DISUSUN OLEH:
CHELSI ULI ARTHA SIAHAAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Pembahasan
Supaya kita dapat mengetahui susah payahnya para pejuang yang peduli akan
keadaan Bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Temate.
Rakyat Temate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis,
sehingga Portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari
Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.
B.Tokoh/Pemimpin Perang
Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun.
Raja Ternate yang sangat gigih melawan Portugis adalah Sultan Hairun yang bersifat sangat
anti-Portugis. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat bangkit untuk
melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Beliau
dengan tegas menentang usaha Portugis untuk melakukan monopoli perdagangan di Ternate.
Rakyat Ternate di bawah pimpinan Sultan Hairun melakukan perlawanan. Rakyat menyerang
dan membakar benteng-benteng Portugis. Portugis kewalahan menghadapi perlawanan
tersebut. Dengan kekuatan yang lemah, tentu saja Portugis tidak mampu menghadapi
perlawanan. Oleh karena itu, pada tahun 1570 dengan licik Portugis menawarkan tipu
perdamaian. Sehari setelah sumpah ditandatangani, de Mosquito mengundang Sultan Hairun
untuk menghadiri pesta perdamaian di benteng. Tanpa curiga Sultan Hairun hadir, dan
kemudian dibunuh oleh kaki tangan Portugis. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan besar
bagi rakyat Maluku dan terutama Sultan Baabullah, anak Sultan Hairun.
2.Perlawanan Ternate Dipimpin Sultan Babullah
C.Proses Perang
Portugis ingin memaksakan monopoli perdagangan kepada rakyat Ternate. Tentu saja
halitu ditentang oleh rakyat Ternate. Perlawanan terhadap kekuasaan Portugis di Ternate
berkobar pada tahun 1533.Untuk menghadapi Portugis, sultan Ternate menyerukan
agarrakyat dari Irian sampai ke Pulau Jawa bersatu melawan Potugis. Maka berkobarlah
perlawanan umum di Maluku terhadap Portugis. Rakyat Maluku bang kit melawanPortugis.
D.Akhir Perang
Pada tahun 1565 rakyat Ternate bangkit kembali melawan Portugis di bawah pimpinan
Sultan Hairun. Portugis hampir terdesak, tetapi kemudian melakukan tindakan licik. Sultan
Hairun diajak berunding. Untuk itu Sultan Hairun diundang agar datang ke benteng Portugis.
Dengan jiwa kesatria dan tanpa perasaan curiga Sultan memenuhi undangan Portugis.
Tetapi apa yang terjadi? Setiba di benteng Portugis Sultan Hairun dibunuh. Peristiwa
itu membangkitkan kemarahan rakyat Maluku. Perlawanan umum berkobar lagi di bawah
pimpinan Sultan Baabullah, pengganti Sultan Hairun. Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat
direbut oleh Ternate. Dengan demikian rakyat Ternate berhasil mempertahankan
kemerdekaannya dari penjajahan Portugis.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perang terus berlangsung selama 5 tahun, sampai akhirnya Portugis menyerah dan
meninggalkan Maluku pada tahun 1575. DI bawah Sultan Baabullah, “Penguasa 72 Pulau”, Ternate
mencapai puncak kejayaannya dengan wilayah membentang luas dari Sulawesi Utara dan Tengah,
Kepulauan Marshall, hingga Filipina Selatan dan kepulauan Nusa Tenggara.
B.Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, kita bisa mengetahui bagaimana susahnya pejuang
Indonesia zaman dahulu merebut NKRI, dari bertaruh harta maupun nyawa. Janganlah melupakan
jasa pahlawan yang telah gugur dalam membela Indonesia dan semoga kita bisa mengambil nilai-nilai
luhur dari mereka.