Anda di halaman 1dari 14

Pendidikan Agama Islam SMA X

Bab VIII
Sumber-sumber Hukum Islam
Peta Konsep
Sumber-sumber Hukum Islam

Memahami Kedudukan Al-Quran


Meyakini Kebenaran dan Berpegang Teguh kepada Al-Quran, Hadits,
dan Hadits, dan Ijtihad sebagai dan Ijtihad serta Bersungguh-sungguh utuk
Sumber Hukum Islam Menerapkan Hukum Islam Menerapannya sebagai Pedoman Hidup
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan
Al-Qur’an
1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an Adalah kitab suci yang berbentuk lafaz, diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. Dengan bahasa arab dan bersifat mutawatir yang bernilai
ibadah bagi pembacanya.
2. Isi kandungan Al-Qur’an ada tiga
 Hukum I’tiqadiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan keimanan
 Hukum khuluqiyah yaitu hukum-hukum yang berkenan dengan akhlak
 Hukum amaliyah yaitu hukum-hukum Yang berkenan dengan
pelaksanaan syariah secara khusus mencakup, segala perbuatan para
mukallaf
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan Al-
Qur’an
3. Kedudukan Al-Qur’an

Sumber: Flickr.com/IzhanKhaled
 Sebagai sumber hukum pertama dan utama
 Sebagai penegas di bidang akidah dan ibadah
 Sebagai obat penyakit rohani
 Sebagai pedoman hidup setiap mukmin
 Sebagai pemberi kabar gembira
 Sebagai pemberi motivasi lahirnya IPTEK
Untuk dapat memahami Al-Quran,
 Sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad kita harus dapat membacanya
saw. Yang tidak ada menandinginya dengan benar
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan
As-Sunah
a. Pengertian As-Sunah
As-Sunah menurut bahasa ketetapan, cara, ataus suatu hal yang biasa dilakukan.
adapun menutut isltilah
b. Isi kandungan As-Sunah
• Sunah Qauliyah artinya sunah yang berupa perkataan contohnya, ‫اِنَّ َما ا اْلَ ْع َم ُل‬
‫بِ ا لنِّيَ ٍات‬
• Sunah fi’liyah artinya sunah yang berupa perbuatan nabi yang disimpulkan sebagai
perintah atau larangan melalui contoh teladan Rasul, contohnya. salat, zakat, dan haji.
• Sunah taqririyah yaitu sunah yang berbentuk pengakuan dan ketetapan Rasulullah
saw., contohnya ada sahabat melakukan sesuatu dan Rasulullah saw. membiarkannya.
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan
As-Sunah
c. Kedudukan As-Sunah
• Sebagai dasar hukum Islam

Sumber: Fflickr.com/rstml
• Menguatkan dan menegaskan hukum Al-
Qur’an
• Menjelaskan dan merinci hukum yang
masih global
• Menetapkan hukum yang tidak di dalam
Al-Qur’an Sumber hukum Islam kedua
diperoleh dari hadits hadits Nabi
Muhammad aww.
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan
Ijtihad
a. Pengertian Ijtihad
ijtihad bersal dari lafaz ijtihada ( ‫ )اِجْ تَهَ َد‬yang artinya mencurahkan
tenaga dan pikiran
menurut istilah mencurahkan segala seluruh kemampuan berpikir
untuk melakukan syariat dari dalil-dalil syara’ yaitu Al-Qur’an dan hadis
b. Isi Kandungan Ijtihad
jawaban semua persoalan hukum islam yang tidak ada secara jelas
jawabannya didalam Al-Qur’an maupun As-Sunah , dapat mengambil
dari hasil ijtihad yang dilakukan para ulama
Pengertian, isi kandungan, dan kedudukan
Ijtihad

c. kedudukan Ijtihad
penggalian sumber hukum islam para ulama mujtahid
menggunakan berbagai metode, antara lain ijma’, Qias.
istihsa, istishsab, maslahah mursalah, dan ‘urf.
Meyakini Sumber Hukum Islam dalam
Al-Qur’an
• Kebenaran hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an bersifat
mutlak; tidak ada keraguan sedikitpun sebagai petunjuk bagi orang-
orang yang beriman
• Umat Islam wajib meyakini Al-Qur’an sebagai sumber hukum.
• Untuk dapat meyakini kebenaran hukum Islam yang bersumber dai
Al-Qur’an, umat Islam harus melakukan tahapan-tahapan secara
serius dan berkesinambungan melalui proses belajar. Tahapan
tersebut adalah kemampuan secara fasih beserta artinya dan mampu
memahami isi dan nilai urgensi secara bersungguh-sungguh.
Meyakini Kebenaran Hukum Islam dalam
As-Sunah
• Kebenaran As-Sunah sama dengan kebenaran Al-Qur’an.
• Kedudukan As-Sunah terhadap Al-Qur’an adalah menguatkan
apa yang ditetapkan didalam Al-Qur’an, menjelaskan isi Al-
Qur’an yang bersifat global (mujmal), dan menetapkan semua
jenis hukum perbuatan mukalaf yang tidak ada didalam Al-
Qur’an.
• Umat Islam wajib meyakini hukum Islam yang tertuang
didalam As-Sunah. (QS. Al-Ḥasyr/59: 7)
Meyakini Kebenaran Hukum Islam Hasil
Ijtihad
• Hasil-hasil ijtihad yang dilakukan oleh para ulama
mujtahid memiliki kebenaran yang sah sebagai bagian
dari hukum Islam.
• Sah hukumnya bagi umat Islam meyakini dan
mengikuti hasil ijtihad ulama, sebagai wujud nyata dari
ketaatan kepada ulil amri. (QS. An-Nisā’/4: 59)
Berpegang teguh pada Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup
• Berpegang teguh pada nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman
hidup dalam kehidupan sehari-hari, disamping sebagai bentuk
kewajiban, adalah untuk meyelamatkan manusia dalam
mengarungi kehidupan di dunia dan akhirat.
• Al-Quran harus dijadikan Imam, dan landasan dalam mengarungi
kehidupan.
• Bagi orang yang berpegang teguh dengan Al-Quran, maka Al-
Quran akan menjad syafaatnya kelak di hari kiamat dan
menuntunnya ke surga (HR. Ibnu Hibban dan Haki)
Berpegang Teguh pada As-Sunah sebagai
Pedoman Hidup
 Mengikuti As-Sunah berarti menjadikan As-Sunah sebagai
pedoman dalam kehidupan sehari-hari
 Orang yang senantiasa berpegang teguh terhadap As-
Sunah sebagai pedoman hidup, akan memperoleh
keutamaan dan manfaat. Keutamaan dan kemanfaat
tersebut sebagai berikut.
1. Tercatat sebagai seorang hamba yang taat kepada Allah
2. Dicintai Allah dan diampuni dosa-dosanya.
Berpegang Teguh pada Ijtihad sebagai Pedoman
Hidup
• Kebenaran hasil Ijtihad besifat zhanni atau tentatif. Artinya, tidak ada jaminan
terhadap kebenaran hasil ijtihad secara mutlak, hal ini proses ijtihad yang
berbeda kebenaran memahami nash Al-Qur’an.
• Ada tiga kategori keberadaan umat Islam terhadap hasil ijtihad,
1. Bagi seorang mujtahid, tidak terikat untuk mengikuti hasil ijtihad sebagai pedoman
hidup, karena seorang mujtahid terkena hukum untuk menciptakan hukum.
2. Bagi umat Islam yang pandai, ada tuntutan menjadi muttabi’ (bukan mujtahid dan
orang awam) mengikuti hasil ijtihad secara kritis. Artinya dalam mengikuti hasil
ijtihad tidak asal-asalan, tatapi mengetahui dalil-dalilnya.
3. Bagi orang awam (bukan kelompok mujtahi dan muttabi’), hukumnya wajib
mengikuti hasil ijtihad sebagai pedoman hidup selain Al-Qur’an dan As-Sunah,
karena kelompok ini tidak kemampuan yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai