Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH INDONESIA

PERLAWANAN RAKYAT TERNATE

Guru Pembimbing: FIVI RAHMA S.Pd

DISUSUN OLEH:
CHELSI ULI ARTHA SIAHAAN

SMA NEGRI 1 PERHENTIAN RAJA


TP: 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perlawanan Ternate terhadap portugis didorong oleh tindakan bangsa Portugis


yang sewenang-wenang dan merugikan rakyat. Perlawanan Temate dipimpin oleh
Sultan Hairun dari Ternate. Seluruh rakyat dari Irian sampai ke Jawa discrukan untuk
melakukan perlawanan. Pada awalnya Portugis diterima dengan baik oleh raja
setempat dan diijinkan mendirikan benteng, namun lama- kelamaan, rakyat Ternate
mengadakan perlawanan. Kesultanan Ternate yang pada saat itu sedang berselisih
dengan Kesultanan Tidore. Keadaan ini dimanfaatkan Portugis yang langsung
mendukung Ternate. Akibatnya, Portugis diizinkan mendirikan benteng (loji) dengan
alasan untuk melindungi Ternate dari serangan Tidore. Bersamaan dengan itu, pada
1521 datang armada Spanyol yang mempunyai tujuan yang sama dengan Portugis.
Melihat kondisi di Maluku, Spanyol berusaha mendukung Tidore.

Persaingan di antara ke dua imperialis Barat tersebut dalam memperebutkan


wilayah Maluku tidak dapat dihindari. Persaingan tersebut dapat diselesaikan melalui
Perjanjian Saragosa pada 22 April 1529. Isi perjanjian tersebut mengharuskan Spanyol
meninggalkan Maluku, sehingga Portugis dapat menguasai Maluku sepenuhnya.
Kegiatan-kegiatan imperialis Portugis, akhirnya mendapat perlawanan dari Raja
Ternate, yaitu Sultan Hairun. Dengan kelicikan Portugis, perlawanan Sultan Hairun
dapat dipatahkan pada 1570. Namun, perlawanan rakyat Ternate terus berlanjut di
bawah pimpinan Sultan Baabullah. Dengan perlawanan Sultan Baabbullah inilah,
Portugis dapat diusir dari bumi Maluku pada 1575

B.Tujuan Pembahasan

Supaya kita dapat mengetahui susah payahnya para pejuang yang peduli akan
keadaan Bangsa Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Latar Belakang Terjadinya Perlawanan

Perang Ternate-Portugis adalah peperangan antara Kesultanan Ternate dan Portugis


yang dilancarkan oleh Sultan Baabullah untuk membalas pembunuhan Sultan Hairun dan
mengusir Portugis dari Ternate.

Untuk mencukupi kebutuhan di negaranya, Portugis melakukan pelayaran ke timur


dengan maksud untuk mencari rempah-rempah. Pada 15 Agustus 1511, mereka berhasil
merebut Malaka, dan kemudian mengalihkan perhatiannya ke Maluku karena mereka telah
mengetahui bahwa Maluku merupakan penghasil rempah-rempah besar. Setelah itu, mereka
membangun kerja sama dagang dengan Kesultanan Ternate ketika kesultanan Ternate dan
Tidore saling bermusuhan. Bersamaan dengan itu, Armada Laut Spanyol datang ke Maluku
pada tahun 1521. Spanyol yang sedang bersaing dengan Portugis diterima di Tidore. Karena
diangap melanggar perjanjian Tordesillas, maka Armada Spanyol pergi dari.

Maluku dan menetap di Filipina. Di Ternate, terjadi pertempuran antara tentara


Portugis melawan tentara Sultan Hairun dari tahun 1550. Pada tahun 1570, Sultan Hairun
dibunuh oleh Portugis. Akibatnya, pengganti Sultan Hairun, yaitu Sultan Baabullah,
bersumpah akan terus memusuhi Portugis dan mengepung benteng Portugis di Ternate. Setiap
benteng-benteng kecil di wilayah Ternate seperti benteng Santo Lucia, Tolluko, dan Santo
Pedro dengan mudah ditaklukkan kecuali benteng São João Baptista, Benteng ini berhasil
bertahan selama empat tahun. Hingga pada tahun 1575, tentara Sultan Baabullah berhasil
menjebol pertahanan benteng dan membunuh sebagian besar garnisunnya.Tersisa hanya 400
orang dengan keadaan mengenaskan. Portugis tidak dapat mengirim bala bantuan karena
Malaka sedang dikepung oleh Kesultanan Aceh Sultan Baabullah tidak membantai dan
menyiksa para tawanan portugis, namun ia memberikan kesempatan selama 24 jam untuk
pergi ke Malaka dan Ambon. Bila masih ada orang Portugis di Ternate, mereka akan dijadikan
budak. Tidak hanya di wilayah ternate saja. Ia juga melakukan banyak serangan diwilayah lain
di nusantara. Ia juga melakukan mobilisasi pasukan besar besaran untuk menyaingi kekuatan
portugal dan beberapa kerajaan kristen pribumi. Serangan besar pun disiapan dibanyak
wilayah seperti diwilayah buru, hitu, seram bagian barat dan beberapa tempat di indonesia
timur. Satu persatu pos pos dan benteng milik portugis takluk dibawah naungan kesultanan
ternate. Hal ini menyebabkan melemahnya kekuatan portugis di nusantara dan menjadi
tersaingi oleh kekuatan eropa lainnya.

Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab berikut ini:

1. Portugis melakukan monopoli perdagangan.


2. Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.
3. Portugis ingin menyebarkan agama Katholik, yang berarti bertentangan dengan agama
yang telah dianut oleh rakyat Ternate.
4. Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.
5. Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.
6. Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Temate.
Rakyat Temate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis,
sehingga Portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari
Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.

B.Tokoh/Pemimpin Perang

1.Perlawanan Ternate Dipimpin Sultan Hairun

Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun.
Raja Ternate yang sangat gigih melawan Portugis adalah Sultan Hairun yang bersifat sangat
anti-Portugis. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat bangkit untuk
melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Beliau
dengan tegas menentang usaha Portugis untuk melakukan monopoli perdagangan di Ternate.
Rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan. Rakyat menyerang
dan membakar benteng-benteng Portugis. Portugis kewalahan menghadapi perlawanan
tersebut. Dengan kekuatan yang lemah, tentu saja Portugis tidak mampu menghadapi
perlawanan. Oleh karena itu, pada tahun 1570 dengan licik Portugis menawarkan tipu
perdamaian. Sehari setelah sumpah ditandatangani, de Mosquito mengundang Sultan Hairun
untuk menghadiri pesta perdamaian di benteng. Tanpa curiga Sultan Hairun hadir, dan
kemudian dibunuh oleh kaki tangan Portugis. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan besar
bagi rakyat Maluku dan terutama Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun.
2.Perlawanan Ternate Dipimpin Sultan Babullah

Perlawanan rakyat Temate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera


Sultan Hairun). Bersama rakyat, Sultan Baabullah bertekad menggempur Portugis. Pasukan
Sultan Baabullah memusatkan penyerangan untuk mengepung benteng Portugis di Ternate.
Lima tahun lamanya Portugis mampu bertahan di dalam benteng yang akhirnya menyerah
pada tahun 1575 karena kehabisan bekal. Kemudian Portugis melarikan diri ke Timor Timur.
Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan
akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai Tahun 1975.

C.Proses Perang

Portugis ingin memaksakan monopoli perdagangan kepada rakyat Ternate. Tentu saja
halitu ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan terhadap kekuasaan Portugis di Ternate
berkobar pada tahun 1533.Untuk menghadapi Portugis, sultan Ternate menyerukan
agarrakyat dari Irian sampai ke Pulau Jawa bersatu melawan Potugis. Maka berkobarlah
perlawanan umum di Maluku terhadap Portugis. Rakyat Maluku bang kit melawanPortugis.

Kerajaan Ternate dan Tidore bersatu. Akibatnya Portugis terdesak. Karenamerasa


posisinya terdesak, Portugis mendatangkan pasukan bantuan dari Malaka, di bawah pimpinan
Antonio Galvao. Pasukan bantuan tersebut menyerbu beberapa wilayah Kerajaan Ternate.
Rakyat Maluku di bawah pimpinan Kerajaan Temate berjuang penuh semangat
mempertahankan kemerdekaannya. Tetapi waktu itu Ternate belum berhasil
mengusirPortugis. Untuk sementara Portugis dapat menguasai Maluku. Pada tahun 1565,
rakyat Temate bangkit kembali melawan Portugis, di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis
hampir terdesak, tetapi kemudian melakukan tindakan licik. SultanHairun diajak berunding.
Untuk itu Sultan Hairun diundang agar datang ke bentengPortugis. Dengan jiwa kesatria dan
tanpa perasaan curiga, Sultan Hairun memenuhiundangan Portugis. Tetapi apa yang terjadi?
Setiba di benteng Portugis, Sultan Hairundibunuh. Peristiwa itu membangkitkan kemarahan
rakyat Maluku. Perlawanan umum berkobar lagi di bawah pimpinan Sultan Baabullah,
pengganti Sultan Hairu n. Pada tahun 1574, benteng Portugis dapat direbut oleh rakyat
Ternate. Dengan demikian, rakyatTernate berhasil mempertahankan kemerdekaannya dari
penjajahan Portugis.

D.Akhir Perang

Pada tahun 1565 rakyat Ternate bangkit kembali melawan Portugis di bawah pimpinan
Sultan Hairun. Portugis hampir terdesak, tetapi kemudian melakukan tindakan licik. Sultan
Hairun diajak berunding. Untuk itu Sultan Hairun diundang agar datang ke benteng Portugis.
Dengan jiwa kesatria dan tanpa perasaan curiga Sultan memenuhi undangan Portugis.
Tetapi apa yang terjadi? Setiba di benteng Portugis Sultan Hairun dibunuh. Peristiwa
itu membangkitkan kemarahan rakyat Maluku. Perlawanan umum berkobar lagi di bawah
pimpinan Sultan Baabullah, pengganti Sultan Hairun. Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat
direbut oleh Ternate. Dengan demikian rakyat Ternate berhasil mempertahankan
kemerdekaannya dari penjajahan Portugis.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Perang terus berlangsung selama 5 tahun, sampai akhirnya Portugis menyerah dan
meninggalkan Maluku pada tahun 1575. DI bawah Sultan Baabullah, “Penguasa 72 Pulau”, Ternate
mencapai puncak kejayaannya dengan wilayah membentang luas dari Sulawesi Utara dan Tengah,
Kepulauan Marshall, hingga Filipina Selatan dan kepulauan Nusa Tenggara.

B.Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana susahnya pejuang
Indonesia zaman dahulu merebut NKRI, dari bertaruh harta maupun nyawa. Janganlah melupakan
jasa pahlawan yang telah gugur dalam membela Indonesia dan semoga kita bisa mengambil nilai-nilai
luhur dari mereka.

Anda mungkin juga menyukai