Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PRASEJARAH NUSANTARA

“MASA DI ZAMAN ARKAEKUM”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS


MATA KULIAH PRASEJARAH NUSANTARA

DOSEN PENGASUH :
Mansyur, S.Pd., M.Hum.
Fitri Mardiani, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

HABIBAH NIM: 2110111220001


INDAH PURNAMA SARI NIM: 2110111120001
MUHAMMAD AULIA RAHMAN NIM: 2110111210009

KELAS A1 PENDIDIKAN SEJARAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “ MASA ARKAEKUM ”. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan
akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah PRASEJARAH NUSANTARA dan
juga untuk bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran
dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Prasejarah Nusantara
yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

Banjarmasin, 27 Agustus 2021

Tim Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………… I
DAFTAR ISI…………………………………….…………………………………………………… II

BAB 1 PENDAHULUAN…………………….……………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………….……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Makalah……………………………………..….………………………………… 2

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………….……..…………………………………… 3
2.1 Masa Arkaekum……………….……………….……..…………………………………… 3
2.2 Sifat Batuan Pra-Kambium………..……….……..…………..…………………………… 4
2.3 Umur Batuan Pra-Kambrium………………….…………..………………………………. 4
2.4 Pelamparan Batuan Pra-Kambrium………………………….…………………………….. 4
2.5 Kesan-Kesan Adanya Kehidupan Dalam Pra-Kambrium………………………………… 5

BAB 3 PENUTUP……………………………………………….…………………………………… 6
3.1 Kesimpulan.……………………………………………………….……………………… 6
3.2 Saran……………………………………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………… 8

II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selain keragaman memerhatikan dari zona hidupnya, kesibukan seorang insan juga beragam
dilihat dari segi waktu. Kehidupan seorang insan di era ini benar-benar sangat berlainan dengan
kehidupan di masa dulu. Kehidupan seorang insan senantiasa berkembang dari masa ke masa. Betapa
layaknya jika kita mengenal kehidupan masa lalu Yang berguna untuk merencanakan kehidupan
masa yang akan datang. Aktivitas manusia yang modis sekarang ini tidak terlepas dari aktivitas
manusia sebelumnya. Aktivitas manusia itu bertumbuh secara bertahap dari kehidupan pra aksara
(para sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah). (Iwan Setiawan dkk, 31 : 2018)
Sebelum adanya kehidupan manusia, Bumi ini mengalami transformasi. Metode transformasi
itu terbagi atas beberapa periode atau masa. Transformasi dari satu masa ke masa seterusnya
menghabiskan kurun waktu yang cukup lama, mencapai jutaan tahun. Pemisahan zaman pada
perubahan-perubahan bumi menurut geologi meliputi arkaikum, paleozoikum, Mesozoikum, dan
neozoikum atau kenozoikum. Zaman kenozoikum ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu zaman tersier
dan kwarter. Pada zaman kwarter inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia. (Iwan Setiawan
dkk, 32 : 2018)
Pembagian zaman menurut adanya perkembangan kehidupan yang sudah konkret. Pada dasar
semua sedimen ditemui batuan yang sama sekali tidak menyimpan fosil. Zaman ini kemudian
disebut Azoikum (a = tidak, zoon = kehidupan), Di atas kehidupan ini kemudian mengatur
lapisan-lapisan batuan yang cuma menyimpan sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat
sederhana, yang terpenting tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Zaman
penciptaann sedimen ini yang kemudian dikenal sebagai Proterozoikum (proto = masa lampau).
Sangat berat untuk membedakan dengan nyata antara kedua masa tersebut. Oleh karena itu, Masa
Azoikum dan masa Proterozoikum sewaktu-waktu dijadikan satu zaman saja yang disebut sebagai
Arkeozoikum/ Arkaekum/ Arkean. (Sukandarrumidi, 4-5 : 1994)
Berdasarkan latar belakang di atas maka dipilihlah judul “ Masa Arkaekum” untuk
menambah ilmu pengetahuan para pembaca akan masa pra sejarah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa masa Arkaekum itu ?
2. Apa saja sifat batuan Pra-Kambrium ?
3. Berapa umur batuan Pra-Kambrium ?
4. Dimana pelamparan batuan Pra-Kambrium ?
5. Apa kesan-kesan yang di jumpai dalam kehidupan Pra-Kambrium ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Mengetahui masa Arkaekum.
2. Mengetahui sifat batuan Pra-Kambrium.
3. Mengetahui Umur batuan Pra-Kambrium.
4. Mengetahui dimana pelamparan batuan Pra-Kambrium.
5. Mengetahui kesan-kesan yang di jumpai dalam kehidupan Pra-Kambrium.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Masa Arkaekum
Pemisahan masa didasarkan atas rangkaian kehidupan yang sudah kongkret. Pada dasarnya
segala segmen ditemui batuan yang sama sekali yang tidak menyimpan fosil. Zaman ini yang
kemudian disebut sebagai azoikum. Di atas lapisan ini kemudian menyusun lapisan-lapisan batuan
yang hanya menyimpan sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama
tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Zaman pembentukan sedimen ini yang
kemudian dikenal sebagai Proterozoikum. (Sukandarrumidi, 7 : 1994)
Sangat berat buat membedakan dengan nyata antara kedua masa tersebut, oleh sebab itu,
zaman azoikum dan zaman proterozoikum sekali-kali dijadikan satu zaman saja, yang kemudian
dikenal sebagai masa zaman Arkeozoikum/ Arkaekum/ Arkean. Lama masa zaman ini 4.500-600
juta tahun yang lalu. (Sukandarrumidi, 7 : 1994)
Zaman Arkaekum adalah zaman tertua yang berproses kurang lebih 2.500 juta tahun. Pada
zaman ini bumi masih berupa bola gas yang sangat panas yang berputar pada porosnya. Sehingga
pada masa itu kehidupan di bumi belum ada. Ciri-ciri zaman arkaekum :
1. Belum ada kehidupan
2. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas
3. Berproses kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu
( Modul Fitri Sekar Lestari , 19 : 2020)
Sesudah berakhir pembentukan Eratem Arkeozoikum/ Arkaekum/ Arkean segera disusul
dengan Masa Paleozoikum yang dimulai dengan zaman Kambrium. Mulai dan selama zaman
Kambrium berkembang, tumbuhlah jenis-jenis kehidupan yang kemudian ditemui sebagai fosil, yang
dapat dipakai sebagai alat penolong dalam menentukan umur relatif. Dengan itu, dapat disimpulkan
bahwa endapan yang berusia Arkeozoikum secara stratigrafis terletak di bawah endapan yang terjadi
pada Zaman Kambrium, yang dicirikan sudah cukup banyak mengandung fosil.

3
Oleh sebab itu, keadaan seperti ini yang selalu dipakai sebagai dasar penetapan batuan yang
berusia Arkeozoikum/ Arkaekum/ Arkean, yang secara stratigrafis terletak di bawah batuan yang
diendapkan pada Zaman Kambrium, maka endapan yang terjadi pada Masa Arkeozoikum/
Arkaekum/ Arkean sering disebut sebagai endapan Pra-Kambrium. (Sukandarrumidi, 7-8 : 1994)

2.2 Sifat Batuan Pra-Kambrium


Batuan yang berusia Pra-Kambrium terutama terdiri dari batuan hublur, baik yang berupa
magma maupun yang berupa peleburan dan penghabluran kembali batuan jenis lain akibat peristiwa
metomarfisme. Pada batuan Pra-Kambrium susunannya sudah sangat kompleks sehingga sangat sulit
mempelajari ulang kejadian-kejadian mana yang telah berlangsung padanya. (Sukandarrumidi, 8 :
1994)

2.3 Umur Batuan Pra-Kambrium


Alasan batuan yang tertua yang menyimpan fosil yang nyata, yaitu batuan Kambrium kurang
lebih berusia 600-500 juta tahun. Oleh karena itu kerak bumi menurut perhitungan berumur 4.500 juta
tahun, batuan Pra-Kambrium telah mengarungi sejarah selama kurang lebih 4.000 juta tahun atau
delapan kali lebih tua bila dibandingkan dengan waktu penciptaan batuan yang berfosil.
Sewaktu-waktu batuan Kambrium telah banyak mengarungi perubahan maka dapat dibayangkan
bagaimana hebatnya pengaruh berubahan yang telah dialami oleh batuan Pra-Kambrium.
(Sukandarrumidi, 8 : 1994)

2.4 Pelamparan Batuan Pra-Kambrium


Batuan Pra-Kambrium yang terlihat di muka bumi, di beberapa lokasi yang sangat terbatas.
Pada umumnya lokasi-lokasi tersebut merupakan bagian pusat dari benua dengan wujud yang agak
melingkar dengan tekstur sedikit cembung. Karena bentuk yang demikian ini, maka inti
Pra-Kambrium disebut pula sebagai perisai benua atau Kraton. Semakin jauh dari inti benua batuan
Pra-Kambrium ini ditutupi oleh batuan yang lebih muda. Akibat adanya torehan oleh sungai maka
akan dapat dilihat dengan jelas urutan dan hubungannya dengan batuan yang lebih muda.
(Sukandarrumidi, 8 : 1994)
4
Lokasi-lokasi di mana batuan yang berusia Pra-Kambrium dapat dilihat antara lain di Grand
Canyon, daerah Arizona di Sungai Colorado di Amerika, di daerah Kanada sekitar Teluk Hudson
yang dikenal sebagai Perisai Kanada, di daerah Guyana sekitar Venezuela yang di kenal sebagai
Perisai Brasilia, di daerah pusat Benua Afrika yang dikenal sebagai Perisai Afrika Pusat, di daerah
Finlandia, Swedia, Negara-Negara Baltik yang dikenal sebagai Perisai Fenoskandia arau Perisai
Baltik, di daerah Siberia dan Tiongkok Utara yang dikenal sebagai Perisai Angara, di daerah India
yang meliputi hampir seluruh daerah selatan lembah Indus-Gangga yang dikenal sebagai Perisai
Gondwana, di daerah Tiongkok Tenggara dan Indecina yang dikenal sebagai Perisai akan, dan di
Benua Australia bagian barat yang dikenal sebagai Perisai Australia. (Sukandarrumidi, 8-9 : 1994)
Kalau batuan Pra-Kambrium di Indonesia hingga kini belum ditemui dengan pasti
kemungkinan adanya endapan yang berumur Pra-kambrium di Indonesia. Apabila ditemui
kemungkinan besar akan di dapatkan di daerah yang berdekatan dengan daerah perisai Australia
yaitu di pulau Irian. (Sukandarrumidi, 9 : 1994)

2..5 Kesan-Kesan Adanya Kehidupan Dalam Pra-Kambrium


Kesan-kesan adanya kehidupan/aktivitas dijumpai sudah sangat lama umumnya. Kesan-kesan
tersebut dijumpai di daerah Rhodesia. Dengan cara Radio aktif dapat diketahui umumnya, yaitu 2.650
juta tahun Yang merupakan lapisan grafik yang sangat tipis, yaitu karbon bebas yang hanya dapat
diolah oleh tumbuhan yang berhijau daun. Dengan lapisan grafik tersebut sayangnya tidak dapat
dideteksi lebih lanjut bagaimana sifat dan bangun dari struktur tumbuh-tumbuhan tersebut.
(Sukandarrumidi, 9 : 1994)
Orang menebak bahwa sejumlah batu gamping dengan bentuk yang tidak teratur yang
sewaktu-waktu dengan lapisan tipis grafit telah terbentuk oleh tumbuh-tumbuhan tingkat terendah
yang menghasilkan zat gamping (sebangsa Algae). Disamping itu, dijumpai pula jejak rayapan
sebangsa cacing yang kurang begitu nyata. Dengan demikian, bukti adanya kehidupan yang nyata
selama Pra-Kambrium masih belum dapat dipastikan. (Sukandarrumidi, 9 : 1994)

5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zaman Arkaekum adalah zaman tertua yang berproses kurang lebih 2.500 juta tahun. Pada
zaman ini bumi masih berupa bola gas yang sangat panas yang berputar pada porosnya. Sehingga
pada masa itu kehidupan di bumi belum ada. ( Modul Fitri Sekar Lestari , 19 : 2020)
Masa Arkeozoikum/ Arkaekum/ Arkean sering disebut sebagai endapan Pra-Kambrium.
Pada batuan Pra-Kambrium strukturnya sudah sangat kompleks sehingga sangat sulit mengenal
kembali peristiwa-peristiwa mana yang telah berlangsung padanya. (Sukandarrumidi, 8 : 1994)
Batuan Kambrium lebih kurang berusia 600-500 juta tahun. Oleh sebab itu kerak bumi
menurut perhitungan berumur 4.500 juta tahun, batuan Pra-Kambrium telah mengalami sejarah
selama kurang lebih 4.000 juta tahun atau delapan kali lebih tua bila dibandingkan dengan waktu
pembentukan batuan yang berfosil. (Sukandarrumidi, 8 : 1994)
Batuan Pra-Kambrium tampak di muka bumi, di beberapa tempat yang sangat terbatas.
Semakin jauh dari inti benua batuan Pra-Kambrium ini ditutupi oleh batuan yang lebih muda. Akibat
adanya torehan oleh sungai maka akan dapat dilihat dengan jelas susunan dan hubungannya dengan
batuan yang lebih muda. Tempat-tempat di mana batuan yang berumur Pra-Kambrium dapat dilihat
antara lain di Grand Canyon. (Sukandarrumidi, 8 : 1994)
Kesan-kesan adanya kehidupan/aktivitas dijumpai sudah sangat lama umumnya. Kesan-kesan
tersebut dijumpai di daerah Rhodesia. Dengan cara Radio aktif dapat diketahui umumnya, yaitu 2.650
juta tahun Yang merupakan lapisan grafik yang sangat tipis, yaitu karbon bebas yang hanya dapat
dibentuk oleh tumbuhan yang berhijau daun. Dengan lapisan grafik tersebut sayangnya tidak dapat
diamati lebih lanjut bagaimana sifat dan bangun dari struktur tumbuh-tumbuhan tersebut.
(Sukandarrumidi, 9 : 1994)

6
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk makalah ini, sebaiknya makalah ini mencari referensi-referensi dari
buku yang banyak, tidak satu sampai dua buku saja, sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna
menciptakan makalah yang sempurna dan bermanfaat mengenai kehidupan di Masa Arkaekum pada
zaman Pra-Aksara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dari buku :
Setiawan, Iwan. dkk. 2008. Wawasan Sosial. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sukandarrumidi. 1994. Geologi Sejarah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dari modul :
Lestari, Fitri Sekar. 2020. Modul Pembelajaran SMA Geografi X. Jakarta: Pendidikan dan
Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai