Anda di halaman 1dari 4

MODEL PENYELENGGARAAN PAUD

Lima petunjuk teknis penyelenggaraan PAUD yang dimaksud meliputi :

1. Model Penyelenggaraan TK (Taman Kanak-Kanak).


2. Model Penyelenggaraan KB (Kelompok Bermain).
3. Model Penyelenggaraan TPA (Taman Penitipan Anak).
4. Model Penyelenggaraan PAUD HI (Holistik Integratif).
5. Model Penyelenggaraan PAUD Berbasis Agama Islam.
6. Model Penyelenggaraan PAUD Pelayanan Anak Agama Kristen,
7. Model Penyelenggaraan PAUD BIA,
8. Model Pengelenggaraan Pos PAUD

Penyelenggaraan PAUD di Indonesia bertumpu pada lima layanan utama, yaitu:

1. TK (Taman Kanak-Kanak),
2. KB (Kelompok Bermain),
3. TPA (Taman Penitipan Anak),
4. SPS (Satuan PAUD Sejenis),
5. PAUD Berbasis Keluarga (PBK).
PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU
Nomor 20 Tahun 2003 (Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional) Bab I Pasal 1 Ayat
14).

Dalam hal pembagian peran penyelenggaraan PAUD, dinas pendidikan kabupaten/ kota
memiliki tugas tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan
khususnya pendidikan anak usia dini melalui struktur yang membidangi urusan PAUD.
Adapun fungsinya antara lain Perumusan kebijakan teknis bidang PAUD; Penyelenggaraan
urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang PAUD; Pembinaan dan pelaksanaan tugas
bidang PAUD; Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan bidang PAUD, dan lain-lain.

Pendidikan Anak Usia Dini menurut Direktorat PPAUD Dirjen PAUDNI Kemdikbud
2012 dalam Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD, Penyelenggaraan PAUD
memberikan satuan layanan Taman Kanak-kanak (TK) jalur pendidikan formal bagi
anak usia 4-6 tahun, satuan layanan Kelompok Bermain (KOBER) jalur pendidikan
Nonformal bagi anak usia 2-4 tahun, dan dapat melayani anak hingga usia 6 tahun
jika di lokasi yang sama belum tersedia Taman Kanak-kanak atau (TK) Raudathul
Athfal (RA), serta satuan layanan Taman Pendidikan Anak (TPA)jalur pendidikan non formal
yang memberikan program layanan kesejahteraan social yang mencakup perawatan,
pengasuhan, dan pendidikan bagi anak sejak lahir samapi usia 6 tahun. TPA terbagi
dua jenis berdasarkan waktu layanan terdiri dari Full day, Temporer, dan Perluasan
serta berdsarkan tempat penyelenggaraaan terdiri dari TPA perumahan, pasar, petrtokoan,
Rumah sakit, Perkebunan, perkantoran dan pantai

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini harus bertumpu pada beberapa prinsip berikut:

1. Berorientrasi pada perkembangan, minat dan kebutuhan anak secara individu


2. Konsep pendidikannya dirancang dalam bentuk bermain yang menyenangkan dan
bermakna
3. Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistematika kerja
dan penataan ruangan
4. Kegiatan pembelajaran berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup anak
5. Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan berulang dalam kegiatan yang
beragam
6. Pembelajaran memberikan kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi seluas-
luasnya untuk menemukan sendiri pengetahuannya dan berkreativitas menuangkan
imajinasinya.

Rumusan Masalah

 Berangkat dari latar belakang masalah yang dikaitkan dengan implemetasi program
penanggulangan kemiskinan, dimana banyak komponen yang terlibat seperti;
pemerintah, kalangan swasta, lembaga swadaya masyarakat, serta pelaksanaanya yang
dilakukan secara terencana, terstuktur dan berkesinambungan, maka rumusan
masalahnya adalah; ”Mengapa pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan
tidak berhasil dilaksanakan di bantaran kali Code?”
 Jenis layanan penyelenggaraan PAUD
 Prinsip penyelenggaraan TK

https://www.paud.id/buku-pedoman-implementasi-kurikulum-2013-paud/

https://www.paud.id/jenis-jenis-layanan-paud-kelembagaan-paud/

https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1-
gtk/buku/Model_Pendidikan_Anak_Usia_Dini_Satu_tahun_Sebelum_Sekolah_Dasar.p
df

https://www.paud.id/pedoman-penyelenggaraan-paud-terpadu/

ISI

Selama ini terdapat empat bentuk layanan PAUD yaitu TK, KB, TPA, dan SPS yang
memberikan layanan untuk anak usia 5-6 tahun. Hasil verifikasi model yang baru saja
diselesaikan temuan-temuan studi PAUD sebelumnya, dan analisis konten terhadap
penyelenggaraan PAUD menyimpulkan bahwa sebetulnya kemampuan ke-empat bentuk
layanan PAUD dalam menumbuhkembangkan anak usia 5 tahun ke atas sangat
beragam.

- Pelaksanaan penumbuhkembangan anak usia dini dilakukan dalam bentuk program


PAUD yang dibedakan berdasarkan usia anak dan lama pembelajaran. Anak usia 0-2
tahun dilayani oleh TPA dan SPS sebanyak 1 kali seminggu masing-masing 120
menit.
- Anak usia 2-4 tahun dilayani oleh TPA, SPS, dan KB sebanyak 1 kali
seminggu masing-masing 180 menit.
- Anak usia 4-6 tahun dilayani oleh TPA, SPS, KB, dan TK/RA/BA sebanyak 1 kali
seminggu masing-masing 180 menit (Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 tentang
Standar Nasional PAUD).
- Temuan di lapangan mengindikasikan bahwa TPA dan SPS pada umumnya belum
memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam SNP PAUD (Permendikbud nomor 137
tahun 2014).
- TPA hanya memberikan pengasuhan, yaitu penumbuhkembangan beberapa aspek
dalam kadar yang sangat rendah. Selanjutnya beberapa TPA dikelola dalam
bentuk PAUD Terpadu yang menyelenggarakan TK dan/atau KB. /dalam PAUD
Terpadu ini anak-anak pada pagi hari masuk TK atau KB dan kemudian setelah TK
atau KB selesai, sambil menunggu selesainya pekerjaan orangtuanya anak-anak
dititipkan dalam TPA.
- Dengan demikian TPA tidak memberikan layanan penumbuhkembangan secara
memadai. Oleh sebab itu TPA yang tidak dilaksanakan secara terpadu seharusnya
tidak dapat menyelenggarakan program PAUD satu tahun sebelum SD.
Pos-PAUD memiliki dua kelemahan. Kelemahan pertama, aspek yang
ditumbuhkembangkan hanya meliputi satu dari tiga aspek perkembangan fisik-motorik yaitu
kesehatan, termasuk gizi. Kelembahan kedua, kegiatan penumbuhkembangan frekwensi
terlalu rendah dan lamanya waktu terlalu singkat, yaitu hanya mengadakan pertemuan 1 atau
2 kali sebulan. PAUD-Agama juga memiliki dua kelemahan. Kelemahan pertama,
aspek yang ditumbuhkembangkan hanya meliputi satu dari enam aspek perkembangan anak
yaitu agama dan moral. Kelemahan kedua, sebagian dari PAUD-Agama melaksanakan
kegiatan penumbuhkembangan dalam frekwensi yang terlalu rendah, yaitu hanya
mengadakan pertemuan 1 atau 2 kali seminggu.

Dengan demikian seharusnya layanan PAUD dalam bentuk TPA dan SPS tidak dapat
menyelenggarakan program layanan PAUD 1 tahun sebelum SD karena berbagai alasan
dan oleh sebab itu tidak memberikan layanan penumbuhkembangan yang sesuai dengan
Standar PAUD.

TK, KB, TPA, dan SPS yang menyelenggarakan layanan PAUD satu tahun sebelum SD
harus memberikan layanan pada keenam aspek perkembangan anak usia dini sebagaimana
dimaksud dalam Standar PAUD dengan menambahkan beberapa materi yang
dibutuhkan agar anak siap untuk mengikuti pelajaran di kelas 1 SD. Keenam aspek
perkembangan anak meliputi agama dan moral, fisik-motorik, bahasa, sosial-emosional,
seni, dan kognitif.

Anda mungkin juga menyukai