Editor :
Sitti Syakirah Abu Nawas, M.Th.I
Kontributor :
Muh. Aswan | Mujiburrahman | Rahmah Maghfirah | Juliati
Ningsi Indasari|
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat kita haturkan selain memanjatkan puji
syukur kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kuliah kerja nyata
(KKN). Tak lupa senantiasa teriring sholawat dan salam kepada
Baginda Rasulullah SAW. sebagai suri tauladan umat muslim di
dunia. Sosok yang telah membawa umat muslim dari lembah
kehinaan menuju lembah kemuliaan.
ii
5. Ibu St. Syakira SA.g. MT.h.I selaku Dosen Pembimbing yang
selalu memberi kami bimbingan, arahan dan petunjuk guna
terlaksananya program kerja dengan efektif.
6. Seluruh Tokoh pendidik, Tokoh Agama dan Tokoh
Masyarakat lainnya yang telah membimbing kami dalam
pelaksanaan KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 65
Tahun 2021.
7. Seluruh Pegawai/Staf Lembaga penelitian dan Pengabdian
Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar yang telah
mempersiapkan segala sesuatunya sehingga KKN dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.
8. Rekan-rekan Mahasiswa(i) KKN UIN Alauddin Makassar
Angkatan 65 Tahun 2021.
9. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tak
terhingga kepada kami dalam pelaksanaan program kerja
KKN UIN Alauddin Makassar Angkatan 65 Tahun 2021 di
Desa Bontolempangang, Kecamatan Bontolempangan,
Kabupaten Gowa.
iii
kesalahan, maka kami berlindung kepada Allah Subhanahu Wa
ta’ala, atas segala kekurangan, kekhilafan dan kesalahan kami.
iv
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan..........................................................................
Sambutan Rektor..............................................................................
Sambutan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian.....................
Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar..................................
Sambutan Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat(PPM)UIN Alauddin
Makassar...........................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................
Muqaddimah.....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Dasar Pemikiran.................................................................1
Gambaran Umum Desa Bontolempangang........................3
Permasalahan.....................................................................5
Kompetensi Mahasiswa KKN UIN Alauddin
Makassar Angkatan 65.......................................................6
Fokus dan Prioritas Program Kerja....................................7
Jadwal Pelaksanaan Program Kerja.................................. 9
Pendanaan..........................................................................10
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Metode Intervensi Sosial..................................................13
Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat................15
BAB III KONDISI Desa Bontolempangan
Sejarah Singkat Desa Bontolempangan...........................17
Kondisi Demografi..........................................................18
Kondisi Sosial..................................................................21
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN
PEMBERDAYAAN DESA
Kerangka Pemecahan Masalah........................................32
Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan dan
PengabdianMasyarakat....................................................36
Faktor-Faktor Pencapaian Hasil.......................................45
BAB V PENUTUP
Kesimpulan......................................................................47
Rekomendasi....................................................................47
TESTIMONI.................................................................................49
Lampiran.................................................................................................
....63
v
MUQADDIMAH
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
1
sebagai director of change diharapkan mampu membawa perubahan
masyarakat ke arah yang lebih baik melalui proses penganalisaan
masalah dalam struktur masyarakat hingga penentuan solusi terbaik
dalam memecahkannya.
2
Sebagai epilog dalam tulisan ini, maka kami Mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berkomitmen
untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan mengangkat
tema “ ”.
Manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal
besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar
mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai
manfaat ilmu, teknologi dan seni bagi pelaksanaan pembangunan.
Dengan harapan besar, semoga kegiatan ini diridhoi Allah
SWT., dan mendapatkan respon yang baik dari pihak kampus serta
masyarakat tempat dimana kami mengabdi. Demi terciptanya
masyarakat Indonesia seperti apa yang diimpikan.
C. Hasil Survey
KKN Angkatan 65 berbedah dengan angkatan pada umumnya
yang diantar langsung oleh Dosen pembimbing dan berkumpul di
kantor Kecamatan dan kemudian diantar ke posko masing-masing.
Namun berbeda dengan angkatan kami yang hanya berangkat masing-
masing posko dan tidak didampingi oleh dosen pembimbing
dikarenakan oleh kondisi Covid 19,
Pada hari pertama kami langsung tiba di rumah kepala Desa
Bontolempangang pada sore hari, pada harin itu kami hanya
3
melakukan perkenalan dengan tuan rumah {orang tua dari kepala
Desa} dan juga sebagian kecil masyarakat di masjid pada saat kami
menghadiri acara Isra’ mi’raj pada malam hari
Hari kedua kami mengunjungi kantor desa dengan tujuan untuk
melakukan perkenalan singkat dengan bapak kepala desa dan stafnya
sekaligus berbincang dengan bapak kepala desa mengenai gambaran
umum tentang desa Bontolempangan. Informasi ini bertujuan untuk
memberikan gambaran awal untuk merancang program kerja yang
akan kami laksanakan. Pada hari ketiga kami menyusun program
kerja yang akan dilaksanakan.
Dari identfikasi masalah yang ditemukan selama survey di
lingkungan desa ada beberapa prioritas masalah yang perlu di
perhatikan selama masa KKN diantaranya :
1. Minimnya pemahaman masyarakat mengenai ilmu
tajwid dan makharijul huruf.
2. Kurangnya tenaga pengajar d i TPA.
3. Keikutsertaan desa Bontolempangan pada program
supervisi Kabupaten Gowa.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat.
4
Mujibur Rahman, sapaan akrabnya Muji’. Mahasiswa
jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan. Kompetensi di bidang Bahasa Arab, bukan
Cuma itu, dia juga handal dibidang keagamaan khususnya
dalam hal membaca Al Qur’an dan ceramah. Bahkan juga
handal dibidang pertanian dan pekerjaan berat lainnya
5
Ilmu Tajwid
Dan
Makharijul
Huruf
3. Untuk
melatih
Pelatihan public
Anak-anak kemampun
speaking
berbicara
depan umum
4. Nonton bareng dan Masyarakat Revitalisasi
bedah film pendidikan bontolempangan pendidikan
Ikut Serta
Berpartisipasi dalam
Aksi Cepat Tanggap
Covid-19 Sebagai
Masyarakat Desa
Sosialisasi Respon Atas
5. Bontolempangan dan
Bahaya Covid- Pandemi
Sarana Prasarana
19 Covid-19
Penyemprotan
Cairan
Disinfektan
6
pembagian kelompok
Pembagian Atribut KKN
4 4 maret 2021
UINAM Angkatan 65
4. Pelepasan 5 maret 2021
Penerimaan di Desa
1 bontolempangan 06 Maret 2021
G. Pendanaan
7
Adapun sumber dana yang digunakan saat melaksanakan
program kerja KKN di desa Bontolempangan berasal dari kontribusi
mahasiswa desa Bontolempangan. Sumber dana dari setiap program
kerja yang dilaksanakan, yaitu:
1.
Rp. 5.000.000,-
Rp.1.000.000,- x 5 orang
8
Ikut Serta Rp. -
Berpartisipasi
dalam Aksi
Cepat Tanggap
Covid-19
9
BAB II
PENGERTIAN ASET
1. Modal fisik
2. Modal Manusia
10
karena bahwa tidak hanya orang dewasa yang merupakan bagian
dari persamaan modal manusia, tetapi anak-anak dan remaja juga
berkontribusi. Ini termasuk keterampilan menjual pada tenaga
kerja, keterampilan kepemimpinan, latar belakang pendidikan
umum, pengembangan seni dan apresiasi, kesehatan , keterampilan
lainnya, dan pengalaman. Modal manusia adalah modal berjalan.
3. Modal sosial
- Modal budaya
1. Community organizing
11
Pengorganisasian masyarakat focus pada mengatur dalam
lingkungan atau masyarakat spesifik. Berbeda dari bentuk-bentuk
pengorganisasian yang lain karena fokus pada masyarakat
setempat dari pada kepentingan masyarakat.
2. Visioning
Visi adalah salah satu metode dari sekian banyak, seperti mencari
masa depan, untuk membuat pandangan jarak jauh masyarakat.
Dilihat dari peta kebutuhan masyarakat menggambarkan suatu
pernyataan visi dari satu masyarakat. Istilah tersebut populer pada
tahun 1990an. Dasar pemikiran ini adalah untuk menyatukan
berbagai individu, asosiasi dan lembaga dalam masyarakat
mendatang, seringkali melalui beberapa bentuk konsensus,
pernyataan tertulis visi- masa depan dan untuk mempersiapkan
rencana untuk menggerakkan masyarakat yang menuju pada visi.
3. Planning
12
· Memberikan publik suara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, dan prioritas.
4. Public participation
13
Pengembangan masyarakat bebasis aset merupakan pendekatan
alternatif yang berkebalikan dari pendekatan konvensional.
Konsepnya adalah membangun kapasistas masyarakat untuk
membangun dan menguatkan aset yang dimiliki masyarakat.
Sangat kontras pada pendekatan konvensional yang fokus pada
masalah dan kebutuhan, pendekatan ini fokus pada penguatan aset
yang dimiliki masyarakat.
14
BAB III
15
Gallarrang Pa,ladingan bergabung dan Desa Bontolemoa berubah
nama menjadi Desa Bontolempangang yang dibagi menjadi tiga
Dusun, dan pada Tahun 1977 pemilihan Kepala Desa pertama
periode 1977-1985.
16
Keadaan penduduk Desa Bontolempangang
berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki atau tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
B. Kondisi Geografis
a. Iklim
Desa Bontolempangang memiliki ikilim dengan tipe
D4 (3,032) dengan ketinggian 200-700 dari permukaan laut
dan dikenal 2 (Dua) musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Pada musim kemarau dimulai pada bulan
Juni hingga September dan Musim Hujan dimulai pada
bulan Desember hingga bulan Maret. Keadaan seperti itu
berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa
peralihan (musim Pancaroba) sekitar bulan April – Mei dan
bulan Oktober – Nopember. Jumlah curah hujan di Desa
17
Bontolempangang tertinggi pada bulan Januari mencapai
1.182 M ( hasil pantauan beberapa stasiun/Pos
pengamatan) dan terendah pada bulan Agustus –
September.
a. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Desa Bontolempangang dibedakan
menjadi lahan untuk Sawah, Ladang, Perkebunan Cacao,
Pemukiman dll.
Keteranga
No. Peruntukan Luas
n
1. Sawah 418 Ha
2. Ladang 826 Ha
3. Perkebunan Cacao 18 Ha
4. Pemukiman 132 Ha
5. Lain-Lain 474 Ha
b. Perekonomian Desa
No. Jenis Usaha Jumlah Keterangan
1. KUD -
2. Pengrajin Sarung -
3. Pengrajin Batu -
Merah
4. Pengrajin 1
Anyaman
5. Kelompok Simpan 8
Pinjam
6. Pabrik 4
7. Pertokoan/Warung 3
8. Pengrajin Bunga -
9. Perbengkelan 3
10. Pertukangan 34
18
1. PNS 4
2. POLRI -
3. Pensiunan 9
4. Pedagang 34
5. Petani 426
6. Pertukangan 2
7. Wirasasta 6
8. Sopir 10
9. Perbengkelan 3
10. Ojek -
11. Tenaga Honorer 35
No Jenis
Dusun
. Kendaraan
Volume Tanapan
Lemoa Taipa jawa
gkaya
1. Pemilik 10 5 4 -
Kendaraan
Bermotor
Roda Empat
2. Pemilik 242 77 38 69
Kendaraan
Bermotor
Roda Dua
3. Hand tractor 5 1 - 1
Pemilik Kendaraan Bermotor
19
Bahan Bakar Yang Digunakan Penduduk
20
7. Posyandu 1 Unit
8. Pustu 1 Unit
9. TK 1 Unit
10. TK/TPA 5 Klp 2 1 1
11. SPAS 1 Unit 1
d. Diskripsi statistik Pemerintahan Umum
1) Peran Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Kepala Desa mempunyai wewenang :
21
1. Memaparkan prioritas program/kegiatan untuk tahun
berikutnya, dengan memuat jumlah usulan yang
dihasilkan pada forum sejenis di tahun sebelumnya.
2. Menjelaskan tentang informasi tentang perkiraan
Alokasi Dana Desa.
3. Memaparkan masalah utama yang dihadapi oleh
masyarakat Desa.
4. Menetapkan 3 orang sebagai delegasi Musrenbang
Kecamatan.
Disamping berperan dalam tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan Musrenbang Desa, Kepala Desa berparan
sebagai narasumber.
1. Pelaksana
2. Narasumber
3. Fasilitator
4. Mediator
5. Pertanggungjawaban/Mediator
2) Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Tugas BPD adalah menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat dan menetapkan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa. Wewenang yang lain antara lain :
22
2. Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,
memelihara dan mengembangkan pembangunan
secara partisipatif.
23
3. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat.
4. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan
pengembangan hasil – hasil pembangunan secara
partisipatif.
5. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa,
partisipasi, serta swadaya gotong royong
masyarakat.
6. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan
potensi sumber daya alam serta keserasian
lingkungan hidup.
5) Fungsi Lembaga Adat
Lemabaga Adat mempunyai tugas untuk membina
dan melestarikan budaya dan adat istiadat serta hubungan
antar tokoh adat dengan pemerintah Desa. Adapun fungsi
Lembaga Adat adalah sebagai berikut :
24
a) Menyusun rencana kerja PKK Desa, sesuai
dengan hasil Rakerda Kabupaten.
b) Melaksanaka kegiatan sesuai jadwal yang
disepakati.
c) Menyuluh dan menggerakkan kelompok –
kelompok PKK Dusun/Lingkungan, RW, RT
dan Dasa Wisma agar dapat mewujudkan
kegiatan – kegiatan yang telah disusun dan
disepakati.
d) Menggali, menggerakkan dan mengembangkan
potensi masyarakat, khususnya keluarga yang
meningkatkan Kesejahteraan Keluarga sesuai
dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada
keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan
dan motivasi dalam upaya mencapai keluarga
sejatera.
f) Mengadakan pembinaan dan bimbingan
mengenai pelaksanaan program kerja.
g) Berpartisipasi dalam pelaksanaan program
instansi yang berkaitan dengan kesejahteraan
keluarga di Desa.
h) Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim
Penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan
kepada ketua dewan penyantun Tim Penggerak
PKK setempat.
i) Melaksanakan tertib administrasi
j) Mengadakan konsultasi dengan ketua dewan
penyantun Tim Penggerak PKK setempat.
2. Fungsi
25
1. Tugas
RT/RW mempunyai tugas membantu Pemerintah
Desa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
2. Fungsi
a) RT/RW dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi :Pendataan kependudukan
dan pelayanan administrasi pemerintahan
lainnya.
b) Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan
kerukunan hidup antar warga.
c) Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan
pembangunan dengan mengembangkan
aspirasi dan swadaya murni masyarakat.
d) Penggerak swadaya gotong royong dan
partisipasi masyarakat di wilayahnya.
26
b. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
bagi masyarakat.
27
i. Penguatan sistem jaringan komunikasi,
kerjasama, informasi dan kemitraan dengan
berbagai sektor lainnya.
28
BAB IV
1. Kekuatan (strengths)
2. Kelemahan (weakness)
3. Peluang (opportunities)
4. Ancaman (threats)
Keempat pilar tersebut dirangkum dalam satu konsep
program kerja, di mana konsep tersebut akan dibahas bersama
narasumber yang dianggap berkompeten, pada kegiatan seminar
program kerja mahasiswa KKN bersama tokoh masyarakat, tokoh
agama, dan tokoh pemuda serta segenap masyarakat
desa/kecamatan.
33
NO PROGRAM KERJA SASARAN PELAKSANA KETERAN
1. Pembinaan Santri pada Terlaksana
Santri di TK/TPA Al-
TK/TPA di Desa Mahasiswa
Hidayah dan TK/TPA
Bontolempangang
2. Pengajaran membaca Untuk Memberikan Terlaksana
Anggota assyifa
Al-Qur’an di lembaga Edukasi Mengenai
( Bapak-bapak dan
pengajian ASSYIFA Ilmu Tajwid Dan
lansia )
Makharijul Huruf
3. Untuk melatih Terlaksana
Pelatihan public
Anak-anak kemampun berbicara
speaking
depan umum
4. Nonton bareng dan Masyarakat Revitalisasi Terlaksana
bedah film pendidikan bontolempangan pendidikan
Ikut Serta Berpartisipasi Terlaksana
dalam Aksi Cepat
Tanggap Covid-19
Sosialisasi Masyarakat Desa
Sebagai Respon Atas
5. Bahaya Covid- Bontolempangan dan
Pandemi Covid-19
19 Sarana Prasarana
Penyemprotan
Cairan
Disinfektan
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan bentuk pengabdian
yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar kepada masyarakat Desa Julumate’ne Kecamatan
Bontolempangan, Kabupaten Gowa. Sebanyak 9 Mahasiswa.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kegiatan mahasiswa KKN yang telah dilakukan
maka kami telah merekomendasikan beberapa hal terhadap pihak-
pihak tertentu.
1. Rekomendasi untuk pemerintah setempat
a. Pemerintah Desa lebih memperhatikan masyarakat
desa terutama pada dusun yang terletak di wilayah
terpencil yang masih sangat membutuhkan pelayanan
masyarakat seperti posyandu.
47
masyarakat kurang mampu untuk dapat mengenyam
bangku pendidikan
48
TESTIMONI
Nama : Aldhyansah S
Jurusan : Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Assalamualaikum Wr.Wb
54
tentukan. Setelah beberapa lama menunggu,Tiba saatnya Pembagian
Posko beserta pembagian teman hidup baru(Karna pada
dasarnya,hampir semua tidak saling mengenal). Alhasil Saya berada
di Posko 8,yaitu Desa Julumate’ne dan muncullah muka baru yang
tidak pernah saya lihat. Setelah pembagian posko dan teman hidup
baru,Berkumpullah kita untuk memperundingkan hal-hal yang
nantinya akan penting kedepannya, Di posko 8 Desa Julumate’ne
terdiri dari 9 orang, 3 cowok dan 6 Cewek.
55
Yang ketiga, Ellha Elvira Bahrun biasa di panggil Bunda Ela,
dia berasal dari jurusan Ekonomi Islam fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, berasal dari Belopa. Pada awal pembagian posko perkecamatan
dia tidak sempat hadir maka dari itu di awal-awal KKN saya tidak
terlalu akrab dengan dia sebenarnya sampai sekarang masih belum
akrab. Di awal-awal KKN bunda Ela ini orangnya pendiam dan tidak
banyak neko-neko tapi di pertengahan KKN akhirnya sifat aslinya
keluar mulai dari sering marah-marah sampai banting-banting piring
tapi dia aslinya baik dan jago bikin kapurung walaupun sering marah-
marah dalam melakukan sesuatu tapi dia aslinya yang paling rajin di
posko.
Yang kelima, Sutriani atau biasa dipanggil tri dia dari jurusan
perbandingan mazhab dan hukum berasal dari daerah Bulukumba,
sutri itu satu kampung dengan saya bukan Cuma satu kampong dia
juga satu sekolah pas SMA Cuma berbeda kelas dan tidak terlalu
akrab, sutri itu orangnya suka main tik-tok sama sukma dan teman
bergaulnya Ima’ sekaligus teman memasaknya mungkin karna dia
sama-sama orang bugis makanya gampang akrab. Sutri ini orangnya
selalu di kamar jarang kumpul sama teman posko yang lain tapi di
akhir-akhir KKN mulai sering nongkrong dan bercanda, walaupun
belum terlalu akrab tapi saya tahu kalau sutri ini orangnya baik.
56
keluh kesah yang kami lalui. Di tempat KKN, banyak kepala dan
karakter yang harus hidup bersama selama 45 hari kedepan. Tentu
hal ini akan menarik. Kami 9 orang dengan perbedaan pandangan
yang harus di satu padukan susah, senang, sedih kami lalui bersama.
Detik berganti menit, menit berganti jam. Hari demi hari kita
lalui bersama di tempat ini. Bersama melalui banyak perbedaan
karakter dan sudut pandang di antara kami, melalui suka dan duka
bersama, belajar hidup mandiri dan beradaptasi di lingkungan baru
meski terasa cukup sulit. Menyatukan perbedaan dari sembilan
kepala yang berbeda-beda karakter bukan lah hal yang mudah. Di
KKN kita terlatih untuk lebih dewasa, lebih mandiri, membiasakan
hal yang tak biasa menjadi biasa. Mulai dari tempat untuk
merebahkan badan yang tiap malamnya harus menyesuaikan diri
karena tak bisa seleluasa saat tidur di kamar sendiri, membiasakan
antri bergiliran menggunakan toilet, piket kebersihan yang terjadwal,
dan masih banyak lagi hal lain yang harus dibiasakan Namun semua
perbedaan, semua canda tawa, semua kebersamaan yang terjadi
harus selesai lebih awal dari jadwal yang sudah di tentukan. Itu
semua terjadi karena kondisi dan keadaan saat itu yang kurang
kondusif akibat virus yang sebelumnya menyebar di hampir seluruh
negara di dunia, kini sudah ada di Indonesia dan meluas di hampir
seluruh daerah di Indonesia.
Kamipun harus ditarik pada hari ke 33 pelaksanaan KKN.
Sedih senang rasanya jadi campur aduk saat itu. Sedih karena kami
harus melepas semua kebersamaan yang sudah terjalin antara kami
semua termasuk para warga di dusun tempat posko kami berada.
Senang karena kami akan kembali kekampung masing-masing dan
kembali berkumpul dengan keluarga. Penarikan itu dilakukan
dengan maksud agar kami terhindar dari virus tersebut.
Terima kasih KKN, terima kasih untuk kakak dan ibu yang
sudah menjadi orangtua kami selama KKN, terima kasih untuk 33
hari yang mengesanakan, terima kasih posko Julumate’ne. Karena
KKN ini pula mengajarkan arti pertemanan yang dibumbui rasa
persaudaraan. Saling menghargai dan memahami satu sama lain,
meski terkadang juga ada sedikit perselisihan di antara kami. Tapi
hal tersebut tak perlu kita hiraukan.
57
Nama : Rahmah Maghfirah
Jurusan : Pendidikan Bahasa
Arab
Fakultas : Tarbiyah dan
Keguruan
Bismillahirohmanirohim…
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah
berikan kepada kita baik nikmat kesehatan maupun nikmat
kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan laporan beserta
testimoni selama berada di tempat KKN kurang lebih 1 bulan dengan
baik dan tepat pada waktu .
58
saya di tempatkan di daerah yang jauh dari tempat saya menimbah
ilmu. Tetapi lambat laun saya menerima kenyataan yang ada karena
saya menyakinkan diri saya mungkin ini adalah salah satu takdir saya
berKKN di kabupaten Gowa.Di tempat saya berKKN suasananya
masih asri, dan jauh yang nama polusi udara, dan penduduknya juga
ramah-ramah dan sangat baik dalam menyambut kedatangan kami.
59
menjadi pemimpin, Jadi dengan terpaksa aldi menerima jabatan
tersebut. Dia berasal dari daerah yang sama dengan daerah tempat
saya berada yaitu Kabupaten Bulukumba dan ternyata dia juga
merupakan teman SMA saya. Saya baru mengetahuinya pada saat di
tempat KKN bahwa dia teman SMA saya dan dia juga mengenal saya
tapi kami tidak akrab waktu SMA cuman saling mengetahui wajah
saja karena kami berbeda jurusan yang dimana saya di jurusan IPS
sedangkan dia berada di jurusan BAHASA. Dia berasal dari Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Pada awal pertemuan dia orangnya agak pendiam tetapi lama
kelamaan dia orangnya agak mulai cerewet apalagi kalau kita baru
mau mengeluh sama dia pasti dia yang dulu mengeluh dan selalu
mengatakan “pusing kha juga ini sambarang” dan dia juga sedikit-
sedikit pasti kerumah kepala dusun atau keposko lain. Apalagi kalau
pada saat makan pasti juga di selalu mengatakan “ Lapar sekali kha
ini sambarang” padahal dia sedang makan hehehe. Dan dia orangnya
paling susah di bangun kan pada saat sholat subuh pasti selalu bilang
ilham mi dulu sama panji padahal alarmnya selalu berbunyi di
dekatnya.
60
ustadzah. Dia berasal dari Polman. Dia juga merupakan bendahara di
posko saya. Setiap subuh pasti suaranya mi yang selalu di dengar
karena sering kasih bangun anak-anak diposko, tidak bakalan berhenti
membangunkan orang kalau tidak bangun ki. Dia orangnya paling
rajin mengajak teman-temanya untuk sholat lima waktu dan paling
rajin memasak di posko. Paling sering juga mengajak teman-
temannya untuk sholat berjamaah di masjid dan mengajar adek-adek
mengaji, Nisa juga orangnya polos malahan terlalu poloski jadi biasa
di main-maini sama anak-anak diposko karena saking polosnya. Nisa
juga sering sekali nha ubah-ubah nama nya orang entah itu disengaja
atau tidak hanya dia yang tauki hehehe, Tapi itu nya mi nanti diingat
dari sosok nisa ini. Jangan berubah tetap jadi nisa yang saya kenal
yang polos tapi jangan juga terlalu polos karena mudah dimanfaatkan
sama orang lain.
61
terus dia mi juga ini jago bahasa Makassar dan rajin kalau disuruh
kepasar pergi belanja sama bendahara, dia juga orangnya bucin atau
biasa disebut budak cinta karena sering telponan sama doinya baru
pasti menghindar kalau sementara menelpon saking tidak maunya
didengar pembicaraannya tapi baek sekali ji orangnya.
62
teman laki-laki yang lain, paling suka anak kecil, dia juga ini
orangnya bucin, paling jago mengaji, pokoknya the best lah hehhee.
63
2021. Sebelumnya perkenankan saya untuk memperkenalkan diri
terlebih dahulu, sebuah pepata lama mengatakan “tak kenal maka tak
sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka… kenalan dulu”.
Saya adalah seorang anak laki-laki yang oleh kedua orang tua saya
diberi nama, Mujibur Rahman, teman-teman memanggil saya dengan
nama Mujib. Saya di UINAM mengambil jurusan Pendidikan Bahasa
Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, saya lulus jalur UMPTKIN
waktu itu. Saya lahir pada tgl 16 Januari 1998 di dusun Berae desa
Biroro Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Saya adalah anak ke 2
dari 4 bersaudara, tapi anak yang ke 3 dilahirkan oleh Ibu saya, tapi
karena kakak ke 2 saya meninggal seblum saya lahir maka saya
menjadi anak ke 2, waktu itu orang tua saya sudah merantau dan
menetap di Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Utara Desa Jabal Nur
(Tempat Kelahiran Kakak ke 2 saya yang meninggal) Namun ketika
Ibu saya mengandung saya, dia kembali ke Sinjai (Kampung
halamannya) dan melahirkan saya di sana tidak lama setelah saya
lahir orang tua saya kembali ke Kolaka Utara dan saya pun besar di
sana Bahasa keseharian saya adalah bahasa indonesia, karena
lingkungan saya adalah mayoritas pendatang dari beberapa suku,
sehngga hanya bahsa indonesia yang menyatukan kita, tapi saya juga
bisa berbahasa bugis namun tidak berlogat bugis sinjai, karena saya
belajar dari orang-orang bugis dari banyak versi, termasuk dari orang
tua saya yaitu bapak saya bugis Barru dan Ibu saya bugis Sinjai, dan
Alhamdulillah dengan kemampuan saya berbahasa bugis, bisa
memudahkan saya untuk bergaul dengan orang-orang baru khususnya
di Kampus UIN yang mayoritas suku bugis, namun demikan
meskipun sudah kurang lebih 4 thn saya tinggal di tanah Gowa, saya
belum bisa berbahasa daerah Makassar, tapi setelah saya ber KKN di
Bontolempangan, saya banyak belajar tentang budaya dan bahasa
Makassar, sehingga sedikit saya sudah bisa memahami dan
menggunakan bahasa daerah Makassar.
KKN, Kuliah Kerja Nyata di Desa Bontolempangang
Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa memberi saya banyak
pengalaman berharga, pengalaman yang mengajarkan saya untuk
beradaptasi dengan lingkungan serta orang-orang. Sebelum
pemberangkatan ke lokasi KKN, pengetahuan saya tentang kegiatan
KKN sangat minim, itu karena kondisi dan keadaan di masa kami
yang sangat berbeda dengan angkatan sebelumnya yang berjalan
normal, namun angkatan kami tidak demikian, yang kegiatannya di
kemas dalam sistem online, sehingga saya pribadi tidak dapat
64
menangkap banyak pengetahuan dari pembekalan yang dilaksanakan
secara daring, tapi Alhamdulillah dengar kerja sama kami dengan
teman-teman posko sehingga kami dapat menyusun proker dan
menjalankannya selama berkkn, namun perbedaan itu ada banyak hal
yang tidak kami dapatkan seperti teman-teman kami sebelumnya,
khususnya di posko kami yang hanya beranggotakan 5 orang saja dari
1 Fakultas yaitu Tarbiyah dan Keguruan, dan kami sudah saling kenal
karena pembagian kelompok memang tidak dibagi oleh pihak kampus
tapi melainkan setiap peserta di dianjurkan untuk memilih masing-
masing daeranya, namun kami ber 5 sepakat untuk memilih daerah
yang sama, maka dari itu kami tidak mendapatkan teman baru dari
fakultas lain di lokasi kkn, namun dengan jumlah kami yang sedikit
itu membuat kami lebih mudah dikenal dan dikenang secara individu
oleh masyarakat, tidak hanya itu, kami juga sangat mudah bembangun
keakraban dengan anak mudah yang ada di sana.
Hari pertama, tidak seperti pada umumnya yang melakukan
perkenalan dan adaptasi dengan teman-teman poskoya, karna kami
memang sudah saling kenal di kampus, meskipun kami dari beberapa
jurusan yang berbeda,; Ningsi Indasari (KORDES) dari Jurusan
Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Juliati dari jurusan Pendidikan
Anak Usia Dini (PIAUD) Muh. Aswan dari Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris (PBI), Rahma Magfirah dari Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab (PBA), dan saya sendiri dari Jurusan yang sama dengan
Rahma Magfira namun beda angkatan, tapi kami sudah saling
mengenal karena disatukan oleh lembaga-lembaga kampus yang ada
di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dengan begitu kami tidak perlu
lagi beradaptasi dalam 1 Tim, kami hanya langsung beradaptasi
dengan lingkungan dan orang-orang baru yang ada di Desa
Bontolempangang, kami mulai beradaptasi dengan masyarakat yang
ada di masjid dan sekitar posko kami, dengan identitas UIN yaitu
almamater dan topi yang kami pakai, masyarakat sangat mudah
mengenal kami mahasiswa dari kampus UIN, masyarakat desa
bontolempangan sangat ramah dan peduli dengan kami, awalnya saya
berfikir bahwa Desa Bontolempangang adalah desa terpencil yang
jauh dari dunia pendidikan, namun ternyata sebaliknya, mereka
mempunyai jiwa pendidikan yang sangat tinggi, itu terbukti dari
banyaknya pemudah yang berstatus mahasiswa yang berada di sana,
bahkan hampir setiap rumah di situ ada mahasiswa, sehingga
masyarakat faham betul keberadaan kami di sana sebagai mahasiswa,
kami diperlakukan sangat baik bahkan mereka mempercayakan kami
65
untuk melakukan berbagai urusan, seperti menjadi Imam masjid, jadi
khatib, dan juga pada urusan pertanian kami selalu ikut membantu
mereka, dan bukanlah sesuatu hal yang baru bagi saya, karena di
kampung saya juga adalah anak petani dan juga pengalaman menjadi
imam di masjid sudah biasa saya lakukan di kampung saya. Namun
demikian, kami juga mempunyai kekurangan yang menjadi beban
moral yang saya rasakan peribadi, mungkin karena faktor kondisi di
daerah kami yang agak dingin dan sering hujan, membuat saya dan
beberapa teman sering tidur karena tidak dapat keluar rumah saat
hujan, dan juga terasa sangat nyaman berada di kamar karena cuaca
yang dingin, itu menjadi beban moral yang saya rasakan dengan tuan
rumah yang kadang menegur kami, namun dilain sisi kehadiran kami
sangat dibermanfaaat bagi masyarakat sekitar, dan mereka sangat
senang dengan kehadiran kami.
Saya bisa rasakan dampak kehadiran kami di sana
khususnya di posko kami yaitu rumah Kepala Desa, meskipun
beberapa dari kami yang terkesan malas, tapi beberpa dari kami bisa
mengimbanginya, Rahma Magfirah yang biasa dipanggil kak Fira,
yang sangat berperan di dapur bahkan di sumur, seringkali dia
mencuci pakaian kami yang laki-laki, dia juga yang setiap hari
memasak dan menghidangkan makanan setiap harinya, dia juga yang
ke pasar untuk belanja setiap minggu, bahkan dia juga setiap subuh
yang membangunkan kami untuk shalat subuh, dia seperti ibu kami
yang setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah, dan kadang juga
dibantu oleh teman saya Ningsi, dan Juli, tapi mereka lebih sering
berperan pada rencana program kerja kami, merekalah yang sering
berfikir, dan merancang program-program kerja yang akan kami
laksanakan, sehingga itu yang membuat mereka kelihatan terkesan
malas oleh kami, karena mareka lebih sering menghabiskan waktunya
di dalam kamar, namun sebenarnya mereka berdiam diri untuk
memikirkan program kerja apa yang akan kami laksankan, dari
merekalah banyak ide-ide baru buat kami untuk melakukan program
kerja yang cocok dengan keadaan desa.
Satu hal yang sangat berkesan bagi saya pada masyarakat
Bontolempangang yaitu semangat pendidikannya yang sangat tinggi,
saya baru menemukan sekelompok orang tua yang sudah berumur
rata-rata 50 tahun keatas, namun semangatnya untuk belajar Al-
Qur’an sangat tinggi, dan saya melihat sendiri betapa susanya mereka
untuk menyebutkan huruf-huruf hijaiyah yang benar dikarenakan
66
lidah mereka yang sudah kaku untuk membaca dengan fasih karena
faktor usia yang sudah sangat tua.
Adapun kesan saya untuk teman-teman posko yang
menemani hari-hari saya selama di lokasi KKN yakni:
1. Ningsi ,Ibu kordes yang seharusnya menjadi leader kami di
posko, mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) dari Takalar,
namun yang paling berkesan di kepala saya yaitu, dia adalah orang
paling penakut diantara kami ber 5, setiap di mau ke kamar mandi di
malam hari dia harus di temani, parasnya biasa-biasa saja tapi banyak
pemudah yang bilang dia cantik, dia lumayan baik tapi sedikit egois.
67
Nama :
Jurusan : Bimbingan dan Penyuluhan Islam
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
56
Nama : Nur Azizah
Jurusan : Aqidah dan Filsafat
Fakultas : Usluhuddin dan Filsafat
58
Nama : Suci Amalia
Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
60
Nama : Sri Riskayanti
Jurusan : Ilmu Perpustakaan
Fakultas : Adab dan Humaniora
61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
63
PENERIMAAN MAHASISWA KKN DI KANTOR CAMAT
BONTOLEMPANGAN
64
65
66
67
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA MESJID AL-ABRAR DESA
JULUMATE’NE
68
69
70
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA DUSUN BARUA DESA
JULUMATE’NE
71
KEGIATAN PENYULUHAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS)
72
73
74
75
PEMBUATAN NAMETAG RUMAH KEPALA DUSUN, RT/RK,
DAN MUSHOLLAH
76
77
PEMBINAAN SANTRI TK/TPA DUSUN BARUA DESA
JULUMATE’NE
78
79
KEGIATAN YASINAN TIAP MALAM JUM’AT
80
PEMBUATAN PAPAN PENUNJUK JALAN
81
82
KEGIATAN MEMBERSIHKAN MESJID DI DUSUN
BONTOMARANNU DESA JULUMATE’NE
83
84
85