Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM IPA di SD

Ir.M.Soeprijadi Djoko L., M.Pd.


Pengertian Kurikulum

• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (PP Nomor 19
tahun 2005 )
Menurut Hamalik,
Isi dan materi pelajaran

Kurikulum Rencana pembelajaran

Pengalaman belajar
Sejarah Kurikulum
 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004,
2006, 2013
 konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem
politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara
 kurikulum nasional dirancang berdasarkan
landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD
1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari
tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi (KBK)
1968 1994
Kurikulum Sekolah Kurikulum 1994 2013
Dasar Kurikulum 2013

1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015

1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan Sekolah
5 Dasar
Review
 Menurut Anda, kurikulum manakah yang relevan
dengan kondisi sekarang?
 Apakah KTSP sudah mampu menyelesaikan
permasalahan pendidikan di negara kita?
Perubahan Paradigma Pendidikan
 Schooling  learning
Schooling adalah pendidikan berbasis sekolah, artinya tujuan
pendidikan, materi pelajaran dan sistem pembelajaran berpusat pada
sekolah atau guru; Learning adalah pendidikan yang berpusat siswa,
artinya tujuan pendidikan, materi ajar dan sistem pembelajaran
diorientasikan pada kebutuhan siswa.
 Implikasi
1. Active learning and joyful learning
2. Guru membuat suasana belajar inovatif dan kreatif
3. Guru menguasai multimetode/ multi-media untuk mendorong
bereksplorasi, belajar dari mengamati (import) ke menjelas kan (eksport)
 Knowledge-based learning  competence-based learning
Knowledge-based learning adalah pembelajaran yang berbasis
pada pengetahuan, artinya siswa belajar mengenai pengetahuan.
Competence-based learning adalah pembelajaran yang berbasis
pada kecakapan, membangun pengetahuan dalam arti luas
(kognitif, afektif, psikomotor) dan mengaplikasikannya ke
kehidupan dunia nyata.
 Implikasi
Pembelajaran tidak didasarkan pada terbentuknya kecakapan untuk
membangun konsep (pengetahuan), ketrampilan dan nilai-nilai,
serta menerapkannya untuk memecah kan masalah di dunia nyata.
 Instructive  facilitative
Instructive: penyampaian pengetahu an kepada siswa
melalui pengajaran/ instruksi guru
Facilitative: pembentukan lingkungan untuk untuk
meningkat kan keefekti an belajar.
 Implikasi
Guru bukan pengajar, tetapi fasilitator
Menggunakan pendekatan penemuan, inkuiri, dan
pemecahan masalah
Mengurangi penggunaan pendekatan ekspositori
 Centralized  decentralized
Centralized adalah pendidikan yang kurikulumnya
ditentukan oleh pemerintah pusat. Decentralized
adalah pendidikan yang kurikulumnya ditentukan
oleh daerah dan sekolah, sesuai dengan potensinya.
 Implikasi
Otonomi pendidikan ada di daerah/ sekolah
Sekolah mandiri dalam mengelola proses
pendidikan (school-based management)
 Government role  community role
Government roll, artinya yang memegang peranan utama
dalam pendidikan adalah pemerintah. Community roll,
artinya yang memegang peran utama dalam pendidikan adalah
masyarakat.
 Implikasi
Ketergantungan sekolah pada pemerintah dikurangi
Partisipasi masyarakat dalam menunjang kehidupan dan
sistem persekolahan ditingkat kan
BP3 menjadi dewan sekolah: orang tua dan masyarakat.
 Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan proses
pembelajaran IPA dapat diuraikan sebagai berikut (Pusat
Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2003) :
 Pembelajaran IPA ditekankan pada pemberian pengalaman langsung
kepada siswa
 Pembelajaran berpusat pada siswa
 Pelaksanaan pembelajaran perlu mempertimbangkan: (a) empat pilar
pendidikan (learning to know, learning to do, learning to be,
learning to live together), (b) inkuiri sains, (c) konstruktivisme, (d)
sains, lingkungan, teknologi, masyarakat, (e) penyelesaian masalah,
(f) bermuatan nilai.
 Aspek bekerja ilmiah diajarkan secara terintegrasi dengan materi
pelajaran IPA.
 Tugas proyek perlu diberikan dan selalu ditinjau ulang untuk
disempurnakan.
 Penilaian kemajuan belajar siswa dilaksanakan selama
proses pembelajaran, terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran, dalam arti kemajuan belajar dinilai dari
proses, bukan dari produk.
 Siswa berkemampuan tinggi perlu mendapat
pengayaan.
Latar Belakang
 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kum­pulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
 Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara Ilmiah.
Tujuan
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa ber­dasarkan keberadaan, keindahan
dan keteraturan atam ciptaan-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat.
Tujuan Lanjutan....
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
atam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, men­jaga dan melestarikan tingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
ketera­turannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP/MTs
Ruang Lingkup
 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan
lingkungan, serta kesehatan.
 Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi:
cair, padat dan gas.
 Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi,
panas, magnet, Listrik, cahaya dan pesawat sederhana
 Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata
surya, dan benda-benda langit lainnya.
Komponen – komponen
Kurikulum
 Tujuan
Berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan
mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan
nasional
 Materi
Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek baik yang
berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran
yang biasanya tergambarkan pada isi setiap materi
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan
kegiatan siswa.
Prinsip-prinsip pengembangan isi
kurikulum
 Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang
terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran
yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar
dan pembelajaran.
 Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan
masing-masing satuan pendidikan
 Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Metode
 Berhubungan dengan implementasi kurikulum-

penyusunannya hendaknya berdasarkan analisis tugas


yang mengacu pada tujuan kurikulum dan
berdasarkan perilaku awal siswa.
 Tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan,

yaitu pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran,


pendekatan yang berpusat pada siswa, dan pendekatan
yang berorientasi pada kehidupan masyarakat.
 Evaluasi
 Komponen untuk melihat efektivitas pencapaian
tujuan
 Fungsi : untuk mengetahui apakah tujuan yang
telah ditetapkan telah tercapai atau belum, atau
evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang ditetapkan.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai