Anda di halaman 1dari 4

BIOGRAFI SULTAN ISKANDAR MUDA

Nama Lengkap : Sultan Iskandar Muda


Nama Ayahnda : Sultan Alauddin Mansur Syah
Nama Ibu : Putri Indra Bangsa
Agama : Islam
Tempat Lahir : Aceh, Banda Aceh
Tanggal Lahir : Rabu, 27 Januari 1591
Warga Negara : Indonesia

 BIOGRAFI

Besar dalam lingkungan istana, ketika telah cukup umur Iskandar Muda dikirim ayahnya untuk belajar
pada Teungku Di Bitai, salah seorang ulama dari Baitul Mukadis pakal ilmu falak dan ilmu firasat.

Iskandar muda mempelajari ilmu nahu dari beliau. Selanjutnya ayah Iskandar Muda mulai menerima
banyak ulama terkenal dari Mekah dan dari Gujarat.

Di antaranya adalah tiga orang yang sangat berpengaruh dalam intelektual Iskandar Muda, yaitu Syekh
Abdul Khair Ibnu Hajar, Sekh Muhammad Jamani dari Mekah dan Sekh Muhammad Djailani bin Hasan
Ar-Raniry dari Gujarat.
Iskandar Muda Ada 2 sumber kuat tentang tahun kelahiran Sultan Iskandar Muda sebuah manuskrip
menyatakan beliau dilahirkan pada 27 Januari 1591 dan dalam hikayat Aceh Iskandar Muda dilahirkan
pada tahun 1583 kedua fakta ini hingga kini masihsama-sama diperdebatkan. Ayahandanya bernama
Mansyur Syah sedangkan ibunya bernama Putri Indra Bangsa anak dari Sultan Alauddin Riayatsyah Al
Mukamil. Sejak masa kanak-kanak Sultan Iskandar muda yang bernama Darmawangsa Tun Pangkat itu
telahmenunjukkan bakat dan kecerdasannya di berbagai bidang yang sebenarnya masih sangat jarang
dilakukan oleh anak-anak seusianya misalnya berburu, bermain ketangkasan berpedang, memainkan
meriamdan bermain perang-perangan dengan membuat benteng. Darmawangsa Tun Pangkat tumbuh
menjadi remaja yang cerdas dan tangguh. Saat itu Kerajaan Aceh diperintah oleh pamannya yaitu Sultan
Muda Ali Riayat Syah. Masa pemerintahan Sultan Muda kerajaan Aceh banyak mengalami ketidak
teraturan, banyaknya perampokan, pembunuhan dan berjangkitnya wabah penyakit. Pada saat Kerajaan
Aceh menghadapi ancaman dari Portugis dibawah pimpinan Alfonso de Castroyang kemudian menyerang
Aceh Darmawasa Tun Pangkat memohon untuk dapat membantu berperang melawan Portugis. Pada
peperangan ini Aceh mendapat kemenangan dan Darmawangsa Tun pangkatmenjadi populer. Pada saat
Sultan Ali Riayatsyah meningal dunia Darmawangsa Tun Pangkat dinobatkansebagai raja di Kerajaan
Aceh dan diberi gelarSultan Iskandar Muda. Sejak itu kerajaan Acehberangsur-angsur mengalami
kejayaan. Berbagai bidang kehidupan diperbaiki. Sultan Iskandar Muda terkenal sangat tegas dan
bijaksana. Dalam bidang pemerintahan Sultan Iskandar Muda menciptakan suatu bentuk kesatuan wilayah
yang disebut mukim, guna mengkoordinir gampong . Tujuan pembentukkan mukim ini untuk
kepentingan keagamaan, politik dan ekonomi. Sultan Iskandar Muda juga membuat ketetapan tentang tata
cara yang berlaku di kerajaan Aceh yang kemudian disebut dengan ”adat meukuta alam ” . Di bidang
pendidikan dan agama Islam pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pelaksanaan ibadah sangat
tertib, beberapa ulama dan pujangga seperti Hamzah Fansuri dan Syamsuddin Pasai hidup sebagai ulama
yang ahli di bidang tassawuf dan theologi. Di bidang militer kerajaan Aceh masa itu terkenal dengan
angkatan perang baik laut maupun pasukan darat yang dikenal dengan pasukan gajah yang sangat terlatih.
Di bidangekonomi kerajaan Aceh terkenal sangat kaya dengan perolehan hasil dari perniagaan luar negeri
yang dilakukan di pelabuhan-pelabuhan Aceh dan daerah takluknya, pajak dan perkebunan (seunebok ).
Daerah takluk kerajaan Aceh masa Sultan Iskandar Muda di Pulau Sumatera meluas sepanjang jalur
pantai pada kota-kota pelabuhan baik pada bagian timur maupun pada sebelah barat seperti Singkel,
Barus, Batanghari, Passaman, Tiku, Pariaman, Padang dan Salido. Selain itu kekuasaannya juga meliputi
semenanjung Melayu (Kerajaan Perak, Johor dan Pahang). Hasil yang dicapai semasa pemerintahan
Sulltan Iskandar Muda diantaranya terdapat kemakmuran dan kejayaan kerajaan-kerajaanIslam di
kawasan serantau yang meliputi 1. menguasai selat Malaka dengan melawan atau mengusir Portugis dan
negara asing lainnya yang ingin mendominasi rantau dengan cara memperkuat armada laut di kerajaan-
kerajaan Islam sekawasan 2. Mengganggu eksistensi Portugis di Malaka dengan mengajak seluruh
kerajaan-kerajaan Islam 3. Memberi sangsi kepada kerajaan Islam yang membantu atau bekerjasama
dengan Portugis atau kekuasaan asing (Barat) lainnya. 4. Mengendalikan harga komoditas ekspor
masyarakat muslim antar benua dengan menetapkan pajak dan upeti yang sesuai, dengan demikian
pedagang muslim dapat bersaing dengan pedagang asing Barat secara sehat dan mendapatkan harga
komoditas standar dunia yang kompetitif dan saling menguntungkan. Kekuasaan Sultan Iskandar Muda
mulai memudar setelah mengalami kekalahan saat melakukan penyerangan besar-besaran terhadap
Portugis di Malaka pada tahun 1629. Banyak tentara yang gugur dan kapal-kapal perang karam.
Kekalahan ini sebenarnya juga disebabkan terjadi intrik dan perpecahan di kalangan pejabat militer.
Antara Perdana Mentri yang memimpin peperangan ditentang oleh Laksamana sebaliknya Portugis juga
telah dibantu oleh kerajaan Johor, Pahang dan Pattani yang membelot terhadap kerajaan Aceh. Perdana
Mentri dan Laksamana akhirnya juga tewas dalam tawanan Portugis. Sejak itu armada laut menjadi lemah
dan berangsur-angsur kerajaan menjadi kurang berpengaruh. Teungku Chik Di TiroAdanya unsur Perang
Sabil dipergunakan sebagai basis ideologi dan dijadikan salah satu faktor yang menentukan dalam
perlawanan terhadap Belanda. Hal ini nampak bahwa kepercayaan yang ditanamkan dalam perang
kolonial Belanda di Aceh oleh Tgk Chik Di Tiro ke dalam para pengikutnya adalah kepercayaan dari
sudut duniawi dan akhirat. Dari sudut duniawi tertanam kepercayaan bahwa mereka akan dapat
memenangkan pertempuran dan mengusir musuh sedangkan dari sudut akhirat dianggap bahwa perang ini
suci.

Dinobatkan pada tanggal 29 Juni 1606, Sultan Iskandar Muda memberikan tatanan baru dalam
kerajaannya. Beliau mengangkat pimpinan adat untuk tiap suku dan menyusun tata negara sekaligus
qanun yang menjadi tuntunan penyelenggaraan kerajaan dan hubungan antara raja dan rakyat.

Selama 30 tahun masa pemerintahannya (1606 - 1636 SM) Sultan Iskandar Muda telah membawa
Kerajaan Aceh Darussalam dalam kejayaan. Saat itu, kerajaan ini telah menjadi kerajaan Islam kelima
terbesar di dunia setelah kerajaan Islam Maroko, Isfahan, Persia dan Agra.

Seluruh wilayah semenanjung Melayu telah disatukan di bawah kerajaannya dan secara ekonomi kerajaan
Aceh Darussalam telah memiliki hubungan diplomasi perdagangan yang baik secara internasional.

Rakyat Aceh pun mengalami kemakmuran dengan pengaturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan,
yang dibuat oleh Iskandar Muda.

Tahun 1993, pada tanggal 14 September, pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar
Pahlawan Nasional kepada Sultan Iskandar Muda atas jasa dan kejayaannya membangun dasar-dasar
penting hubungan ketatanegaraan dan atas keagungan beliau.

 CARA PERLAWANAN

Sultan Iskandar Muda adalah Sultan terbesar Kerajaan Aceh yang berhasil menorehkan sejarah
sebagai Kesultanan yang paling sulit ditaklukkan Belanda. Aceh berhasil mencapai Puncak
kejayaan pada masa kepemimpinan beliau. Kekuatan Aceh terletak dari keteguhan pemimpin
negara, masyarakat dan tokoh agama memegang syariat Islam.

Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh tahun 1607-1636. Sebelum menjadi Sultan di
Aceh ia bernama Johan Perkasa Alam. Di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Aceh
menjadi Kerajaan yang sangat diperhitungkan di Nusaantara dan Asia Tenggara. Wilayah
kekuasannya mencapai Malaysia, Sumatera Barat, Sumatera Timur, dan Semanjung Malaka.
Aceh juga emnjadi pusat peradaban kebudayaan Islam di samping juga sebagai pusat perniagaan
dan mendapat sebutan Serambi Makkah hingga saat ini.

Portugis yang telah menguasai Malaka sejak tahun 1511 dan tidak pernah mampu menaklukkan
Aceh. Tahun 1615 Iskandar Muda melakukan penyerangan ke Malaka, namun upaya ini dapat
digagalkan Portugis. Tahun 1629, Iskandar Muda kembali menyerang Portugis di Malaka. Kali
ini hampir saja Malaka dapat dikuasai jika Portugis tidak mendapat bantuan dari Kerajaan Johor
Pahang dan Patani. Sultan Iskandar Muda wafat pada usia 43 tahun. Ia kemudian di anugerahi
gelar pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 077/TK/1993.

Anda mungkin juga menyukai