Di tengah kekacauan tersebut, terjadi perang Banjarmasin pada tahun 1859 yang
dipimpin Pangeran Antasari, seorang putra Sultan Muhammad yang anti Belanda. Dalam
melawan Belanda, Pangeran Antasari dibantu oleh Pangeran Hidayatullah. Pada tahun 1862,
Pangeran Hidayatullah ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dalam pertempuran dengan Belanda
pada tahun tersebut, Pangeran Antasari tewas.
Perubahan Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya Akibat Perluasan Kolonialisme dan
Imperialisme Di Indonesia
Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para
Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah
turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah
kolonial. Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya
soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya
peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
Sosial Ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi
bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan
nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para
pejabat Belanda.Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia
sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang
perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya
menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara
memeliharanya.
Budaya
a) Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa
pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, meruntuhkan kewibawaan
tradisional penguasa pribumi.
b) Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
c) Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan
mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V
memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab
Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama, dan lain-lain.