▪ Pengertian:
Yaitu kepemilikan seseorang terhadap barang yang belum pernah berada dalam
kepemilikan seseorang dan tidak ada larangan syariat untuk memilikinya.
▪ Contoh:
Berburu hewan, baik berburu dengan dirinya sendiri atau menggunakan hewan yang
sudah dilatih untuk berburu, mengambil barang tambang atau harta karun.
Syarat-syarat kepemilikan istīlā’ ‘alā al-mubāḥ
▪ Pengertian:
kepemilikan seseorang terhadap barang dengan cara transaksi. Seperti transaksi hibah
(pemberian), bai’ (jual beli), i’ārah (pinjam meminjam) dan yang lain. Sebab
kepemilikan utuh berupa transaksi adalah hal yang paling sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan sebab-sebab lain yang jarang terjadi.
3) Khalafiyyah
▪ Pengertian:
b. Ganti Rugi (Taḍmīn) : kewajiban ganti rugi atas barang, yang dibebankan kepada
seseorang yang merusak barang orang lain.
4) Tawallud Min Al-Mamlūk
▪ Pengertian:
Yaitu kepemilikan seseorang terhadap barang hasil dari apa yang dimiliki. Kepemilikan
dengan tawallud tidak perlu adanya akad, barang secara otomatis menjadi milik orang
yang memiliki benda.
▪ Contoh:
Buah dari pohon yang dimiliki, anak sapi dari sapi yang dimiliki, bulu domba dari
domba yang dimiliki.
Terimakasih
Pertanyaan