Anda di halaman 1dari 9

Oleh : Kelompok 2

1. Adani Alya Sabita (02)


2. Brighaza Gayoeh A. (10)
3. Irvan Teguh F. (18)
4. Novita Syahru R. (26)
5. Ugik Ikhlasil Amal (34)
Pada tahun 1521, Portugis masuk ke Kepulauan Maluku
berpusat di Ternate. Tidak lama berselang
orang-orang Spanyol juga memasuki Kepulauan
Maluku berpusat di Tidore. Terjadilah persaingan
antara kedua belah pihak. Dan akhirnya
persaingan dimenangkan oleh Portugis dan
diakhiri dengan adanya perjanjian Saragosa.
 Portugis melakukan monopoli perdagangan.

 Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.

 Portugis ingin menyebarkan agama katolik, bententangan


dengan agama-agama yang telah dianut oleh rakyat
Ternate.

 Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.

 Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.


 Tahun 1529, terjadi perang antara Tidore melawan
Portugis. Penyebabnya karena kapal-kapal Portugis
menembaki kapal jung dari banda yang akan membeli
cengkeh ke Tidore.

 Rakyat Tidore memberontak dan terjadi perang antar


keduanya. Akhirnya Portugis mendapat kemenangan,
menjadi sombong dan berlaku kasar terhadap penduduk
Maluku. Dan monopoli perdagangan terus dilakukan
disertai Pelayaran Hongi.
 Tahun 1534, Penyelesaian persaingan antara Portugis dan Spanyol
dilaksanakan pejanjan damai, yaitu Perjanjian Saragosa.

 Tahun 1565, Perlawanan rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan


Khaeriun/Hairun.

 Tahun 1570, Di Benteng Sao Paolo dilaksanakannya perundingan


antara Portugis dan Sultan Khaerun. Sultan Khaerun ditangkap dan
dibunuh.

 Tahun 1575, Portugis dapat di desak, di usir dari Ternate di bawah


pimpinan Sultan Baabulah

 Tahun 1605, Portugis mengungsi ke Ambon dan di usir oleh VOC


kemudian menetap di timor-timur

 Tahun 1635 – 1646, Serangan Sporadis dari rakyat Hitu ( dipimpin


oleh Kakiali dan Telukabesi )
 Sultan Khaerun/Hairun (1565)

 Sultan Baabullah (Putra Sultan Hairun)

 Kakiali dan Telukbesi

 Kecili Said

 Sultan Nuku
Belanda mengangkat Putra Alam sebagai Sultan Tidore.
Timbul protes dari Pangeran Nuku karena (berdasarkan
tradisi kerajaan Tidore yang berhak sebagai Sultan adalah
Pangeran Nuku). Terjadi perang hebat antara rakyat Maluku
dibawah pimpinan Pangeran Nuku melawan kekuatan
tentara VOC. Belanda tidak mampu membendung ambisi
Pangeran Nuku untuk lepas dari dominasi Belanda.
Akhirnya Nuku ditunjuk menjadi Sultan, berhasil
mengembangkan pemerintahan yang berdaulat & bebas dari
cengkraman Belanda. Mengabdi sampai akhir hayatnya.
(Tahun 1805).
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai