna kuning muda. Amilum akan
bereaksi dengan I2 membentuk warna biru. Apabila I2 habis maka biru akan hilang. Titik batas perubahan warna
yang merupakan titik akhir titrasi, dari biru ke tak berwarna ini akan tampak lebih jelas.
Bila larutan yang telah tidak berwarna ini didiamkan beberapa saat, biasanya akan terbentuk warna biru
lagi karena absorbsi oksigen dari udara membebaskan I 2 dari HI.
5. 4 HI + O2 2 I2 + 2H2O
HI terbentuk pada waktu penambahan asam, H2SO4 (reaksi 3.) dari reaksi:
6. 2 KI + H2SO4 2 HI + K2SO4
I2 yang baru terbentuk inilah (reaksi 5.) yang membentuk lagi warna biru dengan amilum.
Pada kenyataannya, reaksi-reaksi yang terjadi tidaklah sesederhana itu, karena dalam air contoh tidak
hanya terdapat oksigen saja. Dalam air juga terdapat unsur-unsur lain (kimia atau biologi) yang dapat bereaksi
dengan pereaksi-pereaksi yang kita gunakan dalam analisa, ataupun karena sifat dan kemampuannya dapat
menambah atau mengurangi O 2 yang seharusnya ada. Hal-hal inilah tentu dapat menyebabakan hasil analisa
melebihi atau berkurang dari yang sebenarnya. Unsur-unsur pengganggu tersebut antara lain adalah ferri (F 3+),
nitrit (NO2-) yang keduanya dapat membebaskan I 2 dan KI atau NaI; dan sulfit (SO 2-), ion Ferro (Fe2+) yang
keduanya dapat mengabsorbsi atau mengikat Iodin bebas.

Tujuan
1. Mengetahui cara penentuan kadar DO suatu perairan tawar.
2. Mengetahui reagen yang digunakan dalam penentuan kadar DO dan perubahan warna dari
tiap penambahan reagen tersebut.
3. Mengetahui nilai DO yang baik untuk suatu kolam di perairan tawar.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian kadar DO dari suatu perairan.
2. Mampu melakukan titrasi dengan benar dan mengerti perubahan warna dari tiap penambahan reagen
tersebut.

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. MnSO4 (24 ml per kelompok @= 10 orang)
2. NaOH dalam KI (24 ml per per kelompok @= 10 orang)
3. H2SO4 (24 ml per kelompok @= 10 orang)
4. Na2S2O3 0,025 N (48 ml per kelompok @= 10 orang)
5. Amilum (15 ml per per kelompok @= 10 orang)
6. Aquades (500 ml per kelompok @= 10 orang)
b. Alat
1. Botol BOD 250 ml (1 buah per kelompok @= 10 orang)
2. Pipet tetes (2 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Spuit suntik (2 buah per kelompok @= 10 orang)
4. Tabung Erlenmeyer 250 ml (1 buah per kelompok @= 10 orang)
5. Gelas Ukur 100 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
6. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)

Gambar 8. Buret.
c. Metoda
1. Pengukuran Oksigen Terlarut dengan Titrasi
- Mengambil sampel air dengan menggunakan botol BOD 250 ml.
- Menambahkan 1 ml MnSO4 dan 1 ml NaOH dalam KI, kemudian menutup botol dan mengocoknya hingga
larutan mengendap.
- Menambahkan 1 ml H2SO4 pekat kemudian menutup botol BOD, mengocoknya sampai larutan berwarna
kuning.
- Memasukkan 50 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
- Melakukan titrasi dengan 0,025 N Na2S2O3 hingga larutan berwarna kuning muda.
- Menambahkan 2 tetes amilum, apabila timbul warna biru kemudian melanjutkannya dengan titrasi Na2S2O3
0,025 N hingga bening.
- Membaca skala penurunan reagen yang digunakan dalam Buret.
- Memasukkan dalam rumus:
DO(mg/l) = ml titran x N titran x 8 x 1000
ml sampel

2. Pengukuran Oksigen Terlarut dengan alat (DO-meter)


Pengukuran dengan cara lain yang lebih mudah adalah dengan menggunakan alat ukur elektronik DO-
meter. Cara ini biasanya digunakan untuk monitoring atau pengukuran kadar oksigen di beberapa lokasi
sekaligus. Pengukuran dengan alat ini dapat dilakukan setiap saat dan akan langsung terbaca kadar oksigen
peraiaran yang diukur. Untuk menjaga ketepatan alat, setiap jangka waktu tertentu alat perlu dikalibarasi
dengan membandingkan hasil pengukuran alat terhadap hasil pengukuran denga cara titrasi standar Winkler
terhadap air contoh yang sama. Misalnya satu air sampel yang dianalisa dengan metode standar Winkler kadar
oksigen terlarutnya a, kemudian air sampel yang sama diterima dengan DO-meter menunjukkan kadar oksigen
terlarut sebesar b, maka faktor koreksi adalah a/b. Jadi setiap hasil pengukuran dengan DO meter harus
dikalikan dengan faktor koreksi tersebut.
Disamping itu, setiap kali sebelum depergunakan alat perlu dikalibarasi terhadap temperatur dan
tekanan udara (atau lokasi ketinggian) setempat, kemudian alat juga perlu di-set pada temperatur dan salinitas
aiar yang bersangkutan pada saat pengukuran.

Hasil
Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel oksigen terlarut pada kolam .... ikan .... (....) tersaji dalam
Tabel 13.

Tabel 13. Hasil Pengukuran Variabel Oksigen Terlarut


Waktu Nilai DO
No. Referensi
(WIB) (mg/l)
1. 13.00 ... Nilai oksigen terlarut yang
2. 17.00 ... baik untuk perairan adalah ....
3. 21.00 ... (Referensi, Tahun).
4. 01.00 ...
5. 05.00 ...
6. 07.00 ...
Berdasarkan Tabel 13. Hasil Pengukuran Variabel Oksigen Terlarut dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Grafik Hubungan Variabel Oksigen Terlarut dengan Waktu.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel oksigen terlarut pada Sungai............tersaji dalam Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Pengukuran Variabel Oksigen Terlarut


Waktu Nilai DO
No. Referensi
(WIB) (mg/l)
1. 16.00 ... Nilai oksigen terlarut yang
2. 06.00 ... baik untuk perairan adalah ....

(Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Hariyadi, S., I.N.N. Suryadiputra, dan B. Widigdo. Limnologi Metoda Analisa Kualitas Air. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
TOPIK II: KARBONDIOKSIDA
Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum

Atmosfer bumi mengandung karbondioksida dengan persentase relatif kecil, yakni sekitar 0,033%.
Sekitar setengah dari karbondioksida (hasil pembakaran) berada di atmosfer dan setengahnya lagi tersimpan di
perairan dan digunakan dalam proses fotosintesis oleh diatom dan alga lain. 88% hasil fotosintesis di bumi
merupakan sumbangan dari algae di perairan.
Meskipun persentase karbondioksida di atmosfer relatif kecil, akan tetapi keberadaan karbondioksida di
perairan relatif lebih banyak, karena karbondioksida memiliki sifat kelarutan yang tinggi. Karbondioksida yang
terdapat di perairan berasal dari berbagai sumber, yaitu:
1. Difusi dari atmosfer.
2. Air Hujan. Air hujan secara teoritis memiliki kandungan karbondioksida sebesar 0,55 – 0,60 mg/liter, berasal
dari karbondioksida atmosfer.
3. Air yang melewati tanah organik.
4. Respirasi tumbuhan, hewan, dan bakteri aerob maupun anaerob.
Keberadaan karbondioksida di perairan terdapat dalam bentuk gas karbondioksida bebas (CO 2), ion
bikarbonat (HCO3-), ion karbonat (CO32-), dan asam karbonat (H2CO3). Karbondioksida bebas yang dianalisa
adalah karbondioksida yang berada dalam bentuk gas yang terkandung dalam air. Kandungan CO2 bebas di
udara adalah sekitar 0,03%. Kandungan CO 2 dalam air murni pada tekanan 1 atm dan temperatur 25°C adalah
sekitar 0,4 ppm. Karbondioksida yang terdapat di dalam air merupakan hasil proses difusi CO 2 dari udara dan
hasil respirasi organism akuatik. Di dasar perairan CO 2 juga dihasilkan oleh proses dekomposisi. Kandungan CO 2
sebesar 10 mg/l atau lebih masih dapat ditolerir oleh ikan bila kandungan oksigen perairan juga cukup tinggi.
Kebanyakan spesies dari biota akuatik masih dapat hidup pada perairan yang memiliki kandungan CO2 bebas
60mg/l.
Di dalam perairan, CO2 jarang mengakibatkan pH perairan lebih rendah dari 5,5. Perairan yang lebih asam
dari pH 5,5 diduga bukan karena kandungan CO 2 yang tinggi tetapi karena mengandung mineral-mineral asam
kuat. Oleh karena itu, sebelum dianalisa, pH air sampel perlu diketahui terlebih dahulu. Untuk mendapatkan
hasil yang baik, penetuan CO2 bebas sebaiknya dilakukan terhadap 2 air sampel yaitu yang dipanaskan dan yang
tidak dipanaskan. Air sampel dipanaskan sambil diaduk sampai hampir mendidih untuk membebaskan CO2 ke
udara. Air sampel lain yang berasal dari stasiun yang sama dianalisa kadar CO2 tanpa perlakuan pemanasan.
Perbedaan hasil titrasi kedua air sampel tersebut menunjukkan kadar CO 2 bebas yang sebenarnya. Sedangkan
nilai CO2 yang didapat pada air sampel tanpa pemanasan menunjukkan keasaman total (total acidity).
Terdapatnya sejumlah Aluminium (Al), Chromium (Cr), Copper (Cu) dan besi (Fe) dapat menagikabatkan hasil
pengukuran CO2 menjadi lebih tinggi dari kadar sesungguhnya. Kandungan ion Ferro (Fe ++) sebaiknya tidak
melebihi 1 ppm. Hasil yang lebih tinggi juga dapat disebabkan oleh Amina, Ammonia, Borat, Nitrit, Phosphat,
Silikat dan Sulfida. Asam-asam mineral dan garam-garam dari asam kuat atau basa lemah juga dapat
mempengaruhi penentuan kadar CO 2. Oleh karena itu, sebaiknya bahan-bahan tersebut terdapat dalam jumlah
yang sangat kecil, tidak lebih dari 5% dari kadar CO 2 dalam air yang hendak dianalisa.

Tujuan
Tujuan dari praktikum modul Parameter Kimia Variabel Karbondioksida adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara penentuan kadar CO 2 dari suatu perairan tawar.
2. Mengetahui nilai yang baik dari CO2 dari suatu perairan tawar berdasar praktek yang dibandingkan
dengan teori.
Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian kadar CO2 dari suatu perairan.
2. Mampu melakukan titrasi dengan benar dan mengerti perubahan warna dari tiap penambahan reagen
tersebut.

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Larutan indikator PP (20 ml per per kelompok @= 10 orang)
2. Larutan Natrium Karbonat 0,045 N(48 ml per per kelompok @= 10 orang)
3. Aquades (250 ml per kelompok @= 10 orang)

b. Alat
1. Pipet tetes (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
2. Tabung Erlenmeyer 250 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
3. Gelas Ukur 100 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
4. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda
1. Mengambil 50 ml sampel air dan memasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer.
2. Menambahkan 2 tetes indikator PP. Apabila setelah penambahan indikator PP warna larutan menjadi
merah muda maka karbondioksida adalah nol.
3. Apabila tidak didapatkan warna merah muda, melakukan titrasi dengan 0,045 N Natrium Karbonat (Na 2CO3)
hingga warna merah muda.
4. Membaca skala penurunan reagen yang digunakan dalam Buret.
5. Memasukkan dalam rumus:
CO2 (mg/l) = ml titranxN titranx22x1000
ml sampel
Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel karbondioksida pada kolam .... ikan .... (...) tersaji dalam
Tabel 15.

Tabel 15. Hasil Pengukuran Variabel Karbondioksida


Waktu Nilai CO2
No. Referensi
(WIB) (mg/l)
1. 13.00 ... Nilai karbondioksida yang baik
2. 17.00 ... untuk perairan adalah ....
3. 21.00 ... (Referensi, Tahun).
4. 01.00 ...
5. 05.00 ...
6. 07.00 ...
Berdasarkan Tabel 15. Hasil Pengukuran Variabel Karbondioksida dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Grafik Hubungan Variabel Karbondioksida dengan Waktu.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel karbondioksida pada Sungai............tersaji dalam Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Pengukuran Variabel Karbondioksida


Waktu Nilai CO2
No. Referensi
(WIB) (mg/l)
1. 16.00 ... Nilai oksigen terlarut yang
2. 06.00 ... baik untuk perairan adalah ....

(Referensi, Tahun).

Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
42
Simpulan dan Saran
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Hariyadi, S., I.N.N. Suryadiputra, dan B. Widigdo. Limnologi Metoda Analisa Kualitas Air. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nilai Draft:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
TOPIK III: pH (DERAJAT KEASAMAN)
Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum


Derajat keasaman atau yang lebih dikenal dengan astilah pH. Derajat keasaman atau pH air menunjukkan
aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan diyatakan sebagai konsentrasi ion hindrogen (dalam mol per
liter) pada Temperatur tertentu atau dapat di tulis =
pH = - Log(H)+
pH juga berkaitan erat dengan karbon dioksida dan alkalitas. pH < 5, alkalinitas dapat mencapai nol. Semakin
tinggi nilai pH, semakin tinggi pula alkalitas dan semakin rendah karbon dioksida bebas dan larutan akan bersifat
asam.
Pada kolam budidaya, fluktuasi pH sangat dipengaruhi oleh respirasi, karena berhubungan dengan
karbondioksida yang dihasilkannya. Pada kolam yang banyak dijumpai algae dan tumbuhan lain pH air pada pagi
hari mencapai 6,5 sedangkan pada sore hari mencapai 8 – 9. Hubungan antara karbondioksida dengan pH
bersifat berbanding terbalik. Pada karbondioksida tinggi, maka pH akan cenderung rendah. Pada kolam dengan
sistem resirkulasi, air cenderung menjadi asam karena proses nitrifikasi dari bahan organik akan menghasilkan
karondioksida dan ion hidrogen. Sebagian ikan dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan perairan yang
mempunyai derajat keasaman (pH antara 5 – 9). Sebagian besar spesies ikan air tawar, pH yang cocok berkisar
antara 6,5 – 7,5.
Nilai derajat keasaman (pH) perairan yang cocok untuk ikan nila adalah 7,2 – 7,7 dan tidak tercemar
oleh bahan beracun seperti sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) ataupun logam berat dan limbah atau tumpahan
minyak. Konsentrasi H2S dan NH3 yang masih dapat ditoleransi oleh ikan nila adalah 1 ppm.
Tabel 17. Pengaruh pH terhadap ikan

Kisaran pH Pengaruh terhadap ikan


4–5 Tingkat keasaman yang mematikan dan tidak ada reproduksi
4– Pertumbuhan lambat
6,5 Baik untuk produksi
6,5 – Tingkat alkanitas mematikan
9
> 11

Tujuan
Tujuan dari praktikum modul Parameter Kimia Variabel pH adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara penentuan kadar pH dari suatu perairan tawar.
2. Mengetahui nilai yang baik dari pH dari suatu perairan tawar berdasar praktek yang dibandingkan
dengan teori.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian kadar pH dari suatu perairan.

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Air Sampel (Secukupnya)

b. Alat
1. Kertas pH (4 lembar per per kelompok @= 10 orang)
c. Metoda
1. Sediakan air sampel dan kertas pH.
2. Memasukkan sebagian kertas pH ke dalam air sampel selama 2 menit.
3. Cocokkan warna pada kertas pH dengan skala yang ada.

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel derajat keasaman pada kolam .... ikan .... (. . .) tersaji dalam
Tabel 18.

Tabel 18. Hasil Pengukuran Variabel Derajat


Keasaman Waktu
No. Nilai pH Referensi
(WIB)
1. 15.00 ... Nilai pH yang baik untuk
2. 21.00 ... perairan adalah .... (...)
3. 03.00 ...
4. 09.00 ...

Berdasarkan Tabel 18. Hasil Pengukuran Variabel Derajat Keasaman dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Grafik Hubungan Variabel Derajat Keasaman dengan Waktu.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel derajat keasaman pada Sungai.......tersaji dalam Tabel 19.

Tabel 19. Hasil Pengukuran Variabel Derajat Keasaman

No. Waktu (WIB) Nilai pH Referensi


1. 16.00 Nilai pH yang baik untuk perairan
2. 06.00 adalah ….. (Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Cholik, F., Artati dan Arifudin. 1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam Ikan. UNFISH dan IDRC. Jakarta.

Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Draft:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


MODUL IV: PARAMETER
Grup: ......................................
KIMIA TOPIK IV: ALKALINITAS

Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum


Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau dikenal dengan sebutan acid-
neutralizing capacity (ANC) atau kuantitas dari anion di dalam air yang dapat menetralkan kation hidrogen.
Alkalinitas berperan dalam sistem penyangga (buffer) pH. Unsur – unsur basa dari alkalinitas adalah ion basa
karbonat (CO3) dan bikarbonat (HCO3), bisa dinyatakan dalam bentuk mg/l.
Alkalinitas menggambarkan jumlah basa (alkaline) yang terkandung dalam air yang dapat ditentukan
dengan titrasi asam kuat (H2SO4 atau HCl) sampai pH tertentu. Alkalinitas juga dapat disebut sebagai
‘Daya Menggabung Asam’ (DMA) atau di Jerman disebut dengan “Sauerstoff Bindung Vermogen” (SBV),
yang artinya kemampuan air dalam menyerap asam. Garam-garam basa ini berasal dari kation Ca ++, Mg++, Na+,
K+, NH4+ dan Fe3+ atau Fe2+ yang dapat bereaksi dengan karbonat (CO 3=), bikarbonat (HCO3– ataupun hidroksil
(OH–).
Kisaran pH suatu perairan kadang mengalami fluktuasi atau perubahan yang cukup drastis. Hal ini kurang
menguntungkan, karena akan mempengaruhi kehidupan ikan yang akan dipelihara. Nilai total alkalinitas
perairan dikatakan bagus antara 50 – 300 mg/l, sebab jika kurang dari itu kapasitasnya untuk menetralkan asam
tidak akan maksimal. Fluktuasi pH air yang drastis di suatu perairan dapat dicegah apabila periran tersebut
memiliki sistem buffer yang memadai.
Alkalinitas menggunakan nilai standar yang dinyatakan oleh kadar Ca ++ dan Mg++ dalam bentuk CaCO3
atau CaO dan MgO dengan satuan mg/l air. Kalsium, yang umum digunakan karena signifikan dan jumlahnya
biasanya lebih banyak dibandikan magnesium.

Tujuan
Tujuan dari praktikum modul Parameter Kimia Variabel Alkalinitas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara penentuan kadar alkalinitas dari suatu perairan tawar.
2. Mengetahui nilai yang baik dari alkalinitas dari suatu perairan tawar berdasar praktek yang
dibandingkan dengan teori.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian kadar alkalinitas dari suatu perairan.
2. Mampu melakukan titrasi dengan benar dan mengerti perubahan warna dari tiap penambahan reagen
tersebut.

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Larutan indikator PP (20 ml per per kelompok @= 10 orang)
2. Larutan indikator MO (15 ml per per kelompok @= 10 orang)
3. Larutan Larutan HCl 0,025 N (48 ml per per kelompok @= 10 orang)
4. Aquades (250 ml per kelompok @= 10 orang)

b. Alat
1. Pipet tetes (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
2. Tabung Erlenmeyer 250 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
3. Gelas Ukur 100 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
4. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda
1. Mengambil 50 ml sampel air dan masukkan ke dalam tabung Erlenmeyer.
2. Menambahkan 2 tetes PP, terdapat dua kemungkinan yang terjadi:
a. Bila terjadi perubahan menjadi warna merah muda lanjutkan titrasi dengan 0,025 N HCl hingga warna
merah muda hilang, catat jumlah HCl yang digunakan (A) masukkan dalam rumus. Tambahkan dengan
1-2 tetes indikator MO, kemudian titrasi dengan 0,025 N HCl hingga warna menjadi merah seulas.
Catat jumlah HCl yang digunakan (B) masukkan dalam rumus.
b. Bila tidak terjadi warna merah, tambahkan dengan 1-2 tetes indikator MO. Kemudian larutan dititrasi
dengan larutan 0,025 N HCl hingga warna larutan menjadi merah seulas. Baca skala penurunan titran
(B), masukkan banyaknya ml titran pada rumus:

P (total) = (A+B) x N HCl x 50 x 1000 ppm


ml sampel

Hasil Pengukuran
Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel alkalinitas pada kolam .... ikan .... (...) tersaji dalam Tabel
20.
Tabel 20. Hasil Pengukuran Variabel
Alkalinitas Waktu Nilai Alkalinitas
No. Referensi
(WIB) (mg/l CaCO3)
1. 15.00 ... Nilai alkalinitas yang baik
2. 21.00 ... untuk perairan adalah .... (...)
3. 03.00 ...
4. 09.00 ...

Berdasarkan Tabel 20. Hasil Pengukuran Variabel Alkalinitas dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Grafik Hubungan Variabel Alkalinitas dengan Waktu.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel alkalinitas pada Sungai........tersaji dalam Tabel 21.
Tabel 21. Hasil Pengukuran Variabel Alkalinitas
Waktu Nilai Alkalinitas
No. Referensi
(WIB) (mg/l CaCO3)
1. 16.00 Nilai alkalinitas yang baik untuk
2. 06.00 perairan adalah ….. (Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan refrensi yang ada.
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Hariyadi, S., I.N.N. Suryadiputra, dan B. Widigdo. Limnologi Metoda Analisa Kualitas Air. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nilai Draft:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
TOPIK V: KESADAHAN
Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum


Kesadahan (kekerasan) adalah gambaran bahan logam divalen (valensi dua). Kation–kation ini dapat
bereaksi dengan sabun (soap) membentuk endapan (presipitasi) maupun dengan anion–anion yang terdapat
dalam air membentuk endapan atau karat pada peralatan logam. Kation divalen yang paling berlimpah di
perairan tawar adalah kalsium dan magnesium.
Kesadahan pada dasarnya menggambarkan kandungan Ca ++, Mg++, dan ion-ion logam polivalen lainnya
seperti: Al, Fe, Mn,Sr, Zn dan H yang terlarut dalam air. Kation-kation tersebut terutama akan berikatan dengan
anion bikarbonat, karbonat dan bila ada dengan sulfat. Tetapi karena hanya Ca dan Mg yang biasa yang
terdapat dalam perairan alami dalam jumlah yang relatif besar, sedangkan ion-ion logam lainnya ada dalam
jumlah sedikit (dapat diabaikan), maka biasanya kesadahan dapat dianggap hanya menggambarkan kandungan
Calsium dan Magnesium yang terlarut dalam air. Dalam keadaan seperti ini nilai kesadahan total akan lebih kecil
atau sama dengan alakalinitas total. Akan tetapi apabila kesadahan total lebih besar daripada alkalinitas total,
maka konsentrasi logam-logam lainnya, disamping Ca dan Mg, juga ada dalam jumlah besar. Kelebihan
kesadahan tersebut menunjukkan ’ kesadahan non karbonat’.

Tujuan
Tujuan dari praktikum modul Parameter Kimia Variabel Kesadahan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara penentuan kadar kesadahan dari suatu perairan tawar.
2. Mengetahui nilai yang baik dari kesadahan dari suatu perairan tawar berdasar praktek yang
dibandingkan dengan teori.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian kadar kesadahan dari suatu perairan.
2. Mampu melakukan titrasi dengan benar dan mengerti perubahan warna dari tiap penambahan reagen
tersebut.

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Indikator Chrom Black T (0,02 gr per per kelompok @= 10 orang)
2. Larutan Buffer (15 ml per per kelompok @= 10 orang)
3. Larutan Na-EDTA (48 ml per per kelompok @= 10 orang)
4. Aquades (150 ml per kelompok @= 10 orang)

b. Alat
1. Pipet tetes (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
2. Spuit suntik (2 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Tabung reaksi 20 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
4. Gelas Ukur 100 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
5. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda
1. Mengambil 10 ml air sampel.
2. Menambahkan 1-2 ml larutan Buffer hingga pH 10 (biasanya cukup 1 ml)
3. Menambahkan indikator Chrom Black T, hingga warna berubah menjadi ungu
4. Segera titrasi dengan Na-EDTA sampai menjadi berwarna biru.
5. Setelah diketahui jumlah Na-EDTA yang digunakan, lalu masukkan dalam
rumus: Kesadahan = A x 150 (mg/l)
A = ml Na – EDTA

Hasil Pengukuran

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kesadahan pada kolam .... ikan ... (. . .) tersaji dalam Tabel
22.

Tabel 22. Hasil Pengukuran Variabel


Kesadahan Waktu Nilai Kesadahan
No. Referensi
(WIB) (mg/l CaCO3)
1. 15.00 ... Nilai kesadahan yang baik
2. 21.00 ... untuk perairan adalah .... (...)
3. 03.00 ...
4. 09.00 ...

Berdasarkan Tabel 22. Hasil Pengukuran Variabel Kesadahan dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Grafik Hubungan Variabel Kesadahan dengan Waktu.

Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel kesadahan pada Sungai............tersaji dalam Tabel 23.

Tabel 23. Hasil Pengukuran Variabel Kesadahan


Waktu Nilai Kesadahan
No. Referensi
(WIB) (mg/l CaCO3)
1. 16.00 Nilai kesadahan yang baik untuk
2. 06.00 perairan adalah ….. (Referensi, Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Simpulan dan Saran


………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Pustaka
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas air. Kanisius. Yogyakarta.
Gufran dan Andi. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nilai Draft:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................


Grup: ......................................
MODUL V: PARAMETER BIOLOGI
TOPIK I: Produktivitas Primer
Tgl: .........................................

Nama: .................................................... NIM: ......................................... Ttd: ......................................

Pengantar Teori Praktikum


Produktivitas perairan adalah produktivitas fitoplankton dan tumbuhan pada perairan. Produktivitas
perairan sangat besar peranannya dalam budidaya ikan maupun udang. Produktivitas perairan dalam suatu
perairan sangat dipengaruhi oleh kecepatan penguraian dari bahan-bahan organik yang ada menjadi garam
mineral.
Gross production = Net production + respiration
Fotosintesis merupakan proses terpenting dalam menentukan produktivitas primer suatu perairan.
6CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6O2
Fotosintesis terjadi dengan adanya: sinar, klorofil, dan enzim tertentu. Proses ini terjadi dalam sistem
transport electron yang melibatkan beberapa senyawa seperti: ATP, ADP, NADP (nicotinamide adenine
dinucleotide phosphate). Kebanyakan organisme fotoautotrof menyerap cahaya dengan panjang gelombang
antara 350 – 700 nm yang digunakan untuk fotosintesis (PAR / Photosynthetically Active Radiation), sementara
bakteri fotoautotrof dapat menyerap cahaya hingga 900 nm.
Ada tiga macam klorofil yang terdapat pada tanaman hijau: klorofil a, b, dan c. Klorofil a nampaknya
merupakan yang paling penting daripada yang lainnya dalam hal penyerapan energy, menyerap spektrum biru
dan merah (665 nm merupakan spectrum optimum). Pigmen fotosintesis lain yang terdapat pada tumbuhan
adalah: carotenoid (caroten, lutein, fucoxhantin dan peridinin) dan biliprotein (phycoerytrin dan phychocyanin).
Produktivitas primer dapat turun seiring dengan bertambahnya kedalaman karena tumbuhan berklorofil
semakin berkurang. Produktivitas primer akan berhenti pada kedalaman antara 30 – 100 m tergantung pada
kedalaman perairan. Produktivitas primer naik jika perairan itu kaya akan fitoplankton dan bahan organik.
Fitoplankton merupakan penyokong dari perairan. Pengamatan fitoplankton dapat dijadikan ukuran biomassa
dan produktivitas perairan.

Ada beberapa metode pengukuran produktivitas primer:


1. Metode botol gelap/botol terang
2. Metode Carbon 14
3. Monitoring Oksigen yang dihasilkan pada perairan
4. Penggunaan citra satelit
5. Jumlah klorofil
6. Fluorometry

1. Metode botol gelap dan botol


terang Prinsip:
6CO2 + 6 H20 → C6H12O6 + 6O2
Pada botol terang terjadi fotosintesis dan respirasi, sedangkan pada botol gelap hanya terjadi respirasi.
Produksi Oksigen merupakan fungsi dari pembentukan bahan organik.
 DO pada kedua sampel botol gelap dan terang diukur dahulu (dengan metode titrimetri Winkler).
 Kedua botol dibenamkan dalam air pada tempat pengambilan sampel pada kedalaman tertentu.
 Kedua botol dibiarkan terinkubasi pada siang hari selama beberapa jam.
 DO pada kedua botol kembali diukur.
 Kadar Oksigen yang hilang dari botol gelap ditambahkan dengan kadar oksigen tambahan pada botol terang
sehingga dihasilkan nilai produktivitas primer kotor.
O2 (botol terang) - O2 (awal) → net production
Net production + O2 (awal) – O2 (botol gelap) → gross production
Kelemahan:
a. Waktu inkubasi yang terlalu lama akan menyebabkan penimbunan hasil metabolisme
b. Permukaan botol merupakan medium yang ideal bagi pertumbuhan bakteri, yang akan meningkatkan laju
respirasi sehingga net production akan lebih rendah
c. Organisme dalam botol bukan hanya fitoplankton, namun kemungkinan besar juga zooplankton,
protozoa dan bakteri, yang semuanya juga melakukan respirasi.

2. Metode fiksasi Carbon-14 (14C)


Kadar C yang dimanfaatkan bagi pembentukan bahan organik dapat diukur langsung dengan metode ini. 14C
yang digunakan biasanya dalam bentuk NaH 14CO3 yang merupakan sumber Carbon karena berada dlam keadaan
seimbang dengan CO2 bebas dalam air.
Kualitas 14C yang dimanfaatkan oleh fitoplankton dapat diukur dengan menyaring sampel dan mengukur
aktivitas isotop dalam fitoplankton pada kertas sampel menggunakan “scintillation counter”.
14
C dalam fitioplankton
12
Total C yang diasimilasi = x 12C yang tersedia
14
C yang digunakan
Kelemahan:
Tidak bisa mengukur net atau gross production karena laju respirasi tidak dapat diukur. Pengukuran gross
production dilakukan dalam waktu relative pendek, sedang untuk net production dalam wantu yang lebih lama.

3. Jurnal klorofil
Asumsi: fitoplankton merupakan produsen primer yang utama, dan pengukuran pigmen fotosintesis dapat
menunjukkan kemampuan plankton dalam melakukan fotosintesis.
 Fitoplankton disaring dari air dengan vol. yang sudah diukur menggunakan kertas filter.
 Dilakukan ekstraksi terhadap fitoplankton (penggerusan dengan aseton atau methanol) kemudian disimpan
dalam refrigerator selama 24 jam. Bila menggunakan methanol mendidih, penyimpanan dilakukan hanya
30 menit.
 Dianalisis dengan spektofotometer, yaitu dibaca pada nilai absorbance 665 nm (Richards and Thompson,
1952). Rumus yang digunakan (Talling and Driver, 1963): Chl. A = 13.9 D665). (D665 adalah optical dencity pada
665 nm)
 Laju fotosintesis per unit klorofil relatif konstan sehingga dapat digunakan untuk mengukur produktivitas
primer.

4. Flurometry
 Klorofil disinari oleh sinar dengan panjang gelombang tertentu sehingga berpendar/bersinar/berfluorosensi
 Tingkat fluorosensi ini berkaitan dengan klorofil yang ada
 Fluorometer digunakan untuk membanca tingkat fluorosensi secara kontinyu terhadap air yang
dipompa melewatinya. Teknik ini tidak membutuhkan perlakuan yang rumit dan sangat praktis
dilakukan.

5. Penggunaan citra satelit


Pemanfaatan citra LANDSAT untuk mendeteksi gelombang infra merah yang dikeluarkan oleh permukaan bumi
dapat digunakan untuk mengukur produktivitas perairan. Pengukuran ini didasarkan pada radiasi yang
dihasilkan oleh fitoplankton. Namun sebelumnya harus ditentukan terlebih dulu hubungan antara klorofil,
produksi dan transparansi pada perairan tersebut. Dan untuk lebih akuratnya harus dilakukan checking di
lapangan (ground truthing).

Tujuan
1. Mengetahui cara penentuan produktivitas primer suatu perairan tawar.
2. Mengetahui nilai produktivitas primer yang baik untuk suatu kolam di perairan tawar.

Kompetensi
1. Mampu melakukan pengujian produktivitas primer dari suatu perairan.
2. Mampu melakukan inkubasi air sampel dan menitrasi dengan benar serta mengerti perubahan warna dari
tiap penambahan reagen tersebut.
Prosedur Kerja
a. Bahan
1. MnSO4 (2ml per kelompok @= 10 orang)
2. NaOH dalam KI (2 ml per per kelompok @= 10 orang)
3. H2SO4 (2 ml per kelompok @= 10 orang)
4. Na2S2O3 0,025 N (4 ml per kelompok @= 10 orang)
5. Amilum (1 ml per per kelompok @= 10 orang)
6. Aquades (700 ml per kelompok @= 10 orang)

b. Alat
1. Botol BOD 125 ml (1 buah gelap dan 1 buah terang per kelompok @= 10 orang)
2. Pipet tetes (2 buah per kelompok @= 10 orang)
3. Spuit suntik (2 buah per kelompok @= 10 orang)
4. Tabung Erlenmeyer 250 ml (1 buah per kelompok @= 10 orang)
5. Gelas Ukur 100 ml (1 buah per per kelompok @= 10 orang)
6. Buret (1 buah per kelompok @= 10 orang)

c. Metoda
1. Mengambil air sampel dengan menggunakan 2 botol BOD (gelap dan terang)
2. Memasukkan botol tersebut dalam kolam dan rendam selama 4 jam
3. Setelah 4 jam, ambil lalu ukur oksigen terlarutnya.
4. Perhitungan PP dilakukan berdasarkan perbedaan kelarutan oksigen di botol gelap dan botol terang dengan
rumus:
PP = BT – BG x 12 x 1000 (gr C/m3/Jam)
x 32 pq

Hasil
Hasil yang diperoleh dari pengukuran variabel produktivitas primer pada kolam .... ikan .... (. . .) tersaji

dalam Tabel 24.

Tabel 24. Hasil Pengukuran Variabel Produktivitas Primer


Nilai DO (mg/l) Nilai PP
No. 3 Referensi
BT BG (gC/m /jam)
Nilai produktivitas primer yang baik
untuk perairan adalah ….. (Referensi,
1.
Tahun).
Pembahasan
Membahas hasil yang didapat dan membandingkannya dengan referensi yang ada
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Simpulan dan Saran
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pustaka
Afrianto, E, dan Liviawaty. 1988. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Kanisius, Yogyakarta.

Nilai Akhir:...............................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

Anda mungkin juga menyukai