Anda di halaman 1dari 109

Implementasi Kurikulum 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2013
1
ASPEK IMPLEMENTASI KURIKULUM:

A PERUBAHAN MIND SET

B KETERAMPILAN DAN KOMPETENSI GURU

KEPEMIMPINAN, KULTUR DAN MANAJEMEN


C SEKOLAH

2
ESENSI KURIKULUM 2013: ...1/4
SAAT BERTINDAK : PROSES PEMBENTUKAN :

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

MEMANDU MENDAHULUI PEMBENTUKAN


(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN
DAN KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

DIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DITUANGKAN DALAM RPP DAN


DAN DIAMATI ATAU DINILAI DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
ESENSI KURIKULUM 2013: ...2/4
KONDISI SAAT INI menuju KURIKULUM 2013
Kompetensi : sikap, pengetahuan Kompetensi : sikap, pengethuan
dan keterampilan belum secara dan keterampilan diurai menjadi
jelas diurai , bahkan cenderung KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang
dipersepsi menjadi kognitif, memandu penetapan materi
afektif, dan psikomotorik saja.
Tidak digunakan memandu
materi Perpaduan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan

Dominan pada pengetahuan


Aktivitas pembelajaran didesain
pada 3 ranah sikap, pengetahuan
dan keterampilan
Aktivitas pembelajaran hanya
domain pengetahuan
Penilain menggunakan tes,
obervasi, portfolio dan peniaian
Penilain dominan sikap
menggunakan tes

Rapor berisi komponen sikap,


Rapor cendrung hanya pengetahuan dan keterampilan
melaporkan yang dilengkapi dengan deskripsi
kompetensi bidang pengetahuan kualitiatif
4
ESENSI KURIKULUM 2013: ...3/4
KONDISI SAAT INI menuju KURIKULUM 2013
Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, SD : tematik terpadu, SMP
padahal tidak didukung oleh teori tematika terpadu + Mapel,
pendidikan dan teori psikologi yang SMA/SMK : berbasis mapel
berlaku (tematik boleh saja sampai PT)

IPA dan IPS masih menggunakan


Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS pola tematik terpadu
secara parsial

Tidak tampak integrasi antar jenjang Kompetensi antar jenjang


pendidikan sehingga jenjang diintegrasikan sehingga tampak
sebelumnya seolah-olah bukan berkesinambungan
prasyarat untuk jenjang berikutmya.

Pembelajaran bahasa yang


Bahasa tidak mampu memandu mapel berbasis teks akan mendorong
yang lain sebab kompetensi terpenting kemampuan berbahasa sejak dini
dalam bahasa tidak dilatihkan secara
memadai
Mengutamakan pendekatan
Meninggalkan kaidah metodologi ilmiah cientifict yang mengantarkan
dan tidak kokoh berpijak pada kaidah siswa tidak berhenti pada
pendidikan sehingga pemilihan model pengetahuan tetapi berlanjut ke
tidak akurat keterampilan dan pembentukan 5
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills1 .... 4/4
KURIKULUM 2013

PT

SMA/K Knowledge
Knowledge Skill
Skill Attitude
Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


6
A
PERUBAHAN MINDSET

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

7
Tingkat Kesulitan Pelajaran
PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V
• Menggambarkan struktur organisasi • Memberikan contoh peraturan
kabupaten, kota, dan provinsi perundang- undangan tingkat pusat
dan daerah, seperti pajak, anti korupsi,
• Mengenal lembaga-lembaga negara lalu lintas, larangan merokok
dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, • Mendeskripsikan pengertian
Presiden, MA, MK dan BPK organisasi, contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
• Menyebutkan organisasi
pemerintahan tingkat pusat, seperti • Menampilkan peran serta dalam
Presiden, Wakil Presiden dan para memilih organisasi di sekolah
Menteri
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan
• Mengidentifikasi jenis budaya bersama
Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan internasional • Mematuhi keputusan bersama
• Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di
lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap
pengaruh globalisasi yang terjadi di
lingkungannya
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD

8
Tingkat Kesulitan Pelajaran
IPA KELAS IV
Semester 1
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya
hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
(hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
 Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur
dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)

9
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi (KBK)
1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar ‘Kurikulum 2013’

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan Sekolah
Dasar
10
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills1

PT

SMA/K Knowledge Skill Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


11
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PERANCANGAN ARSITEKTUR
PROSES PEROLEHAN RANCANGAN PROSES PELAPORAN
INSTRUMEN
KOMPETENSI PENILAIAN KOMPETENSI
PENILAIAN
(PROSES BELAJAR)
KOMPETENSI
PENGADMINSTRASIAN SISWA (RAPOR)
DAN MATERI

PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH :


JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN,
PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER, DSB.

PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS:


• PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN
MENERAPKAN KURIKULUM 2013
• PENETAPAN MATERI
• PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS
• SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU
12
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:
SEBAGAI GURU :
• Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh
kurikulum 2013 ?
• Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu,
pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based
learning ?
• Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic,
portfolio ?? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang
akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ?
SEBAGAI KEPALA SEKOLAH :
• Bagaimana menyusun jadwal ?
• Bagaimana dengan peminatan, lintas peminatan dsb.
PADA SKALA • Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ?
IMPLEMENTASI • Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola
PERTANYAAN kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ?
KRUSIALNYA SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH :
ADALAH: • Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan
fungsi kami sebagai pengawas ?
SEBAGAI AKADEMISI:
• Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini
dalam rangka membangun generassi emas 2045.
SEBAGAI MASYARAKAT:
• Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di
Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa
anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ? 13
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013
• Pengembangan
Silabus merupakan
rencana Pembelajaran • Implementasi KURIKULUM 2013
pada mata pelajaran • Monitoring dan
atau tema tertentu Evaluasi
berisi:
a. Kompetensi inti;
b. Kompetensi dasar; • Landasan Filosofis
c. materi pembelajaran; • Sosiologis KERANGKA DASAR
d. kegiatan • Psikopedagogis
pembelajaran; • Yuridis
e. penilaian; Acuan Pengembangan
f. alokasi waktu; dan • Struktur di tingkat nasional
• Muatan Lokal di tingkat daerah
g. sumber belajar. • KTSP
STRUKTUR

• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar
• Muatan Pembelajaran
• Mata Pelajaran • Kompetensi SILABUS
• Beban Belajar • Materi
• Media
• Skenario
Pembelajaran RPP
• Penilaian
14
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
KOMPETENSI
LUUSAN
MATERI PROSES PENILAIAN

• Konstruski yang • Berorientasi pada karakteristik • Berbasis Tes


holistik kompetensi: dan Non Tes
• Sikap (Krathwohl) : Menerima + (porfolio)
• Didukung oleh Semua Menjalankan + Menghargai + • Menilai Proses
Materi atau Mapel Menghayati + Mengamalkan dan Output
• Terintegrasi secara • Keterampilan (Dyers) : Mengamati dengan
Vertikal maupun + Menanya + Mencoba + Menalar + menggunakan
Horizontal Menyaji + Mencipta authentic
assesment
• Pengetahuan (Bloom & Anderson):
Mengetahui + Memahami + • Rapor memuat
Menerapkan + Menganalisa + penilaian
• Dikembangkan Mengevaluasi +Mencipta kuantitatif
Berbasis Kompetensi tentang
sehingga Memenuhi • Menggunakan Pendekatan pengetahuan
Aspek Kesesuaian dan Saintifik, Karakteristik dan deskripsi
Kompetensi sesuai Jenjang (SD: kualitatif
Kecukupan tentang sikap
Tematik Terpadu, SMP: Tematik
• Mengakomodasi Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, dan
Content Lokal, keterampilan
SMA : Tematik dan Mapel Kecukupan
Nasional dan • Mengutamakan Discovery
Internasional (antara
lain TIMMS, PISA, Learning dan Project Based
PIRLS) Learning 15
Video Pembelajaran :
Model Pelatihan Guru: Contoh dan Bukan
• Mengamati, menilai, Contoh
• Amanat UUD, UU Sisdiknas, PP 19 mengevaluasi • Tematik Terpadu
• Daya Saing, Daya Sanding, Dan • Menyusun, • Pendekatan Scientific
Kapasitas Adaptasi Mengembangkan
• Kompetensi Abad 21
• Inquiry/Discovery
Menghasilkan dan Learning
• Bonus Demografi Menyajikan
• Filosofi Pendidikan • Problem Based
• Melakukan dan Learning
• Filosofi Kurikulum mensimulasikan
• Teori Pengembangan Kurikulum • Project Based
Learning
• Psikologi Perkembangan • Penyiapan Buku
• Data-data Empirik: TIMMS, PISA,
PIRLS • Penyiapan Guru

PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN DAN


IMPLEMENTASI EVALUASI
KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013

Pengembangan dan • Skenario dan Script yang


• Dukungan Berbagai Pihak utuh
Penguatan: • Fakta Kompetensi Guru : UKG, • Guru Model yang
• Kompetensi Lulusan PKG dan PKB memahami:
• Isi • Suasana Pembelajaran  Filosofi Kurikulum 2013
• Proses • Rekruitmen dan Pengadaan  Buku Ajar
• Penilaian Guru  Model dan Pendekatan
• Kesesuaian Sistem Penilaian Belajar sesuai
• Dukungan Sarana dan Kurikulum 2013
16
1
REKONSTRUKSI KOMPETENSI

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

17
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan
hard skills1

PT

SMA/K Knowledge Skill Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).


18
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013

B
U
K
SKL U

T
PROSES
MATERI BELAJAR
E
AJAR K
S
KOMPETEN
SI INTI P
E
L
PENILAIAN A
J
KOMPETENSI A
DASAR R
A
N

19
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +


Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


+Mencipta
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan 20
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
SKL KOMPETENSI INTI
SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
Menjalankan + Menghargai +
Menghayati + Mengamalkan 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah
1. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, lingkungan, gotong royong, kerjasama,
tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal menunjukan sikap sebagai bagian dari
2. Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan solusi atas berbagai permasalahan bangsa
musyawarah dalam berinteraksi secara efektif dengan
3. Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, lingkungan sosial dan alam serta dalam
dan cinta perdamaian menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya 3. Memahami dan menerapkan
+ Mencoba + Mengolah + Menyaji + pengetahuan faktual, konseptual,
Menalar + Mencipta prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
1. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, dengan wawasan kemanusiaan,
mengarang kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
2. Menggunakan, mengurai, merangkai, terkait fenomena dan kejadian, serta
memodifikasi, membuat, mencipta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
PENGETAHUAN: Mengetahui + dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
Memahami + Menerapkan +
Menganalisa + Mengevaluasi 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan pengembangan dari yang
2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dunia dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.

21
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 1/4
SEKOLAH DASAR
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli,
disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba,


mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir
dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah,
dan tempat bermain
22
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 2/4

SMP
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin,
demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulannya

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,


menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan
yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis

Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian yang tampak mata

23
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 3/4
SMA
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis,
patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada
bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya

Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat dan minatnya

24
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: 4/4
SMK
Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin,
demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia

Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah,


menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri
[pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya

Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang
kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya
25
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD
Ranah
Kompetensi Kompetensi Inti
Sikap Spiritual Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan guru.
Pengetahuan Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
Keterampilan Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman,
berakhlak mulia, dan berilmu

26
2
ANALISIS KESESUAIAN & KECKUKPUAN
SERTA KELUASAN DAN KEDALAMAN

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

27
Matematika ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Langsung masuk ke Mulai dari pengamatan permasalahan
materi abstrak konkret, kemudian ke semi konkret,
dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang Rumus diturunkan oleh siswa dan
harus dihafal untuk permasalahan yang diajukan harus
menyelesaikan dapat dikerjakan siswa hanya dengan
permasalahan (hanya rumus-rumus dan pengertian dasar
bisa menggunakan) (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi
juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan Perimbangan antara matematika
matematika selalu dengan angka dan tanpa angka
diasosiasikan dengan [gambar, grafik, pola, dsb]
[direduksi menjadi]
angka

28
Matematika ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Tidak membiasakan Dirancang supaya siswa harus
siswa untuk berfikir berfikir kritis untuk menyelesaikan
kritis [hanya permasalahan yang diajukan
mekanistis]
5 Metode penyelesaian Membiasakan siswa berfikir
masalah yang tidak algoritmis
terstruktur
6 Data dan statistik Memperluas materi mencakup
dikenalkan di kelas IX peluang, pengolahan data, dan
saja statistik sejak kelas VII serta materi
lain sesuai dengan standar
internasional
7 Matematika adalah Mengenalkan konsep pendekatan
eksak dan perkiraan

29
Ilmu Pengetahuan Alam ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan Materi disajikan terpadu, tidak
terpisah antara dipisah dalam kelompok Fisika,
Fisika, Kimia, dan Kimia, Biologi
Biologi
2 Tidak ada Menggunakan Biologi sebagai
platform, semua platform kajian dengan
kajian berdiri pertimbangan semua kejadian dan
sejajar fenomena alam terkait dengan
benda beserta interaksi diantara
benda-benda tersebut. Tujuannya
adalah menekankan pentingnya
interaksi biologi, fisika, kimia dan
kombinasinya dalam membentuk
ikatan yang stabil.

30
Ilmu Pengetahuan Alam ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
3 Materi ilmu bumi dan anta- Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan
riksa masih belum memadai antariksa sesuai dengan standar internasional
[sebagian dibahas di IPS]
4 Materi kurang mendalam Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa
dan cenderung hafalan untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan
standar internasional
5 Diajarkan oleh guru Diajarkan oleh satu orang guru yang
berbeda (team teaching) memberikan wawasan terpadu antar mata
dengan sertifikasi kajian tersebut sehingga siswa dapat
berdasarkan mata kajian memahami pentingnya keterpaduan antar mata
kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang
selanjutnya

31
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
menjadi Geografi, Sejarah, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Ekonomi, Sosiologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk
mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
(team teaching) dengan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
sertifikasi berdasarkan mata siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
kajian mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

32
Bahasa Indonesia/Inggris ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan Materi yang dijarkan ditekankan pada
ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat
tatabahasa/struktur komunikasi untuk menyampaikan
bahasa gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan membaca dan
membaca dan memahami makna teks serta meringkas
memahami makna dan menyajikan ulang dengan bahasa
teks yang disajikan sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan Siswa dibiasakan menyusun teks yang
menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui
sistematis, logis, dan latihan-latihan penyusunan teks
efektif

33
Bahasa Indonesia/Inggris ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
4 Siswa tidak Siswa dikenalkan dengan aturan-
dikenalkan tentangaturan teks yang sesuai sehingga
aturan-aturan tekstidak rancu dalam proses
yang sesuai denganpenyusunan teks (sesuai dengan
kebutuhan situasi dan kondisi: siapa, apa,
dimana)
5 Kurang menekankan Siswa dibiasakan untuk dapat
pada pentingnya mengekspresikan dirinya dan
ekspresi dan pengetahuannya dengan bahasa
spontanitas dalam yang meyakinkan secara spontan
berbahasa

34
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...1/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan Materi disajikan tidak berdasarkan
berdasarkan pada pengelompokkan menurut
empat pilar empat pilar kebangsaan tetapi
dengan berdasarkan keterpaduan empat pilar
pembahasan dalam pembentukan karakter bangsa
yang terpisah-
pisah
2 Materi disajikan Materi disajikan berdasarkan
berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga
pasokan yang negara yang bertanggung jawab (taat
ada pada empat norma, asas, dan aturan)
pilar kebangsaan

35
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran ...2/2
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
3 Tidak ada Adanya kompetensi yang dituntut
penekanan pada dari siswa untuk melakukan
tindakan nyata tindakan nyata sebagai warga
sebagai warga negara yang baik
negara yang baik
4 Pancasila dan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi
disajikan sebagai ditunjukkan melalui tindakan
pengetahuan yang nyata dan sikap keseharian.
harus dihafal

36
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 1/4

MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)


IPS Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi,
Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. Geografi sebagai paltform untuk
menunjukkan keberagaman sehingga terbentuk konektivitas yang
menghubungkan pasokan dan kebutuhan. Pembahasan berdasarkan
macam-macam sumberdaya pembangunan. Geologi bukan bagian IPS
IPA Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam fisika, kimia, biologi.
Biologi sebagai platform, dipergunakan untuk menjelaskan bidang
ilmu lain. Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS) baik
keluasan maupun kedalaman, sehingga IPA juga mencakup Ilmu
Bumi dan Antariksa. Pembahasan berdasarkan prinsip-prinsip dasar
kehidupan di alam semesta [interaksi, energi, transformasi, dll].
Menghindari perhitungan [dengan rumus], menekankan penguasaan
konsep dan percobaan.

37
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 2/4
MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (I)
Matematika Merujuk pada standar internasional (PISA, TIMSS,) baik keluasan
maupun kedalaman. Dimulai dengan permasalahan konkret berangsur
dibawa ke bentuk abstrak (model). Menekankan pentingnya prosedur
[algoritma] dalam pemecahan masalah. Memuat berimbang antara
bilangan, aljabar, bangun, data dan peluang pada tiap kelas. Tidak
selalu dihitung. Menekankan penguasaan pola [angka, bangun,
aljabar,..] Tidak selalu eksak, bisa kira-kira. Tidak selalu memiliki
informasi yang lengkap untuk diselesaikan.
Bhs Indonesia Merujuk pada standar internasional (PIRL,). Berbasis teks, seimbang
antara tulis dan lisan. Menekankan pentingnya bahasa sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.
Menguasai kompetensi terkait teks: menyusun [melalaui pemahaman
terhadap kaidah, struktur, dan konteks], membedakan, menilai,
menyunting, menangkap makna, meringkas, menyajikan ulang dlm
bahasa sendiri,.. Menekankan ekspresi dan spontanitas dalam
berbahasa. Pengetahuan sbg konten

38
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 3/4

MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II)


PPKN Disajikan terpadu, tidak berdasarkan pada
pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan
tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam
pembentukan karakter bangsa. Materi disajikan
berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara
yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan
aturan). Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa
untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara
yang baik [terlibat aktif dalam pengembangan
masyarakat].
Bahasa Idem Bahasa Indonesia dengan penekanan pada
Inggris conversation, reading, writing practices.
Mengasumsikan anak belum pernah belajar bahasa
Inggris secara formal pada saat masuk Kelas VII.

39
ANALISIS DAN PENGUATAN MATERI: 4/4

MP Konsep Kurikulum SMP/MTs (II)


Seni Diberikan pengetahuan dan penguasaaan teknik dasar yang cukup
Budaya supaya gemar berkesenian yang berbudaya untuk meningkatkan
kepekaan dan apresiasi terhadap produk dan nilai seni budaya.
Memahami keberagaman dan keunikan dari setiap aspek seni agar
dapat merasakan keindahan produk dan nilai seni budaya.
Prakarya Dibekali pengetahuan yang cukup tentang material, proses, dan
alat beserta sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan
sebuah karya. Menerapkan pengetahuan tersebut untuk terampil
dalam berkarya dengan cara yang efektif dan efisien dengan cara
menganalisis material, proses, dan alat yang diperlukan
PJOK Integrasi antara pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Bukan hanya keterampilan, tetapi harus ada pengetahuan yang
mendasarinya, serta sikap yang harus dapat dibentuk melalui
PJOK. Mengedepankan permainan yang menarik bukan aturan
olahraga yang ketat.

40
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..1/2
• Mengacu pada kompetensi inti yang telah
dirumuskan untuk kelas dimana buku tersebut
ditulis
• Menjelaskan pengetahuan sebagai input kepada
siswa untuk menghasilkan output berupa
keterampilan siswa dan bermuara pada
pembentukan sikap siswa sebagai outcome
pembelajaran
• Menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
menyaji
• Menggiring siswa untuk menemukan konsep yang
sedang dipelajari melalui deduksi [discovery
learning]. Siswa sebisa mungkin diajak untuk
mencari tahu, bukan langsung diberi tahu.
41
Konsep Umum Buku Kurikulum 2013 ..2/2
• Memuat penilaian capaian pembelajaran secara
bertahap mulai review [ulasan], exercise
[latihan], problem [pemecahan masalah],
challenge [tantangan yang membutuhkan
pemikiran mendalam], dan project [kegiatan
bersama dalam memecahkan permasalahan
yang membutuhkan dukungan sumber lainnya].
• Menekankan penggunaan bahasa yang jelas,
logis, sistematis.
• Keterampilan tidak selalu dalam ranah abstrak,
tetapi juga harus konkret dalam bentuk
tindakan nyata
42
Buku Sekolah Dasar...1/2
• Berupa buku pembelajaran tematik terpadu
• Berbasis aktivitas, memuat rencana kegiatan harian
• Merupakan buku kerja siswa [pada akhir tema menjadi
portofolio siswa?]
• Tiap rangkaian pembelajaran (sub-tema) dimulai dengan
ajakan untuk mengamati dan menanya tentang sekitarnya
sesuai dengan sub-tema yang dibahas (disusun dalam bentuk
teks yang jelas, logis, dan sistematis)
• Selanjutnya diawali dengan pembelajaran teks bahasa
[tulis/lisan] yang jelas sesuai subtema dan materi-materi yang
akan dibahas
• Anak kelas I SD/MI dianggap masih belum baca tulis hitung
• Membiasakan mengamati pola [angka, bangun] dan
memahami aturan pembentukannya
43
Buku Sekolah Dasar...1/2
• Pemahaman bahasa harus didahulukan terhadap
materi lainnya
• Pengetahuan dijadikan sebagai topik dalam
memahami bahasa, sehingga siswa dapat memahami
bahasa dan ilmu pengetahuan sekaligus
• Menunjukkan pentingnya data dan penyajiannya
• Matematika tidak selalu berkaitan dengan angka dan
perhitungan
• PJOK dan SBP dikaitkan materi pengetahuan yang
dibahas (Mat, IPA, dll)
• Keterampilan juga harus berbentuk tindakan nyata
(konkret) bukan hanya abstrak
• Tiap tema diakhiri dengan project
44
3
REKONSTRUKSI PROSES
PEMBELAJARAN

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

45
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +


Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


+Mencipta
PENGETAHUAN
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan 46
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013

SKL
PROSES
MATERI BELAJAR
AJAR
KOMPETEN
SI INTI

PENILAIAN

KOMPETENSI
DASAR

47
PROSES BERBASIS KOMPETENSI :

Creating
Characterizing/
Actualizing Communicating Evaluating
E
Organizing/ x
V Internalizing p A
e Associating U p Analyzing
a
l Q ri np
R
u u- dl
e
i em e ey
s
n s n r i
p
g t t s n
Ao Oi i
c n bon t g
g Ka
c d s n nn
ei ei od
pn r n wi
t g v g i n
i i ng
n Attitude n Skill g Knowledge
g (Krathwohl) g (Dyers) (Bloom)

48
PENGUATAN PROSES

KOMPETENSI LULUSAN
LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING LEARNING
ACTIVITIES OUTPUT OUTCOMES RESOURCE ASSESMENT
KULTUR SEKOLAH

49
PENGUATAN PROSES:

NO PENDEKATAN/MODEL BELAJAR MODUL PELATIHAN


1. Tematik Terpadu • Konsep Dasar
2. Pendekatan Scientific • Succes Story/Fakta
Empirik Penerapannya
3. Discovery Learning • Langkaah Operasional
4. Problem Based Learning Penerapan
• Evaluasi Yang Digunakan
5. Project Based Learning • Video Pembelajarannya

50
PENGUATAN PROSES:
“ACTIVITY BASED”
KOMPETENSI LULUSAN BUKAN SEKEDAR
“CONTENT BASED”

• STANDAR PROSES

1 PENILAIAN

BUKU SISWA • PROSES REMEDI
• PENGAYAAN
• PEDOMAN INTERAKSI

• KOMPETENSI DASAR,

2 BUKU GURU

INDIKATOR DAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
ANALISIS DAN PEMILIHAN
MATERI AJAR
• PEMILIHAN MODEL, MEDIA
DAN SUMBER BELAJAR

3 CONTOH RPP •


PERANCANGAN SKENARION
PEMBELAJARAN
PENILAIAN

4 VIDEO PEMBELAJARAN

51
BUKU KELAS I
Kelas Judul Buku
1. Diriku
2. Kegemaranku
3. Kegiatanku
4. Keluargaku
TEMATIK 5. Pengalamanku
6. Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
7. Benda, Binatang, dan Tanaman di sekitarku
SISWA
8. Peristiwa Alam
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
KELAS I 11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

52
BUKU KELAS IV
Kelas Judul Buku
1. Indahnya Kebersamaan
2. Selalu Berhemat Energi
3. Peduli terhadap Makhluk Hidup
4. Berbagai Pekerjaan
TEMATIK 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Indahnya Negeriku
7. Cita-Citaku
SISWA 8. Daerah Tempat Tinggalku
9. Makanan Sehat dan Bergizi
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS IV 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

53
BUKU KELAS VII
Kelas Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA
MAPEL 5. IPS
6. Bahasa Inggris
7. Penjasorkes
SISWA 8. Seni Budaya
9. Prakarya
10. Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS VII 11. Agama Kristen dan Budi Pekerti
12. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
13. Agama Hindu dan Budi Pekerti
14. Agama Budha dan Budi Pekerti
15. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

54
BUKU MAPEL WAJIB KELAS X
Kelas Judul Buku
1. PPKn
2. Bahasa Indonesia (Prioritas)
3. Matematika (Prioritas)
4. Sejarah Indonesia (Prioritas)
MAPEL
5. Bahasa Inggris
6. Penjasorkes
7. Seni Budaya
SISWA
8. Prakarya
9. Agama Islam dan Budi Pekerti
10. Agama Kristen dan Budi Pekerti
KELAS X
11. Agama Katholik dan Budi Pekerti
AGAMA
12. Agama Hindu dan Budi Pekerti
13. Agama Budha dan Budi Pekerti
14. Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
Buku guru dilengkapi dengan:
1. Pedoman Proses Pembelajaran
2. Pedoman Penilaian
GURU
3. Pedoman Pelaksanaan Remedi
4. Materi Pengayaan
5. Pedoman Interaksi Guru, Siswa dan Orang Tua

Catatan : Buku yang disediakan pemerintah adalah buku mapel wajib. Khusus tahun 2013 buku yang
disediakan hanya Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah Indonesia 55
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...1/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati (observe) Membaca, mendengar, Melatih kesungguhan,
menyimak, dan melihat kesabaran, ketelitian dan
(tanpa atau dengan alat) kemampuan
membedakan informasi
yang umum dan khusus,
kemampuan berpikir
analitis, kritis, deduktif,
dan komprehensif
Menanya (question/ask) Mengajukan pertanyaan Mengembangkan
tentang informasi yang kreativitas, rasa ingin
tidak dipahami dari apa tahu, kemampuan
yang diamati atau merumuskan pertanyaan
pertanyaan untuk untuk membentuk
mendapatkan informasi critical minds yang perlu
tambahan tentang apa untuk hidup cerdas dan
yang diamati belajar sepanjang hayat
(dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

56
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...2/3
Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengumpulkan informasi -Melakukan eksperimen Mengembangkan sikap teliti,
(experiment/ explore) -membaca sumber lain selain buku jujur, sopan, menghargai
teks pendapat orang lain,
-mengamati objek/kejadian/ kemampuan berkomunikasi,
aktivitas menerapkan kemampuan
-wawancara dengan nara sumber mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/ • Mengolah informasi yang sudah Mengembangkan sikap jujur,
mengolah informasi dikumpulkan baik terbatas dari teliti, disiplin, taat aturan, kerja
(analyze/ associate) hasil kegiatan keras, kemampuan menerapkan
mengumpulkan/eksperimen prosedur dan kemampuan
maupun hasil dari kegiatan berpikir induktif serta deduktif
mengamati dan kegiatan dalam menyimpulkan.
mengumpulkan informasi.
• Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan

57
KOMPETENSI DAN KEGIATAN BELAJAR: ...3/3
Langkah Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Pembelajaran Dikembangkan
Mengkomunikasikan -Menyampaikan hasil Mengembangkan sikap
(communicate) pengamatan, kesimpulan jujur, teliti, toleransi,
berdasarkan hasil analisis
kemampuan berpikir
secara lisan, tertulis, atau
sistematis,
media lainnya mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
Mencipta Memodifikasi, menyusun Kreativitas dan kejujuran
kembali untuk serta apresiasi terhadap
menemukan yang baru, karya orang lain dan
dan menemukan yang bangsa lain
baru secara original

58
ALOKASI WAKTU DALAM KALENDER PENDIDIKAN:

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minggu efektif belajar Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
maksimum 38 minggu efektif pada setiap satuan pendidikan
Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
Jeda antar semester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah

Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
ciri kekhususan masing-masing
Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

59
4
REKONSTRUKSI PENILAIAN

....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi
kompetensi lulusan, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman
materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

60
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG
JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL,
ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji +


Mencipta
KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi


+Mencipta
PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

• AUTHENTIC ASSESMENT
• OUTPUT  PROSES DAN OUTPUT
• TES  TES DAN PORTFOLIO
61
Standar Penilaian :

Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:


a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akandicapai dan
berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;
b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara
profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya; dan
c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, daninformatif.

62
Standar Penilaian:
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:.
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan
keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengankriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.

63
Standar Penilaian
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut. 3
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

64
Prinsip dan Pendekatan Penilaian:
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan
kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.

65
Penilaian kompetensi sikap :
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan
pada jurnal berupa catatan pendidik.
1. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.

66
Penilaian Kompetensi Pengetahuan :

1. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan


melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
2. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda,
isian, jawaba singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
3. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
4. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah
dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

67
Penilaian Keterampilan :
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
4. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
5. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
6. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

68
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujianmutu tingkat kompetensi, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. fUjian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5),
dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat
kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN.
69
Mekanisme dan Prosedur Penilaian :
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
j. menyusun kisi-kisi ujian;
k. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
l. melaksanakan ujian;
m. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
n. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar
(POS).
Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelumdiadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi
pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah

70
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI:

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PERANCANGAN ARSITEKTUR
PROSES PEROLEHAN RANCANGAN PROSES PELAPORAN
INSTRUMEN
KOMPETENSI PENILAIAN KOMPETENSI
PENILAIAN
(PROSES BELAJAR)
KOMPETENSI
PENGADMINSTRASIAN SISWA (RAPOR)
DAN MATERI

PERUBAHAN MANAJEMEN SEKOLAH :


JADWAL, KALENDER PENDIDIKAN, POLA SUPERVISI, SISTEM PERENCANAAN,
PEMINATAN, KULTUR, AKTIVITAS PENGENDALIAN, REVITALISASI KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER, DSB.

PELATIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS:


• PENETAPAN DESAIN : PERUBAHAN MIND SET  KETERAMPILAN
MENERAPKAN KURIKULUM 2013
• PENETAPAN MATERI
• PENETAPAN PESERTA, NS, IN, GI dan GS
• SISTEM EVALUASI dan PENJAMINAN MUTU
71
RAPOR SEKOLAH DASAR ...1/3
1. Pengetahuan
Aspek Catatan
Mengingat dan Diisi oleh guru dalam
memahami kalimat positif tentang apa
pengetahuan faktual yang menonjol terkait
dan konseptual kemampuan anak dalam
berdasarkan rasa ingin tiap muatan pelajaran dan
tahu tentang: apa yang perlu usaha-
- dirinya, usaha pengembangan
- makhluk ciptaan untuk mencapai
Tuhan dan kompetensi yang
kegiatannya ditetapkan pada kelas yang
- benda-benda lain di diikutinya.
sekitarnya

72
RAPOR SEKOLAH DASAR ...2/3

2. Keterampilan
Aspek Catatan
Menyajikan kemampuan Diisi oleh guru dalam
mengamati, menanya, dan kalimat positif
mencoba dalam: tentang apa yang
- bahasa yang jelas, logis menonjol dan apa
dan sistematis yang perlu usaha-
- karya yang estetis usaha
- gerakan anak sehat pengembangan
- tindakan anak beriman untuk mencapai
dan berakhlak mulia kompetensi yang
ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.

73
RAPOR SEKOLAH DASAR ...3/3

3. Sikap
Aspek Catatan
Menerima, Diisi oleh guru dalam kalimat
menjalankan, dan positif tentang apa yang menonjol
menghargai ajaran dan apa yang perlu usaha-usaha
agama yang pengembangan untuk mencapai
dianutnya. kompetensi yang ditetapkan pada
kelas yang diikutinya.

Menunjukkan Diisi oleh guru dalam kalimat


perilaku jujur, positif tentang apa yang menonjol
disiplin, tanggung dan apa yang perlu usaha-usaha
jawab, santun, pengembangan untuk mencapai
peduli, percaya diri, kompetensi yang ditetapkan pada
dan cinta tanah air kelas yang diikutinya.

74
Sruktur Kurikulum

75
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM
Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi
KOMPETENSI INTI
Inti, Kompetensi Dasar, muatan
Pembelajaran, mata pelajaran,
dan beban belajar pada setiap
KOMPETENSI DASAR
satuan pendidikan dan program
pendidikan.
MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
76
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/12
STRUKTUR
KURIKULUM
• PAUDNI
• PENDIDIKAN DASAR
KOMPETENSI INTI  SD/MI/SDLB
 SMP/MTs/SMPLB

KOMPETENSI DASAR • PENDIDIKAN MENENGAH :


SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
• PENDIDIKAN NON FORMAL
MUATAN
PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
77
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 2/12
STRUKTUR PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi
KURIKULUM
anak.
SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan
umum (muatan nasional untuk satuan
KOMPETENSI INTI pendidikan; dan
muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai
dengan potensi dan keunikan lokal)
KOMPETENSI DASAR
SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas:
a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan
pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan
MUATAN pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan
PEMBELAJARAN lokal)
b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program
pengembangan kecakapan hidup.
BEBAN BELAJAR
78
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 3/12
STRUKTUR
KURIKULUM
SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang
sederajat
terdiri atas muatan:
KOMPETENSI INTI 1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
KOMPETENSI DASAR 4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
MUATAN
PEMBELAJARAN
7. Seni Dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga;
9. Keterampilan/Kejuruan; Dan
MATA PELAJARAN 10.Muatan Lokal.
(dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata
pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
BEBAN BELAJAR
79
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 4/12
STRUKTUR
KURIKULUM SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas muatan :
1. pendidikan agama;
KOMPETENSI INTI 2. pendidikan kewarganegaraan;
3. bahasa;
4. matematika;
KOMPETENSI DASAR
5. ilmu pengetahuan alam;
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
MUATAN
PEMBELAJARAN 8. pendidikan jasmani dan olahraga;
9. keterampilan/kejuruan; dan
10.muatan lokal.
MATA PELAJARAN (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih
mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan dan program pendidikan).
BEBAN BELAJAR
80
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 5/12
STRUKTUR
KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH
terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
KOMPETENSI INTI
SMALB dan SMK/MAK;
b. muatan peminatan akademik
SMA/MA dan SMK/MAK;
KOMPETENSI DASAR
c. muatan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk
SMA/MA, SMALB;
MUATAN
PEMBELAJARAN d. muatan peminatan kejuruan
untuk SMK/MAK; dan
e. muatan pilihan lintas minat atau
MATA PELAJARAN pendalaman minat untuk
SMK/MAK.

BEBAN BELAJAR
81
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 9/12
STRUKTUR
KURIKULUM
PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
a. muatan umum untuk SMA/MA,
SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas
KOMPETENSI INTI muatan :
1. pendidikan agama;
2. pendidikan kewarganegaraan;
KOMPETENSI DASAR 3. bahasa;
4. matematika;
5. ilmu pengetahuan alam;
MUATAN
PEMBELAJARAN
6. ilmu pengetahuan sosial;
7. seni dan budaya;
8. pendidikan jasmani dan olahraga;
MATA PELAJARAN 9. keterampilan/kejuruan; dan
10. muatan lokal

BEBAN BELAJAR
82
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 10/12
STRUKTUR PENDIDIKAN MENENGAH
KURIKULUM
terdiri atas :
b. Muatan peminatan akademik
KOMPETENSI INTI SMA/MA atau bentuk lain yang
sederajat terdiri atas:
1. matematika dan ilmu
KOMPETENSI DASAR
pengetahuan alam;
2. ilmu pengetahuan sosial;
MUATAN
PEMBELAJARAN 3. bahasa dan budaya; atau
4. peminatan lainnya.
MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
83
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 11/12
STRUKTUR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas :
KURIKULUM Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk
lain yang sederajat terdiri atas:
1. teknologi dan rekayasa;
KOMPETENSI INTI 2. kesehatan;
3. seni, kerajinan, dan pariwisata;
4. teknologi informasi dan
KOMPETENSI DASAR komunikasi;
5. agribisnis dan agroteknologi;
6. bisnis dan manajemen;
MUATAN 7. perikanan dan kelautan; atau
PEMBELAJARAN 8. peminatan lain yang diperlukan
masyarakat.
(Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan
akademik dan muatan pilihan lintas minat atau
MATA PELAJARAN pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan
peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau
pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam
Peraturan Menteri).
BEBAN BELAJAR
84
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 12/12
STRUKTUR PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas :
KURIKULUM
a. Struktur Kurikulum pendidikan
nonformal berisi program
pengembangan kecakapan hidup
KOMPETENSI INTI yang mencakup keterampilan
fungsional, sikap dan kepribadian
profesional, dan jiwa wirausaha
KOMPETENSI DASAR mandiri, serta Kompetensi dalam
bidang tertentu.
b. Struktur Kurikulum pendidikan
MUATAN nonformal terdiri atas struktur
PEMBELAJARAN kurikulum:
1. satuan pendidikan nonformal; dan
2. program pendidikan nonformal.
MATA PELAJARAN
(Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum
pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri)

BEBAN BELAJAR
85
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
KOMPETENSI INTI seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi
landasan Pengembangan Kompetensi
KOMPETENSI DASAR
dasar.

Kompetensi Inti dimaksud pada


MUATAN
PEMBELAJARAN mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
MATA PELAJARAN Pembelajaran, mata pelajaran atau
program dalam mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
BEBAN BELAJAR
86
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR Kompetensi Dasar merupakan
KURIKULUM
tingkat kemampuan dalam
konteks muatan Pembelajaran,
KOMPETENSI INTI pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi inti.

Kompetensi Dasar
MUATAN
PEMBELAJARAN dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, mata
MATA PELAJARAN
pelajaran atau mata kuliah
sesuai dengan Kompetensi inti.
BEBAN BELAJAR
87
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Beban belajar memuat:
1. jumlah jam belajar yang dialokasikan
untuk Pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran; atau
KOMPETENSI INTI
2. keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti Peserta Didik dalam satu
minggu, semester, dan satu tahun
pelajaran.
KOMPETENSI DASAR (2) Beban belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi:
a. kegiatan tatap muka;
MUATAN b. kegiatan terstruktur; dan
PEMBELAJARAN
c. kegiatan mandiri.

MATA PELAJARAN

BEBAN BELAJAR
88
KETERPADUAN ANTAR JENJANG: 7/12
....... kurikulum 2013 itu adalah usaha yang
terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi
lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan,
keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi PT
pembelajaran dan (4) reformasi penilaian.......

SMA/K

SMP TEMATIK TEMATIK


+ +
MAPEL MATA
SD TEMATIK (Integrasi KULIAH
TERPADU Pendidikan
(IPA dan IPS) Menengah
TEMATIK
TERPADU + SMA dan
(Semua Muatan MAPEL SMK)
kecuali agama)

89
Dasar Pertimbangan Penetapan
Struktur Kurikulum 2013

90
Pertimbangan Penetapan Struktur: 1/3

SD SMP SMA/SMK
Semua mata Tiap mata pelajaran Tiap mata pelajaran
pelajaran diajarkan mendukung semua mendukung semua
dengan pendekatan kompetensi [sikap, kompetensi [sikap,
yang sama [saintifik] keterampilan, keterampilan,
melalui mengamati, pengetahuan] pengetahuan] dengan
menanya, mencoba, penekanan yang berbeda
menalar,....

Bermacam jenis Mata pelajaran Mata pelajaran dirancang


konten pembelajaran dirancang terkait satu terkait satu dengan yang
diajarkan terkait dan dengan yang lain dan lain dan memiliki
terpadu satu sama memiliki kompetensi kompetensi dasar yang
lain [cross curriculum dasar yang diikat oleh diikat oleh kompetensi
atau integrated kompetensi inti tiap inti tiap kelas
curriculum] kelas

91
Pertimbangan Penetapan Struktur: 2/3

SD SMP SMA/SMK
Konten ilmu Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan sebagai alat alat komunikasi dan
diintegrasikan dan komunikasi dan carrier of knowledge
dijadikan penggerak carrier of knowledge
konten pembelajaran
lainnya

Tematik Terpadu Semua mata pelajaran Semua mata pelajaran


untuk Kelas I – VI diajarkan dengan diajarkan dengan pende-
pendekatan yang katan yang sama, yaitu
sama, yaitu pendekatan saintifik
pendekatan saintifik melalui mengamati,
melalui mengamati, menanya, mencoba,
menanya, mencoba, menalar,....
menalar,....

92
Pertimbangan Penetapan Struktur: 3/3

SD SMP SMA/SMK
TIK merupakan sarana SMA dan SMK memiliki
pembelajaran, mata pelajaran wajib
dipergunakan sebagai yang sama terkait dasar-
media pembelajaran mata dasar pengetahuan,
pelajaran lain keterampilan, dan sikap.

Penjurusan di SMK tidak


terlalu detil [sampai
bidang studi], didalamnya
terdapat
pengelompokkan
peminatan dan
pendalaman

93
PENGEMBANGAN STRUKTUR KURIKULUM SD 2013
Struktur Kurikulum Sekarang Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas IV-VI)
No Komponen I II III IV V VI
No Komponen I II III IV V VI A Kelompok A Tematik
1 Pend. Agama 4 4 4 3 3 3
A Matapelajaran
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
1 Pend. Agama 3 3 3 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 5 IPA - - - 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 6 IPS - - - 3 3 3
B Kelompok B
4 Matematika 5 5 5 1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
5 IPA 4 4 4 2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
6 IPS 3 3 3
Usulan: Pemisahan IPA dan IPS (Kelas V-VI)
7 Seni Budaya & Ketrpln. 4 4 4 No Komponen I II III IV V VI
Pend. Jasmani, OR & A Kelompok A Tematik
8 Kes. 4 4 4 1 Pend. Agama 4 4 4 4 3 3
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 5 6 6 6 4 4
B Muatan Lokal 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 7 7
C Pengembangan Diri 2 2 2 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA - - - - 3 3
Jumlah 26 27 28 32 32 32 6 IPS - - - - 3 3
B Kelompok B
1 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
2 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
94
MATERI KURIKULUM SD/MI Tahun 1994 – 2013
Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004
No Komponen I II III IV V VI No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama 2 2 2 2 2 2 1 Pend. Agama 3
Pend. Pancasila dan 2 Pend. Kewarganegaraan -

Pendekatan TEMATIK
2 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 5
3 Bahasa Indonesia 10 10 10 8 8 8 4 Matematika 5
4 Matematika 10 10 10 8 8 8 5 IPA 4
5 IPA - - 3 6 6 6 6 IPS 4
6 IPS - - 3 5 5 5 7 Ker. Tangan & Kesenian 4
7 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 2 2 2 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4
8 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 2 2 2 9 Muatan Lokal -
9 Muatan Lokal 2 2 4 5 7 7 10 Pengembangan Diri 2
10 Pengembangan Diri - - - - - - Jumlah 27 31
Jumlah 30 30 38 40 42 42
Struktur Kurikulum 2006 Struktur Kurikulum 2013
No Komponen I II III IV V VI No Komponen I II III IV V VI
1 Pend. Agama 3 3 3 1 Pend. Agama 4 4 4 4 4 4
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 Pend. Pancasila &
2 5 6 6 6 6 6
3 Bahasa Indonesia 5 5 5 Kewarganegaraan
4 Matematika 5 5 5 3 Bahasa Indonesia 8 8 10 10 10 10
5 IPA 4 Matematika 5 6 6 6 6 6
Pendekatan 4 4 4 5 IPA - - - - - -
6 IPS TEMATIK 3 3 3
Seni Budaya & 6 IPS - - - - - -
7 4 4 4 7 Seni Budaya & Prakarya 4 4 4 6 6 6
Keterampilan
8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 8 Pend. Jasmani, OR & Kes. 4 4 4 4 4 4
9 Muatan Lokal 2 2 2 9 Muatan Lokal - - - - - -
10 Pengembangan Diri 2 2 2 10 Pengembangan Diri - - - - - -
Jumlah 26 27 28 32 32 32 Jumlah 30 32 34 36 36 36
95
MATERI KURIKULUM SMP/MTs Tahun 1994 – 2013
Struktur Kurikulum 1994 Struktur Kurikulum 2004
No Komponen VII VIII IX No Komponen VII VIII IX
1 Pend. Agama 2 2 2 1 Pend. Agama 2 2 2
2 Pend. Pancasila & Kewarganegaraan 2 2 2 2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 6 6 6 3 Bahasa Indonesia 5 5 5
4 Matematika 6 6 6 4 Matematika 5 5 5
5 IPA 6 6 6 5 IPA 5 5 5
6 IPS 6 6 6 6 IPS 5 5 5
7 Bahasa Inggris 4 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 4
8 Ker. Tangan & Kesenian 2 2 2 8 Kesenian 2 2 2
9 Pend. Jasmani & Kes. 2 2 2 9 Pend. Jasmani 3 3 3
10 Muatan Lokal 6 6 6 10 TIK / Keterampilan 2 2 2
Jumlah 42 42 42 Jumlah 35 35 35

Struktur Kurikulum 2006 Struktur Kurikulum 2013


No Komponen VII VIII IX No Komponen VII VIII IX
1 Pend. Agama 2 2 2 1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pend. Kewarganegaraan 2 2 2 Pendidikan Pancasila &
2 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 Kewarganegaraan
4 Matematika 4 4 4 3 Bahasa Indonesia 6 6 6
5 IPA 4 4 4 4 Matematika 5 5 5
6 IPS 4 4 4 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Bahasa Inggris 4 4 4 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Seni Budaya 2 2 2 7 Bahasa Inggris 4 4 4
9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 2 2 2 8 Seni Budaya (termasuk mulok) 3 3 3
10 Keterampilan / TIK 2 2 2 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
9 3 3 3
(termasuk mulok)
11 Muatan Lokal 2 2 2 10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
12 Pengembangan Diri 2* 2* 2* Jumlah 38 38 38
Jumlah 32 32 32
96
Struktur Kurikulum 2013
(sesuai Permendikbud)

97
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
1 Capaian pembelajaran Perlunya ditetapkan standar
disusun berdasarkan materi kompetensi kelulusan dan standar
pelajaran bukan kompetensi kompetensi kelas untuk
yang harus dimiliki peserta menyatakan capaian
didik pembelajaran
2 Kompetensi diturunkan dari Kompetensi dirumuskan dalam
pengetahuan yang diperoleh tiga domain, yaitu sikap,
dari mata pelajaran keteramilan, dan pengetahuan
3 Walaupun kelas I – III Perlunya merumuskan
menerapkan pembelajaran kompetensi inti untuk masing-
tematik, tidak ada masing kelas
kompetensi inti yang
mengikat semua mata
pelajaran

98
Dasar Pemikiran Perancangan Struktur Kurikulum SD
No Permasalahan Penyelesaian
4 Walaupun kelas I-III Mata pelajaran harus
menerapkan pembelajaran dipergunakan sebagai sumber
tematik, tetapi warna mata kompetensi bukan yang yang
pelajaran sangat kental diajarkan
bahkan berjalan sendiri-
sendiri dan saling
mengabaikan
5 Kompetensi siswa hanya Penilaian terhadap semua
diukur dari kompetensi domain kompetensi
pengetahuan yang menggunakan penilaian otentik
diperolehnya melalui [proses dan hasil]
penilaian berbasis tes
tertulis
6 Penilaian hanya berdasarkan Penilaian berdasarkan
kompetensi dasar saja kompetensi dasar dan
kompetensi inti

99
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
No Permasalahan Penyelesaian
7 Peserta didik pada jenjang satuan Perlunya proses pembelajaran yang
sekolah dasar belum perlu diajak menyuguhkan keutuhan pada peserta
berfikir tersegmentasi dalam mata didik melalui pemilihan tema
pelajaran-mata pelajaran terpisah
karena masih berfikir utuh
8 Banyak sekolah alternatif yang Perlunya menerapkan sistem
menerapkan sistem pembelajaran pembelajaran integratif berbasis tema
integratif berbasis tema yang
menujukkan hasil menggembirakan
9 Adanya keluhan banyaknya buku Perlunya penyederhanaan mata
yang harus dibawa oleh anak sekolah pelajaran
dasar sesuai dengan banyaknya mata
pelajaran

100
Standar Kompetensi Lulusan: Domain Keterampilan
No Permasalahan Penyelesaian
10 Indonesia menerapkan sistem Perlunya membantu
guru kelas dimana semua memudahkan tugas guru dalam
mata pelajaran [kecuali menyampaikan pelajaran sebagai
agama, seni budaya, dan suatu keutuhan dengan
pendidikan jasmani] diampu meminimumkan jumlah mata
oleh satu orang guru pelajaran tanpa melanggar
ketentuan konstitusi [idealnya
tanpa mata pelajaran sama]
11 Banyak negara menerapkan Dapat dipergunakan sebagai
sistem pembelajaran berbasis acuan dalam usaha meringankan
tematik-integratif sampai SD beban guru kelas yang harus
kelas VI, seperti Finlandia, mengampu sejumlah mata
England, Jerman, Scotland, pelajaran
Perancis, Amerika Serikat
(sebagian), Korea Selatan,
Australia, Singapura, New
Zealand,, Hongkong, Filipina

101
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
1 Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI
2 Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada
tiap kelas
3 Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua
mata pelajaran
4 Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata
pelajaran
5 Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran

102
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No Komponen Rancangan
6 Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi
anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan
sebagai sumber kompetensi untuk membentuk sikap
ilmuwan dan kepedulian dalam berinteraksi sosial dan
dengan alam secara bertanggung jawab.
7 Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan
hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi
satu. Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya
beban guru, kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk
mencari materi pembahasan yang kontekstual, berjalan
sendiri melampaui kemampuan berbahasa peserta
didiknya seperti yang terjadi saat ini, dll
8 Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat
perubahan proses pembelajaran dan penilaian

103
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
• Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang
memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”,
“daya”, dll.
• Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-
masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung,
maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
• Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa
Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya
beberapa bagian materi IPA), dampak negatifnya:
– Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
– Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga
tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai
kolom sains.

104
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar

• Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12


tahun) sudah masuk pada tahap berpikir
abstrak (operasi formal ), sehingga sudah
mampu memahami konsep-konsep
keilmuan secara sederhana
• Dengan matapelajaran IPA/IPS yang
terpisah, proses pembelajaran di SD tetap
dapat dilaksanakan dengan pendekatan
tematik-terpadu.

105
STRUKTUR KURIKULUM SD
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4
Pekerti
2 PPKN 5 5 6 5 5 5
3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 4 4 4 4 4
muatan lokal*)
8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal).
Jumlah 30 32 34 36 36 36

Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 106
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 1/3
• Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-
penggalan yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]
• Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan
mata pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu
dengan yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006],
mapel tertentu akan menghasilkan keluaran-keluaran yang
sama dengan mapel lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta,
Kanada]
• Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada
rumusan kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian
keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi
siswa untuk dapat membuat keterkaitan antar mapel akan
memperkuat pembelajaran siswa. [Departemen Pendidikan
Alberta, Kanada]

107
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3

• Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah


salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi
[pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel
digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang
lebih mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai
siswa.
• Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya
pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs,
James Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa
kurikulum adalah terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan
berbagai istilah lain yang memiliki arti yang sama.
• James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in
real life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t
ask which part is mathematics, which part is science, which part is
history, and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and
skill from any and all sources that might be helpful”
108
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU : 2/3

Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik


terpadu akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa, konvergensi pemahaman
yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi
antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana menurut penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi
satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah
sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi.

109

Anda mungkin juga menyukai