Anda di halaman 1dari 47

Nama Kelompok

• Kadek Devi Hathaniya 1713041012


• Luh Winda Hita Parayanti 1713041031
• Rai Putri Diantari 1713041034
• Gede Angga Adi Wiguna 17130410
Kurikulum
Secara garis besar, kurikulum dapat
diartikan sebagai seperangkat materi
pendidikan dan pengajaran yang
diberikan kepada murid sesuai dengan
tujuan pendidikan yang akan dicapai.

Dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat (19),


kontitusi menyatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Landasan Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum harus


didasarkan pada landasan dan Landasan Landasan
prinsip-prinsip pengembangan Filosofis Psikologis
yang berlaku, agar pengembangan
kurikulum yang dilaksanakan
sesuai dengan apa yang menjadi
tujuan dari pendidikan nasional Landasan Ilmu
Landasan
Pengetahuan
Sosiologis
dan Teknologi
ORGANISASI KURIKULUM

bahan atau isi kurikulum disusun dalam bentuk mata


Subject pelajaran yang terpisah-pisah, misalnya mata pelajaran
Matter Curriculum sejarah, ilmu bumi, kimia, fisika, berhitung, dan lain
sebagainya.

pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan tetapi setiap mata


Correlated pelajaran yang memiliki kedekatan ataupun mata pelajaran
Curriculum sejenis dikelompokan sehingga menjadi satu bidang studi (broad
field), seperti misalnya mata pelajaran geografi, sejarah,
ekonomi dikelompokan dalam bidang studi IPS.

Integrated tidak lagi menampakan nama-nama mata pelajaran atau


Curriculum bidang studi. Belajar berangkat dari suatu pokok masalah yang
harus dipecahkan.
Sejarah Pengembangan Kurikulum di Indonesia
1 2
Rencana Rencana
Pelajaran 1947 Pendidikan 1964

3 4
Kurikulum Kurikulum
1968 1975

5 6
Kurikulum Kurikulum
1984 1994

7 Kurikulum 8 Kurikulum 9
Kurikulum
Berbasis Tingkat Satuan
2013
Kompetensi Pendidikan
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dibuat seiring dengan kemerosotan
karakter bangsa Indonesia, Korupsi, penyalahgunaan obat
terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan
lain-lain adalah kejadian yang menunjukkan kualitas
pendidikan dan sumber daya manusia yang rendah serta
rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa.

Global Institute dan Programme for International


Student Assessment (PISA) merujuk pada suatu
simpulan bahwa prestasi peserta didik Indonesia
tertinggal dan terbelakang

Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP)


yang dilandasi pemikiran tentang tanangan masa depan,
presepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, kompetensi masa depanm dan fenomena negatif
yang mengemuka.
Tujuan Kurikulum 2013

• Menurut Kemendikbud Kurikulum 2013


bertujuan untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agara memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga Negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Karakteristik Kurikulum 2013
• Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat.
• Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.
• Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan ketarampilan.
• Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
Karakteristik Kurikulum 2013
• Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasian (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
• Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertical)
• Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak
desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi
kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
Karakteristik Kurikulum 2013
• Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah
(kontekstual) karena berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik
untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan
kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan
subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam
bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan
transfer pengetahuan.
• Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Proses pembelajaran pada satuan • dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik
pendidikan diselenggarakan secara mencari tahu
interaktif, inspiratif, menyenangkan, • dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
menantang, memotivasi peserta belajar berbasis aneka sumber belajar
didik untuk untuk berpartisipasi • dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
aktif, serta memberikan ruang yang penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan • dari pembelajaran berbasis konten menuju
kemandirian sesuai dengan bakat, pembelajaran berbasis kompetensi
minat, dan perkembangan fisik serta • dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran
psikologis peserta didik.
terpadu
• dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan jawaban yang yang
kebenarannya multi dimens
• dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif
• peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan
fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills)
Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
• pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat. Terkait dengan prinsip di atas,
• pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan dapat dinyatakan bahwa proses
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), pembelajaran kurikulum 2013
membangun kemauan (Ing madyo mangun karso), dan lebih menekankan pada
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang menekankan
pembelajaran (tut wuri handayani). keaktifan siswa belajar secara
• pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan mandiri. Peserta didik diberikan
di masyarakat kesempatan untuk membangun
• pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja pengetahuan mereka sendiri.
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan dimana saja Pandangan ini sesuai dengan
adalah kelas prinsip pembelajaran
• Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk konstruktivistik.
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
• pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
peserta didik.
Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013
Domain pembelajaran Kurikurulum 2013 diadopsi
dari domain pembelajaran merurut Bloom.

3. Domain
1. Domain Kognitif 2. Domain Afektif
Psikomotorik

Domain Domain
domain afektif pengetahuan atau keterampilan
diperoleh kognitif diperoleh diperoleh melalui
melalui aktivitas melalui aktivitas aktivitas
menerima, mengigat, mengamati,
menjalankan, memahami, menanya,
menghargai, menerapkan, mencoba, menalar,
menghayati dan menganalisis, menyaji, dan
mengamalkan mengevaluasi, dan mencipta.
mencipta
Karakteristik Pembelajaran Kurikulum 2013
• kurikulum 2013 memperkuat pembelajarannya dengan pendekatan ilmiah
(scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam
suatu pelajaran).
• Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati (observing), menanya (questioning), menalar
(associating), mencoba (eksperimenting), membentuk jejaring (networking) untuk
semua mata pelajaran.
• menerapkan pembelajaran berbasis penyingkapan atau penelitian
(discovery/inquiry learning), pembelajaran yang mendorong kemampuan peserta
didik untuk menghasilkan karya konstektual, baik individual maupun kelompok
dengan menggunakan pendekatan pembeljaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
• kurikulum 2013 pada dasarnya menekankan juga pada model pembelajaran
kooperatif dan model pembelajaran kontekstual
Design Pembelajaran Kurikulum 2013

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam


bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada
Standar Isi

Perencanaan pembelajaran meliputi


penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran dan penyiapan media dan
sumber belajar, perangkat penilaian Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran merupakan


implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

a) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk


mengikuti proses pembelajaran; b) memberi motivasi
belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
PENDAHULUAN dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional dan internasional; c) mengajukan pertanyaan -
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari; d) menjelaskan
tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan e) menyampaikan cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013

Pada kegiatan inti, setiap guru dituntut untuk


menggunakan berbagai model pembelajaran, berbagai
media pembelajaran, dan berbagai sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau
tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
KEGIATAN INTI penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan. Berapa teknik yang
mungkin dapat diterapkan adalah, teknik Every One is a
Teacher Here, Group Investigation, Jigsaw Learning, The
Power of Two, Advance Organiser, Active Debate,
Sinergetic Teaching, Poster Session, Student Achievement
Devision Team (STAD), Team Game Tornament (TGT),
Team Quiz, Concep Map, dan lain-lain
Proses Pembelajaran Kurikulum 2013
• Proses pembelajaran Kurikulum 2013
terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler
dan pembelajaran ekstra-kurikuler. • Proses pembelajaran intra-kurikuler
• Pembelajaran intra kurikuler adalah Proses pembelajaran di SD/MI
proses pembelajaran yang berkenaan berdasarkan tema sedangkan di
dengan mata pelajaran dalam struktur SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK
kurikulum dan dilakukan di kelas, berdasarkan Rencana Pelaksanaan
sekolah, dan masyarakat.
Pembelajaran yang dikembangkan guru
• Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas • Proses pembelajaran didasarkan atas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar prinsip pembelajaran siswa aktif untuk
kegiatan pembelajaran terjadwal secara menguasai Kompetensi Dasar dan
rutin setiap minggu. Pramuka adalah Kompetensi Inti pada tingkat yang
kegiatan ekstra-kurikuler wajib. memuaskan (excepted).
Struktur Kurikulum SD • Mata pelajaran Kelompok A adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat
• Mata pelajaran Kelompok B adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan
oleh pemerintah daerah.
• Satuan pendidikan dapat menambah jam
pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan
pendidikan tersebut.
• kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah,
dan Palang Merah Remaja.
• Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III
masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk
kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam
setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.
Struktur Kurikulum SMP • Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat
• Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan
oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
• Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan
Sosial dikembangkan sebagai mata pelajaran
integrative science dan integrative social studies
• Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni
rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
• Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni
kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
• kegiatan ekstrakurikuler SMP/MTs antara lain
Pramuka, Organisasi Siswa Intrasekolah, Usaha
Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
• Beban belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII,
dan IX masing-masing 38 jam per minggu. Jam
belajar SMP/MTs adalah 40 menit.
Struktur Kurikulum SMA
Struktur Kurikulum SMA

• Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta


didik - Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Untuk MA
dapat menambah dengan mata pelajaran kelompok peminatan
keagamaan.
• Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam belajar per
minggu sebesar 4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38
jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk kelas XI dan XII bertambah
dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar untuk
setiap jam belajar adalah 45 menit.
SISTEM PENDIDIKAN
DI MESIR
C
Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan Mesir menunjukkan bahwa pendidikan


bertujuan mendidik akal dan jiwa serta mengembangkannya
hingga batas-batas yang memungkinkan peserta didik mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Proses pendidikan
dapat membentuk kepribadian Muslim yang seimbang,
pendidikan tidak hanya mengembangkan aspek kognitif (akal)
semata tetapi perlu menyelaraskan dengan aspek afektif (moral)
dan psikomotorik (keterampilan).
Tujuan Pendidikan
• Pendidikan dimaksudkan untuk menegakkan demokrasi dan
persamaan kesempatan serta pembentukan individu-individu
yang demokratis.
• Pendidikan juga dimaksud sebagai pembangunan bangsa
secara menyeluruh, yaitu menciptakan hubungan fungsional
antara produktivitas pendidikan dan pasar kerja.
• Pendidikan juga harus diarahkan pada penguatan rasa
kepemilikan individu terhadap bangsa, dan penguatan atas
budaya dan identitas Arab.
Tujuan Pendidikan
• Pendidikan harus mampu menggiring masyarakat pada
pendidikan sepanjang hayat melalui peningkatan diri dan
pendidikan diri sendiri.
• Pendidikan harus mencakup pengembangan ilmu dan
kemampuan tulis baca, berhitung, mempelajari bahasa-bahasa
selain bahasa Arab, cipta seni, serta pemahaman atas
lingkungan.
• Pendidikan bertujuan pula sebagai kerangka kerjasama dalam
pengembangan kurikulum dan penilaian
Stuktur dan Jenis Pendidikan
• Pendidikan dasar; terdiri dari tahap primer dan tahap
persiapan. Untuk pendidikan dasar berusia 4-14 tahun:
taman kanak-kanak (TK) selama dua tahun, lalu diikuti oleh
sekolah dasar (Altaklimil Islamiy) selama lima tahun, dan
sekolah persiapan selama tiga tahun.
• Pendidikan menengah; sekolah menengah selama tiga
tahun, untuk usia 15-17 tahun.
• Pendidikan pasca pendidikan menengah.
Jenis Pendidikan

Pendidikan Pendidikan
Formal Vokasional dan
Teknik

Pendidikan
Non Formal
Jenis-jenis Sekolah
Sekolah Pemerintah
• Sekolah Arab
• Eksperimental Language Schools.

Sekolah Swasta
• Sekolah Ordinary
• Sekolah Bahasa
• Sekolah Agama
• Sekolah Internasional
Manajemen Pendidikan
• Otoritas
Sistem pendidikan Mesir adalah tanggung jawab kementerian negara.
Kementerian Pendidikan bertanggung jawab mulai dari pendidikan prasekolah
sampai ke pendidikan tinggi dalam aspek perencanaan, kebijakan, kontrol
kualitas, koordinasi dan pengembangannya. Pejabat-pejabat pendidikan di
tingkat governorat bertanggung jawab atas pengimplementasiannya.
Kementerian Urusan Al-Azhar bertanggung jawab mengatasi kebijakan
dan perencanaan pendidikan pada Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi
serta sekolah-sekolah lainnya dalam lingkungan Al-Azhar
Manajemen Pendidikan
• Personalia.
Kementerian Pendidikan hampir memiliki 2000 staf
profesional dan pendukung, biasanya dipilih dengan cermat. Para
perencana biasanya dipilih dari lulusan Universitas dengan
tambahan pendidikan selama 1 tahun di institut perencanaan di
Kairo.
Manajemen Pendidikan
• Kurikulum dan Metodologi Pengajaran.
Di Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri dari
konsultan, supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan guru-guru yang
berpengalaman. Biasanya ada sebuah panitia untuk setiap mata pelajaran
atau kelompok pelajaran, dan ketua-ketua panitia ini diundang rapat sehingga
segala keputusan dapat dikoordinasikan. Kurikulum yang sudah dihasilkan oleh
panitia diserahkan kepada Dewan Pendidikan Pra Universitas yang secara
resmi mengesahkan untuk diimplementasikan. Berdasarkan peraturan, kurikulum
dapat dirubah dan disesuaikan untuk mengakomodasikan kondisi setempat
atau hal-hal khusus
Manajemen Pendidikan

• Buku teks menurut kurikulum tidak persis sama dengan kurikulum


yang dilaksanakan. Perbedaannya disebabkan oleh faktor
seperti kondisi kelas, kurangnya alat peraga dan perlengkapan
lainnya, dan kualitas guru bertentangan dengan apa yang
digariskan dalam kurikulum, serta kebanyakan pengajaran masih
berorientasi verbal.
Ujian, Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi
• Ujian naik kelas
ditetapkan pada grade
2, 4, dan 5,
• Ujian negara pertama
dilaksanakan pada akhir
grade 8 dan
mendapatkan sertifikat
Waktu Belajar Siswa Di Mesir
• Di Mesir siswa hanya sekolah
dari hari Minggu hingga Kamis
dari pukul 09.00 sampai 15.00,
pada hari Jumat dan Sabtu
siswa yang berada di Mesir
diliburkan. Dan siswa di Mesir
satu tahun akademik yaitu dari
bulan September sampai
Agustus.
Kelebihan Kurikulum 2013
• Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
• Adanya penilaian dari semua aspek meliputi nilai kesopanan,
religi, praktek, sikap dan lain-lain.
• Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang
telah diintegrasikan kedalam semua program studi.
• Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan
pendidikan nasional.
• Kurikulum ini sangat tanggap dengan fenomena dan perubahan
sosial.
• Standar penilaian mengarahkan pada penilaian berbasis
kompetensi seperti sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara
proporsional.
• Mengharuskan adanya remidiasi secara berkala.
• Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
• Buku dan kelengkapan dokumen disiapkan lengkap oleh
pemerintah.
Kekurangan Kurikulum 2013
• Guru banyak salah paham, karena beranggapan dengan
kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada
siswa di kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus
tetap ada penjelasan dari guru.
• Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
dengan kurikulum 2013 ini.
• Kurangnya pemahaman guru dengan konsep
pendekatan Scientific.
• Kurangnya keterampilan guru merancang RPP.
• Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik.
• Terlalu banyak materi yang dikuasai siswa.
• Beban belajar siswa dan termasuk guru terlalu berat,
sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
Kelebihan Kurikulum yang berlaku di
negara Mesir
• Sistem Evaluasi di negara Mesir cukup baik, soal Ujian
Nasional mereka berbentuk Essay sedangkan di Indonesia
Pilihan Ganda
• Hari libur sekolah di Mesir 2 hari, sedangkan di Indonesia
hanya 1 hari
• Di Mesir untuk masuk fakultas tidak diadakan ujian lagi,
melainkan cukup ujian penghabisan Tsanawiyah (SMA)
• Waktu belajar untuk SD di Mesir lebih cepat 1 tahun di
bandingkan dengan Indonesia.
Kekurangan Kurikulum yang berlaku
di negara Mesir
• Di Mesir untuk naik ke grade selanjutnya penilaian tidak
berasal dari kegiatan sehari- hari dan sikap. Tetapi hanya
dari Ujian Semester yang soalnya berasal dari pemerintah
pusat
• Umumnya hanya murid-murid yang mendapat skor tinggi
saja yang dapat masuk ke sekolah-sekolah menengah
akademik yang diinginkan menuju Universitas. Jika tidak,
mereka masuk kesekolah-sekolah teknik atau institut
pendidikan lain.
• Siswa masuk satu fakultas menurut jurusannya, dan
menurut tertib tingkat lulusnya dalam ujian penghabisan
Tsanawiyah. Pelajar-pelajar yang nilanya istimewa, baik
sekali, didahulukan menerimanya dari pelajar-pelajar
yang nilainya baik atau maqbul.
Persamaan dan perbedaan kurikulum
yang terdapat di Indonesia dan di Mesir
Persamaan Kurikulum Di Indonesia dengan Di
Mesir
■ Biaya pendidikan dibiayai oleh pemerintah
■ Menggunakan aspek penilaian afektif, kognitif, dan psikomotorik
■ Menggunakan prinsip pendidikan yang harus fleksibel dan relevan
■ Wajib belajar 9 tahun
■ Sistem pendidikan mengikuti pola 6 + 3 + 3
■ Jenjang perguruan tinggi hampir sama
■ Mesir juga menghadapi permasalahan pendidikan yang hampir sama
dengan di Indonesia. Populasi manusia yang ada di Mesir sebanyak 92
juta jiwa dan 25% diantaranya tidak dapat membaca dan menulis
■ Penentuan nilai akhir dengan ujian nasional
Perbedaan Sistem Pendidikan antara di
Indonesia dan di Mesir
■ Pendidikan di Mesir sangat sentralistik
■ Di Mesir kurikulum yang ada umumnya menitikberatkan pada studi
Islam. Negara ini juga melaksanakan sekolah internasional yang
mengikuti kurikulum Amerika, Inggris, atau Kanada
■ Ada tiga jenis sekolah menengah atas di Mesir: Menengah Umum,
Menengah Al-Azhar, Menengah Teknik. Indonesia ada dua jenis: SMA
dan SMK
■ Sistem pendidikan Mesir memiliki dua struktur parallel yaitu struktur
sekuler (umum) dan struktur keagamaan Al-Azhar
■ 7. Di Mesir siswa hanya sekolah dari hari Minggu hingga Kamis dari
pukul 09.00 sampai 15.00, pada hari Jumat dan Sabtu siswa yang berada
di Mesir diliburkan. Dan siswa di Mesir satu tahun akademik yaitu dari
bulan September sampai Agustus
DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai