Anda di halaman 1dari 80

KELUARGA BARU DI DESA BONTOLEMPANGANG

Editor :
Sitti Syakirah Abu Nawas, M.Th.I

Kontributor :
Muh. Aswan | Mujiburrahman | Rahmah Maghfirah | Juliati
Ningsi Indasari|

i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat kita haturkan selain memanjatkan puji
syukur kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kuliah kerja nyata
(KKN). Tak lupa senantiasa teriring sholawat dan salam kepada
Baginda Rasulullah SAW. sebagai suri tauladan umat muslim di
dunia. Sosok yang telah membawa umat muslim dari lembah
kehinaan menuju lembah kemuliaan.

Kuliah Kerja Nyata ini adalah merupakan salah satu


persyaratan untuk dapat lulus di perguruan tinggi yang wajib
ditempuh di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah
dilaksanakan kurang lebih 45 hari. Buku ini adalah laporan akhir
KKN UIN Alauddin Makassar Tahun 2020 di Kecamatan
Bontolempangan, Desa Bontolempangang, Kabupaten Gowa sebagai
bentuk laporan pertanggungjawaban.
Dengan selesainya laporan kuliah kerja nyata ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak-pihak yang telah memberikan
masukan-masukan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis akan
menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih
yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Prof. H. Hamdan Juhannis, M.A., P.hD. selaku Rektor
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang banyak
memberikan bantuan, motivasi, serta arahan dalam
pelaksanaan KKN.
2. Bapak Dr. Muhammad Shuhufi, M.Ag.selaku ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN
Alauddin Makassar yang telah membuka program KKN di
periode ini.
3. Bapak H. Muslimin S. Sos, M. Ap selaku Camat
Bontolempangan, Kabupaten Gowa atas kesediannya
menerima dan menyambut kami dengan baik dan seluruh staf
Kecamatan, serta senantiasa mendukung program-program
kerja kami.
4. Bapak Murhadi Sp.d selaku Kepala Desa Bontolempangang,
Kecamatan Bontolempangan yang selalu memberi kami
dukungan berupa moril ataupun materi dan seluruh staf dan
pegawai kantor Desa Bontolempangang.

ii
5. Ibu St. Syakira SA.g. MT.h.I selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberi kami bimbingan, arahan dan petunjuk guna
terlaksananya program kerja dengan efektif.
6. Seluruh Tokoh pendidik, Tokoh Agama dan Tokoh
Masyarakat lainnya yang telah membimbing kami dalam
pelaksanaan KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 65
Tahun 2021.
7. Seluruh Pegawai/Staf Lembaga penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar yang telah
mempersiapkan segala sesuatunya sehingga KKN dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa(i) KKN UIN Alauddin Makassar
Angkatan 65 Tahun 2021.
9. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tak
terhingga kepada kami dalam pelaksanaan program kerja
KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 65 Tahun 2021 di
Desa Bontolempangang, Kecamatan Bontolempangan,
Kabupaten Gowa.

Akhirnya atas segala partisipasi dan kerja sama yang baik


sehingga dapat menunjang pelaksanaan program kerja selama di
lokasi, diucapkan terima kasih yang setulusnya semoga Allah
Subhanahu Wa ta’ala, memberi imbalan yang lebih baik. Namun
kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini banyak kekurangan
yang perlu dibenahi oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.
Oleh karena itu, saran yang konstruktif sangat di harapkan.
Semoga keikhlasan yang teraktual baik lisan maupun perbuatan
dapat menjadi pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat bagi
kami serta berguna di masa-masa mendatang. Serta bernilai ibadah
disisi Allah Subhanahu Wa ta’ala, Akhirnya hanya kepada-Nya
jualah yang Maha Mengetahui kualitas amal perbuatan seseorang.
Semoga selama 45 hari dilokasi KKN dapat memberikan sebuah
kontribusi bagi masyarakat Desa Bontolempangang dalam menuju
masyarakat yang maju dan terkemuka dalam berbagai aspek.
Terakhir kami menyampaikan permohonan maaf kami yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak Jikalau dalam pelaksanaan
KKN ini kami memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, maka
kami ucapkan permohonan maaf kami yang sebesar-besarnya. Kami
menyadari bahwa kami adalah manusia yang tidak luput dari

iii
kesalahan, maka kami berlindung kepada Allah Subhanahu Wa
ta’ala, atas segala kekurangan, kekhilafan dan kesalahan kami.

Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua,


khususnya kepada kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN
Alauddin dan diri kami semua. Saran dan kritik senantiasa penulis
harapkan dari para pembaca.Wassalam.

Bontolempangan, April 2021


Penyusun,

KKN UIN Alauddin Makassar Ang.65


Desa Bontolempangang, Kec .Bontolempangan,
Kab.Gowa.
.

iv
v
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan..........................................................................
Sambutan Rektor..............................................................................
Sambutan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian.....................
Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar..................................
Sambutan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat(PPM)UIN Alauddin
Makassar...........................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................
Muqaddimah.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Dasar Pemikiran.................................................................1
Gambaran Umum Desa Bontolempangang........................3
Permasalahan.....................................................................5
Kompetensi Mahasiswa KKN UIN Alauddin
Makassar Angkatan 65.......................................................6
Fokus dan Prioritas Program Kerja....................................7
Jadwal Pelaksanaan Program Kerja.................................. 9
Pendanaan..........................................................................10
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode Intervensi Sosial..................................................13
Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat................15
BAB III KONDISI Desa Bontolempangan
Sejarah Singkat Desa Bontolempangan...........................17
Kondisi Demografi..........................................................18
Kondisi Sosial..................................................................21
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN DESA
Kerangka Pemecahan Masalah........................................32
Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan
PengabdianMasyarakat....................................................36
Faktor-Faktor Pencapaian Hasil.......................................45
BAB V PENUTUP
Kesimpulan......................................................................47
Rekomendasi....................................................................47
TESTIMONI.................................................................................49
Lampiran.................................................................................................
....63

v
MUQADDIMAH

Tri Dharma perguruan tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan


Pengajaran, Penelitiandan Pengembangan serta Pengabdian
Masyarakat menggambarkan secara utuh fase-fase menuju
pembelajaran sejati. Juga mendeskripsikan bagaimana proses belajar
yang baik bagi seorang mahasiswa secara keseluruhan dari dalam ke
luar, dari hal yang kecil ke hal yang besar.

Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 65 di


Desa Bontolempangang, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten
Gowa. Beranggotakan 5 orang dari 1 Fakultas yang sama. Yaitu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Kegiatan KKN berlangsung selama
kurang lebih 45 Hari.Sejak keberangkatan 5 Maret 2021 –16 April
2021.

KKN diistilahkan sebagai sebuah pembelajaran di alam


nyata, setelah kurang lebih 7 Semester belajar di bangku kuliah. KKN
adalah belajar dari ruang-ruang kelas menuju ruang-ruang
masyarakat. Mahasiswa dituntut untuk mampu menghadapi di lokasi
KKN. Mahasiswa yang hebat adalah mahasiswa yang mampu
menaklukkan alam, mahasiswa yang mampu memoles dan mewarnai
kehidupan masyarakat menjadi lebih indah.

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan


intrakurikuler mahasiswa dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat secara intradisipliner dan lintas sektoral, dengan maksud
mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa.
Mahasiswa sebagai director of change diharapkan mampu membawa
perubahan mayarakat ke arah yang lebih baik melalui proses
penganalisaan masalah dalam struktur masyarakat hingga penentuan
solusi terbaik dalam memecahkannya.
Mahasiswa memiliki sekaligus memikul beban moral yang
amat besar sebagai bagian dari subjek perubahan sosial masyarakat
yang berfungsi dalam melakukan berbagai aktivitas sosial
kemasyarakatan yang pada akhirnya diharapkan mampu melakukan
berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat kearah yang lebih baik.
Sudah menjadi nilai logis yang harus diemban Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar sebagai Perguruan Tinggi Islam
Negeri yang berperan aktif untuk melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yang mana salah satu diantaranya adalah
pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi disamping sebagai institusi pendidikan yang
berusaha mencetak individu-individu yang berkompeten dalam
akademis juga harus mampu menjadi pendorong sikap peduli akan
kondisi sosial masyarakat karena eksistensi dan perkembangan
sebuah perguruan tinggi tidak akan terlepas dari pengaruh
masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan aplikasi komprehensif
ilmu pengetahuan secara langsung dalam masyarakat, baik melalui
pendidikan, pengajaran maupun penelitian dengan diiringi oleh upaya
pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) semaksimal mungkin
sebagai solusi atas permasalahan dan kesenjangan antara kondisi yang
ditemukan dengan kondisi yang seharusnya terjadi dan atau
diinginkan oleh setiap lapisan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas
keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Mahasiswa

1
sebagai director of change diharapkan mampu membawa perubahan
masyarakat ke arah yang lebih baik melalui proses penganalisaan
masalah dalam struktur masyarakat hingga penentuan solusi terbaik
dalam memecahkannya.

Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan secara melembaga dan


terstruktur sebagai bagian dari ruang kelas ke ruang masyarakat.
Mahasiswa memiliki sekaligus memikul beban moral yang amat besar
sebagai bagian dari subjek perubahan sosial masyarakat yang
berfungsi dalam melakukan berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan
yang pada akhirnya diharapkan mampu melakukan berbagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik.Sudah menjadi
nilai logis yang harus diemban Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar sebagai Perguruan Tinggi Islam Negeri terbaik.
Melalui KKN Mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang
bersifat “Cross Sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan
pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan
merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan
alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu
memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.
Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah untuk mengoptimalkan pencapain
maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni menghasilkan sarjana
yang menghayatai permasalahan masyarakat dan mampu memberikan
solusi permasalahan secara pragmatis dan membentuk kepribadian
mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir
yang komprehensif.
Perguruan tinggi di samping sebagai institusi pendidikan yang
berusaha mencetak individu-individu yang berkompeten dalam
akademis juga harus mampu menjadi pendorong sikap peduli akan
kondisi sosial masyarakat, karena eksistensi dan perkembangan
sebuah perguruan tinggi tidak akan terlepas dari pengaruh
masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan aplikasi komprehensif
ilmu pengetahuan secara langsung dalam masyarakat, baik melalui
pendidikan, pengajaran maupun penelitian dengan diiringi oleh upaya
pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) semaksimal mungkin
sebagai solusi atas permasalahan dan kesenjangan antara kondisi yang
ditemukan dengan kondisi yang seharusnya terjadi dan atau
diinginkan oleh setiap lapisan masyarakat.

2
Sebagai epilog dalam tulisan ini, maka kami Mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berkomitmen
untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengangkat
tema “ ”.
Manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal
besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar
mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai
manfaat ilmu, teknologi dan seni bagi pelaksanaan pembangunan.
Dengan harapan besar, semoga kegiatan ini diridhoi Allah
SWT., dan mendapatkan respon yang baik dari pihak kampus serta
masyarakat tempat dimana kami mengabdi. Demi terciptanya
masyarakat Indonesia seperti apa yang diimpikan.

B. Gambaran Umum Desa Bontolempangang


Desa Bontolempangang merupakan sebuah Desa yang terletak
di Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa berada pada
kawasan pegunungan yang eksotis dengan sumber daya alam
melimpah, juga didukung dengan manajemen pemerintahan yang
baik, selain itu Desa Bontolempangan juga dikenal sebagai Desa
Pendidikan sebab hampir setiap rumah terdapat sarjananya atau
paling tidak terdapat mahasiswanya yang sedang menempuh
pendidikan di perguruan tinggi.
Pada awalnya, Desa Bontolempangan merupakan singkatan
dari Bontoloe, Lemoa, dan Paladingan. Tiga desa yang tergabung
dalam satu kecamatan Bungaya sebelum mekar menjadi 8 desa.
Di Desa Bontolempangan sebagaian besar warganya adalah
petani yang mengandalkan hasil panennya untuk mencukupi
kebutuhan hidup mereka seperti ubi kayu, jagung, kopi, mentimun,
dan pisang dan muncul komoditi terbaru yang sangat menjanjikan
yakni tanaman Porang/Tiren.

C. Hasil Survey
KKN Angkatan 65 berbedah dengan angkatan pada umumnya
yang diantar langsung oleh Dosen pembimbing dan berkumpul di
kantor Kecamatan dan kemudian diantar ke posko masing-masing.
Namun berbeda dengan angkatan kami yang hanya berangkat masing-
masing posko dan tidak didampingi oleh dosen pembimbing
dikarenakan oleh kondisi Covid 19,
Pada hari pertama kami langsung tiba di rumah kepala Desa
Bontolempangang pada sore hari, pada harin itu kami hanya

3
melakukan perkenalan dengan tuan rumah {orang tua dari kepala
Desa} dan juga sebagian kecil masyarakat di masjid pada saat kami
menghadiri acara Isra’ mi’raj pada malam hari
Hari kedua kami mengunjungi kantor desa dengan tujuan untuk
melakukan perkenalan singkat dengan bapak kepala desa dan stafnya
sekaligus berbincang dengan bapak kepala desa mengenai gambaran
umum tentang desa Bontolempangan. Informasi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran awal untuk merancang program kerja yang
akan kami laksanakan. Pada hari ketiga kami menyusun program
kerja yang akan dilaksanakan.
Dari identfikasi masalah yang ditemukan selama survey di
lingkungan desa ada beberapa prioritas masalah yang perlu di
perhatikan selama masa KKN diantaranya :
1. Minimnya pemahaman masyarakat mengenai ilmu
tajwid dan makharijul huruf.
2. Kurangnya tenaga pengajar d i TPA.
3. Keikutsertaan desa Bontolempangan pada program
supervisi Kabupaten Gowa.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat.

D. Kompetensi Mahasiswa KKN Angkatan 65 Desa


Bontolempangang

Mahasiswa KKN Angkatan 65 berasal dari berbagai


kompetensi keilmuan, yaitu :

Ningsi Indasari, sapaan akrabnya Minse’ (Kordes


Bontolempangang). Mahasiswi jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini (PIAUD), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Kompetensi di bidang Pendidikan Anak bukan cuma itu ia
juga punya kompetensi dalam hal kalasi (banyak alasan).

Muh. Aswan, sapaan akrabnya Aswan. Mahasiswa jurusan


Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Kompetensi di bidang Bahasa inggris, bukan
Cuma itu dia juga handal dibidang keagamaan khususnya
dalam hal membaca Al Qur’an dan ceramah.

4
Mujibur Rahman, sapaan akrabnya Muji’. Mahasiswa
jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan. Kompetensi di bidang Bahasa Arab, bukan
Cuma itu, dia juga handal dibidang keagamaan khususnya
dalam hal membaca Al Qur’an dan ceramah. Bahkan juga
handal dibidang pertanian dan pekerjaan berat lainnya

Rahmah Maghfirah, sapaan akrabnya Firah. Mahasiswi


jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Kompetemsi dalam bidang Bahasa Arab bukan
Cuma itu, Dia juga handal dalam hal masak-memasak, dan
pekerjaan rumah lainnya

Juliati, sapaan akrabnya Juli, Mahasiswi jurusan Pendidikan


Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan. Kompetensi di bidang Pendidikan Anak bukan
cuma itu ia juga punya kompetensi dalam hal kalasi (banyak
alasan).

E. Fokus atau Prioritas Program Kerja


Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Alauddin
Makassar Angkatan 62 tahun 2020 meliputi :

NO PROGRAM KERJA SASARAN TUJUAN


1. Untuk
Memberikan
Edukasi
Mengenai
Pembinaan Santri pada Ilmu Tajwid
Santri di TK/TPA Al-
TK/TPA di Desa Dan
HIDAYAH Lemoa
Bontolempangan Makharijul
Huruf Serta
Tata Cara
Sholat Lima
Waktu.
2. Pengajaran membaca Anggota assyifa Untuk
Al-Qur’an di lembaga ( Bapak-bapak dan Memberikan
pengajian ASSYIFA lansia ) Edukasi
Mengenai

5
Ilmu Tajwid
Dan
Makharijul
Huruf
3. Untuk
melatih
Pelatihan public
Anak-anak kemampun
speaking
berbicara
depan umum
4. Nonton bareng dan Masyarakat Revitalisasi
bedah film pendidikan bontolempangan pendidikan
Ikut Serta
Berpartisipasi dalam
Aksi Cepat Tanggap
Covid-19 Sebagai
Masyarakat Desa
 Sosialisasi Respon Atas
5. Bontolempangan dan
Bahaya Covid- Pandemi
Sarana Prasarana
19 Covid-19
 Penyemprotan
Cairan
Disinfektan

F. Jadwal Pelaksanaan Program Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan selama 38 hari pada :


Tanggal : 08 Maret 2021 Sampai 16 April 2021
Tempat : Desa Bontolempangan, Kec.
Bontolempangan, Kab. Gowa
Secara spesisifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler
Angkatan ke-62 ini dapat di rincikan sebagai berikut :

1. Pra-KKN (Maret 2020)


No. Uraian Kegiatan Waktu
1. Pembekalan KKN Ang.65 23 februari 2021
2. Pembagian lokasi KKN 3 maret 2021
3. Pertemuan pembimbing dan 4 maret 2021

6
pembagian kelompok
Pembagian Atribut KKN
4 4 maret 2021
UINAM Angkatan 65
4. Pelepasan 5 maret 2021

2. Pelaksanaan program di lokasi KKN (Maret-April 2020)

No. Uraian Kegiatan Waktu

Penerimaan di Desa
1 bontolempangan 06 Maret 2021

2 Observasi dan survey lokasi 06-08 Maret 2021

3 Implementasi Program Kerja 09 Mare t- 16 April 2021

4 Pertemuan Dosen Pembimbing 01 April 2021

5 Penarikan Mahasiswa KKN 16 April 2021

3. Laporan dan Hasil Evaluasi Program


No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Penyusunan buku laporan akhir 21 April 2021


KKN

2 Penyelesaian buku laporan 26 April 2021

Pengesahan dan penerbitan buku


3 laporan KKN Secepatnya

Penyerahan buku laporan akhir


4 KKN ke LP2M Secepatnya

G. Pendanaan

7
Adapun sumber dana yang digunakan saat melaksanakan
program kerja KKN di desa Bontolempangan berasal dari kontribusi
mahasiswa desa Bontolempangan. Sumber dana dari setiap program
kerja yang dilaksanakan, yaitu:

Tabel 1.1 Asal Pendanaan

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1.
Rp. 5.000.000,-
Rp.1.000.000,- x 5 orang

Tabel 1.2. Jenis Pendanaan dan Jumlah Pengeluaran Program


Kerja KKN desa Julumate’ne selama 33 Hari

No Bidang Program Kerja Jumlah


. Kegiatan Pengeluaran
1. Mengajar  Pembinaan Rp. -
Santri pada
TK/TPA di
Desa
Bontolempanga
n
 Mengajar di Rp. -
Asy-Syifa
 Pelatihan public Rp. – 200.000,-
speaking
 Nonton bareng Rp. – 200.000,-
dan bedah film
pendidikan
2. Sosial  Gotong Royong -
Masyarakat  Pembersihan Rp. 50.000,-
Mesjid dan
Mushollah

8
 Ikut Serta Rp. -
Berpartisipasi
dalam Aksi
Cepat Tanggap
Covid-19

9
BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Asset Based Communities Development (ABCD)

1. Pengertian Asset Based Communities Development (ABCD)

Asset-based Community Development adalah pendekatan


pengembangan masyarakat. Yaitu, masyarakat diapresiasi sebagai
jejaring potensi yang luar biasa. Masyarakat telah lahir, hidup dan
berkembang sehingga memiliki aset, baik aset sosial, ekonomi
maupun budaya. Bukan malah dianggap sebagai suatu
permasalahan. Pada intinya pemberdayaan masyarakat itu
berbicara mengenai cara bagaimana masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya melalui peningkatan
kapasitas dan kemampuan masyarakat tersebut.

PENGERTIAN ASET

Aset didefinisikan sebagai saham kekayaan dalam rumah tangga


atau unit lainnya (sherraden 1991: 96). Definisi lainadalah bahwa
aset merupakan yang berguna atau berharga, berkualitas, orang
atau hal yang merujuk pada kelebihanatau sumber daya.

Ada beberapa aset komunitas yang perlu dipahami dalam


perkembangan manusia, yaitu:

1. Modal fisik

Modal ini merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup


suatu komunitas. Modal fisik terdiri dari jalan, bangunan,
infrastruktur dan sumber daya alam dalam masyarakat. Modal
fisik adalah modal yang tidak bergerak. Kualitas modal fisik
adalah derajat antara publik dan investor pribadi dengan investasi
publik seperti infrastruktur dan investasi pribadi seperti struktur
( resindensial, struktur, dan industri ).

2. Modal Manusia

Modal ini didefinisikan sebagai kemampuan, bakat, dan


pengetahuan anggota masyarakat. Hal ini penting untuk disadari

10
karena bahwa tidak hanya orang dewasa yang merupakan bagian
dari persamaan modal manusia, tetapi anak-anak dan remaja juga
berkontribusi. Ini termasuk keterampilan menjual pada tenaga
kerja, keterampilan kepemimpinan, latar belakang pendidikan
umum, pengembangan seni dan apresiasi, kesehatan , keterampilan
lainnya, dan pengalaman. Modal manusia adalah modal berjalan.

3. Modal sosial

Mengacu pada hubungan sosial dalam masyarakat dan dapat


merujuk kepada kepercayaan, norma, dan jaringan sosial yang
didirikan. Modal sosial ini terdiri dari saham, hubungan aktif antar
masyarakat, kepercayaan, sikap saling pengertian, dan kerjasama.
Terdapat banyak bentuk modal sosial seperti formal dan informal,
kuat dan lemah, mengikat dan menjembatani. Modal sosial dibagi
bagi kembali pada berbagai macam bentuk seperti

- Modal finansial, adalah akses untuk pasar kredit dan


sumber dana.

- Modal politik, adalah kemampuan masyarakat untuk


memberikan pengaruh politi dapat berupa kebijakan.

- Modal budaya

2. Tujuan Asset Based Communities Development (ABCD)

Apabila kita melihat proses pemberdayaan masyarakat, maka


tidak hanya berbicara mengenai peningkatan kemampuan atau
kapasitas dari masyarakat tersebut. Tetapi dalam hal ini penting
juga melihat aset-aset yang ada di masyarakat. Aset- aset yang ada
di masyarakat juga penting untuk dikembangkan atau
dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Tahapan Asset Based Communities Development (ABCD)

1. Community organizing

11
Pengorganisasian masyarakat focus pada mengatur dalam
lingkungan atau masyarakat spesifik. Berbeda dari bentuk-bentuk
pengorganisasian yang lain karena fokus pada masyarakat
setempat dari pada kepentingan masyarakat.

2. Visioning

Visi adalah salah satu metode dari sekian banyak, seperti mencari
masa depan, untuk membuat pandangan jarak jauh masyarakat.
Dilihat dari peta kebutuhan masyarakat menggambarkan suatu
pernyataan visi dari satu masyarakat. Istilah tersebut populer pada
tahun 1990an. Dasar pemikiran ini adalah untuk menyatukan
berbagai individu, asosiasi dan lembaga dalam masyarakat
mendatang, seringkali melalui beberapa bentuk konsensus,
pernyataan tertulis visi- masa depan dan untuk mempersiapkan
rencana untuk menggerakkan masyarakat yang menuju pada visi.

3. Planning

Selama fase perencanaan ada tiga tugas dalam menyiapkan


rencana tindakanya itu mengumpulkan data dananalisis, pemetaan
asset, dan survey masyarakat. Pengumpulan data dan analisis
penting untuk memahami situasi saat ini, perubahan yang terjadi
withn komunitas dari waktu ke waktu, dan implikasi dari data
yang dikumpulkan. Pemetaan aset adalah latihan berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mengenali keterampilan, pengetahuan,
dan sumber daya dalam masyarakat. Ini adalah langkah pertama
yang baik di awal untuk memahami aset masyarakat.

Survei masyarakat dapat berguna dalam mengidentifikasi masalah


pada tahap awal dari proses perencanaan dan / atau memperbaiki
ide-ide atau kebijakan tertentu sebagai masyarakat mulai berpikir
tentang tujuan atau rencana aksinya. Sebuah survei masyarakat
akan memungkinkan berbagai organisasi dalam masyarakat untuk:

· Mengumpulkan informasi tentang sikap masyarakat dan


opini mengenai masalah tepat didefinisikan, masalah, atau
peluang.

· Bagaimana menentukan masyarakat peringkat masalah,


masalah, dan peluang dalam rangka kepentingan dan urgensi.

12
· Memberikan publik suara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, dan prioritas.

· Tentukan dukungan publik untuk inisiatif

· Evaluasi program dan kebijakan saat ini

· Akhir spekulasi tentang "apa yang orang pikirkan" atau "apa


yang benar-benar orang inginkan".

4. Public participation

Menentukan masa depan masyarakat dan bagaimana masyarakat


akan mendapatpoin A ataupoin B merupakan usaha
penting.Partisipasi masyarakat yang efektif harus baik fungsional
untuk tujuan tertentu dan berarti bagi masyarakat. Partisipasi
fungsional ketika membantu menciptakan keputusan yang lebih
baik dan rencana masyarakat lebih bijaksana atau dokumen lain
yang dapat membantu organisasi, lembaga, dan individu
memahami bagaimana komunitas mereka bergerak maju.
Partisipasi bermakna ketika menciptakan kesempatan bagi publik
untuk pekerjaan yangberpengaruh atas keputusan dan merasakan
rasa kepemilikan terhadap produk. Partisipasi masyarakat juga
akan berfungsi ketika dapat membantu memutuskan keputusan
yang lebih baik dan rencana masyarakat yang lebih bijaksana atau
beberapa dokumen lain dapat membantu memahami organisasi,
institusi, dan indiviudal bagaimana masyarakat mereka dapat
bergerak manggapai masa depan.

5. Implementation and evaluation

Tindakan dalam pengembangan masyarakat adalah dimana


perubahan terjadi dan dimana masyarakat bias melihat hasil yang
nyata. fase ini dalam proses pembangunan masyarakat, adalah titik
di mana memenuhi jalan. Ini adalah fase di mana individu,
kelompok, dan organisasi yang aktif daripada partisipasi pasif
dalam komunitas mereka.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

13
Pengembangan masyarakat bebasis aset merupakan pendekatan
alternatif yang berkebalikan dari pendekatan konvensional.
Konsepnya adalah membangun kapasistas masyarakat untuk
membangun dan menguatkan aset yang dimiliki masyarakat.
Sangat kontras pada pendekatan konvensional yang fokus pada
masalah dan kebutuhan, pendekatan ini fokus pada penguatan aset
yang dimiliki masyarakat.

KKN sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat


bukanlah merupakan kegiatan setahap lalu selesai, namun harus
seperti hal nya masalah dan kebutuhan masyarakat, yang berkembang
terus. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk
pengalaman Tri Darma perguruan tinggi.Secara ideal, penyelenggara
KKN seyogyanya dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama,
sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN)
untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama
dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-
masing.Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambahan dalam rangka
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Ketiga, KKN merupakan
media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi
yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk didalamnya sebagai
upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai
ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.Yang dimaksud
dengan pendekatan sosial disini adalah upaya dari upaya perguruan
tinggi, khususnya para mahasiswa peserta KKN selaku pelaksana
utama dalam KKN untuk dapat mengintregasikan diri (meleburkan
diri) kedalam berbagai kegiatan masyarakat agar dapat diterima dan
berperan serta dalam berbagai kegiatan masyarakat di tempat KKN.

14
BAB III

KONDISI UMUM DESA BONTOLEMPANGANG

A. Sejarah Singkat Desa Bontolempangang


Desa bontolempangang merupakan salah satu desa dari
kecamatan bontolempangang yang terdiri dari tiga dusun yakni
Dusun Lemoa, Dusun Tanappangkaya, dan Dusun Taipajawa
yang letaknya sangat strategis karena penuh dengan jalanan
tanjakan.

Secara umum keadaan topografi desa bontolempangang adalah


dataran tinggi dan rendah. Wilayah Dusun Tanappangkaya dan
Taipajawa sebagian besar masyarakat bermatapencaharian
sebagai petani sawah yang bekerja sebagai bercocoktanam
jagung, Tire/Porang dan padi. Sementara di Dusun Lemoa juga
ada pekerjaan yang dilakuni oleh masyarakat sebagai
bercocoktanam padi dan Tire atau dengan nama lain Porang. Dua
Tahun ini masyarakat Bontolempangang meningkat
perekonomiannya dikarenakan tumbuhan Porang yang sangat
menjamin untuk peningkatan perekonomian sampai lima Tahun
kedepan kata Bapak Desa Bontolempangang Murhadi S.pd Daeng
Ngerang.

Keadaan geografis batas wilayah sebelah utara adalah


kelurahan Lassa-lassa. Sebelah timur adalah Desa Rappoala
Kecamatan Tompobulu. Sebelah selatan adalah Desa Julumatene.
Sebelah barat adalah Kelurahan Sapaya Kecamatan Bongaya
(Kabupaten Gowa) luas wilayah Desa Bontolempangang sekitar
dan pada umumnya masyarakat bermatapencaharian sebagai
petani.

Adapun sejarah perkembangan Desa Bontolempangang dari


Tahun ke Tahun, pada Tahun 1930-1945 perubahan nama daerah
dan pimpinan kemudian pada Tahun 1946-1958 desa dipimpin
oleh kepemimpinan H. Umarnamma, dan pada Tahun 1959-1996
dipimpin oleh kepemimpinan Daeng Kitta. Kemudian pada Tahun
1967 Gallarrang Lemoa berubah nama menjadi Bontolemoa
Bontoloe selanjutnya pada Tahun 1968 Desa dipimpin oleh
kepemimpinan H. S. Daeng Kitta, berlanjut pada Tahun 1976

15
Gallarrang Pa,ladingan bergabung dan Desa Bontolemoa berubah
nama menjadi Desa Bontolempangang yang dibagi menjadi tiga
Dusun, dan pada Tahun 1977 pemilihan Kepala Desa pertama
periode 1977-1985.

Desa Bontolempangang merupakan salah satu desa dari


Kecamatan Bontolempangang yang terdiri dari bagian Barat
Kelurahan Sapaya Kecamatan Bungaya, bagian Utara Desa
Lassa-lassa, bagian Timur Desa Rappoala Kecamatan
Tompobulu, yang letaknya sangat strategis karena penuh dengan
jalanan tanjakan yang dicapai dengan kendaraan roda dua dan
roda empat. Luas wilayah Desa Bontolempangang 628,42 ha/m2.
Adapun batas-batas wilayah Desa Bontolempangang sebagai
berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Lassa-lassa


2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Julumatene
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rappoala Kecamatan
Tompobulu
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sapaya
Kecamatan Bungaya
A. Struktur Penduduk
Penduduk Desa Bontolempangang terdiri dari 2802 Jiwa.
Terdiri dari laki-laki 1399 Jiwa sedangkan Perempuan
1403 Jiwa.seluruh penduduk Desa Bontolempangang
terhimpun dalam keluarga (Rumah Tangga) dengan
jumlah sebanyak 924 KK. Rata-rata keluarga sebesar 4
Jiwa.

Desa Bontolempangang dapat dilihat pada Tabel


Berikut ini :

No. Nama Dusun Laki-laki Perempua


1. Lemoa 599 Jiwa 589 Jiwa
2. Tanappangkaya 354 Jiwa 372 Jiwa
3. Taipajawa 446 Jiwa 442 Jiwa
4. Jumlah 1399 Jiwa 1403 Jiwa

16
Keadaan penduduk Desa Bontolempangang
berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki atau tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan.

No. Pendidikan Laki-laki


1. Tamat SD sederajat 278 orang
2. Tamat SMP sederajat 88 orang
3. Tamat SMA Sederajat 86 orang
4. Tamat D.1 sederajat 0 orang
5. Tamat D.2 sederajat 12 orang
6. Tamat D.3 sederajat 15 orang
7. Tamat S.1 sederajat 30 orang
8. Tamat S.2 sederajat 2 orang

B. Kondisi Geografis

Desa Bontolempangang merupakan salah satu Desa dari delapan


Desa yaitu Desa Bontolempangang, Bontoloe, Bontotannga,
Julumatene, Lassa-lassa, Paladingang, Paranglompoa, Ulujangang.
Desa Bontolempangang memiliki iklim Tropis yaitu musim hujan dan
musim kemarau hal ini menjadi faktor utama uang menjadikan Desa
Bontolempangang sebagai Daerah yang sangat potensial pada bidang
Pertanian terkhusus untuk tanaman Porang atau Tire yang sangat
menjamin peningkatan ekonomi masyarakat Bontolempangang dan
sekitarnya

a. Iklim
Desa Bontolempangang memiliki ikilim dengan tipe
D4 (3,032) dengan ketinggian 200-700 dari permukaan laut
dan dikenal 2 (Dua) musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Pada musim kemarau dimulai pada bulan
Juni hingga September dan Musim Hujan dimulai pada
bulan Desember hingga bulan Maret. Keadaan seperti itu
berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa
peralihan (musim Pancaroba) sekitar bulan April – Mei dan
bulan Oktober – Nopember. Jumlah curah hujan di Desa

17
Bontolempangang tertinggi pada bulan Januari mencapai
1.182 M ( hasil pantauan beberapa stasiun/Pos
pengamatan) dan terendah pada bulan Agustus –
September.

a. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Desa Bontolempangang dibedakan
menjadi lahan untuk Sawah, Ladang, Perkebunan Cacao,
Pemukiman dll.

Keteranga
No. Peruntukan Luas
n
1. Sawah 418 Ha
2. Ladang 826 Ha
3. Perkebunan Cacao 18 Ha
4. Pemukiman 132 Ha
5. Lain-Lain 474 Ha

b. Perekonomian Desa
No. Jenis Usaha Jumlah Keterangan
1. KUD -
2. Pengrajin Sarung -
3. Pengrajin Batu -
Merah
4. Pengrajin 1
Anyaman
5. Kelompok Simpan 8
Pinjam
6. Pabrik 4
7. Pertokoan/Warung 3
8. Pengrajin Bunga -
9. Perbengkelan 3
10. Pertukangan 34

 Mata Pencaharian Penduduk

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Keterangan


(KK)

18
1. PNS 4
2. POLRI -
3. Pensiunan 9
4. Pedagang 34
5. Petani 426
6. Pertukangan 2
7. Wirasasta 6
8. Sopir 10
9. Perbengkelan 3
10. Ojek -
11. Tenaga Honorer 35

No. Potensi Peternakan Jumlah Keterangan


(Ekor)
Ternak Sapi 255
Ternak Kerbau -
Ternak Kuda 63
Ternak Ayam 1.915
Ternak Itik -
Ternak Lainnya 133

No Jenis
Dusun
. Kendaraan
Volume Tanapan
Lemoa Taipa jawa
gkaya
1. Pemilik 10 5 4 -
Kendaraan
Bermotor
Roda Empat
2. Pemilik 242 77 38 69
Kendaraan
Bermotor
Roda Dua
3. Hand tractor 5 1 - 1
 Pemilik Kendaraan Bermotor

19
 Bahan Bakar Yang Digunakan Penduduk

No. Uraian Jumlah Keterangan


1. Rumah Tangga Yang -
Menggunakan Minyak
Tanah Untuk Bahan
Bakar
2. Rumah Tangga Yang 388
Menggunakan Kayu
Bakar Untuk Bahan Bakar
3. Rumah Tangga Yang -
Menggunakan Batu Bara
Untuk Bahan Bakar
4. Rumah Tangga Yang 137
Menggunakan Gas Untuk
Bahan Bakar

 Penerangan Yang digunakan Pendudukan

No. Uraian Jumlah Keterangan


1. Rumah Tangga Yang 27
Menggunakan Lampu
Minyak
2. Rumah Tangga Yang 498
Menggunakan Listrik
c. Deskripsi dan Statistik Prasarana dan Sarana

No Jenis Volume Lokasi


Lemoa Taipa Tanapangkaya
Jawa
1. Jalan aspal 5.500 M
2. Mesjid 4 Buah
3. Sekolah 3 Buah
Dasar
4. Pengerasan 3.000 M 3450 M 1800 M 1200 M
5. Jalan 3.000 M 1200 M - 3500 M
Tanah
6. Jembatan 2 Unit

20
7. Posyandu 1 Unit
8. Pustu 1 Unit
9. TK 1 Unit
10. TK/TPA 5 Klp 2 1 1
11. SPAS 1 Unit 1
d. Diskripsi statistik Pemerintahan Umum
1) Peran Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Kepala Desa mempunyai wewenang :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa


berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD
2. Mengajukan rancangan Peraturan Desa
3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat
persetujuan bersama BPD
4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan Desa
mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetapkan
bersama BPD.
5. Membina kehidupan masyarakat Desa.
6. Membina perekonomian Desa.
7. Mengkoordinasikan pembangunan Desa secara
pertisipatif.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis penyelenggaraan
Musrenbang Tahun 2007 Kepala Desa menetapkan Tim
Penyelenggara Musrenbang Desa. Adapun tugas tim
penyelenggaraan melakukan hal – hal sebagai berikut :
1. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Desa
2. Mengumumkan secara terbuka tentang jadwal,
agenda, dan tempat Musrenbang Desa minimal 7 hari
sebelum kegiatan dilakukan, agar peserta dapat
melakukan pendaftaran dan atau diundang.
3. Membukukan pendaftaran dan atau mengundang calon
peserta Musrenbang Desa.
4. Menyiapkan peralatan dan bahan/materi serta notulen
untuk Musrenbang Desa.
Tahap pelaksanaan Musrenbang, Kepala Desa
mempunyai tugas untuk :

21
1. Memaparkan prioritas program/kegiatan untuk tahun
berikutnya, dengan memuat jumlah usulan yang
dihasilkan pada forum sejenis di tahun sebelumnya.
2. Menjelaskan tentang informasi tentang perkiraan
Alokasi Dana Desa.
3. Memaparkan masalah utama yang dihadapi oleh
masyarakat Desa.
4. Menetapkan 3 orang sebagai delegasi Musrenbang
Kecamatan.
Disamping berperan dalam tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan Musrenbang Desa, Kepala Desa berparan
sebagai narasumber.

Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa Kepala


Desa yang merupakan perwakilan dari Pemerinttah Desa
dalam kegiatan perencanaan pembangunan Desa
berperan sebagai berikut :

1. Pelaksana
2. Narasumber
3. Fasilitator
4. Mediator
5. Pertanggungjawaban/Mediator
2) Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Tugas BPD adalah menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat dan menetapkan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa. Wewenang yang lain antara lain :

1. Menghimpun, merumuskan dan menyalurkan


aspirasi masyarakat.
2. Mengawasi pelaksanaan Peraturan Desa dan
Peraturan Kepala Desa.
Oleh sebab itu dalam kegiatan penyusunan
perencanaan pembangunan Desa, maka BPD berperan
antara lain :

1. Menyusun Rencana Pembangunan secara


partisipatif.

22
2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,
memelihara dan mengembangkan pembangunan
secara partisipatif.

3. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi,


gotong royong, dan swadaya masyarakat.

4. Menumbuhkembangkan kondisi dinamis


masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat.

3) Fungsi Lembaga Kemasyarakatan


Fungsi Lembaga Kemasyarakatan di Desa yaitu :

1. Penampungan dan penyaluran aspirasi


masyarakat dalam pembangunan.
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan
dan
kesatuan masyarakat dalam kerangka
memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan


pemerintah kepada masyarakat.
3. Penyusunan rencana, pelaksana, pengendali,
pelestarian dan pengembangan hasil – hasil
pembangunan secara partisipatif.
4. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa,
partisipasi serta swadaya gotong royong
masyarakat.
5. Pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan
keluarga.
6. Pemberdayaan hak politik masyarakat.
4) Fungsi LPMD meliputi :
1. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat
dalam pembangunan.
2. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan
kesatuan masyarakat dalam kerangka
memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

23
3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat.
4. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan
pengembangan hasil – hasil pembangunan secara
partisipatif.
5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa,
partisipasi, serta swadaya gotong royong
masyarakat.
6. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya alam serta keserasian
lingkungan hidup.
5) Fungsi Lembaga Adat
Lemabaga Adat mempunyai tugas untuk membina
dan melestarikan budaya dan adat istiadat serta hubungan
antar tokoh adat dengan pemerintah Desa. Adapun fungsi
Lembaga Adat adalah sebagai berikut :

1. Penampung dan penyalur pendapat atau aspirasi


masyarakat kepada Pemerintah Desa serta
menyelesaikan perselisihan yang menyangkut
hukum adat, adat istiadat dan kebiasaan –
kebiasaan masyarakat.
2. Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan
adat istiadat dan kebiasaan – kebiasaan
masyarakat dalam rangka memperkaya budaya
masyarakat serta memberdayakan masyarakat
dalam menunjang penyelenggaraan pemerintahan
Desa.
3. Penciptaan hubungan yang demokratis dan
harmonis serta objektif antara Kepala
Adat/Pemangku adat/ketua adat atau pemuka
adat dengan aparat pemerintahan Desa.
6) Tugas dan Fungsi PKK
1. Tugas
Tim Penggerak PKK Desa mempunyai tugas
membantu pemerintah Desa dan merupakan mitra
dalam pemberdayaaan dan peningkatan kesejahteraan
keluarga. Adapun tugas Tim Penggerak PKK
meliputi :

24
a) Menyusun rencana kerja PKK Desa, sesuai
dengan hasil Rakerda Kabupaten.
b) Melaksanaka kegiatan sesuai jadwal yang
disepakati.
c) Menyuluh dan menggerakkan kelompok –
kelompok PKK Dusun/Lingkungan, RW, RT
dan Dasa Wisma agar dapat mewujudkan
kegiatan – kegiatan yang telah disusun dan
disepakati.
d) Menggali, menggerakkan dan mengembangkan
potensi masyarakat, khususnya keluarga yang
meningkatkan Kesejahteraan Keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada
keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan
dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejatera.
f) Mengadakan pembinaan dan bimbingan
mengenai pelaksanaan program kerja.
g) Berpartisipasi dalam pelaksanaan program
instansi yang berkaitan dengan kesejahteraan
keluarga di Desa.
h) Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim
Penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan
kepada ketua dewan penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.
i) Melaksanakan tertib administrasi
j) Mengadakan konsultasi dengan ketua dewan
penyantun Tim Penggerak PKK setempat.
2. Fungsi

Tim Penggerak PKK Desa mempunyai fungsi :

a) Penyuluh, motifator dan penggerak masyarakat


agar mau dan mampu melaksanakan program
PKK.
b) Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali,
pembina dan pembimbing gerakan PKK.
7) Tugas dan Fungsi RT/RW

25
1. Tugas
RT/RW mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

2. Fungsi
a) RT/RW dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi :Pendataan kependudukan
dan pelayanan administrasi pemerintahan
lainnya.
b) Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan
kerukunan hidup antar warga.
c) Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan
pembangunan dengan mengembangkan
aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
d) Penggerak swadaya gotong royong dan
partisipasi masyarakat di wilayahnya.

No Nama Pejabat Ketua RK/RT

8) Tugas dan Fungsi Karang Taruna


1. Tugas
Karang Taruna mempunyai tugas menanggulangi
berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang
dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif,
rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi
muda di lingkungannya.
2. Fungsi
Karang Taruna dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi :

a. Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial.

26
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
bagi masyarakat.

c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat


terutama generasi muda di lingkungannya
secara komprehensif, terpadu dan terarah
serta berkesinambungan.

d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa


kewirausahaan bagi generasi muda di
lingkungannya.
e. Penanaman pengertian, memupuk dan
meningkatkan kesadaran tanggungjawab
sosial generasi muda.

f. Penumbuhan dan pengembangan semangat

kebersamaan, jiwa kekeluargaan,


kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai
– nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk


dapat mengembangkan tanggungjawab sosial
yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif,
ekonomis produktif dan kegiatan praktis
lainnya dengan mendayagunakan segala
sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.

h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan


advokasi sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.

27
i. Penguatan sistem jaringan komunikasi,
kerjasama, informasi dan kemitraan dengan
berbagai sektor lainnya.

j. Penyelenggra usaha – usaha pencegahan


permasalahan sosial yang aktual.

k. Pengembangan kreatifitas remaja,


pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat
terlarang (Narkoba) bagi remaja.

l. Penanggulangan masalah – masalah sosial,


baik secara preventif, rehabilitatif, dalam
rangka pencegahan kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba)
bagi remaja.

28
BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN


PEMBERDAYAAN DI DESA LIBURENG

A. Kerangka Pemecahan Masalah


Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan dengan berlandaskan
kepada Tri Darma Perguruan Tinggi yang terkhusus pada darma
ke-3 yaitu “Pengabdian Pada Masyarakat”. Tujuan
dilaksanakannya KKN yaitu untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama mengenyam
bangku perkuliahan dan masyarakat dan lingkungannya menjadi
rujukan pengaplikasian ilmu pengetahuan tersebut.

Dalam proses pelaksanaan KKN mahasiswa dituntut untuk


mampu menganalisa masalah, serta berpartisipasi dan
memberikan solusi terhadap masalah yang terjadi di suatu
desa/kecamatan atau lokasi KKN. Ada beberapa cara atau metode
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dialami
masyarakat desa/kecamatan, baik dari segi sosial, keagamaan,
serta pendidikan. Salah satu metode yang seringkali digunakan
yaitu kerja sama dan gotong royong yang terorganisir dan
sistematis yang di bangun dalam balutan program kerja yang
direncanakan.

Selain itu, tahap-tahap analisis yang dibangun berdasarkan


pokok permasalahannya adalah diawali dengan membuat suatu
rancangan yang berisi empat pilar yang menentukan kelayakan
suatu program kerja, antara lain:

1. Kekuatan (strengths)
2. Kelemahan (weakness)
3. Peluang (opportunities)
4. Ancaman (threats)
Keempat pilar tersebut dirangkum dalam satu konsep
program kerja, di mana konsep tersebut akan dibahas bersama
narasumber yang dianggap berkompeten, pada kegiatan seminar
program kerja mahasiswa KKN bersama tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan tokoh pemuda serta segenap masyarakat
desa/kecamatan.

33
NO PROGRAM KERJA SASARAN PELAKSANA KETERAN
1. Pembinaan Santri pada Terlaksana
Santri di TK/TPA Al-
TK/TPA di Desa Mahasiswa
Hidayah dan TK/TPA
Bontolempangang
2. Pengajaran membaca Untuk Memberikan Terlaksana
Anggota assyifa
Al-Qur’an di lembaga Edukasi Mengenai
( Bapak-bapak dan
pengajian ASSYIFA Ilmu Tajwid Dan
lansia )
Makharijul Huruf
3. Untuk melatih Terlaksana
Pelatihan public
Anak-anak kemampun berbicara
speaking
depan umum
4. Nonton bareng dan Masyarakat Revitalisasi Terlaksana
bedah film pendidikan bontolempangan pendidikan
Ikut Serta Berpartisipasi Terlaksana
dalam Aksi Cepat
Tanggap Covid-19
 Sosialisasi Masyarakat Desa
Sebagai Respon Atas
5. Bahaya Covid- Bontolempangan dan
Pandemi Covid-19
19 Sarana Prasarana
 Penyemprotan
Cairan
Disinfektan

34
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan bentuk pengabdian
yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar kepada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan
Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Sebanyak 9 Mahasiswa.

Program-program yang dilaksanakan merupakan kegiatan


yang berdasarkan hasil survei dan potensi serta permasalahan yang
ada di lokasi KKN. Program tersebut berkontribusi aktif dalam
penyelaesaian masalah desa mencakup meningkatkan mutu
pendidikian, kesehatan, sosial dan keagamaan. Mahasiswa KKN telah
memberi dampak positif terhadap masyarakat sesuai dengan
kebutuhan dan masalah yang telah diidentifikasi.

Adapun program utama yang telah dilaksanakan adalah


adalah pembenahan lingkungan desa dalam rangka persiapan
supervisi Desa Julumate’ne. Selain itu kami juga ikut berpartisipasi
dalam sosialisasi mengenai Covid-19 bersama dengan Babinsa,
Binmas, dan warga masyarakat Desa Julumate’ne.

B. Rekomendasi
Berdasarkan kegiatan mahasiswa KKN yang telah dilakukan
maka kami telah merekomendasikan beberapa hal terhadap pihak-
pihak tertentu.
1. Rekomendasi untuk pemerintah setempat
a. Pemerintah Desa lebih memperhatikan masyarakat
desa terutama pada dusun yang terletak di wilayah
terpencil yang masih sangat membutuhkan pelayanan
masyarakat seperti posyandu.

b. Masih dibutuhkannya lembaga-lembaga pendidikan di


luar sekolah maka direkomendasikan kepada
pemerintah untuk mengadakan rumah baca.
c. Pemerintah Desa seharusnya mampu membuka
paradigma masyarakat tentang pentingnya wajib
belajar 12 tahun. Pemerintah harus memfasilitasi

47
masyarakat kurang mampu untuk dapat mengenyam
bangku pendidikan

2. Rekomendasi untuk Lembaga Penelitian dan Pengembangan


Masyarakat (LP2M)
a. Masih terdapat beberapa yang ingin dibenahi dan jadi
bahan pembelajaran bagi mahasiswa maka kami
merekomendasikan agar desa ini tetap menjadi desa
binaan UIN Alauddin Makassar terkhusus pada
wilayah dusun terpencil seperti Dusun Langkowa

b. Untuk kegiatan KKN selanjutnya diharapkan pemilihan


lokasi sesuai dengan tujuan yaitu mengabdi di daerah
pelosok dalam hal ini penempatan tidak lagi di daerah
yang terbilang maju.

3. Rekomendasi Untuk Pengabdi Selanjutnya

a. Desa Julumate’ne masih membutuhkan perhatian


dalam hal pendidikan dan kesehatan.
b. Desa Julumate’ne masih sangat membutuhkan
pengajar di TK/TPA.
c. Beberapa lembaga pendidikan masih membutuhkan
inventaris dalam hal ini direkomendasikan kepada
pengabdi selanjutnya untuk melengkapi buku di
sekolah dan Al-Qur’an di beberapa masjid.

48
TESTIMONI

Testimoni Mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan 62

Nama : Aldhyansah S
Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Assalamualaikum Wr.Wb

Pertama-tama tak lupa kita panjatkan puji dan syukur kita


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat serta
hidayahnya dan tak lupa juga kita kirimkan shalawat serta salam
kepada nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jaman yang terang
benderang seperti saat ini. Langsung saja, Perkenalkan nama saya
Aldhyansah S,biasa di panggil Aldi, Lahir di Bulukumba,08 April
1998, Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Saya
merupakan Alumni SMA Negeri 1 Bulukumba dan melanjutkan studi
di UIN Akauddin Makassar, fakultas Tarbiyah dan Keguruan tepatnya
jurusan penddidikan bahasa inggris.

Berbicara mengenai KKN (Kuliah kerja nyata) mungkin


sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa maupun masyarakat yang
notabene tinggal di pedesaan dimana KKN ini adalah salah satu mata
kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester akhir dan
menjadi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada
jenjang Strata 1 maka dari itu saya salah satu mahasiswa KKN yang
telah melewati masa-masa tersebut ingin berbagi sedikit cerita
mengenai teman-teman posko lain.

Pada saat sebelum pemberangkatan, kami anak KKN yang


berlokasi di Gowa, Kecamatan Bontolempangan di kumpulkan di
Fakultas Kesehatan yang di komandoi oleh Bapak Syamsul Alam dan
Ibu Wahyuni,Hari itu Meet up perdana kami bersama beliau beserta
seluruh mahasiswa yang bertempat KKN di Gowa Bontolempangan,
Beliau merupakan salah satu dosen yang bisa di bilang sangat
ontime,beliau sudah ada di lokasi 15 menit sebelum jam yang di

54
tentukan. Setelah beberapa lama menunggu,Tiba saatnya Pembagian
Posko beserta pembagian teman hidup baru(Karna pada
dasarnya,hampir semua tidak saling mengenal). Alhasil Saya berada
di Posko 8,yaitu Desa Julumate’ne dan muncullah muka baru yang
tidak pernah saya lihat. Setelah pembagian posko dan teman hidup
baru,Berkumpullah kita untuk memperundingkan hal-hal yang
nantinya akan penting kedepannya, Di posko 8 Desa Julumate’ne
terdiri dari 9 orang, 3 cowok dan 6 Cewek.

Langsung saja saya perkenalkan teman-teman saya, yang


pertama itu Panji Rafsanjani atau biasa dipanggil Anji asal Kendari,
dari jurusan Sastra Arab,orangnya humoris,kadang-kadang tegang
juga,tapi aslinya baik orangnya, cowok ke 2 itu Ilham Nur Ilahi biasa
dipanggil Ilham asal Gowa, dari Jurusan Matematika Fakultas Sains
dan Teknologi dia itu orangnya tidak jauh berbeda dengan panji.
Kemudian cowok yang ketiga itu adalah saya maka dari itu alangkah
baiknya jika teman-teman posko saja yang menjelaskan diri saya.

Selanjutnya ke teman posko yang perempuan, yang pertama


itu Annisa biasa dipanggil Nisa asal Polman,Dia berasal dari Jurusan
Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin dan Filsafat sekaligus bendahara di
posko kami.Dia Orangnya ramah dan sangat pandai bergaul dengan
masyarakat terkhusus ibu-ibu desa Julumate’ne, dia adalah guru
mengaji anak-anak selama kami mengabdi di sana dan pastinya
sangat disukai oleh anak-anak. Selain ramah dia juga pekerja keras
sekaligus alim karena panggilan dia di posko selain nisa adalah
Ustazah, yang paling tidak bisa saya lupakan dari dia adalah ketika
dia membangunkan kami untuk sholat shubuh tidak ada satupun dari
kami teman-teman posko yang luput dari incarannya.

Yang kedua Sukmawati, biasa di panggil Sukma kalau saya


biasanya memanggil dia cu’ma, dia orang Makassar (Deketlah dari
lokasi KKN) Orangnya baik sekali, dia adalah salah satu cewek yang
paling sering saya ajak untuk komunikasi dari teman posko lain dia
juga ahlinya di bidang memasak dan yang paling sering memanggil
kaum adam di posko untuk makan sebelum berkegiatan selain itu dia
juga humoris dan gampang jatuh cinta sama teman-teman dari posko
lain dan terkadang dia juga error-error sedikit.

55
Yang ketiga, Ellha Elvira Bahrun biasa di panggil Bunda Ela,
dia berasal dari jurusan Ekonomi Islam fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, berasal dari Belopa. Pada awal pembagian posko perkecamatan
dia tidak sempat hadir maka dari itu di awal-awal KKN saya tidak
terlalu akrab dengan dia sebenarnya sampai sekarang masih belum
akrab. Di awal-awal KKN bunda Ela ini orangnya pendiam dan tidak
banyak neko-neko tapi di pertengahan KKN akhirnya sifat aslinya
keluar mulai dari sering marah-marah sampai banting-banting piring
tapi dia aslinya baik dan jago bikin kapurung walaupun sering marah-
marah dalam melakukan sesuatu tapi dia aslinya yang paling rajin di
posko.

Yang keempat, Nurhalimah atau biasa dipanggil ima . Berasal


dari Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Asal daerah
sengkang, Ima itu orangna yang paling sering nonton drakor di posko
wajar karna dia penggemar drama Ima’ itu orangnya agak manja bisa
dilihat dari caranya bicara dan caranya mengeluh, ima ini teman cerita
atau sahabatnya Sutri, teman jalan, teman saling ledek kalau di posko
paling sering jalan keluar sama sutra, Ima ini orangnya mudah
menangis, paling cepat baper tapi aslinya baik sekali.

Yang kelima, Sutriani atau biasa dipanggil tri dia dari jurusan
perbandingan mazhab dan hukum berasal dari daerah Bulukumba,
sutri itu satu kampung dengan saya bukan Cuma satu kampong dia
juga satu sekolah pas SMA Cuma berbeda kelas dan tidak terlalu
akrab, sutri itu orangnya suka main tik-tok sama sukma dan teman
bergaulnya Ima’ sekaligus teman memasaknya mungkin karna dia
sama-sama orang bugis makanya gampang akrab. Sutri ini orangnya
selalu di kamar jarang kumpul sama teman posko yang lain tapi di
akhir-akhir KKN mulai sering nongkrong dan bercanda, walaupun
belum terlalu akrab tapi saya tahu kalau sutri ini orangnya baik.

Yang terakhir, Maulidyah Safruddin biasa di panggil Dea


berasal dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan. Dia adalah Sekretaris diposko kami. Dea ini
di awal-awal bertemu orangnya pendiam, tetapi lama kelamaan
ternyata dia orang yang paling rebut di posko walaupun suka ribut
tapi dia aslinya baik.

Selama kami ber-KKN di desa Julumate’ne, banyak cerita

56
keluh kesah yang kami lalui. Di tempat KKN, banyak kepala dan
karakter yang harus hidup bersama selama 45 hari kedepan. Tentu
hal ini akan menarik. Kami 9 orang dengan perbedaan pandangan
yang harus di satu padukan susah, senang, sedih kami lalui bersama.
Detik berganti menit, menit berganti jam. Hari demi hari kita
lalui bersama di tempat ini. Bersama melalui banyak perbedaan
karakter dan sudut pandang di antara kami, melalui suka dan duka
bersama, belajar hidup mandiri dan beradaptasi di lingkungan baru
meski terasa cukup sulit. Menyatukan perbedaan dari sembilan
kepala yang berbeda-beda karakter bukan lah hal yang mudah. Di
KKN kita terlatih untuk lebih dewasa, lebih mandiri, membiasakan
hal yang tak biasa menjadi biasa. Mulai dari tempat untuk
merebahkan badan yang tiap malamnya harus menyesuaikan diri
karena tak bisa seleluasa saat tidur di kamar sendiri, membiasakan
antri bergiliran menggunakan toilet, piket kebersihan yang terjadwal,
dan masih banyak lagi hal lain yang harus dibiasakan Namun semua
perbedaan, semua canda tawa, semua kebersamaan yang terjadi
harus selesai lebih awal dari jadwal yang sudah di tentukan. Itu
semua terjadi karena kondisi dan keadaan saat itu yang kurang
kondusif akibat virus yang sebelumnya menyebar di hampir seluruh
negara di dunia, kini sudah ada di Indonesia dan meluas di hampir
seluruh daerah di Indonesia.
Kamipun harus ditarik pada hari ke 33 pelaksanaan KKN.
Sedih senang rasanya jadi campur aduk saat itu. Sedih karena kami
harus melepas semua kebersamaan yang sudah terjalin antara kami
semua termasuk para warga di dusun tempat posko kami berada.
Senang karena kami akan kembali kekampung masing-masing dan
kembali berkumpul dengan keluarga. Penarikan itu dilakukan
dengan maksud agar kami terhindar dari virus tersebut.
Terima kasih KKN, terima kasih untuk kakak dan ibu yang
sudah menjadi orangtua kami selama KKN, terima kasih untuk 33
hari yang mengesanakan, terima kasih posko Julumate’ne. Karena
KKN ini pula mengajarkan arti pertemanan yang dibumbui rasa
persaudaraan. Saling menghargai dan memahami satu sama lain,
meski terkadang juga ada sedikit perselisihan di antara kami. Tapi
hal tersebut tak perlu kita hiraukan.

57
Nama : Rahmah Maghfirah
Jurusan : Pendidikan Bahasa
Arab
Fakultas : Tarbiyah dan
Keguruan

’’Suka Duka di Desa


Bontolempangan’’

Bismillahirohmanirohim…

Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah
berikan kepada kita baik nikmat kesehatan maupun nikmat
kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan laporan beserta
testimoni selama berada di tempat KKN kurang lebih 1 bulan dengan
baik dan tepat pada waktu .

Sebelum saya melangkah lebih jauh tentang membahas


pengalaman saya di tempat KKN, saya akan memperkenalkan diri
terlebih dahulu. Baik, perkenalkan nama saya Rahmah maghfirahi,
Teman-teman saya biasa memanggil saya dengan sebutan fira. Saya
mengambil Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum di Fakultas
Syariah dan Hukum pada Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar. Saya lahir pada tanggal 20 maret 1998 di Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dan saya bersuku Bugis namun sangat
menyukai bahasa dan budaya dari luar terkhusus dari Negara Korea
walaupun begitu tetapi saya tetap menjunjung tinggi nilai-nilai yang
diterapkan oleh suku Bugis.

Baik kita kembali dengan pembahasan mengenai pengalaman


saya selama berKKN. Lokasi KKN saya terletak di salah satu
Kabupaten yang ada di Sulawesi selatan lebih tepatnya di Kabupaten
Gowa, Kecamatan Bontolempangan, Desa Julu Mate’ne, terletak jauh
dari kehidupan perkotaan dan jauh dari kemacetan yang ada di
wilayah kota Makassar itu sendiri. Awalnya saya agak berkecil hati
pada saat pengumuman lokasi KKN Karena berada di satu Kabupaten
tempat saya menimbah ilmu sedangkan kebanyakan teman sejurusan

58
saya di tempatkan di daerah yang jauh dari tempat saya menimbah
ilmu. Tetapi lambat laun saya menerima kenyataan yang ada karena
saya menyakinkan diri saya mungkin ini adalah salah satu takdir saya
berKKN di kabupaten Gowa.Di tempat saya berKKN suasananya
masih asri, dan jauh yang nama polusi udara, dan penduduknya juga
ramah-ramah dan sangat baik dalam menyambut kedatangan kami.

Kuliah Kerja Nyata atau biasa di sebut KKN menurut


pandangan saya merupakan Tugas akhir yang harus di lalui oleh
mahasiswa tingkat akhir seperti saya, dimana merupakan suatu bentuk
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan selama 45 hari di
area pedesaan, dan merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan studi saya. Dimana dalam proses pengabdian kepada
masyarakat terlebih dahulu kita melakukan observasi kurang lebih 3
atau 5 hari dan kemudian membuat program kerja apa saja yang di
butuhkan oleh desa tersebut. Selama berKKN di Desa Julu mate’ne
saya dapat banyak pengalaman dan pelajaran untuk kehidupan saya
kelak. Dimana di Desa Julu mate’ne masih menjunjung tinggi nilai-
nilai kekeluargaan dan gotong royong dalam membantu sesama yang
memerlukan bantuan. Selama saya berKKN di Desa Julu mate’ne
beserta dengan teman-teman posko saya yang berjumlah 9 orang yang
dimana terdapat 6 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Dimana
teman-teman saya ini berasal dari jurusan yang berbeda, daerah yg
berbeda serta memiliki sifat yang menjadi ciri khas mereka masing-
masing.

Teman-teman yang saya maksud diatas akan saya


deskripsikan satu persatu tentang kepribadian mereka yang saya
amati, hehhehe maaf ya kalau ada yang menyinggung yang akan saya
sampaikan, jangan di masukkan ke hati ya. Check it out:

Pertama, Aldhyansah S atau biasa dipanggil aldi atau teman-


teman diposko biasa memanggilnya pak kordes. Dia adalah kordes
atau kordinator desa kami yang pada awal pembekalan telah
dilakukan yang namanya pemilihan kordes setiap desa. Pada saat
pemilihan sebenarnya waktu itu aldi bersama panji saling tunjuk
menunjuk siapa yang akan menjadi kordes karena mereka berdua
tidak sanggup untuk menjadi kordes. Malahan sempat mengajukan
bahwasanya yang jadi kordes perempuan saja, tetapi kami yang kaum
perempuan tidak setuju karena masih ada kaum laki-laki yang bias

59
menjadi pemimpin, Jadi dengan terpaksa aldi menerima jabatan
tersebut. Dia berasal dari daerah yang sama dengan daerah tempat
saya berada yaitu Kabupaten Bulukumba dan ternyata dia juga
merupakan teman SMA saya. Saya baru mengetahuinya pada saat di
tempat KKN bahwa dia teman SMA saya dan dia juga mengenal saya
tapi kami tidak akrab waktu SMA cuman saling mengetahui wajah
saja karena kami berbeda jurusan yang dimana saya di jurusan IPS
sedangkan dia berada di jurusan BAHASA. Dia berasal dari Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Pada awal pertemuan dia orangnya agak pendiam tetapi lama
kelamaan dia orangnya agak mulai cerewet apalagi kalau kita baru
mau mengeluh sama dia pasti dia yang dulu mengeluh dan selalu
mengatakan “pusing kha juga ini sambarang” dan dia juga sedikit-
sedikit pasti kerumah kepala dusun atau keposko lain. Apalagi kalau
pada saat makan pasti juga di selalu mengatakan “ Lapar sekali kha
ini sambarang” padahal dia sedang makan hehehe. Dan dia orangnya
paling susah di bangun kan pada saat sholat subuh pasti selalu bilang
ilham mi dulu sama panji padahal alarmnya selalu berbunyi di
dekatnya.

Kedua, Maulidyah Safruddin biasa di panggil Dea berasal


dari Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan. Dia adalah Sekretaris diposko saya. Dea ini
orangnya pada saat awal bertemu pendiam, tetapi lama kelamaan
ternyata orangnya asik di ajak bercanda dan orangnya sedikit bar-bar,
apalagi kalau ngegas dia mi ahlinya hehhee, tapi baek ji tawwa
orangnya kalau di ajak ki berteman. Dea itu asli orang Makassar tapi
tidak tau kha dimakassar bagian mana iya heheehe, Dea juga
orangnya sering ki curhat sama panji masalah percintaannya, dan
meminta pendapat bagaimana baiknya dia dalam mengambil langkah
kedepannya. Dea cantik ki orangnya, tidak neko-neko ki dalam make
up tidak seperti saya yang rempong kalau mau pergi-pergi hehhe, Dea
itu tampil apa adanya, natural dan dia mi paling rajin kalau ada mau
di kerja yang berkaitan dalam hal ketik mengetik tapi ada satu
kekurangnya yaitu malas ki bangun pagi jadi biasa terlambat ki sholat
subuhnya.

Ketiga, Annisa atau biasa dipanggil nisa atau anak-anak


diposko biasa panggil ustadzah. Berasal dari Jurusan Ilmu Hadis
Fakultas Ushuluddin dan Politik. Nah tau mi toh kenapa di panggilki

60
ustadzah. Dia berasal dari Polman. Dia juga merupakan bendahara di
posko saya. Setiap subuh pasti suaranya mi yang selalu di dengar
karena sering kasih bangun anak-anak diposko, tidak bakalan berhenti
membangunkan orang kalau tidak bangun ki. Dia orangnya paling
rajin mengajak teman-temanya untuk sholat lima waktu dan paling
rajin memasak di posko. Paling sering juga mengajak teman-
temannya untuk sholat berjamaah di masjid dan mengajar adek-adek
mengaji, Nisa juga orangnya polos malahan terlalu poloski jadi biasa
di main-maini sama anak-anak diposko karena saking polosnya. Nisa
juga sering sekali nha ubah-ubah nama nya orang entah itu disengaja
atau tidak hanya dia yang tauki hehehe, Tapi itu nya mi nanti diingat
dari sosok nisa ini. Jangan berubah tetap jadi nisa yang saya kenal
yang polos tapi jangan juga terlalu polos karena mudah dimanfaatkan
sama orang lain.

Keempat, Nurhalimah atau biasa dipanggil ima . Berasal dari


Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Ima orangnya tinggi,
putih, cantik, dan penggemar drakor atau drama korea tapi anaknya
agak manja, padahal dia yang paling tua diantara kami kalau dari segi
umur, ima ini teman cerita, teman jalan, teman saling ledekku kalau
di posko paling sering ngajak jalan keluar sama ajak makan, dan
teman berbagi baik itu kosmetik maupun berbagi film . Ima ini
orangnya mudah menangis apalagi kalau marahki pasti menangiski.
Dia mi juga teman bertengkar ku di posko , dikit-dikit ngajak
bertengkar trus dia mi juga teman yang sering baku bawa sama saya
dan dia juga berasal dari Soppeng. Ima itu orangnya paling malas
makan, dan paling mudah Baper sama omongan orang dan dia juga
temanku yang paling sering ajak kha bicara bugis karena kami sama-
sama orang bugis. Dia ini selalu kalem di depan laki-laki tapi selalu
bar-bar kalau di depan saya hehehe, tetap menjadi ima yang saya
kenal nah kalau ketemu di jalan jangan ragu menyapa saya nah.

Kelima, Sukmawati atau biasa dipanggil Sukma atau cu’ma


berasa dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
dia asli orang Gowa . Dia ini orangnya baik, cantik, dan pintar masak
apalagi kalau dia masak ikan yang di bilang pallu kacci beh tidak
adami duanya hehhee, tapi mala ski juga bangun pagi apalagi kalau
dibangunkan sholat subuh biasa nha jawab ji padahal tidak terbuka ki
matanya, dia mi juga sering di bilang tolo kuadrat sama anak-anak di
posko karena biasa bukan itu di suruhkan ki itu nha kerja hehhee,

61
terus dia mi juga ini jago bahasa Makassar dan rajin kalau disuruh
kepasar pergi belanja sama bendahara, dia juga orangnya bucin atau
biasa disebut budak cinta karena sering telponan sama doinya baru
pasti menghindar kalau sementara menelpon saking tidak maunya
didengar pembicaraannya tapi baek sekali ji orangnya.

Keenam, Ellha Elvira Bahrun atau biasa dipanggil Elha,


berasal dari Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, juga berasal dari Belopa. Elha ini pada awal pertemuan pada
saat pemberangkatan KKN karena dari pada saat pembekalan dia
tidak hadir, pada saat pertama saya melihatnya dia ini orangnya jutek,
suka memilih dalam berteman, tapi lama kelamaan dia orangnya baik,
cantik, cerewet, dan tidak membanding-bandingkan orang lain, paling
jago bikin kapurung, tapi paling malas juga bangun pagi apalagi
bangun sholat subuh, paling malas kalau disuruh sholat lima waktu,
bar-bar ki juga sedikit baru rewa sekali orangnya. Satu ji pesanku
jangan berubah tetap jadi elha yang apa adanya .

Ketujuh, Ilham Nur Ilahi atau biasa dipanggil Ilham, berasal


dari Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi. Dia ini asli
orang Gowa. Awal bertemu pada saat pemberangkatan karena dia ini
orangnya sibuk jadi tidak sempat hadir pada saat pembekalan.
Awalnya dia ini orangnya pendiam, jarang senyum, dan rajin
menyapu halaman tapi lama kelamaan dia jadi cerewat dan kadang
senyum dan sudah mulai malas menyapu halaman, paling rajin mandi
dan paling lama kalau mandi sampai-sampai hampir satu jam di
dalam toilet sambil bernyanyi didalam toilet. Dia juga orangnya lama
kelamaan jadi orang pecicilan, sering mengganti nama orang, sering
membaca buku, dan orang yang paling sering menghilang tiba-tiba
dan paling susah di bangunkan untuk sholat subuh.

Kedelapan, Muh. Panji Rafsanjani atau biasa dipanggil


Panji. Berasal dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab
dan Humaniora. Berasal dari Kendari. Pada awal bertemu pada saat
pembekalan, dia ini orangnya humoris, teman curhat yang baik dan
memberikan solusi yang baik kepada teman-temannya, paling sering
kembali ke Makassar karena masalah pekerjaan, dan dia juga
orangnya mandiri dan tidak banyak neko-neko soal makanan yang
disediakan, dia ini orangnya baik dan saling membantu temannya
yang butuh bantuan dan dia paling sering di suruh jadi imam daripada

62
teman laki-laki yang lain, paling suka anak kecil, dia juga ini
orangnya bucin, paling jago mengaji, pokoknya the best lah hehhee.

Bahkan, didalam testimoni ini saja tidak cukup untuk


mendeskripsikan suasana posko beserta orang-orangnya yang akan
selalu saya rindukan dimanapun dan kapanpun. Terimakasih yang
sebesar-besarnya saya ucapkan kepada bapak Kepala Desa, bapak
Kepala Dusun, Beserta Masyarakat yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu dan teman posko saya, Terimakasih telah menerima saya
dengan tangan terbuka dan saya ingin menyampaikan ucapan mohon
maaf apabila ada kekurangan ataupun kesalahan selama saya di
tempat KKN baik dalam ucapan maupun perbuatan. Dan mohon maaf
karena kami tidak dapat menyelesaikan program kerja kami karena
salah satu factor dimana adanya wabah penyakit yang di sebabkan
oleh Covid-19 atau biasa disebut Corona, sehingga dengan terpaksa
kami untuk dipulangkan lebih awal dari waktu yang ditentukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Nama : Mujibur Rahman


Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Tarbiyah Dan Keguruan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi robbilalamin, puji syukur kita


panjatkan kepada Sang Pencipta, kepada Allah swt.
yang telah memberikan anugerah yang melimpah bagi
seluruh makhluk ciptaanNya. Atas kehendak Allah swt kami dapat
menyelesaikan laporan hasil Kuliah Kerja Nyata kami di desa
Bontolempangang selama 33 hari dengan tidak ada kendala yang
berarti.
Disini saya akan menceritakan pengalaman-pengalaman
yang saya dapatkan sebagai hasil dari KKN saya selama 33 hari
lamanya terhitung sejak tanggal 5 Maret sampai dengan 16 April

63
2021. Sebelumnya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri
terlebih dahulu, sebuah pepata lama mengatakan “tak kenal maka tak
sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka… kenalan dulu”.
Saya adalah seorang anak laki-laki yang oleh kedua orang tua saya
diberi nama, Mujibur Rahman, teman-teman memanggil saya dengan
nama Mujib. Saya di UINAM mengambil jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, saya lulus jalur UMPTKIN
waktu itu. Saya lahir pada tgl 16 Januari 1998 di dusun Berae desa
Biroro Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Saya adalah anak ke 2
dari 4 bersaudara, tapi anak yang ke 3 dilahirkan oleh Ibu saya, tapi
karena kakak ke 2 saya meninggal seblum saya lahir maka saya
menjadi anak ke 2, waktu itu orang tua saya sudah merantau dan
menetap di Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Utara Desa Jabal Nur
(Tempat Kelahiran Kakak ke 2 saya yang meninggal) Namun ketika
Ibu saya mengandung saya, dia kembali ke Sinjai (Kampung
halamannya) dan melahirkan saya di sana tidak lama setelah saya
lahir orang tua saya kembali ke Kolaka Utara dan saya pun besar di
sana Bahasa keseharian saya adalah bahasa indonesia, karena
lingkungan saya adalah mayoritas pendatang dari beberapa suku,
sehngga hanya bahsa indonesia yang menyatukan kita, tapi saya juga
bisa berbahasa bugis namun tidak berlogat bugis sinjai, karena saya
belajar dari orang-orang bugis dari banyak versi, termasuk dari orang
tua saya yaitu bapak saya bugis Barru dan Ibu saya bugis Sinjai, dan
Alhamdulillah dengan kemampuan saya berbahasa bugis, bisa
memudahkan saya untuk bergaul dengan orang-orang baru khususnya
di Kampus UIN yang mayoritas suku bugis, namun demikan
meskipun sudah kurang lebih 4 thn saya tinggal di tanah Gowa, saya
belum bisa berbahasa daerah Makassar, tapi setelah saya ber KKN di
Bontolempangan, saya banyak belajar tentang budaya dan bahasa
Makassar, sehingga sedikit saya sudah bisa memahami dan
menggunakan bahasa daerah Makassar.
KKN, Kuliah Kerja Nyata di Desa Bontolempangang
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa memberi saya banyak
pengalaman berharga, pengalaman yang mengajarkan saya untuk
beradaptasi dengan lingkungan serta orang-orang. Sebelum
pemberangkatan ke lokasi KKN, pengetahuan saya tentang kegiatan
KKN sangat minim, itu karena kondisi dan keadaan di masa kami
yang sangat berbeda dengan angkatan sebelumnya yang berjalan
normal, namun angkatan kami tidak demikian, yang kegiatannya di
kemas dalam sistem online, sehingga saya pribadi tidak dapat

64
menangkap banyak pengetahuan dari pembekalan yang dilaksanakan
secara daring, tapi Alhamdulillah dengar kerja sama kami dengan
teman-teman posko sehingga kami dapat menyusun proker dan
menjalankannya selama berkkn, namun perbedaan itu ada banyak hal
yang tidak kami dapatkan seperti teman-teman kami sebelumnya,
khususnya di posko kami yang hanya beranggotakan 5 orang saja dari
1 Fakultas yaitu Tarbiyah dan Keguruan, dan kami sudah saling kenal
karena pembagian kelompok memang tidak dibagi oleh pihak kampus
tapi melainkan setiap peserta di dianjurkan untuk memilih masing-
masing daeranya, namun kami ber 5 sepakat untuk memilih daerah
yang sama, maka dari itu kami tidak mendapatkan teman baru dari
fakultas lain di lokasi kkn, namun dengan jumlah kami yang sedikit
itu membuat kami lebih mudah dikenal dan dikenang secara individu
oleh masyarakat, tidak hanya itu, kami juga sangat mudah bembangun
keakraban dengan anak mudah yang ada di sana.
Hari pertama, tidak seperti pada umumnya yang melakukan
perkenalan dan adaptasi dengan teman-teman poskoya, karna kami
memang sudah saling kenal di kampus, meskipun kami dari beberapa
jurusan yang berbeda,; Ningsi Indasari (KORDES) dari Jurusan
Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Juliati dari jurusan Pendidikan
Anak Usia Dini (PIAUD) Muh. Aswan dari Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris (PBI), Rahma Magfirah dari Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab (PBA), dan saya sendiri dari Jurusan yang sama dengan
Rahma Magfira namun beda angkatan, tapi kami sudah saling
mengenal karena disatukan oleh lembaga-lembaga kampus yang ada
di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dengan begitu kami tidak perlu
lagi beradaptasi dalam 1 Tim, kami hanya langsung beradaptasi
dengan lingkungan dan orang-orang baru yang ada di Desa
Bontolempangang, kami mulai beradaptasi dengan masyarakat yang
ada di masjid dan sekitar posko kami, dengan identitas UIN yaitu
almamater dan topi yang kami pakai, masyarakat sangat mudah
mengenal kami mahasiswa dari kampus UIN, masyarakat desa
bontolempangan sangat ramah dan peduli dengan kami, awalnya saya
berfikir bahwa Desa Bontolempangang adalah desa terpencil yang
jauh dari dunia pendidikan, namun ternyata sebaliknya, mereka
mempunyai jiwa pendidikan yang sangat tinggi, itu terbukti dari
banyaknya pemudah yang berstatus mahasiswa yang berada di sana,
bahkan hampir setiap rumah di situ ada mahasiswa, sehingga
masyarakat faham betul keberadaan kami di sana sebagai mahasiswa,
kami diperlakukan sangat baik bahkan mereka mempercayakan kami

65
untuk melakukan berbagai urusan, seperti menjadi Imam masjid, jadi
khatib, dan juga pada urusan pertanian kami selalu ikut membantu
mereka, dan bukanlah sesuatu hal yang baru bagi saya, karena di
kampung saya juga adalah anak petani dan juga pengalaman menjadi
imam di masjid sudah biasa saya lakukan di kampung saya. Namun
demikian, kami juga mempunyai kekurangan yang menjadi beban
moral yang saya rasakan peribadi, mungkin karena faktor kondisi di
daerah kami yang agak dingin dan sering hujan, membuat saya dan
beberapa teman sering tidur karena tidak dapat keluar rumah saat
hujan, dan juga terasa sangat nyaman berada di kamar karena cuaca
yang dingin, itu menjadi beban moral yang saya rasakan dengan tuan
rumah yang kadang menegur kami, namun dilain sisi kehadiran kami
sangat dibermanfaaat bagi masyarakat sekitar, dan mereka sangat
senang dengan kehadiran kami.
Saya bisa rasakan dampak kehadiran kami di sana
khususnya di posko kami yaitu rumah Kepala Desa, meskipun
beberapa dari kami yang terkesan malas, tapi beberpa dari kami bisa
mengimbanginya, Rahma Magfirah yang biasa dipanggil kak Fira,
yang sangat berperan di dapur bahkan di sumur, seringkali dia
mencuci pakaian kami yang laki-laki, dia juga yang setiap hari
memasak dan menghidangkan makanan setiap harinya, dia juga yang
ke pasar untuk belanja setiap minggu, bahkan dia juga setiap subuh
yang membangunkan kami untuk shalat subuh, dia seperti ibu kami
yang setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah, dan kadang juga
dibantu oleh teman saya Ningsi, dan Juli, tapi mereka lebih sering
berperan pada rencana program kerja kami, merekalah yang sering
berfikir, dan merancang program-program kerja yang akan kami
laksanakan, sehingga itu yang membuat mereka kelihatan terkesan
malas oleh kami, karena mareka lebih sering menghabiskan waktunya
di dalam kamar, namun sebenarnya mereka berdiam diri untuk
memikirkan program kerja apa yang akan kami laksankan, dari
merekalah banyak ide-ide baru buat kami untuk melakukan program
kerja yang cocok dengan keadaan desa.
Satu hal yang sangat berkesan bagi saya pada masyarakat
Bontolempangang yaitu semangat pendidikannya yang sangat tinggi,
saya baru menemukan sekelompok orang tua yang sudah berumur
rata-rata 50 tahun keatas, namun semangatnya untuk belajar Al-
Qur’an sangat tinggi, dan saya melihat sendiri betapa susanya mereka
untuk menyebutkan huruf-huruf hijaiyah yang benar dikarenakan

66
lidah mereka yang sudah kaku untuk membaca dengan fasih karena
faktor usia yang sudah sangat tua.
Adapun kesan saya untuk teman-teman posko yang
menemani hari-hari saya selama di lokasi KKN yakni:
1. Ningsi ,Ibu kordes yang seharusnya menjadi leader kami di
posko, mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) dari Takalar,
namun yang paling berkesan di kepala saya yaitu, dia adalah orang
paling penakut diantara kami ber 5, setiap di mau ke kamar mandi di
malam hari dia harus di temani, parasnya biasa-biasa saja tapi banyak
pemudah yang bilang dia cantik, dia lumayan baik tapi sedikit egois.

2. Juli, cewe yang parasnya lumayan cantik tapi seidik egois,


mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) dari Galesong, yang
paling suka buat rencana jalan-jalan, orang baik, tapi kadang marah-
marah tidak jelas.
3. Kak Firah. Senior saya di jurusan, mahasiswa Pendidikan
Bahasa Arab (PBA) Orang Bontolempangang, dialah yang paling
berperan di berbagai hal di posko kami, di adalah ibu rumah tangga
kami yang selalu mengurus keperluan rumah tangga kami, pokoknya
paling terbaiklah diantara teman-teman yang lain.
4. Kak Aswan, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
(PBI) dari Soppeng, orang yang paling tua dan yang paling kami
tuakan di posko, dia seperti bapak kami dan Kak Fira adalah ibu
kami, orangnya dewasa dan bijaksana dalam kepetusannya, dia selalu
memberikan nasehat kepada kami.

67
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

56
Nama : Nur Azizah
Jurusan : Aqidah dan Filsafat
Fakultas : Usluhuddin dan Filsafat

58
Nama : Suci Amalia
Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

60
Nama : Sri Riskayanti
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Adab dan Humaniora

61
LAMPIRAN-LAMPIRAN

PELEPASAN MAHASISWA KKN ANGK-62 KECAMATAN


BONTOLEMPANGAN KAB. GOWA

63
PENERIMAAN MAHASISWA KKN DI KANTOR CAMAT
BONTOLEMPANGAN

SEMINAR PROGRAM KERJA

64
65
66
67
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA MESJID AL-ABRAR DESA
JULUMATE’NE

68
69
70
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA DUSUN BARUA DESA
JULUMATE’NE

71
KEGIATAN PENYULUHAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)

72
73
74
75
PEMBUATAN NAMETAG RUMAH KEPALA DUSUN, RT/RK,
DAN MUSHOLLAH

76
77
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA DUSUN BARUA DESA
JULUMATE’NE

78
79
KEGIATAN YASINAN TIAP MALAM JUM’AT

80
PEMBUATAN PAPAN PENUNJUK JALAN

81
82
KEGIATAN MEMBERSIHKAN MESJID DI DUSUN
BONTOMARANNU DESA JULUMATE’NE

83
84
85

Anda mungkin juga menyukai