Anda di halaman 1dari 51

Halo,,, apa kabar???

Sudahkah siap hari


ini untuk belajar
SEJARAH???
Nah kemarin kita sudah
membahas bersama ya
mengenai proses dan
masuknya perkembangan
kolonialisme Eropa/Barat.
Tapi ingat ya jangan
dilupakan lho,, harus tetap
dipelajari juga ya!!

Sekarang kita pembahasan


baru lagi nih…
KD 3.2
Menganalisis strategi perlawanan
bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) sampai
dengan abad ke-20
UU No. 20 Tahun 2009 dalam
Pahlawan
Pasal 1 angka 4 menjelaskan:

Pahlawan nasional adalah gelar yg diberikan kepada WNI


atau seseorang yg berjuang melawan penjajahan di wilayah
yg sekarang menjadi NKRI, yg telah gugur demi membela
bangsa dan negara, atau yg semasa hidupnya melakukan
tindakan kepahlawanan/menghasilkan prestasi/karya yg
luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan negara RI
Cermati gambar tokohnya. Dari gambar tersebut dapat
kita cermati mengenai perlawanan sebelum dan sesudah
abad ke XX
Perlawanan Sebelum Abad XX

1. Perlawanan masih bersifat kedaerahan, masing-masing


pemimpin mempertahankan wilayah kekuasaannya.
2. Perlawanan dipimpin oleh raja atau bangsawan.
Pangeran Diponegoro (bangsawan), Teuku Umar
(bangsawan), Sultan Hasanuddin (raja), Si Singamagaraja
IX (raja). Karena perlawanan bertumpu pada kharisma
pemimpin, maka tatkala pemimpin tewas atau
tertangkap, perlawanan akan berhenti.
3. Perjuangan berbentuk perlawanan fisik, melalui
peperangan. Pertempuran secara frontal menimbulkan
banyak korban jiwa bagi kedua pihak.
4. Perlawanan berpusat di desa-desa atau di pedalaman
karena kota-kota yang merupakan pusat perniagaan
dikuasai Belanda dan didirikan benteng. 
Perlawanan Sesudah Abad XX
1. Perlawanan sudah bersifat nasional, yaitu perjuangan tidak
lagi bersifat nasionalisme sempit, namun perjuangan
ditujukan untuk mencapai Indonesia Merdeka. Munculnya
kata “Indonesia” sebagai identitas bangsa menyatukan
berbagai suku, agama, dan budaya yang ada di Nusantara
untuk bersatu padu mengusir penjajah.
2. Perjuangan dipimpin oleh golongan terpelajar
(cendekiawan).
3. Perjuangan melalui organisasi pergerakan nasional. Upaya
mencapai kemerdekaan dilakukan dengan cara-cara
modern, misalnya lewat media massa, demo, pemogokan
buruh/pegawai, atau mengirimkan wakil-wakil di dewan
rakyat (volksraad), serta menggalang dukungan politik dari
dunia luar.
4. pusat perjuangan di kota-kota. Organisasi pergerakan yang
berkedudukan di kota-kota besar melakukan kritik, agitasi
massa, dan menentang berbagai kebijakan pemerintah
kolonial Belanda.
Perlawanan Rakyat Maluku
Melakukan perlawanan terhadap
Portugis setelah ayah beliau yg
bernama Sultan Hairun dibunuh.

Sultan Baabullah

Faktor Penyebab
 Upaya monopoli perdagangan yang dilakukan Portugis.
 Portugis mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Ternate.

Untuk mengatasi perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun, Gubernur
Portugis di Maluku, Lopez de Mesquita mengajukan perundingan damai. Akan tetapi,
dalam perundingan tersebut Portugis membunuh Sultan Hairun. Peristiwa pembunuhan
Sultan Hairun semakin menyulut kemarahan rakyat Ternate. Bahkan, seluruh rakyat
Maluku bersatu melawan Portugis.
Akhir Perlawanan
Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun)
melanjutkan perlawanan rakyat Ternate
terhadap Portugis. Benteng Sao Paulo
dikepung selama lima tahun. Akhirnya, pada
1575 Portugis berhasil diusir dari Ternate.
SULTAN NUKU
TIDORE
(1797-1885)

Berusaha meringankan penderitaan rakyat karena


kekejaman dan politik monopoli yg dilakukan oleh VOC

Menggerakkan armada yg terdiri dari 200 kapal perang dan 6000


masukan

Menjalin hubungan dengan Inggris agar mendapat bantuan dan


dukungan untuk menghadapi Belanda di Maluku Utara

Tanggal 20 Juni 1801 Sulta Nuku berhasil membebaskan kota Soa-


Siu dan berhasil mempersatukan Maluku Utara
KAPITAN PATTIMURA/THOMAS MATULESI
(1817)

Berhasil menyerang benteng Belanda


bernama benteng Duurstede di Saparua
Pada tanggal 16 Desember
1817, Kapitan Pattimura
dan kawan
seperjuangannya berhasil
ditangkap oleh Belanda
dan dihukum mati.
Perlawanan Rakyat di Sumatra Barat
(Minangkabau)
TUANKU IMAM BONJOL
(MALIN BASA)
(1772-1864)

1821-1837
ISI PERJANJIAN MASANG (1825)

1. PENETAPAN BATAS DAERAH DIKEDUA


BELAH PIHAK
2. KAUM PADRI MENGADAKAN
PERDAGANGAN HANYA DENGAN PIHAK
BELANDA
bantuan
Adanya keinginan Belanda untuk
mengajak kerja sama kepada Sulaiman Aljufri
rakyat Minangkabau

1. Belanda mengakui kekuasaan pemimpin


Padri di Batu Sangkar, Saruaso, Padang
Guguk Sigandang, Agam, Bukittinggi, dan
Tuanku Imam Bonjol
menjamin sistem agama di daerahnya
menolak, sedangkan
2. Kedua belah pihak tidak akan menyerang
Tuanku Lintau dan
3. Kedua belah pihak akan melindungi para
Tuanku Nan Renceh
pedagang dan orang-orang yg sedang
menerima ajakan untuk
melakukan perjalanan
berdamai
4. Secara bertahap Belanda akan melarang
praktik adu ayam

Perjanjian Padang
Berlangsung Perang Padri fase ketiga pada waktu
Tahun 1831 itu sudah mulai bersatunya kaum Padri dengan
kaum Adat dan bersama melawan Belanda yg
banyak melakukan kecurangan

Belanda di bawah kepimpinan Cochius dan


Tahun 1834 Michaels berhasil menduduki basis kekuatan
kaum Padri yaitu di Kota Bonjol

Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibawa ke


Tahun 1837 Cianjur lalu di bawa ke Ambon dan 1841
dipindahkan ke Manado sampai beliau
meninggal pada tahun 6 November 1864 di
Kampung Luta
Perlawanan Rakyat di Jawa Tengah

Berlangsung Tahun
1825-1830
Tempat Pertempuran

TEGAL SURAKARTA

KROYA REMBANG

SEMARANG MADIUN

SELARONG PACITAN
Pangeran Diponegoro
mulai ditangkap pada
tahun 1830 akibat
keteguhan hatinya yg tidak
mau bekerja sama dengan
Belanda. Beliau di tawan
di Batavia dan kemudian di
bawa ke Manado.
Kemudian dibawa ke
Makassar dan di tawan di
Benteng Rotterdam dan
meninggal pada 8 Januari
1855
Perlawanan Rakyat di Aceh
1873-1912
TAHUN Pasukan Belanda di bawah pimpinan Jendral Kohler
1873 menyerang pasukan Aceh dan dapat dimenangkan
oleh pasukan Aceh serta dapat membunuh jendral
tersebut

Pasukan Belanda kembali menyerang di bawah


pimpinan Jendral Van Swieten dan berhasil merebut
Kotaraja, dan menguasai istana kemudian Sultan
Aceh pun wafat.

Panglima Polim yg memimpin perlawanan


tetap berusaha mempertahankan Aceh dan
terus melawan Belanda.
TAHUN
Di bawah kepemimpinan Jendral Van der
1874 Heyden, Belanda kemudian berhasil merebut
Aceh Besar.

Teuku Umar seorang pahlawan daei Aceh


pada tahun 1893 kemudian berpura-pura
menyerah kepada Belanda untuk
mendaparkan persenjataan. Kemudian tahun
1896 bersama dengan rakyat Aceh, ia
melakukan penyerangan terhadap Belanda.
Kemudian dibantu oleh Teuku Cik Di Tiro, juga
melakukan perlawanan kepada Belanda karena
kedatangan Belanda juga menyebarkan
pengaruh ajaran agama Kristen di Aceh.

Munculnya banyak perlawanan oleh rakyat Aceh dan


tiada hentinya rakyat Aceh mengobarkan perlawanan,
membuat Belanda kewalahan dan memutuskan mencari
seorang penasihat yaitu Dr. Snouck Hurgronje
Dalam bukunya yg berjudul “De
Atjehers” yg berisi mengenai letak
kelemahan dan kunci rahasia, baik yg
berhubungan dengan tata negara,
kepercayaan, adat maupun siasat
perang.
Snouck Hurgronje

1. Perlu memecah belah persatuan rakyat Aceh, karena adanya


rasa persatuan yg tinggi dikalangan bangsawan, ulama, rakyat
2. Memimpin perlawanan harus dengan kekerasan yaitu dengan
kekuatan senjata
3. Bersikap lunak kepada kaum bangsawan dan keluarganya dan
memberikan kesempatan masuk ke dalam korps pamong praja
dalam pemerintah Belanda
TAHUN
Di bawah kepemimpinan Jendral Van Heutsz
1899 untuk menyerang Aceh Besar yaitu Pidie dan
Semalangga. Penyerangan itu disebut
Serangan Sapurata. Pasukan dari serangan ini
adalah orang-orang Indonesia yg dilatih militer
oleh Belanda dan diwajibkan untuk melawan
rakyat Aceh
Perang Puputan Perlawanan Rakyat Bali

Permintaan Belanda kepada kerajaan-kerajaan di Bali untuk:


Latar  menghapus hak tawan karang;
belakang  mengakui kekuasaan Belanda; dan
 memberi perlindungan kepada para pedagang Belanda.

Apa yang dimaksud semangat


”Perang Puputan”?

Perang hingga titik darah


penghabisan untuk
mempertahankan tanah Bali.
Perlawanan Rakyat di Bali

Belanda mulai mencurahkan perhatiannya ke Bali

Abad ke Kerajaan Klungkung


19 kerajaan terbesar di Bali Raja Dewa Agung Putra
Adanya suatu perjanjian tahun 1841
antara Kerajaan Klungkung dengan
Belanda yg di sebut “kupernement” yg
menyatakan bahwa suatu negeri yg
bebas dari pengaruh kekuasaan
Belanda

Bali sama sekali tidak pernah menerima dengan


alasan apapun terhadap kedatangan Belanda di
Bali dan menolak untuk diajak berhubungan
dagang dengan politik monopoli.
Adanya Hak Tawan Di manfaatkan Belanda untuk bisa
Karang menyerang dan menguasai Bali

Hak istimewa yang


dimiliki raja- Belanda pun mulai menyerang
raja Bali pada masa lalu, wilayah Bali, dengan Kerajaan
dimana raja akan Buleleng yg ketika itu dipimpin
menyita kapal-kapal oleh Gusti Ngurah Made
yang terdampar di Karangasem dan patihnya I Gusti
wilayah mereka lengkap Ketut Jelantik sebagai kerajaan
beserta seluruh pertama yg diserang karena
muatannya. dianggap paling kuat
Tahun Belanda menyerang daerah Jagaraga yg
1848 merupakan wilayah Kerajaan Buleleng dan
mengalami kegagalan

Tahun Belanda di bawah pimpinan Jendral Mayor A.V


1849 Michiels kembali menyerang dan berhasil
merebut benteng pertahanan terakhir Kerajaan
Buleleng di Jagaraga

Belanda terus menyerang


Bali yg kemudian
memunculkan berbagai
perlawanan rakyat di
berbagai wilayah Bali yg
melahirkan adanya
“Perang Puputan”
Tahun
1806 Puputan Badung dibawah pimpinan Ida
Cokorda Ngurah Gede Pamecutan

Puputan Kusamba dibawah pimpinan seorang


Tahun pahlawan perempuan yaitu Ida I Dewa Istri
1806 Kanya dan berhasil mengalahkan Belanda
dengan tewasnya Jendral Micheils

Tahun
1946
Puputan Margarana dibawah pimpinan I Gusti
Ngurah Rai
Ida I Dewa Istri Kanya
Ida Cokorda Ngurah Gede Pamecutan
Perlawanan Rakyat di Kalimantan Selatan
(Banjarmasin)
1859 -1905

Kerajaan Banjar
(berpusat di Sultan
Martapura) Sulaiman

Daerah kekuasaan
kerajaan menjadi 4 Mei 1826 adanya perjanjian Belanda
semakin sempit dengan Sultan Sulaiman
Munculnya konflik intern mengenai
perebutan menjadi Sultan

Pangeran Tamjidillah (didukung oleh Belanda), pangeran ini


tidak disukai rakyat karena suka mabuk-mabukan

Pangeran Prabu Anom, tidak disenangi rakyat juga karena


bertindak sewenang-wenang

Pangeran Hidayatullah, sangat disegani rakyat dan memang


sudah ditunjuk dalam wasita bahwa beliaulah yg berhak
menjadi Sulta
Pangeran Antasari
Perlawanan Rakyat di Batak
(Perang Batak/Tapanuli)
1878-1907

Belanda memasuki tanah Batak seperti


Mandaling, Angkola, Padang Lawas bahkan
sampai Tapanuli

Pengusiran terhadap para Zending yg ingin


menyebarkan agama Kristen di Batak, sehingga
dapat merubah tatanan agama dan adat
masyarakat Batak

Terjadilah Perang
Batak

8 Januari 1878

Anda mungkin juga menyukai