Anda di halaman 1dari 12

KERAJAAN ISLAM DI JAWA

A. KERAJAAN DEMAK
Kemuduran kerajaan Majapahit dimanfaatkan
ASAL USUL KERAJAAN kerajaan demak untuk mengembangkan diri
menjadi kerajaan besar
Raden Fatah yang merupakan keturunan raja
terakhir dari Kerajaan Majapahit, yaitu Raja
Brawijaya V kemudian mendirikan dan
memerintah kerajaan Demak dari tahun 1500-
1518.

Meliputi Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang,


WILAYAH KEKUASAAN Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan, serta
KERAJAAN DEMAK daerah-daerah pesisir di Jawa bagian Tengah dan
Timur

Penghasil bahan makanan terutama beras, serta


KONDISI EKONOMI
lilin dan madu yang di ekpor ke malaka, maluku
KERAJAAN DEMAK
dan samudera pasai
Tumbuh menjadi kerajaan maritim dan menjalin
hubungan dagang dengan negara lain karena
berada dalam jalur dagang malaka dan maluku
B. KERAJAAN MATARAM
Kemunduran kerajaan Demak digantikan
kerajaan Pajang yang wilayahnya hingga daerah
jogjakarta.

Sultan Hadiwijaya raja Pajang memberi


kedudukan kepada Ki Ageng Pemanahan menjadi
bupati Mataram karena membantu Kesultanan
Pajang mengalahkan pemberontakan Arya
Penangsang
ASAL USUL KERAJAAN

Sutawijaya mengantikan ki ageng pemanahan


dan menjadi raja pertama kerajaan mataram
dengan ibukota kota gede.

Masa keemasan kerajaan pada masa


pemerintahan sultan agung (1613-1645)
Surabaya (1615), Lasem, Pasuruhan (1617), dan
WILAYAH KEKUASAAN Tuban (1620) dan berusaha menguasai Batavia
KERAJAAN MATARAM dengan melakukan penyerangan dua kali ke
Batavia yakni tahun 1628 dan 1629

Menjadi lumbung padi, dan menjadi kerajaan


KONDISI EKONOMI agraris dengan kemajuan dibidang pertanian
KERAJAAN MATARAM yang memiliki area persawahan yang luas
Hasil bumi yang lain adalah kayu, gula, kelapa,
kapas dan palawija

KONDISI SOSIAL
GOLONGAN RAJA DAN BANGSAWAN
KERAJAAN MATARAM
GOLONGAN KAWULO

Pembuatan gapura istana, ukiran di isatana dan


KONDISI BUDAYA tempat ibadah
KERAJAAN MATARAM
Seni tari berkembang tari bedayo ketawang

Upacara sekaten, labuhan, gunungan


Pengganti sultan Agung yang tidak cakap dan
memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat

AKHIR Mendapat pengaruh VOC dan adu domba sesama


KERAJAAN MATARAM petinggi kerajaan

Terjerat hutang dengan VOC dan mengharuskan


kerajaan di bagi menjadi dua bagian berdasarkan
perjanjian giyanti

DAMPAK

KASULTANAN JOGJAKARTA KASUNANAN SURAKARTA


C. KERAJAAN BANTEN
Dipicu oleh adanya kerja sama Sunda-Portugis,
hal ini dianggap dapat membahayakan Kerajaan
Demak, maka Fatahillah melakukan penyerangan
dan penaklukan Pelabuhan Sunda Kelapa sekitar
ASAL USUL KERAJAAN
tahun 1527 dan membangun benteng
pertahanan di Banten, serta juga melanjutkan
perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di
Lampung.

Seiring dengan kemunduran Demak terutama


setelah meninggalnya Sultan Trenggono, maka
Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan
yang mandiri.

Pangeran Yusuf yang merupakan anak fatahillah


menggantikan Fatahillah di Banten.

Pangeran Yusuf melanjutkan usaha-usaha


perluasandaerah yang sudah dilakukan fatahilla
Tahun 1579, daerah-daerah yang masih setia
WILAYAH KEKUASAAN pada Pajajaran ditaklukkan. Pangeran Yusuf juga
KERAJAAN BANTEN memerintahkan membangun kubu-kubu
pertahanan. Tahun 1596 digantikan oleh
putranya, yang bernama Maulana Muhammad
melancarkan serangan ke Palembang.

Pada abad ke 17 dibawah pimpinan sultan


MASA KEEMASAN
KERAJAAN BANTEN
Abdulfattah atau yang lebih dikenal dengan
nama Sultan Ageng Tirtayasa 1651-1682.

Pengganti sultan Ageng tirtayasa yang tidak cakap


dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat

AKHIR Mendapat pengaruh VOC dan adu domba sesama


KERAJAAN MATARAM petinggi kerajaan

Konflik dalm istana kasultanan Banten


D. KERAJAAN CIREBON
Syarif Hidayatullah MENIKAH dengan Pakungwati
dan pada 1479 dan menggantikan mertuanya
ASAL USUL KERAJAAN
sebagai Penguasa Cirebon, lalu mendirikan
keraton yang diberi nama Pakungwati

Syarif Hidayatullah terkenal juga dengan gelaran


Susuhunan Jati atau Sunan Gunung Jati

KONDISI EKONOMI Menjadi PENGESPOR lada, beras, kayu dan gula


KERAJAAN CIREBON dengan menjalin hubungan dengan VOC

Pusat tasawuf dan tarekat keagamaan islam


KONDISI BUDAYA seperti Kubrawiyah, Qadariyah, Syattariyah, dan
KERAJAAN CIREBON kemudian Tijaniyah

Menghasilkan naskah-naskah kuno seperti


Babad Cerbon, Tarita Puwaka Tjaruban Nagari,
Pepakem Cerbon, dan lainnya
Mendapat pengaruh dan campur tangan VOC
AKHIR
KERAJAAN CIREBON dengan membagi kesultana cirebon menjadi dua
bagian yakni kasepuhan dan kanoman

Kesultanan Cirebon sejak 1681 sampai 1940


mengalami kemerosotan karena kolonialisme

Anda mungkin juga menyukai