Anda di halaman 1dari 13

Ekoper pengertian plankton, periphyton, benthos, neuston, nekton

pengertian plankton, periphyton, benthos, neuston, nekton

By aditya marwenda08.07No comments

1. Plankton
menurut Nybakken plankton adalah suatu organisme yang hanyut bebas dan sangat lemah
daya renangnya
plankton terbagi 2 yaitu fitoplaankton dan zooplankton mereka terdiri dari mikroorganisme
tumbuhan dan hewan dengan kemampuan bergerak terbatas. namun ada juga yang memiliki
kemampuan bergerak hingga mencapai jarak yang relatif jauh dibanding ukuran tubuhnya,
disebut hetoplankton

2. Periphyton
organisme yang tersangkut atau melekat pada batang dan tumbuhan yang berakar atau ada
juga yang bergerak lurus ke dasar (Odum,1971).
menurut webbel (1979) berdasarkan tipe subtrat yang di hinggapinya periphyton di klasifikasi
sebagai berikut:

1. epilithic adalah periphyton yang menempel pada batu


2. epipelic adalah periphyton yang menempel pada permukaan sedimen
3. epiphitic adalah periphyton yang menempel pada permukaan daun atau batang
tumbuhan
4. epizolic adalah periphyton yang menempel pada permukaan hewan
5. episamic adalah adalah periphyton yang menempel pada permukaan pasir
3.Benthos
semua organisme yang hidup di dasar perairan

4.Neuston
organisme yang tidak melekat pada subtrat namun di dapatkan diatas atau di bawah film air
(batas antara air dan uadara) termasuk tumbuhan terapung. hewan yang hidup diatas film air
epineuston sedangkan di bawah film air disebut hyponeuston.

5.Nekton
hewan-hewan Nektonis adalah perernang yang baik, didapatkan disemua ekosistem akuatik
kecuali pada bagian sungai yang sangat deras sekali. Ukuran tubuh bervariasi dengan panjang
sekitar 2mm sampai kepada hewan terbesar di dunia yaitu hiu paus.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

Related Posts:

pengertian plankton, periphyton, benthos, neuston, nekton 1. Plankton


menurut Nybakken plankton adalah suatu organisme yang hanyut bebas dan sangat
lemah daya renangnya plankton terbagi 2 yaitu fitop Read More

Ekosistem Air Laut Ekosistem air laut biasanya juga dinamakan sebagai
ekosistem bahari. Ekosistem air laut merupakan ekosistem paling luas di permukaan
bumi. Lebih d Read More

Cara Menaikan dan Menurunkan pH di dalam Air Dalam kehidupan kita


sering mengenal masalah asam dan basa. Suasana asam dan suasana basa semua itu
tidak lain kita berbicara mengenai masalah der Read More

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Popular
Tags
Blog Archives

pengertian plankton, periphyton, benthos, neuston, nekton

1. Plankton menurut Nybakken plankton adalah suatu organisme yang hanyut bebas
dan sangat lemah daya renangnya plankton terbagi 2 ...

KONTRUSI KOLAM IDEAL UNTUK BUDIDAYA IKAN SUPER INTENSIF


DENGSN "SISTEM BOSTER"

"MENEJEMEN DASAR KOLAM adalah suatu tahapan proses budidaya yang


bertujuan untuk membersihkan dasar kolam guna meminimalisir zona ana...

Haemometer (Hemoglobinometer)

Haemometer atau Hemoglobinometer adalah intrument laboratorium untuk


menetukan kadar hemogglobin dalam darah berdararkan satuan warn...

LAPORAN ISOLASI BAKTERI DAN FUNGSI LINGKUNGAN AKUATIK

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Mikroba yang ditemukan di suatu


lingkungan ditemukan dalam populasi campuran, sangat jarang...

Cara Budidaya Cacing Sutera

Habitat Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 4 cm dengan
perincian dibagi menjadi kedalaman 2-4cm Nah ...

Analisa Nitrogen (Amonia Dan Nitrit)

Nitrogen di perairan terdapat dalam bentuk gas N2, NO2, NO3, dan NH4 serta
sejumlah N yang berikatan dalam kompleks organik (Haryadi, 2003)...

Laporan Pemeriksaan Endo Parasit dan Ekto Parasit Pada Ikan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit merupakan kendala utama untuk


keberhasilan produksi. Timbulnya penyakit pada ikan dapat ...

Cara Menaikan dan Menurunkan pH di dalam Air

Dalam kehidupan kita sering mengenal masalah asam dan basa. Suasana asam dan
suasana basa semua itu tidak lain kita berbicara mengenai m...

Teknik Pada Penyuntikan Ikan

Bagi para pembudidaya ikan terutama para pembenih ikan, kegiatanmelakukan


penyuntikan sudah mereka kenal sejak lama. Terlebih jika anda seo...

Budidaya artemia dengan ikan/udang

Untuk anda semua yang ingin menumbuhkan artemia dalam sebuah wadah budidaya
saya punya berapa tips cara menumbuhkan artemia. Sebuah la...

Recent Posts
Text Widget
Download
Definisi Benthos
Benthos adalah organisme yang hidup di dekat dasar sungai atau dikenal
sebagai zona benthik. Mereka hidup di dekat sedimen baik itu batu, lumpur, pasir
dan lain lain dan beradaptasi dengan tekanan air dalam serta arus perairan yang
deras. sebagian atau seluruh siklus hidup benthos berada di dasar perairan, baik
yang sesil, merayap maupun menggali lubang. selain itu pergerakan benthos relatif
terbatas.

Menurut Jamil (2010), Bentos merupakan suatu organisme yang hidupnya di


dasar perairan. Mereka juga mendiami semua ekosisitem perairan. Organisme
bentik hidup di atas substrat dasar perairan yang disebut sebagai organisme
epifauna dan adapula yang berada dalam substrat itu sendiri disebut organisme
bentik infauna.

2. Ciri-ciri Benthos
Benthos sendiri mempunyai berbagai ciri-ciri yang diantaranya menurut
Sudarjanti dan Wijarni (2006) adalah :

Mempunyai toleransi yang berbeda terhadap berbagai tipe pencemaran dan


mempunyai reaksi yang cepat.
Ditemukan melimpah di perairan, terutama di ekosistem sungai, dipengaruhi oleh
berbagai tipe polutan yang ada.
Mempunyai keanekaragaman yang tinggi dan mempunyai respon terhadap lingkungan
yang stress.
Hidup melekat didasar perairan.
Mempunyai siklus hidup yang panjang.

3. Peranan Bentos di Perairan


Setiap organisme pasti mempunyai suatu peranan bagi lingkungannya begitu
juga halnya benthos. menurut Odum (1993), Hewan Benthos memegang beberapa
peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi
material organik yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan trofik
dalam rantai makanan.

Suwondo dkk, (2004) juga mengemukakan bahwa Benthos merupakan


organisme perairan yang keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan
kualitas biologi perairan sungai. Selain itu, organisme bentos juga dapat digunakan
sebagai indikator biologis dalam mempelajari ekosistem sungai (Canter dan Hills,
1979). Hal ini disebabkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu bahan
pencemar yang masuk dalam perairan sungai dan bersifat immobile.

Mahmudi, dkk, (1999), juga mempertegas bahwa makrozoobentos


mempunyai peranan penting di ekosistem sungai, yaitu : (1) dapat memberikan
informasi mengenai pemindahan dan penggunaan energi dalam ekosistem sungai,
(2) mempunayi peranan dalam proses self purification sungai, dan (3) dapat
digunakan untuk kepentingan restorasi perairan sungai dengan cara mencipatakan
habiatat yang mendorong kolonisasi makrozoobentos. Komunitas makrozoobentos
bahkan menjadi sumber energi untuk perikanan di ekosistem sungai.

4. Jenis Benthos di Perairan

Cara menentukan kualitas perairan berdasarkan Benthos yang ada di


perairan tersebut salah satunya yaitu dengan pendekatan kualitatif dimana kita
melihat jenis-jenis daripada Benthos yang hidup diperairan itu sendiri. jenis-jenis
bentos berdasarkan tingkat kerusakan perairan dikemukakan oleh Mulyanto (1995)
sebagai berikut :

a. Perairan bersih adalah Planaria, Perla, Isoperia, Leuctra, Nemoura,


Eodyonurus dan Ephemera.
b. Perairan tercemar organik ringan adalah Caenis, Ephemerella, Baetis,
Limnophillus dan Hydropsyche.
c. Perairan tercemar organik sedang adalah Simulium, Lymnaea dan Physa.
d. Perairan tercemar organik berat adalah Chironomous dan Tubifex.
Komunitas bentos termasuk beraneka ragam spesies dari larva serangga,
termasuk nyamuk-nyamuk kecil, lalat, lalat naga muda dan jenis cacing-cacingan
(Jamil, 2001).

Menurut Hakim (2009), makrozoobenthos yang memilki toleran yang luas akan
memilki penyebaran yang luas juga seperti contohnya jenis ephemeroptera.
Sebaliknya organisme yang kisaran tolerasinya sempit (sensitif) maka
penyebaranya juga sempit seperti jenis lalat batu dan tricoptera.

5. Contoh Benthos

1. Hydropsychidae

2. odonata

3. stone flies
4. Chironomidae Larvae

5. Penaeidae

6. Coleoptera
7. Baetidae

8. Hirudinea

9. Gecarcinucoidea
10. kerang-kerangan air tawar

Pengertian Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan (substrat) baik yang sesil, merayap maupun
menggali lubang. Bentos hidup di pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah
mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi pola penyebaran dan morfologi fungsional
serta tingkah laku hewan bentik. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik serta jenis makanan
bentos.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut atau sungai baik yang menempel pada pasir
maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi, bintang laut, cambuk laut,
terumbu karang dan lain-lain. Hewan bentos hidup relatif menetap, sehingga baik digunakan
sebagai petunjuk kualitas lingkungan, karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke
habitatnya. Kelompok hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor
lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terbawa oleh air yang
kualitasnya berubah-ubah Diantara hewan bentos yang relatif mudah di identifikasi dan peka
terhadap perubahan lingkungan perairan adalah jenis-jenis yang termasuk dalam kelompok
invertebrata makro. Kelompok ini lebih dikenal dengan makrozoobentos. Makrozoobentos berperan
sebagai salah satu mata rantai penghubung dalam aliran energi dan siklus dari alga planktonik
sampai konsumen tingkat tinggi.Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang berpengaruh
diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos.
Adapun faktor abiotik adalah fisika-kimia air yang diantaranya: suhu sebagai stabilisator sehingga
perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat dibandingkan di
udara, arus dapat mempengaruhi distribusi gas terlarut; garam dan makanan serta organisme
dalam air, oksigen terlarut (DO) berpengaruh terhadap fotosintesis organisme, kebutuhan oksigen
biologi (BOD) mempengaruhi respirasi organisme dalam air dan kimia (COD), serta kandungan
nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat dasar. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan
detritivor, dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang
masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah
mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan.2. Klasifikasi benthos.
Klasifikasi Bentos Menurut Ukurana. Microfauna
Hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 0,1 mm.
Contohnya bacteri, diatom, ciliata, amoeba, dan flagellata.
b. Meiofauna
Merupakan benthos yang mempunyai ukuran antara o.1 mm sampai 1,0 mm.
Contohnya nematoda, cepepoda, dan foraminifera.
c. Makrofauna
Merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih dari 1 mm(0.04 inch).
Contohnya cacing, annelida, molusca, sponge, dan crustacea.
Berdasarkan Tempat Hidupnya Bentos Diklasifikasikana. Epifauna
Adalah hewan yang hidupnya diatas permukaan dasar lautan
Contohnya, kepiting, siput laut, dan bintang laut.
b. Infauna
Adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada dasar lautan.
Contohnya cacing, tiram, macoma, dan remis.
3. Berdasarkan jenis
1. Zoobentos.
Zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar
perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang (Odum, 1993). Hewan ini memegang
beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material
organik yang memasuki perairan (Lind disitasi Ardi, 2002), serta menduduki beberapa tingkatan
trofik dalam rantai makanan (Odum, 1993). Zoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi
materi organik. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat
menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam
perairan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk
menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan. Berbagai jenis zoobentos ada yang
berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan
makanan alami bagi ikan-ikan pemakan di dasar ("bottom feeder") (Pennak, 1978). Romimohtarto
dan Sri (2001) mengatakan bahwa fauna bentik terdiri dari lima kelompok, yaitu Mollusca,
Polychaeta, Crustacea, Echinodermata dan kelompok lain yang terdiri dari beberapa takson kecil
seperti Sipunculidae (owak-owak), Pogonophora dan lan-lain.Berbagai jenis zoobentos ada yang
berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau
konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan
makanan alami bagi ikan-ikan pemakan di dasar ("bottom feeder") Perubahan salinitas dan DO
mempengaruhi kehidupan biota perairan, termasuk komunitas makroinvertebrata bentos (biota
perairan yang tidak bertulang belakang yang hidup di dasar sungai, berukuran > 1 mm). Nilai pH
menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Toleransi organisme air terhadap pH
bervariasi. Hal ini tergantung, pada suhu air, oksigen terlarut dan adanya berbagai anion dan kation
serta jenis dan stadium organisme.Suhu air yang tinggi dapat menambah daya racun senyawa-
senyawa beracun seperti NO3, NH3, dan NH3N terhadap hewan akuatik, serta dapat mempercepat
kegiatan metabolisme hewan akuatik. Sumber utama senyawa ini berasal dari sampah dan limbah
yang mengandung bahan organik protein. Oksigen terlarut sangat penting bagi pernafasan
zoobentos dan organisme-organisme akuatik lainnya. Kelarutan oksigen dipengaruhi oleh faktor
suhu, pada suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi.
Tiap-tiap spesies biota akuatik mempunyai kisaran toleransi yang buerbeda-beda terhadap
konsentrasi oksigen terlarut di suatu perairan. Spesies yang mempunyai kisaran toleransi lebar
terhadap oksigen penyebarannya luas dan spesies yang mempunyai kisaran toleransi sempit hanya
terdapat di tempat-tempat tertentu saja. Berdasarkan kandungan oksigen terlarut (DO), Kualitas
perairan atas empat yaitu; tidak tercemar (> 6,5 mg/l), tercemar ringan (4,5 6,5 mg/l), tercemar
sedang (2,0 4,4 mg/l) dan tercemar berat (< 2,0 mg/l). Cahaya matahari merupakan sumber panas
yang utama di perairan, karena cahaya matahari yang diserap oleh badan air akan menghasilkan
panas di perairan. Di perairan yang dalam, penetrasi cahaya matahari tidak sampai ke dasar, karena
itu suhu air di dasar perairan yang dalam lebih rendah dibandingkan dengan suhu air di dasar
perairan dangkal. Suhu air merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas serta
memacu atau menghambat perkembangbiakan organisme perairan. Pada umumnya peningkatan
suhu air sampai skala tertentu akan mempercepat perkembang biakan organisme
perairan.Zoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Hewan bentos,
terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup
maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan-potongan yang
lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen
perairan.2. Phytobentos merupakan tanaman milik bentos tersebut.
4. Cara Bentos Memperoleh Makanan
Sumber makanan utama untuk bentos adalah alga dan organik limpasan dari tanah. Di perairan
pantai dan tempat-tempat lain di mana cahaya mencapai bagian bawah, hewan bentik seperti
diatom yang mampu berfotosintesis dapat berkembang biak.
Adapun cara dari setiap bentos untuk memperoleh makanannya adalah sebagai berikut :1. Filter
feeder atau sering disebut suspension feeder, adalah hewan yang makan dengan menyaring
padatan tersuspensi dan partikel makanan dari air, biasanya dengan melewatkan air melalui
struktur penyaringan khusus. Contohya seperti spons dan bivalvia yang memiliki tubuh yang keras.
Proses ini dapat terjadi pada daerah yang berpasir.
2. Deposit feeders, adalah binatang atau hewan yang mengkonsumsi sisa-sisa makanan pada
substratum di bagian bawah air. Seperti polychaetes yang memiliki permukaan tubuh yang lunak.
Ikan, bintang laut, siput, cumi, dan krustasea yang merupakan predator.
organisme bentik, seperti bintang laut , tiram , kima , teripang , bintang rapuh dan anemon laut ,
memainkan peran penting sebagai sumber makanan bagi ikan dan manusia .

5. Peranan Penting Bentos


Bentos sebenarnya memiliki peranan yang penting dalam suatu ekosistem. Berikut ini akan diuraikan
pentingnya keberadaan bentos dalam suatu ekosistem.`1. Bentos berfungsi dalam proses rantai
makananBentos merupakan bagian penting dari rantai makanan, terutama untuk ikan. Banyak
invertebrata memakan alga dan bakteri, yang berada di ujung bawah rantai makanan. Beberapa
rusak dan makan daun dan bahan organik lainnya yang masuk air. Karena kelimpahan mereka dan
posisi sebagai "perantara" dalam rantai makanan air, bentos memainkan peran penting dalam
aliran alami energi dan nutrisi. Invertebrata bentos yang sudah mati akan membusuk dan kemudian
meninggalkan nutrisi yang digunakan kembali oleh tanaman air dan hewan lainnya dalam rantai
makanan.2. Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairanTidak seperti
ikan, bentos tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang mampu menghindar dari efek
sedimen dan polutan lain yang mengurangi kualitas air. Oleh karena itu, bentos dapat memberikan
informasi mengenai kualitas air sungai dan kualitas air danau. siklus hidup lama mereka
memungkinkan penelitian yang dilakukan oleh ahli ekologi akuatik untuk menentukan setiap
penurunan kualitas lingkungan. Bentos merupakan grup yang sangat beragam hewan air, dan
sejumlah besar spesies memiliki berbagai tanggapan terhadap stres seperti polutan organik,
sedimen, dan toxicants. bentik makroinvertebrata Banyak berumur panjang, yang memungkinkan
deteksi peristiwa masa lalu seperti pencemaran tumpahan pestisida dan ilegal dumping.

6. Faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi bentosSebagaimana kehidupan biota lainnya,


penyebaran jenis dan populasi komunitas bentos ditentukan oleh sifat fisik, kimia dan biologi
perairan. Sifat fisik perairan seperti pasang surut, kedalaman, kecepatan arus, kekeruhan atau
kecerahan, substrat dasar dan suhu air. Sifat kimia antara lain kandungan oksigen dan
karbondioksida terlarut, pH, bahan organik, dan kandungan hara berpengaruh terhadap hewan
bentos. Sifat-sifat fisika-kimia air berpengaruh langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan
bentos. Perubahan kondisi fisika-kimia suatu perairan dapat menimbulkan akibat yang merugikan
terhadap populasi bentos yang hidup di ekosistem perairan (Setyobudiandi, 1997).
Oksigen adalah gas yang amat penting bagi hewan. Perubahan kandungan oksigen terlarut di
lingkungan sangat berpengaruh terhadap hewan air. Kebutuhan oksigen bervariasi, tergantung oleh
jenis, stadia, dan aktivitas. Kandungan oksigen terlarut mempengaruhi jumlah dan jenis
makrobentos di perairan. Semakin tinggi kadar O2 terlarut maka jumlah bentos semakin besar.
Nilai pH menunjukkan derajad keasaman atau kebasaan suatu perairan yang dapat mempengaruhi
kehidupan tumbuhan dan hewan air. pH tanah atau substrat akan mempengaruhi perkembangan
dan aktivitas organisme lain. Bagi hewan bentos pH berpengaruh terhadap menurunnya daya stress.
Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesis
dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama disebabkan oleh lumpur dan
partikel yang mengendap, seringkali penting sebagai faktor pembatas. Kekeruhan dan kedalaman
air pempunyai pengaruh terhadap jumlah dan jenis hewan bentos.
Tipe substrat dasar ikut menentukan jumlah dan jenis hewan bentos disuatu perairan (Susanto,
2000). Tipe substrat seperti rawa tanah dasar berupa lumpur. Macam dari substrat sangat penting
dalam perkembangan komunitas hewan bentos. Pasir cenderung memudahkan untuk bergeser dan
bergerak ke tempat lain. Substrat berupa lumpur biasanya mengandung sedikit oksigen dan karena
itu organisme yang hidup didalamnya harus dapat beradaptasi pada keadaan ini (Ramli, 1989).
Perubahan tekanan air ditempat-tempat yang berbeda kedalamannya sangat berpengaruh bagi
kehidupan hewan yang hidup di dalam air. Perubahan tekanan di dalam air sehubungan dengan
perubahan kedalaman adalah sangat besar. Faktor kedalaman berpengaruh terhadap hewan bentos
pada jumlah jenis, jumlah individu, dan biomass. Sedangkan faktor fisika yang lain adalah pasang
surut perairan, hal ini berpengaruh pada pola penyebaran hewan bentos (Susanto, 2000).
Faktor biologi perairan juga merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup masyarakat hewan
bentos sehubungan dengan peranannya sebagai organisme kunci dalam jaring makanan, sehingga
komposisi jenis hewan yang ada dalam suatu perairan seperti kepiting, udang, ikan melalui predasi
akan mempengaruhi kelimpahan bentos

Anda mungkin juga menyukai