Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler Sekolah Terhadap Prestasi

Siswa
Diposkan oleh septia regina anggiyanti di 23.14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka
memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan
secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar
yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang
proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan
ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan
yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah.
Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan
kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan
kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh
guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik.
Dengan Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat
kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi
pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat
kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang
tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah
sebagai berikut:
1. Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia
seutuhnya yang positif.
3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran
lainnya.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat
hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah
wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya
yang membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang
bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi
yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hamper semua
minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil
belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler
yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai
karakteristik ekskul yang digeluti.

Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler
terhadap Prestasi Siswa.
1

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan inventarisasi masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan
variabel-variabel yang diteliti. Seperti telah diketahui bahwa terdapat banyak faktor yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar seorang siswa yang pada prinsipnya dikelompokkan dalam dua faktor intern
yaitu keaktifan siswa dalam organisasi (ekstrakurikuler) sekolah dan motivasi belajar siswa yang
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang dikemukakan peneliti
sebagai berikut:
I.
Bagaimana peranan siswa terhadap kegiatan ekstrakulikuler sekolah ?
II.
Bagaimana siswa menyeimbangkan kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi siswa ?
III.
Mengapa siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ?
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian
ini adalah :
Bagaimana siswa menyeimbangkan kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi siswa ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan penelitian tersebut, maka tujuan yang
ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA 17 Agustus 1945 ?
2. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa kelas X,XI,XII yang mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler ?
3. Ingin mengetahui hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi belajar siswa kelas X,XI,XII
SMA 17 Agustus 1945 ?
E. Manfaat Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitain, diharapkan apa yang telah diteliti oleh peneliti bermanfaat baik
secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berguna untuk pengembangan disisplin ilmu yang
berkaitan lebih lanjut dan manfaat praktis berguna untuk memecahkan masalah yang aktual.
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terlibat dan memiliki kepentingan dengan masalah yang diteliti
yaitu :
1. Bagi Guru
a. Sebagai saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Agar dapat memberikan masukan kepada guru untuk mengembangkan pendidikan
c. Sebagai pertimbangan kepada guru untuk membina siswanya dengan hal yang positif untuk menunjang
kegiatan kokurikuler
d. Menginventarisasi hambatan-hambatan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi
siswa yang aktif berkegiatan
e. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dalam ruang lingkup yang lebih luas untuk dapat
memberikan toleransi kepada siswa apabila siswa mengikuti kegiatan dengan membawa
nama baik sekolah.
2

2. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan saran pada pihak sekolah, untuk lebih memperhatikan kegiatan kesiswaan terutama
kegiatan ekstrakurikuler
b. Sebagai bahan informasi tentang hambatan-hambatan, dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
terutama terhadap prestasi belajar

c. Pengembangan jaringan dan kerjasama strategis antara sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan
dalam pengembangan sekolah.
d. Sebagai bahan masukan dalam menyusun rencana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler dalam usaha
meningkatkan kualitas lulusan.
3. Bagi Peneliti
a. Menambah pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan teori-teori yang ada di sekolah
b. Agar dapat melengkapi sumber bacaan bagi peneliti untuk digunakan sebagai bahan penelitian yang
lain.
c. Menambah pengetahuan dan pemahaman bagi peneliti.
F. Sistematis Penelitian
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami skripsi ini, maka terlebih
dahulu akan penulis kemukakan sistematika penelitian sesuai dengan bagian-bagiannya.
Bagian awal dari penelitian ini berisi halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,. Bagian isi
dari penelitian ini dibagi dalam lima bab,
antara lain :

Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,identifikasi masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematis penelitian .
Bab II Kajian Teori, yang berisikan tentang teori-teori menurut para ahli.
Bab III Metode Penelitian, yang terdiri dari tempat penelitian, waktu penelitian,metode penelitian, dan
instrument penelitian .
Bab IV Hasil Penelitian
Bab V Penutup, dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran berdasarkan pada landasan dan hasil
penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORI

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu : prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai, dilakukan atau dikerjakan. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri
individu yang belajar, baik aktual maupun potensial .Pengertian belajar banyak didefinisikan oleh para
ahli dengan berbagai dimensi yang berbeda-beda antara lain pengertian belajar yang dikemukakan
oleh :
Whiterington yaitu belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, perubahan
tingkah laku tersebut meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman,
dan apresiasi.Tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada
dalam diri individu (faktor internal) maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan yang
dimiliki, minat dan perhatian, kebiasaan dan motivasi serta faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor
eksternal adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Diantara ketiga
lingkungan tersebut yang paling berperan terhadap proses belajar mengajar adalah dalam lingkungan
sekolah seperti guru, sarana belajar, kurikulum, teman-teman sekelas, disiplin, peraturan sekolah dan
lain-lainnya
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Sedangkan menurut ahli belajar modern, belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan
dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman
dan latihan.
Menurut W.S.Winkel, belajar adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan
nilai sikap.
Menurut Robert M. Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman .

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar


merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis yang dihasilkan oleh pengalaman
atau latihan, sedangkan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai hasil yang
telah dicapai dari aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu,
baik aktual maupun potensial.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam lapangan pendidikan,
kegiatan ini merupakan program bantu untuk memperoleh pencapaian dalam tujuan pendidikan ,
apakah yang dimaksud dengan ekstrakurikuler? Kata ekstrakurikuler terdiri dari dua suku kata , yaitu
ekstra dan kurikuler, Menurut kamus ekstra dapat diartikan sebagai : "tambahan, diluar, melampaui,
disamping. Sedangkan kurikuler berasal dari kata kurikulum . Menurut pendapat lama kurikulum dapat
diartikan sebagai berikut :
1. Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar diperoleh siswa di sekolah.
2. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar seorang siswa.
3. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar siswa.
4

Pandangan tradisional atau lama memandang kurikulum tidak lebih dari sekedar rencana pelajaran
di suatu sekolah, ternyata pemikiran demikian tidak memadai lagi dengan perkembangan zaman dan
kemajuan tekhnologi. Sehingga kurikuium itu sendiri harus berubah pengertiannya sehingga
cakupannya lebih luas lagi.
Sedangkan menurut pengertian baru kurikulum itu diartikan sebagai: "meliputi seluruh program dan
kehidupan dalam sekolah . Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa menurut pendapat baru kurikulum
itu diartikan sebagai "tujuan - tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran
dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan dalam pendidikan. Kedua pengertian di
atas kurikulum itu tidak hanya terbatas pada rencana pelajaran melainkan program untuk siswa.
Dengan melalui program kurikuler sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa untuk berkembang,
karena itu kurikulum disusun sedemikian rupa untuk memungkinkan siswa berkelakuan berbagai
kegiatan.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitiannya di:


Sekolah (Lingkungan Yayasan Pendidikan 17 Agustus 1945)

B. Waktu penelitian
Peneliti melakukan penelitian di awal bulan januari sampai dengan selesai .
C. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Metode Studi keperpustakaan
Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah,
tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumbersumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian.
2. Metode angket

Adalah sebuah cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data
untuk menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh
para responden .
5

D. Instrument
a. Populasi
Populasi adalah seluruh obyek penelitian. Apabila seorang ingin
meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi (Arikunto,1998:115).
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilainilai tes
atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik sendiri suatu
penelitian (Nawawi,1987:40).
b. Sampel
Penarikan sampel atau sampling adalah bahwa kita dapat memperoleh
informasi yang mendalam, terperinci dan efisien dari suatu agregat atau
kumpulan orang, rumah tangga atau lembaga-lembaga, atau satuan-satuan
lainnya yang sangat besar jumlahnya dari hanya sebagian kecil contoh atau
sampel yang dikumpulkan secara hati-hati dan teliti (Soewarna, 1987:1).
Pengambilan sampel ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti
masalah penelitian, metode, disamping pertimbangan waktu dan biaya (Sudjana,
1983:72). Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian populasi yang
akan diteliti, maka dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah
sebagian dari siswa kelas X,XI,XII SMA 17 Agustus 1945 yang mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang hubungan kegiatan ekstrakurikuler pada siswa kelas X,XI,XII SMA 17
AGUSTUS 1945 dengan prestasi belajar tahun pelajaran 2009/2010 dapat ditarik simpulan, yaitu :
1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler SMA 17 AGUSTUS 1945, dilaksanakan pada hari sabtu di luar
jam pelajaran.
2. Terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan Ekstrakurikuler
dengan prestasi belajar siswa.Ada kecenderungan semakin sering atau banyak seorang siswa terlibat
dalam kegiatan ekstrakurikuler semakin baik prestasi belajarnya. Terbukti dengan hasil penelitian
diperoleh bahwa rxy = 0,18040
B. Saran
Dengan terselesaikannya penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada Kepala Sekolah, secara berangsur sekolah perlu diperlengkapi dengan sarana dan prasarana
yang diperlukan dalam mendukung keberhasilan ekstrakurikuler .
2. Kepada guru, dalam proses belajar mengajar hendaknya guru dalam mengajar lebih memberikan
penekanan terhadap aspek sikap dan nilai-nilai yang terkandung, sehingga siswa akan mampu
mengembangkan dan mempraktekan materi yang didapat dan dipraktekan melalui kegiatan
ekstrakurikuler sebagai sumber daya mental dalam proses pembangunan kepribadian nasional untuk
mewujudkan tujuan pendidikan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang cerdas yang
didukung dengan keimanan dan ketaqwaan, berkepribadian, berbudi pekerti luhur serta memiliki
keterampilan dan wawasan.

Anda mungkin juga menyukai