Anda di halaman 1dari 9

KLIPING IPS

Disusun oleh:

8.8 ERLY FIORENZA RISYANA


NO ABSEN 14

SMP NEGERI 14 TANGERANG SELATAN

Selasa, 24 Mei 2022


1.

Perlawanan Terhadap Persekutuan


Dagang

Sultan Baabullah Mengusir Portugis


Tahun perang antara Tidore dan Portugis
1529

Penyebab perang
Portugis menghalang-halangi perdagangan Banda
dengan Tidore. Portugis menembaki jung-jung (perahu)
dari Banda yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tidore
tidak terima dengan tindakan armada Portugis, lalu
melakukan perlawanan.

Kemenangan Portugis
Portugis berhasil mengadu domba Kerajaan Ternate dan
Tidore. Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan
Bacan. Akhirnya, Portugis mendapat kemenangan.

Sultan Hairun
Sultan Hairun berhasil menyatukan rakyat dan
mengobarkan perlawanan pada tahun 1565. Portugis
terus terdesak oleh gempuran tentara kerajaan yang
didukung rakyat. Portugis menawarkan perundingan
kepada Sultan Hairun. Sultan Hairun adalah raja yang
cinta damai sehingga menerima ajakan Portugis.
Perundingan antara Sultan Hairun dan Portugis
Pada tahun 1570, bertempat di Benteng Sao Paolo,
terjadi perundingan antara Sultan dan Portugis. Pada
awal perundingan semua berjalan seperti sebuah
pertemuan pada umumnya, yaitu membicarakan
suatu hal penting. Pada saat itu, Sultan Hairun tidak
menaruh curiga sedikit pun.Ia merasa bahwa
perdamaian jauh lebih baik. Namun, pada saat
perundingan berlangsung tanpa disangka-sangka tiba-
tiba Portugis menangkap Sultan Hairun dan pada saat
itu juga membunuhnya.

Perjuangan Sultan Baabullah


Kelicikan dan kejahatan Portugis tersebut menimbulkan
kemarahan rakyat Maluku. Sultan Baabullah (putera
Sultan Hairun) dengan gagah melanjutkan perjuangan
ayahandanya dengan memimpin perlawanan. Pada saat
bersamaan, Ternate dan Tidore bersatu melancarkan
serangan terhadap Portugis. Akhirnya, pada tahun 1575,
Portugis berhasil diusir dari Ternate. Selanjutnya,
Portugis melarikan diri dan menetap di Ambon. Pada
tahun 1605, Portugis berhasil diusir oleh VOC dari
Ambon. Portugis kemudian menyingkir ke Timor
Timur/Timor Leste dan melakukan kolonisasi di tempat
itu.
2.

Perlawanan Terhadap Pemerintah Hindia


Belanda

Perang Saparua di Ambon


Thomas Matulesi (Pattimura)

Ketika Belanda kembali berkuasa di Indonesia tahun


1817, rakyat Ambon mengadakan perlawanan, di bawah
pimpinan Thomas Matulesi (Pattimura). Pattimura
memimpin perlawanan di Saparua dan berhasil merebut
benteng Belanda serta membunuh Residen van den Berg.
Perlawanan Pattimura dapat dikalahkan setelah bantuan
Belanda dari Batavia datang. Pattimura bersama tiga
pengikutnya ditangkap dan dihukum gantung.
Christina Martha Tiahahu
Merupakan putri tunggal dari Paulus Tiahahu, teman dari
Kapten Pattimura. Ia juga seorang pejuang kemerdekaan
yang berani karena terjun dalam medan pertempuran
saat masih remaja. Ia berjuang untuk melepaskan
ayahnya dari hukuman mati, tetapi ia tidak berdaya dan
meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya
tertangkap dan hendak diasingkan ke Pulau Jawa. Saat
itulah ia jatuh sakit, namun ia menolak diobati oleh orang
Belanda

Sumber:

Buku Paket IPS VIII 2017

Sindonews.com
https://daerah.sindonews.com/newsread/656121/29/
martha-christina-tiahahu-panglima-perang-perempuan-
termuda-yang-ditakuti-kompeni-belanda-1642086082

Wikipedia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/
Martha_Christina_Tiahahu

Anda mungkin juga menyukai